You are on page 1of 3

Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Selatan atau yang biasa kita dengan dengan

BNN kali ini kembali mengadakan acara yang bertemakan “Optimalisasi Sinergitas Program
Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Di Wilayah Kerja Kalimantan Selatan” Pada Hari Kamis,
18 Mei 2017 bertempat di Hotel Aria Barito Banjarmasin yang diikuti oleh perwakilan berbagai
organisasi di Kalimantan Selatan. Acara ini di hadiri juga oleh Deputi pencegahan BNN Bapak
Drs. Ali Djohardi Wirogioto, SH dan Direktur Advokasi Deputi Bidang Pencegahan BNN Ibu
Dra. Yunis Farida Oktoris, M.Si selaku pemberi materi dalam acara tersebut.

Menurut Bapak Ali djohardi Indonesia adalah negara yang Besar dan Kaya karena memiliki
jumlah penduduk yang banyak, pulau terbanyak di dunia, dan juga memuliki tempat wisata
eksotis terbesar di dunia. Akan tetapi “Indonesia Darurat Narkoba” seperti yang di katakan
Presiden RI Bapak Jokowi, Perkataan beliau juga di benarkan oleh bapak ali. Menurut data yang
sudah beliau kumpulakn masyarakat yang terjebak Narkoba ±50 Ribu Orang diantaranya masih
banyak Anak-anak. Sekarang pun sudah ada 67 jenis narkoba yang ada di Indonesia dan baru 43
jenis yang masuk dalam Undang-undang. Beliau juga mengatakan Peredaran Narkoba di
Indonesia diindikasi kuat sebagai instrumen Proxy War oleh negara-negara asing, di karenakan
banyaknya negara Regional yang tidak menginginkan Indonesia menjadi negara besar, juga
banyaknya pemasukan bahan-bahan narkotika dari Luar Negeri.

Dalam acara kali ini perwakilan dari Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin oleh mahasiswi Eka
Rahmadania.

Acara ini lebih di tujukan kepada Organisasi yang mendukung pencegahan Narkoba.
Diantaranya seperti Forpan, Forman, Gemnar, Dinkep, Satgas dan lainnya termasuk perwakilan
BNN daerah ( kab.Batola dan Hulu Sungai Selatan )

Wujudkan Penerus Indonesia yang Sehat Tanpa Narkoba !

You might also like