You are on page 1of 9

TITRASI OKSIDASI-REDUKSI

PERCOBAAN III
I. Judul Praktikum
Penetapan kadar FeSO4.7H2O

II. Tujuan Praktikum


1. Mampu mengidentifikasi senyawa aktif yang terkandung dalam sampel
2. Mampu melakukan pembakuan standar KMnO4
3. Mampumenetapkan kadar FeSO4 secara volumemetri Permanganometri
4. Mampu menetapkan kadar Metampiron dan Vit.C secara volumetri Iodometri

III. Tinjauan Pustaka


Titrasi adalah suatu metode untuk menentukan konsentrasi zat didalam
larutan. Titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan larutan tersebut dengan larutan
yang sudah diketahui konsentrasinya. Reaksi dilakukan secara bertahap (tetes demi
tetes) hingga tepat mencapai titik stoikiometri atau titik setara. Ada beberapa macam
titrasi bergantung pada jenis reaksinya, seperti titrasi asam basa, titrasi
permanganometri, titrasi argentometri, dan titrasi iodometri (Sunarya.2007).
Banyak sekali metode-metode volumetri yang berprinsip pada transfer
elektron, pemisahan oksidasi reduksi menjadi komponen-komponennya, yaitu reaksi
separuhnya adalah cara untuk menunjukkan masing-masing spesies yang
memperoleh maupun kehilangan elektron. Reaksi oksidasi reduksi berasal dari
transfer langsung elektron daro donor ke akseptor. (Rivai, 1995)
Dalam percobaan ini kita menggunakan kalium permanganat yang
distandarisasi dengan menggunakan Natrium oksalat atau sebagai Arsen (III) oksida.
Standar-standar primer yang ditandai dengan timbulnya warna merah muda yang
disebabkan kelebihan permanganat yang mana MnO4- bertindak sebagai oksidator.
Ion MnO4- akan berubah menjadi ion Mn2+ dalam suasana asam. Teknik titrasi ini
biasa digunakan untuk menentukan kadar oksalat atau besi dalam sampel
Titrasi permanganometri adalah titrasi berdasarkan prinsip oksidasi-reduksi
dan digunakan untuk menetapkan kadar reduktor dalam suasana asam sulfat encer.
Larutan baku yang digunakan adalah larutan KMnO4.
Dalam suasana asam encer :
MnO4- + 8H+ + 5e Mn2+ + 4H2O Eo = 1,51o V
dan dalam suasana penetapan asam atau basa lemah akan terbentuk endapan coklat
MnO2 yang mengganggu.
MnO4- + 4H+ + 3e MnO3 + 2H2O Eo = 1,70o V
Dalam larutan netral atau basa :
MnO4- + 2H2O + 3e MnO2 + 4OH-
( Haeria, 2011)
IV. Reaksi Kimia
Boraks

Rumus Molekul : FeSO4. 7H2O


Masa Relatif : 151,908 g/mol
Nama Latin : Besi (II) Sulfat , Ferro Sulfat
HCl
Rumus Molekul : KMnO4
Masa Relatif : 158,034 g/mol
Nama Kimia : Potasium Manganat

+ KMnO4 + H2SO4

Fe2(SO4)3 + MnSO4 + K2SO4 +

H2O
V. Alat dan bahan
1. Timbangan
2. Batang Pengaduk
3. Baker Glass
4. Tabung Reaksi
5. Buret
6. Pipet ukur
7. Pipet tetes
8. KMnO4
9. FeSO4. 7H2O
10. Na Oksalat P
11. Asam sulfat encer
12. Aquades
13. Erlenmeyer
VI. Prosuder Kerja Skematis
1. Pembakuan KMnO4 0,1 N

Timbang 50mg Na Oksalat P

larutkan dalam 100mL Aquadest

tambah larutan asam sulfat encer 7mL

titrasi dengan KMnO4

Replikasi 3x

𝑚𝑔 𝑁𝑎 𝑂𝑘𝑠𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑋 𝑉𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑁𝑎 𝑂𝑘𝑠𝑎𝑙𝑎𝑡


N = 𝑀𝑟 𝑁𝑎 𝑂𝑘𝑠𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑥 𝑚𝐿 𝐾𝑀𝑛𝑂4

2. Penetapan Kadar FeSO4.7H2O

Timbang
FeSO4.7H2O 500
mg

Larutkan di 100mL
Replikasi 3x
aquadest

tambahkan 20mL Titrasi dengan


asam sulfat encer KMnO4 0,1N

PERHITUNGAN KADAR :
𝑚𝐿 𝐾𝑀𝑛𝑂4 𝑋 𝑁 𝐾𝑀𝑛𝑂4 𝑋 𝑀𝑟 𝐹𝑒𝑟𝑟𝑜 𝑆𝑢𝑙𝑓𝑎𝑡
Kadar %b/b = 𝑥 100%
𝑉𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐹𝑒𝑟𝑟𝑜 𝑆𝑢𝑙𝑓𝑎𝑡 𝑋 𝑀𝑔 𝐹𝑒𝑟𝑟𝑜 𝑠𝑢𝑙𝑓𝑎𝑡
VII. PERHITUNGAN
𝑚𝑔 𝐹𝑒𝑟𝑟𝑜 𝑠𝑢𝑙𝑓𝑎𝑡
N KMnO4 = 𝑀𝑟 𝐾𝑀𝑛𝑂4 𝑥 𝑚𝐿 𝐾𝑚𝑛𝑂4
500
0,1 =
158,034 𝑥 𝑚𝐿 𝑁𝑎𝑂𝐻
500
mL KMnO4 =
15,8034

mL KMnO4 =31,6339 mL
VIII. Pembahasan
IX. Kesimpulan
Daftar Pustaka
Sunarya,Yayan dkk.2007.”Mudah dan Aktif Belajar Kimia”.PT Grafindo
Media Pratama : Bandung
Haeria,S.si. Praktikum Kimia Analisis. Uin Alauddin Makassar. Makassar. 2011
Rivai. H., Asas Pemeriksaan Kimia. Universitas Indonesia. Jakarta. 1996

You might also like