Professional Documents
Culture Documents
A. UMUM
PASAL 1
PEKERJAAN PENDAHULUAN
Sebelum melaksanakan kegiatan, pemborong wajib mengirim Surat Pemberitahuan untuk memulai
pekerjaan dan personil pelaksanaan kepada Pejabat Pembuat Komitmen selaku pengguna Jasa,
selanjutnya Pejabat Pembuat Komitmen selaku Pengguna Jasa akan meneruskan kepada lembaga/ unit
kerja yang bersangkutan untuk mendapatkan ijin mulai pelaksanaan pekerjaan.
1.2. PEKERJAAN PENDAHULUAN
a. Membuat Stuktur Organisasi pelaksanaan dilapangan dan membuat time schedule.
b. Pelaksanaan harus menyediakan tenaga ahli yang cukup guna menjamin kelancaran dan mutu
kegiatan.
c. Foto dokumen 0% sampai 100%.
Papan Proyek dibuat dengan ukuran 0,8x1,0 m dari bahan papan yang dipasang pada tiang ukuran5/7,
sebaiknya diberi umpak beton tanpa tulangan diletakkan pada tempat yang mudah dilihat oleh umum
untuk redaksi sesuai petunjuk direksi.
PASAL 2
JENIS DAN MUTU BAHAN
2.1 Jenis dan mutu bahan yang akan digunakan harus diutamakan bahan-bahan produksi dalam negeri.
2.2 Bahan-bahan bangunan / tenaga kerja setempat sesuai dengan lokasi yang ditunjuk, bila bahan- bahan
bangunan dan semua jenis memenuhi syarat teknis, sesuai pearturan yang ada, dianjurkan untuk
dipergunakan dengan mendapatkan izin dari Direksi secara tertulis.
2.3 Bila bahan-bahan bangunan yang telah memenuhi spesifikasi teknis terdapat beberapa / bermacam-
macam jenis (Merk) diharuskan untuk memakai jenis dan mutu bahan yang sejenis.
2.4 Bahan bangunan yrng telah ditetapkan jenisnya, dimana bahan-bahan bangunan tersebut mempunyai
beberapa macam mutu, maka harus ditetapkan melakukan 1 (satu) untuk dipergunakan.
2.5 Bila rekanan telah mendatangkan / melaksanakan jenis dan mutu bahan untuk pekerjaan atau bagian
pekerjaan tidak sesuai tang telah ditetapkan, bahan-bahan tersebut harus ditolak dan dikeluarkan dari
lokasi pekerjaan paling lambat 24 jam setalah ditolak dan biaya menjadi tanggung jawab rekanan.
2.6 Contoh-contoh yang dikehendaki oleh pemberi tugas atau wakilnya harus segera disediakan tampa
kelambatan atas biaya pemborong dan harus sesuai dengan standar. Contoh-contoh tersebut diambil
dengan cara begitu rupa hingga dapat dianggap bahwa bahan tersebut yang akan dipakai dalam
pelaksanaan pekerjaan nanti. Contoh tersebut disimpan sebagai dasar penolakan bila ternyata bahan
atau cara mengajukan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh baik kualitas maupun sifat-sifatnya.
2.7 Bila dalam uraian dan syarat-syarat disebut nama pabrik pembuat dari suatu barang, maka ini hanya
dimaksud untuk menunjukan kualitas dan type barang yang memuaskan pemberi tugas.
PASAL 3
URAIAN PEKERJAAN
3.1 Penyedia
Pemborong harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksankan kegiatan secara sempurna
dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk semua alat-alat pembantu yang dipergunakan alat-alat
pengangkat, mesin-mesin, alat-alat penarik dan sebagianya ayng diperlukan oleh rekanan, dan untuk
semua alat-alat tersebut pada waktu pekerjaan selesai karena sudah tidak dipergunakan lagi, dan untuk
memperbaiki kerusakan yang diakibatnya.
4.1 Gambar-gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar bestek, gambar situasi dan sebagainya
yang telah dilaksanakan oleh konsultan perencana telah disampaikan kepada rekanan beserta dokumen-
dokumen lain. Rekanan tidak boleh mengubah dan menambah tanpamendapat persetujuan dari
Pengguna Jasa. Gambar-gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak lain yang tidak ada
hubungannya dengan pekerjaan pemborongan lini atau dipergunakan dengan pekerjaan pemborongan
ini atau dipergunakan untuk maksud-maksud tertentu.
PASAL 5
PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN
PASAL 6
JAMINAN DAN KESELAMATAN BURUH
6.2 Kecelakaan
Apabila terjadi kecelakaan tenaga kerja yang melaksanakan kegiatan tersebut pada waktu pelaksanaan,
pemborongan, pemborong harus segera mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan sikorban
dengan biaya pengobatan dan lain-lain menjadi tanggung jawab pemborong dan harus segera
melaporkan kepada pihak yang terkait secara berjenjang. Di lokasi pekerjaan harus disediakan peti
obat-obatan untuk pertolongan pertama yang selalu tersedia setiap saat dan berada ditempat direksi keet
/ boukeet.
PASAL 7
7.2 Personil
Personil minimal yang dibutuhkan, sesuai dengan LDP.
B. KHUSUS
PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
PASAL 2
PEKERJAAN PENGUKURAN
2.1 PENGUKURAN
a. Penyedia harus menyedia tenaga yang ahli dalam cara-cara pengukuran dengan alat-alat theodolith,
waterpass dan peralatan lain yang diperlukan.
b. Pengewas lapangan dan penyedia akan menetapkan tempat/posisi patak penandaan permanen
(bench mark) sebagai referensi pengukuran bangunan, dan dituangkan dalam Berita Acara
penentuan titik 0 (nol) lantai bangunan.
c. Pergeseran patok hanya dapat dilakukan atas persetuuan pengawas lapangan dan tetap merujuk
pada level patok awal.
d. Berdasarkan patok tersebut Penyedia menentukan level bangunan dan jarak as bangunan pasa
setiap pekerjaan sesuai dengan gambar perencanaan.
PASAL 3
RUANG LINGKUP DAN ACUAN
3.1 RUANG LINGKUP
Ruang lingkup spesifikasi konstruksi sumur bor produksi air tanah untuk kapasitas 150 liter per menit
sampai dengan 300 liter per menit ini mencakup acuan, pengertian, persyaratan teknis dan spesifikasi
bahan konstruksi sumur bor produksi yang harus dipenuhi dalampembuatan sumur bor produksi
tersebut.
3.2 ACUAN
Penyusunan standarisasi konstruksi sumur bor produksi air tanah ini mengacu pada :
a) SNI 03-2527-1991, Metoda pengujian karateristik akifer tertekan dengan uji pemompaan Jacob I..
b) SNI 03- 3641-1994, Metoda pemboran air tanah dengan alat bor putar system sirkulasi langsung.
c) SNI 07-0039-1987 Mutu dan cara uji pipa baja lapis seng.
d) SNI 13-4687-1998, Spesiflkasi konstruksi sumur bor partau
e) SNI 15-2049-1994, Mutu dan cara uji portland semen jenis I.
f) SNI 06-0084-1994, Mutu dan cara uji pipa polyvinyl chloride.
g) ASTM - D 1785-73, Polyvinyl chloride pipe.
3.3 PENGERTIAN
Beberapa pengertian yang berkaitan dengan spesiflkasi konstruksi sumur bor produksi ini :
a) Air tanah adalah semua air yang terdapat di dalam lapisan pcngandung air di bawah permukaan
tanah pada kondisi jenuh air, mencakup air tanah dangkal, air tanah dalam dan mata air,
b) Akuifer adalah lapisan batuan di bawah permukaan tanah yang dapat menyimpan dan meneruskan
air.
c) Akuifer potensial adalah akuifer yang mergandung cadangan air tanah dalam jumlah cukup besar.
d) Muka air tanah adalah permukaan airtanah di dalam sumur bor dihitung dari muka tanah setempat
atau titik acuan lain.
e) Konservasi air tanah adalah pengelolaan air tanah untuk menjamin pemanfaatannya secara
bijaksana dan menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara serta menjaga
mutunya.
f) Sumur bor produksi air tanah adalah sumur bor yang dibuat untuk mengambil air tanah pada satu
atau lebih lapisan akuifer tertentu .
g) Konstruksi sumur bor adalah instalasi sumur bor yang terpasang setelah proses pembuatan sumur
bor selesai, yang terdiri atas pipa lindung, saringan, pipa piezometer, pembalut kerikil, penyekat
lempung dan penyekat semen.
h) Pipa lindung adalah pipa yang dipasang di dalam lubang bor untuk menahan agar dinding lubang
bor tidak runtuh serta untuk menampung air tanah, yang terdiri dari pipa jambang danpipa naik.
i) Pipa jambang adalah susunan pipa dengan diameter tertentu pada bangunan konstruksi sumur bor
mulai dari permukaan tanah sampai kedalaman tertentu yang berfungsi untuk menampung air tanah
dan penempatan pompa
j) Pipa naik adalah susunan pipa dengan diameter tertcntu pada bangunan konstruksi sumur bor yang
terletak dibawah pipa jambang, berfungsi sebagai sarana air tanah naik sampai ke pipa jambang.
k) Saringan adalah pipa yang berlubang-lubang atau bercelah-celah dengan ukuran tertentu di bagian
dindingnya dan berfungsi menyaring air tanah ke dalam sumur bor.
l) Pipa piezometer adalah pipa dengan lubang-lubang pada dindingnya dan ujung bawahnya terbuka,
yang dipasang diluar pipa lindung di dalam lubang bor untuk pemantauan muka air tanah.
m) Pembalut kerikil adalah pembalut yang terbentuk dari kerikil yang diisikan kedalam ruang antara
dinding lubang bor dan saringan, yang berfungsi untuk menjaga kemampuan saringan dalam
meluluskan air dan menahan butir -butir batuan lepas yang akan masuk ke dalam sumur bor.
n) Penyekat lempung adalah penyekat yang terbentuk dari lempung yang dimasukan ke dalam ruang
antara dinding lubang bor dan pipa lindung di atas dan dibawah pembalut kerikil.
o) Penyekat semen adalah penyekat yang terbentuk dari bubur semen yang di injeksikan ke dalam
ruang antara dinding lubang bor dan pipa lindung di atas penyekat lempung yang menutupi
pembalut kerikil. Penyekat semen bcrguna untuk mencegah tercemarnya air tanah, serta untuk
menahan agar dinding lubang bor tidak runtuh.
PASAL 4
PERSYARATAN TEKNIS
4.2.4 Kerikil
Kerikil untuk membentuk pembalut kerikil harus dipilih yang masih segar, tak berubah-berubah, tidak
lapuk, berbutir bundar, diutamakan yang mempunyai kandungan silika tinggi, dan tidak mengandung
gamping, zat organik, lumpur dan kotoran lainnya, atau kerikil artifisial.
Sebagai pedoman umum pembalut kerikil untuk saringan bercelah 0,50 mm dibuat dengan mengisikan
kerikil berukuran 1,50 milimeter sampai 3,00 milimeter, sedangkan untuk saringan bercelah 1,00
milimeter dipakai kerikil berukuran dari 2,50 milimeter sampai 6,00 milimeter.