You are on page 1of 7

Makalah Advanced Energy Conversion System

Fuel Cell & Metal Fuel

Disusun Oleh :

Nama : Raphael Discky Z.P


NIM : 18/425211/TK/46906
Mata Kuliah : Kimia Teknik

TEKNIK MESIN
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
I. Latar Belakang
Energi memiliki peranan penting dan tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan
manusia. Terlebih, saat ini hampir semua aktivitas manusia sangat tergantung pada
energi. Berbagai alat pendukung, seperti alat penerangan, motor penggerak,
peralatan rumah tangga, dan mesin-mesin industri dapat difungsikan jika ada
energi. Ada dua kelompok energi yang didasarkan pada pembaruan, yaitu energi
terbarukan dan energi yang terbatas di alam.
Pemanfaatan energi yang tidak dapat diperbarui secara berlebihan dapat
menimbulkan krisis energi. Saat ini dan beberapa tahun ke depan, manusia masih
bergantung pada sumber energi fosil yang ketersediaannya terbatas di alam. Melihat
kondisi tersebut maka saat ini diperlukan energi alternatif lainnya untuk memenuhi
kebutuhan energi manusia seperti fuel cell dan metal fuel yang akan dijelaskan pada
makalah ini.

II. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui informasi
tentang fuel cell dan metal fuel, pengertian, prinsip kerja, jenis-jenis dari energi
alternatif tersebut, aplikasi serta penggunaannya di Indonesia.

III. Pembahasan

Fuel Cell

 Pengertian dan Prinsip

Fuel cell merupakan suatu pembangkit listrik yang mengubah energi kimia
langsung menjadi listrik dengan menggunakan hidrogen sebagai bahan bakarnya
dan oksigen sebagai oksidannya. Fuel cell berfungsi seperti baterai yaitu
menghasilkan tegangan listrik. Tegangan keluaran yang dihasilkan oleh fuel cell
adalah tegangan searah. Tegangan output berbeban dari satu sel fuel cell berkisar
antara 0,7V, lebih kecil dari tegangan yang dikeluarkan baterai kering.
Fuel cell akan terus menerus memberikan energi listrik selama hidrogen
kontinyu disalurkan kepadanya. Jadi tegangan yang dihasilkan oleh fuel cell tidak
akan habis selama bahan bakar hidrogen masih ada. Limbah yang dihasilkan oleh
fuel cell adalah air. Oleh karena itu sumber energi listrik ini ramah lingkungan dan
secara alamiah hidrogen tersedia dalam jumlah besar hingga bisa dimanfaatkan dari
generasi ke generasi. Fuel cell juga berfungsi seperti baterai, lalu apa bedanya fuel
cell dengan baterai?

Fuel cell terdiri dari pelat anoda, pelat katoda dan lapisan elektrolit di
tengahnya, diperlihatkan pada gambar dibawah ;

Baterai adalah suatu alat penyimpan energi listrik yang dapat diisi kembali
setelah energi digunakan. Kapasitas atau kemampuan menyimpan energi
ditentukan oleh semua komponen didalam baterai seperti jenis material yang
digunakan dan jenis elektrolitnya sehingga dikenal baterai asam dan baterai alkali.
Baterai mempunyai elektroda positif, elektroda negatif dan larutan elektrolit.
Sebuah sel fuel cell dalam beberapa aspek mirip dengan baterai. Memiliki
elektrolit, dan elektroda positif dan negatif, dan menghasilkan listrik searah melalui
reaksi elektrokimia. Namun, tidak seperti baterai, sebuah sel fuel cell membutuhkan
pasokan bahan bakar berupa hidrogen dan pasokan oksigen konstan. Elektroda
dalam baterai akan mengalami perubahan kimia, sedangkan elektroda dalam sel
fuel cell tidak mengalami perubahan kimia. Baterai yang menghasilkan listrik
melalui reaksi elektrokimia melibatkan bahan-bahan yang ada di baterai. Karena
itu, baterai mungkin akan habis ketika bahan-bahan yang berpartisipasi dalam
reaksi elektrokimia habis, sedangkan tegangan fuel cell tidak akan habis selama
pasokan berlangsung terus menerus.

 Jenis-Jenis Fuel Cell

Jenis Elektrolit Katalis Temperatur Karakteristik


Operasi (oC)

Alkaline Fuel cell KOH Platinum 60-120 Efisiensi energi tinggi,


(AFC)

Phosphoric Acid Phosphoric Acid Platinum 160-200 Efisiensi energi terbatas,


Fuel cell (PAFC) (H+) peka terhadap CO2(<1,5%
Vol)

Molten Carbonate Molten Electrode 500-650 Rentan korosi temperature


Fuel cell (MCFC) Carbonate Material tinggi
(CO22-)

Solid Oxide Fuel Lapisan Electrode 800-1000 Efisiensi sistem tinggi,


cell (SOFC) Keramik(O2-) Material temperatur operasi perlu
direduksi

Polymer Polymer Platinum 60-100 Kerapatan energi tinggi,


Electrolyte Electrolyte (H+) memiliki kepekaan
Membrane Fuel terhadap CO (<100ppm)
cell (PEMFC)

Direct Methanol Electrolyte Platinum 60-120 Efisiensi sistem tinggi, peka


Fuel cell (DMFC) Polymer(H+) terhadap hasil oksidasi di
anoda

 Pemanfaatan dan Kemungkinan Dimanfaatkan di Indonesia


Pemanfaatan fuel cell sebagai energi penghasil tentu sangat bermanfaat dan
memuaskan karena beberapa kelebihan yang jelas-jelas dimiliki fuel cell ini
dibandingkan dengan motor penggerak konvensional yaitu motor bakar, beberapa
hasil yang menguntungkan seperti polusi yang rendah, efisiensi lebih tinggi, lebih
tidak bising, umur lebih panjang, perawatan lebih murah dan mudah. Bagaimana
penerapannya di Indonesia? Setelah melihat keadaan birokrasi yang sangat sulit,
mungkin penerapan ini tidak akan berhasil. Peneliti, mahasiswa, dan siswa
diperlukan untuk kontribusi dalam pengembangan fuel cell ini. Selain itu,
pemerintah juga perlu peka dan cepat dalam membantu untuk melakukan penelitian
tersebut.

Metal Fuel

 Pengertian dan Prinsip


Metal fuel dibuat dengan menggiling logam menjadi bubuk, yang kemudian
dimasukkan ke dalam pembakar. Hal tersebut sangat efisien sehingga lebih banyak
energi dan panas dihasilkan per liter serbuk besi, dibandingkan dengan satu liter
gas. Metal fuel redox cycle, dimana proses pembakaran mampu dimanfaatkan
sebagai energi dan residu/ solid waste dari hasil pembakaran mampu direcycle
untuk digunakan kembali membangkitkan energi dengan menggunakan siklus
redox. Metal powder fuels dapat menjadi energi yang bersih dan diterapkan secara
global, dengan rantai distribusi yang mudah. metal fuels dapat digunakan untuk
combustor untuk heat engine, dan beberapa untuk penggunaan transportasi dan
pembangkit listrik.

 Contoh Reaksi Kimia yang Terlibat

Proses pembakaran Magnesium


Ketika magnesium berada dalam bentuk logam maka akan terbakar dengan
sangat mudah di udara. Namun, untuk memulai reaksi (pembakaran) logam
magnesium membutuhkan sumber energi. Api memberikan sumber panas yang
dapat menjadi energi aktivasi magnesium. Ketika energi aktivasi tercapai maka
reaksi kimia dengan oksigen di lingkungan dapat berlangsung spontan. Ketika
logam magnesium terbakar dan bertemu dengan oksigen maka terbentuk
magnesium oksida dan melepaskan energi.

- Reaksi kimia diatas terjadi dengan menggunakan partikel besi (small


particle).
- Logam seperti besi ini diklasifikasikan sebagai logam reaktif karena bereaksi
secara spontan dengan oksigen, berlawanan dengan logam emas yang tidak
bereaksi spontan dengan oksigen (logam mulia).
- Golongan nomor 1-8 dan 12-14 menjadi perhatian karena logam kimia
tersebut dapat bereaksi dengan oksigen dan melepaskan energi ke lingkungan
serta dapat dijadikan rujukan energi baru.

 Pemanfaatan dan Kemungkinan Dimanfaatkan di Indonesia

a. Pembakaran metal dalam internal combustion engine

Performa pembarakan yang buruk karena ukuran partikel yang cukup besar
dan proses difusi pembakaran yang tidak merata pada permukaan metal dan
sekelilingnya

b. Rankine cycle power generation

Penggunaan metal powder untuk pembangkit listrik stasioner yang biasa


menggunakan bahan bakar fossil, dan panas bumi. sistem pembangkit dapat
diadopsi dengan mempertimbangkan metal powder sebagai bahan bakar untuk
memanaskan steam untuk keperluan turbin sebagai pembangkit listrik

c. Metal fueled combustor dengan sistim pembangkit

Metal fuel combuster dikombinasikan dengan cyclone separator dapat


meningkatkan performance pembakaran metal powder disamping dapat
memisahkan metal oxide hasil dari proses pembakaran. Turbulensi yang terjadi
pada separator meningkatkan laju reaksi pembakaran.
d. Produk hasil pembakaran metal oxide
Pembakaran dari aluminium dan magnesium dapat menghasilkan produk
hasil pembakaran berupa nanometric metal oxide. Cyclone separator memiliki
efisiensi tinggi dalam memisahkan partikel metal oxide hasil pembakaran.

IV. Kesimpulan
Energi adalah suatu bentuk kekuatan yang dihasilkan atau dimiliki suatu
benda. Energi menjadi komponen penting bagi kelangsungan hidup manusia karena
hampir semua aktivitas manusia sangat bergantung kepada persediaan energi yang
cukup. Untuk menghindari krisis energi karena keterbatasan energi di alam maka
diperlukan energi alternatif. Fuel cell dan metal fuel merupakan contoh energi
alternatif yang perlu dikembangkan di Indonesia. Kesiapan akan teknologi baru
yang menggantikan teknologi lama ini, sangat diharapkan oleh semua pihak.
Diharapkan dengan adanya energi alternatif tersebut kebutuhan manusia akan
sumber energi tidak akan berkurang.

Daftar Pustaka

 Energy, U.D.o., Fuel Cell Handbook. 7th Edittion ed. 2004, Morgantown, West
Virginia: EG & G Technical Inc.

 Chris, R. and S. Scott, Introduction to Fuel Cell Technology. 2003, Notre Dame.
 Colleen Spiegel, PEM Fuel Cell Modeling and Simulation Using MATLAB,
Elsevier Inc, 2008.
 Matthew Mench, Fuel cell engines, John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New
Jersey, 2008
 Frano Barbir, PEM Fuel Cells: Theory and Practice, Elsevier Inc, 2005
 J. Larminie, Andrew Dicks, Fuel Cell Systems Explained Second Edition, John
Wiley & Sons Ltd, England 2003.
 Michael W. Ellis, Michael R. Von Spakovsky, Douglas J. Nelson, Fuel Cell
Systems: Efficient, Flexible Energy Conversion for the 21st Century, Proceedings
of IEEE, 2001, 89 (12).
 ………., Fuel Cell Vehicles(From Auto Manufacturers),http://www.fuelcells.
org/info/charts/carchart.pdf
 http://www.ultimatecarpage.com/car/1405/Honda-FCX.html
 Sandeep Dhameja, Electric Vehicle Battery Systems, Newnes, Woburn 2002.

You might also like