You are on page 1of 32

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI UPT DEPO LOKOMOTIF PURWOKERTO

PERAWATAN BERKALA DAN ANALISIS KERUSAKAN PADA

KERANGKA BAWAH LOKOMOTIF

Disusun oleh

Nama : Aulia Eden

NIM : 5201415011

Jurusan : Teknik Mesin

Prodi : Pendidikan Teknik Mesin

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2018

i
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan telah disahkan oleh PT.KERETA API

INDONESIA (Persero) DAOP 5 PURWOKERTO UPT DEPO LOKOMOTIF

PURWOKERTO dan jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri

Semarang, pada :

Hari :

Tanggal :

Dosen Pembimbing :

ii
ABSTRAK

Lokomotif memiliki peran penting dalam dunia perkreta apian, karena

sejatinya lokomotif adalah bagian utama sebuah kereta untuk transportasi

dibidang kereta api. Maka dari itu, kemajuan mekanik dan perawatanya sangat

dibutuhkan. Pada umumnya proses perawatan lokomoktif dibagi menjadi 2 bagian

perawatan rutin harian dan perawatan bulanan. Proses Perawatan Rutin Harian

adalah proses perawatan Preventive Maintenance. Sedangkan pada Bulanan

merupakan Corrective Maintenance.

Kata kunci : Lokomotif, perawatan bulanan dan harian.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Laporan Pelaksanaan Kerja Praktek ini.

Kerja Praktek ini merupakan salah satu matakuliah yang wajib ditempuh

di Fakultas Teknik Mesin Universitas Negeri Bandung. Laporan Kerja Praktek ini

disusun sebagai pelengkap kerja praktek yang telah dilaksanakan lebih kurang 1

bulan di UPT DEPO LOKOMOTIF PURWOKERTO.

Praktik Kerja Lapangan ini dapat berjalan lancar karena adanya bantuan

berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, selaku Rektor Universitas Negeri

Semarang.

2. RUSIYANTO S.Pd., M.T Kepala Jurusan Teknik Mesin

3. Dr. Wirawan Sumbodo M.T selaku Dosen pembimbing PKL

4. Heru Sudriyatmono selaku kepala UPT DEPO LOKOMOTIF

Purwokerto

5. Karyawan UPT DEPO LOKOMOTIF Purwokerto

9. Semua teman-teman yang selalu membersamai, membimbing dan

memotivasi selama melaksanakan PKL DEPO LOKOMOTIF

Purwokerto

iv
10. Semua pihak yang telah membantu terlaksanakannya PKL DEPO

LOKOMOTIF Purwokerto

Penulis menginginkan kritik dan saran terhadap laporan yang sudah

dibuat guna membangun dari semua pihak dalam kegiatan Praktik Kerja

Lapangan ini. Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, 18 September 2017

Praktikan,

Aulia Eden

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………….. I

HALAMAN PENGESAHAN…………………………….…………….. II

ABSTRAK……………………………………………………………….. III

KATA PENGANTAR…………………………………………………… IV

DAFTAR ISI……………………………………………………………. . V

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………….. 1

1.2 Identifikasi Masalah………………………………………………….. 2

1.3 Rumusan Masalah……………………………………………………..3

1.4 Batasan Masalah……………………………………………………… 3

1.5 Tujuan Penulisan Laporan……………………………………………. 4

1.6 Sistematika Penulisan Laporan………………………………………. 4

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN………………………... 6

2.1 Sejarah PT.KAI(Persero)…………………………………………….. 6

2.2 Struktur Organisasi UPT DEPO LOKOMOTIF PURWOKERTO…… 8

2.3 Lingkungan Kerja UPT DEPO LOKOMOTIF PURWOKERTO…….. 9

BAB III PEMBAHASAN……………………………………………….. 11

3.1 Pengertian Perawatan Berkala…………………………………………11

3.2 kelengkapan kerangka bawah

lokomotif……………….……..……………………………………….11

vi
3.3 Pemeriksaan Kerangka Bawah Lokomotif………………………….….11

3.4 Analisis Kerusakan Kerangka Bawah Lokomotif……………………...15

BAB IV PENUTUP…………………………………………………….20

4.1 Kesimpulan………………………………………………………….20

4.2 Kritik dan Saran……………………………………………………..20.

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..21

LAMPIRAN PENDUKUNG LAPORAN

vii
viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era yang sudah modern ini, banyak transportasi yang sudah modern

juga salah sataunya kereta api. Melalui PT.KERETA API INDONESIA(Persero)

banyak muncul kereta unggulan yang sudah beroprasi di indonesia. Fasilitas dan

kenyamanan sangat diunggulkan dalam pelayanan kepada penumpang. Mulai dari

kenyamanan dan keamanan kereta sampai fasilitas stasiun. Kereta memiliki

kemajuan dari lokomotifnya sampai gerbong keretanya.

Lokomotif memiliki peran penting dalam dunia perkreta apian, karena

sejatinya lokomotif adalah bagian utama sebuah kereta untuk transportasi

dibidang kereta api. Maka dari itu, kemajuan mekanik dan perawatanya sangat

dibutuhkan. Semakin maju perkembangan dibidang transportasi darat,

PT.KERETA API INDONESIA selalu memberikan produk unggulan dalam

memuaskan pelayanan penumpang dan menyediakan lokomotif yang modern

adalah salah satu point utama, karena sebagai kendali dari sebuah kereta.

Lokomotif sendiri sejatinya selalu dirawat agar mempunyai kualitas yang

bagus. Perawatan harian dan bulanan sebagai bentuk menjaga kualitas mesin

ataupun body lokomotif itu sendiri. Tak kalah pentingnya pada bagian kerangka

bawah lokomotif itu sendiri, karena banyak juga yang dibutuhkan dalam

perawatan kerangka bawah ini, baik perawatan harian maupun bulanan.

1
Kerangka bawah kereta mempunyai perawatan khusus untuk menunjang

kualitas dan kinerja lokomotif itu sendiri. Perawatan kerangka bawah berupa

pencucian bogie lokomotif,membersihkan tutup TM(Traksi Motor) dll. Berbeda

pula perawatan nya setiap bulan nya. P1,P3,P6,P12 adalah perawatan standar yang

dilakukan dibengkel SARANA DEPO LOKOMOTIF PURWOKERTO.

Praktik Kerja Lapangan(PKL) adalah salah satu mata kuliah wajib pada

progam pendidikan S1 khususnya di Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang.

Prktik kerja lapangan adalah kegiatan belajar diluar yang bekerja sama dengan

mitra industri, agar mahasiswa belajar cara memanajemen dan bekerja pada dunia

industri. Agar menjawab tantangan itu, Praktik Kerja Lapangan(PKL) dilakukan

dengan mitra industri yang berkompenten dan membantu dalam mengembangkan

ilmu mahasiswa itu sendiri.

Pada kesempatan kali ini penulis melakukan praktik kerja lapangan

(PKL) di DAOP 5 PURWOKERTO UPT DEPO LOKOMOTIF

PURWOKERTO, PT.KERETA API INDONESIA(Persero). Penulis mempelajari

tentang perawatan berkala dan analisis kerusakan pada kerangka bawah

lokomotif.

1.2 Identifikasi Masalah

Pada umumnya proses perawatan lokomoktif dibagi menjadi 2 bagian

perawatan rutin harian dan perawatan bulanan. Proses Perawatan Rutin Harian

adalah proses perawatan Preventive Maintenance. Sedangkan pada Bulanan

merupakan Corrective Maintenance. Pada UPT DEPO Lokomotif Purwokerto

Pekerjaan dibagi menjadi 4 jenis pekerjaaan, yaitu Angin, Diesel, Elektrik,dan

2
Mekanik. Kelompok Angin bertanggung jawab pada sistem Peunematic dari

Kompresor hingga ke Peralatan yang membutuhkan udara bertekanan.

Kelompok Diesel bertanggung jawab kemungkinan ada pipa minyak

pelumas yang ke manometer tersumbat atau ada bocoran, jika manometer rusak

diganti denagn yang baru sampai pada sampai pada pembersihan jendela yang

rusak. Sedangkan Kelompok Elektrik bertanggung jawab memastikan kinerja

listrik pada lokomotif untuk dipastikan dapat berfungsi dengan baik. Sedangkan

Mekanik bertanggung jawab atas perawatan dan perbaikan pada body dan

kerangka bawah lokomotif.

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang penulis tuangkan pada laporan ini sebagai

berikut :

1. Apa yang dimaksud perawatan berkala pada kerangka bawah lokomotif?

2. Sebutkan komponen kerangka bawah lokomotif !

3. Sebut dan jelaskan kerusakan pada kerangka bawah lokomotif!

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penulisan laporan ini adalah :

1. Laporan ini membahas perawatan berkala dan analisis kerangka bawah

lokomatif tidak pada pekerjaan yang lain

2. Menenerangkan komponen kerangka bawah dan disertai fungsi dari

komponen tersebut

3. Menganalisis kerusakan yang terjadi pada kerangka bawah lokomotif dan

disartai perawatanya

3
1.5 Tujuan Penulisan Laporan

Praktek industri yang dilakukan mahasiswa jurusan Teknik Mesin UNNES

diharapkan memenuhi tujuan yang ingin dicapai. Tujuan dari Praktik Kerja

Lapangan adalah :

1. Untuk memenuhi syarat pembuatan hasil akhir dari instansi tempat studi

mahasiswa.

2. Menjalin hubungan antara dunia pendidikan dengan dunia industri.

3. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang penerapan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang ada di industri.

4. Memperoleh gambaran tentang kondisi dunia kerja di suatu perusahaan.

5. Mendapatkan pengalaman sebagai bekal sebelum memasuki dunia kerja.

1.6 Sistematika Penulisan Laporan

Adapun sistematika penulisan laporan pada praktik kerja ini sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Terbagi atas latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penulisan laporan dan sitematika penulisan laporan.

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini diuraikan Sejarah PT.KAI(Persero), Struktur Organisasi UPT

DEPO LOKOMOTIF PURWOKERTO, Lingkungan Kerja UPT DEPO

LOKOMOTIF PURWOKERTO.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini memfokuskan kepada permasalahan yang dihadapi di lapangan dan

dibahas serta di beri analisanya setiap permasalahan, pada bab ini yang dibahas

4
berupa : Kelengkapan Kerangka Bawah Lokomotif, Fungsi Kerangka Bawah

Kereta, Komponen Kerangka Bawah Lokomotif, Perawatan Kerangka Bawah

Lokomotif, Analisis Kerusakan Kerangka Bawah Lokomotif.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ke empat akan di sertakan kesimpulan dan saran penulis selama

melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di UPT DEPO LOKOMOTIF

PURWOKERTO.

5
BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah PT.KAI(Persero)

PT.KERETA API INDONESIA(Persero)(disingkat KAI atau PT.KAI)

adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang menyelenggarakan jasa

angkutan kereta api. Layanan PT.KAI meliputi angkutan penumpang dan barang.

Pada akhir maret 2007,DPR mengesahkan revisi undang-undang nomor 13 tahun

1992, yaitu undang-undang nomor 23 tahun 2007, yang menegaskan investor

swasta maupun pemerintah daerah diberi kesempatan untuk mengelola jasa

angkutan kereta api di indonesia.

Dengan demikian, pemberlakuan undang-undang tersebut secara hukum

mengakhiri monopoli PT.KAI dalam mengopraskan kereta api di indonesia. Pada

tanggal 12 agustus 2008 PT KAI melakukan pemisahan Divisi Angkutan

Perkotaan Jabotabek menjadi PT KAI Commuter Jabodetabek(KCJ) untuk

mengelola kereta api penglaju di daerah jakarta dan sekitarnya. Selama tahun

2015, jumlah penumpang kereta api mencapai 325,94 juta.

Pada tanggal 28 september 2011, bertepatan dengan peringatan ulang

tahunnya yang ke-66, PT KAI meluncurkan logo baru. Dan pada 29 Oktober 2014

dipimpin oleh Edi Sukmoro yang sebelumnya menjabat Sebagai Direktur

Pengelola Aset Nonproduksi Railways, menggantikan direktur utama sebelumnya,

Ignasius Johan.

6
Pada hari jumat tangga 17 juni 1864, kereta api pertama di indonesia

lahir. Pembangunan diprakarsai oleh nederlands-indische spoorweg

maatschappij(NIS) dengan rute semarang-tanggung. Pencangkulan tanah pertama

dilakukan di desa kemijen dan diresmikan oleh Mr.L.A.J.W Baron Sloet van de

Beele. Namun jalur ini dibuka tiga tahun berikutnya, 10 agustus 1867. Hingga

tahun 1873 tiga kota di jawa tengah, yaitu semarang,solo dan yogyakarta sudah

berhasil dihubungkan.

Pada tahun 1869, untuk pertama kalinya angkutan trem diperkenalkan

oleh perusahaan trem bataviasch tramweg maatschappij(BTM), untuk warga

batavia. Sarana penariknya berupa hewan kuda dengan lebar sepur 1.188 mm.

Masa politik kolonial liberal rupanya mengakibatkan pemerintah belanda

enggan mendirikan perusahaannya dan justru memberikan kesempatan luas bagi

perusahaan-perusahaan (KA) swasta. Namun sayangnya, perusahaan swasta itu

tidak memberikan keuntungan berarti(apalagi NIS masih membutuhkan bantuan

keuangan dari pemerintah klonial), maka departemen urusan koloni mendirikan

operator KA lain, staatsspoorwegen yang membentang dari buitenzorg hinga

surabaya. Pertama dibangun kedua ujungnya, jalur pertama disurabaya dibuka

pada tanggal 16 mei 1878 dan terhubung pada tahun 1894.

Selain itu muncul juga limabelas operator KA swasta dijawa yang

menanamkan dirinya sebagai ‘perusahaan trem uap’, namun meskipun namanya

demikian, perusahaan itu sudah dapat dianggap operator KA regional.

Sebagai perusahaan kolonial, sebagian besar jalur KA di indonesia

mempunyai dua tujuan: ekonomis dan strategis. Nyatanya,syarat bantuan

7
keuangan NIS antara lain membangun rel KA ke Ambarawa, yang memiliki

benteng bernama williem I (yang diambil dari nama Raja Belanda). Jalur KA

negara pertama dibangun melalui pegunungan selatan jawa, selain daerah datar di

wilayah utara jawa, untuk alasan strategis sama. Jalur KA negara di jawa

menghubungan Anyer(Lintas barat) menuju banyuwangi(lintas timur).

Selain dijawa, pembangunan rel KA juga dilakukan di Aceh,

menghubungkan Banda Aceh hingga pelabuhan uleelhee, dengan lebar sepur

1.067 mm, yang digunakan untuk keperluan militer. Kemudian, lebar sepur yang

sebelumnya 1.067 mm kemudian diganti menjadi 750 mm membentang ke

selatan. Jalur ini kemudian berpindah kepemilikan dari departemen urusan perang

kepada departemen urusan koloni tanggal 1 januari 1916 menyusul perdamaian

relatif di Aceh.

2.2 Struktur Organisasi UPT DEPO LOKOMOTIF PURWOKERTO

STRUKTUR ORGANISASI DEPO LOKOMOTIF PURWOKERTO

Heru
Sudriyatmono
Ka.UPT

Yanto
Abdul Muiz S Adhiyat Suparjo Yuli Saryanto
Sujatmoko
SPV.RENCANA SPV.LOSD SPV.QC SPV.NR&FAS SPV.ADM

Sumber : Upt DEPO Lokomotif Purwokerto

8
2.3 Lingkungan Kerja UPT DEPO LOKOMOTIF PURWOKERTO

Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk

diperhatikan manajemen. Maka dari itu DEPO LOKOMOTIF PURWOKERTO

menyediakan lingkungan kerja yang nyaman supaya membuat pekerja betah

melakukan pekerjaan. Adapun lingkungan kerja yang disediakan pada DEPO

LOKOMOTIF PORWOKERTO ialah :

24. Toilet
1. Ruang Ka.UPT
25. Ruang Ganti
2. Ruang ka.Administrasi
26. Losd Cek
3. Ruang ISO
27. Losd Fasilitas
4. Ruang SPV Rencana
28. Smoking Area
5. Ruang Pengurus Gudang

6. Ruang Belajar

7. Gudang Suku Cadang

8. Ruang MSA

9. SPV QC

10. SPV LOSD

11. Tempat Istirahat

12. Ruang Pengawas Losd

13. Tools Room

14. Pengawas QC

15. Mushola

16. Tempat Penyimpanan Minyak

9
17. Gerbong Heritage

18. Spoor Putar

19. Kolong Losd

20. Tempat Cuci Lokomotif

21. Tempat Parker

22. Taman

23. Wc

10
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Perawatan Berkala

Perawatan berkala pada lokomotif bertujuan untuk meningkatkan kualitas

baik tenaga maupun fisik pada lokomotif itu sendiri. Perawatan pada lokomotif

dibagi menjadi 4 bagian, yaitu perawatan system angin, diesel, mekanik, dan

elektrik. Selain itu perawatan lokomotif dilakukan secara rutin yang bertujuan

untuk memantau dan merawat bagian-bagian lokomotif. Perawatan dilakukan 4

kali perawatan bulanan (P1,P2,P3,P4) dan perawatan khusus dilakukan di Balai

Yasa Yogyakarta.

3.2 Kelengkapan Kerangka Bawah Lokomotif

Sebelum melakukan pekerjaan yang harus dipersiapkan adalah

kelengkapan pekerja dan kelengkapan mesin itu sendiri. Pemeriksaan kelengkapan

teknisi adalah point utama sebelum melakukan pekerjaan karena keselamatan

pekerja adalah segalanya, karena itu perlu diperhatikan dan dipersiapkan alat

keselamatan kerja untuk melakukan pekerjaan. Selanjutnya persiapkan peralatan

untuk bekerja untuk melakukan pemeriksaan pada rangka bawah lokomotif.

3.3 Pemeriksaan Kerangka Bawah Lokomotif

Pada bogie lokomotif memiliki bagian bawah yang sering disebut

kerangka bawah lokomotif. Pada kerangka bawah ini memiliki beberapa

komponen yang harus dicek secara berkala oleh teknisi mekanik. Kerangka bawah

dilakukan pengecekan secara berkala melalui 4 tahap, yaitu P1,P3,P6,dan P12.

11
Adapun kelengkapan kerangka bawah yang dilakukan oleh teknisi UPT DEPO

LOKOMOTIF PURWOKERTO adalah :

1. P1/ Pemeriksaan 1 Bulanan

- Ukur semua keausan flens roda keausan flens max 7 mm.

- Ukur tinggi boffer & tarikannya di sesuaikan

- Ukur semua diameter roda

- Periksa shock absorber. Ganti bila ada kelainan

- Periksa helikal spring, ganti bila ada kelainan

- Bersihkan dan lumasi slack adjuster

- Periksa kekencangan baut gear box & kondisi gear box

- Periksa semua split pen yang mengamankan mur/ baut, ganti bila perlu

- Periksa seling pengaman

- Periksa pintu kabin masinis dan tangga, bila perlu perbaiki

- Periksa roda bila ada yang benjol atau keropos

- Ukur tinggi cow fanger & sesuaikan

- Periksa kelonggaran skin plat

- Periksa baut pengunci skin plat

- Bersihkan bogie dari tanah dan kotoran minyak yang menempel di bogie

- Setel Blok rem, ganti bila sudah tipis

- Ganti Minyak Pelumas axle pot.

- Periksa dan Bersihkan Wick Assembly

2 . P3/ Pemeriksaan 3 bulanan

- Ukur keausan flens roda

12
- Ukur semua keausan flens roda keausan flens max 7 mm.

- Ukur tinggi boffer & tarikannya di sesuaikan

- Ukur semua diameter roda

- Periksa shock absorber. Ganti bila ada kelainan

- Periksa helikal spring, ganti bila ada kelainan

- Bersihkan dan lumasi slack adjuster

- Periksa kekencangan baut gear box & kondisi gear box

- Periksa semua split pen yang mengamankan mur/ baut, ganti bila perlu

- Periksa seling pengaman

- Periksa pintu kabin masinis dan tangga, bila perlu perbaiki

- Periksa roda bila ada yang benjol atau keropos

- Ukur tinggi cow fanger & sesuaikan

- Periksa kelonggaran skin plat

- Periksa baut pengunci skin plat

- Bersihkan bogie dari tanah dan kotoran minyak yang menempel di bogie

- Setel Blok rem, ganti bila sudah tipis

- Ganti Minyak Pelumas axle pot.

- Periksa dan Bersihkan Wick Assembly

3 . P6/ Pemeriksaan 6 Bulanan

- Ukur keausan flens roda

- Ukur semua keausan flens roda keausan flens max 7 mm.

- Ukur tinggi boffer & tarikannya di sesuaikan

- Ukur semua diameter roda

13
- Periksa shock absorber. Ganti bila ada kelainan

- Periksa helikal spring, ganti bila ada kelainan

- Bersihkan dan lumasi slack adjuster

- Periksa kekencangan baut gear box & kondisi gear box

- Periksa semua split pen yang mengamankan mur/ baut, ganti bila perlu

- Periksa seling pengaman

- Periksa pintu kabin masinis dan tangga, bila perlu perbaiki

- Periksa roda bila ada yang benjol atau keropos

- Ukur tinggi cow fanger & sesuaikan

- Periksa kelonggaran skin plat

- Periksa baut pengunci skin plat

- Bersihkan bogie dari tanah dan kotoran minyak yang menempel di bogie

- Setel Blok rem, ganti bila sudah tipis

- Ganti Minyak Pelumas axle pot.

- Periksa dan Bersihkan Wick Assembly

4 . P12/ Pemeriksaan 12 Bulanan

- Ukur keausan flens roda

- Ukur semua keausan flens roda keausan flens max 7 mm.

- Ukur tinggi boffer & tarikannya di sesuaikan

- Ukur semua diameter roda

- Periksa shock absorber. Ganti bila ada kelainan

- Periksa helikal spring, ganti bila ada kelainan

- Bersihkan dan lumasi slack adjuster

14
- Periksa kekencangan baut gear box & kondisi gear box

- Periksa semua split pen yang mengamankan mur/ baut, ganti bila perlu

- Periksa seling pengaman

- Periksa pintu kabin masinis dan tangga, bila perlu perbaiki

- Periksa roda bila ada yang benjol atau keropos

- Ukur tinggi cow fanger & sesuaikan

- Periksa kelonggaran skin plat

- Periksa baut pengunci skin plat

- Bersihkan bogie dari tanah dan kotoran minyak yang menempel di bogie

- Setel Blok rem, ganti bila sudah tipis

- Ganti Minyak Pelumas axle pot.

- Periksa dan Bersihkan Wick Assembly, ganti bila perlu

- Journal Bearing Poros Roda ( Timken ) Ganti Pelumas.

- Buka Dop Atau Tutup Journal Bearing Poros Roda (Timken) Di fet

Dengan Pelumas (multifak EP2).

- Periksa Silinder rem.

3.4 Analisis Kerusakan Kerangka Bawah Lokomotif

Setiap transportasi mestinya pernah mengalami kerusakan pada setiap

operasi, baik saat mesin bekerja maupun tidak. Khususnya pada transportasi

kereta api yang memiliki lokomotif, karena sejatinya lokomotif adalah bagian

utama sebuah kereta untuk transportasi dibidang kereta api. Maka dari itu,

kemajuan mekanik dan perawatanya sangat dibutuhkan.

15
Maka dari itu kegiatan perawatan lokomotif ini sangatlah diperhatikan,

pada upt DEPO lokomotif purwokerto sangat memperhatikan perawatan

lokomotif maupun perbaikan pada lokomotif yang rusak. Saat melakukan praktik

kerja lapangan ini ada beberapa hal yang diperhatikan oleh praktikan terhadap

kondisi dilapangan terkait dengan kerusakan lokomotif khususnya pada bagian

kerangka bawah lokomotif. Adapun hal yang sering di lakukan perawatan atau

pemeriksaan yaitu :

1. Pemeriksaan Ukuran keausan flens roda

Perawatan flens pada roda dilakukan secara rutin pada perawatan bulanan

bertujuan mendeteksi kerusakan pada flens. Maksimal ukuran flens pada roda

yaitu 7 mm, jika melebihi itu dilakukan pembubutan yang dilakukan di

Balaiyasa Yogyakarta.

2. Pemeriksaan Ukuran Tinggi Boffer

Pemeriksaan tinggi boffer dilakukan secara berkala sesuai dengan jadwal

perawatan. Tinggi batas maksimal boffer kurang lebih 760 cm pada

permukaan tanah. Jika tinggi boffer kurang dari batas minimal maka

dilakukan perbaikan diBalai Yasa Yogyakarta.

3. Pemeriksaan Ukuran Diameter Roda

Pemeriksaan ukuran diameter roda dilakukan melalui perawatan bulanan.

Diamater minimal 855 mm, Selisih maks 1 mm dalam satu as roda, Selisih

16
maks dalam 1 bogie 1 mm, Selisih maks antar bogie 4mm. Kurangnya ukuran

diameter roda karena gesekan antara roda dengan rel kereta api. Jika tebal

ukuran sudah melebihi batas maka dilakukan pembubutan, jika perlu diganti

maka dilakukan pergantian yang dilakukan di balai yasa Yogyakarta.

4. Pemeriksaan Kampas Rem Blok

Pemeriksaan kampas rem dilakukan melalui perawatan 3 bulanan. Dilakukan

pergantian kampas rem jika ukuran sudah tipis dan perlu diganti, maksimal

ukuran pergantian yaitu 10 mm. Pergantian dilakukan pada DEPO lokomotif

purwokerto.

5. Pemeriksaan Kekencangan Baut Gear Box & Kondisi Gear Box

Pemeriksaan baut gear dilakukan setiap bulanan, yang dilakukan adalah

membersihkan tutup gear box dan mengecek minyak gear box atau kompon.

Jika sudah maka cek baut gear box apakah terdapat kekurangan dalam jumlah

baut yang berfungsi mengencangkan tutup TM. Jika terdapat kekurangan

maka dilakukan penambahan baut gear box.

6. Perawatan Skin Plat

Pada dasarnya skin plat dilakukan perbaikan jika memang ada lapisan yang

mengalami keretakan. Jika hal itu terjadi maka dilakukan pengelasan pada

retakan skin plat tersebut.

17
Gambar 1. Perawatan skin plat

7. Ukur Tinggi Cow Fanger & Sesuaikan

Pemeriksaan ketinggian cow hanger dilakukan setiap perawatan bulanan dan

kerusakan pada cow hanger biasanya jika lokomotif menabrak mobil, truk dll

maka dilakukan semi perbaikan yang dilakukan di DEPO lokomotif

purwokerto. Jika mengalami rusak parah maka lokomotif di kembalikan ke

balai yasa untuk diganti cow hanger tersebut.

8. Pembersihan Bogie Lokomotif

Pembersihan bogie pada DEPO lokomotif purwokerto dilakukan sebelum

lokomotif memasuki losd atau bengkel lokomotif. Pembersihan dilakukan

dengan semprotan air dan dibersihkan dari body lokomotif hingga kerangka

bawah lokomotif.

18
Gambar 2. Pembersihan bogie lokomotif

19
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Lokomotif memiliki peran penting dalam dunia perkreta apian, karena

sejatinya lokomotif adalah bagian utama sebuah kereta untuk transportasi

dibidang kereta api. Maka dari itu UPT DEPO LOKOMOTIF PURWOKERTO

melakukan perawatan dan perbaikan terhadap lokomotif secara berkala mulai dari

1 bulanan hingga 12 bulanan. Proses perawatan berguna untuk menjadikan

lokomotif mempunyai kapasitas yang baik untuk membuat penumpang merasakan

kenyamanan saat memilih kendaraan kereta api.

4.2 Kritik

Kurangnya refrensi pada pencarian artikel maupun sebagainya. Jadi

alangka baiknya refrensi pada halaman pencarian maupun web site menyediakan

jurnal maupun artikel berisi tentang materi rangka bawah lokomotif.

4.3 Saran

Harapan nya ada saran yang baik dari pembaca untuk meningkatkan karya

dari penulis untuk mengembangkan laporan selanjutnya.

20
DAFTAR PUSTAKA

PT Kereta Api. 2018. Sejarah perkeretaapian di Indonesia.

https://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_Api_Indonesia. Diakses

31 oktober 2018

Kembar. 2013. Sistematika penulisan laporan PKL.

https://mdk16.wordpress.com/2013/04/16/sistematika-laporan-

praktik-kerja-lapangan. Diakses 16 april 2013

21
Lampiran

1. Pembersihan Filter Pada Sistem Angin

2. Pembersihan Tutup TM

22
3. Perbaikan Skin Plat

4. K3 LOSD

23
24

You might also like