You are on page 1of 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

D DENGAN DIAGNOSA MEDIS


BRONKOPNEUMONIA DI RUANG ANAK LANTAI 1 RUMAH SAKIT UMUM
PUSAT DR KARIADI SEMARANG

Tempat Praktik : Ruang Anak Lantai 1

Tanggal/ hari : Senin, 28 januari 2019

A. Identitas Pasien
1. Nama : An. D
2. Umur : 1 tahun 3 bulan
3. Alamat : Semarang
4. Agama : Kristen
5. Suku Bangsa : Jawa/ Indonesia
6. Pendidikan :-
7. Diagnosa Medis : Bronkopneumonia
Penanggung Jawab
1. Nama : Ny. M
2. Hubungan dengan klien : Ibu
3. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
4. Pendidikan : SMA
5. Alamat : Semarang
B. Keluhan utama
Keluarga mengatakan bahwa klien batuk selama 1 bulan tidak sembuh-sembuh dan sesak
napas.
C. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien masuk rumah sakit datang ke IGD atas rujukan dari Balai Kesehatan Paru
Semarang. Keluarga mengatakan bahwa anaknya batuk selama sebulan tidak sembuh-
sembuh. Setelah sampai di IGD RSDK klien tiba-tiba kejang tanpa demam. Kemudian
klien dipindahkan ke bangsal anak lantai 1 setelah diberikan terapi infus D5 ½ Ns dan
Diazepam.
D. Riwayat kesehatan dahulu
Keluarga mengatakan bahwa sejak klien berusia 5 bulan klien sudah sering batuk-batuk
dan sesak. Klien sempat dirawat selama 14 hari di Balai Kesehatan Paru Semarang dengan
diagnose medis yang sama (Bronkopneumonia). Hingga usia klien 15 bulan baru sebulan
terakhir klien mengalami batuk-batuk dan sesak napas lagi, kemudian keluarga membawa
klien ke Balai Kesehatan Paru Semarang dan di rujuk ke RSDK.
E. Riwayat kesehatan keluarga :
Keluarga pasien mengatakan jika dalam keluarganya tidak memiliki penyakit yang serupa
dengan klien dan penyakit keturunan seperti hipertensi, diabetes militus ataupun penyakit
jantung.
F. Persepsi dan harapan keluarga sehubungan dengan sakit anak
1. Alasan keluarga ke RS:
Keluarga mengatakan cemas dengan keadaan klien yang batuk-batuk selama satu
bulan tak kunjung sembuh disertai dengan sesak napas.
2. Persepsi keluarga terkait sakit anaknya:
Keluarga mengatakan jika sakit anaknya akan segera sembuh setelah dirawat oleh
tenaga medis dan dirawat di RS.
3. Perubahan terhadap kehidupan sehari-hari:
Keluarga mengatakan jika sakit anaknya cukup mempengaruhi kehidupan sehari-
harinya, seperti pola makan dan pola aktivitas yang berubah selama dirawat di RS
4. Harapan keluarga selama anak dirawat di RS:
Keluarga mengatakan setelah dirawat di RS sakitanya dapat berangsur membaik dan
sehat kembali sehingga dapat segera pulang.
5. Anak tinggal dengan:
Keluarga mengatakan jika anaknya tinggal bersama orang tua (ayah dan ibu)
6. Orang yang terpenting bagi anak:
Keluarga mengatakan jika anaknya lebih dekat dengan ibu, karena hampir sebagian
besar waktunya bersama ibunya sedangkan waktu bersama ayahnya cenderung lebih
sedikit.
G. Kebutuhan Dasar Khusus
1. Kenyamanan istirahat tidur
a. Ketidak nyamanan
1) Gangguan kenyamanan selama sakit:
Keluarga mengatakan terkadang tidurnya terganggu karena tangisan dari
pasien lain .
2) Upaya keluarga untuk mengatasi ketidak nyamanan:
Keluarga mengatakan jika anaknya susah tidur maka akan di kipasi dan
dipeluk
b. Istirahat dan tidur
1) Kebiasaan tidur anak sebelum sakit:
Keluarga mengatakan sebelum sakit anaknya tidur antara jam 19.30 malam
dan bangun antara jam 05.30 – 06.00 pagi, kemudian tidur lagi antara jam
09.00-11.00 serta antara jam 13.00-15.00 keluarga mengatakan selama
dirawat di RS jika saat tidur dia sering terbangun.
2. Hygine Personal
a. Kebiasaan anak / keluarga dalam memenuhi kebersihan diri: mandi, gosok
gigi, kuku, cuci tangan sebelum makan.
Keluarga mengatakan jika anaknya mandi 2 kali dalam sehari pagi dan sore
hari.
b. Bahan kimia dalam perawatan diri:
Keluarga mengatakan tidak menggunakan bahan kimia yang digunakan untuk
perawatan diri.
c. Cara ibu membersihkan daerah perineal setelah BAB:
Keluarga mengatakan jika membersihkan daerah perineal setelah BAB
menggunakan tissue basah dan terkadang menggunakan waslap.
3. Keselamatan
a. Pergerakan
1) Rentang pergerakan:
Keluarga mengatakanan bahwa anaknya tidak memiliki masalah dalam
pergerakannya (aktiv).
b. Penglihatan
1) Penglihatan:
Tidak ada masalah dalam penglihatan, dibuktikan dengan pasien dapat
merespon tersenyum ketika diajak bercanda.
c. Pendengaran
1) Pendengaran:
Tidak ada masalah dalam pendengaran dibuktikan dengan pasien dapat
merespon saat dipanggil orang tuanya.
d. Cairan
1) Minuman yang disukai:
Keluarga mengatakan bahwa anaknya meminum ASI sampai umur 1
tahun, dilanjutkan susu formula sampai sekarang.
2) Minuman yang tidak disukai:
Tidak ada, karena anak masih meminum susu.
3) Pengeluaran keringat berlebih:
Keluarga mengatakan bahwa anaknya sering merasa kepanasan dan keluar
keringat namun tidak dalam jumlah berlebih.
e. Nutrisi
1) Keluhan: mual, muntah
Keluarga mengatakan bahwa saat ini anaknya memiliki keluhan mual,
terpasang NGT
2) Pola makan ketika sakit
Keluarga mengatakan bahwa anaknya selama sakit mengalami perubahan
nafsu makan, anak mengalami tidak nafsu makan
3) Makanan yang penting untuk anak
Keluarga mengatakan jika anaknya harus mendapatkan gizi yang baik
karena anak masih dalam proses tumbuh kembang.
4) Makanan tambahan (food supplement ):
Keluarga mengatakan jika anaknya tidak mengonsumsi suplemen
tambahan.
5) A : TB : 64 cm
BB : 5,2 kg
LL : 9 cm
LK : 37 cm
IMT pada anak = 2n+8
= (2x1,3)+8 = 10,6 (Kurus tingkat berat)
B: Hb = 10,1
Ht =32,2
Albumin = 3,1
C: pasien terlihat lemas, badan kurus, keluarga mengatakan pasien mual
dan terapsang ngt
D : cair/ susu
f. Gaya hidup/ pola sub
1) Kebiasaan merokok dalam keluarga:
Keluarga mengatakan jika dalam keluarganya tidak ada yang merokok.
2) Kebiasaan berolah raga:
Keluarga mengatakan jika anaknya aktiv bergerak sudah termasuk
berolahraga.
g. Eliminasi
1) BAB
a) Keluhan dalam BAB:
Keluarga mengatakan tidak ada keluhan dalam BAB.
b) Kebiasaan BAB sebelum dan saat sakit:
Keluarga mengatakan bahwa anaknya BAB 1-2x sehari saat sakit
mapun sebelum sakit.
c) Penggunaan pencahar:
Keluarga mengatakan belum pernah menggunakan pencahar untuk
membantu BAB.
2) BAK
a) Keluhan dalam BAK:
Keluarga mengatakan tidak ada keluhan saat BAK
b) Kebiasaan BAK sebelum dan setelah sakit:
Keluarga mengatakan bahwa anaknya menggunakan pampers, dan
dalam sehari bisa mengganti pampers sebanyak 3-4x/hari saat sakit
maupun sebelum sakit.
h. Oksigenasi
Keluarga mengatakan bahwa anaknya mengalami sesak napas, dan terpasang
Oksigen 2 lpm.
i. Konsep diri
Pasien belum paham terkait dengan konsep diri karena masih bayi.
B. Riwayat kehamilan dan persalinan anak
Kelahiran Gangguan Cara Masalah Penolong Masalah Keadaan
ke- kehamilan persalinan persalinan persalinan bayi anak
1 Tidak ada Normal Tidak ada Bidan Tidak Sehat
ada

C. KELUARGA

1 2

Keterangan:
a. Laki-laki

b. Perempuan

c. Menikah
d. Memiliki anak

e. Tinggal serumah

f. Pasien

g. Meninggal sakit tua 1

h. Meninggal sakit tua 2

i. Meninggal kecelakaan 3
a. Kondisi Rumah
keluarga mengatakan kondisi rumahnya selalu bersih, terdapat pintu dan ventilasi
untuk pertukaran udara.
b. Lingkungan tempat tinggal
Keluarga mengatakan jika lingkungan tempat tinggalnya nyaman dan aman
c. Kebersihan rumah dan lingkungan
Keluarga mengtakan jika rumahnya selalu dibersihkan, jika membuang sampah
selalu mebedakan antara plastik dan non plastik, jika plastik maka akan dibakar dan
non plastik akan ditimbun,
D. Pemeriksaan fisik (head to toe)
a. Antropometri
1) TB : 64 cm
2) BB : 5,2 kg
3) LL : 9 cm
4) LK : 37 cm
IMT pada anak = 2n+8
= (2x1,3)+8 = 10,6 (Kurus tingkat berat)
b. Keadaan Umum
Pasien terlihat aktiv bergerak dan keluarga mengatakan saat ini keluhannya sesak
napas.Suhu tubuh: 370C, N : 120 x / menit, RR : 28 x/ menit
c. Kulit, kuku
Kulit elastis, turgor kulit lembab, kulit teraba hangat, kulit nampak agak kemerahan,
CRT <3 dtk.
d. Kepala
- Rambut : persebaran rambut merata, rambut terlihat bersih.
- Wajah : wajah pasien tidak terdapat memar, nyeri tekan, atapun benjolan
abnormal, tidak ada kelemahan pada otot wajah
- Mata : mata pasien normal, tidak interik, konjungtiva tidak anemis.
- Hidung : pada hidung tidak ada nyeri tekan, tidak ada hambatan saat bernapas,
tidak ada polip
- Mulut : mukosa lembab, tidak terdapat stomatitis.
e. Leher
Pada leher tidak terdapat nyeri tekan maupun nyeri telan, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid, tidak terdapat adanya pembesaran vena jugularis.
f. Thoraks
Pulmonal
- Inspeksi :
Dada tidak terdapat memar, tidak terdapat luka, tidak terdapat jejas, pengembangan
dada simetris pada kedua lapang paru, irama dan frekuansi pernapasan normal,
bentuk dada normal .
- Palpasi :
pada dinding dada tidak teraba adanya benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan
pada dinding dada, tidak ada fraktur atau krepitasi pada tulang iga, terdapat jarak
antar tulang iga, taktil fremitus tidak terkaji.
- Perkusi :
Suara paru sonor pada kedua lapang paru.
- Auskultasi :
Suara vesikuler menurun
Kardiovaskular
- Inspeksi :
Ictus cordis pada dinding dada tidak terlihat.
- Palpasi :
Icterus cordis teraba saat dipalpasi ditandai dengan adanya denyutan pada jantung
- Perkusi :
Saat diperkusi daerah jantung terdengar pekak
- Auskultasi :
pada jantung terdengar lup dup, tidak ada bunyi tambahan seperti mur mur atau
galop.
g. Abdomen
- Inspeksi : bentuk abdomen rata (tdak cekung/cembung), terlihat pernapasan
abdominal, umbilikus normal.
- Auskultasi : bising usus
- Perkusi : suara abdomen terdengar tympani.
- Palpasi : terdapat nyeri tekan pada abdomen.
h. Punggung
- Inspeksi :
Pada punggung tidak terlihat adanya jejas, tidak ada benjolan bentuk dada normal
- Palpasi :
Punggung tidak terdapat adanya nyeri tekan, tidak ada benjolan, tidak ada fraktur
pada punggung, taktil fremitus pada punggung teraba pada punggung kanan dan
kiri.
- Perkusi :
Suara paru sonor
- Auskultasi :
Terdengar suara paru vasikular vesikuler.
i. Urogenelitas
Genetalia pasien tidak terpasang DC, tidak ada hemoroid pada anus.
j. Ekstremitas
1) Ekstremitas superior (tangan)
- Dekstra ( kanan)
Tidak ada odem, akral hangat, CRT < 3dtk, kekuatan otot 5.
- Sinistra ( kiri)
Tidak ada odem, akral hangat, CRT < 3dtk, kekuatan otot 5.
2) Ekstremitas inferior (kaki)
- Dekstra (kanan)
Tidak ada odem, akral hangat, CRT < 3dtk, kekuatan otot 5.
- Sinistra (kiri)
Tidak ada odem, akral hangat, CRT < 3dtk, kekuatan otot 5.

5 5

5 5
E. Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
Tgl 11 Januari 2019
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL KET
HEMATOLOGI
Hitung jenis + gambaran
darah
Hitung jenis 4 % 2-5
Eosinofil 0 % 0-0
Basofil 0 % 2-5
Batang 44 % 25-70
Segmen 39 % 20-40
Limfosit 9 % 5-15
Monosit MIELOSIT = 4%
Dll
Gambaran darah tepi
Eritrosit Anisositosis ringan (normosit, mikrosit)
Poikilositosis ringan (ovalosit, pear shape cell, tear drop cell,
elittosit)
Trombosit Estimasi jumlah trombosit meningkat, bentuk besar (+), didominasi
bentuk normal
Leukosit Estimasi jumlah leukosit tampak normal, limfosit attipikal (+)
Tgl 11 Januari 2019
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL KET
KIMIA KLINIK
BGA KlMIA
Temp 37,2 C
FIO2 44 %
pH 7,4 7,37 – 7,45
pCO2 33,0 mmHg 35 – 45 L
pO2 198,4 mmHg 83 – 108 H
pH (T) 7,410 7,35 – 7,45
pCO2 (T) 33,3 mmHg
pO2 (T) 199,4 mmHg
HCO3- 21,2 mmol/L 22 – 26 L
TCO2 22,3 mmol/L
BEecf -3,6 mmol/L
BE (B) -2,3 mmol/L -2 – 3 L
SO2c 98,0 % 95 – 100
A-aDO2 76,4 mmHg
RI 0,4

Tgl 17 Januari 2019


PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL KET
HEMATOLOGI
Lain-lain Metamielosit: 1 %
Mielosit : 1%
Gambaran darah tepi
Eritrosit Anisositosis ringan (normosit, mikrosit), Poikilositosis
ringan (Ovalosit, pear shape)
Trombosit Estimasi jumlah normal, bentuk normal
Leukosit Estimasi jumlah normal, Limfosit atypical (+), vacuolisasi
neutrophil (+)
KIMIA KLINIK
TIBC 309 Ug/dL 250-450
Serum iron (Fe) 53 Ug/dL 50-175
Albumin 3,1 g/dL 3,4-5,0 L
IMMUNOSEROLOGI
1,53 uIU/ml 0,51-4,94
7,08 pmol/L 10,6-19,4 L
155,69 ng/ml 20-250
Tgl 17 Januari 2019
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI KET
NORMAL
HEMATOLOGI
Hematologi paket
Hemoglobin 10,1 g/dL 11,00-13,00 L
Hematokrit 32,2 % 36-44 L
Ertrosit 3,63 106//uL 3,6-6,2
MCH 27,8 pg 23,00-31,00
MCV 88,7 fL 77-101
MCHC 31,4 g/dL 29,00-36,00
Leukosit 6,8 103/uL 6-17
Trombosit 283 103/uL 150-400
RDW 15,1 % 11,60-14,80 H
MPV 9,7 fL 4,00-11,00
Hitung jenis+Gambaran
darah 2 % 2-5
Eusinofil 0 % 0-0
Basofil 1 % 2-5
Batang 31 % 25-70
Segmen 52 % 20-40
Limfosit 12 % 5-15
Monosit
SEKRESI-EKSKRESI 0-1 /LPB NEG
Eritrosit 1-2 /LPB NEG
Leukosit NEG /LPK NEG
Epitel NEG
Lain-lain ++/POS 2
Bakteri YEAST: + NEG
Jamur HIFA: +

Feses rutin
Makroscopis Coklat
Warna Lembek
Konsistensi
Mikroskopis NEG NEG
Ascaris NEG NEG
Ankilostoma NEG NEG
Trikhiuris NEG NEG
Oxyuris NEG NEG
Kista
Entamoeba NEG NEG
E.Histolitica NEG NEG
E.Colli
Sisa Makanan POS NEG
Lemak NEG NEG
Karbohidrat POS NEG
Protein NEG NEG
Daging NEG NEG
Tumbuhan
SPUTUM +
Diplococus gram (+) +
Kuman bentuk batang gram(-
) -
PEWARNAAN JAMUR
Yeast Cell - Skala IUATLD (-) = 0,
PEWARNAAN BTA BTA/100 LP (+) = 1-9,
BTA BTA/100 LP (1+) =10-
99, BTA/100 LP (2+) =
1-10, BTA/LP (3+)=
>10
<25/LP

LEKOSIT
Tgl 21 Januari 2019
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL KET
KIMIA KLINIK
Calcium 2,2 mmol/L 2,12-2,52
Elektrolit
Natrium 137 mmol/L 136-145
Kalium 4,2 mmol/L 3,5-5,1
Clorida 102 mmol/L 98-107
IMMUNOSEROLOGI
T3 Total 1,77 mmol/L 0,92-2,33
Tgl 24 Januari 2019
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL KET
HEMATOLOGI
Hematologi paket
Hemoglobin 9,8 g/dL 11,00-13,00 L
Hematokrit 31 % 36-44 L
Ertrosit 3,55 106//uL 3,6-6,2 L
MCH 27,6 pg 23,00-31,00
MCV 87,3 fL 77-101
MCHC 31,6 g/dL 29,00-36,00
Leukosit 7,3 103/uL 6-17
Trombosit 229 103/uL 150-400
RDW 15,9 % 11,60-14,80 H
MPV 10,4 fL 4,00-11,00

2. Radiologi
X-FOTO THORAX SUPINE
KLINIS: BRONKOPNEUMONIA, SUSPEK CHILDRENT INTERSTITIAL LUNG
DISEASE
COR : CTR=59% (Bentuk dan letak janung normal), Retrocardiac dan Retrostenal
Space tidak menyempit.
PULMO : Corakan vaskuler masih tampak meningkat, masih tampak konsolidasi
dengan airbronkogram didalamnya pada lapangan atas paru kanan dan
lapangan atas tenga paru kiri yang relative sama yan dibandingkan
sebelumnya, tampak opasitas triangular batas tegas pada lapangan bawah paru
kanan.
Hemidiafragma kanan setinggi costa 9 posterior
Sinus costofrenicus kanan kiri lancip
KESAN:
 Konfigurasi jantung relative sama
 Gambaran pneumonia bertambah
 Gambaran atelectasis pada lapangan bawah paru kanan, cenderung lobus medius

3. Hasil Ecocardiografi

WORKING DIAGNOSTIK AND CLINICAL QUESTION: ASD EVALUATION


Recording Mode
2D + M.Mode Droppler CFM
MEASUREMENT Normal Value
Aorta Root Diameter 20-37 mm
Left Atrium Dimension 15-40 mm
Right Ventricle Dimension <1,3
IVS Diastolic 6 <30 mm
LVIDd 20 7-11 mm
PW Diastolic 5 35-52 mm
IVS Systolic 9 7-11 mm
LVIDs 13
PW Systole 7 26-36 mm
PW Fract, Thickening %
IVS Fract, Thickening % >30%
FS >30%
EF 69
IVS/ PW Ratio 1,15 55-77 %
LVMI (q/m2) 1,3
Mitral Valve M <120, F <105
>3cm2
Tricuspid Valve
Pulmonal Valve
FINDING AND MEASURMENT
 Situs solitus
 AV-VA concordance
 Muara vena pulmonalis normal
 Ruang jantung balance
 ASD II 1.5 mm
 IVS Intak
 Morfologi katup AV dan semilunar normal
 Arcus aorta kiri, PDA (-), CoA (-)
F. Obat-obatan (program terapi)
No NAMA OBAT DOSIS INDIKASI

Jenis : Per Oral


1. Zink 20 mg/ 24 untuk mengobati diare pada anak. Obat ini juga
jam diberikan sebagai salah satu obat komplementer
(pelengkap) untuk mengganti cairan tubuh yang
hilang dan mencegah dehidrasi pada anak.
2. Asam Valproat 1 ml/ 12 jm untuk penyakit kejang, gangguan mental/mood
(seperti fase manik pada gangguan bipolar), dan
untuk mencegah sakit kepala migrain. Obat ini
bekerja dengan menyeimbangkan substansi
alami dalam otak (neurotransmiter).
Jenis : Injeksi
1. Inf D5 ½ NS untuk perawatan Cairan dan nutrisi pengganti,
Kadar natrium yang rendah, Kadar kalium
rendah, Kadar magnesium yang rendah, Tingkat
kalsium yang rendah, Darah dan kehilangan
cairan dan kondisi lainnya.
2. Cefoperazone 250 mg/ 12 gabungan obat yang biasa digunakan pada
Sulbactam jam pengobatan berbagai jenis infeksi bakterial. Obat
ini tergolong dalam kelas antibiotik
cephalosporin. Cefoperazone + Sulbactam
adalah obat bekerja sebagai penghambat sintesis
dinding sel bakteri dengan cara membelah dan
kemudian mengikat sel tersebut pada satu atau
lebih protein pengikat penisilin (PBP)
Jenis : Inhalasi
1. Ventolin 1 respul/ 8 untuk mengobati bronkospasme (penyempitan
jam pada dinding saluran pernafasan), misalnya :
penyakit asma karena alergi tertentu, asma
bronkial, bronkitis asmatis, emfisema
pulmonum, dan penyakit paru obstruktif kronik
2. Pulmicort 1 respul/ 8 (PPOK).
jam untuk perawatan Asma, Copd, Ringan sampai
sedang penyakit crohn aktif ini, Pemeliharaan
remisi klinis ringan sampai sedang penyakit
crohn dan kondisi lainnya.
No Data Fokus Etiologi Problem
1. DS: Mukus berlebihan Ketidakefektifan
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak bersihan jalan nafas
bisa keluar dahaknya.
DO:
 Klien mendapat terapi ventolin
dan pulmicort
 Terpasang oksigen 1 liter
 Suara vesikuler menurun

2. Ds : Keluarga mengatakan selalu Usia < 2 tahun Resiko Jatuh
mengawasi anaknya dan selalu berada
disampingnya
Do :
 usia < 2 tahun
 pasien terpasang oksigen 1
liter

3. Ds : keluarga mengatakan bahwa Resiko ketidakefektifan


anaknya beberapa kali mengalami perfusi jaringan otak
kejang, dengan durasi kurang lebih 40
detik, terakhir kejang saat di IGD
RSDK
Do: Suhu tubuh: 370C, N : 120 x /
menit, RR : 28 x/ menit
4. Ds : keluarga mengatakan anaknya Asupan diet kurang Ketidakseimbangan
mual, tidak nafsu makan nutrisi : kurang dari
DO : terpasang ngt kebutuhan tubuh
A : TB : 64 cm
BB : 5,2 kg
LL : 9 cm
LK : 37 cm
IMT pada anak = 2n+8 =
(2x1,3)+8 = 10,6 (Kurus tingkat
berat)
B: Hb = 10,1
Ht =32,2
Albumin = 3,1
C: pasien terlihat lemas, badan kurus,
keluarga mengatakan pasien mual dan
terapsang ngt
D : cair/ susu

You might also like