You are on page 1of 25

Nama : Ahmad Ginanjar Setiawan

NIM : 1808004

Tempat Praktek : RSUP Dr Kariadi Semarang

Tanggal : 30 September 2018

I. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan hari Selasa tanggal 30 September 2018 di ruang Rajawali 6A


RSUP Dr.Kariadi Semarang secara autoanamnesa.

A. IDENTITAS

1. Identitas Klien

Nama : Ny.R

Umur : 56 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku/ bangsa : Jawa

Status perkawinan : Janda

Pendidikan terakhir : SMA

Pekerjaan : IRT

Alamat : Tegal

No.Rm : C697626

Diagnosa medis :Massa Abdomen

Tanggal masuk RS : 18 september 2018 pukul.18.12 WIB


2. Identitas Penanggungjawab

Nama : Tn. S

Umur : 29 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : Pedagang

Alamat : Tegal

Hubungan dengan pasien : Anak

B. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada daerah perut sejak tanggal 15 Septembner
2018.P:nyeri karna ada benjolan,Q:nyeri seperti ditusuk,R:nyeri dibagian
perut,S:skala 4,T:nyeri saat beraktivitas.

2. Riwayat Kesehatan Sekarang


Pasien dirawat di ruang rajawali 6A sejak tanggal 18 September 2018.Pasien
mengeluh nyeri pada bagian perut,perut tampak membesar dan terdapat nyeri
tekan,kaki pasien juga tampak membesar.Selama di ruang 6A pasien mendapat
terapi cairan RL 20tpm,MST 10mg/12jam(PO),Asam mefenamat
500mg/8jam(PO),Lovenox 0,6cc/12jam(SC).
Pasien juga sudah dilakukan beberapa pemeriksaan radiologi dan laboratorium dan
juga sudah dilakukan pemeriksaan sample tumor.Pasien mengatakan tidak napsu
makan dan hanya makan 1-5 sendok per porsi makan.Pasien khawatir dengan
kondisinya saat ini yang tak kunjung membaik.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga mengatakan bahwa 4 tahun yang lalu terdapat benjolan di perut pasien
sebesar kelereng dan tak berdarah,kemudian keluarga memeriksakan ke RSUD
Slawi.Namun dokter mengatakan bahwa benjolan tersebut tidak berbahaya dan
akhirnya keluarga merasa tenang.Namun pada bulan Mei 2018 pasien mengatakan
nyeri pada bagian perut dan akhirnya kembali membawa pasien ke RSUD
Slawi.Pasien dirawat selama 8 hari dan sudah dilakukan perawatan serta
pemeriksaan radiologi dan laboratorium tapi keadaan juga belum
membaik.Akhirnya pihak RSUD Slawi merujuk pesien ke RSUP Dr.Kariadi
Semarang.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan seperti penyakit
jantung, dm.

5. Genogram

Keterangan:
: Meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien perempuan
: Tinggal serumah
6. Riwayat Psikososial
Aktivitas klien selama 2 minggu terakhir hanya terbaring di Rumah Sakit. Klien
terlihat cemas terhadap kondisinya yang tidak segera sembuh
Pengkajian Kecemasan Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS)

Skor : 0 = tidak ada

1 = ringan

2 = sedang

3 = berat

4 = berat sekali

No Indikator 0 1 2 3 4
1. Perasaan Ansietas √

- Cemas
- Firasat buruk
- Takut akan pikiran sendiri
- Mudah tersinggung
2. Ketegangan √

- Merasa tegang
- Lesu
- Tak bisa istirahat tenang
- Mudah terkejut
- Mudah menangis
- Gemetar
- Gelisah
3. Ketakutan √

- Pada gelap
- Pada orang asing
No Indikator 0 1 2 3 4
- Ditinggal sendiri
- Pada binatang besar
- Pada keramaian lalu lintas
- Pada kerumunan orang banyak
4. Gangguan Tidur √

- Sukar masuk tidur


- Terbangun malam hari
- Tidak nyenyak
- Bangun dengan lesu
- Banyak mimpi-mimpi
- Mimpi buruk
- Mimpi menakutkan
5. Gangguan Kecerdasan √

- Sukar konsentrasi
- Daya ingat buruk
6. Perasaan Depresi √

- Hilangnya minat
- Berkurangnya kesenangan pada hobi
- Sedih
- Bangun dini hari
- Perasaan berubah-ubah sepanjang hari
7. Gejala Somatik (Otot) √

- Sakit dan nyeri di otot-otot


- Kaku
- Kedutan otot
- Gigi gemerutuk
- Suara tidak stabil
No Indikator 0 1 2 3 4
8. Gejala Somatik (Sensorik) √

- Tinitus
- Penglihatan kabur
- Muka merah atau pucat
- Merasa lemah
- Perasaan ditusuk-tusuk
9. Gejala Kardiovaskuler

- Takikardia
- Berdebar
- Nyeri di dada
- Denyut nadi mengeras
- Perasaan lesu/lemas seperti mau pingsan
- Detak jantung menghilang (berhenti sekejap)
10. Gejala Respiratori √

- Rasa tertekan atau sempit di dada


- Perasaan tercekik
- Sering menarik napas
- Napas pendek/sesak
11. Gejala Gastrointestinal √

- Sulit menelan
- Perut melilit
- Gangguan pencernaan
- Nyeri sebelum dan sesudah makan
- Perasaan terbakar di perut
- Rasa penuh atau kembung
- Mual
- Muntah
No Indikator 0 1 2 3 4
- Buang air besar lembek
- Kehilangan berat badan
- Sukar buang air besar (konstipasi)
12. Gejala Urogenital √

- Sering buang air kecil


- Tidak dapat menahan air seni
- Amenorrhoe
- Menorrhagia
- Menjadi dingin (frigid)
- Ejakulasi praecocks
- Ereksi hilang
- Impotensi
13. Gejala Otonom √

- Mulut kering
- Muka merah
- Mudah berkeringat
- Pusing, sakit kepala
- Bulu-bulu berdiri
14. Tingkah Laku pada Wawancara √

- Gelisah
- Tidak tenang
- Jari gemetar
- Kerut kening
- Muka tegang
- Tonus otot meningkat
- Napas pendek dan cepat
- Muka merah
Skor Total = 17
Keterangan: Kecemasan pada klien pada kategori kecemasan ringan dengan nilai
skala HARS 17

C. REVIEW of SISTEM (ROS)

Keadaan Umum : lemah

Kesadaran : Composmetis

Skala Koma Glasgow : E4V5M6

TB/BB : TB 158 cm ,BB 45 kg ,IMT 18,07 (BB kurang)

Tanda-tanda Vital : TD : 120/80 mmHg

ND : 80x/mnt

RR : 20x/ mnt

S. : 36,6° C

1. Sistem Pernafasan
Gejala (Subjektif) :
Pasien mengatakan tidak sesak nafas, tidak memiliki riwayat penyakit
pernafasan seperti asma.
a. Dypnea : tidak ada
b. Riwayat Penyakit Pernapasan : pasien mengatakan tidak memiliki riwayat
penyakit pernapasan
c. Pemajanan terhadap udara berbahaya : tidak ada
d. Kebiasaan merokok : tidak ada
e. Batuk : pasien mengatakan tidak batuk
f. Sputum :- warna : - konsentrasi: -
g. Penggunaan Alat Bantu : -
h. Lain-lain : tidak ada kelainan pada pulmo
Tanda (Objektif) :

a. Inspeksi
- Kelainan tulang belakang : tidak ada kelainan
- Warna Kulit : tidak sianosis
- Dada : bentuk dada normal, simetris
- Pergerakan dada : normal, teratur
- Frekuensi dan Irama Pernafasan : 20x/menit, regular
- Pola Nafas : normal
- Retraksi : tidak tampak adanya tarikan dinding
dada saat bernafas
b. Palpasi
- Taktil Fremitus : normal, getaran antara paru kiri dan
kanan seimbang
c. Perkusi : normal, menunjukkan suara sonor pada
area paru
d. Auskultasi
- Suara nafas : menunjukkan suara dasar vesikuler di
suara lapang paru tidak ada suara tambahan.
2. Sistem Kardiovaskuler
Gejala (Subjektif)
Pasien mengatakan tidak ada nyeri di bagian dada kiri,
Tanda (Objektif)
a. Inspeksi
- Sklera : tidak ikterik
- Konjungtiva : tidak anemis
- Ictus Cordis : tidak teraba
- Kuku : tidak sianosis
b. Palpasi
- Heart rate
Frekuensi : 80x/menit
Irama : teratur
Isi nadi : kuat
Arteri karotis : teraba kuat
JVP : tidak ada peningkatan JVP
- Kulit : hangat
- Capilarry refill : < 3 detik
c. Perkusi
- Bunyi perkusi jantung : pekak
- Batas jantung :batas jantung kiri bawah di linea midclavicularis
kiri ICS IV, batas jantung kanan bawah di linea parasternal kanan ICS IV
d. Auskultasi
- Bunyi jantung I, II : normal
- Murmur,Gallop : tidak ada

3. Sistem gastrointestinal
Gejala (Subjektif) :
Pasien mengatakan tidak mual

a. Pola diit : diit lunak (bubur)


b. Nafsu makan : pasien mengatakan mengalami gangguan nafsu makan,hanya
menghabiskan 1-5 sendok per porsi makan.
c. Masalah mengunyah/menelan : tidak ada
d. Pola BAB : pasien mengatakan BAB 2 hari sekali
e. BAB terakhir : pasien mengatakan BAB terakhir tadi malam
(tanggal 17 September 2018)
Tanda (Objektif)
a. Kondisi mulut: mukosa bibir lembab, tidak stomatitis, dan tidak sianosis. Gusi
klien berwarna merah, lidah klien tampak kotor,gigi sehat.
b. Antropometri
- Berat badan : 45
- Tinggi badan : 158
- IMT : 18,07 (BB kurang)
- LILA : 17,5 cm
c. Biochemical
- Albumin : 2.0 g/dL (L)
- Hemoglobin : 9.2 g/dL (L)
- Hematokrit : 28,9 (L)
- Eritrosit : 3.43 10^6/uL (L)
d. Clinical appearance : keadaan umum pasien tampak lemah dan bed
rest.Tampak asites pada bagian perut,CRT>3s di ekstremitas bawah
e. Diet (gangguan /kebiasaan pola makan) : diet rendah garam, rendah kolestrol
f. Inspeksi : terdapat benjolan di area perut,tampak asites.
g. Auskultasi
Bising usus : 6x/ mnt,

h. Palpasi : ada nyeri tekan di area perut


i. Perkusi :
4. Sistem perkemihan
Gejala (Subjektif)
a. Riwayat penyakit ginjal / kandung kemih : tidak ada riwayat penyakit ginjal
b. Riwayat penggunaan diuretic : tidak ada
c. Rasa nyeri/ rasa terbakar saat kencing : tidak terasa nyeri saat kencing
d. Kesulitan BAK : tidak

Tanda (Objektif)

a. Pola BAK : menggunakan pempers


b. Perubahan kandung kemih :
c. Karakteristik urine
warna : kuning , jumlah : 500 ml dalam 8 jam, bau: khas
5. Sistem persyarafan
Gejala (Subjektif)
a. Rasa ingin pingsan/pusing : tidak ada
b. Sakit kepala : tidak
c. Kesemutan : tidak merasa kesemutan
d. Kesulitan menelan : tidak ada gangguan
e. Gejala sisa stroke : tidak ada gejala sisa stroke
f. Kejang : tidak ada riwayat kejang

Tanda (obyektif) :

a. Pemeriksaan saraf kranial


-
b. Pemeriksaan fungsi sensorik
klien merasakan rangsangan yang diberikan seperti sentuhan tangan
c. Pemeriksaan fungsi motorik
klien belum bisa berjalan
d. Pemeriksaan refleks
klien tampak reflek saat pemeriksaan
e. Pemeriksaan saraf otonom
-
6. Sistem immune
Gejala (subyektif) :
Pasien mengatakan sudah melakukan imunisasi lengkap
Tanda (Obyektif) :
-
7. Sistem reproduksi
Perempuan
Gejala (Subjektif) : pasien mengatakan sudah mempunyai 1 anak laki-
laki,pasien sudah menopause

Tanda (objektif)

a. Pemeriksaan : tidak terkaji


b. Payudara : tidak ada gangguan/benjolan pada payudara
c. Kutil genital/ lesi : tidak ada lesi pada genital
8. Sistem muskuloskleletal
Gejala (subyektif)

a. Riwayat cidera kecelakaan : Klien mengatkan belum pernah mengalami


kecelakaan
b. Fraktur : Klien mengatakan belum pernah mengalami
fraktur pada kaki
c. Arthritis/sendi tidak stabil : Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat
kelainan pada sendi
d. Masalah punggung : Klien mengatakan kadang mengalami sakit
pada punggungnya
e. Riwayat penggunaan kortikosteroid : Klien mengatakan tidak mempunyai
riwayat kortikosteroid

Gejala (obyektif)

a. Massa /tonus otot : terjadi penyebaran masa otot,kekuatan otot pada


ekstremitas atas bagian kanan dan kiri yaitu 4(baik/mampu menggerakkan
persendian dengan gaya gravitasi,mampu melawan dengan tahan
sedang),sedangkan kekuatan otot pada ekstremitas bawah kanan dan kiri yaitu
2(buruk/tidak mampu melawan gaya gravitasi)
b. Tremor : klien tidak mengalami tremor
c. Bengkak : Klien mengalami bengkak pada pada kaki kanan dan
kiri
d. Kekakuan : Klien tidak mengalami kekakuan pada ekstremitas
bawah kanan dan kiri
e. Infeksi :Klien tidak mengalami infeksi pada area sendi-sendinya
f. Posisi jalan pasien : klien mengalami belum bisa berjalan.
9. System Endokrin
Gejala (Subyektif)
a. Poliuria
Pasien mengatakan tidak mengalami buang air kecil yg berlebih
b. Polidipsia
Pasien mengatakan tidak merasa haus yg berlebih
c. Polifagia
Pasien mengatakan tidak merasa lapar yg berlebih
d. Susah tidur
Klien mengatakan tidur tidak teratur
e. Sering merasa lemah
Klien mengatakan sering merasa lemah
f. Mudah Lelah
Klien mengatakan belum bisa beraktivitas
g. Emosi labil
Klien mengatakan tidak mudah emosi
h. Gangguan penglihatan
Klien mengatakan mengalami gangguan penglihatan
i. Perubahan menstruasi/ libido
Tidak terkaji
j. Sering luka
Tidak terkaji
k. Riwayat penyakit keturunan dalam keluarga
Klien mengatakan keluarganya tidak mempunyai riwayat DM
l. Riwayat trauma kepala
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat terbentur di kepalanya
m. Riwayat pengangkatan kelenjar tyroid
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat operasi kelenjar tyroid.
Tanda (Objektif)
a. Ketelambatan pubertas
Klien nampak tidak mengalami keterlambatan pubertas
b. Tubuh sangat pendek
Tinggi badan klien tidak pendek
c. Luka sulit sembuh
Tidak ada riwayat klien mengalami luka yang sulit sembuh
d. Peningkatan suhu tubuh
Klien suhu tubuhnya 36,60C
e. Penurunan Berat badan
Tampak mengalami penurunan berat badan
f. Edema
Klien tidak mengalami edema pada jari kaki
10. Sistem integumen
Gejala (subyektif)
a. Riwayat gangguan kulit
Klien mengatakan tidak mempunyai alergi pada makanan maupun obat
b. Keluhan klien : klien mengatakan terdapat luka jahitan diperut
Gejala (Obyektif)
a. Abnormalitas Kuku :Kuku klien nampak normal
b. Abnormalitas rambut :-
c. Kualitas Rambut: Klien mengalami rambut yang kusam dan kering
d. Luka bakar : Klien tidak memiliki luka bakar
e. Ruam kulit Primer
 Makula : tidak ada
 Eritema : tidak ada
 Papula : tidak ada
 Nodula : tidak ada
 Vesikula : tidak ada
 Bula : tidak ada
 Pustula : tidak ada
 Urtika : tidak ada
f. Ruam Kulit sekunder
 Skuama : tidak ada
 Krusta : tidak ada
 Erosi : tidak ada
 Ekskoriasi : tidak ada
 Ulkus : tidak ada
 Rhagaden : tidak ada
 Parut : tidak ada
 Keloid : tidak ada
 Abses : tidak ada
 Likenifikasi : tidak ada
 Guma : tidak ada
 Hiperpigmentasi : tidak ada
11. Sistem sensori
Tidak ada masalah
12. Sistem hematologi
Gejala (subyektif)
a. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan keluarganya tidak memliki riwayat anemia/perdarahan
b. Riwayat kesehatan klien
Klien mengatakan tidak memliki riwayat anemia/perdarahan.
Tanda ( obyektif)

a. Jenis golongan darah :-


a. Tanda-tanda infeksi :-
b. Perdarahan :-
c. Warna kulit : sawo matang
D. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium
Tanggal 24 September 2018
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI KETERANGAN
NORMAL

KOAGULASI

Plasma Prothrombin
Time (PPT)

Waktu Protrhombin
>120 Detik 11.0 – 14.5 L
PPT Kontrol
14.7 Detik
Partial
Trhomboplastin Time
(PTTK)

Waktu
Thromboplastin >140 Detik 24.0 – 36.0 L

APTT kontrol

30.4 Detik

Tanggal 27 September 2018


PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL KETERANGAN
SEKRESI-
EKSKRESI
URINE
LENGKAP+ANALY
ZER
Warna Orange
Kejernihan Agak keruh
Berat jenis 1.015 1.003 – 1.025
pH 7 4.8 – 7.4
Protein 75 ++ mg/dL neg
Reduksi Neg mg/dL Neg
Urobilinogen 4 ++ mg/dL Neg
Bilirubin 1+ mg/dL Neg
Aseton 50 +++ mg/dL Neg
Nitrit POS Neg
LEKOSIT
ESTERAGE :
500/ul +++
BLOOD :250/
ul +++++
Sedimen
Epitel 29.2 /uL 0.0 – 40.0
Epitel tubulus 3.0 /uL 0.0 – 6.0
Lekosit 455.9 /uL 0.0 – 20.0
Eritrosit 313.7 /uL 0.0 – 25.0
Kristal 32.0 /uL 0.0 – 10.0
Sil.pathologi 1.82 /uL 0.0 – 0.5
Sil.granula kasar Neg /LPK Neg
Sil.granula halus Neg /LPK Neg
Silinder hialin 3.5 /uL 0.00 – 1.20
Silinder epitel Neg /LPK Neg
Silinder eritrosit Neg /LPK Neg
Silinder lekosit Neg /LPK Neg
Mucus 2.1 /uL 0.00 – 0.50
Yeast cell 177.8 /uL 0.0 – 25.0
Bakteri >99.000 /uL 0.0 – 100.0
Sperma 0.0 /uL 0.0 – 3.00
Kepekatan 0.0 mS/cm 3.00 – 27.00
Tanggal 29 September 2018
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL KETERANGAN

KIMIA KLINIK

Albumin 2.0 g/dL 3.4 – 5.0 L

KOAGULASI

INR 1.70

Tanggal 31 September 2018


PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL KETERANGAN
HEMATOLOGI
Hemoglobin 9.2 g/dL 12.000 – 15.000 L
Hematokrit 28.9 35 – 47 L
Eritrosit 3.43 10^6.uL 4.4 – 5.9 L
MCH 26.8 pg 27.000 – 32.000 L
MCV 84.3 fL 76 – 96
MCHC 31.8 g/dL 29.000 – 36.000
Leukosit 5.7 10^3/uL 3.6 – 11
Trombosit 498 10^3/uL 150 – 400 H
RDW 15.9 11.60 – 14.80 H
MPV 9.9 fL 4.00 – 11.000
2. Radiologi
USG ABDOMEN

Tanggal 19 September 2018

KLINIS : MASSA ABDOMEN

Hepar : ukuran tak membesar,parenkim homogen, ekogenesitas


parenkim normal, tak tampak nodul melebar, v hepatika tak melebar.

Duktus biliaris : intra dan ekstrahepatal tak melebar.

Vesika felea : ukuran normal,dinding tak menebal, tak tampak batu,tak


tampak sludge.

Pankreas : parenkim homogen,tak tampak massa maupun kalsifikasi.

Ginjal kanan : bentuk dan ukuran normal,batas kortikomeduler jelas,tak


tampak penipisan korteks,tak tampak batu,PCS tampak melebar ringan,ureter
proksimal tampak melebar.

Ginjal kiri : bentuk dan ukuran normal,batas kortikomeduler jelas,tak


tampak penipisan korteks,tak tampak batu,PCS melebar,ureter proksimal tak
melebar.

Lien : tak membesar,tak tampak massa, v linealis tak melebar.

Aorta : tak tampak nodul paraaorta.

Vesika urinaria : tak tervisualisasi,tak tampak struktur normal uterus.

Tampak cairan bebas pada perihepatika.Morrisons pouch,paralinealis dan


paracotica.

Tampak lesi isohipoekok,bentuk lobulated batas sebagian tak tegas tepi ireguler
(ukuran tak terjangkau probe) pada regio suprapubic hingga umbilicalis.Pada
pemeriksaan dengan CDS tampak peningkatan vaskularisasi intra dan perifesi.
KESAN

 Massa solid inhomogen bentuk lobulated batas sebagian tak tegas tepi
ireguler (ukuran tak terjangkau probe) pada regio suprapubic hingga
umbilicalis,tak tampak struktur normal uterus.
 Mild hidronefrosis kanan disertai dengan hidroureter proksimal kanan.
 Ascites
 Tak tampak nodul pada hepar,lien,maupun limfadenopati.

USG DROPPLER VENA EKSTREMITAS INFERIOR KANAN KIRI

Tanggal 22 okteboer 2018

KLINIS : MASSA INTRAABDOMEN, KAKI BENGKAK

 Tampak thrombus pada common femoral vein, prox-mid-distal femoral


vein,popliteal vein kiri yang dengan teknik kompresi vena-vena tersebut
partial compressible.
 Tak tampak thrombus pada common femoral vein,prox-mid-distal femoral
vein,popliteal vein kanan,anterior dan posterior tibial vein kanan kiri yang
dengan teknik kompresi vena-vena tersebut complete compressibel.
 Tak tampak soft tissue swelling pada regio cruris-pedis kanan dan femur-
cruris-pedis kiri
KESAN

 Gambaran Deep vein Thrombus (DVT) pada common femoral vein,prox-


mid-distal femoral vein kiri.
 Soft tissue swellingregio cruris-pedis kanan kiri dan femur-cruris-pedis
kiri
MSCT ABDOMEN DENGAN KONTRAS

Tanggal 22 oktober 2018

KLINIS : PERUT MEMBESAR

Hepar ukuran normal dan bentuk normal,sudut tajam,tak tampak nodul,vena porta dan
vena hepatika tak melebar

Duktus biliaris intra-ekstrahepatal tak melebar.

Vesika fellea tak membesar,dinding tak menebal,tak tampak batu.

Lien ukuran normal,parenkim homogen,vena lienalis tak melebar,tak tampak nodul.

Pankreas ukuran normal,parenkim homogen,duktus pankreatikus tak melebar.

Ginjal kanan kiri ukuran dan bentuk normal,PCS kanan tampak melebar ringan,tak
tampak batu,tak tampak massa.

Uterus tak tampak melebar,tampak cairan bebas pada intrauterina.

Vesika urinaria dinding tak menebal ,reguler ,tak tampak batu maupun massa.

Tampak multipel limfadenopati pada paraaorta abdominal

Tampak cairan bebas masif pada cavum abdomen dan cavum pelvis.

Tampak efusi pleura kanan kiri disertai compression atelektasis pada segmen 10 paru
kanan.

KESAN

 Massa kistik dengan bagian padat didalamnya pada cavum pelvis sampai lower
abdomen yg tak tampak menginfiltrasi fundus uterus,serta tampak mendesak
struktur bowel ke superior,struktur rectum ke posterior,dan vesica urinaria ke
inferior  curiga berasal dari ovarium
 Multipel limfadenopati pada paraaorta abdominal
 Mild hidronefrosis kanan
 Ascites massif
 Efusi pleura kanan kiri disertai compression atelaktasis pada segmen 10 paru
kanan

USG TRANSABDOMINAL DAN TRANSVAGINAL

TRANSABDOMINAL

 Tampak VU terisi cukup


 Tampak uterus ukuran >13,75 x 11,78 x 13,63 cm ,tak terjangkau
transducer,kontur irreguler,tekstur inhomogen,EL sulit dinilai,tampak
infiltrasi >50%meometrium, neovaskularisasi(+)Ri 0.21
 Tak tampak massa hipo/hiperekoik pada adnexa
 Tampak cairan bebas intraabdomen

TRASNVAGINAL

 Tampak bangunan uterus ukuran >6,71 x 5,13 x 5,22 cm,tak terjangkau


transducer,kontur irreguler,tekstur inhomogen,EL sulit dinilai,tampak
infiltrasi >50% miometrium, neovaskularisasi(+)Ri0.08
 Tak tampak massa hipo/hiperekoik pada adnexa
 Tampak cairan bebas intraabdomen
 Tampak cairan bebas pada cavum douglas
3. Terapi Medikasi
No Nama obat Dosis Rute Indikasi
1 RL 20 tpm IV digunakan sebagai penambah
cairan dan elektrolit tubuh
untuk mengembalikan
keseimbangannya. Obat ini
juga dapat bertindak sebagai
alkalisator yang mengurangi
keasaman.
2 MST 10mg/12 jam PO digunakan untuk membantu
menangani nyeri kronis bagi
pasien yang memerlukan
analgesik opiat.
3 Ketorolac 30mg/8 jam IV mengatasi nyeri sedang
hingga nyeri berat untuk
sementara.
4 Asam mefenamat 500mg/8 jam PO pereda nyeri dan peradangan.
5 Lovenox 0,6 cc/12 jam SC gangguan tromboembolik
vena terutama pada bedah
ortopedi atau bedah umum
pada pasien berisiko tinggi.
Mencegah trombosis pada
sirkulasi ekstrakorporal
selama hemodialisa. Terapi
angina tidak stabil & infark
miokard gelombang non-Q
jika diberikan bersama
dengan asetosal. Profilaksis
penyakit tromboembolik vena
pada pasien yang hrs
berbaring terus di tempat
tidur, dengan faktor risiko
sedang sampai tinggi
6 Simarc 3mg/24 jam PO untuk mencegah terjadinya
pembekuan darah yang
membahayakan kesehatan
dan jiwa seseorang, misalnya
pembekuan darah di kaki
pada penderita trombosis
vena dalam, di paru-paru
pada penderita emboli paru,
dan di jantung pada penderita
fibrilasi atrium dan serangan
jantung.

You might also like