You are on page 1of 19

TINJAUAN TEORITIS

A. EKSTRAK VAKUM (VENTOUSE)

Ekstraksi vakum, seperti juga ekstraksi forsep, merupakan suatu alat yang

dipakai untuk memegang kepala janin yang masih berada dalam jalan lahir.

Forsep yang memegang kepala janin dari samping secara teoritis memberi

tenaga pada basis crani janin, sedangkan ekstraksi vakum memegang bagian

terdepan dari kepala janin, sehingga dapat dikatakan janin ditarik keluar pada

rambutnya.

Tahun 1956, Malmstrom membuat alat ekstraktor vakum yang telah

diperhitungkannya dengan seksama dan teliti. Menurutnya, pemakaian

ekstraktor vakum lebih aman dari pada pemakaian forsep jika dilakukan oleh

orang yang telah terampil dan terlatih.

Tekanan vakum yang dianggap tidak berbahaya untuk bayi berkisar antara

0,4 – 0,6 kg/m2.

B. ALAT-ALAT EKSTRAKTOR VAKUM

(1) Satu botol vakum dengan manometer

(2) Beberapa mangkuk (mangkok terbuat dari besi) dengan diameter 30, 40,

50, dan 60 mm

(3) Selang karet

(4) Rantai besi


(5) Pompa tangan

(6) Alat penarikan khusus

Pada waktu sekarang ini telah ada alat vakum ekstraktor elektris yang akan

memudahkan pemakaiannya.

C. INDIKASI

- Kelelahan ibu

- Partus tak maju

- Gawat janin yang ringan

- Toksemia gravidarum

- Ruptura uteri iminens

D. KELEBIHAN

- Dapat dipergunakan pada

 Pembukaan serviks uteri yang belum lengkap. Dengan menggunakan

vakum ekstraktor maka pembukaan serviks dapat dipercepat secara

mekanis. Sebaiknya ekstraksi vakum baru dilakukan pada pembukaan

serviks uteri sekurang-kurangnya 7 cm.

- Pada kepala janin belum turun (engaged)

 Tidak memerlukan anestesi umum

 Komplikasi pada ibu maupun janin lebih sedikit.


KEKURANGAN

 Waktu untuk melahirkan janin lebih lama dari ekstraksi forsep (lebih dari

6 menit)

 Ekstraksi vakum tidak dapat dipergunakan pada :

- Letak muka

- Kaput suksedeneum yang sudah besar

- Gawat janin yang besar

- Kepala menyusul (after coming head) pada letak sungsang

- Disproporsi sefalo-pelvik

E. TEHNIK PEMASANGAN

Prosedur yang dilakukan sebelum melakukan ekstraksi vakum sama

seperti pada melakukan ekstraksi forsep, baik mengenai persiapan-persiapan

untuk pasien, penolong, maupun keperluan-keperluan untuk bayi yang akan

dilahirkan.

Mangkuk yang dipakai disesuaikan dengan lebarnya pembukaan serviks

uteri, keadaan dinding vagina dan jauhnya turun kepala janin. Anestesi yang

dipakai dapat secara blok pudendal atau anestesi infiltrasi dengan novokain 1%-

2%, atau jika kepala janin sudah berada di dasar panggul anestesi tidak mutlak

diperlukan.
LANGKAH-LANGKAH :

1. Setelah bagian-bagian dari alat vakum ekstraktor dipasang mangkok

dimasukkan kedalam vagina dan langsung diletakkan pada bagian terbawah

kepala janin.

2. Pembantu memompa ekstraktor vakum sampai menjadi hampa udara 0,2

kg/m2, lalu ditunggu selama lebih kurang 2 menit. Selama menunggu ini

dilakukan periksa dalam kembali untuk mengetahui apakah letak cup sudah

benar dan tidak ada jalan lahir yang terjepit antara mangkuk dan kepala.

Jika ada jalan lahir yang terjepit, maka tekanan diturunkan kembali sampai

0 kg/m2, dan letak mangkuk dibenarkan. Setelah itu tekanan dinaikkan lagi

sampai 0,2 kg/m2, tunggu 2 menit, naikkan tekanan sampai 0, 4 kg/m 2 ,

tunggu 2 menit, naikkan tekanan menjadi 0,6 kg/m2 , tunggu 2 menit.

3. Lakukan traksi dengan arah yang sesuai dengan arah sumbu jalan lahir.

Traksi dilakukan sewaktu his datang dan pasien disuruh mengedan serta

searah dengan titik tengah dari mangkuk (supaya pinggir cup tidak lepas

dari kepala).

F. KOMPLIKASI

 Pada Ibu
- Robekan pada serviks uteri
- Robekan pada dinding vagina, perineum
 Pada Anak
- Perdarahan dalam otak
- Kaput suksedaneum artifisialis, yang biasanya akan hilang sendiri
setelah 24-48 jam
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN

DENGAN EKSTRAKSI VAKUM

I. PENGKAJIAN

A. Identitas

Nama Ibu : Ny. R

Umur : 26 tahun

Suku/Kebangsaan : Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT

Alamat rumah : Jl. Denai

Nama Suami : Tn. I

Umur : 21 tahun

Kebangsaan : Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat rumah : Jl. Denai


B. Anamnese

Pada tanggal : 05-03-2008 Pukul : 12.30 WIB

1. Keluhan utama :

Adanya keluar lendir bercampur darah dari vagina dan rasa sakit yang

menjalar sampai ke pinggang.

2. Riwayat kehamilan ini

G:I P:0 AB : 0

a. Riwayat menstruasi

HPHT : 23-05-2007

TTP : 01-03-2008

Lamanya : 6 hari

Banyaknya: 3 x ganti dhoek

Siklus : 28 hari

Konsistensi : encer

b. Pergerakan fetus dirasakan pertama kali

Pada usia kehamilan 20 minggu

Pergerakan fetus dalam 24 jam : > 20 x

c. Keluhan yang dirasakan pada kehamilan ini

- Rasa lelah : ada

- Mual dan muntah yang lama : tidak ada

- Nyeri perut : tidak ada

- Panas menggigil : tidak ada

- Lain-lain : tidak ada


d. Tanda-tanda persalinan

- Kontraksi : 2 x dalam 10 menit, durasi 20 detik

- Kekuatan : lemah

e. Pengeluaran pervaginam

- Lendir bercampur darah : ada, 5 cc

- Warna : merah

f. Riwayat imunisasi

TT : 2 x TT1 : lengkap

TT2 : lengkap

g. Pola eliminasi

BAB : 1 x sehari

BAK : 8 x sehari

h. Pola makan dan minum : teratur

3 x sehari (nasi, lauk, sayur, buah)

i. Pola tidur : malam : ± 8 jam

Siang : ± 2 jam

3. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

No Tgl/Tahun Tempat Umur Jenis Penolong Penyakit Anak


JK BB PB Keadaan
Persalinan Persalinan Kehamilan Persalinan Lainnya
1 Hamil ini

C. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

Keadaan emosional : stabil

2. Tanda vital :

TD : 120/80 mmHg

Pols : 80 x.i

RR : 20 x/i

Temp: 36,5 ºC

TB : 150 cm

D. Pemeriksaan Fisik

1. Muka

Kelopak mata : tidak oedema

Kojungtiva : tidak pucat

Sklera : tidak ikterus

2. Mulut gigi

Lidah dan graham : bersih, tidak ada stomatitis

Gigi : tidak ada karies

3. Kelenjar Thyroid

Pembesaran : tidak ada

4. Kelenjar getah bening

Pembesaran : tidak ada

5. Dada : simetris kiri dan kanan


Jantung : tidak ada bunyi mur-mur

Payudara : simetris

Puting susu : menonjol kanan dan kiri

Simetris : kanan dan kiri

Benjolan : tidak ada

Rasa nyeri : tidak ada

Lain-lain : tidak ada

6. Punggung dan pinggang

Posisi tulang belakang : lordosis

Pinggang : tidak ada nyeri

7. Ekstermitas atas dan bawah

Oedema : tidak ada

Kekuatan otot dan sendir : tidak ada

Kemerahan : tidak ada


Varices : tidak ada
Refleks : (+) ka/ki
8. Abdomen

Bekas luka operasi : tidak ada

Pembesaran : sesuai dengan usia kehamilan

Konsistensi : keras
Striae : livid
Linea : nigra
Kandung kemih : kosong
E. Pemeriksaan Kebidanan
1. Palpasi uterus

TFU : 32 cm

Kontraksi : ada

Fetus : letak : membujur

Posisi : pu-ka

Pergerakan : (+) ada

Persentase: kepala

Penurunan : 4/5

Pembukaan : 2 cm

TBJJ: (32-11) x 155 = 3255 gr

2. Auskultasi

DJJ : (+) ada, 135 x/i

Frekwensi : (11 + 12 + 11) x 4

Punctum max : kuadran kanas atas pusat

3. Ano-genital (inspeksi)

Perineum : luka parut (tidak ada)

Vulva : Warna : merah jambu

Luka : tidak ada

Fistula : tidak ada

Varices : tidak ada

Pengeluaran pervaginam: lendir + darah


Warna : merah

Konsistensi : encer Jumlah : 5 cc

Kelenjar Bartholini : pembengkakan : tidak ada

Haemoroid : tidak ada

4. Pemeriksaan Dalam, atas indikasi : in partu Pukul: 17.50 WIB

Dinding vagina : terbuka

Porsio : tidak teraba

Posisi Porsio : anteflexi

Pembukaan : 10 cm

Ketuban : sudah pecah

Presentasi fetus : vertex /kepala

Penurunan bagian terbawah : 0/5

Posisi : UUK depan

5. Panggul luar

Distansia spinarum kanan dan kiri : tidak dilakukan pemeriksaan

Distansia kristaru kanan dan kiri : tidak dilakukan pemeriksaan

Kunjungata eksterna : tidak dilakukan pemeriksaan

Lingkar panggul : tidak dilakukan pemeriksaan

6. Darah : HB : tidak dilakukan pemeriksaan

Urine : Protein : tidak dilakukan pemeriksaan

Glukosa: tidak dilakukan pemeriksaan

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH DAN KEBUTUHAN


Diagnosa :Ibu inpartu dengan partus tak maju

Dasar : G:I P : 0 AB : 0

TFU : 32 cm

HPHT : 23-05-2007

TTP : 01-03-2008

Djj : 136 x/i

Punctum maksimum : kuadran kanan atas pusat

His : 2 x 10 menit, durasi 20 detik

Penurunan kepala : 4/5

VT : pembukaan lengkap 6 cm.

Persentase : kepala

Posisi : pu-ka

Ketuban : pecah sendiri

Persalinan sudah dipimpin selama 1 jam

Masalah : Ibu cemas, kelelahan dan tidak tahan rasa sakit

Data Dasar : - Ibu menangis dan mengeluh karena kesakitan

- Ibu mengatakan lelah dan cemas

- Terlihat dari raut wajah ibu

- Bayi belum lahir setelah 2 jam lamanya

Kebutuhan : - Informasikan tentang hasil pemeriksaan dan tindakan yang

akan dilakukan

- Kebutuhan nutrisi

- Memberikan support mental kepada ibu


- Relaksasi

- Pemberian Therapy : - Infus RL 20 tetes/i

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

“KJDP (Kematian Janin Dalam Persalinan)”

IV. TINDAKAN SEGERA

- Pasang infus RL 500 ml 20 gr/tts

- Informed Consent

V. PERENCANAAN

- Beri informasi pada ibu dan keluarga

- Atur posisi ibu

- Anjurkan ibu relaksasi di sela his

- Pasang cairan infus RL 500 ml 20 tts/i

- Anjurkan ibu untuk minum

- Meminta persetujuan ibu dan keluarga

- Persiapan alat-alat vakum ekstraksi

- Lakukan persalinan dengan ekstraksi vacum

VI. PELAKSANAAN
- Mengawasi keadaan umum ibu

- Memantau His dan DJJ

- Mengatur posisi ibu yang nyaman

- Memasang cairan infus RL 500 ml 20 tetes/i

- Menganjurkan ibu untuk minum

- Meminta persetujuan ibu dan keluarga

- Menyiapkan alat-alat vacum ekstraksi

- Melakukan persalinan dengan ekstraksi vakum

- Menyiapkan alat-alat vakum ekstraksi

- Persiapan persalinan

Persiapan alat :

Meja instrumen

1. Doek steril

2. Hand Scone 2 pasang

3. Cup vakum

4. Set vakum (selang, rantai pengait)

5. Speculum sim 4 pasang

6. Arteri klem 1 pasang

7. Gunting tali pusat

8. Kateter

9. Kasa secukupnya

10. Oval klem 3 buah

11. Slem seher dalam tempatnya


12. Pengikat tali pusat

13. Betadine

14. Alat-alat episiotomi dan heating

Alat-alat non steril

1. Botol vakum

2. Pompa vakum

3. Pispot

4. Nierbeken

5. Lampu solux

6. Schort

7. Korentang dan tempatnya

- Melakukan persalinan

1. Pemasangan mangkuk vakum

2. Memasukan mangkuk melalui introitus vagina secara miring dan

setelah melewati introitus pasangkan pada kepala bayi, cek apakah ada

jalan lahir yang terjepit, jari tengah dan jari telunjuk menahan mangkuk

sedangkan jari tengah yang lain mengecek sekeliling porsio.

3. Menyuruh asisten memompa sehingga tekanan 0,2 kg/m2 hingga 2

menit kemudian naikkan kembali menjadi 0,4 kg/m2 (batas pompa 0,6

kg/m2 tidak boleh lebih)

Penarikan
4. Pada puncak his minta ibu untuk mengedan dengan benar, kemudian
lakukan penarikan dengan penarik mangkuk dengan arah sejajar lantai.
5. Lakukan tarikan maksimum 3 kali
6. Lakukan episiotomi ketika his secara mediakataralis, kemudian menarik
kepala searah sumbu jalan lahir pada saat sub oksiput berada dibawah
simpisis sampailah lahir berturut-turut dahi, muka dan dagu.
7. Melahirkan kepala bayi dengan cara kepala bayi dipegang biparietal,
gerakan ke arah bawah ari, melahirkan bahu depan kemudian dilahirkan
seluruh tubuh
8. Bersihkan muka (hidung dan mulut) bayi dengan kassa steril dengan
potong tali pusat.

VII. EVALUASI

- Keadaan umum ibu telah diawasi dengan :


TD : 120/80 mmHg
Pols : 80 x/i
RR : 20 x/i
Suhu: 36,5 ºC
- His dan Djj telah dipantau
- Ibu dalam keadaan posisi yang nyaman
- Infus RL 500 ml 20 tts/i telah terpasang
- Ibu telah diberikan minum
- Ibu dan keluarga telah menyetujui untuk dilakukan vakum ekstraksi
- Alat-alat vakum ekstraksi telah disiapkan
- Persalinan dengan vakum ekstraksi telah dilakukan
- Alat-alat persalinan telah disiapkan

DATA PERKEMBANGAN
I. Pengkajian
- Bayi lahir dengan VE pada tanggal 05-03-2008 pukul 19.50
WIB
- TFU setinggi pusat
- Plasenta belum lahir
- Kontraksi uterus baik
- Terdapat laserasi jalan lahir akibat episiotomi
II. Identifikasi Diagnosa Masalah dan Kebutuhan
Diagnosa : partus kala III aktif
Data objektif : - Bayi lahir tanggal 05-03-2008 pukul : 19.50 WIB
- Plasenta belum lahir
- TFU setinggi pusat
- Tali pusat terjulur
Masalah : tidak ada
Kebutuhan : pengeluaran plasenta
III. Masalah Potensial
Tidak ada
IV. Tindakan Segera
Tidak ada
V. Perencanaan
1. Informasikan keadaan ibu
2. Lakukan manajemen aktif kala III
VI. Pelaksanaan
1. Memberitahu kepada ibu dan keluarga bahwa keadaannya baik tetapi plasenta
belum lahir dan akan dilakukan pengeluaran dengan manajemen aktif kala III
2. Melakukan kala III aktif yaitu :
Menyuntikan oksitosin 10 ml cm, kemudian lakukan DTT, perhatikan tanda-
tanda pelepasan semua mendorong ke arah Dorsal Kranial
3. Memeriksa kelengkapan plasenta dan masukan kedalam tempatnya
4. Menganjurkan ibu memasase uterus
DATA PERKEMBANGAN

I. Pengkajian

- Plasenta lahir lengkap pada pukul : 20.00 WIB

- TFU dan jari dibawah pusat

- Uterus keras

- Perdarahan 300 cc

II. Identifikasi Masalah dan Kebutuhan

Masalah : tidak ada

Kebutuhan : pemantauan perdarahan dan penjahitan laserasi

III. Masalah Potensial

Tidak ada

IV. Tindakan Segera

Tidak ada

V. Perencanaan

- Informasikan keadaan umum ibu dan keluarga

- Pastikan kandung kemih kosong

- Pantau kontraksi uterus

- Menghecting laserari jalan lahir

VI. Pelaksanaan

- Memberitahukan pada ibu bahwa akan dilakukan kandung kemih

- Memasase uterus

- Menghecting laserasi jalan lahir


VII. Evaluasi

Tanggal : 05-03-2008 Pukul : 20.00 WIB

- Keadaan umum baik

TD : 120/80 mmHg

Pols : 80 x/i

RR : 20 x/i

Temp : 36,5ºC

- Kandung kemih : kosong

- Uterus keras

- TFU : 2 jari di bawah pusat

You might also like