You are on page 1of 3

PANDUAN

EVALUASI REAGENSIA

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG


PUSKESMAS ROGOTRUNAN
Jl.Brantas no 5 Telp ( 0334 ) 881224
LUMAJANG 67351
E-mail: puskesmasrogotrunan@gmail.com

1
PANDUAN EVALUASI REAGENSIA

A. DEFINISI
Panduan evaluasi reagensia adalah kegiatan dalam melakukan pengendalian
reagen meliputi penerimaan, penyimpanan dan kontrol kadaluarsa reagen.
Laboratorium adalah unit yang melaksanakan pelayananpemeriksaan
spesimen klinik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan
terutama untuk menunjang diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan.
Tujuan dari evaluasi reagensia adalah untuk mengawasi operasional
laboratorium agar mendapatkan hasil yang optimal. Selain itu untuk mengevaluasi
penerimaan reagensia, mengevaluasi penyimpanan reagensia, mengevaluasi
kontrol kadaluarsa reagen, mengevaluasi pemesanan reagensia.

B. RUANG LINGKUP
 Penerimaan reagensia
 Penyimpanan reagensia
 Kontrol kadaluarsa reagen
 Pemesanan reagensia

C. TATA LAKSANA
 Penerimaan reagensia
 Petugas laboratorium memeriksa daftar reagen yang datang.
 Memeriksa keadaan pembungkus reagen. Pembungkus reagen dalam
keadaan tersegel, tidak terbuka, dan tidak rusak maupun robek.
 Petugas laboratorium mengecek surat bukti penerimaan barang dengan
jumlah reagen yang diterima.
 Reagen yang datang diperiksa tanggal kadaluarsa.
 Petugas laboratorium menyimpan reagen sesuai dengan suhunya.

 Penyimpanan reagensia
Bahan laboratorium yang sudah ada harus ditangani dengan cermat dengan
mempertimbangkan :
 Perputaran pemakaian dengan menggunakan kaidah :
o Pertama masuk pertama keluar (FIFO = first in first out) yaitu bahan
yang lebih dahulu masuk persediaan harus digunakan lebih dahulu.
o Masa kadaluarsa pendek harus dipergunakan dulu (FEFO = first
expired first out). Hal ini untuk menjamin barang tidak rusak akibat
penyimpanan yang terlalu lama.
 Tempat penyimpanan
 Suhu dan kelembaban
 Sirkulasi udara
 Incompatibility/ bahan kimia yang tidak boleh dicampur
Reagen jadi (komersial) :
n Tutuplah botol waktu penyimpanan
n Tidak boleh terkena sinar matahari langsung
n Beberapa reagen ada yang harus disimpan dalam botol berwama gelap
n Beberapa reagen tidak boleh diletakkan berdekatan satu dengan yang
lainnya
n Bahan-bahan yang berbahaya diletakkan pada bagian bawah / lantai
dengan label tanda bahaya
n Buat kartu stok yang memuat tanggal penerimaan, tanggal

2
kadaluarsa, tanggal wadah reagen dibuka, jumlah reagen yang
diambil dan jumlah reagen sisa , serta paraf tenaga pemeriksa yang
menggunakan.

 Kontrol kadaluarsa reagen


 Reagen yang baru datang diperiksa tanggal kadaluarsanya.
 Bila mendekati masa kadaluarsa (tiga bulan) maka segera dilaporkan ke
bagian pengadaan Dinas untuk dikembalikan ke supplier.

 Pemesanan reagensia
Pengadaan reagensia laboratorium harus mempertimbangkan hal-hal sbb :
 Tingkat persediaan. Pada umumnya tingkat persediaan harus sama
dengan jumlah persediaan yaitu jumlah persediaan minimum ditambah
dengan jumlah safety stock. Tingkat persediaan minimum adalah jumlah
bahan yang diperlukan untuk memenuhi kegiatan operasional normal,
sampai pengadaan berikutnya. Safety stock adalah jumlah persediaan
cadangan yang harus ada untuk bahan-bahan yang dibutuhkan atau yang
sering terlambat diterima. Buffer stock adalah stok penyangga kekurangan
reagen di laboratorium.
 Perkiraan jumlah kebutuhan. Perkiraan kebutuhan dapat diperoleh
berdasarkan jumlah pemakaian atau pembeliaan bahan dalam periode 6-
12 bulan yang lalu dan proyeksi jumlah pemeriksaan untuk periode 6-12
bulan tahun mendatang. Jumlah rata-rata pemakaian bahan untuk satu
bulan perlu dicatat.

D. PELAPORAN
Penggunaan reagen perlu dilakukan pencatatan dan pelaporan. Untuk
pencatatan dimasukkan dalam kartu stok reagen yang dicatat setiap kali
menggunakan reagen. Dan dibedakan tiap reagennya. Sedangkan untuk
pelaporannya, setiap bulan dilaporkan ke Dinas Kesehatan dalam bentuk LPLPR
(Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Reagen).

E. PENUTUP
Demikian panduan evaluasi reagensia ini disusun agar Puskesmas dapat
menjalankan fungsinya secara optimal dalam pengelolaan reagen yang baik.

You might also like