Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Tuberculosis atau dikenal dengan TB merupakan penyebab infeksi umum yang berhubungan
dengan kematian di seluruh dunia. Pada 1993, WHO atau World Health Organization telah
menyatakan bahwa TB menjadi keadaan gawat darurat pada kesehatan umum secara global.
Tuberculosis disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang merupakan penyebab dari
tuberculosis. M. tuberculosis merupakan obligat anaerob, tidak berspora, tidak bermotil,
faluktatif, berbentuk seperti koma dengan ukuran 0.2-0.5 μm hingga 2-4 μm. Penyakit ini
terjadi secara tidak proporsional di antara populasi yang kurang beruntung, seperti individu
tunawisma, individu kurang gizi, dan mereka yang tinggal di daerah ramai. Sebagian besar
kasus TB terjadi di wilayah Asia Tenggara (35%), wilayah Afrika (30%), dan wilayah Pasifik
Barat (20%). Gejala penyakit paru primer pada populasi pediatrik sering ditemukan keadaan
demam, keringat malam, anoreksia, batuk produktif, gagal tumbuh, dan kesulitan kenaikan
berat badan dapat terjadi. Tanda-tanda penyakit tergantung pada lokasi yang terlibat pada
paru atau di luar paru.
Kata kunci: Tuberculosis, Mycobacterium tuberculosis
Abstract
Pendahuluan
Tujuan dari penulisan tinjauan pustaka ini adalah agar pembacanya dapat mengerti
tentang gambaran penyakit tuberculosis pada anak secara umum, serta kaitan Mycobacterium
tuberculosis dalam anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosis banding, pemeriksaan penunjang,
diagnosis kerja, etiologi, epidemiologi, patofisiologi, manifestasi klinik, komplikasi,
penatalaksanaan, pencegahan dan prognosis.
Anamnesis
Pada orang dewasa, terdapat tujuh komponen dari anamnesis komprehensif, yaitu
identifikasi data yang meliputi nama, usia, jenis kelamin, alamat, agama, suku bangsa,
pekerjaan, dan status perkawinan; keluhan utama yang menyebabkan pasien mencari
perawatan; riwayat penyakit sekarang yang memberatkan keluhan utama dan
mendeskripsikan lokasi, kualitas, kuantitas, waktu, kondisi saat terjadi gejala, faktor yang
memperburuk atau meredakan, dan manifestasi hal-hal lain yang terkait gejala; riwayat
pasien yang terdiri dari daftar penyakit dahulu dalam empat kategori (medis, bedah,
obstetric/ginekologi, dan psikiatri); riwayat keluarga yang mencakup daftar penyakit keluarga
dan keadaan anggota keluarga; riwayat pribadi dan sosial; dan tinjauan sistem mengenai
gejala yang umum pada masing-masing sistem tubuh.3
Dari hasil anamnesis didapatkan anak di bawa ibunya dengan usia 5 tahun, batuk tak
kunjung sembuh, demam ringan terutama malam hari, nafsu makan dan berat badannya
menurun.
Pemeriksaan Fisik
2
Tuberculosis Pada Anak
pernapasan. Warna kulit dan lesi yang jelas juga perlu diperhatikan, begitu juga dengan
pakaian, kebersihan, dan bau badannya. Ekspresi wajah, postur, dan aktivitas motorik juga
dianggap penting untuk diperhatikan. Terakhir, perlu dilakukan pengukuran berat dan tinggi
badan (perhitungan Indeks Massa Tubuh/IMT), serta lingkar pinggang jika IMT lebih dari 35.
Pasien pada kasus ini tampak sakit sedang dengan kesadaran kompos mentis, tampak sakit
ringan.4,5
Dari hasil pemeriksaan fisik kulit pada kasus ini didapatkan pada pemeriksaan berat
badan anak didapatkan 15 kg, pada palpasi teraba adanya pembesaran kelenjar getah bening
cervical 1,5 cm, dengan konsistensi kenyal, bilateral, multiple.
Diagnosis Banding
Diagnosis banding yang dapat diperoleh dari pemeriksaan adalah asma bronkial,
pneumonia, bronchitis.
Asma Bronkial
Pneumonia
3
Tuberculosis Pada Anak
Bronchitis
Infeksi saluran napas atas meluas ke jalan napas bawah dan melibatkan mukosa
bronkus. Anak mengalami batuk yang menganggu, kadang-kadang diseratai produksi sputum.
Kebanyakan anak tampak sakit ringan dan kondisi ini akan menyembuh sendiri. Bronkitis
akut biasanya disesbabkan oleh infeksi virus. Mungkin didapatkan mengi yang berespons
terhadap terapi bronkodilatator, tetapi sebenarnya obat batuk sirup yang sederhana pun cukup
pengobatan. Jika batuk bersifat spasmodic dengan atau tanpa muntah, dan menetap selama
berminggu-minggu maka pasien didiagnosis pertussis.8
Pemeriksaan Penunjang
Karena hasil dari anamnesis dan pemeriksaan fisik belum cukup untuk menemukan
diagnosis kerja yang benar, maka dibutuhkan pemeriksaan penunjang. Untuk menyingkirkan
kemungkinan beberapa differential diagnosis yang lain. trias tes positif tuberkulin kulit,
manifestasi radiografi dan / atau klinis yang konsisten dengan TB, dan membentuk dengan
hubungan baru-baru ini dari pasien untuk kasus menular, hal ini dikenal tuberkulosis adalah
"standar emas" untuk diagnosis.1,9
Diagnosis Kerja
Pada pasien 5 tahun ini didapatkan pasien mengeluh batuk tak kunjung sembuh,
demam ringan terutama malam hari, nafsu makan dan berat badannya menurun. Pada
4
Tuberculosis Pada Anak
pemeriksaan berat badan anak didapatkan 15 kg, pada palpasi teraba adanya pembesaran
kelenjar getah bening cervical 1,5 cm, dengan konsistensi kenyal, bilateral, multiple.
Sehingga pasien diduga terdiagnosis terkena tuberculosis (TB).
Etiologi Tuberculosis
Pada anak usia di bawah 5 tahun, potensi untuk terjadinya perkembangan fatal milier
TB atau meningeal TB meningkat dan harus mendapat perhatian lebih. Osteoporosis,
sclerosis, serta keterlibatan tulang lebih sering terjadi pada anak-anak dengan TB
dibandingkan pada orang dewasa dengan penyakit. Epifisis pada tulang dapat terlibat karena
vaskularisasi yang tinggi. Anak-anak tidak sering menginfeksi anak-anak lain, karena mereka
jarang mengembangkan batuk dan produksi sputum mereka sedikit. Pada kasus anak-anak
dan penularan TB anak dewasa dicatat dengan baik.9
Epidemiologi Tuberculosis
Secara global, World Health Organization (WHO) melaporkan lebih dari 9 juta kasus
baru tuberkulosis (TB) terjadi setiap tahun, dan diperkirakan, 19-43,5% dari populasi dunia
terinfeksi Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini terjadi secara tidak proporsional di
antara populasi yang kurang beruntung, seperti individu tunawisma, individu kurang gizi, dan
mereka yang tinggal di daerah ramai. Sebagian besar kasus TB terjadi di wilayah Asia
Tenggara (35%), wilayah Afrika (30%), dan wilayah Pasifik Barat (20%).9
Umur merupakan aspek penting dari epidemiologi tuberkulosis pada anak. Sekitar
60% dari kasus TBC pada anak-anak di Amerika Serikat terjadi pada bayi dan anak-anak <5
tahun. Antara 5 dan 14 tahun sering disebut sebagai favored age karena anak-anak dalam
kisaran ini memiliki tingkat terendah penyakit TBC di hampir setiap penduduk. Tingkat
5
Tuberculosis Pada Anak
penyakit TBC mulai meningkat lagi pada akhir masa kanak-kanak dan remaja, terutama
untuk anak perempuan. Rasio jenis kelamin untuk TB pada anak adalah 1: 1 berbeda dengan
orang dewasa di antaranya laki-laki mendominasi. Sebagian besar anak yang terinfeksi M.
tuberculosis di rumah, tetapi wabah tuberkulosis pada anak berpusat di SD dan sekolah
tinggi, sekolah pembibitan, rumah penitipan anak keluarga, dan gereja masih terjadi.9
Patogenesis Tuberculosis
Paru merupakan port d’entrée lebih dari 98% kasus infeksi TB. Kuman TB dalam
droplet yang ukurannya sangat kecil yaitu berukuran <5 μm, terhirup dan dapat mencapai
alveolus. Pada masa inkubasi pada proses infeksi lain, yaitu waktu yang diperlukan sejak
masuknya kuman hingga timbulnya gejala penyakit. Masa inkubasi TB bervariasi selama 2-
12 minggu, biasanya berlangsung selama 4-8 minggu. Selama masa inkubasi tersebut, kuman
berkembang biak hingga mencapai jumlah 103-104, yaitu jumlah yang cukup untuk
merangsang resoins imunitas selular. Pada sebagian kasus, kuman TB dapat dihancurkan
seluruhnya oleh mekanisme imunologis nonspesifik, sehingga tidak terjadi respons
imunologis spesifik. Akan tetapi, pada sebagian kasus lainnya, tidak seluruhnya dapat
dihancurkan. Pada individu yang tidak dapat menghancurkan seluruh kuman, makrofag
alveolus akan memfagosit kuman TB yang sebagian dihancurkan. Akan tetapi, sebagian kecil
kuman TB yang tidak dapat dihancurkan akan terus berkembang biak di dalam makrofag,
akhirnya menyebabkan lisis makrofag tersebut. Selanjutnya, kuman TB membentuk lesi di
tempat tersebut, yang dinamakan focus primer Ghon.10
Dari focus primer Gohn, kuman TB menyebar melalui saluran limfe menuju kelenjar
limfe regional, yaitu kelenjar limfe yang mempunyai saluran limfe ke lokasi focus primer.
Penyebaran ini menyebabkan terjadinya inflamasi di saluran limfe yaitu limfangitis dan jika
terkena pada kelenjar limfe dinamakan limfadenitis. Jika focus primer terletak di lobus bawah
atau tengah, kelnjar limfe yang akan terlibat adalah kelenjar limfe parahilus terjadi perihiler,
sedangkan jika focus primer terletak di apeks paru, yang akan terlibat adalah kelenjar
paratrakeal. Gabungan antara focus primer, limfangitis, dan limfadenitis dinamakan
kompleks primer.10
Waktu yang diperlukan sejak masuknya kuman TB hingga terbentuk kompleks primer
secara lengkap disebut sebagai masa inkubasi. Pada saat terbentuknya kompleks primer, TB
primer dinyatakan telah terjadi. Setelah terjadi kompleks primer, imunitas selular tubuh
6
Tuberculosis Pada Anak
Setelah imunitas selular terbentuk focus primer di jaringan paru biasanya akan
mengalami resolusi secara sempurna membentuk fibrosis atau kalsifikasi setelah terjadi
nekrosis perkijuan dan enkapsulasi. Kelenjar limfe regional juga akan mengalami fibrosis dan
enkapsulasi, tetapi penyembuhannya biasanya tidak sesempurna focus primer di jaringan
paru. Kuman TB dapat tetap hidup dan menetap selama bertahun-tahun dalam kelenjar ini,
tetapi tidak menimbulkan gejala sakit TB.10
Gejala klinis pada organ yang terkena TB, tergantung jenis organ yang terkena,,
misalnya kelenjar limfe, sususan saraf pusat, tulang, kulit, adalah sebagai berikut : 1.
tuberkulosis kelenjar terbanyak pada daerah leher / regio colli. Pembesaran KGB multiple >1
KGB, diameter lebih ≥1 cm, konstensi kenyal, tidak nyeri, dan kadang saling melekat atau
konfluensi; 2. Tuberkulosis otak dan selaput otak. Meningitis TB gejala-gejala meningitis
dengan sering kali disertai gejala akibat keterlibatan saraf-saraf otak yang terkena.
Tuberkuloma otak gejala-gejala adanya lesi desak ruang. 3. Tuberkulosis sistem skeletal.
Tulang panggul koksitis : pincang, gangguan berjalan, atau bengkaka pada lutut tanpa sebab
yang jelas. Tulang kaki dan tangan ( spina ventosa/daktilitis); 4. Skrofuloderma, ditandai
dengan adanya ulkus di sertai dengan jembatan kulit antara tepi ulkus (skin bridge); 5.
Tuberkulosis mata, konjungtivitis fliktenularis (conjunctivitis phlyctenularis). Tuberkel
7
Tuberculosis Pada Anak
Komplikasi Tuberculosis
_Munculnya penyakit miliaria dan TBC meningitis (TB) adalah komplikasi paling
awal dan paling mematikan dari TB primer. Sebuah indeks kecurigaan yang tinggi diperlukan
untuk diagnosis yang cepat dan manajemen kondisi ini. komplikasi paru mencakup
pengembangan efusi pleura dan pneumotoraks. obstruksi lengkap dari bronkus dapat terjadi
jika bahan caseous extrudes ke lumen. Hal ini dapat menyebabkan atelektasis yang terlibat
paru-paru. Bronkiektasis, stenosis dari saluran udara, fistula bronchoesophageal, dan penyakit
endobronkial yang disebabkan oleh penetrasi melalui dinding saluran napas yang bencana
lain yang mungkin terjadi dengan TB primer. Perforasi usus kecil, obstruksi, enterocutaneous
fistula, dan pengembangan malabsorpsi parah dapat mempersulit TB dari usus halus. efusi
perikardial dapat menjadi komplikasi akut atau dapat menyerupai perikarditis konstriktif
kronis.9
Penatalaksanaan Tuberculosis
8
Tuberculosis Pada Anak
Prognosis Tuberculosis
Pencegahan Tuberculosis
Metode utama mencegah tuberkulosis (TB) adalah identifikasi dan pengobatan pasien
dengan TB dengan tepat dan cepat. Strategi lain termasuk pendidikan pasien, pengobatan
infeksi laten, dan vaksinasi bacille Calmette-Guérin (BCG) yang merupakan vaksin hidup
yang dibuat dari strain dilemahkan dari M bovis. Peran utama dari vaksinasi BCG adalah
pencegahan penyakit yang serius dan mengancam jiwa seperti TB disebarluaskan dan
meningitis TB pada anak. Vaksin BCG tidak mencegah infeksi M tuberculosis.. Pada pasien
dengan tuberculosis orang tua pasien harus benar-benar di didik oleh dokter tentang
kepatuhan terhadap terapi, efek samping dari obat-obatan, dan tindak lanjut perawatan agar
tidak terjadi multi drug resistant.9
Penutup
9
Tuberculosis Pada Anak
Pada pasien anak 5 tahun ini didapatkan bahwa batuknya tidak sembuh-
sembuh disertai dengan demam ringan pada malam hari dan berat badan menurun nafsu
makan menurun kemudian didapatkan palpasi dengan pembengkakan pada kelenjar getah
bening cervical berukuran 1,5 cm dengan konsistensi kenyal, bilateral, multiple. Sehingga
pasien di diagnose dengan tuberculosis paru yang disebabkan oleh bakteri tahan asam yaitu
Mycobacterium tuberculosis sehingga pasien harus segera diberi pengobatan TB secara rutin
dan teratur sehingga pasien tidak mengalami komplikasi dari TB yang dapat menyebar
keseluruh bagian tubuh dan menjauhkan pasien dari kemungkinan kematian akibat
komplikasi tuberculosis paru.
10
Tuberculosis Pada Anak
DAFTAR PUSTAKA
11