You are on page 1of 126

i

PLC1
(PRORGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)1
UNTUK KELAS XI

SMK NEGERI 29 JAKARTA


Jl. Prof. Joko Sutono, SH N0.1
Jakarta selatan

SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia,
rahmat, serta petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan modul
pembelajaran dan lembar kerja PLC1 sebagai pegangan bagi peserta didik
dalam mengikuti pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Kompetensi keahlian Elektronika Industri, khususnya dilingkungan SMK Negeri
29 Jakarta.
Modul dan lembar kerja ini disusun agar dapat memenuhi kebutuhan dan
tuntutan dunia pendidikan kejuruan dalam pengadaan materi kejuruan yang sulit
didapat, di samping itu juga tuntutan dunia industry atau dunia usaha yang
menuntut lulusan SMK Kompetensi Keahlian Elektronika Industri agar
mempunyai kompetensi profesional sehingga diharapkan mampu bersaing di
pasar global (competitive advantage).
Modul dan lembar kerja PLC1 ini hanya berisi tentang dasar PLC dan teknik-
teknik pemograman diperuntukan untuk peserta didik tingkat XI sedangkan untuk
tingkat XII kami susun dalam modul dan lembar kerja PLC2 dan
elektropneumatic.
Tidak ada satupun yang sempurna di dunia ini, semoga modul dan lembar kerja
ini bermanfaat bagi dunia pendidikan untuk memajukan kompetensi peserta didik
khususnya di lingkungan SMK Negeri 29 Jakarta.
Modul dan lembar kerja ini masih banyak kekurangan, maka akan selalu berubah
untuk dilakukan editing sesuai dengan perkembangan dunia kerja . Segala kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak untuk ikut serta menyempurnakan
modul dan lembar kerja ini , demi kemajuan pendidikan kejuruan di Indonesia
khusunya di SMK Negeri 29, akan kami terima dengan senang hati.
Semoga Allah SWT memberkati kita semua yang mempunyai niat baik dalam
pengembangan pendidikan kejuruan demi tunas-tunas bangsa , Amin ya robbal
allamin

Penyusun

SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
ii

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
SILABUS ............................................................................................................. v
BAB I SISTEM KENDALI/ KONTROL ………………………………………… 1
A. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
B. SEJARAH PLC ............................................................................. 2
C. PENDEKATAN SISTEMATIK DALAM PERANCANGAN
SISTEM KONTROL PROSES ………………………………………. 3
1. Sistem control loop terbuka ……………………………………………. 4
2. Sistem control loop tertutup ……………………………………… 5
BAB II PENGENALAN PLC .................................................................... ... . 7
A. PENDAHULUAN ................................................................................... 7
B. BAGIAN/ ELEMEN PLC …………………………………………………… 7
1. Unit Pengolah Pusat (CPU - Central Processing Unit)………… 9
2. Memory ……………………………………………………………… 10
C. PLC ( Programable Logic Controller ) ………………………………….. 10
1. Keuntungan menggunakan PLC …………………………………. 10
2. Pengertian PLC ........................................................................ 12
3. Tiga bagian pokok PLC …………………………………………… 12
4. Catu daya PLC …………………………………………………….. 13
5. Masukan-masukan PLC …………………………………………… 13
6. Pengaturan atau Antarmuka Masukan ( Modul Input ) ………… 14
7. Keluaran-keluaran PLC ( modul output ) ……………………….. 15
8. Bentuk-bentuk PLC………………………………………………… 16
BAB III DASAR PLC OMRON……………………………………………………. 17
A. PENDAHULUAN …………………………………………………………… 17
B. BAGIAN – BAGIAN PLC OMRON CPM1A……………………………… 17
1. Indikator Status PLC………………………………………………………. 17
2. Komunikasi ................................................................................. 18
3. Struktur area ………………………………………………………… 18
C. RUANG KERJA PEMBUATAN PROGRAM ......................................... 21

SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
iii

1. Pembuatan Program dan jenis ..................................................... 23

D. KONFIGURASI SISTEM…………………………………………………… 28
1. Konfigurasi PLC CPM1A ……………………………………………. 29

2. Pemasangan instalasi PLC ………………………………………….. 29

3. Terminal I/ O untuk alokasi bit ( kontak ) IR ……………………..... 32

EVALUASI …………………………………………………………………………………. 33

BAB IV PERALATAN INPUT DAN OUTPUT PLC ……………………………………. 37

A. PENDAHULUAN…………………………………………………….. 37
B. PERALATAN I/O PLC ……………………………………………………. 37
1. Peralatan input ………………………………………………………. 37
2. Peralatan output …………………………………………………….. 40
BAB V INSTRUKSI-INSTRUKSI DASAR ………………………………………. 42
A. PENDAHULUAN ……………………………………………………………. 42
B. INSTRUKSI PLC OMRON ………………………………………………… 42
C. CARA KERJA INSTRUKSI ………………………………………………... 46
1. Instruksi dasar ……………………………………………………….. 46
2. Instruksi menggunakan fasilitas yang disediakan PLC………….. 47
BAB VI PENGGUNAAN SOFTWARE PLC …………………………………….. 57
A. PENDAHULUAN ……………………………………………………………. 57
B. OMRON CPM1A menggunakan software syswin 3,4 dan CX-
programmaer………………………………………………………………... 57
BAB VII PROGRAMMING CONSOLE PLC OMRON ………………………………….. 61

A. PENDAHULUAN ……………………………………………………………. 61
B. PROGRAMMING CONSOLE ……………………………………………… 61
1. Menghapus Password ...................................................................... 63
2. Menghapus Semua Program …………………………………………… 63
3. Create I/O Table …………………………………………………………. 64
4. Read ERROR dan RELEASE ………………………………………….. 64
EVALUASI ……………………………………………………………………………….. 67
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….. 76

SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
iv

Jobsheet ( workingsheet ) I, PROGRAM LADDER


MENGGUNAKAN BEBERAPA SOFTWARE UNTUK
LOGIKA OR dan AND........................................................
77
Jobsheet ( workingsheet ) 2, PROGRAM LADDER
MENGGUNAKAN BEBERAPA SOFTWARE UNTUK
79
LOGIKA OR dan AND.........................................................
Jobsheet ( workingsheet ) 3, OPERASI KENDALI UNTUK
OUTPUT BERURUTAN...................................................... 80
Jobsheet ( workingsheet ) 4, OPERASI KENDALI UNTUK
OUTPUT BERGANTIAN.................................................... 82
Jobsheet ( workingsheet ) 5, OPERASI TIMER.......................... 83
Jobsheet ( workingsheet ) 5, OPERASI DENGAN BIT KERJA. 86
Jobsheet ( workingsheet ) 6, OPERASI DENGAN INSTRUKSI
INTERLOCK dan JUMP..................................................... 88
Jobsheet ( workingsheet ) 7, OPERASI DENGAN INSTRUKSI
SET, RSET dan KEEP........................................................ 90
Jobsheet ( workingsheet ) 8, OPERASI INSTRUKSI COUNTER
dan TIMER……………………………………………………. 92
Jobsheet ( workingsheet ) 9, OPERASI DENGAN DENGAN
INSTRUKSI DIFU, DIFD dan INC....................................... 93
Jobsheet ( workingsheet ) 10, OPERASI DENGAN INSTRUKSI
SHIFT REGISTER dan CMP ............................................. 97
Jobsheet ( workingsheet ) 11, APLIKASI PEMOGRAMAN PLC
dengan Timer ..................................................................... 100
Jobsheet ( workingsheet ) 12, APLIKASI PEMOGRAMAN PLC
dengan COUNTER ............................................................. 101

SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
v

SILABUS OTOMASI ELEKTRONIK DENGAN i/o berbantuan PLC dan komputer


Dengan nilai budaya dan karakter bangsa
Semester Ganjil kelas XI
Tahun pel. 2013/2014
Mata Pelajaan : PLC
AlokasiWaktu : 40 jam pel./semester
Kelas / Semester : XI ( sebelas ) / 3
Tahun Pelajaran : 2013/2014
Standar Kompetensi : Memprogram peralatan system otomasi Elektronik yang berkaitan dengan I/O berbantuan PLC dan Komputer
Kompetensi Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Sumber/
Dasar Pembelajaran Waktu Bahan/Alat
1 2 3 4 5 6 7
10.1.Menguasai Identifikasi arsitektur  Mengidentifikasi arsitektur PLC ( rasa ingintahu,  Diidentifikasi sistem komponen a.Tes tertulis 10 jam Sumber :
Ladder PLC kerjasama,komunikatif ) dalam PLC - uraian  Buku Diktat PLC
Diagram pada  Mengidentifikasi ( rasa ingintahu, - PG Bahan :
Pemrograman kerjasama,komunikatif ) b.  Lembar kerja
PLC - Arsitektur PLC Penugasa Alat :
- Fungsi blok dalam PLC n  Komputer
Identifikasi elemen-  Ditunjukkan elemen-elemen - individu  SoftwarePLC
elemen program  Mengidentifikasi elemen-elemen program dalam program dalam PLC - kelompok Omron, Mitsubishi,
dalam PLC PLC ( rasa ingintahu, kerjasama,komunikatif ) Zen dan Sneider
 Menunjukkan elemen-elemen program dalam  Proses pembuatan program
PLC( rasa ingintahu, kerjasama,komunikatif ) ditunjukan melalui pembuatan
ladder diagram
Prosedur operasi  Melaksanakan pembuatan ladder diagram pada
baku pembuatan PLC( kerjakeras,teliti, kerjasama,komunikatif )
ladder diagram pada  Mendemokan pembuatan program pada PLC  Ladder diagram dibuat
PLC dengan mengacu pada ( kerjakeras,teliti, berdasarkan rangkaian kelistrikan
kerjasama,komunikatif ):
10.2. Membuat Prosedure - Prinsip ladder diagram  Ladder diagram ditunjukan
ladder diagram pembuatan lladder - Implementasi ladder diagram sebagai unit menggunakan software atau tanpa
dengan diagram untuk diagram dalam pemrograman software
berbagai beberapa PLC
software PLC

SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
vi

SILABUS OTOMASI ELEKTRONIK DENGAN i/o berbantuan PLC dan komputer


Dengan nilai budaya dan karakter bangsa
Semester Genap kelas XI
Tahun pel. 2013/2014
Mata Pelajaan : PLC
AlokasiWaktu : 40 jam pel./semester
Kelas / Semester : XI ( sebelas ) / 4
Tahun Pelajaran : 2013/2014
Standar Kompetensi : Memprogram peralatan system otomasi Elektronik yang berkaitan dengan I/O berbantuan PLC dan Komputer
Kompetensi Materi Alokasi Sumber/
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Dasar Pembelajaran Waktu Bahan/Alat
1 2 3 4 5 6 7
10.3.Mampu  Identifikasi konsole  Mengidentifikasi konsole sebagai media yang  Diidentifikasi konsole yang a.Tes tertulis Sumber :
Memprogram sebagai media yang hendak digunakan untuk penulisan statement list ( hendak digunakan dalam 30 jam  Buku ModulPLC
- uraian
PLC dengan hendak digunakan untuk rasa ingin tahu, mandiri) pemrograman PLC. - PG Bahan :
Menggunakan penulisan statement list  Mengidentifikasi konsole pada PLC yang hendak b. Tes praktik  Lembar kerja
Konsole dan digunakan untuk pemrograman PLC. ( rasa ingin c. Penugasan Alat :
Komputer tahu, mandiri)  Diidentifikasi perangkat - individu  Komputer
 Identifikasi perangkat keras  Menggunakan : ( kerjakeras, kerjasama, komunikatif, komputer yang hendak - kelompok  Programkonsole
komputer dan softwarenya telitii) digunakan dalam  PLC omron
yang hendak digunakan - Konsole dengan menggunakan statemen list pemrograman PLC
sebagai media untuk - Komputer dengan menggunakan ladder diagram
memprogram PLC  Dilakukan pemograman PLC
 Mengidentifikasi perangkat keras komputer dan dengan program konsole
 Penguasaan perbedaan softwarenya yang hendak digunakan sebagai media
dan persamaan antara untuk memprogram PLC( rasa ingin tahu, mandiri)
konsole dengan perangkat  Mengidentifikasi spesifikasi perangkat keras dan  Ditunjukkan perbedaan dan
komputer perangkat lunak yang hendak digunakan dalam persamaan cara
pemrograman pada PLC( rasa ingin tahu, mandiri) memprogram menggunakan
10.4. Mampu konsole dengan
menggunakan  Penguasaan pemograman  Menjelaskan perbedaan dan persamaan antara menggunakan perangkat
instruksi – dengan instruksi-instruksi konsole dengan perangkat komputer( kerjakeras, komputer
instruksi yang pada PLC ( seperti timer, kerjasama, komunikatif, mandiri)
disediakan counter, interlock dsb )  Membedakan antara pemrograman PLC  Dilakukan pemograman
PLC menggunakan perangkat menggunakan konsole dengan menggunakan menggunakan instruksi pada
menggunakan komputer komputer (, mandiri) PLC
komputer  Membuat program PLC menggunakan instruksi pada
PLC

SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
1

BAB I
SISTEM KENDALI/ KONTROL

A. PENDAHULUAN

Kata kontrol sering kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari. Kata kontrol
disini dapat diartikan "mengatur", dan apabila kita persempit lagi arti
penggunaan kata kontrol dalam teknik elektro adalah, suatu peralatan atau
kelompok peralatan yang digunakan untuk mengatur fungsi suatu mesin untuk
menetapkan tingkah laku mesin tersebut sesuai dengan yang diinginkan.
Sistem yang mempunyai kemampuan untuk melakukan start, mengatur dan
memberhentikan suatu proses untuk mendapatkan output sesuai dengan yang
diinginkan disebut "Sistem Kontrol", Dan pada umumnya sebuah sistem kontrol
adalah merupakan suatu kumpulan peralatan electric/electronic, peralatan
mekanik, atau peralatan elektro lainnya yang digunakan untuk menjamin
stabilitas, transisi yang halus serta akurasi sebuahproses.
Setiap sistem kontrol memiliki tiga element pokok, yaitu : input, proses, dan
output. Pada umumnya input berasal dari transducer. Transducer ini adalah
suatu alat yang dapat merubah kuantitas fisik menjadi sinyal listrik. Beberapa
contoh dari tranducer diantaranya dapat berupa : tombol tekan, sakelar batas,
termostat, straingages, dsb. Tranducer ini mengirimkan informasi proses
didalam sistem kontrol ini dapat berupa rangkaian kontrol dengan
menggunakan peralatan kontrol yang dirangkai secara listrik. Dan ada pula
yang menggunakan peralatan kontrol dengan sistem pemrograman yang dapat
diperbaharui atau lebih populer disebut dengan nama PLC (Programmable
Logic Controller). Pada kontrol dengan sistem pemrograman yang dapat
diperbaharui, program kontrol disimpan dalam sebuah unit memori dan
memungkinkan atau dapat merubah program yang telah ditulis sebelumnya,
yaitu dengan cara melakukan pemrograman ulang sesuai dengan yang
diinginkan.
Tugas dari bagian proses adalah memproses data yang berasal dari input dan
kemudian sebagai hasilnya adalah berupa respon (output)
Sinyal yang berasal dari bagian proses ini berupa sinyal listrik yang kemudian
dipakai untuk mengaktifkan peralatan output seperti : motor, solenoid, lampu,
SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
2

katup, dsb.Dengan menggunkan peralatan output ini kita dapat merubah


besaran/ kuantitas listrik kedalam kuantitas fisik.

B. SEJARAH PLC
PLC pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an. Alasan utama
perancangan PLC adalah untuk menghilangkan beban ongkos perawatan dan
penggantian sistem kontrol mesin berbasis relay. Bedford Associate (Bedford,
MA) mengajukan usulan yang diberi nama MODICON (kepanjangan Modular
Digital controller) untuk perusahaan-perusahaan mobil di Amerika. Sedangkan
perusahaan lain mengajukan sistem berbasis komputer (PDP-8). MODICON
084 merupakan PLC pertama didunia yang digunakan pada produk komersil.
Saat kebutuhan produksi berubah maka demikian pula dengan sistem kontrol-
nya. Hal ini menjadi sangat mahal jika perubahannya terlalu sering. Karena
relai merupakan alat mekanik, maka, tentu saja, memiliki umur hidup atau
masa penggunaan yang terbatas, yang akhirnya membutuhkan jadwal
perawatan yang ketat. Pelacakan kerusakan atau kesalahan menjadi cukup
membosankan jika banyak relai yang digunakan. Bayangkakn saja sebuah
panel kontrol yang dilengkapi dengan monitor ratusan hingga ribuan relai yang
terkandung pada sistem kontrol tersebut. Bagaimana kompleks-nya melakukan
pengkabelan pada relai-relai tersebut.
Dengan demikian "pengontrol baru" ( the new controller) ini harus
memudahkan para teknisi perawatan dan teknisi lapangan melakukan
pemrograman. Umur alat harus menjadi lebih panjang dan program proses
dapat dimodifikasi atau dirubah dengan lebih mudah. Serta harus mampu
bertahan dalam lingkungan industri yang keras. Jawabannya ? Penggunaan
teknik pemrograman yang sudah banyak digunakan (masalah kebiasaan dan
pada dasarnya bahwa 'people do not like to change') dan mengganti bagian-
bagian mekanik dengan teknologi solid-state (IC atau mikroelektronika atau
sejenisnya)
Pada pertengahan tahun 1970-an, teknologi PLC yang dominan adalah
sekuenser mesin-kondisi dan CPU berbasis bit-slice. Prosesor AMD 2901 dan
2903 cukup populer digunakan dalam MODICON dan PLC A-B. Mikroprosesor
konvensional kekurangan daya dalam menyelesaikan secara cepat logika PLC
untuk semua PLC, kecuali PLC kecil. Setelah mikroprosesor konvensional

SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
3

mengalami perbaikan dan pengembangan, PLC yang besar-besar mulai


banyak menggunakan-nya. Bagaimanapun juga, hingga saat ini ada yang
masih berbasis pada AMD 2903.
Kemampuan komunikasi pada PLC mulai muncul pada awal-awal tahun 1973.
Sistem yang pertama adalah Modbus-nya MODICON. Dengan demikian PLC
bisa berkomunikasi dengan PLC lain dan bisa ditempatkan lebih jauh dari
lokasi mesin sesungguhnya yang dikontrol. Sekarang kemampuan komunikasi
ini dapat digunakan untuk mengirimkan dan menerima berbagai macam
tegangan untuk membolehkan dunia analog ikut terlibat. Sayangnya,
kurangnya standarisasi mengakibatkan komunikasi PLC menjadi mimpi buruk
untuk protokol-protokol dan jaringa-jaringan yang tidak kompatibel. Tetapi
bagaimanapun juga, saat itu merupakan tahun yang hebat untuk PLC.
Pada tahun 1980-an dilakukan usaha untuk menstandarisasi komunikasi
dengan protokol otomasi pabrik milik General Motor (General Motor's
Manufacturring Automation Protocol (MAP)). Juga merupakan waktu untuk
memperkecil ukuran PLC dan pembuatan perangkat lunak pemrograman
melalui pemgromaman simbolik dengan komputer PC daripada terminal
pemrogram atau penggunaan pemrogram genggam ( handled programmer).
Sekarang PLC terkecil seukuran dengan sebuah kontrol relai tunggal (seperti
produk ZEN Programmable Relay dari Omron).
Tahun 1990- dilakukan reduksi protokol baru dan modernisasi lapisan f isik dari
protokol-protokol populer yang bertahan pada tahun 1980-an. Standar terakhir
(IEC 1131-3), bisa diakses di http://www.plcopen.org/default.htm) berusaha
untuk menggabungkan bahasa pemrograman PLC dibawah satu standar
internasional. Sekarang bisa dijumpai PLC-PLC yang diprogram dalam diagram
fungsi blok, daftar instruksi, C dan teks terstruktur pada saat bersamaan.

C. PENDEKATAN SISTEMATIK DALAM PERANCANGAN SISTEM


KONTROL PROSES
Pertama, Anda perlu memilih suatu instrumen atau sistem yang hendak
dikontrol; Sistem yang terotomasi bisa berupa sebuah mesin atau suatu proses
yang kemudian disebut sebagai sistem kontrol proses. Fungsi dari sistem
kontrol proses ini secara terus-menerus akan mengamati sinyal-sinyal yang
berasal dari piranti- piranti masukan (sensor) dan tanggapanynya berupa suatu
SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
4

sinyal yang diberikan ke piranti keluaran eksternal yang secara lagnsung


mengontrol bagaimana suatu sistem beroperasi atau bekerja.
Kedua, Anda perlu menentukan semua masukan dan keluaran yang akan
dihubungkan ke PLC; Piranti masukan dapat berupa saklar, sensor dan lain
sebagainya. Sedangkan piranti keluaran dapat berupa selenoida, kran
elektromagnet, motor, relai, starter magnet begitu juga dengan instrumen lain
yang bisa menghasilkan suara atau cahaya (lampu) dan lain sebagainya.
setelah menentukan kebutuhan semua piranti masukan dan keluaran
dilanjutkan dengan menentukan penggunaan jalur-jalur masukan dan keluaran
pada PLC untuk piranti-piranti masukan dan keluaran yang sudah ditentukan
tadi.
Ketiga, membuat program yang lebih dikenal dengan diagram tangga
(untuk PLC) sesuai dengan jalannya proses yang diinginkan. Dalam hal ini bisa
digunakan terminal konsol yang langsung berhubungan dengna PLC yang
bersangkutan atau melalui komputer PC yang memiliki saluran komunikasi
yang dibutuhkan untuk mentransfer program dari komputer PC ke PLC maupun
sebaliknya.
Keempat, program disimpan ke dalam PLC; baik dilakukan secara langsung
melalui terminal konsol maupun melalui komputer PC.

1. Sistem kontrol loop terbuka

Sistem kontrol loop terbuka adalah merupakan suatu proses dalam suatu
sistem yang mana variabel input akan berpengaruh pada output yang
dihasilkan.Gambar berikut ini menunjukan blok diagram dari sistem loop
terbuka, yang mungkin dapat membantu anda dalam memahami sistem kontrol
tersebut.
Jika kita lihat dari blok diagram, pada sistem kontrol loop terbuka di sini tidak
ada informasi yang diberikan ke peralatan kontrol yang berasal dari peralatan
output (variabel yang dikontrol), sehingga tidak dapat diketahui dengan tepat
apakah output yang diinginkan sesuai dengan keinginan atau tidak. Terutama
apabila terjadi gangguan dari luar yang dapat mempengaruhi output. Oleh
karena itu pada sistem ini akan terjadi kesalahan yang cukup besar oleh
karena tidak adanya koreksi.

SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
5

Gambar .
Gangguan

Sistem control
Setting Peralatan ( proses ) Output
kontrol ( variable )

Gambar 1 kontrol loop terbuka


2. Sistem control loop tertutup

Kontrol loop tertutup adalah sebuah proses yang mana variabel yang
dikontrol secara terus menerus disensor kemudian dibandingkan dengan
kuantitas referensi. Adapun variabel yang dikontrol ini dapat berupa hasil
pengukuran seperti misalnya pengukuran temperatur, kelembaban, posisi
mekanik, kecepatan putaran, dsb.
Kemudian hasil pengukuran tadi diumpan balikan ke pembanding (comparator).
Pembanding ini dapat berupa peralatan mekanik, listrik/ elektronik, atau
pneumatik. Pada alat pembanding ini antara kuantitas referensi dengan sinyal
sensor yang berasal dari variabel yang dikontrol dibandingkan, dan sebagai
hasilnya adalah sinyal kesalahan. Sinyal kesalahan ini hasilnya bisa positif atau
negatif, secara matematis sinyal kesalahan ini seperti ditunjukan pada
persamaan dibawah.
Gangguan

Output
( variable )
Error

Sistem control Sensor


Setting Peralatan ( proses )
kontrol

Umpan balik ( feedback )

Gambar 2 kontrol loop tertutup

Error = harga hasil pengukuran variabel yang dikontrol - set point


Apabila kita lihat gambar blok diagram, maka pada blok peralatan kontrol dapat
berupa peralatan yang dapat bekerja secara mekanik, listrik/ elektronik,

SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
6

ataupun pneumatik, yang mana pada blok ini menerima sinyal kesalahan dan
menghasilkan sinyal output yang kemudian diberikan pada bagian proses untuk
memperbaiki kesalahan sampai hasil/ produk betul-betul sesuai dengan yang
diinginkan atau kesalahan sama dengan nol.Demikian mekanisme sistem
kontrol tertutup, dan mekanisme tersebut bekerja secara terus-menerus
(berkelanjutan).

SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
7

BAB II
PENGENALAN PLC

A. PENDAHULUAN
NEMA (The National electrical Manufacturers Association)
mendefinisikan PLC sebagai piranti elektronika digital yang menggunakan
memori yang bisa diprogram sebagai penyimpan internal dari sekumpulan
instruksi dengan mengimplementasikan fungsi-fungsi tertentu, seperti logika,
sekuensial, pewaktuan, perhitungan, dan aritmetika, untuk mengendalikan
berbagai jenis mesin ataupun proses melalui modul I/O digital dan atau
analog.
PLC merupakan sistem yang dapat memanipulasi, mengeksekusi, dan atau
memonitor keadaan proses pada laju yang amat cepat, dengan dasar data
yang bisa diprogram dalam sistem berbasis mikroprosesor integral.
PLC menerima masukan dan menghasilkan keluaran sinyal-sinyal listrik untuk
mengendalikan suatu sistem. Dengan demikian besaran-besaran fisika dan
kimia yang dikendalikan, sebelum diolah oleh PLC, akan diubah menjadi sinyal
listrik baik analog maupun digital,yang merupakan data dasarnya.. Karakter
proses yang dikendalikan oleh PLC sendiri merupakan proses yang sifatnya
bertahap, yakni proses itu berjalan urut untuk mencapai kondisi akhir yang
diharapkan. Dengan kata lain proses itu terdiri beberapa subproses, dimana
subproses tertentu akan berjalan sesudah subproses sebelumnya terjadi.
Istilah umum yang digunakan untuk proses yang berwatak demikian ialah
proses sekuensial (sequential process). Sebagai perbandingan, sistem kontrol
yang populer selain PLC, misalnya Distributed Control System (DCS), mampu
menangani proses-proses yang bersifat sekuensial dan juga kontinyu
(continuous process) serta mencakup loop kendali yang relatif banyak.
Kendali PLC dapat diprogram melalui komputer, tetapi juga bisa diprogram
melalui program manual, yang biasa disebut dengan Programming Console.
Untuk keperluan ini dibutuhkan perangkat lunak, yang biasanya juga
tergantung pada produk PLC-nya. Dengan kata lain, masing-masing produk
PLC membutuhkan perangkat sendiri-sendiri. Saat ini fasilitas PLC dengan
komputer sangat penting sekali artinya dalam pemrograman-ulang PLC dalam
dunia industri. Sekali sistem diperbaiki, program yang benar dan sesuai harus
SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
8

disimpan ke dalam PLC lagi. Selain itu perlu dilakukan pemeriksaan program
PLC, apakah selama disimpan tidak terjadi perubahan atau sebaliknya, apakah
program sudah berjalan dengan benar atau tidak. Hal ini membantu untuk
menghindari situasi berbahaya dalam ruang produksi (pabrik), dalam hal ini
beberapa pabrik PLC telah membuat fasilitas dalam PLC-nya berupa dukungan
terhadap jaringan komunikasi, yang mampu melakukan pemeriksaan program
sekaligus pengawasan secara rutin apakah PLC bekerja dengan baik dan
benar atau tidak. Hampir semua produk perangkat lunak untuk memprogram
PLC memberikan kebebasan berbagai macam pilihan seperti: memaksa suatu
saklar (masukan atau keluaran) bernilai ON atau OFF, melakukan pengawasan
program (monitoring) secara real-time termasuk pembuatan dokumentasi
diagram tangga yang bersangkutan. Dokumentasi diagram tangga ini
diperlukan untuk memahami program sekaligus dapat digunakan untuk
pelacakan kesalahan. Pemrogram dapat memberikan nama pada piranti
masukan dan keluaran, komentar-komentar pada blok diagram dan lain
sebagainya. Dengan pemberian dokumentasi maupun komentar pada program,
maka akan mudah nantinya dilakukan pembenahan (perbaikan atau modifikasi)
program dan pemahaman terhadap kerja program diagram tangga tersebut.
B. BAGIAN/ ELEMEN PLC
PLC sesungguhnya merupakan sistem mikrokontroler khusus untuk
industri, artinya seperangkat perangkat lunak dan keras yang diadaptasi untuk
keperluan aplikasi dalam dunia industri. Elemen-elemen dasar sebuah PLC
ditunjukkan pada gambar berikut

SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
9

Bagian-Bagian PLC

Gambar 4 Bagian dari PLC


1. Unit Pengolah Pusat (CPU - Central Processing Unit)

Modul CPU
Modul CPU yang disebut juga modul kontroler atau prosesor terdiri dari dua
bagian:

1. Prosesor
2. Memori

1. Prosesor berfungsi:

o mengoperasikan dan mengkomunikasikan modul-modul PLC


melalui bus-bus serial atau paralel yang ada.
o Mengeksekusi program kontrol.

2. Memori, yang berfungsi:


Menyimpan informasi digital yang bisa diubah dan berbentuk tabel data,
register citra, atau RLL (Relay Ladder Logic), yang merupakan program
pengendali proses.

SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
10

Unit pengolah pusat atau CPU merupakan otak dari sebuah kontroler
PLC. CPU itu sendiri biasanya merupakan sebuah mikrokontroler (versi mini
mikrokontroler lengkap).
Pada awalnya merupakan mikrokontroler 8-bit seperti 8051, namun saat ini
bisa merupakan mikrokontroler 16 atau 32 bit. Biasanya untuk produk-produk
PLC buatan Jepang, mikrokontrolernya adalah Hitachi dan Fujitsu, sedangkan
untuk produk Eropa banyak menggunakan Siemens dan Motorola untuk
produk-produk Amerika. CPU ini juga menangani komunikasi dengan piranti
eksternal, interkonektivitas antar bagian-bagian internal PLC, eksekusi
program, manajemen memori, mengawasi atau mengamati masukan dan
memberikan sinyal ke keluaran (sesuai dengan proses atau p rogram yang
dijalankan). Kontroler PLC memiliki suatu rutin kompleks yang digunakan untuk
memeriksa agar dapat dipastikan memori PLC tidak rusak, hal ini dilakukan
karena alasan keamanan. Hal ini bisa dijumpai dengan adanya indikator lampu
pada badan PLC sebagai indikator terjadinya kesalahan atau kerusakan.

Tugas dari CPU dalam PLC adalah mengontrol dan mensupervisi semua
operasi PLC, sebuah komunikasi internal atau "Bus System" membawa
informasi dari dan ke CPU, I/O, dan memori.
Seperti ditunjukkan pada gambar di bawah, bahwa CPU dihubungkan ke
memori dan I/O oleh tiga macam Bus, yaitu:

 Control Bus
 Address Bus
 Data Bus

Control Bus, mengijinkan CPU mengontrol kapan harus menerima atau


mengirimkan informasi dari salah satu yaitu I/O atau memori.
Address Bus, mengijinkan CPU untuk menetapkan alamat untuk membuka
komunikasi pada daerah tertentu yang ada di memori atau I/O.
Data Bus, mengijinkan CPU, memori dan I/O untuk saling tukar-menukar
informasi (data). Jumlah garis paralel dalam address bus ditentukan oleh
besarnya lokasi memori yang dapat dialamatkan, sedangkan ukuran dari data
bus menentukan besarnya jumlah bit informasi yang dapat dilewatkan antara
CPU, memori dan I/O.
SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
11

2. Memory

Untuk menyimpan program dan data PLC menggunakan memori


semikonduktor seperti RAM (Random Access Memory) atau PROM
(Programmable Read Only Memory) seperti EPROM atau EEPROM.
Dalam beberapa hal RAM digunakan utnuk pemrograman awal dan pengujian,
sebab dengan menggunakan RAM ini dapat dengan mudah melakuan
pengubahan program. RAM yang ada di PLC ini dilengkapi dengan backup-
battery yang berfungsi untuk mempertahankan agar program tidak hilang ketika
sumber daya PLC dimatikan.
C. PLC ( Programable Logic Controller )

Rele magnit sudah banyak dipakai untuk kontrol logika di industri beberapa
tahun lamanya dan sampai sekarang dan akan tetap dipakai secara luas pada
tahun-tahun berikutnya. Oleh karena pengembangan bahan, konstruksi dan
desain, rele mampu beroperasi ribuan kali tanpa mengalami gangguan. Namun
demikian dalam beberapa hal atau pada kondisi tertentu logika elektronika
lebih baik dari pada logika rele. PLC telah diproduksi oleh perusahaan ternama
seperti Mitsubishi, Omron, Festo, Sneider, Siemens, LG, Panasonic, Zen dll
dengan software pemograman yang berbeda tapi prinsip jenisnya sama seperti
Ladder ( diagram tangga ), Logic ( gerbang logika ),Mnemonik ( statement list ).
PLC pada dasarnya dibuat dan dikembangkan untuk digunakan menggantikan
rele yang dipakai dalam sistem control.

1. Keuntungan menggunakan PLC

Akhir-akhir ini PLC dalam aplikasi banyak dipakai di industri-industri, karena


PLC ini mempunyai keunggulan-keunggulan spesifik. Ada beberapa
keuntungan yang dapat kita peroleh apabila kita menggunakan PLC dalam
aplikasi kontrol di industri.
Ini akan terlihat dengan jelas kalau kita lihat dari beberapa segi, diantaranya:

 Ditinjau Dari Segi Biaya


Jika sebuah aplikasi kontrol yang komplek dan menggunakan banyak
rele, maka akan lebih murah apabila kita menggunakan / memasang
satu buah PLC sebagai alat kontrol.
Salah satu masalah apabila aplikasi kontrol menggunakan rele adalah
SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
12

sama saja dengan mengeluarkan biaya untuk membuat satu rangkaian


kontrol yang digunakan untuk satu buah aplikasi kontrol. Ini berarti
apabila kita akan membuat satu atau lebih rangkaian kontrol yang
sejenis akan memerlukan biaya tambahan.
Tetapi dengan menggunakan PLC kita dapat membuat rangkaian kontrol
yang sejenis tanpa memerlukan biaya tambahan untuk membeli
komponen kontrol, sebab komponen kontrol yang diperlukan dalam
sistem kontrol tersebut dapat disimulasikan oleh PLC, seperti contohnya:
timer, counter, sequencer, dan sebagainya.
 Ditinjau dari Segi Fleksibilitas
PLC dapat dengan mudah diubah-ubah dari satu aplikasi ke aplikasi lain
dengan cara memrogram ulang sesuai dengan yang diinginkan, tidak
seperti pada kontrol rele kita harus melakukan pengawatan ulang dan ini
tentu saja akan memakan waktu dan biaya.
 Ditinjau dari Segi Keandalan
PLC jauh lebih andal jika dibandingkan dengan kontrol rele. PLC
didesain untuk bekerja dengan keandalan yang tinggi dan jangka waktu
pemakaian yang lama pada lingkungn industri.
PLC ini juga diproteksi terhadap kemungkinan kerusakan akibat surja
pada bagian I/O-nya, yaitu dengan cara menggunakan rangkaian isolasi
opto (cahaya).
Dengan menggunakan batere cadangan (back-up) pada RAM atau
EPROM untuk menyimpan atau menjaga program aplikasi, maka dapat
dijamin waktu produksi yang vital tidak akan hilang yang dikarenakan
oleh program hilang atau penyimpangan setelah terjadi kesalahan dalam
sistem kontrol.
 Mempunyai Kemampuan Seperti Komputer
Pada dasarnya PLC adalah komputer juga, dan ini berarti kita dengan
menggunakan PLC dapat mengumpulkan dan memroses data. PLC
dapat pula melakukan diagnosa dan menunjukkan kesalahan apabila
terjadi gangguan, sehingga ini sangat membantu dalam melakukan
palacakan gangguan.
PLC juga dapat berkomunikasi dengan PLC lain termasuk juga dengan
komputer. Sehingga kontrol dapat ditampilkan di layar komputer,
SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
13

didokumentasikan, serta gambar kontrol dapat dicetak dengan


menggunakan printer.
 Mudah dalam Melakukan pelacakan Gangguan Kontrol
Pada layar monitor dapat ditampilkan gambar kontrol, sehingga kita
dapat dengan mudah mengamati apa yang terjadi di sistem kontrol. Ini
memungkinkan orang untuk melakukan evaluasi terhadap kontrol dan
melakukan pengubahan atau perbaikan dengan cukup memasukkan
perintah melalui papan ketik (keyboard).

2. Pengertian PLC

PLC adalah sebuah alat kontrol yang bekerja berdasarkan pada


pemrograman dan eksekusi instruksi logika. PLC mempunyai fungsi internal
seperti timer, counter dan sift register dll.
PLC beroperasi dengan cara memeriksa input dari sebuah proses guna
mengetahui statusnya kemudian sinyal input ini diproses berdasarkan instruksi
logika yang telah diprogram dalam memori. Dan sebagai hasilnya adalah
berupa sinyal output. Sinyal output inilah yang dipakai untuk mengendalikan
peralatan atau mesin. Antarmuka (interface) yang terpasang di PLC
memungkinkan PLC dihubungkan secara langsung ke actuator atau transducer
tanpa memerlukan rele

3. Tiga bagian pokok PLC

Pada prinsipnya PLC mempunyai tiga bagian pokok yang masing-masing


mempunyai tugas yang berbeda, tiga bagian tersebut adalah:

 Pemroses
 Memori
 Input/Output

Input yang diberikan ke PLC disimpan dalam memori, kemudian diproses oleh
PLC berdasarkan instruksi logika yang telah diprogram sebelumnya. Hasil
proses adalah berupa output, output inilah yang dipakai untuk mengontrol
peralatan. Kerja dari PLC ini sepenuhnya tergantung dari program yang
terdapat di memori ini.

SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
14

4. Catu daya PLC


Catu daya listrik digunakan untuk memberikan pasokan catu daya ke
seluruh bagian PLC (termasuk CPU, memori dan lain-lain). Kebanyakan PLC
bekerja pada catu daya 24 VDC atau 220 VAC. Beberapa PLC catu dayanya
terpisah (sebagai modul tersendiri). Yang demikian biasanya merupakan PLC
besar, sedangkan yang medium atau kecil, catu dayanya sudah menyatu.
Pengguna harus menentukan berapa besar arus yang diambil dari modul
keluaran/masukan untuk memastikan catu daya yang bersangkutan
menyediakan sejumlah arus yang memang dibutuhkan. Tipe modul yang
berbeda menyediakan sejumlah besar arus listrik yang berbeda.
Catu daya listrik ini biasanya tidak digunakan untuk memberikan catu daya
langsung ke masukan maupun keluaran, artinya masukan dan keluaran murni
merupakan saklar (baik relai maupun opto isolator). Pengguna harus
menyediakan sendiri catu daya terpisah untuk masukan dan keluaran PLC.
Dengan cara demikian, maka lingkungan industri dimana PLC digunakan tidak
akan merusak PLC-nya itu sendiri karena memiliki catu daya terpisah antara
PLC dengan jalur-jalur masukan dan keluaran.
5. Masukan-masukan PLC
Kecerdasan sebuah sistem terotomasi sangat tergantung pada kemampuan
sebuah PLC untuk membaca sinyal dari berbagai macam jenis sensor dan
piranti-piranti masukan lainnya. untuk mendeteksi proses atau kondisi atau
status suatu keadaan atau proses yang sedang terjadi, misalnya, berapa cacah
barang yang sudah diproduksi, ketinggian permukaan air, tekanan udara dan
lain sebagainya, maka dibutuhkan sensor-sensor yang tepat untuk masing-
masing kondisi atau keadaan yang akan dideteksi tersebut. Dengan kata lain,
sinyal-sinyal masukan tersebut dapat berupa logik (ON atau OFF) maupun
analog. PLC kecil biasanya hanya memiliki jalur masukan digital saja,
sedangkan yang besar mampu menerima masukan analog melalui unit khusus
yang terpadu dengan PLC-nya. Salah satu sinyal analog yang sering dijumpai
adalah sinyal arus 4 hingga 20mA (atau mV) yang diperoleh dari berbagai
macam sensor. Lebih canggih lagi, peralatan lain dapat dijadikan masukan
untuk PLC, seperti citra dari kamera, robot (misalnya, robot bisa mengirimkan
sinyal ke PLC sebagai suatu informasi bahwa robot tersebut telah selesai
memindahkan suatu objek dan lain sebagainya) dan lain-lain.
SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
15

6. Pengaturan atau Antarmuka Masukan ( Modul Input )


Antarmuka masukan berada di antara jalur masukan yang sesungguhnya
dengan unit CPU. Tujuannya adalah melindungi CPU dari sinyal-sinyal yang
tidak dikehendaki yang bisa merusak CPU itu sendiri.
PLC memerlukan peralatan modul I/O. Modul I/O ini berfungsi untuk mengubah
tegangan yang umum dipakai pada kontrol rele (220 VAC, 24 VDC, atau yang
lainnya) ke dalam tegangan level TTL untuk dimasukkan ke PLC. Gambar
berikut ini menunjukkan rangkaian dasar dari peralatan yang dipakai untuk
mengkondisikan dan memodifikasi sinyal output dari luar PLC.
Modul antar masukan ini berfungsi untuk mengkonversi atau mengubah sinyal-
sinyal masukan dari luar ke sinyal-sinyal yang sesuai dengan tegangan kerja
CPU yang bersangkutan (misalnya, masukan dari sensor dengan tegangan
kerja 24 VDC harus dikonversikan menjaid tegangan 5 VDC agar sesuai
dengan tegangan kerja CPU). Hal ini dengan mudah dilakukan menggunakan
rangkaian opto-isolator sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut

Gambar 5 Rangkaian masukan (modul input) PLC

Penggunaan opto-isolator artinya tidak ada hubungan kabel sama sekali


antara dunia luar dengan unit CPU. Secara 'optik' dipisahkan (perhatikan
gambar diatas), atau dengan kata lain, sinyal ditransmisikan melalui cahaya.
Kerjanya sederhana, piranti eksternal akan memberikan sinyal untuk
menghidupkan LED (dalam opto osilator), akibatnya photo transistor akan
menerima cahaya dan akan menghantarkan arus (ON), CPU akan melihatnya
sebagai logika nol (catu antara kolektor dan emitor drop dibawah 1 volt). Begitu
juga sebaliknya, saat sinyal masukan tidak ada lagi, maka LED akan mati dan
photo transistor akan berhenti menghantar (OFF), CPU akan melihatnya
sebagai logika satu.
SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
16

7. Keluaran-keluaran PLC ( modul output )


Sistem otomatis tidaklah lengkap jika tidak ada fasilitas keluaran atau
fasilitas untuk menghubungkan dengan alat-alat eksternal (yang dikendalikan).
Beberapa alat atau piranti yang banyak digunakan adalah motor, selenoida,
relai, lampu indikator, speaker dan lain sebagainya. Keluaran ini dapat berupa
analog maupun digital. Keluaran digital bertingkah seperti sebuah saklar,
menghubungkan dan memutuskan jalur. Keluaran analog digunakan untuk
menghasilkan sinyal analog (misalnya, perubahan tegangan untuk
pengendalian motor secara regulasi linear sehingga diperoleh kecepatan putar
tertentu).
Sebagaimana pada antarmuka masukan, keluaran juga membutuhkan
antarmuka yang sama yang digunakan untuk memberikan perlindungan CPU
dengan peralatan eksternal, sebagaimana ditunjukkan pada gambar I .3 Cara
kerjanya juga sama, yang menyalakan dan mematikan LED didalam
optoisolator sekarang adalah CPU, sedangkan yang membaca status photo
transistor ( PLC dengan output transistor berbeda dngan PLC dengan ouput
relay ), apakah menghantarkan arus atau tidak, adalah peralatan atau piranti
eksternal.

Gambar 6. Rangkaian keluaran (modul output) PLC menggunakan transistor

SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
17

8. Bentuk-bentuk PLC

Berdasarkan I/O pada terminal PLC maka bentuk –bentuk PLC berbeda
berdasarkan pabrik pembuatnya

Contoh untuk PLC omron :

PLC Mitsubishi

Gambar 7 bentuk -bentukPLC

SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
18

Dengan berbagai modul di atas PLC bekerja mengendalikan berbagai plant


yang kita miliki. Mengingat sinyal-sinyal yang ditanganinya bervariasi dan
merupakan informasi yang memerlukan pemrosesan saat itu juga, maka sistem
yang kita miliki tentu memiliki perangkat pendukung yang mampu mengolah
secara real time dan bersifat multi tasking,. Anda bayangkan bahwa pada suatu
unit pembangkit tenaga listrik misalnya, PLC Anda harus bekerja 24 jam untuk
mengukur suhu buang dan kecepatan turbin, dan kemudian mengatur bukaan
katup yang menentukan aliran bahan bakar berdasarkan informasi suhu buang
dan kecepatan di atas., agar didapatkan putaran generator yang diinginkan!
Pada saat yang sama sistem pelumasan turbin dan sistem alarm harus bekerja
baik baik di bawah pengendalian PLC! Suatu piranti sistem operasi dan
komunikasi data yang andal tentu harus kita gunakan. Teknologi cabling,
pemanfaatan serat optik, sistem operasi berbasis real time dan multi tasking
semacam Unix, dan fasilitas ekspansi yang memadai untuk jaringan komputer
merupakan hal yang lazim dalam instalasi PLC saat ini

SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
19

BAB III

DASAR PLC OMRON

A. PENDAHULUAN

Menguasai satu jenis PLC sudah cukup dapat berkiprah di dunia industry
karena dasar seluruh PLC mempunyai kesamaan system kerja dan bagian-
bagiannya. Yang diulas disini kita pahami pada satu jenis PLC yaitu PLC
Omron. Jika kita bahas beberapa PLC akan menyita waktu yang cukup
lama untuk dapat menguasai seluruh PLC.

B. BAGIAN – BAGIAN PLC OMRON CPM1A

1. Indikator Status PLC

Indikator Status Arti


PWR (green) ON Power diberikan ke PLC
OFF Power tidak diberikan ke PLC
RUN (green) ON PLC beroperasi pada mode RUN atau MONITOR
PLC pada mode PROGRAM atau terjadi kesalahan
OFF
fatal
ERR/ALM
ON Terjadi kesalahan fatal (Operasi PLC terhenti)
(red)
Terjadi kesalahan yang tidak fatal (Operasi PLC tetap
Berkedip
berlangsung)
OFF Mengindikasikan beroperasi normal
COMM
ON Data sedang ditransfer melalui Peripheral Port
(orange)
OFF Data sedang tidak ditransfer melalui Peripheral Port

Indikator Input
Indikator ini akan menyala apabila input ON. Apabila terjadi kesalahan fatal,
lampu indikator berubah sebagai berikut:
CPU atau I/O bus error : input indikator OFF
Memory atau sistem error : input indikator tetap pada status sebelum
kesalahan (error) terjadi, meskipun status input berubah.

Indikator Output
Indikator ini menyala ketika rele output ON.
SMK Negeri 29 PLC dan Electropneumatic disusun Budiardi Basuki,S.PFis, S.Pd Dkk
20

2. Komunikasi

Dengan komunikasi Host Link memungkinkan sebuah host komputer


mengontrol sampai 32 PLC OMRON. Untuk menghubungkan PLC dengan
komputer dapat menggunakan adapter RS-232C atauRS-422.

1.1. Komunikasi 1-1


Komunikasi seperti ditunjukkan pada gambar adalah metoda hubungan
1:1 yaitu hubungan antara PLC CPM1 dengan Komputer IBM PC/AT
atau komputer yang kompatibel dengan IBM PC/AT.
Bagian dan fungsi dari komponen-komponen tersebut adalah:

1.2. Mode Setting Switch


Set saklar ini ke host apabila akan menggunakan sistem host link untuk
menghubungkan ke personal komputer. Dan set saklar ke NT apabila
ingin menghubungkan PLC ke komputer dengan metoda 1:1 NT Link.

1.3. Connector
Connector ini digunakan sebagai penghubung ke CPU Peripheral Port.
RS-232C Port
Dengan menggunakan kabel RS-232C Port ini dihubungkan ke
peralatan lain seperti Personal Computer, Peralatan Peripheral dan
Terminal Pemrogram.

3. Struktur area

Struktur Area Memory PLC-CPM1A


Dalam tabel berikut ini adalah merupakan struktur area memory dari PLC
tipe CPM1A
Keterangan:

2.1. Area IR (Internal Relay)


Bit-bit dalam area IR mulai dari IR00000 sampai IR00915 dialokasikan
untuk terminal CPU dan unit I/O. Bit input mulai dari IR00000, dan bit
output mulai dari IR01000.
Bit IRwork dapat digunakan secara bebas dalam program.

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
21

Dan ini hanya digunakan dalam program, IRwork tidak secara langsung
dialokasikan untuk terminal I/O eksternal.

2.2. SR (Special Relay)


Bit rele spesial ini adalah bit yang digunakan untuk fungsi-fungsi khusus
seperti untuk flags (misalnya, dalam operasi penjumlahan terdapat
kelebihan digit, maka carry flag akan set "1"), kontrol bit PLC, informasi
kondisi PLC, dan sistem clock.

2.3. AR (Auxilary Relay)


Bit AR ini adalah bit yang digunakan untuk flag yang berhubungan
dengan operasi PLC CPM1A. Bit ini diantaranya digunakan untuk
menunjukkan kondisi PLC yang disebabkan oleh kegagalan sumber
tegangan, kondisi I/O spesial, kondisi unit input/ ouput, kondisi CPU PLC,
kondisi memory PLC dan sebagainya.

2.4. HR (Holding Relay)


Dapat difungsikan untuk menyimpan data (bit-bit penting) karena tidak
akan hilang walaupun sumber tegangan PLC mati.

2.5. LR (Link Relay)


Digunakan untuk link data pada PLC Link System. Artinya untuk tukar-
menukar informasi antar dua atau lebih PLC dalam suatu sistem kontrol
yang saling berhubungan satu sama lain.

2.6. TR (Tempory Relay)


Berfungsi untuk menyimpan sementara kondisi logika program ladder
yang mempunyai titik pencabangan khusus.

2.7. TC (Timer / Counter)


Untuk mendefinisikan suatu sistem tunda waktu (timer), ataupun untuk
penghitung (counter). Untuk timer TIM mempunyai orde waktu 100 ms
dan TIMH mempunyai orde waktu 10 ms. TIM 000 s.d TIM 015 dapat
dioperasikan secara interrupt untuk mendapatkan waktu yang lebih
presisi.

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
22

2.8. DM (Data Memory)


Data memory berfungsi untuk penyimpanan data-data program, karena
isi DM tidak akan hilang walaupun sumber tegangan PLC mati. DM word
mulai dari DM0000 sampai DM0999 dan DM1022 dan DM1023 dapat
digunakan secara bebas dalam program.
DM word yang dialokasikan untuk fungsi-fungsi khusus, adalah:

 DM Read/Write
Pada DM ini data bisa ditulis dan dihapus oleh program yang kita buat.
 DM Error Log
Pada DM ini disimpan informasi-informasi penting dalam hal PLC
mengalami kegagalam sistem operasionalnya.
 DM Read Only
Dalam DM ini data hanya dapat dibaca saja (tidak bisa ditulisi)
 DM PC Set Up

Data yang diberikan pada DM ini berfungsi untuk Setup PLC. Pada DM inilah
kemampuan kerja PLC didefinisikan untuk pertama kali sebelum PLC tersebut
diprogram dan dioperasikan pada suatu sistem kontrol.

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
23

C. RUANG KERJA PEMBUATAN PROGRAM

Berikut adalah contoh ruang keja pembuatan program untuk PLC Omron
menggunakan software syswin 3.4

Gambar 7 Ruang pemograman untuk software syswin


Menggunakan software CX- Programmer

Gambar 8 Tampilan software CX-Programmer dari PLC Omron


SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
24

1. Pembuatan ladder

Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana proses persiapan pembuatan


program dengan bahasa Ladder menggunakan SYSWIN,CX-Programer,
sysmac dan bagaimana menggunakan beberapa tool untuk menambah
produktifitas. SYSWIN mempunyai beberapa metoda kerja dengan
menggunaakn tool yang tersedia, anda dapat menggunakan salah satu mouse
atau keyboard untuk membuat program.
Gunakan perintah File/New untuk memulai pembuatan proyek baru. Maka
dialog Project Setup akan nampak di layar, sehingga anda dapat men-setup
parameter-parameter dasar. Kemudian anda kembali ke ruang kerja
pemrograman dan siap utuk memberi instruksi input dalam network yang
pertama.Ruang kerja untuk penggunaan software dalam pemograman
menggunakan ladder ditampilkan pada sisikiri untuk software syswin dan pada
sisi atas untuk CX-Programmer. Contoh instruksi dasar yang ditampilkan .

Open contact ( NO )

Open
Close contact
Contact((NO
NC))

Horisontal Line

Vertikal Line

Output
Negatif Output
Function ( digunakan untuk instruksi PLC yang lain
seperti END (01), KEEP(11),, DIFU (13) dll
Timer

Counter

Delete

Cek network Addres symbol editor


Blok / network manager
Statement listNetwork
editor symbol editor
Select blok/ network Add network Delete network

Gambar 9 Fasilitas pada software syswin

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
25

1. Pembuatan Program dan jenis


Pembuatan program dapat digunakan Komputer dan Programming
Console dan jenis program ( diagram ) yang dibuat dapat dengan
menggunakan Ladder ( diagram tangga ), Logic gate ( gerbang logika )
maupun Statement list ( Mnemonik ) Contoh :

LADDER MNEMONIC

LD A
OUT X

LD NOT A
OUT X

LD A
AND B
OUT X

LD A
AND NOT B
OUT X

LD A
OR NOT B
AND C
OUT X

LD A
LD B
OR C
AND LD -
OUT X

Gambar 10 Ladder dan Mnemonic simbol

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
26

2.1 Contoh Operasi PLC


Operasi AND-LD
Kode mnemonik
00002 00004
Alamat Instruksi Operan

01000 LD 00002
OR 00003
001 LD 00004
OR-NOT 00005
AND-LD
00003 00005
OUT 01000
Operasi OR-LD
00002 00003 Kode mnemonik
Alamat Instruksi Operan
01001
LD 00002
AND-NOT 00003
001 LD 00004
AND 00005
OR-LD
00004 00005
Operasi AND-LD OUT 01001

X000 X002

Kode mnemonik
Y000 Alamat Instruksi Operan
LD 000
OR 001
001 LD 002
X001 X003 OR NOT 003
AND LD
X000 X002 OUT 1000
Operasi ORB
Y001
Kode mnemonic
Alamat Instruksi Operan
LD 000
AND NOT 002
001 LD 001
X001 X003 AND 003
OR LD
OUT 1001
Gbr 11 Ladder logic

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
27

Titik percabangan dalam ladder disebut TR (temporary relay), lihat


gambar

TR 0

Gambar 12 Ladder dengan kontak TR


Kode Mnemonic:

Alamat Instruksi Data operand


00000 LD 000.00
00001 OR 010.00
00002 AND NOT 000.01
00003 OUT TR 0
00004 LD TR 0
00005 AND 000.02
00006 OUT 010.00
00007 LD TR 0
00008 AND 000.03
00009 OUT 010.01
00010 END 01

Bentuk pemograman menggunakan logic (gerbang logika)

Gambar 13 Logic dari PLC

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
28

2.2. Langkah-langkah pembuatan program pada software


Dalam pembuatan program PLC seperti Ladder kita buka salah satu software
syswin atau Cx-programer yang sebelumnya telah kita buat program ladder
pada buku/kertas.
Contoh :
Ladder yang telah kita buat sbb:
Network 1

Network 2

Network 3

Gbr 14 Beberapa Network PLC

Setelah kita buka software lalu kita mulai masukan ladder mulai dari network 1
yang terdapat 3 input (00005, 00000 dan 00001) dan 1 output (01001) dimana
input berupa contact normaly open (NO)

Insert Network

Gbr 15 Letak Insert Network

Setelah network 1 selesai maka kita lakukan untuk network 2 dengan


sebelumnya kita lakukan insert network sehingga muncul garis network 2 sbb :

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
29

Ruang Network 1
Ruang Network 2

Gbr. 16 Ruang Network 1 dan 2

Dengan menggunakan CX-Programmer

Ruang Network/ section 1

Ruang Network/ section 2

Begitu selanjutnya untuk network 3, setelah program ladder selesai


harus kita akhiri dengan perintah END(01) untuk Syswin (sedangkan
CX-Programmer tidak dibutuhkan) lalu dengan insert network kembali

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
30

Fun untuk membuat END

Daerah untuk membuat END

Gbr. 17 Peletakan Ruang Fungsi END

klik FUN pada sisi kiri software maka akan muncul tampilan berikut lalu
kita ketik END.
Lalu lakukan procedure pengiriman program ke PLC ( lihat halaman
tatacara pengiriman program/ download to PLC…).
D. KONFIGURASI SISTEM
1. Konfigurasi PLC CPM1A
Konfigurasi PLC berdasarkan I/ O dengan output relay untuk PLC
Omron type CPM1A antara lain sbb :
Jumlah
Input Output Catu daya Model
terminal I/O
ac CPM1A-10CDR-A
10 6 4
dc CPM1A-10CDR-D
ac CPM1A-10CDR-A
20 12 8
dc CPM1A-10CDR-D
ac CPM1A-10CDR-A
30 18 12
dc CPM1A-10CDR-D
dst

Konfigurasi PLC berdasarkan I/ O dengan output transistor untuk PLC Omron


type CPM1A ( hanya PLC jenis CPM1A yang menggunakan transistor output )
antara lain sbb :

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
31

Jumlah Model
Catu
terminal Input Output
daya Transistor NPN Transistor PNP
I/O
ac - -
10 6 4
dc CPM1A-10CDT-D CPM1A-10CDT 1-D
ac - -
20 12 8
dc CPM1A-10CDT-D CPM1A-10CDT 1-D
ac - -
30 18 12
dc CPM1A-10CDT-D CPM1A-10CDT 1-D
dst
Untuk I/ O 30, 40 dapat dilakukan Exspansi ( parallel dengan beberapa PLC)
untuk menambahkan I/ O sesuai kebutuhan tetapi untuk I/ O 10, 20 tidak dapat
dilakukan ekspansi.
2. Pemasangan instalasi PLC
Kontruksi PLC contoh untuk type 10 CDR… :

Gbr. 18 Terminal I/O pada PLC CPM1A

Dari kontruksi diatas maka pemasangan Instalasi PLC CPM1A jenis relay
seperti CDR-A sbb :
Rangkaian input dengan spesifikasi tegangan input 24 volt, Impedansi
input dan arus IN 00000 – IN 00002 sebesar 2 kohm- 12mA, input lainya
4,7 kohm-5mA, tegangan ON – 14,4 V, Tegangan off – 5,0 V , ON dan
OFF delay 2 ms , contoh instalasi input :

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
32

com + 24 Vdc
Push button
0000
1 Limit switch
0001

0002

0003 Proximity
sensor ( NPN )
0004

0005
Interlock contact
0006

0007

0008 0 Vdc

Gambar 19 Pemasangan Instalasi input pada PLC

Rangkaian output (0 s/d 220 Vac atau dapat digunakan Vdc )


Untuk output relay kapasitas swiching maks 2 A, 250 V ( cos Q = 1 ) dan
2A, 24 V , switching minimal 10 mA, 5 Vdc , ON/ OFF delay 15 ms
contoh instalasi output :

Line

com
Indicator
01000
N
com
Solenoide valve
01001

com
Contactor / rele
01002

com
Motor ( ≤ 0,5 A )
01003
M
01004

Gambar 20 Pemasangan Instalasi output PLC Omron

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
33

Gambar 21 Instalasi Input dan Output PLC, menggunakan tegangan dc

3. Terminal I/ O untuk alokasi bit ( kontak ) IR


Tabel berikut ini menunjukan bit-bit IR dibagikan ke terminal I/ O dalam CPU-
CPM1A dan satuan I/ O ekspansi
Jumlah terminal Terminal satuan I/ O
Terminal CPU
I/O pada CPU ekspansi
Input Output Input Output
6 point : 00000 4 point : 01000
10 - -
s/d 00005 s/d 01003
12 point : 00000 8 point : 01000
20 - -
s/d 00011 s/d 01007
18 point : 00000 12 point : 01000
12 point :
s/d 00001 dan s/d 01007 dan 8 point : 01200
30 00200 s/d
00100 s/d 01100 s/d s/d 0107
00211
00105 01103
24 point : 00000 16 point : 01000
12 point : 8 point : 0100
s/d 00011 dan s/d 01007 dan
40 00200 s/d s/d 01200 s/d
00100 s/d 01100 s/d
00211 01207
00111 01107

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
34

Contoh pemasangan PLC di


Industri sebagai pengendali
mesin-mesin Industri dengan
menggunakan beberapa PLC

Gbr 22 Contoh Instalasi pada panel

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
35

EVALUASI
Kerjakan Soal berikut dengan benar
I. Pilihan ganda
1. Berikut ini yang bukan elemen pemrograman dalam keadaan komputer
terhubung dengan PLC adalah ….
A. Setup hubungan
B. Menghapus program saat online
C. Download program dan eksekusi
D. Mengedit program saat online
E. Mengedit area memory PLC
2. Untuk mentransfer program dari komputer ke PLC, menggunakan
perintah….
A. Upload
B. Save
C. Download
D. Save as
E. Edit
3. Berikut ini yang termasuk instruksi kontrol bit adalah…
A. DOWN LOAD
B. AND
C. DIFU
D. OR
E. OR NOT
4. Berikut ini yang tidak termasuk kontrol bit pada PLC adalah….
A. OUT
B. NOT
C. DIFD
D. SET
E. OR NOT
5. Jika PLC mempunyai I/ O 20 berarti banyaknya kontak ( bit ) input dan
output sebanyak ....
A. 10 dan 10
B. 12 dan 8
C. 14 dan 6
SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
36

D. 16 dan 4
E. 18 dan 2
6. Pada gambar rangkaian dibawah dapat kita gantikan dengan logic....

A. AND
B. NAND
C. NOR
D. OR
E. EXOR
7. Tiga bagian pokok dari PLC adalah ....
A. Pemroses, memori dan input/ output
B. Input, output dan pemroses
C. Memori, input dan output
D. Memori, pemroses dan input
E. Memori, pemroses dan output
8. Pada gambar dibawah rangkaian tersebut dapat kita ganti dengan
logic ....
A. NAND
B. NOR
C. OR
D. AND
E. EXOR
9. Untuk memprogram PLC dapat digunakan ..........bahasa pemograman
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
10. Jika PLC mempunyai I/O 20 berarti mempunyai bit input sebanyak....
A. 6
B. 8
C. 10

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
37

D. 12
E. 14
11. Tranduser dalam sistem PLC berfungsi....
A. Mengubah sinyal listrik menjadi besaran listrik
B. Mengubah suatu besaran listrik menjadi sinyal listrik
C. Mengubah besaran listrik menjadi analog listrik
D. Mengubah besaran listrik menjadi satuan listrik
E. Mengubah energi listrik menjadi besaran listrik
12. Sistem kontrol loop terbuka mempunyai karakteristik...
A. Mempunyai umpan balik untuk mengkoreksi outputnya
B. Tidak mempunyai peralatan output
C. Tidak mempunyai umpan balik untuk mengkoreksi outputnya
D. Tidak mempunyai peralatan input
E. Tidak memiliki bagian proses
13. Yang dimaksud feedback adalah....
A. Sistem masukan keoutput agar dihasilkan output yang tepat
B. Bagian yang memberi masukan pada rangkaian pemroses agar
bekerja
C. Bagian dari output yang memberi masukan keinput
D. Bagian pemroses yang memberikan masukan terhadap gangguan
E. Gangguan yang memberi masukan kepada pemroses
14. Data bus dalam CPU berfungsi untuk...
A. Menerima dan mengirimkan informasi
B. Menetapkan alamat dan membuka komunikasi
C. Tukar menukar informasi
D. Memberikan masukan input
E. Menghasilkan output
15. Suatu peralatan atau kelompok peralatan yang digunakan untuk
mengatur fungsi suatu mesin untuk menetapkan tingkah laku mesin
tersebut sesuai dengan yang diinginkan merupakan definisi dari ....
A. atur
B. susun
C. kontrol
D. alih
SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
38

E. sistem
16. Sistem yang mempunyai kemampuan untuk melakukan start,
mengatur dan memberhentikan suatu proses untuk mendapatkan
output sesuai dengan yang diinginkan disebut....
A. sistem kontrol
B. sistem kendali
C. sistem atur
D. sistem alur
E. sistem susun
17. Berikut ini merupakan keuntungan dari menggunakan PLC kecuali ....
A. fleksible
B. handal
C. murah
D. kemampuan seperti komputer
E. sulit pemeriksaan gangguan kontrol
18. Untuk menghubungkan PLC dengan komputer dapat menggunakan
kabel adapter ….
A. RS – 232C
B. RS – 212 D
C. RS – 232B
D. RS – 323D
E. RS – 323C

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
39

BAB IV
PERALATAN INPUT DAN OUTPUT PLC

C. PENDAHULUAN
Dalam pengoperasian PLC dibutuhkan peralatan atau komponen input
dan output sebagai input logic.
Peralatan input atau output ini dapat berupa kontak NO (Normaly open)
ataupun kontak NC (Normaly Close)
D. PERALATAN I/O PLC
1. Peralatan input
Peralatan input atau komponen input untuk mensuport system operasi PLC,
menggunakan sumber listrik dc yang didapat dari PLC itu sendiri atau dari
sumber lain sebesar 12 s.d 24 volt dc.
Peralatan input PLC dapat berupa tombol , saklar, push botton ataupun
sensor. Dari semua peralatan tersebut mempunyai system kerja NO
ataupun NC.
Simbol dan bentuk peralatan berupa tombol / saklar atau push button :
Elemen sinyal masukan diperlukan untuk memungkinkan sebuah sistem
kontrol dinyalakan. Yang paling umum dipakai adalah saklar tekan (Push-
button switch). Disebut sakelar tekan karena untuk mengalirkan sinyal,
mengaktuasikannya dengan menekan tombol atau saklar.

Gambar 23 PUSH BUTTON

Simbol yang digunakan:

Sakelar tekan manual secara umum untuk kontak


NO (General Push-button switch, NO)

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
40

Sakelar tekan manual, diaktifkan


dengan cara ditekan untuk kontak
NO
Saklear tekan manual, diaktifkan
dengan cara ditekan untuk kontak
NC
1.1. Saklar Pembatas (Limit Switches)
Mekanik Tipe Sentuh (Mechanical Limit Switches Contacting Type)
Saklar pembatas ini dipakai sebagai indikasi dalam kontrol otomasi
yang menyatakan bahwa posisi ini merupakan posisi akhir baik itu untuk
mesin ataupun untuk silinder. Biasanya sistem kontak yang dipakai
adalah sistem tersambung bergantian (Change over). Sakelar
pembatas ini akan bekerja bila tuas saklar tertekan. Contoh konstruksi
dan simbol saklar pembatas mekanik:

Tipe Tidak Sentuh (Non-Contacting Proximity Limit Switch)

Gbr 24 Komponen input berupa limit switch

Saklar pembatas tipe ini biasanya dipakai bila saklar pembatas


mekanik tidak dapat digunakan. Macam sakelar pembatas tipe ini antara
lain:

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
41

a. Saklar Pembatas (sensor) Buluh


Penggunaan sakelar ini biasanya dikarenakan keadaan sekitar yang
tidak memungkinkan dipasangnya saklar mekanik, misalnya karena
banyaknya debu, pasir ataupun lembab. Saklar ini
diaktuasikan/diaktifkan dengan magnet yang terpasang pada silinder.
Dengan adanya magnet maka buluh kawat akan tersambung atau
terputus bila magnet itu mendekati atau menjauhi buluh kawat tersebut.
b. Saklar Pembatas Induktif
Digunakan bila saklar pembatas mekanik ataupun buluh tidak dapat
digunakan. Biasa dipakai untuk sensor penghitung benda kerja yang
terbuat dari logam, pada suatu mesin atau ban berjalan. Saklar
pembatas ini hanya akan beraksi atau terpakai untuk logam.
Saklar pembatas atau sensor ini biasanya terdiri dari oscillator,
pemicu tegangan dan penguat. Biasanya ada dua macam, yaitu yang
dialiri arus bolak-balik dan arus searah, tapi keduanya mempunyai
tegangan operasi antara 10–30 volts.
c. Saklar Pembatas Kapasitif
Sensor kapasitif ini mempunyai respons terhadap segala material, metal
maupun non-metal. Tapi sensor ini terpengaruhi oleh adanya
perubahan-perubahan yang diakibatkan keadaan sekelilingnya, misalnya
dengan debu logam.
d. Saklar Pembatas Optik
Sensor ini memberi respons pada semua benda kerja. Sinyal masukannya
berupa sinar.
1.2. SENSOR
a. Sensor cahaya berupa fotoelektric yang terdiri :
 Fotoelektric Sensor Head ( Reflektif and Separate )
 Fotoelectric Sensor Amplifier

Gbr 25 Sensor sebagai input PLC

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
42

b. Sensor logam adalah sensor yang peka terhadap logam disebut


Proximity Sensor terdiri atas :
 PH sensor (separate)
 PH Sensor (Reflektif)

Inductive proximity sensor


Infrared proximity sensor

Inductive proximity sensor

Gbr 26 Proximty detector


Capasitive proximity sensor

Proximity detectors pada dasarnya adalah detektor logam. Alat ini digunakan
untuk mendeteksi ada atau tidaknya suatu logam tanpa sentuhan secara
phisik. Ini untuk mencegah kerusakan dari alat dan memberi kemampuan
mendeteksi adanya logam panas. Umumnya proximity detectors dirancang
untuk mendeteksi bahan logam ferro baja. Tetapi ada beberapa jenis yang
dipakai untuk mendeteksi logam lain.
Bila proximity detector digunakan digunakan pada permukaan yang
mengandung metal atau serbuk metal, perlu dilakukan pengamanan dalam
penempatan sensor supaya terhindar dari bahan yang mengandung metal atau
serbuk di daerah sekitarnya.
2. Peralatan output
Peralatan output PLC adalah peralatan yang dipasang pada output PLC
seperti : motor listrik, solenoid, kontaktor magnit, relay, buzzer, lampu, heater
dengan syarat besar arus untuk output PLC maksimal sebesar 2 ampere jika
lebih maka harus digunakan bantuan kontak (penghubung arus) seperti
kontaktor magnit atau relay.

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
43

Peralatan output PLC dapat berupa arus dc (untuk PLC jenis transistor
relay output ) ataupun arus ac (hanya untuk relay output) dengan
tegangan 5 s.d 240 Volt.
Dari peralatan input dan output maka dapat hubungan peralatan tersebut
dengan PLC sbb :

INSTRUKSI –INSTRUKSI PLC OMRON

Gbr 27 Hubungan peralatan I/ O dengan CPU

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
44

BAB V
INSTRUKSI-INSTRUKSI DASAR

A. PENDAHULUAN
Instruksi dalam PLC digunakan untuk menggerakan ( kendali) peralatan
yang kita inginkan. Instruksi tersebut sebagai dasar kita akan melakukan
suatu program. Instruksi terbagi dalam instruksi dasar dan instruksi fungsi (
terdiri atas fungsi instruksi dalam PLC).

B. INSTRUKSI PLC OMRON


1. Instruksi Input
Instruksi Mnemonik Kode Fungsi
LOAD LD O Menghubungkan kondisi NO kekiri bus bar
LOAD NOT LD NOT O Menghubungkan kondisi NC kekiri bus bar
AND AND O Menghubungkan kondisi NO secara seri dgn sebelumnya
AND NOT AND NOT O Menghubungkan kondisi NC secara seri dgn sebelumnya
OR OR O Menghubungkan kondisi NO secara paralel dgn sebelumnya
OR NOT OR NOT O Menghubungkan kondisi NC secara paralel dgn sebelumnya
AND LOAD AND LD O Menghubungkan 2 blok instruksi secara seri
OR LOAD OR LD O Menghubungkan 2 blok instruksi secara paralel
Catatan : O = Tombol instruksi terdapat pada programming Console
2. Instruksi output
Instruksi Mnemonik Kode Fungsi
OUTPUT OUT O Hasil output dari logic sebuah bit
OUT NOT OUT NOT O Hasil output terbalik dari logic sebuah bit
SET SET O Force set ( ON ) sebuah bit
RESET RESET O Force reset ( OFF ) sebuah bit
KEEP KEEP O Menahan status dari bit yang bersangkutan
DIFFERENTIATE Bit menjadi ON untuk satu siklus saat transisi dari OFF
DIFU O
UP ke ON
DIFFERENTIATE Bit menjadi ON untuk satu siklus saat transisi dari ON
DIFD O
DOWN ke OFF
Catatan : O = Tombol instruksi terdapat pada programming Console

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
45

3. Instruksi Kontrol
Instruksi Mnemonik Kode Fungsi
NO
NOP 00 -
OPERATION
END END 01 Mengakhiri program yang telah dibuat
Bila kondisi IL (02) OFF maka semua output OFF dan
INTERLOCK IL 02
semua PV timer di reset dari IL (02) s/d ILC (03)
INTERLOCK
ILC 03 Akhir dari Interlock { awal IL(02) }
CLEAR
Bila kondisi JMP ON,semua instruksi antara JMP(04) dan
JUMP JMP 04
JME (05) berfungsi seperti NOP(00)
JUMP END JME 05 Akhir dari sebuah JUMP {di mulai dari JMP(04) }

4. Instruksi Timer/ Counter


Instruksi Mnemonik Kode Fungsi
TIMER TIM O Timer ON delay (hitung turun)
COUNTER CNT O Counter hitung turun
REVERSIBLE
CNTR 12 PV dapat menghitung naik atau turun oleh 1 counter
COUNTER
HIGH-SPEED
TIMH 15 Timer kecepatan tinggi, ON delay (hitung naik )
TIMER
Catatan : O = Tombol instruksi terdapat pada programming Console
5. Instruksi Perbandingan
Instruksi Mnemonik Kode Fungsi
COMPARE CMP 20 Membandingkan dua nilai empat-digit heksadesimal
DOUBLE
CMPL 60 Membandingkan dua nilai delapan-digit heksadesimal
COMPARE
BLOCK Menilai apakah sebuah nilai dari word berada pada range 16
@BCMP 68
COMPARE ( diasumsikan sebagai batas bawah dan batas atas
TABLE
(@)TCMP 85 Membandingkan nilai dari sebuah word ke 16 word berurutan
COMPARE
6. Instruksi Pergerakan data
Instruksi Mnemonik Kode Fungsi
Meng-kopi konstan atau isi dari sebuah word ke word
MOVE (@)MOVE 21
lainya

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
46

Meng- kopi komplemen dari sebuah konstan atau isidari


MOVE NOT (@)MVN 22
sebuah word ke sebuah word
BLOCK Meng-kopi isi dari sebuah block sampai 1,000 word
(@)XFER 70
TRANSFER berurutan ke sebuah block dengan word berurutan juga
BLOCK SET (@)BSET 71 Meng-kopi isi dari word ke block dariword secara berurutan
DATA
(@)XCHG 73 Menukar isi dari word
EXCHANGE
SINGLE Meng-kopi isi darisebuah word ke sebuah word ( dimana
WORD (@)DIST 80 alamatnya ditentukan denganmenambah offset dari alamat
DISTRIBUTE word tsb)
Meng-kopi isi dari sebuah word (dmana alamatnya
DATA
(@)COLL 81 ditentukan menambah offset dari alamat word tsb) ke word
COLLECT
yang lain
Meng-kopi bit tertentu dari suatu word ke bit yang
MOVE BIT (@)MOVB 82
ditentukan dari sebuah word
Meng-kopi digit tertentu (unit 4 bit) dari sebuah word ke
MOVE DIGIT (@)MOVD 83
digit yang ditentukan ke sebuah word lain.
7. Instruksi geser
Instruksi Mnemonik Kode Fungsi
Meng-kopi bit tertentu (0 atau 1) ke bit paling kanan
SHIFT REGISTER SFT O/10
dari shift register dan menggeser bit lainya 1 bit kekiri
Membuat shift register word banyak yang menggeser
WORD SHIFT (@)WSFT 16
data kekiri dalam unit 1 word
ASYNCHRONOUS Membuat sebuah shift register menukar isi dari word
(@)ASFT 17
SHIFT REGISTER berdekatan saat 1 adalah 0 dan lainya tidak
ARITHMATIC Menggeser 0 ke bit 00 pada word tertentu dan
(@)ASL 25
SHIFT LEFT menggeser bit lain satu bit kekiri
ARITHMATIC Menggeser 0 ke bit 00 pada word tertentu dan
(@)ASR 26
SHIFT RIGHT menggeser bit lain satu bit kekanan
Memindahkan isi dari CY ke bit 00 dari word tertentu,
ROTATE LEFT (@)ROL 27 menggeser bit lain satu bit kekiri dan menggeser bit
15 ke CY
Memindahkan isi dari CY ke bit 00 dari word tertentu,
ROTATE RIGHT (@)ROR 28 menggeser bit lain satu bit kekanan dan menggeser
bit 15 ke CY
ONE DIGIT SHIFT (@)SLD 74 Menggeser 0 ke digit paling kiri ( unit 4 digit) dari shift

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
47

LEFT register dan menggeser digit lain


ONE DIGIT SHIFT Menggeser 0 ke digit paling kanan ( unit 4 digit) dari
(@)SRD 75
RIGHT shift register dan menggeser digit lain
REVERSIBLE Membuat sebuah atau word banyak shift register
(@)SFTR 84
SHIFT REGISTER yang dapat menggeser data kekiri atau kekanan
Catatan : O = Tombol instruksi terdapat pada programming Console
8. Instruksi perhitungan biner
Instruksi Mnemonik Kode Fungsi
BCD ADD (@)ADD 30 Menambah data sebuah word (atau sebuah konstan)
BCD Mengurangi data sebuah word (atau sebuah konstan) dan
(@)SUB 31
SUBTRACT CY dari data sebuah word(sebuah konstan)
BCD
(@)MUL 32 Perkalian data dua word (data)
MULTIPLY
BCD Mmbagi data sebuah word ( sebuah konstan) dengan data
(@)DIV 33
DIVIDE sebuah word (sebuah konstan)
BINARY
(@)ADB 50 Menambah data dua word ( sebuah konstan) dengan CY
ADD
BINARY Mengurangi data sebuah word (konstan) dengan CY dari
(@)SBB 51
SUBTRACT data sebuah word (konstan)
BINARY
(@)MLB 52 Perkalian data sebuah word (konstan)
MULTIPLY
BINARY Membagi data sebuah word (konstan) dengan data sebuah
(@)DVB 53
DIVIDE word dan mendapat hasil dan sisa.
DOUBLE Menambah data BCD 8 digit dari 2 pasang word (konstan)
(@)ADDL 54
BCD ADD dengan CY
DOUBLE Mengurangi data BCD 8 digit dari dua word (atau konstan)
BCD (@)SUBL 55 dengan CY dari data BCD 8 digit dari dua buah word (atau
SUBTRACT konstan)
DOUBLE
BCD (@)MULL 56 Perkalian dari data BCD 8 digit dari dua word (konstan)
MULTIPLY
DOUBLE
Membagi data BCD 8 digit dengan dua word (konstan)
BCD (@)DIVL 57
dengan data BCD 8 digit dari dua word (konstan).
DIVIDE

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
48

Instruksi diatas adalah instruksi-instruksi yang dimiliki dan masih banyak lagi
untuk mengetahui instruksi yang belum tertulis seperti antara lain : Instruksi
penambah dan pengurangan, Instruksi pengubah data, Instruksi Logic,
Perhitungan special, Instruksi subrutin, Instruksi control interupsi, Instruksi I/ O
unit, Instruksi tampilan, Instruksi control High-Speed counter, Instruksi
diagnosis kerusakan dan Instruksi system special kesemua ini dapat dilihat
dengan cara : Klik Function pada software PLC Omron Syswin atau CX-
Programmaer lalu pilih All instruction dan pilih yang anda cari lalu klik reference
maka akan muncul karakteristik instruksi yang anda inginkan (hanya dalam
bahasa Inggris).
C. CARA KERJA INSTRUKSI
Pada bagian ini di contohkan beberapa instruksi dan contoh diagram ladder
serta mnemonic (statement list ).
1. Instruksi dasar
Instruksi dasar tanpa menggunakan fasilitas fungsi instruksi yang
disediakan PLC.
Contoh schematic manual berikut digunakan untuk mengoperasikan
motor listrik
F
Pada gambar dibawah ditampilkan
F1 diagram ladder (pemograman PLC)
menggantikan diagram manual
F2 rangkaian disamping.
Untuk F1 adalah MCB dipasang
SO langsung pada instalasi PLC,
sedangkan F2 adalah TOR (Thermal
13
S1 K1
Overload Relay) dapat dipasangkan
14
A1 dalam pemograman. Untuk instruksi
K1 H1
A2
dasar ini 01000 dapat menggunakan

N
bit kerja.

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
49

Gambar 28 Ladder untuk Instruksi dasar PLC

Dimana F2 adalah TOR, S0 adalah tombol stop dan S1 adalah tombol


start
2. Instruksi menggunakan fasilitas yang disediakan PLC
2.1. Instruksi Set dan Rset
Instruksi ini menyederhanakan suatu rangkaian ladder dasar seperti
pada gambar 3.1 diatas menggunakan set dan rset sbb :

Instruksi set ini selalu dipasangkan dengan instruksi rset berbentuk sbb :

B diatas merupakan bit (kontak) dapat gunakan bit kerja (lihat pada tabel
tentang work bit) atau bit output pada daerah IO, AR, HR atau LR

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
50

Contoh :
Pada gambar disamping pada set digunakan bit
kerja 01008 (tidak ada pada terminal output
PLC).
Bit 01008 digunakan untuk menyalakan (ON-
kan) 01000.Bit input 00000 untukmenyalakan
(aktifkan 01008) dan 00001 untuk mematikan
(OFF-kan ).Bit pada set dan rset harus sama
dan 01000 dapat digunakan untuk
mengoperasikan relay atau lainnya.

Gbr 30 Instruksi SET dan RSET

2.2. Instruksi KEEP (11)


Instruksi keep pada dasarnya adalah gabungan dari instruksi set dan
rset yang digabungkan menjadi satu bentuk instruksi sbb:

Contoh penggunaan KEEP (11) pada gambar

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
51

B = bit (contact) dapat menggunakan bit kerja atau bit output.


Contoh diatas digunakan bit kerja dengan fasilatas HR (holding relay)
yang akan menahan status suatu bit jika saat operasi listrik mati
kemudian listrik menyala kembali maka akanmenahan status bit
tersebut.
2.3. TIMER (TIM)
Timer adalah fasilitas delay ON untuk hitung turun pada PLC terdapat
sebanyak 512 timer (dari nomor timer 000 s.d 511)

Pada gambar disamping jika


Contoh penggunaan timer 00001 ON maka 01002 ON
setelah 20 detik (setting timer)
01002 akan OFF kembali

Gbr 31 Contoh penggunaan Timer

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
52

2.4. COUNTER (CNT)


Counter adalah fasilitas hitung turun , counter akan ON sampai hitungan
yang ditentukan contoh penggunaan counter digunakan untuk menghitung
product.

Contoh penggunaan counter sbb :


Pada gambar disamping jika 00004
ON sebanyak 10 kali ( setting
counter sebanyak 10 kali) maka NO
dari CNT 001 akan sehingga 01004
akan ON untuk meng OFF kan
01004 dan counter tekan reset
dengan meng ON kan 00005

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
53

2.5.DIFU (13) - DIFERENTIATE UP


DIFU(13) akan ON dalam satu siklus dari kondisi input dari off ke ON (dari
logika 0 ke 1), saat DIFU (13) ON tidak terlihat.

Contoh penggunaan DIFU (13)


sbb:
Pada gambar disamping jika
00004 ON sekali maka 200.00
akan ON satu siklus (sekejap)
sehingga 01004 ON dan NO dari
01004 akan mengunci (lock)

2.6 SFT (10) - SHIFT REGISTER


Meng-kopi bit tertentu (0 atau 1) ke bit paling kanan dari shift register dan
menggeser bit lainya 1 bit kekiri, berapa jauh pergeseran ditentukan dari
chanel awal dan chanel akhir pergeseran.

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
54

Jika 00000 ON 1 kali dan 00001 juga ON


maka 01002 akan ON karena 200 bernilai
1.Kemudian jika 00001 ON untuk yang
kedua kali dan 00000 tetap ON maka
01003 akan ON karena telah digeser 1
kali dan demikian seterusnya. 00000
sebagai masukan sedangkan 00001 yang
menggeser bit sedangkan 00002 me reset
SFT (10) kembali ke semula.
2.7. CMP (20) – COMPARE
Compare adalah fungsi pembanding artinya berfungsi membandingkan dua
data yang beralamat sama atau berbeda.Misal data di di daerah memory
(DM) dengan data daerah lain atau data berada di HR (holding relay)
dengan data di InternalRelay (IR). Dari perbandingan data tersebut ada 3
kemungkinan yang terjadi lebih besar (greater than) , sama dengan

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
55

(Equals) atau lebih kecil (less than) dapat di simpulkan dengan special relay
(SR) sbb :
a. Jika Cp1 > Cp2 maka bit SR 25505 akanON (greater than)
b. Jika Cp1= Cp2 maka bit SR 25506 akannON (equals)
c. Jika Cp1 < Cp2 maka bit SR 25507 akan ON (less than)

Pada gambar disamping 00000 ON maka


akan dibandingkan data dari DM 1 (#0025)
dengan data DM2 (#0050) Jika lebih besar
maka maka 01002 ) ON.
Jika sama dengan maka 01004 ON
Jika lebih kecil maka 01003 ON

Begitulah beberapa instruksi pada PLC dan masing-masing instruksi dapat


digabungkan contoh berikut rangkaian ON dan OFF menggunakan 1 buah
tombol menggunakan instruksi DIFU (13) , KEEP (11) dan Counter:

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
56

Jika 00001 ON sekali maka


01001 akan ON.NO difu 01009
akan ON sekejap( satu siklus)
menyebabkan KEEP ON dan
membuka NC 01001 dan
menutup NO 01001 dan siap
untuk reset.
Jika 0001 ON untuk kedua kali
maka 01001 akan OFF

Contoh 2 :

Cara kerja rangkaian disamping jika


000.04 ON maka counter 002 akan
ON dan CNT002 akan me reset
counter. Jika Counter ON maka
CNT002 pada network 2 juga akan
ON sekali menyebabkan
keep(200.05) ON ,NO 200.05 akan
ON siap untuk melakukan reset keep,
jika CNT002 (pada network 2) ON
Gbr 32 sekaliinstruksi
Contoh aplikasi penggunaan lagi maka keep (200.05) akan
OF kembali.
Demikianlah beberapa instruksi PLC, untuk melihat instruksi yang lain dengan
cara pilih Function ( pada software) klik lalu pilih Instruction list dan pilih
instruction yang diinginkan lalu reference maka dapat dilihat fungsi dari
instruksi tersebut.lihat gambar dibawah untuk software SYSWIN:

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
57

Lalu pilih All instructions maka muncul sbb:

Gbr 33 Software Syswin untuk mencari instruksi kerja

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
58

Sedangkan untuk software CX- Programmer klik Help pilih Instruction


Reference lalu pilih seri PLC akan tampil sbb :

Lalu kita pilih instruction yang kita inginkan

Gbr 34 Software CX- Programmer untuk mencari instruksi kerja

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
59

BAB VI
PENGGUNAAN SOFTWARE PLC

A. PENDAHULUAN
Membuat program untuk PLC dibutuhkan software untuk PLC SNEIDER,
SIEMENS, LG, ZEN, MITSUBISHI, OMRON dibutuhkan software yang
berbeda tetapi pada prinsipnya pembuatan ladder (diagram tangga)
mempunyai kesamaan hanya perbedaan terletak pada pengkodeanya.
Untuk LG glofa type GM4 alamat data input diberi kode % I 0. 0. 0. dst dan
untuk output diberi kode % Q 0. 1. 15. Dst
Untuk ZEN digunakan untuk input I0, I1 dst sedangkan untuk output digunakan
Q0, Q1 dst.
Untuk OMRON digunakan kode untukinput 00000, 00001 dst dan untuk output
digunakan 01000, 01001 dst
B. OMRON CPM1A menggunakan software syswin 3,4 dan CX-
Programmer:
1. Melakukan download programyang telah kita buat (pengiriman program
dari komputer ke PLC) dengan langkah sbb :
a. Klik project pada tampilan software maka akan muncul

Gbr
Lalu kita 34 communication
pilih Langkah -langkah mengirim
tujuannya program
menghubungkan PLC dengan
computer (setelah kita klik communication) akan ditampilkan sbb:
SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
60

Sebelumnya telah kita hubungan PLC dengan computer menggunakan


kabel RS-232 ke compada computer.
Pada gambar diatas kita pilih Port pada com1 atau com2 dst lalu kita klik
Test PLC maka pada status akan muncul connected (berarti computer dan
PLC sudah terhubung) selanjutkan close.
b. Lalu klik project kembali, langkah selanjutnya kita pilih PLC setup maka
muncul tampilan sbb :

Pada Starup Mode ada 3 pilihan (program, monitor, run) jika pilihan
program maka gambar ladder (program) yang kita kirimke PLC akan hilang
(tidak tersimpan dalam PLC) saat PLC dimatikan power suplynya.Untuk
SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
61

pilihan monitor maka gmabar ladder (program) yang kita kirim akan
tersimpan dalam PLC walaupun power supply dimatikan dan program dapat
di edit sedangkan run sama halnya seperti monitor tetapi gambar tidak
dapat di edit. Selanjutnya kita klik close.
c. Setelah 2 langkah diatas telah dikerjakan selanjutnya kita klik Online maka
akan muncul sbb:

Jika langkah b telah kita lakukan maka pada tulisan connect terdapat ceklist
yang menandakan PLC sudah terhubung dengan computer. Kita pilih
download program to PLC untuk mengirim program yang kita buat pada
computer ke PLC. Jika kita pilih upload program from PLC, kita akan
mengambil program yang terdapat pada PLC.
Setelah download maka tinggal kita klik yes dan PLC setupjika ada pilihan
kembali. Dilanjutkan klik Mode yang sebelumnya kita klik Online kembali,
pada mode kita posisikan pada monitor , tujuan untuk mengetahui (tampilan)
program bekerja sesuai yang kita inginkan atau tidak.
d. Langkah berikutnya kita klik monitoring atau tanda petir yang ada pada cF11
pada toolsbar.
Selesai sudah kita melakukan langkah mengirim program yang kita buat dan
kita kirim ke PLC menggunakan software syswin.
2. Memberi nama pada program atau rangkaian ladder
a. Untuk memberi nama kita klik pada software (lihat gambar dibawah ini):
SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
62

Isi sesuai yg kita inginkan

Gbr 35 Cara pemberian nama program pada software

Klik (kotak hitam) keposisi yang akan kita beri nama selanjutkan kita isi Sym
dan Com sesuai nama yang kita inginkan (contoh untuk output 010.00 diberi
nama M1 dan Motor listrik1)
Untuk fasilas yang lain silahkan anda coba sendiri termasuk fasilitas password
dsb.

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
63

BAB VII

PROGRAMMING CONSOLE PLC OMRON

A. PENDAHULUAN
Dalam pemograman PLC terkadang dibutuhkan alat lain selain computer
dalam hal ini digunakan peralatan yang disebut Programming Console,
pemograman menggunakan alat ini memang sulit karena diharapkan siswa
menguasai bahasa pemograman yaitu statement list atau mnemonic.
B. PROGRAMMING CONSOLE
Programming console adalah alat yang berfungsi untuk memprogram
PLC tanpa bantuan komputer menggunakan console kita gunakan bahasa
pemograman statement list atau mnemonic tidak dapat menggunakan
ladder (diagram tangga). Pada saat kita akan memulai memrogram PLC
dengan programming console, sebaiknya kita mempelajari bagian bagian
keyboard pada programming consule.

Gbr 36 Konstruksi program console


SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
64

PRO01E

MONITOR
RUN PROGRAM
Layar LCD

Saklar pilih
Mode Operasi

Tampilan programming console


FUN SFT NOT SHIFT

AND OR Tombol
CNT TR LR HR
Instruksi
LD OUT
CH CONT
TIM DM
« #

7 8 9 EXT CHG SRCH

PLAY
4 5 6 DEL MONTR
SET
Tombol
Tombol Operasi
Angka
REC
1 2 3 INS 
RESET

0 CLR VER WRITE 

EAR MIC

Berdasarkan dari gambar dapat dijelaskan jenis dan fungsi dari masing
masing tombol yang terdapat di console yang meliputi:
1. FUN
2. LD
3. AND
4. OR
5. OUT
6. TIM
7. CNT
8. NOT
9. HR
10. TR
11. SFT
12. SHIFT
Dalam programming console me-miliki 3 macam mode pengoperasian-nya
yaitu:
PROGRAM : untuk membuat pro-gram atau membuat modifikasi atau
perbaikan ke program yang sudah ada.
MONITOR : digunakan ketika me-monitoring ketika PLC sedang beroperasi.
RUN : digunakan untuk meng-operasikan program tanpa dapat mengubah
nilai setting yang dapat diubah pada posisi monitor.
SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
65

Mode : Program
PLC mempunyai sebuah sandi masukan kontrol untuk mencegah akses yang
tidak dikehendaki ke programnya. PLC selalu memberikan perintah untuk
memasukkan sandi ketika daya pertama kali dihubungkan atau setelah
Programming Console dipasang saat PLC beroperasi.
1. Menghapus Password

Disetting untuk keamanan, agar orang yang bukan spesialis dalam


mengoperasikan PLC yang merupakan salah satu pencegahan terhadap
kerusakan
Program
Password

CLR MONITOR
Program

CLR 0000 00000

2.Menghapus Semua Program

Semua isi user program memori dihapus

SET NOT RESET 00000MEMORICLEAR


HR CNT DM

MONITOR 00000 memori CLEAR


END HR CNT DM

CLR 00000

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
66

3. Create I/O Table

Mendaftarkan I/O chanal dari unit yang dibuat di masing-masing device PC dan
unit dari masing-masing unit

FUN CH
CLR … 00000 I/O TABLE
?-?U =

00000CREATE I/O TABLE


CHANGE
?????

9713 00000 CREATE I/O TABLE


9713

4.Read ERROR dan RELEASE

Memanggil kesalahan dari hasil cek sendiri, kemudian menghapus


tampilannya.

FUN MONITOR END NO COMMOND

ERROR MESSAGE
MONITOR
READ OK

00000
CLR
 Program check
 Mengecek kesalahan rangkaian, bila ada error akan berhenti di
address tersebut

SEARCH
0 00000
END (01)(00.1KW)

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
67

Cara menghapus instruksi

1). Tempatkan alamat pada layar monitor console pada instruksi yang
akan dihapus. Kemudian lakukan perintah sebagai berikut:

DEL 00002 DELETED END

Program 00002 yang semula dibawah akan terhapus

2). Jika tampilan sudah seperti pada layar monitor diatas berarti instruksi
yang tadi ditampilkan sudah terhapus.

Cara menyisipkan instruksi

1) Tempatkan layar monitor pada instruksi yang akan ditempatkan


dibawah instruksi yang akan disisipkan. Kemudian lakukan perintah
sebagai berikut:

INS INS 00002 INSERT END

Program 00002 disisipkan

2) Setelah layar tertampil seperti diatas maka penyisipan program sudah


selesai.
4.3. Cara penulisan program dan menjalanannya

1. Set switch selector mode menggunakan kunci ke posisi PROGRAM .


Tekan CLEAR bila perlu sampai alamat 00000 tampil pada layar.
2. Tulis Mnemonic dari program yang kita buat. Setiap penulisan mnemonic
diakhiri dengan menekan tombol WRITE/ENTER.
3. Pada akhir program jangan lupa memasukkan instruksi END yang
menandakan akhir dari program. Untuk memasukkan instruksi END
adalah dengan memilih FUN kemudian isikan data 01.
4. Untuk mengeksekusi program, pindahkan mode dari PROGRAM ke
MONITOR atau RUN.
5. Untuk memonitor keadaan kontak saat program dijalankan tekan CLEAR
saat mode RUN tekan panah kebawah, maka alamat mnemonic akan
dapat termonitor.

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
68

Menuliskan instruksi dan peralatan


Untuk menuliskan instruksi dan peralatan, kita perlu menuliskan istruksi
tersebut lalu menuliskan simbol dan nomornya dan diakhiri dengan tombol
eksekusi (GO).
Contoh: menuliskan program mnemonic sebagai berikut
LD X 000
OUT Y 000
Maka urutan penekanan tombolnya adalah:

W LD X 00 GO
R 0

OUT Y 00 GO
0
Gambar 2.10. Menuliskan instruksi dan peralatan

Menghapus semua program


Ada kalanya kita harus menuliskan program baru yang benar-benar
berbeda dari program yang telah di tuliskan ke dalam PLC sebelumnya.
dengan metoda ini, program yang telah tertulis di dalam PLC akan terhapus
seluruhnya.
Untuk menggunakan prosedur ini , tombol yang harus kita tekan adalah:

W NOP A GO GO
R

Gambar 2.14. Menghapus semua program

Membaca program
Prosedur ini biasa digunakan saat semua program telah kita masukkan
dan kita ingin membaca atau mungkin memeriksanya lagi. Bila kita
menggunakan prosedur ini, PLC akan memberi tanda khusus pada semua
instruksi inverse. Pemberian tanda dimaksudkan agar programmer tidak
salah membaca instruksi antara yang kontak dan yang tidak kontak
(inverse).

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
69

Untuk menggunakan prosedur ini , tombol yang harus kita tekan adalah:

Tampilkan Instruksi
RD Program STEP

Nomor
STEP GO

Gambar 2.16. Membaca program

EVALUASI
I. Pilihan ganda
1. Yang termasuk bit kerja adalah bit yang .....
A. terdapat pada output PLC
B. terdapat pada input PLC
C. tidak terdapat pada output PLC
D. merupakan bit output tapi tidak ada di terminal output
E. adanya diluar bit output
2. Yang bukan termasuk peralatan input kendali PLC adalah....
A. tombol
B. saklar
C. sensor
D. photo electrik
E. lampu
3. Yang bukan peralatan output kendali PLC adalah....
A. lampu
B. coil
C. motor listrik
D. tombol
E. solenoid
4. Untuk menyimpan program yang kita buat kedalam PLC agar tidak hilang
walaupun power suply dimatikan dan dapat di edit dalam PLC set up kita
gunakan....
A. program
B. monitor
C. run
D. transfer to PLC
E. monitoring
5. Fungsi KEEP pada fasilitas PLC untuk ....
A. menahan status suatu bit
B. menghubungkan status bit
C. menghitung bit
SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
70

D. mengukur input bit


E. memindahkan bit
6. Pada mode apa yang digunakan untuk me-download program dan data ke
PLC ….
A. mode monitor
B. mode run
C. mode on
D. mode stop
E. mode edit
7. Pada gambar simbol ladder untuk
......... Tim00

A. Normally open
B. Normally close
C. Normally open counter
D. Normally open timer
E. Normally close timer
8. Fasilitas yang berfungsi menyimpan data bit agar tidak hilang walaupun
sumber daya listrik dimatikan adalah ....
A. AR
B. LR
C. SR
D. DM
E. HR
9. Jika PLC mempunyai I/ O 20 berarti banyaknya kontak ( bit ) input dan
output sebanyak ....
A. 10 dan 10
B. 12 dan 8
C. 14 dan 6
D. 16 dan 4
E. 18 dan 2

10. Pada gambar rangkaian dibawah dapat kita gantikan dengan logic....

A. AND
B. NAND
C. NOR
D. OR
E. EXOR

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
71

11. Yang termasuk bit kerja adalah bit yang .....


A. terdapat pada output PLC
B. terdapat pada input PLC
C. tidak terdapat pada output PLC
D. merupakan bit output tapi tidak ada di terminal output
E. adanya diluar bit output
12. Yang bukan termasuk peralatan input kendali PLC adalah....
A. tombol
B. saklar
C. sensor
D. photo electrik
E. lampu
13.Yang bukan peralatan output kendali PLC adalah....
A. lampu
B. coil
C. motor listrik
D. tombol
E. solenoid
14. Untuk menyimpan program yang kita buat kedalam PLC agar tidak hilang
walaupun power suply dimatikan dan dapat di edit dalam PLC set up kita
gunakan....
A. program
B. monitor
C. run
D. transfer to PLC
E. monitoring
15. Tiga bagian pokok dari PLC adalah ....
A. Pemroses, memori dan input/ output
B. Input, output dan pemroses
C. Memori, input dan output
D. Memori, pemroses dan input
E. Memori, pemroses dan output
16. Tegangan input PLC menggunakan tegangan ....
A. 12 Vac
B. 12 Vdc
C. 24 Vac
D. 24 Vdc
E. 100 Vdc
17. Untuk output PLC type CDR-A dapat digunakan tegangan ....
A. dc atau ac
B. 24 Vdc
C. 220 Vac
D. 12 s.d 220 Vdc ataupun ac
E. 12 s.d 220 Vac
SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
72

18. Pada gambar dibawah rangkaian tersebut dapat kita ganti dengan logic ....
A. NAND
B. NOR
C. OR
D. AND
E. EXOR
19.Fungsi counter pada fasilitas PLC berfungsi untuk ....
A. menghitung naik
B. mengukur waktu
C. mengakhiri program
D. menyimpan program
E. menghitung turun
20.Fungsi KEEP pada fasilitas PLC untuk ....
A. menahan status suatu bit
B. menghubungkan status bit
C. menghitung bit
D. mengukur input bit
E. memindahkan bit
21. Berikut ini elemen pemrograman dalam keadaan komputer terhubung
denan PLC, kecuali ....
A. setup hubungan
B. menghapus program saat online
C. download program dan eksekusi
D. mengedit program saat online
E. mengedit area memory PLC
22. Pada mode apa yang digunakan untuk me-download program dan data ke
PLC ….
A. mode monitor
B. mode run
C. mode on
D. mode stop
E. mode edit
23. Untuk mentransfer program dari komputer ke PLC, menggunakan perintah
….
A. upload
B. download
C. save as
D. edit
E. save
24. Berikut ini instruksi-instruksi dasar pada diagram ladder, kecuali....
A. download
B. AND
C. OR
D. ANDNOT
SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
73

E. ORNOT
25. Untuk memprogram PLC dapat digunakan ..........bahasa pemograman
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
26. Jika PLC mempunyai I/O 20 berarti mempunyai bit input sebanyak....
A. 6
B. 8
C. 10
D. 12
E. 14
27. Pada gambar..

Jika pada gambar I03 ON maka maka output O02 akan....


A. ON
B. Tetap OF
C. ON beberapa menit
D. ON dan mati kembali
E. Berkedip
28. Dari gambar soal nomor 32, Lampu akan menyala ( ON ) jika..
A. I03 dan I04 OF
B. I03 dan I04 ON
C. I03 ON dan I04 OF
D. I03 OF dan I04 ON
E. I03 ON kemudian I04 di ON lalu di OF
29. Tranduser dalam sistem PLC berfungsi....
A. Mengubah sinyal listrik menjadi besaran listrik
B. Mengubah suatu besaran listrik menjadi sinyal listrik
C. Mengubah besaran listrik menjadi analog listrik
D. Mengubah besaran listrik menjadi satuan listrik
E. Mengubah energi listrik menjadi besaran listrik
30. Sistem kontrol loop terbuka mempunyai karakteristik...
A. Mempunyai umpan balik untuk mengkoreksi outputnya
B. Tidak mempunyai peralatan output
SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
74

C. Tidak mempunyai umpan balik untuk mengkoreksi outputnya


D. Tidak mempunyai peralatan input
E. Tidak memiliki bagian proses
31. Yang dimaksud feedback adalah....
A. Sistem masukan keoutput agar dihasilkan output yang tepat
B. Bagian yang memberi masukan pada rangkaian pemroses agar bekerja
C. Bagian dari output yang memberi masukan keinput
D. Bagian pemroses yang memberikan masukan terhadap gangguan
E. Gangguan yang memberi masukan kepada pemroses
32. Bagian yang mengkomunikasikan antara CPU, I/O dan memori disebut...
A. Bus system
B. Logika system
C. Data system
D. Memory system
E. Rel system
33. Data bus dalam CPU berfungsi untuk...
A. Menerima dan mengirimkan informasi
B. Menetapkan alamat dan membuka komunikasi
C. Tukar menukar informasi
D. Memberikan masukan input
E. Menghasilkan output
34. Dipasaran PLC ada 2 jenis antara lain jenis compact artinya...
A. PLC mempunyai output terpisah
B. PLC mempunyai input terpisah
C. PLC mempunyai input dan output terpisah
D. PLC mempunyai I/O sudah menjadi satu dengan CPU
E. PLC mempunyai power suply terpisah
35. Pada PLC antara peralatan input dan CPU dihubungkan menggunakan...
A. Relay
B. Optocoupler
C. Transistor
D. Dioda foto
E. Resisitor

36.

Pada mnemonik diatas yang tepat untuk laddernya adalah....


A.

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
75

B.

C.

D. E.

37. Fasilitas PLC yang mempunyai persamaan cara kerjanya dengan KEEP
adalah...
A. Counter
B. Set dan reset
C. Interlock
D. DIFU
E. Timer
38. Fasilitas DIFD (14) bekerja ON pada satu scan siklus dari...
A. ON ke OF
B. OF ke ON
C. ON ke ON
D. DIFU ke ON
E. Power ON ke OF
39. Jika pada sistem kendali kita gunakan dua tombol NO ( tidak ada NC )
maka fasilitas yang tepat kita gunakan...
A. KEEP
B. DIFU
C. DIFD
D. IL
E. Counter

40.

Dari gambar diatas yang benar adalah pernyataan berikut...


A. Waktu timer di set pada 10 detik
B. Timer yang digunakan nomor 10
C. Waktu timer di set pada 20 detik
D.Timer di set pada 2 detik
E. Timer yang digunkan nomor 20
SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
76

41. Langkah awal kita mengirim program yang kita buat ke PLC adalah...
A. Download program
B. Mode program
C.Comunication
D.PLC set up
E. Project setup

42.

Pada gambar diatas jika...


A. 00000 ON maka 01005 ON
B. 00001 dan 00000 ON maka 01005 ON
C. 00004 ON maka 01005 tetap OF
D. 00001 atau 00004 ON maka 01005 ON
E. 00004 dan 00000 ON maka 01005 ON

43. Dari gambar nomor 45 jika 00004 kita ganti NC maka...


A. Jika kita ON 00001 maka 01005 tetap OF
B. Maka 01005 langsung ON
C.Jika kita tekan 00001 maka 01005 tidak ada pengaruhnya
D.Jika kita tekan 00004 maka 01005 akan ON
E. Jika kita tekan 00000 maka 01005 akan ON

44. Memprogram PLC dengan programming consoles kita gunakan bahasa


program...
A. Ladder
B. Logic
C.Mnemonic
D.Flowchart
E. Text

45. Pada gambar

Fungsi sF6 adalah...


A. Menambah network
B. Menghapus network
SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
77

C.Mengecilkan gambar program


D.Test network
E. Memilih network

46. Dari gambar soal nomor 48 fungsi cF8 adalah...


A. Menambah network
B. Menghapus network
C.Mengecilkan gambar program
D.Mengubah ke mnemonic atau statement list
E. Memilih network

47. Dari gambar soal nomor 48 fungsi dari sF12 adalah...


A. Menambah network
B. Menghapus network
C.Mengecilkan gambar program
D.Mengubah ke mnemonic atau statement list
E. Memilih network

II. Essay
1. Buatkan rangkaian berikut menjadi ladder dan logic !

2. Dari gambar diatas buatkan instalasinya pada trainer !


3. Buatkan program menggunakan fasilitas interlock !
4. Tuliskankan langkah-langkah mengirim program dari komputer ke PLC !
5. Tuliskankan peralatan input dan output PLC !
6. Sebutkan langkah-langkah mengirim program yang telah dibuat pada
komputer ke PLC !
7. Sebutkan jenis sensor yang banyak digunakan pada sistem kendali PLC
dan berikan contoh rangkaian menggunakannya untuk PLC !
8. Sebutkan langkah-langkah mengirim program yang telah dibuat pada
komputer ke PLC !

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
78

DAFTAR PUSTAKA

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
79

KOMPETENSI KEAHLIAN : ELEKTRONIKA INDUSTRI

MATA PELAJARAN : PLC (PROGRAMMABLE LOGIC


CONTROLLER)

KELAS / SEMESTER : X I / 3-4

STANDAR KOMPETENSI : MEMPROGRAM PERALATAN SYSTEM


OTOMASI ELEKTRONIK YANG
BERKAITAN DENGAN I/ O
BERBANTUAN PLC DAN KOMPUTER

KODE KOMPETENSI :

PENGAJAR : BUDIARDI BASUKI, S.PFis, S.Pd

SMK NEGERI 29 JAKARTA


JL. PROF JOKO SUTONO SH NO. 1
JAKARTA SELATAN
2013 / 2014

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
80

Jobsheet ( workingsheet ) 1
SMK N 29 Jakarta Job No : 1
PROGRAM LADDER
Komp.Keahlian : EIekt.Industri Waktu : 2 x 45 menit
MENGGUNAKAN BEBERAPA
MataPelajaran : PLC SOFTWARE UNTUK LOGIKA Tgl :
OR dan AND
Tingkat/ Smt : XI/ 3 Nama :

I. Tujuan
Peserta didik dapat membuat program PLC menggunakan PLC Omron,
Omron – Zen, Mitsubishi, zelion (snaider), festo.
II. Teori Singkat
Dalam pemograman PLC merupakan tindak lanjut dari materi system digital
dimana dikenal logika OR dan AND merupakan aplikasi dari system
pensaklaran untuk rangkaian paralel dan seri. Penggunaan logika OR dan AND
digunakan dalam pemograman PLC menggunaka mnemonic
Contoh : OR AND

III. Alat/ bahan


- Komputer
- Software Syswin,CX-Programmer, Zen, mitsubishi atau zelion atau festo
IV. Keselamatan kerja
1. Bacalah dan pahami petunjuk/tugas praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar!
2. Dalam menggunakan computer perhatikan software PLC yang disedikan.
3. Jangan meletakkan alat dan bahan ditepi meja!
V. Langkah kerja
1. Nyalakan komputer
- Pilih salah satu software PLC
- Buat gambar sesuai perintah/tugas
- Ujicobalah rangkaian tersebut dan isi tabel pengamatan.
- Buatlah laporan praktik sesuai format
VI. Tugas dan gambar kerja
Buatlah rangkaian berikut menjadi diagram ladder dengan PLC Omron,
Zen dan Mitsubishi.

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
81

Gbr. T1 T2

L1’ L1

T1 dan T2 adalah tombol , L1 adalah lampu dan L1’ adalah kontak yang
dimiliki lampu
VII. Hasil kerja/ Pengamatan
Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari software
Input Output
T1 T2 L1
on off
on on
off on
off off
Buatkan laporan praktek hasil pekerjaan yang kamu lakukan dari tugas
yang diberikan !
VIII. Pertanyaan
1. Apa fungsi kontak NO dari L1’ pada gambar diatas ?
2. Apa perbedaan antara OR dan AND dari ladder diatas ?
IX. Kesimpulan

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
82

Jobsheet ( workingsheet ) 2
SMK N 29 Jakarta Job No : 2
PROGRAM LADDER DAN
Komp.Keahlian : EIekt.Industri Waktu : 2 x 45 menit
MNEMONIC MENGGUNAKAN
MataPelajaran : PLC BEBERAPA SOFTWARE Tgl :
UNTUK LOGIKA OR dan AND
Tingkat/ Smt : XI/ 3 Nama :

I. Tujuan
Peserta didik dapat membuat program ladder dan mnemonic
menggunakan software PLC Omron, Omron – Zen, Mitsubishi, zelion,
festo.
II. Teori Singkat
Dalam pemograman PLC merupakan tindak lanjut dari materi system digital
dimana dikenal logika OR dan AND merupakan aplikasi dari system
pensaklaran untuk rangkaian paralel dan seri. Penggunaan logika OR dan AND
digunakan dalam pemograman PLC menggunakan mnemonic
Contoh : OR AND

III. Alat/ bahan


1. Komputer
2. Software Syswin,CX-Programmer, Zen, mitsubishi atau zelion atau festo
IV. Keselamatan kerja
1. Bacalah dan pahami petunjuk/tugas praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar!
2. Dalam menggunakan computer perhatikan software PLC yang disedikan.
3. Jangan meletakkan alat dan bahan ditepi meja!
V. Langkah kerja
1. Nyalakan komputer
2. Gunakan beberapa software PLC
3. Buat gambar sesuai perintah/tugas
4. Ujicobalah rangkaian tersebut dan isi tabel pengamatan.
5. Buatlah laporan praktik sesuai format
VI. Tugas dan gambar kerja
Buatlah rangkaian berikut menjadi diagram ladder dengan PLC Omron,
Zen dan Mitsubishi.

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
83

Gbr. T1 T2

L1

L1’

T1 dan T2 adalah tombol , L1 adalah lampu dan L1’ adalah kontak yang
dimiliki lampu
VII. Hasil kerja/ Pengamatan
Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari software
Input Output Mnemonic
T1 T2 L1
on off
on on
off on
off off
Buatkan laporan praktek hasil pekerjaan yang kamu lakukan dari tugas
yang diberikan !
VIII. Pertanyaan
1. Apa fungsi kontak NO dari L1’ pada gambar diatas ?
2. Apa perbedaan antara program dengan Ladder dan Mnemonic diatas ?
IX. Kesimpulan

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
84

Jobsheet ( workingsheet ) 3
SMK N 29 Jakarta Job No : 3
Komp.Keahlian : EIekt.Industri Waktu : 2 x 45 menit
OPERASI KENDALI UNTUK
MataPelajaran : PLC OUTPUT BERURUTAN Tgl :
Tingkat/ Smt : XI/ 3 Nama :

I. Tujuan
Peserta didik dapat membuat program PLC menggunakan PLC Omron,
Omron – Zen, Mitsubishi, zelion (festo) untuk operasi berurutan.
II. Teori Singkat
Mengoperasikan output seperti lampu, motor listrik dll dapat dioperasikann
secara berurutan dengan menggunakan pengunci baik NO maupun NC, operasi
output berurutan seperti ini contoh digunakan dalam pengoperasian mesin
gergaji kayu, dimana antara mata gergaji dan konveyor dioperasikan secara
berurutan.
III. Alat/ bahan
1. Komputer
2. Software Syswin,CX-Programmer, Zen, mitsubishi atau zelion
IV. Keselamatan kerja
1. Bacalah dan pahami petunjuk/tugas praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar!
2. Dalam menggunakan computer perhatikan software PLC yang disediakan.
3. Jangan meletakkan alat dan bahan ditepi meja!
V. Langkah kerja
1. Nyalakan komputer
2. Gunakan beberapa software PLC
3. Buat gambar ladder sesuai perintah/tugas
4. Ujicobalah rangkaian tersebut dan isi tabel pengamatan.
5. Buatlah laporan praktik sesuai format
VI. Tugas dan gambar kerja
Buatlah rangkaian berikut menjadi diagram ladder dengan PLC Omron,
Zen, Mitsubishi, Snaider(Zelio) atau Festo.

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
85

Gbr. T1 T2

L1’ L2
L1

T3 T4
1 1

L2’ L1 L2

T1, T2, T3 dan T4 adalah tombol


L1, L2 adalah lampu dan L1’, L2’ adalah kontak yang dimiliki lampu
VII. Hasil kerja/ Pengamatan
Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari software
Input Output Mnemonic
T1 T2 T3 T4 L1 L2
off off off off
on off off off
on on off off
on on on off
on on on on
off on off off
off off on on
off off off on
on off on off
off on off on
off on on on
off on on off

Buatkan laporan praktek hasil pekerjaan yang kamu lakukan dari tugas
yang diberikan !

VIII. Pertanyaan
1. Apa yang menyebabkan L2 dapat dihidupkan setelah L1 hidup (bekerja) ?

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
86

2. Apa kunci (bit/kontak) pokok yang menyebabkan rangkaian diatas hanya


dapat dioperasikansecara berurutan ?
3. Cobalah kalian buat diagram ladder disamping gambar diatas dibalik
berurutannya dari L2 baru L1 dapat dioperasikan !
IX. Kesimpulan

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
87

Jobsheet ( workingsheet ) 4
SMK N 29 Jakarta Job No : 4
Komp.Keahlian : EIekt.Industri Waktu : 2 x 45 menit
OPERASI KENDALI UNTUK
Mata Pelajaran : PLC OUTPUT BERGANTIAN Tgl :
Tingkat/ Smt : XI/ 3 Nama :

I. Tujuan
Peserta didk dapat membuat program ladder dan mnemonic
menggunakan software PLC Omron, Omron – Zen, Mitsubishi, zelion
(festo) untuk kendali lampu atau mesin secara bergantian
II. Teori Singkat
Mengoperasikan output seperti lampu, motor listrik dll dapat dioperasikann
secara bergantian dengan menggunakan pengunci baik NO maupun NC, operasi
output bergantian seperti ini contoh digunakan dalam pengoperasian mesin bor,
dimana antara mata bor dan konveyor dioperasikan secara bergantian artinya
saat mesin bor bekerja maka konveyor tidakboleh bekerja, begitu pula
sebaliknya.
III. Alat/ bahan
1. Komputer
2. Software Syswin,CX-Programmer, Zen, mitsubishi atau zelion
IV. Keselamatan kerja
1. Bacalah dan pahami petunjuk/tugas praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar!
2. Dalam menggunakan computer perhatikan software PLC yang disedikan.
3. Jangan meletakkan alat dan bahan ditepi meja!
V. Langkah kerja
1. Nyalakan komputer
2. Gunakan beberapa software PLC
3. Buat gambar sesuai perintah/tugas
4. Ujicobalah rangkaian tersebut dan isi tabel pengamatan.
5. Buatlah laporan praktik sesuai format

VI. Tugas dan gambar kerja


Buatlah rangkaian berikut menjadi diagram ladder dengan PLC Omron,
Zen ,Mitsubishi, Snaider atau Festo
SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
88

Gbr.

So, S1 dan S2 adalah tombol , K1, K2 adalah lampu dan K1, K2 kontak
NO dan NC adalah kontak yang dimiliki K1 dan K2 (kontaktor)
VII. Hasil kerja/ Pengamatan
Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari software
Input Output Mnemonic
So S1 S2 K1 K2
off off on
off on on
off on off
on off on
on on off

Buatkan laporan praktik hasil pekerjaan yang anda lakukan !

VIII. Pertanyaan
1. Apa perbedaan cara kerja antara jobsheet 3 dengan jobsheet 4 dan
dimana letakperbedaan cara kerjanya ?
2. Menurut kalian dimana atau alat apa ? Cara kerja mesin dioperasikan
secara bergantian selain contoh diatas (teori singkat) ?
IX. Kesimpulan

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
89

Jobsheet ( workingsheet ) 5
SMK N 29 Jakarta Job No : 5
Komp.Keahlian : EIekt.Industri Waktu : 2 x 45 menit
OPERASI TIMER
Mata Pelajaran : PLC Tgl :
Tingkat/ Smt : XI/ 3 Nama :

I. Tujuan
Peserta didik dapat membuat program PLC menggunakan PLC Omron
atau PLC lain untuk instruksi Timer
II. Teori singkat
Timer adalah fasilitas delay ON untuk hitung turun pada PLC terdapat sebanyak
512 timer (dari nomor timer 000 s.d 511)
N : merupakan nomor timer yang digunakan
SV : Nilai timer yang digunakan dengan notasi #, contoh#100
berarti timer di setting pada waktu 10 detik, karena satu
scan timer sebesar 0,1 detik.

III. Alat/ bahan


1. Komputer
2. Software Syswin,CX-Programmer, Zen
3. Trainner PLC
IV. Keselamatan kerja
1. Bacalah dan pahami petunjuk/tugas praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar!
2. Dalam menggunakan computer perhatikan software PLC yang disediakan.
3. Tanyalah pada instruktur/ guru instalasi trainner yang dipasang sebelum
menghubungkan trainner dengan jaringan listrik
4. Jangan menghubungkan trainer PLC pada jaringan listrik sebelum
mendapat persetujuaan guru!
V. Langkah kerja
1. Nyalakan komputer
2. Gunakan software PLC omron
3. Buat gambar sesuai perintah/tugas
4. Buatlah instalasi pada trainner sesuai I/O yang dibuat

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
90

5. Tanyakan pada guru instalasi trainner yang dibuat sebelum


dihubungkan pada jaringan listrik.
6. Ujicobalah rangkaian tersebut dan isi tabel pengamatan.
VI. Tugas dan gambar kerja
Buat diagram ladder rangkaian spt gambar !

LD 00000
00000
TIM 000 Tim000
#100
#100
LD TIM 000
Tim 000
OUT 01000 01000
LD 00001
TIM 100
#050 00001
Tim100
LD TIM 100
OUT 01001 #050

Tim100 01001

VII.1. Hasil kerja/ pengamatan


Setelah dijalankan program dan isi ke tabel 5.1 berikut

Input Output Waktu yang


Preset
No Timer dibutuhkan
value 00000 00001 01000 01001 output ON
1 000 100 off off
2 001 70 on off
3 002 50 on on
4 100 50 off on

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
91

2. Time Off-delay
00001
LD 00001
Tim 001
TIM 001
#040 #040

AND NOT TIM001


01000
OUT 01000 Tim 001

VII.2. Hasil kerja/ pengamatan


Hasil dimasukan pada tabel 5.2

Input output
Preset Waktu yang dibutuhkan
No Timer
value 00001 01000 01000 menjadi off

1 001 040 on

2 001 020 on

VIII. Pertanyaan
1. Sebutkan peralatan/ alat yang menggunakan timer ?
2. Cobalah anda coba bisakah timer dapat di setting pada 1 jam lebih ?
3. Apa fungsi kontak NC dari timer diatas ?
IX. Kesimpulan

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
92

Jobsheet ( workingsheet ) 6
SMK N 29 Jakarta Job No : 6
Komp.Keahlian : EIekt.Industri Waktu : 4 x 45 menit
OPERASI DENGAN BIT KERJA
MataPelajaran : PLC Tgl :
Tingkat/ Smt : XI/ 3 Nama :

I. Tujuan
Peserta didik dapat membuat program ladder dengan PLC Omron
menggunakan bit kerja.
II. Teori Singkat
Dalam pemograman PLC disediakan bit kerja yaitu suatu bit/kontak yang
disediakan PLC diluar bit output dan bit input yang tidak terdapat pada terminal
PLC bit kerja ini atau workbit ini diberi kode antara 20000 s.d 23115 (512 bits),
cara kerja bits ini sama seperti bit output hanya tidak terdapat pada terminal
PLC.
III. Alat/ bahan
1. Komputer
2. Software Syswin atau CX-Programmer
3. Trainner PLC Omron
4. Kabel jumper
IV. Keselamatan kerja
1. Bacalah dan pahami petunjuk/tugas praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar!
2. Dalam menggunakan computer perhatikan software PLC yang disediakan.
3. Tanyalah pada instruktur/ guru instalasi trainner yang dipasang sebelum
menghubungkan trainner dengan jaringan listrik
4. Jangan menghubungkan trainer PLC pada jaringan listrik sebelum
mendapat persetujuaan guru!
V. Langkah kerja
1. Nyalakan komputer
2. Gunakan software PLC omron
3. Buat gambar sesuai perintah/tugas
4. Buatlah instalasi pada trainner sesuai I/O yang dibuat
5. Tanyakan pada guru instalasi trainner yang dibuat sebelum
dihubungkan pada jaringan listrik.

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
93

6. Ujicobalah rangkaian tersebut dan isi tabel pengamatan..


7. Buatlah laporan praktik sesuai format
VI. Tugas dan gambar kerja
Latching Relay
a. 00000 00001 20000
LD 00000
OR 20000
AND NOT 00002 20000
OUT 20000
LD 20000
OUT 01000
20000 01000

Gambar . 6.1

b.
LD 00000 00000 00001 00002 01001
AND 00001
OR 01001
AND NOT 00002 01001
OUT 01000

Gambar 6.2
VII. Hasil kerja/ Pengamatan
VII.1 Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari software dari
gambar 6.1
Input Output
No
00000 00001 20000 01000
1 off off
2 off on
3 on off
4 x off
5 x on
x = menandakan dapat on atau off

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
94

VI.2 Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari software dari
gambar 6.2
Input Output
No
00000 00001 00002 01001
1 off off off
2 off on off
3 on off off
4 on on off
5 x x off
6 x x on
x = menandakan dapat on atau off
Buatkan laporan praktek hasil pekerjaan yang kamu lakukan dari tugas
yang diberikan !
TUGAS
Buatlah gambar berikut dan isilah tabel dibawahnya

00000 00002 00004 01001

LD 00000
OR 01001 01001
AND 00002
LD 20001
ORLD -
ANDNOT 00004 20001
OUT 01001
LD 00001
AND 00003 00001 00003 20001
OUT 20001

Hasil Logika
Input Output
No 00001 00002 00003 00004 20001( work bit
00000 01001
)
1 off off off off off
2 off off off off on

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
95

3 off off off on on


4 off off on on on
5 off on on on on
6 on on on on off
dst

VIII. Pertanyaan
1. Apa fungsi kontak NO dari bit kerja 20000 dan 01001 pada gambar diatas
?
2. Kenapa pada gambar diatas dibutuhkan tombol NC ?
3. Apakah ada terminal pada PLC untuk bit kerja ?
IX. Kesimpulan

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
96

Jobsheet ( workingsheet ) 7
SMK N 29 Jakarta Job No : 7
Komp.Keahlian : EIekt.Industri OPERASI DENGAN Waktu : 4 x 45 menit
INSTRUKSI INTERLOCK dan
MataPelajaran : PLC Tgl :
JUMP
Tingkat/ Smt : XI/ 4 Nama :

I. Tujuan
Peserta didik dapat membuat program ladder untuk instruksi Interlock
dan jumper menggunakan PLC Omron.
II. Teori Singkat
Interlock adalah fasilitas yang disediakan PLC yang berkerja sebagai pengunci
suatu network diantaranya, begitu pula cara kerja dari jumper.

Bila kondisi IL (02) OFF maka semua output OFF dan


INTERLOCK IL 02
semua PV timer di reset dari IL (02) s/d ILC (03)
INTERLOCK
ILC 03 Akhir dari Interlock { awal IL(02) }
CLEAR
Bila kondisi JMP ON,semua instruksi antara JMP(04)
JUMP JMP 04
dan JME (05) berfungsi seperti NOP(00)
JUMP END JME 05 Akhir dari sebuah JUMP {di mulai dari JMP(04) }

N : nomor yang akan di jumper


III. Alat/ bahan
1. Komputer
2. Software PLC Omron , Syswin atau CX-Programmer
3. Trainner PLC Omron
4. Kabel jumper
IV. Keselamatan kerja
1. Bacalah dan pahami petunjuk/tugas praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar!
2. Dalam menggunakan computer perhatikan software PLC yang disediakan.
3. Tanyalah pada instruktur/ guru instalasi trainner yang dipasang sebelum
menghubungkan trainner dengan jaringan listrik

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
97

4. Jangan menghubungkan trainer PLC pada jaringan listrik sebelum


mendapat persetujuaan guru!
V. Langkah kerja
1. Nyalakan komputer
2. Gunakan software PLC omron
3. Buat gambar sesuai perintah/tugas
4. Buatlah instalasi pada trainner sesuai I/O yang dibuat
5. Tanyakan pada guru instalasi trainner yang dibuat sebelum
dihubungkan pada jaringan listrik.
6. Ujicobalah rangkaian tersebut dan isi tabel pengamatan..
7. Buatlah laporan praktik sesuai format
VI. Tugas dan gambar kerja
1. Instruksi Interlock dan Interlock Clear
00000
LD 00000 IL ( 02 )
IL ( 02 )
LD 00001 00001 01000
OUT 01000
ILC ( 03 )

ILC ( 03 )

Gambar. 7.1
2. Instruksi Jump dan Jump End

00000 JMP(04)
LD 00000
JMP ( 04 ) 1 1
LD 00001 00001 01001
OUT 01001
JME ( 05 ) 1
JME(05)

1
Gambar 7.2
VII. Hasil kerja/ Pengamatan
VII.1 Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari trainer dari
gambar 7.1

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
98

Untuk IL(02) dan ILC(03)


Input output
No
00000 00001 01000
1 off off
2 off on
3 on off
4 on off
5 on on

VII.2 Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari trainner dari
gambar 7.2
Untuk JMP(04) dan JME(05) tidak dapat menggunakan #
Input output
No
00000 00001 01001
1 off off
2 off on
3 on off
4 on off
5 on on

VIII. Pertanyaan
1. Apa perbedaan interlock dan jumper pada rangkaian diatas setelah
diujicoba ?
2. Berikan contoh penggunaan interlock pada pengoperasian di Industri ?
3. Mungkinkah penggunaan interlock tidak kita gunakan interlock clear ?
jelaskan !
IX. Kesimpulan

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
99

Jobsheet ( workingsheet ) 8
SMK N 29 Jakarta Job No : 8
Komp.Keahlian : EIekt.Industri OPERASI DENGAN Waktu : 4 x 45 menit
INSTRUKSI SET, RSET dan
MataPelajaran : PLC Tgl :
KEEP
Tingkat/ Smt : XI/ 4 Nama :

I. Tujuan
Peserta didik dapat membuat program PLC untuk instruksi set,rset dan
Keep menggunakan PLC Omron.
II. Teori Singkat
a. Instruksi Set dan Rset
Instruksi ini menyederhanakan suatu rangkaian ladder dasar.
Instruksi Set akan menahan status suatu bit dari off ke on sedangkan untuk
melakukan off digunakan Rset, jadi set dan Rset digunakan berpasangan
pada pemograman PLC. B (bit) dapat digunakan bit output ataupun bit
kerja.
b. Instruksi KEEP merupakan gabungan dari istruksi set dan Rset yang telah
dijadikan satu (digabungkan)
Instruksi Mnemonik Kode Fungsi
SET SET O Force set ( ON ) sebuah bit
RESET RESET O Force reset ( OFF ) sebuah bit
KEEP KEEP O Menahan status dari bit yang bersangkutan

III. Alat/ bahan


1. Komputer
2. Software PLC Omron , Syswin atau CX-Programmer
3. Trainner PLC Omron
4. Kabel jumper
IV. Keselamatan kerja
1. Bacalah dan pahami petunjuk/tugas praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar!
2. Dalam menggunakan computer perhatikan software PLC yang disediakan.

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
100

3. Tanyalah pada instruktur/ guru instalasi trainner yang dipasang sebelum


menghubungkan trainner dengan jaringan listrik
4. Jangan menghubungkan trainer PLC pada jaringan listrik sebelum
mendapat persetujuaan guru!
V. Langkah kerja
1. Nyalakan komputer
2. Gunakan software PLC omron
3. Buat gambar sesuai perintah/tugas
4. Buatlah instalasi pada trainner sesuai I/O yang dibuat
5. Tanyakan pada guru instalasi trainner yang dibuat sebelum
dihubungkan pada jaringan listrik.
6. Ujicobalah rangkaian tersebut dan isi tabel pengamatan..
7. Buatlah laporan praktik sesuai format
VI. Tugas dan gambar kerja
a. Instruksi Set / Reset

LD 00000 00000 SET


SET 01000
01000
LD 00001
RSET 01000 00001
RSET
01000
01000

01001
Gambar 8.1

b. Instruksi Keep

00000
KEEP
LD 00000
LD 00001 00001 01001
KEEP ( 11 ) 01001

01000
01001

Gambar. 8.2

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
101

VII. Hasil kerja/ Pengamatan


VII.1 Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari trainer dari
gambar 8.1
Untuk Set dan Rset
Input Output
No
00000 00001 01000 01001
1 off off
2 off on
3 on off
4 x off
5 x on
x = menandakan dapat on atau off
VII.2 Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari trainner dari
gambar 8.2
Untuk KEEP (11)
Input Output
No
00000 00001 01000 01001
1 off off
2 off on
3 on off
4 x off
5 x on
x = menandakan dapat on atau off
VIII. Pertanyaan dan tugas
1. Apakah B (bit) pada set, rset dan keep dapat diganti dengan bit kerja ?
cobalah anda coba?
2. Cobalah rangkaian berikut anda ganti menggunakan fasilitas KEEP (11)
dan Set, Rsettersebut ?

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
102

00000 00001 20000


LD 00000
OR 20000
AND NOT 00002 20000
OUT 20000
LD 20000
OUT 01000
20000 01000

Gambar . 8.3

IX. Kesimpulan

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
103

Jobsheet ( workingsheet ) 9
SMK N 29 Jakarta Job No : 9
Komp.Keahlian : EIekt.Industri Waktu : 4 x 45 menit
OPERASI INSTRUKSI
MataPelajaran : PLC COUNTER dan TIMER Tgl :
Tingkat/ Smt : XI/ 4 Nama :

I. Tujuan
Peserta didik dapat membuat program PLC untuk instruksi counter dan
Timer menggunakan PLC Omron.
II. Teori Singkat
Counter adalah fasilitas hitung turun , counter akan ON sampai hitungan
yang ditentukan, contoh penggunaan counter digunakan untuk menghitung
product.
CP = Counter puls adalah puls hitung
R = reset berfungsi meng offkan counter dan kembali
untuk hitung berikutnya.
N = Number / nomor counter yang digunakan
SV = set value / setting angka untuk hitung, gunaka #
(contoh #12 berarti counter
digunakanuntukmenghitung angka sebesar 1
lusin atau 12 buah)
III. Alat/ bahan
1. Komputer
2. Software PLC Omron , Syswin atau CX-Programmer
3. Trainner PLC Omron
4. Kabel jumper
IV. Keselamatan kerja
1. Bacalah dan pahami petunjuk/tugas praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar!
2. Dalam menggunakan computer perhatikan software PLC yang disediakan.
3. Tanyalah pada instruktur/ guru instalasi trainner yang dipasang sebelum
menghubungkan trainner dengan jaringan listrik
4. Jangan menghubungkan trainer PLC pada jaringan listrik sebelum
mendapat persetujuaan guru!

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
104

V. Langkah kerja
1. Nyalakan komputer
2. Gunakan software PLC omron
3. Buat gambar sesuai perintah/tugas
4. Buatlah instalasi pada trainner sesuai I/O yang dibuat
5. Tanyakan pada guru instalasi trainner yang dibuat sebelum
dihubungkan pada jaringan listrik.
6. Ujicobalah rangkaian tersebut dan isi tabel pengamatan..
7. Buatlah laporan praktik sesuai format
VI. Tugas dan gambar kerja
Masukan program pada gambar:
00000 PULS
LD 00000
CNT
LD 00001
CNT C001
C001
#0003 00001 RESET
LD C001
#003
OUT 01000
LD NOT C001 C001
OUT 01001 01000

C001 01001

Gambar 9.1
VII. Hasil kerja/ Pengamatan
Isilah tabel berikut sesuai dengan simulasi dari trainer dari gambar 9.1
Untuk fasilitas counter

Input Output
No
00000 00001 01000 01001
1 off-on-off off
2 off-on-off off
3 off-on-off off
4 off-on-off on
5 off-on-off on
6 off-on-off on
7 off-on-off off

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
105

8 off-on-off on

VIII. Pertanyaan dan Tugas.


1. Menurut kamu apa gunanya fasilitas counter jika digunakan di Industri ?
2. Apa fungsi NO dan NC pada counter ?
3. Menurut kamu dapatkah fungsi counter digunakan untuk tempat parkir ?
berikan alasanmu !
IX. Instruksi CNT dan Timer
Tugas.
1. Buatlah Ladder rangkaian dibawah dan amati !
2. Jelaskan cara kerja rangkaian ladder dibawah ini dan buat laporan
praktik !

00000
CNT
C000
TIM00 #005
1

C000
TIM
001
#050

C000 01000

LD 00000
LD TIM 001
CNT C000
#005
LD C000
TIM 001
#050
LD C000
OUT 01000

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
106

Atau

00000 00001 TIM001 TIM


LD 00000
000
OR 20000 #020
ANDNOT 00001 20000
OUT 20000 20000
LDNOT TIM001
TIM 000 TIM000
#020
TIM
LD TIM000
001
TIM 001 #020
#020
LD 01000 01000
TIM 002 TIM
#050 002
LD TIM001 #050
LD TIM002 TIM001
CNT C002 CNT
#005 C002
LD CNT002 TIM002
#005
ANDNOT TIM002
OUT 01000 CNT002 TIM002 01000

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
107

Jobsheet ( workingsheet ) 10
SMK N 29 Jakarta Job No : 10
Komp.Keahlian : EIekt.Industri OPERASI DENGAN Waktu : 4 x 45 menit
DENGAN INSTRUKSI
MataPelajaran : PLC Tgl :
DIFU, DIFD dan INC
Tingkat/ Smt : XI/ 4 Nama :

I. Tujuan
Siswa dapat membuat program PLC untuk instruksi DIFU, DIFD dan
INC menggunakan PLC Omron
II. Teori singkat
DIFU(13) akan ON dalam satu siklus dari kondisi input dari off ke
ON (dari logika 0 ke 1), saat DIFU (13) ON tidak terlihat.

DIFFERENTIATE Bit menjadi ON untuk satu siklus saat transisi


DIFD(14) O
DOWN dari ON ke OFF
INC(Increase) adalah operasi penjumlahan dan DC (decrease)
adalah operasi pengurangan
III. Alat/ bahan
1. Komputer
2. Software PLC Omron , Syswin atau CX-Programmer
3. Trainner PLC Omron
4. Kabel jumper
IV. Keselamatan kerja
1. Bacalah dan pahami petunjuk/tugas praktikum pada setiap lembar
kegiatan belajar!

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
108

2. Dalam menggunakan computer perhatikan software PLC yang


disediakan.
3. Tanyalah pada instruktur/ guru instalasi trainner yang dipasang
sebelum menghubungkan trainner dengan jaringan listrik
4. Jangan menghubungkan trainer PLC pada jaringan listrik sebelum
mendapat persetujuaan guru!
V. Langkah kerja
1. Nyalakan komputer
2. Gunakan software PLC omron
3. Buat gambar sesuai perintah/tugas
4. Buatlah instalasi pada trainner sesuai I/O yang dibuat
5. Tanyakan pada guru instalasi trainner yang dibuat sebelum
dihubungkan pada jaringan listrik.
6. Ujicobalah rangkaian tersebut dan isi tabel pengamatan..
7. Buatlah laporan praktik sesuai format
VI. Tugas dan gambar kerja
Buatlah diagram ladder instruksi gambar dibawah ini
1. Instruksi Difu dan Difd

00000
LD 00000
Difu (13)
DIFU (13) 01000
LD 00001 01000
00001
DIFD (14) 20000
Difd (14)
LD 01000
OR 01001 20000
AND NOT 20000
01000 20000 01001
OUT 01001

01001

VII. Hasil kerja/ Pengamatan


Dari praktik rangkaian diatas amati cara kerjanya dan isi tabel berikut
Tabel hasil percobaan praktik diatas, tabel 10.1

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
109

Input Output
No
00000 00001 01000 01001
1 off off
2 on off
3 on on
4 off on

2. Instruksi Increment dan decrement

LD 00000 00000
INC(38)
INC(38) DM10
LD 00001 DM10
DEC(39) DM10 00001
DEC(39)

DM10

Untuk instruksi Increase dan decrease perhatikan DM (daerah memory)


diatas, kemudian isi tabel berikut !
Tabel 10.2
Input Nilai
No
00000 00001 DM10
1 off off
2 on off
3 off on

VIII. Pertanyaan dan Tugas.


1. Dapatkah kita lihat kondisi DIFU atau DIFD pada saat kita ON atau OF ?
2. Menurut kamu berapa kecepatan kondisi DIFU atau DIFD dalam posisi
ON ke OF atau sebaliknya ?
3. Dimana memungkinkan kita dapat menggunakan operasi DIFU atau
DIFD ?
4. Berikan contoh penggunaan INC dan DEC pada industry sebagai control
! dan berikan alasanya !

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
110

Jobsheet ( workingsheet ) 11
SMK N 29 Jakarta Job No : 11
Komp.Keahlian : EIekt.Industri OPERASI DENGAN Waktu : 2 x 45 menit
INSTRUKSI SHIFT
MataPelajaran : PLC Tgl :
REGISTER dan COMPARE
Tingkat/ Smt : XI/ 4 Nama :

I. Tujuan
Siswa dapat membuat program PLC untuk instruksi SHIFT REGISTER
dan COMPARE menggunakan PLC Omron
II. Teori singkat
SFT (10) - SHIFT REGISTER
Meng-kopi bit tertentu (0 atau 1) ke bit paling kanan dari shift register dan
menggeser bit lainya 1 bit kekiri, berapa jauh pergeseran ditentukan dari
chanel awal dan chanel akhir pergeseran.

I = Input adalah sinyal input yang akan digeser


P = masukan input untuk menggeser bit yang masuk
R = untuk melakukan reset kembali keposisi semula

CMP (20) – COMPARE


Compare adalah fungsi pembanding artinya berfungsi membandingkan
dua data yang beralamat sama atau berbeda.Misal data di di daerah
memory (DM) dengan data daerah lain atau data berada di HR (holding
relay) dengan data di InternalRelay (IR). Dari perbandingan data
tersebut ada 3 kemungkinan yang terjadi lebih besar (greater than) ,
sama dengan (Equals) atau lebih kecil (less than) dapat di simpulkan
dengan special relay (SR) sbb :
a. Jika Cp1 > Cp2 maka bit SR 25505 akanON (greater than)
b. Jika Cp1= Cp2 maka bit SR 25506 akannON (equals)
c. Jika Cp1 < Cp2 maka bit SR 25507 akan ON (less than)

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
111

III. Alat-alat
1. PLC Omron/ Trainner PLC
2. Programming Console
3. Komputer
4. Kabel jumper secukupnya
IV. Keselamatan kerja
1. Bacalah dan pahami petunjuk/tugas praktikum pada setiap lembar
kegiatan belajar!
2. Dalam menggunakan computer perhatikan software PLC yang
disediakan.
3. Tanyalah pada instruktur/ guru instalasi trainner yang dipasang
sebelum menghubungkan trainner dengan jaringan listrik
4. Jangan menghubungkan trainer PLC pada jaringan listrik sebelum
mendapat persetujuaan guru!
V. Langkah kerja
1. Nyalakan komputer
2. Gunakan software PLC omron
3. Buat gambar sesuai perintah/tugas
4. Buatlah instalasi pada trainner sesuai I/O yang dibuat
5. Tanyakan pada guru instalasi trainner yang dibuat sebelum
dihubungkan pada jaringan listrik.
6. Ujicobalah rangkaian tersebut dan isi tabel pengamatan..
SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
112

7. Buatlah laporan praktik sesuai format


VI. Tugas dan gambar kerja
Buatlah diagram ladder berikut
1. Instruksi Shift Register

Gambar 11.1 Diagram ladder dengan Shift register

2. Fungsi Pembanding

LD 00000 00000
CMP(20) #25 CMP(20)
#50 #25
LD 25505
#50
OUT 01001
LD 25506 01001
25505
OUT 01002
LD 25507 25506 01002
OUT 01003

25507 01003

Gambar 11.2 Diagram Ladder dengan Compare


Cobalah anda tukar antara DM #25 dengan DM #50

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
113

VII. Hasil kerja/ Pengamatan


Dari praktik rangkaian diatas amati cara kerjanya dan isi tabel berikut

Tabel 11.1 untuk Gambar 11.1 Diagram ladder dengan Shift register
Input Out
No
00000 00001 00002 01002 01003 01005
1 off off off
2 off on off
3 on off off
4 on on - off off
5 on on - off off
6 on on - off off
7 on on on
8 on on - off off
9 off on - off off
10 off on - off off
11 off on - off off

Tabel 11.2. untuk Gambar 11.2 Diagram Ladder dengan Compare

Input Output
No Untuk DM
00000 01001 01002 01003
1 off
DM1 #25 dan DM2#50
2 on
3 off
DM1 #50 dan DM2#25
4 on

VIII. Pertanyaan dan Tugas.


1. Dapatkah menggeser 2 bit langsung jika kita ganti St dan End nya
sebesar 2 bit ?
2. Berikan contoh penggunaan shift register pada aplikasi industri ?
3. Cobalah tombol input diganti dengan sensor photo electric ?
4. Berikan contoh penggunaan compare pada aplikasi industri ?
5. Mungkinkah Compare digunakan untuk membandingkan 2 keadaan
seperti pengisian cairan pada suatu wadah ?
SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
114

IX. Kesimpulan
Buatkan kesimpulan hasil praktik anda

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
115

Jobsheet ( workingsheet ) 12
SMK N 29 Jakarta Job No : 12
Komp.Keahlian : EIekt.Industri Waktu : 2 x 45 menit
APLIKASI PEMOGRAMAN
MataPelajaran : PLC PLC dengan TIMER Tgl :
Tingkat/ Smt : XI/ 4 Nama :

I. Tujuan
Siswa dapat membuat program PLC untuk lampu lalu lintas
menggunakan timer
II. Alat-alat
 PLC Omron
 Programming Console
 Komputer
 Kabel jumper secukupnya
III. Tugas
Buatlah diagram ladder untuk operasi lampu lalu lintas dengan
menggunakan timer ( gunakan 1 buah tombol NO dan NC serta 3 atau 4
buah timer, untuk lampu merah, hijau dan kuning )
IV. Pertanyaan
1. Mungkinkah rangkaian yang anda buat dapat menggunakan 2 buah
timer ? kenapa ?
2. Dapatkah rangkaian (ladder) diatas digunakan untuk 2 arah
lalulintas atau lebih ?
V. Buatlah laporan praktik.

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
116

Jobsheet ( workingsheet ) 13
SMK N 29 Jakarta Job No : 13
Komp.Keahlian : EIekt.Industri APLIKASI PEMOGRAMAN Waktu : 2 x 45 menit
PLC dengan COUNTER
MataPelajaran : PLC Tgl :
dan TIMER
Tingkat/ Smt : XI/ 4 Nama :

I. Tujuan
Siswa dapat membuat program PLC untuk aplikasi industri dengan
menggunakan counter dan Timer
II. Alat-alat dan bahan
 PLC Omron
 Programming Console
 Komputer
 Kabel jumper secukupnya
 Sensor (photo electric atau proximity)
 Motor listrik
III. Tugas
Buatlah program PLC dengan ladder untuk menghitung hasil product
sebanyak 10 buah pada sebuah pabrik pada Flowchart sbb :

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
117

MCB ON, Lampu


PL1 ON

No No
Pb1
Pb2

Yes
Yes

S1 Standby
PL2 ON Conveyor Off
PL2 Off

No
S1
PL1

Yes
PL3
PL2
PL3 ON Flasher
Convenyor ON

No C

S2 S1 S2

Yes,10x C = Conveyor
S1, S2 = Sensor
Conveyor Off
PL2 Off Pb1, Pb2 = Push button
IV. Pertanyaan
1. Berikan contoh aplikasi dari rangkaian diatas pada industry (minimal
2 aplikasi) ?
2. Apa guna dari PL1, PL2 dan PL3 ?
V. Buatlah laporan praktik

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
118

Jobsheet ( workingsheet ) 14
SMK N 29 Jakarta Job No : 14
Komp.Keahlian : EIekt.Industri Waktu : 2 x 45 menit
APLIKASI PEMOGRAMAN
MataPelajaran : PLC PLC Tgl :
Tingkat/ Smt : XI/ 4 Nama :

I. Tujuan
Siswa dapat membuat program PLC untuk aplikasi industri
II. Alat-alat dan bahan
 PLC Omron
 Programming Console
 Komputer
 Kabel jumper secukupnya
 Sensor (photo electric atau proximity)
 Motor listrik
III. Tugas
Buatlah program PLC dengan ladder untuk mengendalikan pintu gerbang
yang membuka dan menutup setiap ada orang akan masuk jika yang
masuk sudah sebanyak 30 orang pintu tidak akan membuka lagi (P1, pintu
masuk), PL1 untuk indikator lampu untuk P1.
Jika ada orang yang keluar pintu (P2, pintu keluar) maka pintu masuk (P1)
dapat membuka kembali, PL2 indikator untuk pintu P2.
Dan setelah 5 jam pintu (P1 dan P2) akan terkunci dan system akan off
atau mati.(buat dalam praktinya 50 detik) setelah tidak ada orang didalam
lagi.
Kemudian uji coba !

PL 2
PL 1

P1 P2

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk
119

IV. Pertanyaan
1. Berikan contoh aplikasi dari rangkaian diatas pada industry (minimal
2 aplikasi) ?
2. Apa yang terjadi jika system mati, padahal masih ada orang
didalam ? dimana letak kesalahan nya ?
V. Buatlah laporan praktik memuat
1. Ladder diagram nya
2. Jawaban pertanyaan diatas
3. dll

SMKN 29 Jakarta Modul PLC dan lembar kerja disusun Budiardi Basuki, S.Pd Fis, S.Pd dkk

You might also like