Professional Documents
Culture Documents
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
Nama : Ny.S
Umur : 67 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Alamat : Desa Sokaraja Kulon RT 04/06
Status Pernikahan : Kawin
Diagnosis Medis : TB Paru
Penanggung Jawab Pasien : Tn. A
Umur : 70 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Alamat : Desa Sokaraja Kulon RT 04/06
Hubungan : Suami
Tgl : 28 Februari 2019
Jam : 08.00 WIB
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan batuk berdahak selama 3 bulan.
Genogram :
Ny.S Tn.A
67th 70th
Tn.D
Nn.C
38th
42th
3. POLA FUNGSI KESEHATAN
a. Riwayat psikologi dan spiritual
1) Psikologi.
Rumah : Hubungan pasien dengan keluarga, tetangga dan masyarakat
sekitarnya baik.
RS : Pasien berhubungan baik dengan keluarga yang
mendampinginya Tetapi kurang tanggap terhadap informasi yang di
berikan.
2) Spiritual
Rumah : Pasien beragama islam, rutin menjalankan sholat 5 waktu.
RS : Pasien tidak melaksanakn sholat 5 waktu karena badannya
masih lemah dan hanya dapat berdo’a agar cepat sembuh dari penyakit
yang diderita sekarang.
b. Pola aktivitas sehari-hari.
1) Pola Nutrisi
Rumah : Pasien makan 3x sehari dan habis 1 porsi dengan menu sayur,
nasi, dan lauk-pauk serta tidak ada pantangan, pasien minum 5-6 gelas
air dalam 24 jam/hari 1200 liter.
RS : Pasien hnx menghabiskan ½ porsi makan dari jatah rumah
sakit karena nafsu makan menurun dan pasien merasa sesak, pasien
minim habis 4 gelas/hari ± 800 liter dan mendapat terapi infus D5 drip
amino 21 tetes.
2) Aktifitas kerja dan Latihan
Rumah : Pasien mengatakan pernah menjadi TKW dan pulang
kerumah sebagai IRT, biasanya pasien di rumah melakukan aktivitas
seperti memasak, mencuci dan membersihkan rumah sebelum akhirnya
masuk rumah sakit.
RS :
ADL 0 1 2 3 4 Keterangan
Makan/Minum √ 0 : mandiri
Toileting √ 1 : dengan alat Bantu
Berpakaian √ 2 : dibantu orang lain
Mobilisasi Dari Tempat Tidur √ 3 : dibantu orang lain dengan alat
Berpindah √ 4 : tergantung total
Ambulasi √
3) Pola Istirahat
Rumah : Pasien tidur ± 7-8 jam/hari dari jam 21.00-05.00 WIB dan
sebelum tidur pasien mempunyai kebiasaan menonton TV dan minum
susu.
RS : Pasien tidur ± 5-6 jam/hari dari jam 23.00-05.00 WIB,
terbangun jika pasien merasa haus dan mendengar suara keluarga pasien
lain
4) Pola Eliminasi
Rumah : - Pasien mengatakan BAB 2x sehari, dan BAK 3-4x sehari.
RS : - Pasien mengatakan BAB 1x sehari, BAK 3x sehari.
5) Pola kebersihan diri
Rumah : Pasien mandi gosok gigi 2x/hari dan kramas 3 hari sekali.
RS : Pasien hanya disibin 1x/hari pagi mengganti pakaian 2 hari
sekali, belum kramas dan gosok gigi.
6) Pola Seksualitas
Rumah : Pasien biasanya melakukan hubungan seksual 2x dalam
seminggu dan tidak pernah mengalami gangguan seksual.
RS : Pasien tidak pernah melakukan hubungan seksual, karena
keadaan yang tidak memungkinkan.
7) Pola Nilai Keyakinan
Pasien dan keluarga mengatakan menganut agama islam dan mempunyai
keyakinan bahwa penyakitnya adalah cobaan dari tuhan.
8) Manajemen Koping
Rumah : Pasien biasanya menyelesaikan masalah dengan anak &
istrinya dengan musyawarah
RS : masalah diselesaikan oleh keluarga.
9) Kognitif Perceptual
Rumah : Pasien menganggap sembuh atau tidak nya penyakit sudah
ada yang mengatur
RS : Pasien cemas terhadap penyakitnya yang tidak sembuh-
sembuh.
4. Pengkajian Fungsional
a. KATZ Indeks
Mandiri dalam makan
Mandiri dalam kontinensia (BAB/BAK)
Mandiri menggunakan pakaian
Mandiri pergi ke toilet
Mandiri mandi
Mandiri dalam berpindah
Kesimpulan : Klien termasuk katagori ( A )
b. BARTHEL Indeks
DENGAN
MANDI
NO KRITERIA BANTUA KETERANGAN
RI
N
Frekuensi: 3 x
Jumlah : 1 porsi
1 Makan 5 10 sedang
Jenis : nasi,
lauk/tahu
Frekuensi: 6
gelas/hr
2 Minum 5 10
Jumlah : 1080 cc
Frekuensi: 2x (
6 Mandi 5 15
pagi, sore)
Jalan di permukaan
7 0 5
datar
9 Mengenakan pakaian 5 10
Frekuensi:1-
2x/mgg
10
10 Kontrol bowel (BAB) 5 Konsistensi :
lembek dan warna
kuning
Frekuensi: 4 – 5 x /
Frekuensi:
semaunya
12 Olah raga / latihan 5 10
Jenis : latihan
gerak sendi
13 Rekreasi / 5 10 Frekuensi: 1
pemanfaatan waktu minggu 1x
luang
Jenis : jalan-jalan
Keterangan :
130 : Mandiri
60-125 : Ketergantungan sebagian
55 : Ketergantungan total
5. Pengkajian Status Mental Gerontik
Pengkajian status mental gerontik Ny. UK, yaitu sebagai berikut :
Keterangan :
Salah 0-3 Fungsi Intelektual Utuh
Salah 4-5 Kerusakan intelektual ringan
Salah 6-8 Kerusakan intelektual sedang
Salah 9-10 Kerusakan intelektual berat
Tahun √
Musim (kemarau) √
Tanggal √
Hari √
Bulan √
Negara Indonesia √
Propinsi Jawa Barat √
Kab. Cirebon √
Kec. Jamblang √
Desa bakung Lor √
NO ASPEK NILAI NILAI KRITERIA
Obyek (Gelas) √
Obyek (jam) √
Obyek (pulpen √)
3 Perhatian 5 5 Minta pasien untuk memulai dari
dan angka 100 kemudian dikurangi 7
Kalkulasi sampai 5 kali / tingkat.
93 √
86 √
79 √
72 √
65 √
4 Mengingat 3 3 Minta pasien untuk mengulangi
ketiga obyek pada no. 2 (
registrasi ) tadi. Bila benar 1 point
untuk masing-masing obyek.
Gelas √
Lemari √
Minta pasien untuk mengulang
1 kata-kata berikut
Keterangan :
6. PEMERIKSAAN FISIK
a. Umum
KU : Pasien tampak lemah, gelisah, tegang.
Kesadaran : Compos metis.
GCS : E4-V5-M6
BB : 47 kg
TB : 162 cm
TD : 130/80 mmhg.
N : 88 x/mnt
RR : 32 x/mnt
S : 38,4o C
b. Kepala
Inspeksi : pertumbuhan rambut merata, bentuk kepala simetris, rambut tidak
beruban, kulit kepala kotor.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada daerah kepala.
c. Mata
Inspeksi : kedua mata tampak simetris, konjungtiva merah muda, anemis(-),
pupil dapat merangsang cahaya, sklera putih jernih, kulit di sekitar mata
kehitaman.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada daerah mata, bulu mata bersih dan tidak
mudah rontok.
d. Hidung
Inspeksi : kebersihan (+), tidak ada selaput lendir, terpasang O2 kanul sebanyak
2 liter/menit, tampak simetris, mukosa hidung kemerahan, tidak ada tanda
peradangan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
e. Telinga
Inspeksi : tidak terdapat serumen, kedua telinga tampak simetris.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
f. Mulut
Inspeksi : Mukosa bibir kering, lidah tidak kotor, ada gigi yang berlubang, tidak
ada pembesaran tonsil.
g. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tulang leher tampak
simetris.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada leher, tidak ada keluhan nyeri telan.
h. Thorax
Paru – Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, terdapat penariakan interkosta saat inspirasi,
jumlah 32x/menit.
Palpasi : saat vocal fremitus teraba sama pada semua lapang paru,
Perkusi : terdapat suara sonor
Auskultasi : Terdengar suara tambahan seperti ronchi pada setiap lobus paru
Jantung
Inspeksi : teraba pulsas(denyutan) pada daerah iktus cordis pada ICS 4 dan 5.
Palpasi : terasa getaran apke jantung dengan menggunakan 4 telapak jari.
Perkusi : batas jantung : kanan ICS II LS (dextra), jantung kiri atas intra
klavikula sternum II LS (sinistra), jantung kanan bawah ICS IV (sinistra), jantung
kiri bawah ICS V midklavikula sinistra.
Auskultasi : terdengar suara lup dup
i. Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi, dinding perut lebih datar.
Auskultasi : terdengar peristaltik usus 15x/menit.
Perkusi : terdengar suara timpany.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, turgor baik.
j. Integumen
Inspeksi : kulit tampak kotor, tidak ada lesi, tidak sianosis, ikteres.
Palpasi : turgor kulit baik, teraba panas.
k. Muskuloskeletal : tidak terdapat fraktur di bagian tubuh manapun
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium
Pada pemeriksaan mikroskopis dahak ditemukan BTA +.
Pada pemeriksaan darah lengkap
Hasil Nilai Normal
Hb 10 gr/dl 12-14
Leukosit 11.000 /ul 10.000/ul
pCO² 28,6 mmHg 35-45
pO² 76,6 mmol/L 80-100
Sat O² 95,5 % 94-100
b. Pemeriksaan Radiologi
Ditemukan tanda-tanda lendir di bagian atas paru ( infiltrat ).
Corakan vaskuler meningkat disekitar bronchus.
Kadang-kadang ditemukan rongga pada alveolus paru ( cavitas ).
B. ANALISA DATA
Anoreksia
Intake in adekuat
3 Ds : Infeksi saluran nafas Hipertermi
- Pasien mengatakan demam
sejak 2 hari yang lalu Filtrasi sel radang
- Keluarga pasien mengatakan
pasien menggigil saat tidur Gangguan termoregulasi
Do :
- Akral teraba hangat Panas
TTV:
S : 38,4˚C.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sputum pada
saluran nafas
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake in
adekuat
3. Hipertermi berhubungan dengan infeksi saluran nafas
D. RENCANA KEPERAWATAN
E:
2) Ajarkan klien napas dalam dan
batuk efektif jika dalam keadaan
sadar
C:
3) Berikan O2 sesuai indikasi
4) Berikan obat sesuai indikasi
misalnya bronkodilator, mukolitik,
antibiotik, atau steroid
2 Maret 2019
3 Maret 2019
F. EVALUASI HASIL