Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Berkemih atau buang air kecil dalam aktivitas sehari - hari sangat penting dan dibutuhkan
oleh setiap manusia. Pembuangan cairan tubuh melalui urin membantu metabolisme tubuh
sehingga kondisi tubuh tetap seimbang. Infeksi pada saluran kemih sering terjadi pada anak -
anak karena berbagai hal. Kurangnya faktor higienis dan daya tubuh anak yang masih lemah
membuat bakteri sangat mudah menginfeksi saluran kemih. Efek dari reaksi infeksi
menyebabkan urin berwarna keruh dan menyebabkan bayi menjadi rewel dan malas minum
susu, sering kali hak ini dikeluhkan orang tua kepada dokter. Penanganan yang tepat dan
cepat akan memberikan prognosis yang baik bagi penyakit ini.
Kata kunci: saluran kemih, infeksi, bakteri
Abstract
Urinate or urinate in the daily activities - day is very important and needed by every human
being. Disposal of body fluids through urine helps the body's metabolism so that the body
remains balanced condition. Urinary tract infections are common in children - children for
many reasons. Lack of hygiene factor and power is still weak child's body makes bacteria
very easily infect the urinary tract. The effect of the reaction of infection causes cloudy urine
and cause the baby to be cranky and lazy drink milk, often complained of the rights of
parents to the doctor. Proper handling and will quickly give a good prognosis for this
disease.
Keywords: urinary tract infection, bacterial
Pendahuluan
Infeksi saluran kemih atau dikenal dengan ISK, merupkan sebuah penyakit yang
disebabkan oleh mikroorganisme yang menyebabkan adanya gejela nyeri pada urin yang
Infeksi Saluran Kemih Pada Bayi
disertai dengan gejala infeksi. Ada yang mendefinisikan ISK sebagai gejala infeksi yang
disertai adanya mikroorganisme patogenik pada urine, uretra, kandung kemih, atau ginjal.
Dalam arti kata lain, Infeksi Saluran Kemih (ISK) disebebkan oleh mikroorganisme sebagai
penyebab ISK kebanyakkan bakteri anaerob. Selain itu ISK dapat disebabkan juga oleh virus
dan jamur.1
Tujuan dari penulisan tinjauan pustaka ini adalah agar pembacanya dapat mengerti
tentang gambaran penyakit Makalah ini akan membahaskan tentang infeksi saluran kemih
melalui anamnesis secara alloanamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosis banding, pemeriksaan
penunjang, diagnosis kerja, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinik, komplikasi,
penatalaksanaan, pencegahan dan prognosis.
Anamnesis
Seorang bayi laki-laki berusia 6 bulan dibawa ibunya ke poliklinik karena demam tinggi
sejak 3 hari yang lalu. Anaknya rewel dan malas minum susu. Di dapatkan pada
alloanamnesis bahwa pasien demam sejak 3 hari yang lalu, dan tidak ada hal-hal
mencurigakan lain pada riwayat penyakit sebelumnya, keluarga, hingga riwayat kelahirannya
tidak ditemukan adanya masalah, hanya di temukan bahwa pasien rewel dan sering malas
minum susu.
Pemeriksaan Fisik
2
Infeksi Saluran Kemih Pada Bayi
keadaan yang gawat, seperti nyeri, gelisah atau depresi, atau kesulitan jantung dan
pernapasan. Warna kulit dan lesi yang jelas juga perlu diperhatikan, begitu juga dengan
pakaian, kebersihan, dan bau badannya. Ekspresi wajah, postur, dan aktivitas motorik juga
dianggap penting untuk diperhatikan. Terakhir, perlu dilakukan pengukuran berat dan tinggi
badan (perhitungan Indeks Massa Tubuh/IMT).2
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan demam, pasien tidak ada batuk pilek, tidak
ada keluar cairan dari telinga, dan tidak ditemukan ada bercak bercak merah pada seluruh
tubuh.
Diagnosis Banding
Diagnosis banding yang dapat diperoleh dari pemeriksaan adalah ISPA, OMA,
Roselola infant, measles, hand and foot mouth desease.
ISPA
infeksi saluran pernapasan atas merupakan penyakit akut yang paling umum
dievaluasi dalam pengaturan rawat jalan. ISPA berkisar dari flu biasa-biasanya ringan, self-
terbatas, sindrom catarrhal dari nasofaring ke penyakit yang mengancam jiwa seperti
epiglottitis.4
Rincian bantuan riwayat pasien dalam membedakan flu biasa dari kondisi yang
memerlukan terapi target, seperti kelompok A faringitis streptokokus, sinusitis bakteri, dan
infeksi saluran pernapasan bawah. Manifestasi klinis dari kondisi ini, serta alergi,
menunjukkan tumpang tindih yang signifikan.4
Grup A streptokokus faringitis Temuan fisik berikut menunjukkan risiko tinggi untuk
penyakit grup A streptokokus :
3
Infeksi Saluran Kemih Pada Bayi
Tidak adanya konjungtivitis, batuk, dan pilek, yang merupakan gejala yang mungkin
menyebabkan penyakit virus terjadi.
Pada otitis media akut (OMA), ditetapkan sebagai penemuan yang awal pada 3
minggu pertama dari sebuah proses di mana telinga tengah menunjukkan tanda-tanda dan
gejala inflamasi akut, adalah penderitaan yang paling umum yang memerlukan terapi medis
untuk anak-anak muda dari 5 tahun.5
Meskipun perjalanan penyakit OMA bervariasi dengan usia, sejumlah fitur konstan
memanifestasikan selama tahun otitis rawan, seperti faktor berikut:5
• Neonatus: Lekas marah atau makan kesulitan mungkin satu-satunya indikasi fokus septik
• Anak yang lebih tua: Kelompok usia ini mulai menunjukkan kehadiran yang konsisten
demam dan otalgia, atau menarik-narik telinga
• Anak yang lebih dan orang dewasa: Gangguan pendengaran menjadi fitur konstan dari
AOM dan otitis media dengan efusi (OME); telinga tersumbat dicatat sebelum deteksi cairan
telinga tengah
Otoscopy pneumatik adalah standar perawatan dalam diagnosis otitis media akut dan
kronis. Temuan berikut dapat ditemukan pada pemeriksaan pada pasien dengan OMA:
• Tanda-tanda peradangan pada membran timpani
• penonjolan di kuadran posterior membran timpani mungkin tonjolan; Penampilan tersiram
air panas dari lapisan epitel superfisial
• berlubang tympanic membrane (paling sering di posterior atau kuadran inferior)
• Kehadiran eksudat serumlike buram mengalir melalui seluruh membran timpani
• Nyeri dengan / tanpa denyutan otorrhea yang
• Demam
Viral Exhantem
Sebuah exanthem adalah ruam kulit letusan yang mungkin terkait dengan demam atau
gejala sistemik lainnya. Penyebab termasuk patogen infeksius, reaksi obat dan, kadang-
kadang, kombinasi keduanya.6
4
Infeksi Saluran Kemih Pada Bayi
Pada anak-anak, exanthems yang paling sering berhubungan dengan infeksi dan, ini,
infeksi virus yang paling umum. Menentukan penyebab suatu exanthem didasarkan pada
karakteristik morfologi, distribusi dan tentu saja waktu erupsi, serta penilaian hati-hati dari
kontak menular, status imunisasi dan aspek pemeriksaan fisik. Meskipun tidak selalu
diagnostik, morfologi dan konfigurasi lesi kulit yang cukup penting untuk klasifikasi dan
diagnosis exanthems virus. Untuk tujuan artikel ini, kita akan mencirikan exanthems virus
umum dan tidak umum, berdasarkan morfologi mereka, dan akan membahas kemajuan saat
ini dalam memahami dan pengobatan penyakit virus tersebut.
Dalam roseola, setelah masa inkubasi 5-15 hari, anak-anak yang terinfeksi
mengembangkan demam tinggi yang berlangsung 3-5 hari. Ini diikuti oleh onset akut
pink rosey, ruam makula nonpruritic, terutama pada leher dan trunk. Karena kehadiran
demam tinggi, pasien sering bekerja untuk infeksi bakteri okultisme.
Infeksi roseola dapat menyebabkan leukopenia dan, jarang, trombositopenia dan hepatitis.
Pasien umumnya sembuh tanpa gejala sisa. Namun, sekitar 22% pasien dengan roseola
dapat mengembangkan kejang demam. Diagnosis banding meliputi campak, rubella dan
exanthems virus lainnya.6
Pemeriksaan Penunjang
Karena hasil dari anamnesis dan pemeriksaan fisik belum cukup untuk menemukan
diagnosis kerja yang tepat, maka dibutuhkan pemeriksaan penunjang. Untuk menyingkirkan
kemungkinan beberapa differential diagnosis yang lain yaitu dengan menyarankan kepada
pasien untuk bisa mengambil urin dan darah untuk dilakukan pemeriksaan penunjang.
5
Infeksi Saluran Kemih Pada Bayi
Darah Lengkap
Pada pemeriksaan darah lengkap di dapatkan hasil :
Darah Lengkap
Hasil Normal
Hemoglobin 14 g/dl 10-17 gr/dL
Hematokrit 44% 29-54 %
Leukosit 20.000/ul 9000-12.000
LED 20 mm
Trombosit 385.000/ul 150.000-450.000
Eritrosit 5,5 juta/ul 3,8-6 juta/ul
MCV 90 fL
MCH 30 pg
MCHC 35 g %
Tabel 1. Tabel hasil pemeriksaan darah lengkap.
Diff count
Hasil Normal
Basophil 0 0-1 %
Eosinofil 1 1-3 %
Batang 8 1-5 %
Segmen 65 50-70 %
Limfosit 25 20-40 %
Monosit 1 1-6 %
Tabel 2. Tabel hasil pemeriksaan differential count.
Urinalisa
Hasil Normal
Warna kuning tua Kuning tua
Kejernihan agak keruh Jernih
Leukosit esterase positif Negative
Nitrit positif Negative
Urobilinogen 0,4 0,1-1 U/dL
Protein positif Negative
pH 6,0 4,8 – 7,4
Berat Jenis 1,030 1,003 – 1,030
Keton negative Negative
Darah samar negative Negative
Bilirubin negative Negative
6
Glukosa negative Negative
Infeksi Saluran Kemih Pada Bayi
Sedimen Urine
Hasil Normal
Leukosit 15-20 /LPB 1-5 /LPB
Eritrosit : 0 -1 /LPB 0-2 /LPB
Epithel + +
Silinder - -
Kristal - -
Diagnosis Kerja
Pada bayi laki-laki usia 6 bulan dengan gejala demam tinggi sejak 3 hari yang lalu,
anaknya rewel dan malas minum susu, pada pemeriksaan fisik di dapatkan bahwa pasien
demam, kemudian pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil pada darah lengkap
ditemukan adanya kelainan leukosit yang meningkat, serta pada urinalisis didapatkan hasil tes
nitrit positif, protein positif,dan leukosit esterase positif, pada pemeriksaan sedimen urine
ditemukan kelianan pada leukositnya sekitar 15-20/LPB. Sehingga saya mendiagnosis bahwa
bayi laki-laki berusia 6 bulan ini menderita ISK.
Epidemiologi
Insiden ISK sangat bervariasi, bisa berdasarkan usia, jenis kelamin. Secara
keseluruhan, Infeksi saluran kemih diperkirakan mempengaruhi 2,4-2,8% dari anak-anak.
Pada kejadian pertama terjadinaya infeksi muncul, gejala infeksi saluran kemih yang
tertinggi di anak laki-laki dan perempuan selama tahun pertama kehidupan dan nyata
menurun setelah itu. Shaikh et al menemukan bahwa prevalensi keseluruhan ISK pada bayi
yang mengalami demam adalah 7,0%. Sedangkan pada anak laki-laki dengan infeksi saluran
kemih yang memiliki gejala demam berusia kurang dari 3 bulan sekitar 2,4% dari anak laki-
laki yang disunat, sedangkan pada kejadian infeksi saluran kemih pada anak laki-laki yang
tidak disunat memiliki prevalensi 20,1%.1
7
Infeksi Saluran Kemih Pada Bayi
Klebsiella sp.
Proteus sp.
Enterococcus sp.
Staphylococcus saprophyticus, terutama di kalangan remaja perempuan yang aktif
secara seksual.
Streptococcus group B, terutama pada neonates.
Pseudomonas aeruginosa
Fungi (Candida species) bisa menyebabkan ISK.
Adenovirus juga bisa menyebabkan ISK namun kasusnya jarang sekali dan
menyebbakan hemorrhagic cystitis.
Urine di uretra proksimal dan kandung kemih biasanya steril. Masuknya bakteri ke
dalam kandung kemih bisa terjadi akibat aliran turbulen selama berkemih normal, disfungsi
berkemih, atau kateterisasi. Selain itu, hubungan seksual atau manipulasi genital dapat
mendorong masuknya bakteri ke dalam kandung kemih.1
Urine di uretra proksimal dan kandung kemih biasanya steril. Masuknya bakteri ke
dalam kandung kemih bisa terjadi akibat aliran turbulen selama berkemih normal, disfungsi
berkemih, atau kateterisasi. Selain itu, hubungan seksual atau manipulasi genital dapat
mendorong masuknya bakteri ke dalam kandung kemih. Lebih jarang, saluran kemih dapat
dikolonisasi selama terjadi bakteremia sistemik (sepsis); hal ini biasanya terjadi pada masa
8
Infeksi Saluran Kemih Pada Bayi
bayi. Patogen juga dapat menginfeksi saluran kemih dengan cara ascending yaitu melalui
penyebaran langsung melalui fecal-perineum-uretra rute.1
Pada anak kecil gejala yang muncul akibat infeksi saluran kemih adalah pertumbuhan
anak terlambat, anoreksia, gangguan emosi, rewel, muntah, kembung, dan sering terjadi
sepsis bila terdapat bacteremia.7
Komplikasi yang dapat terjadi pada infeksi saluran kemih bawah antara lain:1
- Pielonefritis, batu saluran kemih, obstruksi saluran kemih, sepsis, infeksi kuman yang
multisistem, dan gangguan fungsi ginjal.
a. Komplikasi lain yang mungkin terjadi setelah terjadi ISK yang terjadi jangka panjang
adalah:
- Renal scar yang berhubungan erat dengan terjadinya hipertensi dan gagal ginjal
kronik.
Pada bayi dengan ISK, dan bila diobati dan ditangani dengan cepat maka prognosis
akan baik. Jika tidak maka komplikasi ISK yang tersering seperti pielonefritis, batu saluran
kemih, obstruksi saluran kemih, sepsis, infeksi kuman yang multi sistem, dan gangguan
fungsi ginjal dapat terjadi apa bila infeksi saluran kemih tidak cepat ditangani.1,7
Medika mentosa
- Antibiotika yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih terbagi dua,
yaitu antibiotika oral dan parenteral.1,7
Antibiotika Oral
a. Penicillin
Ampicillin adalah penicillin standar yang memiliki aktivitas spektrum luas,
termasuk terhadap bakteri penyebab infeksi saluran urin. Dosis ampicillin
1000 mg dan interval pemberiannya tiap 6 jam.
9
Infeksi Saluran Kemih Pada Bayi
Antibiotika Parenteral.
a. Penicillin - Penicillin memilki spectrum luas dan lebih efektif untuk menobati
infeksi akibat Pseudomonas aeruginosa dan enterococci. Penicillin sering
digunakan pada pasien yang ginjalnya tidak sepasang atau ketika penggunaan
amynoglycosida harus dihindari.
Pencegahan
Agar terhindar dari penyakit infeksi saluran kemih, dapat dilakukan hal-hal berikut:7
Penutup
10
Infeksi Saluran Kemih Pada Bayi
Pada bayi laki-laki usia 6 bulan ini menderita ISK, dengan gejala demam tinggi sejak
3 hari yang lalu, anaknya rewel dan malas minum susu. Pada pasien ISK terutama bayi bila di
terapi dengan cepat dan atasi sumber masalahnya, maka tidak akan terjadi komplikasi yang
buruk, karna bila segera diobati secara dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk
mencegah kekambuhan infeksi dan kemungkinan komplikasi seperti gagal ginjal atau sepsis.
Tujuan penanganan adalah untuk mencegah infeksi agar tidak berkembang dan menyebabkan
kerusakan renal permanen dan gagal ginjal.
11
Infeksi Saluran Kemih Pada Bayi
DAFTAR PUSTAKA
1. Fisher DJ, Russell WS, Leslie LB. Pediatric urinary tract infection. Medscape online.
1 August 2016. Downloaded from http://emedicine.medscape.com/article/969643-
overview. 5 November 2016.
2. Hartanto YB, Nirmala WK, Ardy, Setiono S, Dharmawan D, Yoavita, et.al.,
penyunting. Kamus saku kedokteran dorland. Edisi ke-28. Jakarta: EGC; 2008: h. 52.
3. Bickley LS, Szilagyi PG. Bates’ guide to physical examination and history taking. 11th
edition. China: Lippincott Williams & Wilkins; 2013: p. 6-13, 56-7, 114-9
4. Meneghetti A, Zab M, Gregory WR. Upper respiratory tract infection. Medscape
online. 6 June 2016. Downloaded from
http://emedicine.medscape.com/article/302460-overview. 5 November 2016.
5. Donaldson JD, Ted LT, Arlen DM. Acute otitis media. Medscape online. 5 October
2016. Downloaded from http://emedicine.medscape.com/article/859316-overview. 5
November 2016.
6. Lam JM. Characterizing Viral Exanthems. Medscape online. 4 June 2016.
Downloaded from http://www.medscape.com/viewarticle/734882. 5 November 2016.
7. White B. Diagnosis and treatment of urinary tract infection in children. Oregon
Health and science university, Portland, Oregeon. 5 February 2011. Downloaded
from www.aafp.org/afp. 5 November 2016.
12