Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tubuh, yang berbentuk mirip kacang yang berfungsi menyaring urea dari
darah dan membuangnya bersama air dalam bentuk urin. Penyakit ginjal
penyakit ginjal tidak diberikan penanganan maka akan terjadi gagal ginjal
(Mardyaningsih., 2014).
keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium, kalium dalam darah
atau tidak mampu memproduksi urin (Widayanti, 2014). Penyakit gagal ginjal
terbagi atas dua, yakni penyakit gagal ginjal akut yang terjadi selama kurang
dari tiga bulan dan gagal ginjal kronik yang terjadi selama lebih dari tiga
50%, diketahui yang mendapatkan pengobatan hanya 25% dan 12,5% yang
negara dengan tingkat penderita penyakit ginjal kronik yang cukup tinggi,
data dari ASKES tahun 2010 tercatat 17.507 pasien, tahun berikutnya tercatat
23.261 dan data terakhir tahun 2013 tercatat 24.141 orang pasien (Mailani,
2015).
dalam sepuluh tahun terakhir (Pereira, et al., 2012). Pada tahun 1990 GGK
tahun 1995-2025 sebesar 41,4% (Palupi, et al., 2015). Salah satu cara untuk
limbah dari dalam tubuh ketika ginjal tidak mampu melaksanakan fungsinya
dengan baik atau terjadi kerusakan pada ginjal (Ferdi., 2016). Pasien gagal
ginjal kronik harus patuh dalam menjalani dialisis (Fauziah., 2016). Faktor
sampai fungsi ginjal pulih kembali Berbagai faktor tersebut atau bahkan
didukung beberapa aspek lain seperti aspek fisik, psikologis, sosial ekonomi
juga masalah terapi yang akan berlangsung seumur hidup, akibatnya kualitas
hidup pasien yang menjalani terapi dialisis lebih rendah dibanding penyakit
yang lain (Febriyantara., 2016). Kepatuhan pasien gagal ginjal kronik dalam
pasin GGK tahun 2015 mencapai 73 orang, pada tahun 2016 dari bulan
januari – november terjadi peningkatan mencapai 429 orang dan pada tahun
bahwa pasien yang tidak patuh dalam menjalani terapi biasanya akan datang
dengan keluhan seperti sesak nafas dan bengkak. Hal tersebut diakibatkan
oleh zat – zat hasil metabolisme tubuh dan cairan menumpuk didalam tubuh
dikarenakan akses sarana kesehatan yang jauh dari rumah padahal pasien dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
kepatuhan dialisis dengan kualitas hidup pada pasien GGK yang menjalani
Tenggara.
2. Tujuan Khusus
Sulawesi Tenggara.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
rumah sakit Bahtermas Sulawesi Tenggara dan juga dapat menjadi rujukan
ginjal kronik.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
bagi pasien.
sulawesi tenggara.
d. Bagi Klinik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tempat struktur pembuluh darah, sistem limfatik, sistem saraf dan ureter
dan beratnya antara 120-150 gram. Sembilan puluh lima persen (95%) orang
dewasa memiliki jarak antar kutub ginjal antara 11-15 cm. Perbedaan panjang
dari kedua ginjal yang lebih dari 1,5 cm atau perubahan bentuk ginjal
darah.
1. Pengertian GGK
Sari, 2014).
2. Etiologi
3. Patofisiologi
Total laju filtrasi glomerulus (GFR) menurun dan klirens menurun, BUN
(Bayhakki, 2013).
4. Manifestasi Klinis
dan gejala yang ditunjukkan oleh gagal ginjal kronik (Robinson, 2013)
b. Kardiovaskuler
c. Respiratory System
d. Gastrointestinal,
e. Integumen,
f. Neurologis,
g. Endokrin
h. Hematopoitiec
i. Musculoskeletal.
11
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Biokimiawi,
b. Urinalisis,
c. Ultrasonografi Ginjal,
6. Penatalaksanaan
7. Komplikasi
a. Penyakit tulang
b. Penyakit kardiovaskuler,
c. Anemia, dan
d. Disfungsi seksual.
12
1. Pengertian Hemodialisis
dalam sebuah mesin besar, di dalam mesin tersebut terdapat dua ruang
ke salah satu ruang, sedangkan ruang yang lain diisi oleh cairan perdialisis
hari diantara terapi, keseimbangan garam, air dan pangkat hidrogen (PH)
sudah tidak normal lagi dan penderita biasanya merasa tidak sehat (Corwin
2009).
difusi partikel terlarut (solut) dan air secara pasif melalui satu
2. Tujuan
mengambil zatzat nitrogen yang bersifat toksik dari dalam tubuh pasien ke
osmosis dan ultrafiltrasi. Pada difusi toksin dan zat limbah didalam darah
air yang berlebihan pada tubuh akan dikeluarkan dari tubuh dengan
(Hutagaol, 2016).
4. Indikasi Hemodialisis
minggu) atau pasien dengan gagal ginjal tahap akhir yang memerlukan
b. Hiperkalemia
14
5. Adekuasi Hemodialisis
a. Gejala pasien
6. Komplikasi
kemungkinan terjadi lebih besar jika terdapat gejala uremia yang berat.
f. Kram otot yang nyeri terjadi ketika cairan dan elektrolit dan cepat
dan dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar
Sivamani 2010).
a. Persiapan Hemodialisis
b. Intra Hemodialisis
c. Post Hemodialisis
tentang diet, intake cairan dan pencapaian berat badan yang ideal
dengan hal itu pasien akan dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Hal
ini tidak hanya cukup untuk memperpanjang umur pasien tetapi juga
yang dilakukan oleh perawat dialisis yang terdiri dari perawat praktisi
patofisiologi gagal ginjal, mekanik dan aspek dialiser dari hasil yang
keterampilan petugas.
tinggi. Kualitas hidup ini salah satunya dipengaruhi oleh derajat kesehatan.
masih menjadi suatu permasalahan, belum ada suatu pengertian tepat yang
seseorang. Kualitas hidup merupakan suatu ide yang abstrak yang tidak
terkait oleh tempat dan waktu, bersifat situasional dan meliputi berbagai
ditentukan dari satu sudut pandang klien itu sendiri dan ini hanya dapat
yang dijalani.
seseorang dalam konteks budaya, sistem nilai, tujuan hidup, standard dan
dinilai meliputi fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan. Model konsep
kualitas hidup dari WHOQoL Bref (The World Health Organization Quality of
Life - Bref) mulai berkembang sejak tahun 1991. Instrumen ini terdiri dari 26 item
a. Dimensi kesehatan fisik yang terdiri dari rasa nyeri, energi, istirahat,
b. Dimensi psikologis yang terdiri dari perasaan positif dan negatif, cara
transportasi.
a. Dimensi fisik
hidup penderita gagal ginjal kronik. Dimensi fisik merujuk pada gejala
(Farida 2010).
dengan gagal ginjal kronik tidak terbatas pada sistem ginjal, sistem
asupan cairan dan nutrisi serta merasakan kurang tidur. Hal ini
kesehatannya.
b. Dimensi psikologi
dilakukan oleh pasien untuk melindungi diri dan emosi tak terkendali,
menjalankan aturan agama dan tidak berbuat hal yang dilarang agama.
kagum, memberi makna dan tujuan yang dilakukan oleh individu yang
mudah putus asa, malu, merasa bersalah, hal ini dapat menyebabkan
(Farida 2010).
status kerja pasien, hubungan antara keluarga dan teman- teman, dan
sosial dapat disebabkan oleh perubahan fisik dan / atau psikologis dan
bisa ada siklus negatif yang jika dipelihara maka penyebabnya juga
depresan hal lain yang berkontribusi pada disfungsi seksual adalah body
d. Dimensi lingkungan
GGK
penyakit tulang (kontrol phospat dan kalsium) (Clarkson & NKF dikutip
a. Anemia
mayoritas terjadi pada pasien dengan nitrogen urea dalam darah (BUN)
pemeriksaan apusan darah tepi sel darah merah tampak normal. Anemia
berikut :
(Gregory 2005).
b. Adekuasi hemodialisis
merasa lebih nyaman, tidak ada manifestasi uremia dan usia hidup
c. Hipertensi
d. Akses vascular
e. Nutrisi
dan secara umum dengan berbagai tipe yaitu berat badan rendah,
dan phospat tubuh memiliki hubungan timbal balik, jika salah satu
F. Tinjauan Empiris
patuh (70.5%), dan memiliki kualitas hidup kategori kurang baik (63.6%).
Kendall Tau. 68,3% responden dalam penelitian ini berada pada kategori
31
hemodialisa lama (>24 bulan), dan 75% responden berada dalam kategori
kualitas hidup penderita penyakit ginjal tahap akhir yang menjalani terapi
keluarga dengan kualitas hidup penderita penyakit ginjal tahap akhir yang
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran
keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium, kalium dalam darah
atau tidak mampu memproduksi urin. Terapi yang digunakan untuk penderita
dialisis.
limbah dari dalam tubuh ketika ginjal tidak mampu melaksanakan fungsinya
dengan baik atau terjadi kerusakan pada ginjal. Dialisis sangat berhubungan
keluarga. Faktor tersebut didukung oleh aspek lain seperti aspek fisik,
hidup pasien gagal ginjal. Kualitas hidup pasien gagal ginjal sangat berkaitan
B. Kerangka Teori
Keterangan :
C. Variabel Penelitian
kepatuhan dialisis
1. Kepatuhan dialisis
sesuai dengan yang disarankan oleh dokter, perawat atau tenaga kesehatan
lainnya.
34
minum obat (No.4), perilaku restriksi cairan (No.5) dan perilaku diet
Kriteria obyektif :
Tidak patuh : jika jumlah skor ≤ 800 dengan total skor 1200.
2. Kualitas Hidup
yang menggunakan skala likert dengan skor minimal (1) dan maksimal (5),
400.
Kriteria Obyektif :
E. Hipotesis Penelitian
BAB IV
METODE PENELITIAN
atau resiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian yang
diukur dan dikumpulkan secara simultan, sesaat atau satu kali saja dalam satu
1. Waktu
tahun 2018.
2. Lokasi
1. Populasi
2. Sampel
2
𝑍1− 𝑎 𝑃(1 − 𝑃)𝑁
2
𝑛=
𝑑 2 (𝑁 − 1) + 𝑍 2 𝑎 𝑃(1 − 𝑃)𝑁
1− 2
39
Keterangan:
P = 50% =0,5
N = Populasi (59)
2
𝑍1− 𝑎 𝑃(1 − 𝑃)𝑁
2
𝑛=
𝑑2 (𝑁 − 1) + 𝑍 2 𝑎 𝑃(1 − 𝑃)𝑁
1− 2
3,8416 × 0,25 × 59
𝑛=
0,01 × (58) + 3,814 × 0,25
56,6636
𝑛=
0,58 + 0,9604
56,6636
𝑛=
1,5404
Tenggara.
responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan
D. Pengumpulan Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder
data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2013).
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang
1. Pengolahan Data
belum.
41
kuesioner.
input data. Proses ini dilakukan melalui analisis frekuensi pada semua
2. Analisis Data
menggunakan program komputer siap pakai yaitu SPSS versi 23.0. Teknik
analisis data yang digunakan dalam pengolahan data penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Analisis Univariat
𝑓
𝑋= 𝑥𝑘
𝑛
Keterangan:
k = konstanta (100%)
b. Analisa Bivariat
n [│ad – bc │ -½ n] 2
X2 =
(a + b)(a + c)(b + d)(c + d)
Dimana :
X2 : Nilai chi-square
n : Jumlah sampel
Positif A B a+b
Negatif C D c+d
Jumlah a+c b+d a+b+c+d
Keterangan:
Pengambilan keputusan:
2) Berdasarkan probabilitas
berikut:
X2
𝜑=√
n
44
Dimana:
Ø = Coofisien phi
n = Besar sampel
F. Etika Penelitian
menggunakan metode:
lembar alat ukur, hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.
45
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil riset