You are on page 1of 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

E DENGAN POST SC ATAS INDIKASI


PLACENTA PREVIA TOTALIS DI BANGSAL MAWAR-MELATI RUANG ISO 8
RUMAH SAKIT Dr. OEN SURAKARTA

Pengkajian dilakukan pada hari Rabu, 8 Nopember 2006 pada pukul 18.00 WIB dengan
metode autoanamnesa dan dengan melihat status klien.
I. Identitas
A. Klien
Nama : Ny.E
Umur : 28 tahun
Jenis kelamin : Wanita
Agama : Islam
Alamat : Karanganyar
Status : Kawin
Pekerjaan : PNS
B. Penanggung Jawab
Nama : Tn.D
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Karanganyar
Hubungan : Suami
Pekerjaan : PNS
Sumber biaya : Askes Sosial
C. Medis
Dx Medis : Post Partum SC Placenta Previa Totalis
Tgl Masuk : 8 Nopember 2006
Bangsal/ Kelas : Mawar-Melati/ 1508
No. Reg : 1.0611.000
Dokter yang merawat : Dr. Daniel Kartipin, Sp.OG

II. Riwayat Penyakit


A. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama. Klien mengatakan
hamil 38 minggu, namun klien belum merasakan kenceng-kenceng di perutnya/
kontraksi, pada saat dilakukan pemeriksaan diperkirakan HPL (Hari Perkiraan Lahir)
tanggal 23 Nopember 2006. Kehamilan I belum partus (G 1P0A0). Klien mengatakan pada
tanggal 7 Nopember periksa di Poliklinik Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta pada jam
20.20 WIB, klien diperiksa oleh Dr. Kartipin, Sp.OG dan diindikasikan untuk SC
(Section Caesarea) karena adanya plasenta previa totalis. Klien masuk ruang bersalin
pada tanggal 7 Nopember 2006 pada jam 20.00 WIB dari pemeriksaan diperoleh TD =
120/90 mmHg, N = 83 x/mnt, R = 20 x/mnt, S = 36,5 0C. Perawat melaporkan pada Dr.
Kartipin, Sp.OG, besok pada tanggal 8 Nopember 2006 jam 14.00 WIB ada operasi SC
atas nama Ny.E.
Dari ruang bersalin klien dipindahkan ke ruang Mawar-Melati tanggal 7 Nopember
2006 jam 21.00 WIB, di ruang Mawar-Melati klien hanya diobservasi dan tidak
terpasang infus dan kateter, klien disuruh puasa jam 24.00 WIB sampai jam 14.00 WIB.
Pukul 13.30 WIB klien dibawa ke kamar operasi dan operasi dimulai pada jam 14.00
WIB. Dokter edah Dr. Kartipin, Sp.OG, anestesi dr. Sugeng Sp.An. Anestesinya spinal.
Setelah di operasi klien dibawa ke bangsal Mawar-Melati kamar 1S0 8 pada tanggal
8 Nopember 2006 jam 17.30 WIB. Di bangsal mendapatkan terapi :
Infus : Asering 30 tpm
Injeksi : Alinamin F 250 mg/8 jam
Dynastat 40 mg/12 jam
Pronalges sup 1/ hari
Cefazol 1 gr/12 jam
Vit C 500 mg/ 12 jam
Bayi lahir pada jam 15.30 WIB, bayi lahir hidup segera menangis dengan jenis kelamin
laki-laki BB = 3100 gram, PB = 50 cm.

Apgar Score 1 menit 5 menit 10 menit


Denyut jantung 2 2 2
Pernafasan 2 2 2
Tonus otot 2 2 2
Peka rangsang 1 2 2
Warna 1 1 2
Jumlah 8 9 10

Saat dikaji klien mengatakan luka bekas jahitan terasa nyeri, skala nyeri 7, terasa
diremas-remas, nyeri bertambah bila untuk bergerak (alih baring), berkurang bila untuk
tidur, nyeri terasa hilang timbul  10 menit.
B. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan tidak punya riwayat penyakit yang berat. Klien baru kali ini sakit
dan di rawat di rumah sakit dan melahirkan dengan operasi SC pada kehamilannya yang
pertama.
C. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit
menurun.

III. Pola Pengkajian Kesehatan


A. Pola Persepsi Kesehatan dan Manajemen Kesehatan
Dalam menjaga kesehatan, klien kurang memahami bagaimana cara melakukan
perawatan payudara dan perawatan bayi. Pada kehamilannya yang pertama ini klien
sering melakukan pemeriksaan teratur ke dokter karena takut ada apa-apa dengan
anaknya. Klien biasanya kalau sakit hanya minum obat yang diberikan oleh dokter, tidak
suka minum jamu. Dari pemeriksaan yang dilakukan pada kehamilannya diperoleh hasil
plasenta previa totalis, jadi perlu dilakukan SC. Dengan keadaannya yang sekarang klien
berharap dia akan segera sembuh dan bayinya lahir dengan baik. Terakhir klien
mendapatkan imunisasi TT pada saat menikah. Klien tidak mempunyai kebiasaan buruk
yang merugikan kesehatan, misalnya merokok. alkoholik, narkotik dan lain-lain.
Tumbuh kembang klien normal. Klien tinggal dalam lingkungan yang cukup baik dan
bersih.
B. Pola Pemenuhan Nutrisi Metabolik
Saluran pencernaan klien saat ini tidak ada gangguan, hanya rasa nyeri bekas
operasi SC di perut.
1. Kebiasaan makan sebelum sakit
Klien mengatakan di rumah makan 3x sehari, dengan menu nasi, sayur dan lauk. Klien
menyukai semua makanan dan tidak mempunyai alergi makanan.
2. Kebiasaan makan waktu sakit
Setelah operasi klien puasa, tidak makan di rumah sakit atau luar.
3. Kebiasaan minum sebelum sakit
Klien mengatakan biasanya hanya minum air putih kurang lebih 8 gelas per hari. Klien
minum frekuensinya tidak tentu, minum kalau merasa haus saja. Sebelum klien dirawat,
klien tidak memiliki gangguan pemenuhan cairan tubuh seperti diare atau diaphoresis.
4. Kebiasaan minum saat sakit
Setelah operasi klien puasa. Input cairan yang masuk ke dalam tubuh ditambah cairan
infus. Input cairan yang masuk  500 cc. klien tidak mengalami gangguan pemenuhan
cairan tetapi pendarahan selama nifas. Klien tidak mengalami penurunan reflek gerak
menelan.
C. Pola Eliminasi
1. Kebiasaan buang air besar (BAB) sebelum sakit
Klien mengatakan biasanya di rumah BAB 1x sehari namun kadang-kadang 1-2 hari.
Waktu BAB juga tidak teratur, karakteristik fecesnya juga normal, feces lunak, tidak ada
darah atau nanah. Klien BAB kadang sembelit, kadang sakit, klien tidak pernah
menggunakan obat pencahar.
2. Kebiasaan buang air besar (BAB) saat sakit
Klien mengatakan BAB terakhir tadi sebelum operasi SC dilakukan. Selama setelah
operasi klien tidak BAB karena puasa.
3. Kebiasaan buang air kecil (BAK) sebelum sakit
Klien mengatakan sebelum sakit biasanya BAK sebanyak 5-9 kali sehari. Urine yang
dikeluarkan normal tidak ada darah atau nanah. Makin hari klien jarang BAK yang
membuat klien terbangun dari tidurnya, BAK paling sering adalah di siang hari. Saat
BAK tidak merasakan sakit (nyeri).
4. Kebiasaan buang air kecil (BAK) sebelum sakit
Klien menggunakan selang kateter (DC), urine yang dikeluarkan 200 ml, warna
urinenya kuning kemerahan. Saat klien BAK klien merasa kurang nyaman karena
perutnya sakit dan terpasang kateter.
D. Pola Aktivitas dan Latihan
1. Pola Nafas
Saat bernafas klien tidak ada kesakitan dan nafas tidak sesak. Dalam keluarganya tidak
ada yang memiliki penyakit pernafasan yang berbahaya. Jenis pola pernafasannya
eupnoe, tidak menggunakan alat bantu pernafasan, ventilasi normal, tapi kadang nafas
pendek. Bentuk dada simetris, tak ada retraksi dada. Suara nafas tambahan tidak ada,
tetapi selama hamil sering sesak tapi terus hilang.
2. Sirkulasi
Klien tidak mengalami nyeri dada dan tidak memiliki riwayat PJK (Penyakit Jantung
Koroner) atau IMA (Infark Myocard Akut).
3. Aktivitas dan Mobilitas
Pada saat sakit klien hanya menggunakan waktunya berbaring diam di atas tempat tidur
karena klien harus banyak istirahat di tempat tidur. Namun klien sudah dianjurkan
untuk alih baring (miring kanan/ kiri), klien mengatakan tidak berani miring-miring
karena takut sakit. Klien mengatakan luka bekas jahitan terasa nyeri dengan skala 7
terasa diremas-remas, nyeri bertambah bila untuk bergerak (alih baring), berkurang
bila untuk tidur nyeri terasa hilang timbul  10 menit. Klien tampak menahan sakit,
terdapat luka jahitan di abdomen (vertikal), klien tampak melindungi daerah jahitan.
Kebiasaan perawatan diri mandi tetap 2x sehari masih diperlukan bantuan atau
pengawasan orang lain (ADL 2). Klien mengatakan saat mandi/ hygiene perlu dibantu
orang lain (perawat) dan belum bisa turun dari tempat tidur.
E. Pola Tidur dan Istirahat
1. Kebiasaan tidur sebelum sakit
Biasanya klien tidur selama  8-9 jam, siang hari 2 jam dan malam hari 6-7 jam mulai
pukul 22.00 sampai 05.00 WIB. Kualitas tidur nyenyak, tidak menggunakan obat
_eristal.
2. Kebiasaan tidur waktu sakit
Selama klien dirawat di rumah sakit kerjanya hanya tidur karena memang tidak ada
kegiatan yang lain. Namun kadang terbangun karena nyeri di perut bekas operasi.
Ekspresi wajah tampak lelah dan pucat walaupun tidurnya cukup. Klien tidurnya tidak
teratur, kalau merasa mengantuk baru tidur. Klien tidak menggunakan obat _eristal.
Klien kadang hanya terdiam saja kadang kesakitan kalau gerak.
F. Pola Persepsi Kognitif
Klien mengatakan lega karena anaknya telah lahir dengan selamat walaupun
dengan operasi SC. Klien hanya kecewa tidak bisa melahirkan secara normal. Klien
mengatakan belum tahu cara menyusui yang benar. Klien juga mengatakan belum tahu
cara perawatan bayi karena kelahiran yang pertama, _erista susu vertid (keluar/
menonjol), ASI belum keluar.
Tingkat pendidikannya adalah SMF (Sekolah Menengah Farmasi). Dalam
kehidupannya sehari-hari klien menggunakan bahasa Jawa untuk berkomunikasi. Saat
dikaji klien mengatakan luka bekas jahitan terasa nyeri, skala nyeri 7, terasa diremas-
remas nyeri bertambah bila untuk bergerak (alih baring), berkurang bila untuk tidur,
nyeri terasa hilang timbul  10 menit.
G. Pola Persepsi Konsep Diri
Klien mengatakan kelahiran anaknya ini adalah anugerah Tuhan dan sangat
mensyukurinya. Berharap agar cepat sembuh dan segera merawat anaknya oleh karena
itu klien selalu kooperatif dengan semua tenaga medis.
Pengkajian konsep diri :
1. Body image (citra diri)
Klien menerima rasa sakit dan luka pada tubuhnya dan tidak malu dengan keadaannya.
Merasa senang dengan kelahiran anaknya yang lahir tanpa ada kecacatan. Klien
berharap tubuhnya akan kembali seperti sebelum hamil.
2. Ideal diri
Klien menyadari bahwa dalam keadaan sekarang sangat membutuhkan bantuan dan
dukungan dari keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Klien berharap cepat
sembuh dan segera merawat anaknya dan menyusuinya dan segera menggendong anak
kesayangannya.
3. Harga diri
Klien sangat senang dengan kelahiran anaknya dan bangga sebagai seorang wanita
sekarang sudah menjadi seorang ibu dari anak yang sehat. Namun klien merasa sedih
tidak bisa melahirkan normal dan belum bisa menyusui anaknya.
4. Peran
Klien mengatakan belum dapat menjalankan perannya sebagai seorang ibu karena
belum bisa merawat anaknya dan menyusuinya, sebagai seorang istri dan ibu rumah
tangga perannya juga ikut terganggu.
5. Identitas
Pasien adalah seorang istri yang baru kali ini mempunyai anak dari kehamilannya. Jadi
klien merasa tidak sendirian lagi sekarang ada bayinya yang harus dirawatnya.
H. Pola Peran dan Hubungannya
Klien mengatakan hubungan dengan orang terdekat tidak ada masalah dan
hubungannya sangat baik. Dengan tetangganya juga baik karena banyak yang
menjenguk dan bayinya. Interaksi dengan tenaga medis, keluarga dan masyarakat
terjalin dengan baik, klien pun tampak kooperatif, komunikasi dengan orang lain lancar
tidak ada konflik dalam hubungannya dengan orang lain.
I. Pola Seksualitas dan Reproduksi
Status seksualitas klien sudah menikah tapi belum mempunyai anak. Baru sekarang
ini ia hamil dan mempunyai bayi. Klien mengalami hadi pada umur 15 tahun lama
haidnya 7 hari dan siklusnya 30 hari. Saat klien tidak mengalami nyeri haid, ASInya
belum keluar, _erista menonjol kehitaman dan payudara keras.
HTML = 16-2-2006
HPL = 23-11-2006
J. Pola Koping dan Stres
Jika klien mengalami stress karena adanya masalah dalam keluarganya, klien
membahasnya dengan suaminya untuk mencari pemecahannya. Klien agak stress karena
belum bisa menyusui anaknya dan belum bisa merawatnya dengan baik. Saat ada
masalah ekspresi klien agak sedih kurang bisa tersenyum, hanya diam memikirkannya.
Klien tampak pucat, dan lemah. Sikap terhadap perawatan medis dilakukan dengan
kooperatif, namun klien optimis cepat sembuh dan pulang membawa anaknya dan
merawatnya. Klien merasa kecewa tidak dapat mengasuh dan menyusui anaknya, tapi
klien menerimanya.

K. Pola Nilai dan Kepercayaan


Klien adalah seorang penganut agama Islam. Pada saat dirawat klien sangat
bersyukur terhadap Tuhan atas anugerah-Nya berupa bayi yang sangat didambakannya.
Klien tidak melahirkan dengan dukun karena percaya dengan dokter/ medis apalagi
kehamilannya ada gangguan (jalan lahir tersumbat plasenta). Klien selalu berdoa agar
cepat pulang membawa anaknya.

IV. Pemeriksaan Fisik


A. Keadaan Umum
1. Tanda-tanda vital
TD = 110/60 mmHg
S = 36,50C
N = 74 x/mnt
R = 20 x/mnt
2. BB = , TB =
B. Pemeriksaan Fisik
la
Rambut : hitam, lembab, berombak
Kulit kepala : bersih, tidak ada ketombe
Kepala tidak ada hematom
asi kulit : baik, turgor baik

brae : coklat kehitaman, tidak ada edema, tidak ada peradangan


Sclera : warna putih
Conjungtiva : pink tidak ada pendarahan
: bentuk bulat normal, tidak ada kelainan, isokor
TIO : tekanan infra okuler baik
ga : bersih, tidak ada nanah atau tanda-tanda peradangan
ng : bersih, tidak ada secret, tidak ada pendarahan/ benda asing
ut
Rongga mulut : tidak ada peradangan, ada bau mulut
Gigi : tidak ada kelainan, bersih
Lidah : normal/ bersih
Tonsil : 1 (ukuran normal)
njar tyroid : tidak ada pembesaran
ax
ksi : bentuk normal, simetris, pernafasan teratur, tidak ada gangguan nafas, payudara keras
dan simetris, _erista menonjol, ASI tidak keluar
si : vocal vremitus : normal, pengembangan paru normal
usi : suara paru sonor/ normal, bunyi jantung normal
ultasi : suara nafas normal, suara jantung normal
omen
ksi : abdomen tidak buncit, terdapat luka pembedahan SC bentuk vertikal, ada linea nigra
dan strie gravidarum
ultasi : _eristaltic 8x/mnt
si : abdomen teraba sakit, agak tegang, kontraksi uterus kuat,tfu setinggi pusat
: abdomen tympani
talia : ada pendarahan 1 tella penuh, anus bersih, terpasang kateter, bentuk genetalia luar
tidak ada perubahan.
: bersih tak kering, keringat tidak keluar, warna coklat, wajah pucat

an dan tungkai

an kiri : baik, kekuatan otot baik, terpasang infus


an kanan : baik, kekuatan otot baik
kiri : baik tak oedem, kekuatan otot baik
kanan : baik tak oedem, kekuatan otot baik

V. Pemeriksaan Penunjang
A. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 8 Nopember 2006
Jam 17.30 WIB

Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Normal


Hematologi
Haemoglobin 10,8 g/dl L = 13-16, P = 12-14
Hematokrit 34,0 vol% L = 40-48, P = 37-43

Tanggal 8 Nopember 2006


Jam 21.10 WIB

Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Normal


Hematologi
Haemoglobin 12,3 g/dl L = 13-16, P = 12-14
Hematokrit 38,5 vol% L = 40-48, P = 37-43
Leukosit 9100 /mm3 5.000-10.000
Trombosit 242.000 /mm3 200.000-500.000
Gol darah O
Masa perdarahan (Duke) 2 Menit 1-3
Masa pembekuan 4 Menit 2-6
Darah Kimia/ Serologi
Gula sewaktui 85 g/dl < = 120
HBsAg (Elisa) Non < = non reactive
reactive > 2 = reactive

B. Terapi Medik
Obat oral :
1. Cefspan 2 x 1
2. Dansera 2 x 1
3. Tramol 2 x 1
4. Maloco 3 x 1
5. Biosanbe 1 x 1
IV per invus : asering 30 tpm
Obat injeksi :
- Cefazol 1 gr/ 12 jam
- Vit C 500 mg/ 12 jam
- Alinamin F 250 mg/ 8 jam
- Dynastat 40 mg/ 12 jam
- Pronalges sup 1/ hari

DATA FOKUS
1. Data Subyektif
a. Klien mengatakan luka bekas jahitan terasa nyeri, skala nyeri 7, terasa diremas-remas.
b. Klien mengatakan nyeri bertambah bila untuk bergerak (alih baring), berkurang bila
untuk tidur, nyeri terasa hilang timbul  10 menit.
c. Klien mengatakan ASI belum keluar.
d. Klien mengatakan belum mampu menyusui bayinya.
e. Klien mengatakan masih lemah untuk bergerak-gerak, di tempat tidur.
f. Klien mengatakan saat mandi/ hygiene perlu dibantu orang lain (perawat).
g. Klien mengatakan belum bisa turun dari tempat tidur.
h. Klien mengatakan belum tahu cara menyusui yang benar.
i. Klien mengatakan belum tahu cara perawatan bayi dan payudara.
2. Data Obyektif
a. Klien tampak menahan sakit
b. Terdapat luka jahitan di abdomen (vertikal)
c. Klien tampak melindungi daerah jahitan
d. Areola menghitam
e. Klien tampak pucat dan lemah
f. Perawatan diri ADL mandi 2 (memerlukan bantuan /pengawasan orang lain)
g. Klien belum bisa merawat bayinya, karena kelahiran pertama.
h. Puting susu vertid (keluar/ menonjol)
i. ASI belum keluar
j. Abdomen terdapat luka jahitan post SC
k. Abdomen terasa sakit, agak tegang,kontraksi uterus kuat, FU satinggi pusat, perdarahan
1 tella penuh.

ANALISA DATA

No. Tanggal Data Problem Etiologi Ttd


Dx
1 8 Nov 06 DS : Nyeri akut Reflek spasme ototAPPK
Klien mengatakan luka bekas sekunder terhadap
jahitan terasa nyeri, skala tindakan
nyeri 7, terasa diremas- pembedahan SC
remas .
Nyeri bertambah bila untuk
bergerak (alih baring),
berkurang bila untuk tidur,
nyeri terasa hilang timbul10
menit
DO :
Klien tampak menahan sakit
Terdapat luka jahitan di
abdomen (vertikal)
Klien tampak melindungi
daerah jahitan
Klien tampak pucat dan
pucat.
2 8 Nov 06 DS : - Nyeri akut Kontraksi uterus APPK
: Abdomen terasa sakit, agak
tegang, kontraksi uterus kuat,
FU setinggi pusat, perdarahan
1 tella penuh
3 8 Nov 06 DS : Kurang perawatanKeterbatasan gerakAPPK
Klien mengatakan saatdiri sekunder terhadap
mandi/ hygiene dibantu orang(mandi/hygiene) post pembedahan
lain(perawat) SC
Klien mengatakan belum bisa
turun dari tempat tidur
DO :
Perawatan diri ADL mandi 2
(bantuan / pengawasan orang
lain)
4 8 Nov 06 DS : Kurang Kurangnya APPK
Klien mengatakan belumpengetahuan informasi
tahu cara menyusui yangtentang perawatan
benar payudara dan
Klien mengatakan belumperawatan bayi
tahu cara perawatan bayi dan
payudara.
DO :
Klien belum bisa merawat
bayinya, karena kelahiran
yang pertama
Puting susu vertid (keluar/
menonjol) ASI belum keluar
5 8 Nov 06 DS : Menyusui tidakKetidakefektifan APPK
Klien mengatakan masihefektif produksi ASI
lemah kalau bergerak di
tempat tidur
klien mengatakan belum
mampu menyusui bayinya
klien mengatakan ASI belum
keluar
DO :
Puting susu vertid (keluar/
menonjol)
Aerola kehitaman
6 8 Nov 06 DS : - Resiko infeksi Kerusakan jaringanAPPK
dan peningkatan
DO : paparan dengan
Pada abdomen terdapat luka lingkungan sekitar
jahitan post SC pada luka post SC
DAFTAR MASALAH

No Tanggal Masalah Keperawatan Tanggal Ttd


Dx ditemukan teratasi
1 8 Nov 06 Nyeri akut yang berhubungan dengan reflek APPK
spasme otot sekunder terhadap tindakan
pembedahan SC
2 8 Nov 06 Nyeri akut yang berhubungan dengan APPK
kontraksi uterus
3 8 Nov 06 Kurang perawatan diri = mandi/ hygiene APPK
keterbatasan gerak sekunder terhadap post
SC
4 8 Nov 06 Kurang pengetahuan tentang perawatan APPK
payudara dan perawatan bayi yang
berhubungan dengan kurangnya informasi
5 8 Nov 06 Menyusui tidak efektif yang berhubungan APPK
dengan ketidakefektifan produksi ASI
6 8 Nov 06 Resiko infeksi yang berhubungan dengan APPK
kerusakan jaringan dan peningkatan paparan
dengan lingkungan sekitar dari luka post SC

PERENCANAAN

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Tindakan Ttd


Dx (disertai data pendukung) Nama
1 Nyeri akut yang
: Klien dapat mengontrol nyeri setelah
1. Observasi TTV APPK
berhubungan dengandilakukan tindakan keperawatan selama
2. Observasi tingkat nyeri
reflek spasme otot3x24 jam klien meliputi
sekunder terhadapKriteria P,Q,R,S,T
tindakan pembedahan SC Indikator 1 2 3 4 5 Keterangan 3. Berikan posisi yang
DS : Klien dapat  1. Tidak pernah nyaman dengan tidur
Klien mengatakan luka menyebutkan 2. Jarang terlentang memakai
bekas jahitan terasa faktor 3. Kadang- bantal
nyeri, skala nyeri 7, penyebab kadang 4. Berikan terapi alih
terasa diremas-remas . nyeri 4. Sering baring secara bertahap
Nyeri bertambah bila 5. Ajarkan klien teknik
Klien  5. Selalu
untuk bergerak (alih relaksasi dengan nafas
menyebutkan
baring), berkurang bila dalam
durasi nyeri
untuk tidur, nyeri terasa 6. Berikan injeksi obat

hilang timbul10 menit Klien analgetik
menggunakan
DO :
Klien tampak menahan tindakan
pencegahan
sakit
Terdapat luka jahitan di Klien 
abdomen (vertikal) menggunakan
Klien tampak tindakan non
melindungi daerah analgetik
jahitan Klien 
Klien tampak pucat dan melaporkan
pucat. nyeri
2 Nyeri akut yang
: Klien dapat mengontrol nyeri setelah 1. Observasi TTV APPK
berhubungan dengandilakukan tindakan keperawatan selama 2. Observasi tingkat
kontraksi uterus 3x24 jam nyeri klien meliputi
DS : - Kriteria P,Q,R,S,T
: Abdomen terasa sakit, Indikator 1 2 3 4 5 Keterangan 3. Observasi tinggi
agak tegang, kontraksi Klien dapat 1. Tidak pernah fundus uteri
uterus kuat, FU setinggi menyebutkan 2. Jarang 4. Observasi kontraksi
pusat, perdarahan 1 tella faktor 3. Kadang- uterus
penuh penyebab kadang 5. Observasi perdarahan
nyeri 4. Sering 6. Berikan massage
Klien  5. Selalu uterus
menyebutkan 7. Ajarkan klien teknik
durasi nyeri relaksasi dengan nafas
Klien 
dalam
menggunakan
8. Berikan injeksi obat
tindakan
analgetik
pencegahan
Klien 
menggunakan
tindakan non
analgetik
Klien 
melaporkan
nyeri
Tinggi TFU 
1-2 jari di
atas simpisis
Perdarahan 
Kontraksi 
kuat
3 Kurang perawatan diri :=Kemampuan klien dalam perawatan diri1.= Bantu pasien dalamAPPK
mandi/ hygienemandi meningkat setelah dilakukanperawatan mandi/
keterbatasan geraktindakan keperawatan selama 3x24 jam hygiene
sekunder terhadap postKriteria 2. Monitor kebersihan
SC Indikator 1 2 3 4 5 Keterangan kuku, kulit dan tubuh
DS : Membasahi  1. Tergantung 3. Kolaborasi ke
Klien mengatakan saat tubuhnya 2. Alat dan fisioterapi untuk
mandi/ hygiene dibantu Memakai  orang meningkatkan
orang lain(perawat) deodorant 3. Orang pergerakan klien
Klien mengatakan belum 4. Monitor kemampuan
Membersihkan  4. Alat
bisa turun dari tempat 5. Mandiri klien dalam perawatan
daerah
tidur diri ketika
perineal
DO : memandikan

Perawatan diri ADL Menjaga 5. Berikan talk pada
mandi 2 kebersihan
liputan kulit
(bantuan / pengawasan hidung/ wajah
orang lain) Melakukan 
oral hygiene
4 Kurang pengetahuan: Klien dapat mengetahui tentang perawatan
1. Kaji pengetahuanAPPK
tentang perawatanpayudara dan bayi setelah dilakukan klien tentang
payudara dan perawatantindakan keperawatan selama 30 menit perawatan payudara
bayi yang berhubungan 2. Bantu klien
dengan kurang informasi Kriteria melakukan perawatan
DS : Indikator 1 2 3 4 5 Keterangan payudara
Klien mengatakan belum Tahu  Tidak pernah 3. Ajarkan cara
tahu cara menyusui yang perawatan Jarang perawatan payudara
benar payudara dan Kadang- tujuan dan waktu
Klien mengatakan belum bayi kadang perawatan
tahu cara perawatan bayi 4. Kolaborasi dengan
Tahu tujuan  Sering
dan payudara. Selalu keluarga untuk
perawatan
DO : melakukan perawatan
payudara dan
Klien belum bisa payudara
perawatan
merawat bayinya, karena
kelahiran yang pertama bayi
Puting susu vertid Tahu kapan 

(keluar/ menonjol) ASI perawatan


belum keluar payudara dan
perawatan
bayi
5 Menyusui tidak efektif
: Klien mampu menyusui bayinya setelah 1. Observasi keluarganyaAPPK
yang berhubungandilakukan tindakan keperawatan selamaair susu pada ibu
dengan ketidakefektifan3x24 jam 2. Bantu ibu menyusui
produksi ASI Kriteria baiyi dengan benar
DS : Indikator 1 2 3 4 5 Keterangan 3. Ajarkan ibu untuik
Klien mengatakan masih ASI dapat 1. Tidak pernah melakukan perawatan
lemah kalau bergerak di keluar 2. Jarang payudara 1x sehari
tempat tidur Ibu mampu  3. Kadang-kadang 4. Anjurkan ibu makan
klien mengatakan belum melakukan 4. Sering makanan yang bergizi
mampu menyusui perawatan 5. Selalu 5. Kolaborasi dengan
bayinya payudara dokter untuk
klien mengatakan ASI Ibu dapat  pemberian perlancar
belum keluar menyusui ASI
DO : anaknya
Puting susu vertid
(keluar/ menonjol)
Aerola kehitaman
6 Resiko infeksi yang : Klien mampu mengotrol resiko infeksi 1. Observasi TTV APPK
berhubungan dengansetelah dilakukan tindakan keperawatan 2. Observasi tanda dan
kerusakan jaringan danselama 3x24 jam gejala infeksi
peningkatan paparanKriteria 3. Lakukan perawatan
dengan lingkungan Indikator 1 2 3 4 5 Keterangan luka dengan prinsip
sekitar dari luka post SC Mengontrol 1. Tidak pernah aseptik
DS : - resiko 2. Jarang 4. Tingkatkan intake
DO : Monitor  3. Kadang- nutrisi
Pada abdomen terdapat faktor resiko kadang 5. Ajarkan klien agar
luka jahitan post SC lingkungan 4. Sering menjaga luka tetap
Mengubah  5. Selalu kering
gaya hidup
6. Berikan terapi
untuk
antibiotik
mengurangi
resiko
Meningkatkan 
status
kesehatan
Tanda-tanda 
infeksi tidak
muncul
(kalor, dolor,
rubor, tumor,
fungsiolesa

CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/ Tgl/ No Dx Evaluasi Ttd


Jam (SOAP) Nama
Sabtu, 11- 1 : Klien mengatakan masih nyeri di perut bawah terasa senut-APPK
11-06 senut, skala 3
12.00 : Klien memegang perutnya, ekspresi wajah kesakitan
:
Indikator 1 2 3 4 5 Keterangan
Klien dapat  1. Tidak pernah
menyebutkan faktor 2. Jarang
penyebab nyeri 3. Kadang-
Klien menyebutkan  kadang
durasi nyeri 4. Sering
Klien menggunakan  5. Selalu
tindakan pencegahan
Klien menggunakan 
tindakan non analgetik
Klien melaporkan nyeri 
Klien belum dapat mengontrol nyeri secara maksimal
: Rencana tindakan keperawatan dilanjutkan
11-11-06 2 : Klien mengatakan masih nyeri di perut bawah terasa senut- APPK
senut, skala 3
: Klien memegang perutnya, ekspresi wajah kesakitan
:
Indikator 1 2 3 4 5 Keterangan
Klien dapat 1. Tidak pernah
menyebutkan faktor 2. Jarang
penyebab nyeri 3. Kadang-kadang
Klien menyebutkan  4. Sering
durasi nyeri 5. Selalu
Klien menggunakan 
tindakan pencegahan
Klien menggunakan 
tindakan non analgetik
Klien melaporkan 
nyeri
Tinggi TFU 1-2 jari di 
atas simpisis
Perdarahan 
Kontraksi kuat 

Klien belum dapat mengontrol nyeri secara maksimal


: Rencana tindakan keperawatan dilanjutkan
3 : Klien mengatakan mampu aktivitas banyak, mandi tidakAPPK
perlu dibantu orang lain
: Klien dapat mandi sendiri
ADL 0 (perawatan diri secara penuh)
:
Indikator 1 2 3 4 5 Keterangan
Membasahi tubuhnya 1. Tergantung
Memakai deodorant  2. Alat dan orang
Membersihkan daerah 3. Orang
perineal 4. Alat
Menjaga kebersihan 
hidung/ wajah
Melakukan oral 5. Mandiri
hygiene
Perawatan diri mandi meningkat, belum tercapai maksimal
: Rencana tindakan keperawatan dilanjutkan
4 : Klien mengatakan sudah tahu tentang tata cara atau prosedur APPK
perawatan payudara dan bayi
: Klien bisa menjawab tata cara perawatan payudara
Klien belum bisa menjawab pertanyaan tentang perawatan
bayi
:

Indikator 1 2 3 4 5 Keterangan
Tahu perawatan payudara  1. Tidak pernah
dan bayi 2. Jarang
Tahu tujuan perawatan  3. Kadang-
payudara dan perawatan kadang
bayi 4. Sering
Tahu kapan perawatan  5. Selalu
payudara dan perawatan
bayi
Klien belum sepenuhnya tahu tentang tata cara perawatan
payudara
: Rencana tindakan keperawatan dilanjutkan
5 : Klien mengatakan belum menyusui bayinya APPK
: Air susu belum keluar
Bayi belum menyusu
:

Indikator 1 2 3 4 5 Keterangan
ASI dapat keluar  1. Tidak pernah
Ibu mampu melakukan  2. Jarang
perawatan payudara 3. Kadang-kadang
Ibu dapat menyusui  4. Sering
anaknya 5. Selalu
Klien belum mampu menyusui bayinya
: Rencana tindakan keperawatan dilanjutkan
6 : Klien mengatakan daerah jahitan tidak panas dan sakit APPK
: Jahitan luka merembes

Indikator 1 2 3 4 5 Keterangan
Mengontrol resiko  1. Tidak pernah
Monitor faktor resiko  2. Jarang
lingkungan 3. Kadang-
Mengubah gaya hidup  kadang
untuk mengurangi resiko 4. Sering
Meningkatkan status  5. Selalu
kesehatan
Tanda-tanda infeksi tidak 
muncul (kalor, dolor,
rubor, tumor, fungsiolesa
Klien belum mampu mengontrol resiko infeksi
: Rencana tindakan keperawatan dilanjutkan

You might also like