Professional Documents
Culture Documents
net/publication/258242869
CITATION READS
1 2,473
1 author:
Eming Sudiana
Universitas Jenderal Soedirman
13 PUBLICATIONS 7 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Eming Sudiana on 22 May 2014.
Eming Sudiana
Dosen Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
Nuhfil Hanani AR
Dosen Jurusan SOSEK, FPUB
Bagyo Yanuwiadi
Dosen Jurusan Biologi, FMIPA UB
Soemarno
Dosen Jurusan Tanah, FPUB
ABSTRACT
543
AGRITEK VOL. 17 NO. 3 MEI 2009 ISSN. 0852-5426
544
AGRITEK VOL. 17 NO. 3 MEI 2009 ISSN. 0852-5426
545
AGRITEK VOL. 17 NO. 3 MEI 2009 ISSN. 0852-5426
keuntungan yang maksimal baik secara matan), 2) SWP Ciamis (10 kecamatan), 3)
ekonomi, sosial, maupun lingkungan. SWP Rancah (5 kecamatan), 4) SWP
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Banjarsari (7 kecamatan), 5) SWP
Mengetahui pengaruh pola tanam hutan Pangandaran (3 kecamatan), dan 6) SWP
rakyat yang dikembangkan oleh petani di Cijulang (4 kecamatan). Wilayah yang
Kabupaten Ciamis terhadap tingkat digunakan untuk lokasi penelitian
keanekaragaman tanaman, produktivitas ditentukan secara purposive. Setiap SWP
persatuan lahan, karbon tersimpan, erosi hutan rakyat tersebut dipilih satu
dan limpasan permukaan; (2) Menganalisis kecamatan sebagai lokasi penelitian tingkat
hubungan antara tingkat keanekaragaman kecamatan atas dasar kecamatan tersebut
tanaman penyusun hutan rakyat dengan memiliki hutan rakyat terluas, kemudian
produktivitas persatuan lahan, karbon dengan pertimbangan yang sama, pada
tersimpan, limpasan permukaan dan erosi setiap kecamatan terpilih selanjutnya
aktual; (3) Menganalisis optimalisasi pola dipilih satu desa sebagai lokasi penelitian
hutan rakyat yang telah dikembangkan tingkat desa. Pada setiap desa sampel
oleh petani ditinjau dari aspek ekonomi, terpilih kemudian ditentukan hutan rakyat
sosial dan lingkungan; (5) Mendapatkan sebagai lokasi pengambilan sampel
pola hutan rakyat optimal yang dapat lapangan dan petani responden.
memberikan keberlanjutan manfaat Metode pengumpulan data yang
ekonomi, sosial dan lingkungan, mening- digunakan dalam penelitian ini ialah
katkan karbon tersimpan, serta mampu metode survey. Variabel yang diteliti
menekan laju erosi dan limpasan meliputi variabel lingkungan, ekonomi dan
permukaan. sosial. Variabel lingkungan terdiri atas
limpasan permukaan, erosi, dan
keanekaragaman tanaman penyusun hutan
rakyat. Variabel ekonomi terdiri atas
METODE PENELITIAN produktivitas tanaman tahunan dan
semusim serta pendapatan petani dari
Penelitian dilaksanakan pada saat komoditas tanaman pepohonan dan
musim hujan yaitu bulan November 2008 tanaman semusim. Sedangkan variabel
sampai Maret 2009. Penetapan waktu sosial yang diteliti adalah jumlah
penelitian tersebut didasarkan atas penyerapan tenaga kerja pertanian.
pertimbangan dalam upaya mendapatkan Erosi dan limpasan permukaan diukur
data limpasan permukaan dan erosi tanah. dalam plot erosi dengan jumlah peng-
Penelitian dilaksanakan di kawasan hutan amatan sebanyak 10 kali kejadian hujan.
rakyat yang berada di wilayah administratif Limpasan permukaan untuk setiap kejadian
Pemerintah Kabupaten Ciamis. Wilayah hujan dihitung dengan persamaan seperti
Ciamis berada pada ketingian 0 - 2000 m yang pernah dilakukan oleh Junaidi (2003)
dpl, yang terbentang dari bagian utara, sebagai berikut:
tengah dan selatan. Wilayah utara
merupakan dataran tinggi berbukit, dengan Qplot = (100/C) x Vc
kemiringan lahan antara 15% - 40%.
Bagian tengah dan selatan ialah dataran dimana: Qplot = limpasan permukaan
rendah, sebagian kecil bergelombang plot (l); Vc = volume limpasan dalam
dengan kemiringan lahan 15–40 % dan run off kolektor (l); C = faktor kalibrasi
sebagian kecil lagi adalah pesisir relatif chinometer.
landai dengan kemiringan 0-15%.
Pengembangan hutan rakyat di Kabupaten Sedangkan erosi dihitung menggu-
Ciamis dibagi ke dalam 6 (enam) Sub nakan persamaan berikut (Asdak, 2002):
Wilayah Pengembangan (SWP) yaitu 1)
SWP Kawali (yang terdiri atas 7 keca- Splot = Qplot x Cc
546
AGRITEK VOL. 17 NO. 3 MEI 2009 ISSN. 0852-5426
dimana: Splot = berat sedimen dalam plot macam yakni disesuaikan dengan besarnya
(g); Qplot = limpasan permukaan dalam diameter batang tanaman. Pohon
plot (l); Cc = konsentrasi sedimen pada run berdiameter >20 cm diukur pada petak
off kolektor (g/l) besar ukuran 2000 m2. Di dalam petak
besar tersebut dibuat sub petak ukuran 200
Keanekaragaman tanaman, biomasa m2 untuk mengukur pohon berdiameter 5-
dan cadangan karbon tanaman penyusun 20 cm dan dibuat sub-sub petak ukuran
hutan rakyat diukur dengan metode 4m2 dan 0,25 m2 untuk mengukur tanaman
kuadrat. Kuadrat ditempatkan pada setiap semusim dan tumbuhan liar/herba.
pola tanam yang sedang diukur. Luas
kuadart yang digunakan terdiri atas empat
547
AGRITEK VOL. 17 NO. 3 MEI 2009 ISSN. 0852-5426
dimana: 0,46 = kandungan karbon dalam hutan rakyat serta mencari solusi
biomassa tanaman. pengelolaan yang paling optimal.
Goal atau tujuan optimasi dalam
Data ekonomi dan sosial didapatkan penelitian terdiri atas 8 tujuan yaitu:
dengan cara wawancara dengan petani (1) meminimalkan erosi,
responden pemilik hutan rakyat. Jumlah (2) meminimalkan limpasan permukaan,
petani responden ditentukan dengan (3) meningkatkan produktivitas tanaman
rumusan Sugiarto, et al. (2003) sebagai tahunan/pepohonan,
berikut: (4) meningkatkan produktivitas tanaman
semusim,
(5) meningkatkan pendapatan patani dari
tanaman tahunan/pohon,
(6) meningkatkan pendapatan petani dari
tanaman semusim,
dimana : n = ukuran sampel; p = proporsi (7) meningkatkan karbon tersimpan, dan
duga; N= ukuran populasi; d = toleransi (8) meningkatkan penyerapan tenaga
penyimpangan; Z = sebaran normal. kerja pertanian.
548
AGRITEK VOL. 17 NO. 3 MEI 2009 ISSN. 0852-5426
549
AGRITEK VOL. 17 NO. 3 MEI 2009 ISSN. 0852-5426
Tabel 1. Pengaruh pola tanam hutan rakyat terhadap diversitas tanaman, produktivitas
persatuan lahan, limpasan permukaan, erosi dan cadangan karbon *)
550
AGRITEK VOL. 17 NO. 3 MEI 2009 ISSN. 0852-5426
Atas dasar hal tersebut, maka hutan dipertahankan. Tanah subur dengan air
rakyat di Kabupaten Ciamis perlu yang cukup tersedia pada lahan hutan
dilakukan upaya-upaya perbaikan rakyat akan terbangun ekosistem hutan
pengelolaan. Upaya tersebut tentunya yang rakyat yang sehat yang sekaligus dapat
mengarah pada pencapaian tujuan utama meningkatkan produktivitas serta
pengelolaan hutan rakyat yaitu untuk meningkatkan pendapatan petani pengelola
menekan seminimal mungkin erosi dan hutan rakyat. Dengan kata lain, apabila
limpasan permukaan, baru kemudian tujuan lingkungan (menurunkan erosi dan
meningkatkan tujuan ekonomi dan sosial. debit limpasan permukaan) dapat dicapai
Sebab dengan langkah tersebut, maka maka tujuan ekonomi (meningkatkan
kesuburan tanah dan ketersediaan air dapat produktivitas dan pendapatan petani) dan
551
AGRITEK VOL. 17 NO. 3 MEI 2009 ISSN. 0852-5426
Tabel 2. Solusi optimal pengelolaan hutan rakyat melalui perbaikan kerapatan tanaman
552
AGRITEK VOL. 17 NO. 3 MEI 2009 ISSN. 0852-5426
553
AGRITEK VOL. 17 NO. 3 MEI 2009 ISSN. 0852-5426
554
AGRITEK VOL. 17 NO. 3 MEI 2009 ISSN. 0852-5426
diusulkan. Oleh karena itu diperlukan from Biomass. 3rd E.C. Conference.
upaya dari pemerintah daerah untuk terus Elsevier Applied Science
memotivasi dan mentransfer teknologi Publishers. London. p: 323-329.
mengelola hutan rakyat guna mengasilkan Sudiana, E. 2006. Identifikasi Kelompok
hutan rakyat yang layak dari segi Tani Dalam Kegiatan Rehabilitasi
lingkungan, ekonomi dan sosial menuju Hutan dan Lahan di Kabupaten
pada pengelolaan yang berkelanjutan. Ciamis. Prosiding Dialog
Stakeholders: Rehabilitation of
Degraded Forest Land Involving
Local Communities In West Java
DAFTAR PUSTAKA Indonesia. Dinas Kehutanan
Kabupaten Ciamis. Proyek ITTO
Andayani. 1995. Hutan Rakyat dan PD.271/04.REV.3(F).
Peranannya dalam Pembangunan Sugiarto, D. Siagia, L.T. Sunaryanto dan
Daerah. Majalah Kehutanan D.S. Oetomo. 2003. Teknik
Indonesia. No.6.p: 32-46. Sampling. Penerbit PT Gramedia.
Andayani. 2003. Strategi Peningkatan Jakarta.
Efisiensi Usaha Perhutanan Rakyat. Sukrianto, T. 2005. Kebijakan
Jurnal Hutan Rakyat, Vol. V(1). p: Pembangunan Hutan Rakyat dan
17-29. Hutan Kemasyarakatan di
Asdak, C. 2002. Hidrologi dan Kabupaten Ciamis. Prosiding
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Seminar Optimalisasi Peran Litbang
Gajah Mada University Press. dalam Mendukung Ragam
Yogjakarta. Pemanfaatan Hutan Rakyat.
Hairiah, K dan S. Rahayu. 2007. Tasikmalaya, 6 Desember 2005.
Pengukuran Karbon Tersimpan di p:8-21.
Berbagai Macam Penggunaan Yunus, L. dan A. H. Dharmawan. 2005.
Lahan. World Agroforestry Centre. Kerusakan Hulu Daerah Aliran
ICRAF Southeast Asia Regional Sungai Citanduy dan Akibatnya di
Office. Bogor. Hiir. Studi Penilaian Ekonomi di
Junaidi, M.F. 2003. Upaya Konservasi Sub DAS Citanduy Hulu Jawa Barat
Tanah Dan Air di Hutan Jati: dan Sub DAS Segara Anakan Jawa
Pengukuran dan Aplikasi Model Tengah. Pusat Studi Pembangunan
untuk Pengelolaan Limpasan IPB Bekerjasama dengan
Permukaan dan Erosi pada Skala Partnership for Governance Reform
Plot di Daerah Aliran Waduk in Indonesia_UNDP. Project
(DAW) Gondang. Tesis. Program Working Paper Series No. 5: pp 66.
Pascasarjana Universitas Brawijaya.
Malang.
Ketterings, Q.M., R. Coe, M. Van
Noordwijk and C. Palm. 2001.
Reducing Uncertainty in the Use of
Allometric Biomass Equations for
Predicting Above Ground Tree
Biomass in Mixed Scondary
Forests. Forest Ecology end
Management. 146:199-209.
Smith, W.H. and J.R. Frank. 1985.
Comparative Biomass Yields of
Energy Crops. In W. Palm, J.
Combs and D.O. Hall (eds). Energy
555