Professional Documents
Culture Documents
Ekstraksi vakum, seperti juga ekstraksi forsep, merupakan suatu alat yang
dipakai untuk memegang kepala janin yang masih berada dalam jalan lahir.
Forsep yang memegang kepala janin dari samping secara teoritis memberi
tenaga pada basis crani janin, sedangkan ekstraksi vakum memegang bagian
terdepan dari kepala janin, sehingga dapat dikatakan janin ditarik keluar pada
rambutnya.
ekstraktor vakum lebih aman dari pada pemakaian forsep jika dilakukan oleh
Tekanan vakum yang dianggap tidak berbahaya untuk bayi berkisar antara
(2) Beberapa mangkuk (mangkok terbuat dari besi) dengan diameter 30, 40,
50, dan 60 mm
Pada waktu sekarang ini telah ada alat vakum ekstraktor elektris yang akan
memudahkan pemakaiannya.
C. INDIKASI
- Kelelahan ibu
- Toksemia gravidarum
D. KELEBIHAN
Waktu untuk melahirkan janin lebih lama dari ekstraksi forsep (lebih dari
6 menit)
- Letak muka
- Disproporsi sefalo-pelvik
E. TEHNIK PEMASANGAN
dilahirkan.
uteri, keadaan dinding vagina dan jauhnya turun kepala janin. Anestesi yang
dipakai dapat secara blok pudendal atau anestesi infiltrasi dengan novokain 1%-
2%, atau jika kepala janin sudah berada di dasar panggul anestesi tidak mutlak
diperlukan.
LANGKAH-LANGKAH :
kepala janin.
kg/m2, lalu ditunggu selama lebih kurang 2 menit. Selama menunggu ini
dilakukan periksa dalam kembali untuk mengetahui apakah letak cup sudah
benar dan tidak ada jalan lahir yang terjepit antara mangkuk dan kepala.
Jika ada jalan lahir yang terjepit, maka tekanan diturunkan kembali sampai
0 kg/m2, dan letak mangkuk dibenarkan. Setelah itu tekanan dinaikkan lagi
3. Lakukan traksi dengan arah yang sesuai dengan arah sumbu jalan lahir.
Traksi dilakukan sewaktu his datang dan pasien disuruh mengedan serta
searah dengan titik tengah dari mangkuk (supaya pinggir cup tidak lepas
dari kepala).
F. KOMPLIKASI
Pada Ibu
- Robekan pada serviks uteri
- Robekan pada dinding vagina, perineum
Pada Anak
- Perdarahan dalam otak
- Kaput suksedaneum artifisialis, yang biasanya akan hilang sendiri
setelah 24-48 jam
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN
I. PENGKAJIAN
A. Identitas
Umur : 26 tahun
Suku/Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Umur : 21 tahun
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
1. Keluhan utama :
Adanya keluar lendir bercampur darah dari vagina dan rasa sakit yang
G:I P:0 AB : 0
a. Riwayat menstruasi
HPHT : 23-05-2007
TTP : 01-03-2008
Lamanya : 6 hari
Siklus : 28 hari
Konsistensi : encer
- Kekuatan : lemah
e. Pengeluaran pervaginam
- Warna : merah
f. Riwayat imunisasi
TT : 2 x TT1 : lengkap
TT2 : lengkap
g. Pola eliminasi
BAB : 1 x sehari
BAK : 8 x sehari
Siang : ± 2 jam
C. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
2. Tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
Pols : 80 x.i
RR : 20 x/i
Temp: 36,5 ºC
TB : 150 cm
D. Pemeriksaan Fisik
1. Muka
2. Mulut gigi
3. Kelenjar Thyroid
Payudara : simetris
Konsistensi : keras
Striae : livid
Linea : nigra
Kandung kemih : kosong
E. Pemeriksaan Kebidanan
1. Palpasi uterus
TFU : 32 cm
Kontraksi : ada
Posisi : pu-ka
Persentase: kepala
Penurunan : 4/5
Pembukaan : 2 cm
2. Auskultasi
3. Ano-genital (inspeksi)
Pembukaan : 10 cm
5. Panggul luar
Dasar : G:I P : 0 AB : 0
TFU : 32 cm
HPHT : 23-05-2007
TTP : 01-03-2008
Persentase : kepala
Posisi : pu-ka
akan dilakukan
- Kebutuhan nutrisi
- Informed Consent
V. PERENCANAAN
VI. PELAKSANAAN
- Mengawasi keadaan umum ibu
- Persiapan persalinan
Persiapan alat :
Meja instrumen
1. Doek steril
3. Cup vakum
8. Kateter
9. Kasa secukupnya
13. Betadine
1. Botol vakum
2. Pompa vakum
3. Pispot
4. Nierbeken
5. Lampu solux
6. Schort
- Melakukan persalinan
setelah melewati introitus pasangkan pada kepala bayi, cek apakah ada
jalan lahir yang terjepit, jari tengah dan jari telunjuk menahan mangkuk
menit kemudian naikkan kembali menjadi 0,4 kg/m2 (batas pompa 0,6
Penarikan
4. Pada puncak his minta ibu untuk mengedan dengan benar, kemudian
lakukan penarikan dengan penarik mangkuk dengan arah sejajar lantai.
5. Lakukan tarikan maksimum 3 kali
6. Lakukan episiotomi ketika his secara mediakataralis, kemudian menarik
kepala searah sumbu jalan lahir pada saat sub oksiput berada dibawah
simpisis sampailah lahir berturut-turut dahi, muka dan dagu.
7. Melahirkan kepala bayi dengan cara kepala bayi dipegang biparietal,
gerakan ke arah bawah ari, melahirkan bahu depan kemudian dilahirkan
seluruh tubuh
8. Bersihkan muka (hidung dan mulut) bayi dengan kassa steril dengan
potong tali pusat.
VII. EVALUASI
DATA PERKEMBANGAN
I. Pengkajian
- Bayi lahir dengan VE pada tanggal 05-03-2008 pukul 19.50
WIB
- TFU setinggi pusat
- Plasenta belum lahir
- Kontraksi uterus baik
- Terdapat laserasi jalan lahir akibat episiotomi
II. Identifikasi Diagnosa Masalah dan Kebutuhan
Diagnosa : partus kala III aktif
Data objektif : - Bayi lahir tanggal 05-03-2008 pukul : 19.50 WIB
- Plasenta belum lahir
- TFU setinggi pusat
- Tali pusat terjulur
Masalah : tidak ada
Kebutuhan : pengeluaran plasenta
III. Masalah Potensial
Tidak ada
IV. Tindakan Segera
Tidak ada
V. Perencanaan
1. Informasikan keadaan ibu
2. Lakukan manajemen aktif kala III
VI. Pelaksanaan
1. Memberitahu kepada ibu dan keluarga bahwa keadaannya baik tetapi plasenta
belum lahir dan akan dilakukan pengeluaran dengan manajemen aktif kala III
2. Melakukan kala III aktif yaitu :
Menyuntikan oksitosin 10 ml cm, kemudian lakukan DTT, perhatikan tanda-
tanda pelepasan semua mendorong ke arah Dorsal Kranial
3. Memeriksa kelengkapan plasenta dan masukan kedalam tempatnya
4. Menganjurkan ibu memasase uterus
DATA PERKEMBANGAN
I. Pengkajian
- Uterus keras
- Perdarahan 300 cc
Tidak ada
Tidak ada
V. Perencanaan
VI. Pelaksanaan
- Memasase uterus
TD : 120/80 mmHg
Pols : 80 x/i
RR : 20 x/i
Temp : 36,5ºC
- Uterus keras