You are on page 1of 5

Perawatan Rambut

Menyisir Rambut
Menyisir rambut merupakan tindakan mengatur rambut hingga rapi menggunakan sisir.
Prosedur ini lazim dilakukan pada klien yang tidak dapat menyisir rambutnya secara mandiri dan
setiap kali selesai mandi atau jika perlu.

Tujuan
1. Menjaga rambut tetap bersih, rapi, dan terawat.
2. Membantu merangsang sirkulasi darah di kulit kepala.
3. Membantu mendistribusikan minyak rambut.
4. Mengkaji masalah rambut dan kulit kepala.
5. Memberi kenyamanan pada klien.
6. Mencegah infeksi kutu atau parasit lainnya.

Persiapan Alat
Nampan berisi :
1. Sisir.
2. Alas/handuk.
3. Bengkok berisi larutan Lisol 2-3%.
4. Kertas tisu.
5. Bengkok kosong.
6. Tali pita atau karet untuk mengikat rambut jika perlu.
7. Minyak rambut jika perlu.
8. Sarung tangan bersih.

Prosedur Pelaksanaan
1. Letakan peralatan dekat dengan klien.
Mempermudah pelaksaan tugas.
2. Minta persetujuan klien dan jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
Mempermudah klien bekerjasama dengan perawat.
3. Cuci tangan, keringkan, dan pasang sarung tangan.
Menghindari infeksi nosocomial.
4. Bentangkan handuk di bawah kepala klien, kemudian arahkan punggung klien
menghadap perawat.
Mencegah bantal kotor dan mempermudah perawat menyisir rambut.
5. Kaji kulit kepala klien.
Mengidentifikasi apakah terdapat luka, kutu, atau kelainan di kepala klien.
6. Belah rambut menjadi dua bagian.
Mempermudah penyisiran rambut.
7. Sisir rambut dari ujung, kemudian makin lama makin ke atas hingga pada pangkal
rambut.
Mengurangi rasa sakit dan kerontokan rambut.
8. Kumpulkan rambut yang rontok dan bungkus dengan kertas tisu, kemudian buang
kedalam bengkok kosong.
Mencegah rambut rontok berantakan dan mempertahankan kebersihan.
9. Ikat atau jalin ujung rambut yang panjang dan bagian lainnya jika perlu.
Memberi kenyamanan pada klien.
10. Setelah menyisir rambut klien, bersihkan sisir dengan kertas tisu dan masukan ke dalam
bengkok berisi larutan Lisol. Selanjutnya, buang kertas tisu kedalam bengkok kosong.
Melakukan disinfeksi pada sisir bekas pakai klien.
11. Ambil handuk di bawah kepala klien, lipat, dan letakan di nampan. Selanjutnya, bantu
klien memperoleh posisi yang nyaman.
12. Lepaskan sarung tangan dan letakan dalam bengkok
13. Rapikan peralatan dan letakan dalam bengkok.
14. Cuci tangan.
15. Dokumentasikan prosedur.

Perhatian
1. Keadaan umum klien harus di perhatikan selama prosedur.
2. Klien sebaiknya tidak merasakan sakit ketika rambutnya di sisir.
3. Sisir dengan ujung tumpul harus digunakan untuk menyisir rambut klien.
4. Setiap kelainan, seperti luka, infeksi kutu, dan kerontokan rambut harus di catat dan di
dokumentasikan.
5. Rambut yang kusut harus di beri minyak rambut terlebih dahulu atau diberi air sambil di
uraikan dengan tangan.
6. Persetujuan klien untuk memotong rambutnya harus diminta jika rambut tidak dapat
disisir karena terlalu kusut.

Mengeramasi Rambut
Mencuci rambut adalah tindakan menghilangkan kotoran di rambut dan kulit kepala
menggunakan shampo dan membilasnya dengan air sehingga bersih. Tindakan ini dilakukan jika
rambut klien kotor; secara rutin setiap lima hari sekali jika memungkinkan; setelah kepala klien
dikeramas dengan sampo obat kutu; atau pada klien yang akan menjalani oprasi.

Tujuan
1. Memberikan kenyamanan pada klien.
2. Menjaga rambut tetap bersih, rapi, dan terawat.
3. Merangsang peredaran darah di kulit kepala.
4. Mengeliminasi kutu dan/atau ketombe.

Persiapan Alat
1. Nampan berisi:
a. Dua buah sisir.
b. Dua buah handuk.
c. Satu buah waslap.
d. Sarung tangan bersih.
e. Kapas dan wadahnya.
f. Sampo.
g. Handuk.
h. Perlak.
i. Mangkuk kecil.
j. Dua hingga tiga buah kasa dan wadahnya.
k. Bengkok berisi larutan Lisol 2-3%
l. Celemek.
2. Gayung.
3. Ember berisi air besih.
4. Kain pel.
5. Ember kosong.
6. Termos berisi air panas.

Prosedur Pelaksanaan
1. Letakan peralatan dekat dengan klien.
2. Jelaskan tujan pelaksanaan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan.
3. Cuci tangan.
4. Pasang celemek.
5. Kenakan sarung tangan.
6. Atur posisi tidur klien senyaman mungkin dengan menggeserkan kepala ke pinggir
tempat tidur.
Memudahkan pelaksanaan prosedur.
7. Pasang handuk, kemudian perlak di bawah kepala klien.
8. Letakan ember kosong di lantai di bawah kepala klien dan alasi dengan kain pel.
Kain pel mencegah lantai basah.
9. Buat talang dengan menggulung pinggir perlak ke tengah dan arahkan ke dalam ember
kosong.
Memastikan air bekas keramas masuk kedalam ember.
10. Tutup lubang telinga dengan kapas dan mata klien dengan waslap.
Mencegah air atau sampo masuk ke telingan atau mata.
11. Tutup dada dengan handuk hingga batas leher.
12. Sisir rambut, kemudian siram dengan air hangat.
13. Gosok pangkal rambut dengan kasa yang telah diberi sampo dan urut dengan ujung jari.
Buang kasa kotor ke dalam bengkok.
Merangsang peredaran darah di kulit kepala.
14. Bilas rambut hingga bersih, kemudian angkat perlak dan masukkan dalam ember.
15. Buka tutup telinga dan mata. Masukan kapas ke dalam bengkok dan letakan waslap di
atas nampan.
16. Keringkan rambt klien dengan handuk atau pengering rambut (jika ada).
Mencegah bantal basah.
17. Kembalikan klien ke posisi yang nyaman. Angkat handuk dan letakan bantal di bawah
kepala klien.
18. Sisir rambut klien dengan sisir bersih.
19. Rapikan tempat tidur klien dan pastikan klien merasa nyaman.
20. Lepas sarung tangan dan masukan ke dalam bengkok.
21. Lepaskan celemek dan masukan ke dalam ember kosong.
22. Rapikan dan bersihkan peralatan. Selanjutnya, kembalikan peralatan ke tempat semula.
23. Cuci tangan dan dokmentasikan tindakan.
Perhatian
1. Keadaan umum klien harus di perhatikan selama prosedur.
2. Air di ember harus di buang jika hamper penuh.
3. Pakaian klien yang basah atau kotor harus di ganti
4. Ketelitian dalam bekerja diperlukan untuk mencegah area sekitar klien basah.
5. Tindakan yang dapat menimbulkan kelelehan dan kedinginan pada klien sebaiknya di
hindari.

Mengeramasi Rambut Klien Dengan Sampo Obat Kutu


Mengeramas rambut klien dengan sampo kutu merupakan tindakan memberi obat kutu di
kepala dan rambut klien, kemudian membungkusnya.

Tujuan
1. Membasmi kutu kepala beserta telunya.
2. Mencegah penularan pada orang lain.
3. Mencegah kutu kepala berjatuhan.
4. Merawat rambut.

Persiapan Alat
1. Dua buah sisir biasa dan satu buah sisir kutu.
2. Mitela atau kain pembalut segitiga.
3. Alas berupa perlak atau handuk.
4. Obat kutu dan wadahnya (mis, peditox).
5. Kertas tisu dan kasa dalam wadahnya.
6. Satu buah bengkok kosong dan satu buah bengkok berisi larutan Lisol 2%.
7. Koran.
8. Dua atau tiga buah peniti.
9. Sarung tangan bersih.
10. Celemek dan tudung kepala.
11. Ember berisi Lisol 2-3%

Prosedur Pelaksanaan
1. Letakan peralatan dekat dengan klien.
2. Jelaskan tujuan pelaksanaan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan.
3. Cuci tangan.
4. Pasang celemek, tutup kepala, dan sarung tangan.
5. Dudukan klien, jika memungkinkan, di pinggir tempat tidur atau di atas kursi dengan
posisi membelakangi petugas. Jika klien berbaring geser kepala ke pinggir tempat tidur
dan miringkan.
Memudahkan perawat melakukan prosedur.
6. Jika klien duduk, pasang alas dari punggung atas melewati bahu lalu sematkan alas
tersebut dengan peniti di depan dada. Jika klien berbaring, pasang alas di bawah kepala.
Mencegah tubuh atau bantal kotor karena terkena obat, rambut, atau kutu.
7. Letakan ember berisi larutan Lisol di belakang klien, sesuai dengan arah jatuhnya rambut.
Memastikan bahwa rambut yang rontok dan kutu tertampung dalam ember berisi larutan
lisol.
8. Gunakan kertas Koran sebagai perpanjang alas ke ember.
9. Sisir rambut dengan sisir biasa, dan diteruskan dengan sisir kutu.
10. Bersihkan sisir dengan kertas tisu, kemudian masukan kedalam bengkok berisi larutan
Lisol bersama sisir kutu.
11. Gosok kulit kepala dan rambut dengan kasa, yang telah di basahi dengan obat kutu, dari
pangkal hinggan ujung rambut secara merata.
12. Sisir rambut dengan sisir biasa. Jalin longgar rambut klien yang panjang dan gulung
13. Masukan sisir tersebut kedalam bengkok berisi larutan Lisol.
14. Bungkus kepala klien, tanpa memasukan telinga, dengan mitela selama 12-18 jam (sesuai
petunjuk penggunaan obat).
Mencegah kotoran, kutu, atau obat kutu masuk ke telinga.
15. Buka tudung kepala dan celemek, kemudian masukan ke dalam ember berisi larutan
Lisol.
16. Lepaskan sarung tangan dan masukan kedalam bengkok berisi larutan Lisol.
17. Rapi tempat tidur klien dan letakan klien dalam posisi yang nyaman.
18. Rapikan dan bersihkan peralatan serta kembalikan ke tempat semula.
19. Cuci tangan.
20. Dokumentasikan tindakan.

Perhatian
1. Keadaan umum dan reaksi klien terhadap obat harus dikaji.
2. Penularan kutu pada diri sendiri dank lien harus di hindari.
3. Obat tidak boleh mengenai mata.
4. Linen di rendam dalam larutan disinfektan.
5. Jika perlu, prosedur ini dapat dilakukan seminggu kemudian.
6. Prosedur ini tidak boleh dilakukan pada klien yang memiliki luka di kepala atau klien
yang mengalami penurunan kesadaran atau lemah.
7. Rambut klien harus di keramas setelah terpasang obat kutu selama 12-18 jam (sesuai
petunjuk penggunaan obat).

You might also like