Professional Documents
Culture Documents
WaterSeal Tidakada
Drainage TerpasangWSD : -
Volume: - cc
AnalisaGas pH : 7.19
Darah PaCO2 : 28
HCO3 : 10.4
BE : -16.6
PaO2 : 80
Kesan: asidosis metabolic terkompensasi
sebagian
Elektrokardiografi:
Volume: 100 cc
RoThoraks Tanggalpemeriksaan : tidak di periksa
Interprestasi: -
1 hari sebelum masuk rs klien mengeluh nyeri di perut sebelah kiri atas dan ulu hati, gelisah lalu dibawa
ke klinik dekat rumah kemudian di sarankan rujuk ke RS kemudian pasien di rujuk lagi ke RSUD Karawang
saat pagi dan diinstruksikan oleh dokter untuk dilakukan operasi. Setelah keluar dari ruang operasi
pasien masuk ruang ICU dengan penurunan kesadaran.
Klien mempunyai riwayat penyakit kolesterol dan asam urat. Pasien rutin mengkonsumsi obat asam urat
setiap hari selama 1 tahun terakhir tanpa disertai obat lambung sesuai anjuran dokter. Riwayat minum
jamu dalam waktu lama.
4x/mnt, bunyi nafas ronchi, wheezing tidak ada. Terdapat retraksi dinding dada, penggunaan otot
bantu nafas,
Terdapat distensi abdomen, terdapat luka operasi memanjang sepanjang 10cm, dan luka drain
Gastrointestinal
sepanjang 2cm.
Bising usus 2x/mnt.
BB 70 kg
TB 165 cm
IMT BB/TB 2 : 70/(1,65x1,65) 70/2,72 = 25,7 ( BB lebih )
Kesadaran Somnolen
GCS 3 E1M1V1
Saraf Cranial:
(a) Nervus I (olfaktorius)
pernafasan
Bentuk simetris,
Ekstremitas atas:
Muskuloskeletal
Bentuk normal, kekuatan otot 1, tidak ada luka, tidak ada oedema, terpasang infus Ring as 20 tpm, di
tangan kiri.
Eksremitas bawah:
Bentuk normal, kekuatan otot 1.
Tidak ada edema
Akral hangat, suhu 36°C, CRT < 3 detik, kulit elastis
Integumen
Pasien dipuasakan.
Nutrisi
Klien beragama islam. Pemenuhan kebutuhan spiritual untuk keluarga telah dipersilahkan untuk
mengaji dekat pasien.
Spiritual
Laboratorium 27-12-2018
Laboratorium Nilai Nilai Normal
MCV 72 fL 80-100
MCH 25 pg 26-34
MCHC 32 22 - 36
RDW-CV 14,6 % 12-14,8
GDS 119 mg/dl 70-110
Ureum 40.9 mg/dl 15-50
Creatinin 0.83 mg/dl 0,60-0,90
Natrium 140 mmol/L 134-143
Kalium 2.9 mmol/L 3.7-5.5
Chlorida 105 mmol/L 98-107
Hasil EKG :
- Ceftriaxone 1x3 gr
am
pi
- Omeprazole 2x40mg
LAIN-
LAIN
Perfusi mukosa
lambung Penghancuran
terganggu sawar epitel
Pengeluaran histamin
Anemis Perforasi
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Sianosis Invasi bakteri ke peritoneum
Perangsangan zat
Inflamasi peritonitis pirogen di hipotalamus
Perfusi jaringan
gastrointestinal
tidak efektif Pelepaan berbagai mediator Memicu pengeluaran
kimiawi (histamine, bradikinin prostagladin
Hipertermi
Nyeri abdomen
Pergerakan abdomen
Nyeri Akut
tidak maksimal
Pernapasan tidak
teratur
Takipneu
Ketidakefektifan pola
nafas
I. ANALISA DATA
8. Lakukan oksigenasi lagi dengan O2 100 % sebelum 8. Menjamin keefektifan jalan napas.
melakukan pengisapan berikutnya.
9. Lakukan pengisapan berulang-ulang sampai suara napas 9. Membantu mengencerkan skret.
bersih.
10. Mencegah sekresi menjadi kental.
10. Pertahankan suhu humidifer tetap hangat (35 - 37,8 o C
11. Monitor statur hidrasi pasien 11. Memudahkan pelepasan sekret.
14. Kaji suara napas sebelum dan sesudah melakukan 13. Menentukan lokasi penumpukan sekret,
tindakan pengisapan. mengevaluasi kebersihan tindakan
14. Deteksi dini adanya kelainan.
15. Observasi tanda-tanda vital sebelum dan sesudah
melakukan tindakan.
2 Gangguan pola nafas Setelah dilakukan tindakan 1. Posisikan pasien semi fowler 1. Untuk memaksimalkan potensial ventilasi
tidak efektif keperawatan selama 3 x 24jam 2. Memonitor kepatenan jalan napas
pasien menunjukkan keefektifan 2. Auskultasi suara nafas, catat hasil penurunan daerah
pola nafas, dengan kriteria hasil: ventilasi atau tidak adanya suara adventif 3. Memonitor respirasi dan keadekuatan
3. Monitor pernapasan dan status oksigen yang sesuai oksigen
NOC Label : Respiratory Status: 4. Menjaga keadekuatan ventilasi
Airway patency 4. Mempertahankan jalan napas paten 5. Meningkatkan ventilasi dan asupan
5. Kolaborasi dalam pemberian oksigen terapi oksigen
6. Monitor aliran oksigen 6. Menjaga aliran oksigen mencukupi
Frekuensi, irama, kedalaman
kebutuhan pasien
pernapasan dalam batas normal 7. Monitor kecepatan, ritme, kedalaman dan usaha 7. Monitor keadekuatan pernapasan
Tidak menggunakan otot-otot pasien saat bernafas
bantu pernapasan 8. Catat pergerakan dada, simetris atau tidak, 8. Monitor keadekuatan pernapasan
menggunakan otot bantu pernafasan
NOC Label : Vital Signs 9. Monitor suara nafas seperti snoring 9. Melihat apakah ada obstruksi di salah satu
bronkus atau adanya gangguan pada
Tanda Tanda vital dalam ventilasi
rentang normal (tekanan darah, 10. Monitor pola nafas: bradypnea, tachypnea, 10. Mengetahui adanya sumbatan pada jalan
hiperventilasi, respirasi kussmaul, respirasi cheyne- napas
nadi, pernafasan) (TD 120-
stokes dll Memonitor keadaan pernapasan klien
90/90-60 mmHg, nadi 80-100
x/menit, RR : 18-24 x/menit,
suhu 36,5 – 37,5 C)
3 Gangguan pertukaran Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan. 1. Berguna dalam evaluasi derajat distress
gas keperawatan selama 3x24 jam 2. Auskultasi bunyi nafas pernafasan dan kronisnya proses penyakit.
gangguan pertukaran gas teratasi 3. Awasi tanda vital dan irama jantung dan Awasi GDA 2. Bunyi nafas makin redup karena penurunan
HE aliran udara atau area konsolidasi
Kriteria Hasil : 4. Ajarkan pasien pernafasan diafragmatik dan pernafasan 3. Takikardia, disritmia dan perubahan tekanan
bibir darah dapat menunjukkan efek hipoksemia
5. Berikan O2 tambahan sesuai dengan indikasi hasil GDA sistemik pada fungsi jantung serta PaCO2
- pCO3 ( )
6. Berikan obat yang diresepkan(misalnya:natrium bikaronat) biasanya meningkat, dan PaO2 menurun
Aktivitas Lain sehingga hipoksia terjadi derajat lebih
- pO2 ( ) 7 Jelaskan kepada pasien dan keluarga sebelum memulai besar/kecil.
pelaksanaan prosedur,untuk menurunkan ansietas dan 4. Membantu pasien memperpanjang waktu
- sianosis (-) meningkatkan rasa kendali. ekspirasi. Dengan teknik ini pasien akan
bernafas lebih efisien dan efektif.
5. Dapat memperbaiki/mencegah buruknya
hipoksia.
6. Untuk mempertahankan asam basah.
7 Mempertahankan keadaan umumpasien agar
tetap stabil saat dilakukan tindakan tersebut.
5 Defisit perawatan diri Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Observasi dokumentasikan dan laporkan kemampuan 1. Melalui tindakan ini perawat dapat
(Mandi /hygiene) . selama 2 X 24 jam pasien bersih. berfungsi dan persepsi atau kognitif pasien setiap hari menentukan tindakan yang sesuai untuk
2. Dorong pasien dan keluarga untuk mengungkapkan memenuhi kebutuhan pasien .
Kriteria Hasil (NOC) : perasaan dan keluhan mengenai defisit perawatan diri 2. Membantu pasien mencapai tingkat
1. Kebutuhan perawatan diri pasien 3. Pantau pecapaian mandi dan hygiene setiap hari . fungsional tertinggi sesuai kemampuannya .
terpenuhi . 4. Sediakan alat bantu seperti sikat gigi berganggang 3. Penguatan dan penghargaan akan
2. Komplikasi dapat dihindari atau panjang ,untuk mandi dan perawatan hygiene setiap hari. mendorong pasien untuk terus berusaha .
diminimalkan . 5. Berikan petunjuk kepada keluarga tentang teknik mandi 4. Meningkatkan perasaan mandiri pasien
3. Dapat mendemonstrasikan alat atau hygiene 5. Demonstrasi ulang dapat mengidentifikasi
bantu dengan benar . area masalah dan meningkatkan
4. Melakukan program hygiene dan kepercayaan diri .
mandi
Implementasi
Dx Tgl/jam Implementasi
I,II,III, IV mengauskultasi suara nafas, mencatat adanya suara berlebihan nafas, mencatat hasil penurunan daerah
29 des 2018 ventilasi atau tidak adanya suara adventif
I,II,III, IV Jam 07 memonitor pernapasan dan status oksigen yang sesuai
I,II,III, IV melakukan suction pada mayo
I,II,III, IV mengauskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning
melakukan RJP
EVALUASI
S:
II 27 DES 2018 O: EKA
KU: penurunan kesadaran
Terpasang Ventilator
RR: 22x/m, N : 112x/M T : 36,6C TD: 90/68 mmHg
Suara nafas tambahan stridor,
Terdapat otot bantu nafas
Terdapat retraksi dinding dada
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
S: -
III 27 DES 2018 O: EKA
Masih terdapat penggunaan otot bantu pernapasan,
CRT <2 detik, akral dingin
RR: 22x/m, N : 112x/M T : 36,6C TD: 90/68 mmHg
Saturasi 02: 91%
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
S:-
V 27 DES 2018 O: EKA
- Klien tampak lembab dan berkeringat
- keluarga klien merasa takut untuk melakukan perawatan diri karena
mengalami penurunan kesadaran
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
S : - tidak dapat dinilai
O:
I 28 DES 2018 - Pada jalan napas terpasang OPA, ETT, ada akumulasi sekret di mulut
- RR : 23 kali/menit, EKA
- Terdengar suara lendir (stridor) saat klien bernapas
- terdapat rochi di kedua lapang paru
- Penurunan kesadaran (somnolen)
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
V S:-
28 DES 2018 O: EKA
- Klien tampak bersih
A: masalah teratasi
P: pertahankan intervensi
Format Skala Branden
Kelembapan 1.. Selalu terpapar 2. Sangat lembab 3. Kadang lembab 4. Kulit kering 3
oleh keringat
atau urine basah
TOTAL SKOR 8
PENILAIAN RESIKO DEKUBITUS ( METODE NORTON )