You are on page 1of 13

PERHITUNGAN TABLET

CONTOH SOAL

I. Granulasi Basah
Contoh : Zat aktif paracetamol 500 mg
Direncanakan bobot tablet 700 mg,
dibuat 1000 tablet Formula : Fase Dalam
(92% x 700 = 644 g)
Paracetamol = 500 g
Amilum 10% dari bobot tablet = 70 g
Musilago amili (1/3 FD) = 214,7 g
Laktosa (644-(500+70+(0,1x214,7))= 52,53 g
Fase Luar (8%)
Mg stearat 1%
Talk 2%
Amilum kering 5%
Cara menghitung :
 Fase Dalam = 92% x 700 = 644 g
 Musilago amili = 1/3 x 644 g = 214,7 g
setelah dikeringkan = 10% x 214,7 g = 21,47 g
 Laktosa = 644 – (500 + 70 + 21,47) = 52,53 g

Permisalan (1):
Granul FD yang diperoleh 600 g dengan kadar air 2%,
Maka, bobot granulnya tanpa kadar air = 0,98 x 600 g =
588 g
Misal Mucilago amili yang digunakan 200 g (lebih sedikit), maka
bobot granul teoritis menjadi :
= 500 g + 70 g + (0,1x200 g) + 52,53 = 642,53 g
Jumlah tablet yang diperoleh =
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 (𝑝𝑒𝑛𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛)
x jumlah tablet teoritis
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 (𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠)
588 𝑔
= x 1000 tablet = 915,13 tablet
642,53 𝑔
Fase luar yang ditambahkan:
 Mg stearat 1% = 1/92 x 600 g = 6,52 g
 Talk 2% = 2/92 x 600 g = 13,04 g
 Amilum kering 5% = 5/92 x 600 g = 32,60 g

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑘𝑒𝑚𝑝𝑎


Bobot tablet yang diperoleh =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
600+6,52+13,04+32,6
=
915,13
= 712,64 mg

Permisalan (2):
Granul FD yg diperoleh 600 g dengan tidak memperhitungkan
kadar air (biasanya perhitungan tidak memperhitungkan kadar air)
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 (𝑝𝑒𝑛𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛)
Jumlah tablet yang diperoleh =
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 (𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠)
x jumlah tablet teoritis
600 𝑔
= x 1000 tablet = 933,81 tablet
642,53 𝑔
Fase luar yang ditambahkan:
 Mg stearat 1% = 1/92 x 600 g = 6,52 g
 Talk 2% = 2/92 x 600 g = 13,04 g
 Amilum kering 5% = 5/92 x 600 g = 32,60 g

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑘𝑒𝑚𝑝𝑎


Bobot tablet yang diperoleh = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
600+6,52+13,04+32,6
= 933,81
= 698,39 mg
II. Granulasi Kering
Contoh : Zat Aktif A 400 mg
Direncanakan bobot tablet 600 mg; dibuat 1000 tablet
Formula : Fase dalam (92%)
Zat A
PVP 5%
Amilum 10% bobot tablet
Laktosa
Total fasa dalam 92% x 600g

Fase Luar (8%)


Mg stearat 1% = 1% x 600 g =6g
Talk 2% = 2% x 600 g = 12 g
Amilum kering 5% = 3% x 600 g = 30 g

Slug (93,5%)  fase dalam + ½ (Mg stearat dan talk)


Zat A (400 mg x 1000 tablet) = 400
g
PVP (5% x 600 g) = 30 g
Amilum (10% x 600 g) = 60 g
Laktosa = 62 g
Mg stearat =3g
Talk = 6 g __+
561 g
Misalnya:
Slug yang diperoleh = 500 mg,
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑆𝑙𝑢𝑔 (𝑝𝑒𝑛𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛)
Jumlah tablet yang diperoleh = x
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑆𝑙𝑢𝑔 (𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠)
jumlah tablet teoritis
500 𝑚𝑔
= x 1000 tablet = 891,27 tablet
561 𝑚𝑔
Maka sisa FL yang ditambahkan:
 Mg stearat = 0,5/93,5 x 500 g = 2,67 g
 Talk = 1/93,5 x 500 g = 5,35 g
 Amilum kering = 5/93,5 x 500 g = 26,74 g

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑠𝑎 𝑘𝑒𝑚𝑝𝑎


Bobot tablet yang diperoleh =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
500 𝑔+2,67 𝑔+5,35 𝑔+26,74 𝑔
=
891,27 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡
= 599,69 mg

III. Kempa Langsung


Contoh : Zat Aktif A 25 mg
Direncanakan bobot tablet 250 mg; dibuat 1000 tablet
Formula :
Zat A (25 mg x 10000 tablet) = 25 g
Pengisi, pengikat, penghancur q.s = 217,5 g
Mg stearat 1% (1% x 250 g) = 2,5 g
Talk 2% (2% x 250 g) = 5 g _+
250 g

Misal pengisi adalah avicel-primogel (3:1) yang berfungsi sebagai


pengisi, pengikat sekaligus penghancur, maka penimbangan:

Zat A = 25 g
Avicel = ¾ x 217,5 = 163,25 g
Primogel = ¼ x 217,5 = 54,375 g
Mg stearat = 2,5 g
Talk = 5g
--------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------
CONTOH PERHITUNGAN:
FORMULA A (pengikat mucilago amili 10%) 10 % disini
menunjukkan konsentrasi amilum di dalam mucilago amili (10
gram amilum di dalam 100 gram mucilago amili).

Zat aktif : 500 mg Bobot per tablet : 750 mg

Fase Dalam (92%):  92% x 750 mg = 690 mg


Zat aktif X 500 mg
Amprotab 75 mg (10% dari bobot tablet)
Mucilago amili 230 mg (1/3 dari fase dalam)
Laktosa 92 mg (690 – 500 – 75 – (10% x 230))

Fase Luar (8%)


Mg Stearat 7,5 mg (1% dari bobot tablet)
Talk 15 mg (2 % dari bobot tablet)
Amprotab 37,5 mg (5 % dari bobot tablet)

Fase dalam:
Keterangan Bahan Jumlah untuk 1 Jumlah untuk 1000
tablet (mg) tablet (gram)
Zat aktif X 500 500
Amprotab 75 75
Mucilago amili 230 230
Laktosa 92 92

Perhitungan sebenarnya:
1. Jumlah musilago amili yang digunakan sebenarnya = a
gram
Bobot granul teoritis menjadi:
500 g + 75 g + (0,1 x a) g + 92 g = 667 g + (0,1 x a) g = y
gram

2. Setelah fasa dalam kering:


Granul yang didapatkan = m gram dengan kadar lembab
3%
Jadi dalam m gram granul yang diperoleh mengandung
zat aktif X sejumlah:
𝒎 𝒈𝒓𝒂𝒎
𝑥 500 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 𝑩 𝒈𝒓𝒂𝒎
𝒚 𝒈𝒓𝒂𝒎

𝑩 𝒈𝒓𝒂𝒎
3. Jumlah tablet yang dapat dibuat = 𝟎,𝟓 𝒈𝒓𝒂𝒎 = 𝑻 𝒕𝒂𝒃𝒍𝒆𝒕
 nilai dibulatkan ke bawah

Perhitungan Fasa Luar untuk 1000 tablet:


Fasa luar (8%):
Amprotab = 5/92 x m gram = ___________
Magnesium stearat = 1/92 x m gram = ___________
Talk = 2/92 x m gram = ___________
Jumlah total fase luar = F gram

Bobot tablet sebenarnya:


𝒎 𝒈𝒓𝒂𝒎 + 𝑭 𝒈𝒓𝒂𝒎
= 𝑮 𝒈𝒓𝒂𝒎
𝑻 𝒕𝒂𝒃𝒍𝒆𝒕

A. Granulasi basah
1. Pengikat diganti PVP untuk zat yang sukar dikompresi. PVP larut
dalam air dan dalam etanol. Jika zat aktif tidak tahan panas dan
mudah terhidrolisis, dapat digunakan etanol sebagai cairan
pengikat. Keuntungan menggunakan PVP dalam etanol yaitu
waktu pengeringan granul relatif lebih singkat.
Fase Dalam (92%)
Zat aktif A sesuai dosis
PVP 2% dari bobot total
Etanol q.s
Amilum kering 10% dari bobot total
Laktosa (bobot fasa dalam-bobot ZA-bobot amilum
kering-bobot PVP)

Fase Luar (8%)


Mg Stearat 1%
Talk 2%
Amilum kering 5%

2. PVP sifatnya higroskopis, sehingga dapat mengakibatkan tablet


menjadi basah, tapi sebenarnya dengan 2% tidak terlalu
bermasalah. Penggunaannya dapat dalam konsentrasi 0,5-5%.
Jika sedikit bermasalah dapat ditambahkan adsorben seperti
aerosil sebanyak 1% sehingga formula fase luar menjadi: Mg
Stearat 1%, Talk 1%, Aerosil 1%, Amilum kering 5%.

CONTOH PERHITUNGAN:
FORMULA B (pengikat PVP)

Zat aktif 500 mg Bobot per tablet 750 mg

Fase Dalam (92%):  92% x 750 mg = 690 mg


Zat aktif X 500 mg
Amprotab 75 mg (10% dari bobot tablet)
PVP 37,5 mg (5% dari bobot tablet)
Laktosa 77,5 mg (690 – 500 – 75 – (37,5))
Fase Luar (8%)
Mg Stearat 7,5 mg (1% dari bobot tablet)
Talk 15 mg (2 % dari bobot tablet)
Amprotab 37,5 mg (5 % dari bobot tablet)

Perhitungan sebenarnya:
1. Bobot granul teoritis:
500 + 75 + 37,5 + 77,5 = 690 gram

2. Setelah fasa dalam kering:


Granul yang didapatkan = m gram, kandungan lembab 3
%
Jadi dalam m gram granul yang diperoleh mengandung
zat aktif X sejumlah:
𝒎 𝒈𝒓𝒂𝒎
𝑥 500 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 𝑩 𝒈𝒓𝒂𝒎
𝟔𝟗𝟎 𝒈𝒓𝒂𝒎

𝑩 𝒈𝒓𝒂𝒎
3. Jumlah tablet yang dapat dibuat = 𝟎,𝟓 𝒈𝒓𝒂𝒎 = 𝑻 𝒕𝒂𝒃𝒍𝒆𝒕
 nilai dibulatkan ke bawah

Perhitungan Fasa Luar untuk 1000 tablet:


Fasa luar (8%):
Amprotab = 5/92 x m gram = ___________
Magnesium stearat = 1/92 x m gram = ___________
Talk = 2/92 x m gram = ___________
Jumlah total fase luar = F gram

Bobot tablet sebenarnya:


𝒎 𝒈𝒓𝒂𝒎 + 𝑭 𝒈𝒓𝒂𝒎
= 𝑮 𝒈𝒓𝒂𝒎
𝑻 𝒕𝒂𝒃𝒍𝒆𝒕

3. Amilum kering dapat menjadi penghancur FD yang kurang baik


jika saat penggranulan terlalu banyak air yang masuk. Oleh
karena itu, dapat digunakan penghancur lain seperti ac-di-sol (±
3%) untuk memperbaiki waktu hancur. Tetapi karena ac-di-sol
mahal harganya maka sebagai alternatif dapat digunakan starch
1500 atau primogel/eksplotab sebagai penghancur. Dengan PVP
digunakan sebagai pengikat, formula akan menjadi

Fase Dalam (92%)


Zat aktif A sesuai dosis
PVP 2%
Etanol q.s
Amilum kering 10% dari bobot total atau
Ac-di-sol 3%
Laktosa q.s

Fase Luar (8%)


Mg Stearat 1%
Talk 2%
Amilum kering 5% atau
Ac-di-sol 3% atau
Eksplotab 5% atau
Starch 1500 5%

Umumnya starch 1500 dan eksplotab digunakan sebagai


penghancur luar, jarang digunakan sebagai penghancur fasa
dalam.

4. Laktosa dapat mengalami deformasi plastis (irreversibel) dalam


pencetakan sehingga penggunaannya sebagai pengisi tablet
sangat menguntungkan. Alirannya dan kompresibilitasnya
kurang baik sehingga sering digunakan untuk formulasi dengan
granulasi basah (aliran dan kompresibilitasnya turut diperbaiki
dengan penggranulan). Untuk memperoleh tablet yang lebih
baik, maka laktosa dapat diganti dengan avicel. Terdapat tiga
jenis avicel yang sering digunakan yaitu : Avicel pH 101
(berbentuk serbuk, umumnya digunakan dalam formulasi GB),
Avicel pH 102 (berbentuk granul, umumnya digunakan dalam
formulasi GK dan KL), Avicel pH 103 (berbentuk granul dengan
ukuran lebih kecil dan dapat menghasilkan waktu hancur yang
lebih cepat). Dengan PVP digunakan sebagai pengikat dan ac-di-
sol sebagai penghancur, formula tablet akan menjadi :
Fase Dalam (92%)
Zat aktif A sesuai dosis
PVP 2%
Etanol q.s
Amilum kering 10% dari bobot total atau
Ac-di-sol 3%
Avicel q.s

Fase Luar (8%)


Mg Stearat 1%
Talk 2%
Amilum kering 5% atau
Acdisol 3% atau
Eksplotab 5% atau
Starch 1500 5%

B. Granulasi Kering
1. Digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan lembab,
misalnya antibiotik.
Fase Dalam (92%)
Zat aktif A sesuai dosis
Amilum kering 10%
PVP 5%
Laktosa q.s
Fase Luar (8%)
Mg stearat 1%
Talk 2%
Amilum kering 5%

Pembuatan slug : FD + ½ FL (hanya talk dan mg stearat) = 92% +


1,5% = 93,5%, lalu dicetak dan dihancurkan (slug) hingga
kecepatan aliran ≥ 4 gr/dtk. Setelah jadi slug kemudian
ditambahkan sisa ½ FL (1,5%) dan amilum kering 5% (harus
dilakukan penimbangan terlebih dahulu terhadap granul yang
diperoleh).

2. Karena kompresibilitas laktosa kurang baik dan memiliki sifat


aliran yang kurang baik, maka dapat diganti dengan avicel yang
memiliki kompresibilitas lebih baik. Avicel dapat berfungsi
sebagai pengisi sekaligus pengikat. Akan tetapi, jika pengikatan
avicel masih kurang, PVP dapat tetap ditambahkan sebagai
pengikat.

Fase Dalam (92%)


Zat aktif A sesuai dosis
Amilum kering 10%
PVP 5%
Avicel q.s
Modifikasi fase luar hampir sama dengan modifikasi fase luar
pada formulasi GB.

C. Kempa Langsung
Digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan lembab dan
dosisnya kecil. Formulasi KL dibatasi oleh jumlah fine (serbuk yang
tidak mempunyai sifat aliran (seperti talk, mg stearat, dan zat aktif).
Jumlah maksimal dari fine adalah 12-15% (menurut Martin dan
Hoover), 15% (menurut Tutorial Pharmacy) atau 10-20% (menurut
RPS dan JPS). Umumnya dosis zat aktif yang digunakan adalah
dibawah 50% agar keseragaman kandungan produk akhir bagus. Jika
terlalu besar sebaiknya disluging. Syarat-syarat bahan-bahan untuk
cetak langsung adalah : mempunyai sifat aliran yang bagus, kohesif,
kompresibilitas baik.

1. Zat aktif A sesuai dosis


Laktosa spray dried q.s
Mg stearat 1%
Talk 2%
Amilum kering 5%

2. Digunakan kombinasi avicel dan eksplotab. Avicel memiliki


kompresibilitas yang baik, tetapi alirannya kurang baik. Untuk
memperbaik alirannya maka digunakan eksplotab. Selain itu
eksplotab berfungsi pula sebagai penghancur.

Zat aktif A sesuai dosis


Avicel : Eksplotab (3:7) q.s
Mg stearat 1%
Talk 2%

3. Digunakan kombinasi starch 1500 dan avicel (1:3) yang dikenal


pula sebagai ”running powder”. Running powder ini memiliki
sifat aliran dan kompresibilitas yang baik. Tapi daya hancur
running powder tidak bagus, sehingga dapat ditambahkan
penghancur luar seperti amilum kering, eksplotab, atau ac-di-
sol.

Zat aktif A sesuai dosis


Avicel : Starch 1500 (3:1) q.s
Mg stearat 1%
Talk 2%
Amilum kering 5% atau
Eksplotab 5% atau
Ac-di-sol 3%

You might also like