You are on page 1of 7

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya kesehatan menyangkut semua segi kehidupan baik di masa

lalu, sekarang maupun di masa yang akan datang. Ruang lingkup dan jangkauan

sangat luas. Sesuai dengan tujuan pembangunan kesehatan seperti tercantum dalam

paradigma sehat : " Tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk

agar dapat mewujudkan kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur

kesejahteraan umum dari tujuan nasional ".

Adapun arti dari paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model

pembangunan kesehatan yang bersifat holistik. Untuk mewujudkan paradigma sehat

tersebut ditetapkan visi yaitu gambaran, prediksi atau harapan tentang keadaan

masyarakat Indonesia pada masa yang akan datang yaitu Indonesia sehat 2010

( Depkes RI, 1999 ).

Oleh karena itu perawat sebagai suatu profesi dalam bidang kesehatan yang

memiliki ilmu dan keterampilan khusus, diharapkan untuk mampu berperan serta

dalam usaha pencapaian derajat kesehatan yang optimal bagi individu, keluarga dan

masyarakat melalui pelaksanaan keperawatan.

Dalam hal ini pembinaan kesehatan keluarga bahagia dan sejahtera

sehubungan dengan hal tersebut, untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya
2

manusia, tunas-tunas bangsa yang sehat seutuhnya, karena upaya pembinaan bukan

dimulai dari manusia biasa tetapi sedini mungkin, yakni sejak masa kehamilan

dimana manusia masih berada dalam kandungan. Pelayanan yang diberikan pada

masa kehamilan tersebut meliputi standar dari 7 T terdiri dari : Timbang berat badan,

tekanan darah, Tinggi fundus uteri, Tablet Fe, Test terhadap penyakit menular sexual,

Temu wicara dalam persiapan rujukan, tetanus toxoid sebanyak 2 x. Ibu hamil

minimal memeriksakan kehamilannya sebanyak 4 x semasa kehamilan, yakni 1 x

pada trimester pertama, 1 x pada trimester kedua dan 2 kali pada trimester ketiga.

Bidang kebidanan dan penyakit kandungan memiliki peranan yang sangat penting

dalam upaya meningkatkan kesehatan sebelum pada saat hamil, persalinan dan

perawatan setelah persalinan.

Untuk pengembangan diri di bidang keperawatan khususnya di bidang

maternitas, maka penulis menggambarkan penerapan proses keperawatan klien

dengan Abortus Incompletus dengan baik dalam upaya menurunkan angka kematian

maternal khususnya Abortus Incompetus.

Abortus merupakan salah satu masalah dari sekian banyak masalah dalam

kehamilan. Apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat berbahaya bagi ibu.

Beberapa wanita dengan kehamilan yang tidak diinginkan selalu mencari jalan

keluar dengan abortus. Sepanjang kehidupan, dan masih berlangsung sampai

sekarang ini di beberapa negara dengan hukum anti abortus yang ketat.

Mempertaruhkan jiwanya menghadap bahaya abortus ilegal, pada situasi yang jauh

dari ideal.
3

Dari data beberapa negara memperkirakan bahwa antara 10 dan 15 %

kehamilan yang terdiagnosis secara klinis berakhir dengan abortus. Abortus lebih

sering terjadi pada wanita berusia diatas 30 tahun dan meningkat pada usia 35 tahun.

Frekuensi meningkat bersamaan dengan angka graviditas, 6 % kehamilan I dan II

berakhir dengan abortus, angka ini meningkat menjadi 16 % pada kehamilan ke -3

dan seterusnya ( Derek Illewelhan-Jones, 2001).

Negara-negara maju angka kematian berkisar 5-10 per 100.000 kelahiran hidup,

sedangkan di negara-negara berkembang berkisar antara 75-100 per 100.000

kelahiran hidup ( Sarwono Prawiroharjo 2001 ).

Sekarang ini berdasarkan data di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab

Sjahranie Samarinda terhitung mulai bulan Januari sampai bulan Desember 2002

jumlah Abortus kurang lebih 403 kasus oleh karena itu perawat harus mengenal

gejala perdarahan dan shock dan selalu siap bertindak dengan cepat untuk

meminimalkan kehilangan darah dan mempercepat kembali pada keadaan normal.

Pemberian dukungan untuk wanita hamil dan keluarga termasuk perhatian untuk

kebutuhan fisik, kesehatan emosi dan penyuluhan akan kemungkinan kehilangan

awal kehamilan.

Dari uraian di atas perdarahan yang umum terjadi Abortus Incompletus

adalah suatu tanda bahaya untuk ibu dan perlu diperhatikan oleh perawat. Oleh

karena itu penulis ingin mengetahui secara nyata penerapan " Askep Pada Klien

Nyonya P dengan Abortus Incompletus di Ruang Mawar Rumah Sakit Umum Daerah
4

Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, walaupun dengan melalui suatu undian oleh tim

penguji tahap pertama.

B. Ruang Lingkup

Dalam uraian yang telah penulis ungkapkan pada latar belakang, maka

penulisan dalam bentuk kasus yang dilakukan secara komprehensip ini hanya

membahas tentang asuhan keperawatan pada klien Abortus Incompletus di ruang

Mawar Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, yang

dilakukan mulai tanggal 7-9 Agustus 2003.

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dibedakan menjadi :

1. Tujuan Umum

Untuk mengidentifikasi dan memperoleh pengalaman langsung tentang

pelaksanaan asuhan keperawatan klien dengan Abortus Incompletus.

2. Tujuan Khusus

a. Memperoleh gambaran nyata dalam melakukan pengkajian pada kasus

Abortus Incompletus.

b. Dapat merumuskan dan memprioritaskan diagnosa keperawatan

berdasarkan data-data yang diperoleh dari pengkajian.

c. Dapat merencanakan tindakan keperawatan pada klien nyonya P dengan

Abortus Incompletus.
5

d. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan yang sesuai dengan standar

praktek keperawatan dan rasionalisasinya.

e. Mampu mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan

pada klien nyonya P dengan Abortus Incompletus.

f. Dapat mendokumentasikan askep pada klien nyonya P dengan Abortus

Incompletus sebagai implementasi dari unsur legal dalam keperawatan.

D. Metode Penulisan

Dalam penyusunan karya tulis ini penulis menggunakan metode deskriptif

dengan pendekatan proses keperawatan, adalah sebagai berikut :

1. Studi Kepustakaan

Mempelajari literatur-literatur yang berkaitan atau relevan dengan isi karya tulis.

2. Studi Kasus

Memberikan gambaran tentang keadaan klien secara keseluruhan selama

menjalani perawatan di rumah sakit serta permasalahan yang muncul dalam

pelaksanaan askep dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan secara

komprehensip yang meliputi pengkajian data, penetapan diagnosa keperawatan,

perencanaan askep, pelaksanaan askep serta evaluasi asuhan keperawatan yang


6

dilakukan, maka dapat diuraikan secara tekhnis sebagai berikut :

a. Wawancara

Penulis langsung bertatap muka dengan klien dan mengajukan

beberapa pertanyaan untuk mendapatkan data yang akurat dan secara tak

langsung yaitu wawancara dengan keluarga klien untuk memotivasi data yang

telah diperoleh.

b. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data melalui penginderaan. Cara ini

dilakukan secara langsung dengan cara melihat, mengamati atau menilai untuk

mendapatkan gambaran yang jelas mengenai diri klien

c. Dokumentasi

Dokumentasi meliputi catatan klinik dan catatan medik klien yang dapat

memberikan data yang diperlukan untuk penulisan karya tulis ini.

d. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi , auskultasi, perkusi.

E. Sistematika Penulisan

Karya tulis ini terdiri dari lima bab yang tersusun secara sistematis dengan

urutan sebagai berikur ; Bab satu pendahuluan, yang terdiri atas latar belakang, ruang

lingkup bahasan, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Bab

dua tinjauan teoritis, yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama menguraikan
7

tentang konsep nidasi, konsepsi, plasenta dan dasar Abortus yang terdiri dari

pengertian, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, penatalaksanaan dan komplikasi.

Bagian kedua menguraikan tentang askep yang meliputi 5 tahap pengkajian, diagnosa

keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Bab tiga tinjauan kasus, yang

menguraikan tentang pelaksanaan askep pada klien Ny.P dengan Abortus Incomplet

yang dilakukan selama 3 hari meliputi proses keperawatan secara komprehensip

mulai dari pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan

keperawatan, pelaksanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan tindakan keperawatan

sampai dengan evaluasi terhadap implementasi yang dilakukan. Bab empat

pembahasan, yaitu membahas dan menguraikan analisa asuhan keperawatan pada

Ny.P dengan Abortus Incomplet berdasarkan konsep dan teori kepustakaan dengan

studi kasus yang dilakukan. Bab lima penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan

saran-saran.

You might also like