You are on page 1of 11

RINGKASAN

MODUL PRAKTIKUM

“LABORATORIUM MESIN THERMAL”

Kepala Laboratorium : Ir. Zainuddin, MT.

Disusun Oleh :

RABIN SIRAIT
NIM. 16202096

Group 88

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN

2019
1. ALAT PENUKAR KALOR TEST (APK)

1.1 Pengertian Alat Penukar Kalor


Alat penukar kalor atau Heat Exchanger adalah alat yang digunakan untuk
menukar atau mengubah temperatur fluida atau mengubah phasa fluida dengan
cara mempertukarkan kalornya dengan fluida lain. Arti dari mempertukarkan
disini adalah memberikan atau mengambil kalor. Pemahaman teknologi Heat
Exchanger membutuhkan pengetahuan dalam bidang Termodinamika, Mekanika
Fluida, Heat Tranfer, Ilmu Material dan Ilmu Proses Produksi.
Heat Exchanger umumnya merupakan peralatan dimana dua jenis fluida
yang temperaturnya dialirkan kedalamnya dan saling bertukar kalor melaui
bidang-bidang perpindahan panas atau dengan cara kontak langsung (bercampur).
Bedang perpindahan panas ini umumnaya berupa dinding pipa-pipa atau sirip-
sirip yang dipasangkan pada pipa(fin).
Sesuai dengan namanya, maka alat penukar kalor (heat exchanger)
berfungsi mempertukarkan suhu antara dua fluida dengan melewati dua bidang
batas. Bidang batas pada alat penukar kalor ini berupa pipa yang terbuat dari
berbagai jenis logam sesuai dengan penggunaan dari alat tersebut.
Pada percobaan ini akan dilakukan pengamatan unjuk kerja alat penukar
kalor pipa ganda (double pipe heat exchanger) yang terdiri dari dua pipa
konsentris. Pipa yang berada di luar dikenal sebagai annulus (shell), sedangkan
bagian dalam dikenal sebagai pipa (tube).

1.2 Jenis Aliran Heat Exchanger


Adapun jenis aliran heat exchanger, di antaranya :
- Counter current, yaitu jenis heat exchanger di mana aliran bahan dengan
aliran energi (fluida pemanas) mengalir berlawanan.

- Co current, yaitu jenis heat exchanger di mana aliran bahan dengan aliran
energi (fluida pemanas) mengalir searah.

- Cross flow, yaitu terjadi ketika salah satu aliran fluida tegak lurus terhadap
cairan kedua, yaitu, satu aliran fluida melalui tabung dan cairan kedua
melewati sekitar saluran di sudut 90 °. Biasanya ditemukan pada kondisi
perubahan cairan 2 fasa. Contohnya adalah sistem uap kondensor, di mana
uap keluar turbin memasuki sisi shell kondensor, dan air dingin yang
mengalir di tabung menyerap panas dari uap, kondensasi itu ke dalam air.

1.3 Proses Perpindahan Panas


APK merupakan suatu peralatan dimana terjadinya perpindahan panas dari
suatu fluida yang temperaturnya lebih tinggi kepada fluida lain yang
temperaturnya lebih rendah. Proses perpindahan panas tersebut dapat dilakukan
secara langsung atau tidak.
 APK yang langsung, ialah dimana fluida yang panas akan bercampur
langsung dengan fluida yang dingin (tanpa adanya pemisah) dalam suatu
bejana atau ruangan tertentu.
 APK yang tidak langsung, ialah dimana fluida panas tidak berhubungan
langsung (indirect contact) dengan fluida dingin, jadi perpindahan
panasnya itu mempunyai media perantara seperti pipa, pelat atau peralatan
jenis lainnya.

2. COLD STROGE

2.1 Pengertian Cold Storage


Proses pendinginan merupakan proses yang populer untuk penyimpanan
produk-produk pertanian. Dengan menurunkan suhu suatu produk, aktivitas enzim
dan mikroba yang ada akan berkurang, sehingga penurunan mutu atau kerusakan
dapat dihambat. Pada buah-buahan atau sayur-sayuran, pengendalian proses
pendinginan merupakan faktor kritis karena dapat menyebabkan chilling injury
bila dibawah suhu tertentu.
Bangunan cold storage adalah sebuah bangunan yang difungsikan untuk
menyimpan bahan-bahan mentah agar tidak mengalami proses pembusukan
sampai pada waktunya akan dikirim ke konsumen, dimana pencegahan kebusukan
dilakukan dengan metode pendinginan. Cold storage dapat diilustrasikan sebagai
sebuah bangunan besar yang fungsinya seperti lemari pendingin. Bangunan
dengan temperatur rendah ini hanya dapat difungsikan dengan baik jika kita
memastikan ruangan tertutup rapat dalam artian udara tidak dapat keluar masuk
dan memakai alat pendingin (refrigeration) untuk menjaga temperatur tetap
rendah dengan mengeluarkan udara dingin.

2.2 Bagian Bagian Cool Storage


- Kompresor
Kompresor mengubah uap refrigeran yang masuk pada suhu dantekanan
rendah menjadi uap bertekanan tinggi. Penambahan tekanan uap refrigeran
dengan kompresor ini dimaksud agar refrigeran dapatmengembun pada
temperatur yang relatif tinggi. Kompresor juga mengubah suhu refrigeran menjadi
lebih tinggi akibat proses yang bersifatisentropik. Refrigerant gas bertekanan
rendah dikompresikan menjadirefrigerant gas bertekanan tinggi dengan bantuan
daya dari luar sistem(input power).

- Kondenser
Kondenser berfungsi untuk mengembunkan ataumengkondensasikan
refrigeran bertekanan tinggi dari kompresor.Pemipaan yang menghubungkan
antara kompresor dengan kondenserdikenal dengan saluran buang(discharge line)
. Dengan demikian, pada kondenser terjadi perubahan fasa uap ke cair ini
selalu disertai denganpenbuangan kalor ke lingkungan. Refrigerant gas bertekanan
tinggidirubah menjadi refrigerant cair dengan tekanan tetap tinggi dengan
caramembuang kalor ke lingkungan sekitarnya.

- Ekspansi
Bentuk katup ekspansi yang paling sederhana adalah pipa kapilerpanjang.
Alat ekspansi dapat berupa pipa kapiler, katup ekspansitermostatik (TXV,
thermostatik expansion valve), katup ekspansi automatik, maupun katup ekspansi
manual. Komponen ini berfungsimemberikan satu cairan refrigeran dalam tekanan
rendah ke Evaporatorsesuai dengan kebutuhan. Pada alat ekspansi terjadi
penurunan tekananrefrigeran akibat adanya penyempitan aliran.
Pada prinsipnya, katup ekspansi adalah alat yang dapatmengendalikan
aliran refrigeran ke evaporator baik secara manual ataupunotomatik. Refrigerant
cair bertekanan tinggi diturunkan tekanannya dengan bentuk refrigerant menjadi
cairan yang bercampur dengan sedikitgas. (Gelembung gas terjadi karena adanya
penurunan tekanan).

- Evaporator
Evaporator adalah komponen yang digunakan untuk mengambilkalor dari
suatu ruangan atau suatu benda yang bersentuhan dengannya.Pada evaporator
terjadi pendidihan (boiling) atau penguapan (evaporation), atau perubahan
fasarefrigran dari cair menjadi uap.Refrigeran pada umumnya memiliki titik didih
yang rendah. Dengandemikian, refrigeran mampu menyerap kalor pada
temperatur yang sangatrendah. Refrigerant cair dirubah menjadi gas/uap dengan
cara menyerapkalor dari ruang yang dikondisikan. Refrigerant gas/uap kemudian
dihisapoleh Kompresor dan disirkulasikan kembali.

2.2 Langkah Kerja Cool Storage

Gambar Siklus Kerja Pendinginan Cool Storage

- Kompresor: Refrigerant gas bertekanan rendah dikompresikan


menjadirefrigerant gas bertekanan tinggi dengan bantuan daya dari luar
sistem(input power).
- Kondenser: Refrigerant gas bertekanan tinggi dirubah menjadi
refrigerantcair dengan tekanan tetap tinggi dengan cara membuang kalor
kelingkungan sekitarnya.
- Ekspansi: Refrigerant cair bertekanan tinggi diturunkan tekanannyadengan
bentuk refrigerant menjadi cairan yang bercampur dengan sedikitgas.
(Gelembung gas terjadi karena adanya penurunan tekanan).
- Evaporator: Refrigerant cair dirubah menjadi gas/uap dengan
caramenyerap kalor dari ruang yang dikondisikan.
- Refrigerant gas/uap kemudian dihisap oleh Kompresor dan di sirkulasi kan
kembali

3. FREEZER TEST

3.1 Definisi Mesin Pendingin


Refrigerasi (pendinginan) adalah suatu sistem yang mengambil panas dari
suatu benda atau ruangan yang bersuhu lebih rendah dari lingkungan alamiahnya.
Mesin pendingin juga merupakan mesin konversi energi yang dipakai untuk
memindahkan kalor dari reservoir panas bertemperatur tinggi menuju reservoir
panas bertemperatur lebih tinggi dengan menambahkan kerja dari luar. Secara
jelasnya mesin pendingin merupakan peralatan yang digunakan dalam proses
pendinginan suatu materi (fluida) sehingga mencapai temperatur dan kelembaban
yang diinginkan, dengan jalan menyerap kalor dari materi (fluida) yang akan
dikondisikan, atau dengan kata lain menyerap panas (kalor) dari suatu reservoir
dingin dan diberikan ke reservoir panas.

3.2 Sistem Refrigerasi Kompresi Uap


Saat ini mesin refrigerasi yang paling banyak digunakan di dunia adalah
dari jenis siklus kompresi uap. Mesin refrigerasi kompresi uap terdiri atas empat
komponen utama, yakni kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator.
Kondensor dan evaporator sesungguhnya merupakan penukar kalor (heat
exchanger) yang berfungsi mempertukarkan kalor diantara dua fluida, yakni
antara refrigerant dengan fluida luar (bisa berupa air ataupun udara).

3.3 Siklus Refrigerasi Kompresi Uap


Siklus refrigerasi kompresi mengambil keuntungan dari kenyataan bahwa
fluida yang bertekanan tinggi pada suhu tertentu cenderung menjadi lebih dingin
jika dibiarkan mengembang. Jika perubahan tekanan cukup tinggi, maka gas yang
ditekan akan menjadi lebih panas daripada sumber dingin diluar (contoh udara
diluar) dan gas yang mengembang akan menjadi lebih dingin daripada suhu
dingin yang dikehendaki. Dalam kasus ini, fluida digunakan untuk mendinginkan
lingkungan bersuhu rendah dan membuang panas ke lingkungan yang bersuhu
tinggi.
Siklus refrigerasi kompresi uap memiliki dua keuntungan. Pertama,
sejumlah besar energi panas diperlukan untuk merubah cairan menjadi uap, dan
oleh karena itu banyak panas yang dapat dibuang dari ruang yang disejukkan.
Kedua, sifat-sifat isothermal penguapan membolehkan pengambilan panas tanpa
menaikan suhu fluida kerja ke suhu berapapun didinginkan. Hal ini berarti bahwa
laju perpindahan panas menjadi tinggi, sebab semakin dekat suhu fluida kerja
mendekati suhu sekitarnya akan semakin rendah laju perpindahan panasnya.

Siklus refrigerasi ditunjukkan dalam tahapan-tahapan berikut:

Proses 1 – 2
Cairan refrigeran dalam evaporator menyerap panas dari sekitarnya, biasanya
udara, air atau cairan proses lain. Selama proses ini cairan merubah bentuknya
dari cair menjadi gas, dan pada keluaran evaporator gas ini diberi pemanasan
berlebih/ superheated gas.

Proses 2 – 3
Uap yang diberi panas berlebih masuk menuju kompresor dimana tekanannya
dinaikkan. Suhu juga akan meningkat, sebab bagian energi yang menuju proses
kompresi dipindahkan ke refrigeran.

Proses 3 – 4 Superheated gas bertekanan tinggi lewat dari kompresor menuju


kondenser. Bagian awal proses refrigerasi (Proses 3-3a) menurunkan panas
superheated gas sebelum gas ini dikembalikan menjadi bentuk cairan (Proses 3a-
3b). Refrigerasi untuk proses ini biasanya dicapai dengan menggunakan udara
atau air. Penurunan suhu lebih lanjut terjadi pada pekerjaan pipa dan penerima
cairan (Proses 3b - 4), sehingga cairan refrigeran didinginkan ke tingkat lebih
rendah ketika cairan ini menuju alat ekspansi.

Proses 4 - 1 Cairan yang sudah didinginkan dan bertekanan tinggi melintas


melalui peralatan ekspansi, yang mana akan mengurangi tekanan dan
mengendalikan aliran menuju Kondenser harus mampu membuang panas
gabungan yang masuk evaporator dan kondenser.
Dengan kata lain: (Proses 1 - 2) + (Proses 2 - 3) harus sama dengan (Proses 3 - 4).
Melalui alat ekspansi tidak terdapat panas yang hilang maupun yang diperoleh.

4. MOTOR BAKAR BENSIN

4.1 Definisi Motor Bakar Bensin


Motor bakar merupakan suatu mesin konversi energi yang merubah energi
kalor menjadi energi mekanik. Dengan adanya energi kalor sebagai suatu
penghasil tenaga maka sudah semestinya mesin tersebut memerlukan bahan bakar
dan sistem pembakaran yang digunakan sebagai sumber kalor. Motor bakar yang
menggunakan bahan bakar bensin disebut dengan motor bensin.
Motor bensin memperoleh tenaga dari hasil pembakaran bahan bakar dan
udara menghasilkan daya. Pada sepeda motor sebagian besar masih menggunakan
karburator yaitu alat untuk mencampur antara bahan bakar bensin dan udara
supaya menjadi gas pada motor bensin disebut karburator.
Proses pembakaran akan terjadi bila ada bahan bakar, ada oksigen, dan
adanya suhu yang tinggi. Suhu yang tinggi tersebut harus mencapai titik bakar
bahan bakar, walaupun suhu tinggi tetapi bila titik bakar tidak tercapai, maka tidak
akan terjadi pembakaran. Pada motor bensin, suhu yang tinggi ditimbulkan oleh
udara dan bahan bakar yang ditekan dalam silinder kemudian titik bakar dicapai
dengan memercikkan bunga api listrik.

4.2 Prinsip Dasar Motor Bensin


1. Langkah Hisap
Dalam langkah ini, campuran bahan bakar dan bensin ke dalam silinder.
Katup hisap membuka sedangkan katup buang tertutup. Waktu torak bergerak ke
bawah, menyebabkan ruang silinder menjadi vakum dan menyebabkan masuknya
campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder yang disebabkan adanya
tekanan udara luar.

2. Langkah Kompresi
Dalam langkah ini, campuran udara dan bahan bakar dikompresikan. Katup
hisap dan katup buang tertutup. Waktu torak naik dari titik mati bawah (TMB) ke
titik mati atas (TMA), campuran bensin yang dihisap tadi dikompresikan.
Akibatnya tekanan dan temperaturnya akan naik, saat ini percikan api dari busi
terjadi sebingga akan mudah terbakar. Poros engkol berputar satu kali ketika torak
mencapai TMA.

3. Langkah Usaha
Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenga untuk menngerakkan
kendaraan. Sesaat torak mencapai TMA pada saaat langkah kompresi,busi atau
meberi loncatan api pada campuran yang telah dikompresikan. Dengan adanya
pembakaran, kekuatan dari tekanan gas pembakaran yang tinggi mendorong torak
ke bawah. Usaha ini yang menjadi tenaga mesin.
4. Langkah Buang
Dalam langkah ini, gas yang terbakar, akan dibuang dalam siinder. Katup
buang terbuka dan torak bergarak dari TMA ke TMB, mendorong gas bekas
keluar dari silinder. Ketika torak mencapai TMA, kan mulai bergerak lagi untuk
persiapan langkah berikutnya, yaitu langkah hisap. Poros engkol telah melakukan
2 putaran penuh dalam satu siklus yang terdiri dari empat langkah yaitu, 1 langkah
hisap, 1 langkah kompresi, 1 langkah usaha, 1 langkah buang yang merupakan
dasar kerja dari pada mesin empat langkah.

5. MOTOR BAKAR DIESEL


5.1 Sejarah Motor Bakar Diesel
Mesin ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima
paten pada 23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah mesin untuk dapat
digunakan dengan berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu bara. Dia
mempertunjukkannya pada Exposition Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900
dengan menggunakan minyak kacang (lihat biodiesel). Kemudian diperbaiki dan
disempurnakan oleh Charles F. Kettering. Diesel menginginkan sebuah mesin
untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu
bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition Universelle (Pameran Dunia)
tahun 1900 dengan menggunakan minyak kacang (lbiodiesel). Mesin ini
kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.

5.2 Pengertian Motor Bakar Diesel


Motor diesel adalah suatu motor bakar yang pada langkah pertama
menghisap udara murni dari saringan udara sedangkan pemasukan bahan bakar
dilakukan pada akhir langkah kompresi yang segera terbakar kerena tekanan udara
pada akhir langkah kompresi yang mempunyai tekanan tinggidan menghasilkan
suhu yang mampu menyalakan bahan bakar.
Proses pembakaran akan terjadi bila ada bahan bakar, ada oksigen, dan
adanya suhu yang tinggi. Suhu yang tinggi tersebut harus mencapai titik bakar
bahan bakar, walaupun suhu tinggi tetapi bila titik bakar tidak tercapai, maka tidak
akan terjadi pembakaran. Pada motor diesel suhu yang tinggi diakibatkan karena
adanya udara yang dimampatkan dalam silinder sehingga titik bakar dapat dicapai
dengan pemampatan udara ini.

5.3 Prinsip Kerja Motor Diesel


Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin
pembakaran dalam (internal combustion engine) Prinsip kerja motor diesel adalah
merubah energi kimia menjadi energi mekanis. Energi kimia di dapatkan melalui
proses reaksi kimia (pembakaran) dari bahan bakar (solar) dan oksidiser (udara) di
dalam silinder (ruang bakar). Pembakaran pada mesin Diesel terjadi karena
kenaikan temperatur campuran udara dan bahan bakar akibat kompresi torak
hingga mencapai temperatur nyala.
Pada motor diesel ruang bakarnya bisa terdiri dari satu atau lebih
tergantung pada penggunaannya dan dalam satu silinder dapat terdiri dari satu
atau dua torak/. Pada umumnya dalam satu silinder motor diesel hanya memiliki
satu torak.
Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakan dan udara akan mendorong
torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak,
sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak
akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft).Dan sebaliknya
gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada
langkah kompresi.
Berdasarkan cara menganalisa sistim kerjanya, motor diesel dibedakan
menjadi dua, yaitu motor diesel yang menggunakan sistim airless injection (solid
injection) yang dianalisa dengan siklus dual dan motor diesel yang menggunakan
sistim air injection yang dianalisa dengan siklus diesel (sedangkan motor bensin
dianalisa dengan siklus otto).

You might also like