You are on page 1of 1

Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangsa, yang berarti memenuhi

kebutuhan dasar manusia yang salah satunya adalah kesehatan. Tujuan pembangunan kesehatan
itu sendiri adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk seoptimal
mungkin. Di Indonesia, masalah ibu dan anak merupakan sasaran prioritas dalam bidang kesehatan.
Angka kematian ibu merupakan salah satu indikasi yang menentukan derajat kesehatan di suatu
bangsa. Berdasarkan data dan penelitian tentang kualitas penduduk indonesia 2011 tercatat angka
kematian ibu masih sebesar 228/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi usia 0-11 bulan
adalah 34/1.000 kelahiran hidup (Kompas, 2012). Oleh karena itu, hal ini merupakan prioritas dalam
upaya peningkatan kesehatan di Negara kita terutama bagi seorang ibu.

Pada umumnya setiap kehamilan berakhir dengan lahirnya bayi yang sempurna. Tetapi dalam
kenyataannya tidak selalu demikian. Seringkali perkembangan kehamilan mendapat gangguan yang
dapat terjadi pada berbagai tahap. Tergantung pada tahap mana gangguan itu terjadi, maka
kehamilan dapat berupa keguguran, prematuritas,kematian janin dalam rahim atau kelainan
kongenital (Depkes RI, 1999:27). Kesemuanya terkadang merupakan kegagalan fungsi reproduksi.
Demikian pula dengan gangguan pertumbuhan tropoblas (calon ari-ari), pada hakekatnya
merupakan kegagalan reproduksi. Pada keadaan ini janin tidak berkembang menjadi janin yang
sempurna, melainkan berkembang menjadi keadaan patologik yang terjadi pada minggu-minggu
pertama kehamilan, berupa degenerasi hidropik pada jonjot korion, sehingga menyerupai
gelembung yang disebut mola hidatidosa. Pada umumnya penderita mola hidatidosa akan baik
kembali, tetapi ada diantaranya mengalami degenerasi berupa koriokarsinoma (Wiknjosastro, 2006)

Data terbaru menunjukkan bahwa frekuensi Mola hidatidosa dari berbagai belahan dunia berbeda-
beda. Di Amerika Serikat merupakan negara yang sangat rendah yaitu 1: 2000 kehamilan ibu muda
dan sehat. Di Asia Tenggara (tidak termasuk Indonesia) angka kejadian molahidatidosa 4-5 kali
frekuensi di USA, berturut-turut semakin tinggi yaitu di Mexico city 1:200, filiphina 1:173, India
1:160, Taiwan 1:125. Dan di Indonesia ternyata frekuensi molahidatidosa tertinggi yaitu berkisar
antara 1:50 sampai 1:141 kehamilan (Satria, 2011) .

You might also like