You are on page 1of 36

KONSEP DAN PRINSIP KEBUTUHAN NUTRISI

OLEH:

NI PUTU SUYATI NINGSIH (173222820)

KELAS B 10B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN ALIH JENJANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkatNya-
lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Konsep dan Prinsip Kebutuhan
Nutrisi” tepat pada waktunya.
Makalah ini dapat diselesaikan bukanlah semata-mata usaha penulis sendiri, melainkan
berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini saya selaku penulis
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu baik bantuan secara fisik
maupun batin yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan menjadi sumbangan pemikiran
kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan makalah ini ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.

Denpasar, 26 Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................................................. 2
1. Tujuan Umum .................................................................................................................. 2
2. Tujuan Khusus.................................................................................................................. 2
D. Manfaat ................................................................................................................................ 3
BAB II............................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 4
A. Konsep dan Prinsip Kebutuhan Nutrisi................................................................................ 4
1. Pengertian ......................................................................................................................... 4
2. Prinsip-prinsip nutrisi ....................................................................................................... 4
3. Proses pencernaan makanan ........................................................................................... 10
4. Kebutuhan nutrisi sesuai tahap tumbuh kembang .......................................................... 14
5. Pola makan alternatif memenuhi kebutuhan nutrisi ....................................................... 21
B. Pengkajian Kebutuhan Nutrisi ........................................................................................... 25
C. Diagnosa Keperawatan terkait dengan Kebutuhan Nutrisi ................................................ 27
D. Intervensi Keperawatan ..................................................................................................... 27
BAB III ......................................................................................................................................... 32
PENUTUP..................................................................................................................................... 32
A. Simpulan ............................................................................................................................ 32
B. Saran .................................................................................................................................. 33
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 33

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan
tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel
yang rusak. Semua tersebut didapat dari zat-zat dari luar tubuh yang disebut
dengan nutrisi. Nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme
tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umum faktor yang
mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untu kebutuhan
metabolisme bassal, faktor patologis seperti adanya penyakit tertentu yang
menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor sosio-
ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital
bagi semua makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi
tubuh tiga kali sehari selama puluhan tahun akan menjadi racun yang
menyebabkan penyakit dikemudian hari
Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi ada sistem yang berperan di dalamnya
yaitu sistem pencernaan yang nantinya kan membantu dalam memilah nutrisi
yang baik dan buruk bagi tubuh. Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena
apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam tubuh dan bisa menyebabkan
timbulnya penyakit / terkena gizi buruk yang dapat merugikan tubuh.
Menurut penulis, masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi ini diharapkan dapat
dipahami terutama bagi tenaga kesehatan seperti perawat. Hal ini disebabkan
karena seorang perawat diharapkan mampu dalam memberikan asuhan
keperawatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan pasien.

1
Berdasarkan latar belakang diatas yang mengemukakan bahwa nutrisi sangat
penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi semua
makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga kali
sehari selama puluhan tahun akan menjadi racun yang menyebabkan penyakit
dikemudian hari. Oleh karena itu diperlukannya pemahaman bagi perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan yang tepat sesuai kebutuhan pasien.
Berdasarkan hal tersebut penulis mengangkat materi tentang konsep dan prinsip
kebutuhan nutrisi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep dan prinsip kebutuhan nutrisi?
2. Apa saja pengkajian kebutuhan nutrisi?
3. Apa saja diagnosa keperawatan yang terkait dengan kebutuhan nutrisi?
4. Apa saja rencana tindakan yang sesuai dengan diagnosa keperawatan tentang
kebutuhan nutrisi?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami konsep konsep dan prinsip kebutuhan
nutrisi
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui konsep dan prinsip kebutuhan nutrisi
b. Untuk mengetahui pengkajian kebutuhan nutrisi
c. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan yang terkait dengan kebutuhan
nutrisi
d. Untuk mengetahui rencana tindakan, implementasi dan evaluasi yang
sesuai dengan diagnosa keperawatan tentang kebutuhan nutrisi.

2
D. Manfaat
Penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca makalah ini
diharapkan dapat menambah wawasan tentang konsep dan prinsip kebutuhan
nutrisi dan menyesuaikan dengan setiap asuhan keperawatan serta dapat
menambah wawasan dan pengetahuan penulis beserta civitas akademika tentang
konsep dan prinsip kebutuhan nutrisi

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep dan Prinsip Kebutuhan Nutrisi


1. Pengertian
Nutrisi adalah pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh (Alimul,
2006, hal. 52).
Nutrisi merupakan substansi organik dan organik yang ditemukan dalam
makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik (Kozier
dalam Mubarak, 2008, hal. 26).
Nutrisi adalah subtansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi
normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan (Wikipedia
Indonesia, 2008).
Nutrisi adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan (Supariasa, 2001).

2. Prinsip-prinsip nutrisi
a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hydrogen
dan oksigen, terdapat dalam tumbuhan seperti beras, jagung, gandum, umbi-
umbian, dan terbentuk melalui proses asimilasi dalam tumbuhan (Pekik, 2007)
Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang
mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur
Hidrogen clan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh
karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol

4
lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan
yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan.
Karbohidrat terdiri dari dua: karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
1) Karbohidrat sederhana
Karbohidrat sederhana terdiri dari:
a) Monosakarida
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, Ada tiga jenis heksosa
yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
 Glukosa
Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam
dalam jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon,
dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu.
 Fruktosa
Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula paling manis.
 Galaktosa
Galaktosa, tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa,
akan tetapi terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa.
b) Disakarida
Ada empat jenis disakarida, yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa,
dan trehaltosa.
 Trehalosa seperti juga maltosa, terdiri atas dua mol glukosa dan dikenal
sebagai gila jamur. Sebanyak 15% bagian kering jamur terdiri atas trehalosa.
Trehalosa juga terdapat dalam serangga.
 Sukrosa atau sakarosa dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Secara
komersial gula pasir yang 99% terdiri atas sukrosa dibuat dari kedua macam
bahan makanan tersebut melalui proses penyulingan dan kristalisasi. Gula
merah yang banyak digunakan di Indonesia dibuat dari tebu, kelapa atau enau

5
melalui proses penyulingan tidak sempurna. Sukrosa juga terdapat di dalam
buah, sayuran, dan madu.
 Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk pada
setiap pemecahan pati, seperti yang terjadi pada tumbuh- tumbuhan bila benih
atau bijian berkecambah dan di dalam usus manusia pada pencernaan pati.
 Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit
glukosa dan satu unit galaktosa. Kekurangan laktase ini menyebabkan
ketidaktahanan terhadap laktosa.
c) Oligosakarida
Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida.
 Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas unit-
unit glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini terdapat
dalam biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan serta tidak dapat dipecah
oleh enzim-enzim pencernaan.
 Fruktan adalah sekelompok oligo dan polisakarida yang terdiri atas beberapa
unit fruktosa yang terikat dengan satu molekul glukosa. Fruktan terdapat di
dalam serealia, bawang merah, bawang putih, dan asparagus. Fruktan tidak
dicernakan secara berarti. Sebagian ebsar di dalam usus besar difermentasi.
2) Karbohidrat kompleks
a) Polisakarida
Karbohidrat kompleks ini dapat mengandung sampai tiga ribu unit gula
sederhana yang tersusun dalam bentuk rantai panjang lurus atau bercabang.
Jenis polisakarida yang penting adalah pati, dekstrin, glikogen, dan
polisakarida nonpati.
 Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan
merupakan karbohidrat utama yang dimakan manusia di seluruh dunia. Pati
terutama terdapat dalam padi-padian, biji-bijian, dan umbi-umbian.

6
 Dekstrin merupakan produk antara pada perencanaan pati atau dibentuk
melalui hidrolisis parsial pati. Dekstrin merupakan sumber utama
karbohidrat dalam makanan lewat pipa (tube feeding).
 Glikogen dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk simpanan
karbohidrat di dalam tubuh manusia dan hewan, yang terutama terdapat di
dalam hati dan otot. Dua pertiga bagian dari glikogen disimpan dalam otot
dan selebihnya dalam hati. Glikogen dalam otot hanya dapat digunakan
untuk keperluan energi di dalam otot tersebut, sedangkan glikogen dalam
hati dapat digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan semua sel
tubuh.
 Polisakari dan Nonpati/SeratSerat akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian
karena peranannya dalam mencegah berbagai penyakit. Ada dua golongan
serat yaitu yang tidak dapat larut dan yang dapat larut dalam air. Serat yang
tidak larut dalam air adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Serat yang
larut dalam air adalah pektin, gum, mukilase, glukan, dan algal.

Fungsi karbohidrat
 Fungsi utamanya sebagai sumber energi ( 1 gram karbohidrat menghasilkan 4
kalori ) bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh. Sebagian dari karbohidrat
diubah langsung menjadi energi untuk aktifitas tubuh, dan sebagian lagi
disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan otot. Ada beberapa jaringan tubuh
seperti sistem syaraf dan eritrosit hanya dapat menggunakan energi yang
berasal dari karbohidrat saja.
 Melindungi protein agar tidak terbakar sebagai penghasil energi.
 Membantu metabolisme lemak dan protein, dengan demikian dapat mencegah
terjadinya ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan.
 Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.

7
 Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam tubuh. Laktosa
misalnya berfungsi membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan
komponen yang penting dalam asam nukleat.
b. Protein
Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan
tubuh. Beberapa sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging,
babi, domba, kalkun, dan hati. Beberapa sumber protein nabati adalah:
kelompok kacang polong (misalnya buncis, kapri, dan kedelai), kacang-
kacangan, dan biji-bijian.
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini
berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein
akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam
amino yang kemudian akan diserap oleh usus. Kebutuhan protein 10-15%
atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi total.
Fungsi protein :
 Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme
yang normal
 Protein menghasilkan jaringan baru.
 Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan
fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
 Protein sebagai sumber energi.
c. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri
atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Kebutuhan lemak 10-25%
dari kebutuhan energi total.
Fungsi lemak :
 Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan
dengan memberikan 9 kal/gr.

8
 Ikut serta membangun jaringan tubuh.
 Perlindungan
 Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
d. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh
dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air
(vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A,
D, E dan K).
1) Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam
proses kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan
menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan serta rentan terhadap
infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju, dan hati.
2) Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya
sel-sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota B-kompleks)
membantu sel tubuh menghasilkan energi. Vitamin B6 membantu tubuh
melawan penyakit dan infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan sel darah
merah. Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah kelambatan
pertumbuhan, anemia, gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan
jantung. Makanan seperti misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak
mengandung vitamin B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-kompleks
bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari kacang buncis dan daging
babi, B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.
3) Vitamin C
Vitamin C terdapat pada jeruk dan berbagai sayuran. Vitamin C sangat
diperlukan tubuh untuk membentuk beberapa zat kimia dan menggerakkan zat

9
kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B) agar dapat digunakan tubuh.
Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi.
4) Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D. Vitamin D
sangat penting karena membantu kalsium masuk ke tulang.
e. Mineral dan Air
1) Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan
sangat penting dalam pengendalian sistem cairan tubuh. Mineral merupakan
konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka
mengandung sebagian besar mineral.
Fungsi mineral yaitu
 Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi
cairan tubuh (Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler)).
 Bahan dasar enzim dan protein.
 Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari mineral.
2) Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh
manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang dewasa
asupan air berkisar antara 1200-1500 cc per hari, namun dianjurkan sebanyak
1900 cc sebagai batas optimum
3. Proses pencernaan makanan
Menurut Asmadi (2008), dalam sistem pencernaan terjadi proses ingesti, digesti,
absorpsi, metabolisme, dan ekresi
a) Ingesti
Ingesti adalah suatu proses masuknya makanan dan cairan dari lingkungan ke
dalam tubuh melalui proses menelan baik melalui koordinasi gerakan volunter
dan involunter.Tahap pertama adalah koordinasi otot lengan dan tangan
membawa makanan ke mulut terjadi proses mengunyah yaitu proses
penyederhanaan ukuran makanan yang melibatkan gigi,otot mulut,gusi dan lidah.

10
Tahap selanjutnya adalah setelah makanan dikunyah adalah proses
menelan,merupakan bergeraknya makanan dari mulut ke esofagus menuju
lambung.Proses ini terjadi secara refleks akibat penekanan pada bagian faring.
b) Digesti
Digesti merupakan rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan yang di
bawa kedalam lambung dan usus halus.Pada proses ini terjadi penyederhanaan ukuran
makanan sampai dapat di absorbsi oleh intestinal.
 Digesti Karbohidrat : proses dimulai pada mulut,dibantu oleh enzim ptialin yang
mengubah amilum menjadi maltosa. Selanjutnya dibantu oleh enzim amylase
yang dihasilkan pankreas.Lalu dilakukan di usus halus melalui proses mekanik
dan kimiawi.
 Digesti protein: pada digesti protein di lambung, terjadi pengubahan protein
menjadi pepton oleh enzim pepsin. Pepton kemudian didigesti lagi menjadi
peptida yang lebih kecil di duodenum oleh enzim tripsin yang di hasilkan
pankreas. Selanjutnya peptida didigesti lagi menjadi asam amino yang siap untuk
diabsorbsi
 Digesti Lemak : Pada proses awal digesti lemak diemulsi di lambung,lalu diurai
menjadi asam lemak dan gliserol oleh enzim lipase yang dihasilkan pankreas.
Hasil penguraian akan diabsorbsi di usus, Lambung berfungsi sebagai gudang
makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan
enzim-enzim.
c) Absorbsi
Absorbsi merupakan proses nutrien diserap usus melalui saluran darah dan
getah bening menuju ke hepar .Di lambung hanya terjadi absorbsi alcohol ,pada
usus halus terjadi proses utama yaitu 90% dari nutrien yang sudah dicerna dan
sedikit absorbsi air.
Secara spesifik ,absorpsi yang terjadi di usus halus adalah pada usus halus
bagian atas mengabsorbsi vitamin yang larut dalam air, asam lemak,dan

11
gliserol,natrium,kalsium.Fe,serta klorida. Usus halus bagian tengah mengabsorbsi
monosakarida,asam amino,dan zat lainnya.Sedangkan usus halus bagian bawah
mengabsorbsi garam empedu dan vitamin B12. Absorpsi air paling banyak
dilakukan pada kolon.
 Absorbsi karbohidrat : karbohidrat diabsorbsi dalam bentuk monosakarida
terutama glukosa,galaktosa,fruktosa.Absorpsi terjadi secara transpor aktif
untuk glukosa dan galaktosa dan secara difusi untuk fruktosa.
 Absorbsi protein : protein diabsorbsi dalam bentuk asam amino secara
transpor aktif
 Absorbsi lemak : lemak diabsorbsi dalam bentuk asam lemak dan gliserol
dengan bantuan asam empedu masuk ke dalam sel mukosa usus halus.
d) Metabolisme
Metabolisme adalah prose akhir penggunaan makanan dalam tubuh yang
meliputi semua perubahan kimia yang dialami zat makanan sejak diserap oleh
tubuh hingga dikeluarkan oleh tubuh sebagai sampah. Glukosa yang merupakan
hasil akhir digesti karbohidrat akan mengalami proses oksidasi dan menghasilkan
kalori,energi.dan zat buangan seperti karbon dioksida. Bila glukosa ini tidak dapat
dipakai sebagai sumber energi,maka glukosa akan mengalami proses glikogenesis
dan menghasilkan glikogen yang disimpan di hepar dan otot.
Sementara protein oleh tubuh digunakan untuk aktivitas dalam tubuh,sistem
imun,dan normalisasi pertumbuhan,memproduksi enzim, memelihara sel,
perbaikan jaringan dan menjags keseimbangan tubuh.
e) Ekskresi
Ekskresi adalah proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme dalam tubuh untuk
menjaga homeostasis,caranya melalui defekasi yaitu mengesksresi sisa
metabolisme berupa feses melalui saluran cerna. Miksi membuang sisa
metabolisme dalam bentuk urin yang dikeluarkan oleh urogenitalia. Diaforesis
merupakan pembuangan zat sisa metabolisme melalui keringat.

12
Pathway Proses Pencernaan Makanan

Makanan
Proses digesti karbohidrat
(enzim ptialin) Mulut
Pati maltosa

gigi Lidah Kelenjar Ludah


Ingesti

Tenggorokan
Digesti :
Protein (Pepsin) Digesti :
Lambung
Protein Pepton Maltosa Glukosa

Usus Halus (monosakarida)

Absorpsi Pepton Asam amino


Usus Besar Lemak asam lemak +
gliserol
Rektum

Anus Ekskresi

13
4. Kebutuhan nutrisi sesuai tahap tumbuh kembang
a) Nutrisi Bagi Neonatus
Kebutuhan bayi akan zat-zat gizi adalah yang paling tinggi bila dinyatakan
dalam satuan berat badan karena bayi sedang ada dalam periode pertumbuhan
yang sangat pesat. Kebutuhan bayi akan energi adalah 100-110 kal/kg berat
badan sehari dan kebutuhannya akan protein adalah 3-4 gram/kg berat badan
sehari. Bayi mulai disusukan sedini mungkin, langsung setelah lahir. Waktu dan
lama menyusui disesuaikan dengan kebutuhan bayi (on demand) untuk
pertumbuhan tulang kerangka, kebutuhan kalsium (Ca) dan posfor (P) harus
sangat diperhatikan.
Ketika dilahirkan, bayi cenderung kekurangan cadangan vitamin A dan
vitamin K sehingga harus diberi vitamin ini sejak umur dini postnatal. Juga unsur
Fe termasuk yang cepat menyusut pada neonatus. Usus neonatus masih steril
tidak mengandung flora, sampai mengkonsumsi makanan (ASI) pertama dari
luar. Flora usus ini sanggup mensintesa berbagai vitamin B-kompleks dan
vitamin K. Terutama vitamin K harus diberikan pada neonatus, untuk
menghindarkan hemorrhagia neonatorum karena kekurangan vitamin K tersebut.
Selain itu derajat penguapan cairan badan pada bayi juga relatif tinggi, sehingga
pemberian air kepada bayi harus diperhatikan khusus. Makanan bayi yang
alamiah adalah ASI (Air Susu Ibu). ASI dianjurkan untuk bayi karena :
 Nilai, komponen yang terkandung didalamnya sangat sesuai untuk bayi
 Mengandung antibody, yaitu kolostrum.
 Kebutuhan psikologis dapat dipenuhi
 Praktis, selalu segar dan ekonomis.
Nilai Gizi ASI :
 Protein
 Karbohidrat
 Lemak

14
 Vitamin
 Mineral
b) Nutrisi Bagi Infant
Pada usia ini bayi dapat diberikan buah–buahan (pisang) atau biscuit sejak
usia 2 bulan sedangkan pemberian makanan lumat sampai lembik (bubur susu)
pada usia 5 – 4 bulan, sesuai keperluan bayi masing – masing.
Pada bulan keempat biasanya dimulai pemberian makanan padat, yaitu
makanan lumat, misalnya bubur susu yang dapat dibuat dari tepung (beras,
jagung atau havermouth), susu dan gula. Waktu yang untuk memberikan
makanan lumat dapat dipilih yang sesuai, misalnya sekitar jam 09.00 dengan
memperhatikan bahwa kira – kira 2 jam sebelumnya tidak diberikan apa–apa.
Dengan demikian bayi menyusui dengan kebutuhannya, diberi bubur susu satu
kali dan buah – buahan satu kali.
Pada bayi umur 5 – 6 bulan dapat diberikan 2 kali makanan bubur susu sehari,
buah – buahan dan telur. Sementara bayi umur 6 – 7 bulan dapat mulai
diberikan nasi tim yang merupakan makanan lunak dan juga merupakan
makanan campuran yang lengkap karena dapat dibuat dari beras, bahan makanan
sumber protein hewani (hati, daging cincang, telur atau tepung ikan) dan bahan
makanan sumber protein nabati yaitu tahu, tempe, sayuran hijau (bayam), buah
tomat dan wortel. Dengan demikian nasi tim merupakan makanan yang
mengandung nutrien yang lengkap bila dibuat dengan bahan – bahan tersebut.
Selama masa bayi makan nasi tim harus disaring terlebih dahulu untuk
memudahkan menelannya dan tidak banyak mengandung serat – serat yang
dapat mempersulit pencernaan.
Pada bayi umur 8 – 12 bulan bubur susu sudah dapat diganti seluruhnya
dengan nasi tim, yaitu, pada pagi hari sebagai makan pagi, misalnya jam 09.00,
pada siang hari sebagai makan siang sekitar jam 13.00 dan pada sore hari sebagai
makan malam sekitar jam 17.00 – 18.00.

15
Pada akhir masa bayi telah dibiasakan bayi menerima makanan 3 kali sehari,
yaitu pada waktu pagi (makan pagi), siang (makan siang), dan sore atau malam
(makan malam). Selama masa bayi telur cukup diberikan sekali sehari, bila bayi
tidak alergi. Telur dapat dimakan tersendiri setelah dimasak matang atau
setengah matang atau dimakan bersama – sama dengan nasi tim.
c) Nutrisi Bagi Toddler
1) Kebutuhan Nutrisi
 Kecepatan pertumbuhan berkurang secara dramatis sehingga kebutuhan anak
usia ini terhadap kalori, protein dan cairan menurun.
 Kebutuhan kalori 102 kkal/kgBB/hari & Kebutuhan protein 1,2 gr/kgBB/hari.
 Pemberian susu tidak lebih dari 1 liter / hari untuk membantu menjamin
asupan makanan yang kaya zat besi.
d) Nutrisi Bagi Pra Sekolah
Karakteristik yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang perlu
diperhatikan pada anak Prasekolah adalah:
 Nafsu makan berkurang.
 Anak lebih tertarik pada aktivitas bermain dengan teman atau lingkungannya
dari pada makan.
 Anak mulai senang mencoba jenis makanan baru.
 Waktu makan merupakan kesempatan yang baik bagi anak untuk belajar dan
bersosialisasi dengan keluarga.
Kebutuhan Nutrisi

 Kebutuhan nutrisi pada usia ini hampir sama dengan toddler meskipun
kebtuhan kalori menurun sampai 90 kkal/kgBB/hari & kebutuhan protein
tetap 1,2 gr/kgBB/hari.
 Kebutuhan cairan 100 ml/kgBB/hari, bergantung pada tingkat aktivitas anak.
Pola dan Pilihan Makanan
 Pada usia anak mungkin enolak sayuran, makanan kombinasi dan hati.

16
 Makanan yang disukai anatara lain sereal, daging, kentang, buah-buahan dan
permen.
 Banyak anak pada usia ini yang tidak dapt diam atau cerewet selama makan
dengan keluarga dan dapat tetap berjuang dengan penggunaan peralatan
makan.
 Kebiasaan orang lain mempengaruhi anak usia 5 tahun.
e) Nutrisi Pada Usia Sekolah
Pertumbuhan anak tidak banyak mengalami perubahan yang berarti, sehingga
kebutuhan kalori anak usia sekolah adalah 85 kkal/kg berat badan. Beberapa
karakteristik yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang perlu
diperhatikan pada anak usia sekolah adalah sebagai berikut :
 Anak dapat mengatur pola makannya sendiri.
 Adanya pengaruh teman atau jajanan di lingkungan sekolah dan di
lingkungan luar rumah serta adanya reklame atau iklan makanan tertentu di
televisi yang dapat mempengaruhi pola makan atau keinginannya untuk
mencoba makanan yang belum dikenalnya.
 Kebiasaan menyukai satu makanan tertentu berangsur – angsur hilang.
 Pengaruh aktivitas beramain dapat menyeababkan keinginan yang lebih besar
pada aktivitas bermain dari pada makan.
Kebutuhan Nutrisi

 Kebutuhan kalori harian pada usia ini menurun berhubungan dengan ukuran
tubuh. Anak usia sekolah membutuhkan rata-rata 2400 kalori / hari.
 Pengasuh / orangtua harus tetap menekankan kebutuhan terhadap diet
seimbang sesuai dengan piramida makanan : tubuh menyimpan cadangan
makanan sebagai sumber kebutuhan pertumbuhan yang meningkat saat
remaja.

17
Kebutuhan nutrisi anak berdasarkan golongan umur dalam tahun :
Usia Kalori Protein Cal Fe Vit A Vit B Vit C
10-12 1900 60 0,75 8 2500 0,7 25
7-9 1600 50 0,75 7 2500 0,6 25
5-6 1400 40 0,50 6 2500 0,6 25
Tahun cal Dr Dr Mg U Mg Mg

f) Nutrisi Pada Remaja


Kelompok umur remaja juga menunjukkan fase pertumbuhan yang pesat,
yang disebut “adolescense growth spurt”, sehingga memerlukan zat-zat gizi
yang relatif besar jumlahnya. Pada remaja laki-laki kegiatan jasmani sangat,
karena biasanya pada umur inilah perhatian untuk sport sedang tinggi-tingginya,
seperti atletik, mendaki gunung, sepak bola, hiking dan sebagainya. Bila
konsumsi berbagai zat gizi tidak ditingkatkan, mungkin terjadi defisiensi relatif
terutama defisiensi vitamin-vitamin.
Pada remaja perempuan mulai terjadi menarche dan menses disertai
pembuangan sejumlah Fe. Remaja putri kelompok ini sangat sadar akan bentuk
badannya, sehingga banyak yang membatasi konsumsi makanannya. Bahkan
banyak yang berdiit tanpa pengawasan atau nasihat seorang ahli kesehatan dan
gizi. Penyuluhan dan bimbingan gizi yang benar dan jelas sangat diperlukan oleh
golongan remaja ini.
Kebutuhan Nutrisi
 Kebutuhan nutrisi harian pada usia ini harus seimbang di antara berbagai
kelompok makanan.
 Rata-rata kebutuhan asupan kalori harian bervariasi sesuai dengan gender
& usia :
Perempuan
 usia 11 – 14 tahun membutuhkan kalori 48 kkal/kgBB/hari

18
 usia 15 – 18 tahun membutuhkan kalori 38 kkal/kgBB/hari
Laki-laki
 usia 11 – 14 tahun membutuhkan kalori 60 kkal/kgBB/hari
 usia 15 – 18 tahun membutuhkan kalori 42 kkal/kgBB/hari
g) Nutrisi Pada Dewasa
Pada orang dewasa, dimana pertumbuhan tidak lagi terjadi kebutuhan zat-zat
gizi lebih tergantung pada aktivitas fisiknya. Umumnya laki-laki lebih
memerlukan energi ini disebabkan karena secara fisik laki-laki lebih banyak
bergerak tetapi pada aktivitasnya juga memerlukan energi banyak. Semakin
tinggi dan semakin berat badan seseorang maka kebutuhan energinya juga perlu
ditambahkan.
Faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan adalah aktivitas fisik angka
kecukupan gizi energi untuk dewasa 2000-2200 kkal ( untuk perempuan ) dan
untuk laki-laki antara 2400-2800 kkal setiap hari. Energi ini dianjurkan sekitar
60% berasal dari sumber karbohidrat.
Klasifikasi dewasa berdasarkan usia :
 Masa dewasa muda (21-30 th)
Kebutuhan nutrisi pada usia ini untuk proses pertumbuhan, proses
pemeliharaan dan pebaikan tubuh, mempertahankan keadaan gizi.
 Masa dewasa (31-45 th)
Masa dewasa masa produktif khususnya terkait dengan aktifitas fisik, karena
umur ini merupakan puncak untuk aktivitas hidup terutma dalam aktifitas
bekerja. Kebutuhan nutrisi dibedakan antara tingkat pekerjaan ringan, berat,
sedang.
 Dewasa tua (46 th keatas)
Kebutuhan unsur-unsur gizi sudah jauh berkurang, pada usia lanjut maka
BMR akan berkurang 10-30%. Maka aktifitas mengalami degenerative.
 Wanita masa kehamilan menyusui

19
Wanita hamil dan ibu menyusui sangat memerlukan makanan yang baik dan
cukup. Sebagai bahan pertimbangan untuk dapat menghasilkan 1 liter ASI
harus menyediakan kalori sebanyak 150 kal sedangkan ASI mengandung 75
kal, 12 gr protein, 45 gr lemak laktosa vitamin dan lain-lain.
h) Nutrisi Pada Lansia
Kebutuhan Gizi Pada Lansia
1) Kalori
Kebutuhan akan kalori menurun sejalan dengan pertambahan usia, karena
metabolisme seluruh sel dan kegiatan otot berkurang
2) Protein
Gersovitz (1982) menganjurkan asupan protein sebesar 1,0 g/kg berat badan/hari
untuk mempertahankan keseimbangan protein, Kebutuhan akan protein
meningkat sebagai tanggapan atas stress fisiologis seperti infeksi, luka baker,
patah tulang dan pembedahan
3) Karbohidrat
Karbohidrat yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah sekitar 55 – 60% dari
kalori total
4) Lemak
Asupan lemak dibatasi, batas maksimal 20 – 25% dari energi total. Kelebihan
dan kekurangan lemak diwujudkan dalam bentuk kadar kolesterol darah
5) Serat
6) Vitamin
Meskipun tampak sehat, kekurangan sebagian vitamin dan mineral tetap
berlangsung pada lansia, dianjurkan untuk meningkatkan asupan vitamin B6, B12,
vitamin D dan asam folat.

20
Angka kecukupan energi dan zat gizi yang dianjurkan untuk Lansia dalam
sehari :
Komposisi Laki-Laki Perempuan
Energi (kal) 1960 1700
Protein (gram) 50 44
Vitamin A (RE) 600 700
Thiamin (mg) 0,8 0,7
Riboflavin (mg) 1,0 0,9
Niasin (mg) 8,6 7,5
Vitamin B12 (mg) 1 1
Asam folat (mcg) 170 150
Vitamin C (mg) 40 30
Kalsium (mg) 500 500
Fosfor (mg) 500 450
Besi (mg) 13 16
Seng (mg) 15 15
Iodium (mcg) 150 150
Sumber : Kementrian Kesehatan RI

5. Pola makan alternatif memenuhi kebutuhan nutrisi


Menurut Kementrian Kesehatan (2014), Pola makan alternatif yang dapat
memenuhi kebutuhan nutrisi adalah
a. Menikmati beraneka ragam makanan
Kualitas atau mutu gizi dan kelengkapan zat gizi dipengaruhi oleh keragaman
jenis pangan yang dikonsumsi.Semakin beragam jenis pangan yang dikonsumsi
semakin mudah untuk memenuhi kebutuhan gizi. Bahkan semakin beragam
pangan yang dikonsumsi semakin mudah tubuh memperoleh berbagai zat lainnya
yang bermanfaat bagi kesehatan. Namun dalam menikmati makana perlu juga
memperhatikan keamanan makanan tersebut. Cara menerapkan mengonsumsi
makanan yang beraneka ragam yaitu berpedoman pada 5 kelompok pangan.

21
Kelima kelompok pangan tersebut adalah makanan pokok, lauk-pauk, sayuran,
buah-buahan dan minuman.
b. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
Secara umum sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin,
mineral, dan serat pangan. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam
sayuran dan buah-buahan berperan sebagai antioksidan atau penangkal senyawa
jahat dalam tubuh. Berbeda dengan sayuran, buah-buahan juga menyediakan
karbohidrat terutama berupa fruktosa dan glukosa. Sayur tertentu juga
menyediakan karbohidrat , seperti wortel dan kentang sayur. Sementara buah
tertentu juga menyediakan lemak tidak jenuh seperti buah alpokat dan buah
merah. Oleh karena itu konsumsi sayuran dan buah-buahan merupakan salah satu
bagian penting dalam mewujudkan gizi seimbang.
Berbagai kajian menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buahbuahan yang
cukup turut berperan dalam menjaga kenormalan tekanan darah, kadar gula dan
kolesterol darah. mengendalikan tekanan darah. Konsumsi sayur dan buah yang
cukup juga menurunkan risiko sulit buang air besar (BAB/sembelit) dan
kegemukan. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buah-buahan
yang cukup turut berperan dalam pencegahan penyakit tidak menular kronik.
Konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup merupakan salah satu indikator
sederhana gizi seimbang.
c. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
Lauk pauk terdiri dari pangan sumber protein hewani dan pangan sumber
protein nabati. Kelompok pangan lauk pauk sumber protein hewani meliputi
daging ruminansia (daging sapi, daging kambing, daging rusa dll), daging unggas
(daging ayam, daging bebek dll), ikan termasuk seafood, telur dan susu serta hasil
olahnya. Kelompok Pangan lauk pauk sumber protein nabati meliputi kacang-
kacangan dan hasil olahnya seperti kedele, tahu, tempe, kacang hijau, kacang
tanah, kacang merah, kacang hitam, kacang tolo dan lain-lain.

22
Meskipun kedua kelompok pangan tersebut (pangan sumber protein hewani
dan pangan sumber protein nabati) sama-sama menyediakan protein, tetapi
masing-masing kelompok pangan tersebut mempunyai keunggulan dan
kekurangan. Pangan hewani mempunyai asam amino yang lebih lengkap dan
mempunyai mutu zat gizi yaitu protein, vitamin dan minerallebih baik, karena
kandungan zat-zat gizi tersebut lebih banyak dan mudah diserap tubuh. Tetapi
pangan hewani mengandung tinggi kolesterol (kecuali ikan) dan lemak.Lemak
dari daging dan unggas lebih banyak mengandung lemak jenuh.Kolesterol dan
lemak jenuh diperlukan tubuh terutama pada anak-anak tetapi perlu dibatasi
asupannya pada orang dewasa.
d. Mengonsumsi makanan pokok yang beragam
Makanan pokok adalah pangan mengandung karbohidrat yang sering
dikonsumsi atau telah menjadi bagian dari budaya makan berbagai etnik di
Indonesia sejak lama.Contoh pangan karbohidrat adalah beras, jagung, singkong,
ubi, talas, garut, sorgum, jewawut, sagu dan produk olahannya. Indonesia kaya
akan beragam pangan sumber karbohidrat tersebut..
Cara mewujudkan pola konsumsi makanan pokok yang beragam adalah
dengan mengonsumsi lebih dari satu jenis makanan pokok dalam sehari atau
sekali makan. Salah satu cara mengangkat citra pangan karbohidrat lokal adalah
dengan mencampur makanan karbohidrat lokal dengan terigu, seperti
pengembangan produk boga yang beragam misalnya, roti atau mie campuran
tepung singkong dengan tepung terigu, pembuatan roti gulung pisang, singkong
goreng keju dan lain-lain.
e. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 30 tahun 2013 tentang Pencantuman
Informasi Kandungan Gula, Garam dan Lemak serta Pesan Kesehatan untuk
Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji menyebutkan bahwa konsumsi gula lebih
dari 50 g (4 sendok makan), natrium lebih dari 2000 mg (1 sendok teh) dan
lemak/minyak total lebih dari 67 g (5 sendok makan) per orang per hari akan

23
meningkatkan risiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung. Informasi
kandungan gula, garam dan lemak serta pesan kesehatan yang tercantum pada
label pangan dan makanan siap saji harus diketahui dan mudah dibaca dengan
jelas oleh konsumen.
f. Biasakan Sarapan
Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun
pagi sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15-30%
kebutuhan gizi) dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktif.
g. Membiasakan minum air putih setiap hari
Sekitar 78% berat otak adalah air. Berbagai penelitian membuktikan bahwa
kurang air tubuh pada anak sekolah menimbulkan rasa lelah (fatigue),
menurunkan atensi atau konsentrasi belajar. Minum yang cukup atau hidrasi tidak
hanya mengoptimalkan atensi atau konsentrasi belajar anak tetapi juga
mengoptimalkan memori anak dalam belajar.
Pemenuhan kebutuhan air tubuh dilakukan melalui konsumsi makanan dan
minuman. Sebagian besar (dua-pertiga) air yg dibutuhkan tubuh dilakukan
melalui minuman yaitu sekitar dua liter atau delapan gelas sehari bagi remaja dan
dewasa yang melakukan kegiatan ringan pada kondisi temperatur harian di
kantor/rumah tropis.
h. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
Hal ini perlu dibiasakan untuk mencegah bahaya yang mungkin terjadi pada
konsumen terutama keterangan tentang informasi kandungan zat gizi dan tanggal
kadaluarsa sebelum membeli atau mengonsumsi makanan tersebut.
i. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencegah kuman masuk kedalam tubuh. Kapan
saja harus mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, antara lain:
 Sebelum dan sesudah memegang makanan
 Sesudah buang air besar dan menceboki bayi/anak

24
 Sebelum memberikan air susu ibu
 Sesudah memegang binatang
 Sesudah berkebun
j. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal
Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran
tenaga/energi dan pembakaran energi.
Manfaat dari aktivitas fisik :
 Aktivitas fisik dapat mencegah kematian dini
 Pentingnya memantau berat badan

B. Pengkajian Kebutuhan Nutrisi


Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi
pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum yang
berhubungan dengan kebutuhan nutrisi.
1. Riwayat makanan
Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola makanan,
tipe makanan yang dihindari ataupun diabaikan, makanan yang lebih disukai,
yang dapat digunakan untuk membantu merencanakan jenis makanan untuk
sekarang, dan rencana makanan untuk masa selanjutnya.
2. Kemampuan makanan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemapuan makan, antara lain
kemampuan mengunyah ; menelan, dan makan sendiri tanpa bantuan orang
lain.
3. Pengetahuan tentang nutrisi
Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah penentuan
tingkat pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi.
4. Nafsu makan, jumlah asupan
5. Tingkat aktivitas
6. Pengonsumsian obat

25
7. Penampilan fisik
Penampilan fisik dapat dilihat dari pemeriksaan fisik terhadap aspek-asppek
berikut :
a. Rambut yang sehat bercikan mengkilat, kuat, tidak kering dan tidak
mengalami kebotakan bukan karena factor usia
b. Daerah diatas kedua pipi dan bawah mata tidak berwana gelap
c. Mata cerah dan tidak ada rasa sakit atau penonjolan pembuluh darah
d. Daerah bibir tidak kering, pecah-ecah, ataupun mengalami pembengkakan
e. Lidah berwarna merah gelap, tidak berwarna merah terang, dan tidak ada
luka pada permukaannya
f. Gusi tidak bengkak, tidak mudah berdarah, dan gusi yang mengelilingi
gigi harus rapat sertaerat tidak tertarik ke bawah sampai di bawah
permukaan gigi
g. Gigi tidak berlubang dan tidak berwarna
h. Kulit tubuh halus, tidak bersisik, tidak timbul bercak kemerahan, atau
tidak terjadi pendarahan yang berlebihan
i. Kuku jari kuat dan berwarna merah muda
8. Pengukuran Antropometrik
Pengukuran ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, dan
lingkar lengan. Tinggi badan anak dapat digambarkan pada suatu kurva/grafik
sehingga dapat terlihat pola perkembangannya.
Tinggi dan berat badan orang dewasa sering dibandingkan dengan
bermacam-macam peta untuk dirinya. Pada umumnya, berat untuk pria lebih
dari berat badan seorang wanita walaupun tingginya sama. Ini disebabkan pria
mempunyai persentase jaringan dan struktur tulang yang berbeda.
Seseorang dengan persentase bagian tubuh yang besar dan jaringan otot
yang banyak akan terlihat gemuk (over weight). Metode khusus yang sering
digunakan untuk mengukur besar tubuh seseorang adalah area kulit yang
berada di atas otot trisep. Pada umumnya, wanitamempunyai lipatan kulit

26
yang lebih tebal di daerah ini. Ini disebabkan banyaknya jaringan subkutan
pada wanita, sehingga membuat wanita terlihat lebih gemuk.
9. Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang langsung berhubungan dengan
pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah pemeriksaan albumin serum, Hb,
glukosa, elektrolit, dan lain-lain.

C. Diagnosa Keperawatan terkait dengan Kebutuhan Nutrisi


1) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan :
a. Faktor biologis
b. Faktor ekonomi
c. Ketidakmampuan untuk mengabsorpsi nutriuen
d. Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
e. Ketidakmampuan menelan makanan
f. Faktor psikologis
2) Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan :
a. Asupan berlebihan dalam kaitannya dengan kebutuhan metabolik
b. Asupan berlebihan dalam kaitan dengan aktivitas fisik (konsumsi kalori)

D. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Rencana Keperawatan
Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Ketidakseimbangan NOC: 1. Kaji adanya alergi makanan
nutrisi kurang dari 1. Nutritional status: 2. Kolaborasi dengan ahli gizi
kebutuhan tubuh Adequacy of nutrient untuk menentukan jumlah
berhubungan 2. Nutritional Status : food kalori dan nutrisi yang
dengan: and Fluid Intake dibutuhkan pasien
Ketidakmampuan 3. Weight Control 3. Yakinkan diet yang dimakan
untuk memasukkan Setelah dilakukan mengandung tinggi serat

27
atau mencerna tindakan keperawatan untuk mencegah konstipasi
nutrisi oleh karena selama nutrisi kurang 4. Ajarkan pasien bagaimana
faktorbiologis, teratasi dengan indikator: membuatcatatan makanan
psikologis a. Albumin serum harian.
atauekonomi. b. Pre albumin serum 5. Monitor adanya penurunan
c. Hematokrit BB dan gula darah
DS: d. Hemoglobin 6. Monitor lingkungan selama
1. Nyeri abdomen e. Total iron binding makan
2. Muntah capacity 7. Jadwalkan pengobatan dan
3. Kejang perut f. Jumlah limfosit tindakan tidak selama jam
4. Rasa penuh tiba- makan
tibasetelah 8. Monitor turgor kulit
makan 9. Monitor kekeringan, rambut
kusam, totalprotein, Hb dan
DO: kadar Ht
1. Diare 10. Monitor mual dan muntah
2. Rontok rambut 11. Monitor pucat, kemerahan,
yang berlebih dan kekeringan jaringan
3. Kurang nafsu konjungtiva
makan 12. Monitor intake nuntrisi
4. Bising usus 13. Informasikan pada klien dan
berle-bih keluarga tentang manfaat
5. Konjungtiva nutrisi
pucat 14. Kolaborasi dengan dokter
6. Denyut nadi tentang kebutuhan suplemen
lemah makanan seperti NGT/ TPN
sehingga intake cairan yang
adekuat dapat dipertahankan.

28
15. Atur posisi semi fowler atau
fowler tinggi selama makan
16. Anjurkan banyak minum
17. Pertahankan terapi IV line
18. Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonikpapila
lidah dan cavitas oval

Ketidakseimbangan NOC : NIC :


nutrisi lebih dari 1. Nutritional Status: food Weight Management
kebutuhan tubuh and Fluid Intake 1. Diskusikan bersama pasien
Berhubungan 2. Nutritional Status: nutrient mengenai hubungan antara
dengan: Intake yang Intake intake makanan, latihan,
berlebihan terhadap 3. Weight control peningkatan BB dan
kebutuhan Setelah dilakukan penurunan BB
metabolisme tubuh tindakan keperawatan 2. Diskusikan bersama pasien
selama mengenai kondisi medis yang
DS : Ketidakseimbangan nutrisi dapat mempengaruhi BB
1. Laporan lebih teratasi dengan 3. Diskusikan bersama pasien
adanya kriteria hasil: mengenai kebiasaan, gaya
sedikitaktivitas a. Mengerti factor yang hidup dan factorherediter yang
atau tidak meningkatkan berat dapat mempengaruhi BB
adaakti-vitas badan 4. Diskusikan bersama pasien
b. Mengidentifikasi mengenai risiko yang
DO: tingkah laku dibawah berhubungan dengan BB
1. Lipatan kulit kontrol klien berlebih dan penurunan BB
tricep> 25mm c. Memodifikasi diet 5. Dorong pasien untuk merubah
untuk wanita dalam waktu yang kebiasaan makan

29
dan>15 mm lama untuk 6. Perkirakan BB badan ideal
untuk pria mengontrol berat pasien Nutrition Management
2. BB 20 % di badan 7. Kaji adanya alergi makanan
atas idealuntuk d. Penurunan berat badan 8. Kolaborasi dengan ahli gizi
tinggi 1-2pounds/mgg untuk menentukan jumlah
dankerangka e. Menggunakan energy kalori dan nutrisi yang
tubuh ideal untukaktivitas sehari dibutuhkan pasien.
3. Makan dengan hari 9. Anjurkan pasien untuk
responeksternal meningkatkan intake Fe
(misalnya: 10. Anjurkan pasien untuk
situasi sosial, meningkatkan protein dan
sepanjang hari) vitamin C
4. Dilaporkan atau 11. Berikan substansi gula
diobservasi 12. Yakinkan diet yang dimakan
adanya mengandung tinggi serat untuk
disfungsi pola mencegah konstipasi
makan (misal: 13. Berikan makanan yang terpilih
memasangkan (sudah dikonsultasikan dengan
makanan ahli gizi)
dengan aktivitas 14. Ajarkan pasien bagaimana
yang lain) membuat catatan makanan
5. Konsentrasi harian.
intake makanan 15. Monitor jumlah nutrisi dan
pada menjelang kandungankalori
malam 16. Berikan informasi tentang
kebutuhannutrisi
17. Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang

30
dibutuhkan
Weight reduction Assistance
1. Fasilitasi keinginan pasien
untuk menurunkan BB
2. Perkirakan bersama pasien
mengenai penurunan BB
3. Tentukan tujuan
penurunan BB
4. Beri pujian/reward saat
pasien berhasil mencapai
tujuan
5. Ajarkan pemilihan
makanan

31
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Konsep dan Prinsip Kebutuhan nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit,
termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau
bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut
untuk aktivitas penting dalam tubuhb serta mengeluarkan sisanya (Almatsier,
2002).
Prinsip-prinsip nutrisi terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral dan air. Prinsip-prinsip nutrisi tersebut dalam system pencernaan
mengalami proses ingesti, digesti, absorpsi, metabolisme, dan ekresi.
Kebutuhan nutrisi dari bayi sampai lansia berbeda-beda sesuai dengan
perkembangan tumbuh kembangnya. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut
diperlukan pola makan alternatif seperti menikmati beranekargam makanan,
banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan, membiasakan mengonsumsi lauk
pauk yang mengandung protein tinggi, mengonsumsi makanan pokok yang
beragam, membatasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak, membiasakan
sarapan , membiasakan minum air putih setiap hari, membiasakan membaca label
pada kemasan pangan, mencuci tangan pakai sabun dengan air bersih
mengalir,melakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan
normal.
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat
meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum
yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi serta diagnosa keperawatan terkait
dengan kebutuhan nutrisi yaitu ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
dan ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh.

32
B. Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan.
Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan
dengan gizi seimbang dan gaya hidup yang sehat.

DAFTAR PUSTAKA

Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika.
Almatsier,Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Asmadi.2008. Teknik Prosedural Keperawatan : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika
Carpenito, Lynda Juall. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC
Irianto, Djoko Pekik, 2006. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan
Olahragawan.Yogyakarta : CV Andi Offset
Izwardy,Doddy dkk. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementrian Kesehatan
RI
NANDA. 2012. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.
Jakarta : EGC

33

You might also like