You are on page 1of 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mineral berasal dari dalam tanah. Tanaman yang di tanam di atas tanah
akan menyerap mineral yang di butuhkan untuk pertumbuhan dan kemudian di
simpan dalam akar, batang, daun, bunga, dan buah. Hewan makan tanaman dan
akan menyimpan mineral dalam tubuhnya. Manusia memperoleh mineral melalui
konsumsi pangan nabati maupun hewani.
Mineral di dalam tubuh manusia terdiri dari kalsium, yodium, besi,
magnesium, fosfor, kalium, flor, mangan, nikel, selenium, silicon, dan seng.
Mineral di golongkan menjadi mineral Makro dan mineral mikro. Mineral makro
adalah mineral yang di butuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari,
sedangkan mineral mikro di butuhkan kurang dari 100 mg sehari ( Almatsier,
2001 ).
Di samping itu mineral berperan dalam berbagai tahap metabolisme,
terutama sebagai kofaktor dalam aktifitas enzim – enzim. Keseimbangan ion – ion
mineral di dalam cairan tubuh di perlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim –
enzim, pemelihara keseimbangan asam basa, membantu transfer ikatan – ikatan
penting melalui membran sel dan pemeliharaan kepeka’an otot dan saraf terhadap
rangsangan (Kristani, 2010).
Makro mineral terdiri dari Natrium, kalsium ;kalium,klor,
magnesium,fosfor,sulfur. Setiap jenis makro mineral mempunyai fungsi dan
sumber pangan baik dari hewani maupun nabati.
Sekitar 4% dari tubuh kita terdiri atas mineral, yang dalam analisa
bahanMakanan tertinggal sebagai kadar abu, yaitu sisa yang tertinggal bila suatu
sample bahan makanan dibakar sempurna didalam suatu tungku (muffle furnace).
Kadar abu ini menggambarkan banyaknya mineral yang tidak terbakar menjadi
zat yang dapat menguap.

1
Kita bedakan dua kelompok besar mineral (elemen unsur) yang
terdapat pada analisa tubuh kita , berdasarkan kuantumnya ialah :
1. Makro elemen, yang terdapat dalam kuantum yang relatif besar,
seperti K, Na,Ca, Mg, dan P, S, serta Cl
2. Mikro elemen, yang terdapat dalam kuantum yang relatif sedikit.
Makro elemen berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolism
atau sebagai bagian penting dari struktur sel dan jaringan. Adapula yang
memegang fungsinya didalam cairan tubuh, baik intraseluser maupun
ekstraseluler. K, Na, S, dan Cl terutama berfungsi dalam keseimbangan cairan dan
elektrolit, sedangkan Ca, Mg, dan P terutama terdapat sebagai bagian penting dari
stuktur sel dan jaringan.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian, klasifikasi, sumber dan kebutuhan, fungsi
mineral makro dalam tubuh
2. Mengetahui absorpsi dan ekskresi mineral makro dalam tubuh
3. Mengetahui kekurangan dan kelebihan mineral makro dalam tubuh

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi
tubuh secara keseluruhan. Selain itu juga berperan dalam berbagai tahap
metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim (Almatsier,
2001).
Mineral merupakan senyawa esensial untuk berbagai proses selular tubuh.
Tanpa adanya mineral, tubuh tidak mungkin dapat berfungsi dengan semestinya.
Mineral juga berperan penting dalam pembentukkan struktural dari jaringan keras
dan lunak, kerja sistem enzim, kontraksi otot dan respon saraf serta dalam
pembekuan darah. Mineral yang diperlukan tubuh dapat dibagi menjadi 2 kelas,
yaitu makromineral dan mikromineral(Yuniastuti, 2008).
Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagaian enzim
dan sangat penting dalam pengandalian komposisi cairan tubuh 65 % adalah air
dalam bobot tubuh (Proverawati, 2009).
Makromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan tubuh dalam
jumlah yang cukup besar, sebaliknya mikromineral adalah mineral-mineral yang
diperlukan dalam jumlah yang sedikit. Yang termasuk di dalam kelas
makromineral adalah kalsium, fosfor, magnesium, besi, iodin, dan kalium,. Saat
tubuh kekurangan asupan mineral-mineral tersebut, tubuh mengambilnya dari
otot, hati dan bahkan tulang (Purwitasati,2009).
Yang termasuk mineral makro antara lain:

1.Natrium (Na) 5.Fosfor (P)

2.Klorida (Cl) 6.Magnesium (Mg)

3.Kalium (K) 7.Sulfur (S)

4.Kalsium (Ca)

3
2.2 Klasifikasi
Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Mineral Organik
Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita, yang dapat
kita peroleh melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam,
ikan, telur, sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin
tambahan (Juniastuti, 2009).
2. Mineral Anorganik
Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah natrium,
kalium, kalsium, magnesium, fosfor, klorida dan sulfur (Proverawati, 2009).
Contohnya:
Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Magnesium,
Aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain (Kristani,
2010).
Mineral dibagi menjadi 2 yaitu mineral makro dan mineral mikro. mineral
makro Yang termasuk dalam mineral makro antara lain : Natrium, Klorida,
kalium, kalsium, fosfor,magnesium dan sulfur. Berikut penjelasan mengenai
mineral makro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam
jumlah lebih dari 100 mg / hari. Sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari
15 mg / hari. Hingga saat ini dikenal sebanyak 24 mineral yang dianggap esensial.
Jumlah itu setiap waktu bisa bertambah. Mineral makro terdiri dari Natrium.
Klorida, Kalium, Kalsium, Fosfor, Magnesium, dan Sulfur (Behrman,1999).
Makro mineral terdapat secara natural, homogen, bahan ini organik yang
dibutuhkan oleh manusia dan berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam
metabolisme atau sebagai bagian dari struktur sel dan jaringan. Mineral makro
diperlukan atau terdapat dalam jumlah relatif besar, meliputi Ca, P, K, Na, Cl, S,
dan Mg (Mardela, 2007).

1. NATRIUM (Na)
Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler . 35-40 %
terdapat dalam kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu
dan pancreas mengandung banyak natrium.

4
1.1 Sumber
Sumber utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang
lain berupa monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan
dengan garam dapur.
Makanan yang belum diolah, sayur dan buah mengandung sedikit natrium.
Sumber lainnya seperti susu, daging, telur, ikan, mentega dan makanan laut
lainnya.
Kandungan natrium dalam bahan makanan (mg/100g)

mg mg
Bahan Makanan Bahan makanan
93 950
Daging saping Margarin
Hati sapi 110 Susu kacang kedelai 15

Ginjal sapi 200 Roti cokelat 500

Telur bebek 191 Roti putih 530

Telur ayam 158 Kacang merah 19

Ikan ekor kuning 59 Kacang mende 26

Sardin 131 Jambu monyet, biji 26

Udang segar 185 Selada 14

Ten kering 885 Pisang 18

Susu sapi 36 Teh 50

Yogurt 40 Cokelat manis 33

Mentega 780 Ragi 610

5
1.2 Fungsi
a) Menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluler.
b) Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah
dan masuk ke dalam sel.
c) Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zat-
zat yang membentuk asam.
d) Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
e) Berperan dalam absorpsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain
melalui membran, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.

1.3 Dampak Kekurangan dan Kelebihan serta AKG


Akibat kekurangan natrium adalah sebagai berikut :
o Menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan
o Dapat terjadi setelah muntah, diare, keringat berlebihan, dan diet rendah
natrium
Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan
akut menyebabkan edema dan hipertensi. Jadi, taksiran kebutuhan untuk orang
dewasa yaitu 500 mg/hari (renijuniastuti, 2009).
1.4 Absorpsi dan Ekskresi Natrium
Natrium di absobsi secara aktif (membutuhkan energi). Natrium yang di
absobsi di bawa oleh aliran darah ke ginjal. Disini natrium di saring dan di
kembalikan ke aliran darah dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan
taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium yang jumlahnya mencapai 90-99%
dari yang di konsumsi, dikeluarkan melalui urine.
Pengeluaran natrium ini di atur oleh hormone aldosteron, yang di keluarkan
kelenjar adrenal bila kadar natrium darah menurun. Aldosteron merangsang ginjal
untuk mengabsorbsi kembali natrium. Dalam keadaan normal, natrium yang di
keluarkan melalui urine sejajar dengan jumlah natrium yang di konsumsi. Jumlah
natrium dalam urine tinggi bila konsumsi tinggi dan sebaliknya (Almatsier, 2001).

6
2. KLOR (Cl)
Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Konsentrasi klor
tertinggi adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang),
lambung dan pancreas.(Irianto Kus, Waluyo Kusno. 2004 )
2.1 Sumber
Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa
sayuran dan buah juga mengandung klor.
2.2 Fungsi
a) Berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam
cairan ekstraseluler.
b) Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCL, yang
diperlukan untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan.
c) Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-
unsur
d) Ion klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke
dalam plasma darah guna membantu mengangkut karbondioksida ke paru-
paru dan keluar dari tubuh.
e) Mengatur system rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur
2.3 Dampak Kekurangan dan Kelebihan serta AKG
Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat
berlebihan. Dan jika kelebihan juga bisa membuat muntah. Jadi AKG minimum
klor sehari sebesar 750 mg(Oenzil, 1995)
2.4 Absorpsi dan Ekskresi Klor
Klor hampir seluruhnya di absorpsi di dalam usus halus dan di ekskresi
melalui urine dan keringat. Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium.
Kebanyakan keringat dihalangi oleh aldosteron yang secara langsung berpengaruh
terhadap kelenjar keringat (Almatsier, 2001).

7
3. KALIUM (K)
Seperti halnya natrium, kalium merupakan ion bermuatan positif , akan tetapi
berbeda dengan natrium, kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan
natrium dan kalium di dalam cairan intraseluler adalah 1:10, sedangkan cairan di
dalam ekstra selular 28:1. Sebanyak 95 % kaliu tubuh berada di dalam cairan intra
selular.
3.1 Sumber
Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah
makanan segar/mentah, terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan.
Kandungan kalium beberapa bahan makanan (mg/l00 gram)

mg mg
Bahan Makanan Bahan makanan
241 221
Beras giling Pepaya
Singkong 394 Mangga 214

Kentang 396 Durian 601

Kacang tanah 421 Anggur 111

Kacang merah 1151 Jeruk mariis 162

Kacang hijau 1132 Nenas 125

Kacang kedelai 1504 Semangka 102

Jambu monyet/biji 420 Selada 254

Kelapa 555 Bayam 461

Apokat 278 Tomat 235

Pisang 435 Wortel 245

8
3.2 Fungsi
a) Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta
keseimbangan asam dan basa bersama natrium.
b) Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi
otot.
c) Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi
biologic, terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.
d) Berperan dalam pertumbuhan sel.

3.3 Dampak Kelebihan dan Kekurangan serta AKG


Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui
saluran cerna atau ginjal. Kehilangan banyak melalui saluran cerna dapat terjadi
karena muntah-muntah, diare kronis atau kebanyakan menggunakan obat pencuci
perut. Kebanyakan kehilangan melalui ginjal adalah karena penggunaan obat
diuretic terutama untuk pengobatan hipertensi. Kekurangan kalium menyebabkan
lesu, lemah, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan, mengigau, dan konstipasi.
Jadi, kebutuhan minimum kalium sekitar 2000 mg sehari (Ester, 2006).
3.4 Absorpsi dan Ekskresi Kalium
Kalium di absorpsi dengan mudah di dalam usus halus. Sebanyak 80-90%
kalium yang di makan di ekskresi melalui urine, selebihnya dikeluarkan melalui
feses dan sedikit melalui keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah
dipelihara oleh ginjal melalui kemampuannya menyaring, mengabsobsi kembali
dan mengeluarkan kalium di bawah pengaruh aldosteron. Kalium di keluarkan
dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme
pertukaran di dalam tubula ginjal (Almatsier, 2001).
4. KALSIUM (Ca)
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada
dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan ekstraseluler dan
intraseluler, kalsium berperan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk
transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga permebialitas
membrane sel. Kalsium mengatur kerja hormon dan faktor pertumbuhan (Suryo,
2010).

9
4.1 Sumber
Sumber kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju. Ikan
dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang
baik, udang, kerang, kepiting, kacang-kacangan dan hasil olahanannya, daun
singkong, daun lamtoro.
Nilai kalsium berbagai bahan makanan (mg/100 gram)

mg mg
Bahan Makanan Bahan makanan
904 124
Tepung susu Tahu
Keju 777 Kacang merah 80

Susu sapi segar 143 Kacang tanah 58

Yogurt 120 Oncom 96

Udang kening 1209 Tepung kacang kedelai 195

Ten kening 1200 Bayam 265

Sardines (kaleng). 354 Sawi 220

Telur bebek Telur ayam 56 Daun melinjo 219

Ayam 54 Katuk 204

Daging sapi 14 Selada air 182

Susu kental manis 11 Daun singkong 165

4.2 Fungsi
a) Pembentukan tulang dan gigi
b) Kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur tulang
dan sebagai tempat menyimpan kalsium.
c) Mengatur pembekuan darah

10
d) Katalisator reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim
pemecah lemak, lipase pancreas, eksresi insulin oleh pancreas,
pembentukan dan pemecahan asetilkolin.
e) Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan
myosin.
f) Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan.
g) Meningkatkan fungsi transport membran sel, stabilisator membrane, dan
transmisi ion melalui membrane organel sel.
4.3 Dampak Kelebihan dan Kekurangan serta AKG
Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan menyebabkan gangguan
pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Pada usia lanjut
terjadi osteoporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan stress (Sari, 2007).
 Standar kebutuhan kalsium
a) Ibu hamil dan menyusui : 1200 mg/ hari
b) Anak-anak usia 0-8 tahun : 600 mg/ hari
c) Umur 9-14 tahun : 700 mg/hari
d) Umur 15-17 tahun : 600 mg/ hari
e) Orang dewasa : 500-800 mg/ hari
f) Manula : 500 mg (Mubarak, 2007)
4.4 Absorpsi dan Ekskresi Kalsium
Absorpsi kalsium terjadi di bagian atas usus halus yaitu duodenum,
absorpsi kalsium terutama di lakukan secara aktif dengan menggunakan alat
angkut protein pengikat kalsium. Sedangkan absorpsi kalsium pasif terjadi pada
permukaan saluran cerna. Kalsium yang tidak di absorpsi di keluarkan melalui
feses. Kehilangan kalsium melalui urin meningkat pada asi dosis dan pada
konsumsi fosfor tinggi, juga terjadi melalui sekresi cairan yang masuk ke dalam
saluran cerna, dan melalui keringat (Almatsier, 2001).
4.5 Pengaruh Kelebihan dan Kekurangan Mineral Makro
Konsumsi Ca yang berlebihan dapat menyebabkan sulit buang air besar
dan mengganggu penyerapan mineral seperti zat besi, seng, dan tembaga.
Kelebihan Ca dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko terkena

11
hiperkalsemia, pembentukan batu ginjal dan gangguan fungsi ginjal oleh karena
itu konsumsi suplemen kalsium jauh di atas kebutuhan sebaiknya di hindari.

5. FOSFOR (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari
berat badan. Fosfor terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan
cairan ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA.
Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen structural dinding sel. Sebagai
fosfat organic, fosfor berperan dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan
atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).
5.1 Sumber
Fosfor terdapat pada semua sel mahluk hidup, terutama makanan kaya
protein, seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan
serta serealia.
Nilai fosfor berbagai bahan makanan (mg/100 gram)

mg mg
Bahan Makanan Bahan makanan
Ayam Kacang hijau
Daging sapi 200 Kelapa tua, daging 320

Telur ayam 170 Tahu 98

Telur bebek 180 Jagung kuning, pipil 63

Tepung susu 175 Beras setengah giling 256

Susu kental manis 694 Tepung terigu 221

Susu sapi 209 Rod putih 106

Keju 60 Biskuit 95

Ted kering 338 Kentang 87

Sardin (kaleng) 1500 Mie kering 56

12
Udang segar 434 Ketela pohon 47
(singkong)
Ikan segar 170 40
Gula kelapa
Kacang kedelai kering 150 37
Bayam
Kacang merah 585 67
Daun singkong
Kacang tanah terkelupas 400 54
Wortel
Tempe kacang kedelai murni 335 37
Pisang ambon
154 28

5.2 Fungsi
a) Klasifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks
tulang
b) Mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan
lemak melalui proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai
enzim dan vitamin B.
c) Absorpsi dan transportasi zat gizi serta system buffer
d) Bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP dan
fosfolipid.
e) Mengatur keseimbangan asam basa
5.3 Dampak Kelebihan dan Kekurangan serta AKG
Kekurangan fosfor bisa terjadi karena menggunakan obat antacid untuk
menetralkan asam lambung, yang dapat mengikat fosfor sehingga tidak dapat
diabsorpsi. Kekurangan fosfor juga terjadi pada penderita yang kehilangan banyak
cairan melalui urin. Kekurangan fosfor mengakibatkan kerusakan tulang dengan
gejala lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.
Jadi, AKG yang diperlukan:
bayi : 200-250 mg
anak-anak : 250-400 mg
laki-laki : 500 mg

13
perempuan : 450 mg
ibu hamil dan menyusui : 200-300 mg (Daik, 2010)
Standar kebutuhan posfor 800 mg/ hari (Purwitasari, 2009).
Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium
sehingga dapat menimbulkan kejang (Irawan, 2007).
5.4 Absorpsi dan Ekskresi Fosfor
Fosfor dapat di absobsi secara efesien sebagai fosfor bebas di dalam usus
setelah di hidrolisis dan dilepas dari makanan. Absobsi aktif di bantu oleh bentuk
aktif vitamin D (Yuniastuti,2008).
5.5 Pengaruh Kelebihan dan Kekurangan Mineral Makro
Penggunaan fosfor oleh tubuh salah satunya di tentukan oleh rasio antara
kalsium dan fosfor, yang idealnya bagi remaja dan orang dewasa adalah 1 : 1
kelebihan fosfor terjadi bila rasio fosfor lebih kecil dari ½ atau 1 : 2. Kelebihan
fosfor dapat megganggu penyerapan mineral seperti tembaga dan seng serta dapat
pula memicu timbulnya hiposalsemia.

6. MAGNESIUM (Mg)
Magnesium adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan
interselular. Magnesium merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan
magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan
hemoglobin dalam darah manusia yaitu untuk pernafasan. Magnesium terlibat
dalam berbagai proses metabolisme. Magnesium terdapat dalam tulang dan gigi,
otot, jaringan lunak dan cairan tubuh lainnya.
6.1 Sumber
Sumber utama magnesium adalah sayur hijau, serealia tumbuk, biji-bijian
dn kacang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta cokelat merupakan sumber
magnesium yang baik.
6.2 Fungsi
Magnesium berperan penting dalam sistem enzim dalam tubuh.
Magnesium berperan sebagai katalisator dalam reaksi biologic termasuk
metabolisme energi, karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat, serta dalam

14
sintesis, degradasi, dan stabilitas bahan gen DNA di dalam semua sel jaringan
lunak.
Di dalam sel ekstraselular, magnesium berperan dalam transmisi saraf,
kontraksi otot dan pembekuan darah. Dalam hal ini magnesium berlawanan
dengan kalsium.
Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dalam email
gigi.
6.3 Dampak Kelebihan dan Kekurangan (AKG)
Kekurangan magnesium bisa terjadi jika kekurangan protein dan energi
serta berbagai kompilasi penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi atau
penurunan fungsi ginjal, endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak melalui
mulut (intravena)
AKG untuk orang dewasa untuk pria 280 mg/hari dan wanita 250 mg/ hari
(Daik,2010).
6.4 Absorpsi dan Ekskresi Magnesium
Magnesium terutama di absorbs di dalam usus halus dengan bantuan alat
aktif dan secara difusi pasif. Ekskresi magnesium menurun karena pengaruh
kalsitonin, glucagon PTH terhadap aresorpsi tubula ginjal. (Yuniastuti, 2008).
6.5 Pengaruh Kelebihan dan Kekurangan Mineral Makro
Kelebihan magnesium dalam jangka panjang sama dampaknya dengan
kekurangan magnesium yaitu gangguan fungsi syaraf. Gejala awal kekurangan
magnesium adalah mual, muntah penurunan tekanan darah, perubahan
elektrokardiografi dan kelambanan refleks.

7. SULFUR (S)
Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamnin
dan biotin serta asam amino metionin dan sistein.
Rantai samping molekul sistein yang mengandung sulfur berkaitan satu sama lain
sehingga membentuk jembatan disulfide yang berperan dalam menstabilkan
molekul protein.
Sulfur terdapat dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak
mengandung jaringan ikat yang bersifat kaku.

15
7.1 Sumber
Sumber sulfur adalah makanan yang mengandung berprotein.
7.2 Fungsi Sulfur
Sulfur berasal dari makanan yang terikat pada asam amino yang
mengandung sulfur yang diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Berperan
dalam reaksi oksidasi-reduksi, bagian dari tiamin, biotin dan hormone insuline
serta membantu detoksifikasi. Sulfur juga berperan melarutkan sisa metabolisme
sehingga bias dikeluarkan melalui urin, dalam bentuk teroksidasi dan
dihubungkan dengan mukopolisakarida.
7.3 Dampak Kelebihan dan Kekurangan (AKG)
Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum
diketahui adanya kekurangan sulfur bila makanan yang kita konsumsi cukup
mengandung protein. Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan
protein.
Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih pada
hewan yang akan menghambat pertumbuhan.
7.4 Absorpsi dan Ekskresi Sulfur
Sulfur diabsorpsi sebagai bagian dari asam amino atau sebagai sulfat
anorganik. Sulfur juga merupakan bagian dari enzim glutation serta berbagai
koenzim danvitamin, termasuk koenzim A. Sebagian besar sulfur dieksresi
melalui urin sebagai ion bebas. Sulfur juga merupakan salah satu elektrolit
intraseluler yang terdapat dalam plasma berkonsentrasi rendah.
(renijuniastuti,2009)

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan penting
dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi
tubuh secara keseluruhan
Yang termasuk dalam mineral makro antara lain:
- natrium, - fosfor,
- klorida, - magnesium,dan
- kalium, - sulfur.
- kalsium,
Beberapa fungsi mineral makro :
- Natrium, klor,dan kalium berperan dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh
-Natrium,kalium,kalsium,dan magnesium diperlukan untuk transmisi saraf
dan konstraksi otot.
- Fosfor dan magnesium terlibat dalam metabolisme energi
- Kalsium,fosfor,dan magnesium berperan dalam memberi bentuk kepada tulang
Selain itu, mineral makro memegang peranan khusus dalam tubuh. Makro
mineral terdapat secara natural, homogen, bahan ini organik yang dibutuhkan oleh
manusia dan berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau
sebagai bagian dari struktur sel dan jaringan
Dampak negatif dari kelebihan makro mineral berpengaruh terhadap
kesehatan, dan kekurangan makro mineral juga berpengaruh terhadap gangguan
kesehatan.
3.2 Saran
Dalam pembahasan kami di atas, mineral merupakan bagian tubuh yang
memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, oleh karena itu
perlu diperhatikan keseimbangan cairan tubuh yang di perlukan dalam beraktifitas
sehari – hari Khususnya Mineral Makro dimana berfungsi sebagai bagian zat yang
aktif dalam metabolisme atau sebagai struktur sel dan jaringan.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://makala-kesehatan.blogspot.co.id/2014/05/makalah-makro-mineral-dalam-
tubuh.html

http://mutiahairunnisacintasenyum.blogspot.co.id/2014/05/mineral-makro.html

18

You might also like