Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Definisi
Glaukoma secara umun adalah suatu neuropati optik kronik didapat yang
Glaukoma absolut adalah stadium akhir semua glaukoma yang tidak terkontrol
yang menyebabkan mata keras, tidak dapat melihat dan sering nyeri (Vaughan,
2009).
3.2 Epidemologi
Glaukoma dapat juga didapatkan pada usia 20 tahun, meskipun jarang. Pria lebih
yang menakutkan setelah kanker dan penyakit jantung koroner (Pertiwi; Friyeko,
2010). Di Amerika Serikat, kira-kira 2 juta orang pada usia 40 tahun dan yang
lebih tua mengidap glaukoma, sebanyak 120.000 adalah buta disebabkan penyakit
meningkatkan sekitar 3.3 juta pada tahun 2020. Tiap tahun, ada lebih dari 300.000
kasus glaukoma yang baru dan kira-kira 5400 orang-orang menderita kebutaan.
Glaukoma akut (sudut tertutup) merupakan 10-15% kasus pada orang Kaukasia.
10
11
Persentase ini lebih tinggi pada orang Asia, terutama pada orang Burmadan
Vietnam di Asia Tenggara. Glaukoma pada orang kulit hitam, lima belas kali
AHAF, 2008).
pertama untuk kawasan Asia Tenggara. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO),
angka kebutaan di Indonesia mencapai 1,5% atau sekitar 3 juta orang. Persentase
itu melampaui negara Asia lainnya seperti Bangladesh dengan 1%, India 0,7%
dan Thailand 0,3% ( Pertiwi; Friyeko, 2010). Menurut Survei Kesehatan Indera
oleh katarak (0,78%), glaukoma (0,2%), kelainan refraksi (0,14%) dan penyakit
3.3 Klasifikasi
kondisi anatomi sudut pada kamera okuli anterior, penyebab, dan visus
terbuka dan sudut tertutup. Sudut terbuka atau yang lebih dikenal dengan Open
Angle Galucoma yakni glaukoma dengan sudut COA dalam umumnya terjadi
secara kronis. Sudut tertutup yakni glaukoma yang terjadi pada mata dengan sudut
COA dangkal, umumnya terjadi serangan akut pada glaukoma dengan sudut
Vaughan, 2007).
12
kongenital dan absolut (Vaughan, 2009). Glaukoma primer yakni glaukoma yang
pada glaukoma sekunder didapatkan faktor penyebab atau faktor resiko yang
tergantung pada tahapannya. Pada fase imatur, lensa relatif membesar hal ini
dapat menyebabkan blok pupil, aliran aquos terganggu dan menyebabkan iris
terdorong ke depan akhirnya dapat terjadi glaukoma sudut tertutu, sedangkan pada
fase matur akan terjadi proteolisis di mana protein-protein yang dilepaskan akan
adalah glaukoma sekunder dengan sudut terbuka. Glaukoma sekunder juga dapat
terjadi pada penggunaan tetes mata steroid jangka waktu lama, dislokasi lensa,
pasca trauma, pasca operasi, dam seclutio pupil pasca uveitis. Glaukoma
kongenital yakni glaukoma yang ditemukan pada usia baru lahir sampai awal
kanak-kanak. Dapat terjadi akibat gangguan pertumbuhan struktur pada COA dan
aniridia. Glaukoma absolut yakni semua glaukoma dengan visus persepsi cahaya
dan sudut mata terbuka ataupun tertutup). Glaukoma akut dapat menyebabkan
Glaukoma absolut terjadi akibat kerusakan papil nervus II tahap lanjut, kerusakan
lapisan serat syaraf retina serta gangguan vaskularisasi pada serat-serat syaraf
3.4 Patogenesis
Aquous humor adalah cairan jernih yang mengisi bilik mata depan dan
cairan mata oleh epitel badan siliar dan hambatan pengeluaran cairan mata dari
bola mata. Pada glaukoma tekanan intraokular berperan penting oleh karena itu
1. Tekanan
2. Tegangan
yang rendah dan ketebalan yang relatif besar dibandingkan faktor yang sama pada
3. Regangan
humor oleh badan siliar dan pengaliran keluarnya. Besarnya aliran keluar aquoeus
humor melalui sudut bilik mata depan juga tergantung pada keadaan sudut bilik
14
mata depan, keadaan jalinan trabekulum, keadaan kanal Schlemm dan keadaan
pada pemeriksaan dengan tonometer aplanasi. Pada tekanan lebih tinggi dari 20
mmHg yang juga disebut hipertensi oculi dapat dicurigai adanya glaukoma. Bila
(Vaughan, 2007).
ganglion difus, yang menyebabkan penipisan lapisan serat saraf dan inti bagian
dalam retina dan berkurangnya akson di saraf optikus. Iris dan korpus siliar juga
2007).
degenerasi berkas serabut saraf pada papil saraf optik (gangguan terjadi pada
menekan papil saraf optik yang merupakan tempat dengan daya tahan paling
lemah pada bola mata. Bagian tepi papil saraf optik relatif lebih kuat daripada
bagian tengah sehingga terjadi cekungan pada papil saraf optik.Serabut atau sel
syaraf ini sangat tipis dengan diameter kira-kira 1/20.000 inci. Bila tekanan bola
mata naik serabut syaraf ini akan tertekan dan rusak serta mati. Kematian sel
15
2007).
Keterangan gambar:
a. Aliran normal melalui anyaman trabekula (panah besar) dan rute uveasklera
(panah kecil) dan anatomi yang berhubungan. Kebanyakan aliran humor aquos
b. Pada glaukoma sudut terbuka, aliran humor aquos melalui rute ini terhalang.
c. Pada glakuoma sudut tertutup, posisi abnormal iris sehingga memblok aliran
kerusakan papil nervus II dengan predisposisi TIO tinggi dan terdapat penurunan
visus. Yang berbeda dari glaukoma lain adalah pada penderita glaukoma absolut
visusnya nol dan light perception negatif. Apabila masih terdapat persepsi cahaya
Society, 2006).
tersebut, namun demikian dapat ditemukan gejala lain dalam riwayat pasien. Rasa
pegal di sekitar mata dapat diakibatkan oleh peregangan pada dinding bola mata
akibat TIO yang tinggi. Gejala-gejala dari POAG dan PACG seperti nyeri, mata
merah, dan halo dapat ditemukan juga (Pavan-Langston and Grosskreutz, 2002).
Pada glaukoma absolut visusnya nol dan light perception negatif, hal ini
disebabkan kerusakan total papil N.II. Papil N.II yang dapat dianggap sebagai
lokus minoris pada dinding bola mata tertekan akibat TIO yang tinggi, oleh
karenanya terjadi perubahan-perubahan pada papil N.II yang dapat dilihat melalui
Pada tahap awal glaukoma sudut terbuka discus opticus masih normal
dengan C/D ratio sekitar 0,2. Pada tahap selanjutnya terjadi peningkatan rasio C/D
menjadi sekitar 0.5. Semakin lama rasio C/D semakin meningkat dan terjadi
Perubahan juga terjadi pada serat-serat syaraf di sekitar papil. Pada tahap akhir
17
C/D ratio mejadi 1.00, di mana semua jaringan diskus neural rusak (Kanski,
2005).
atau yang lebih umum disebut lapang pandang. Mekanisme yang mendasari
lapisan syaraf retina dan vaskulernya akibat peningkatan TIO. Pada peningkatan
TIO maka terjadi peregangan dinding bola mata. Retina merupakan salah satu
penyusun dinding bola mata ikut teregang struktur sel syaraf yang tidak elastis
lapisan syaraf retina. Dari gejala klinis didapatkan penyempitan lapang pandang.
perimetri bisa didapatkan kelainan khas yakni scotoma sentral, perisentral, dan
nasal. Lama kelamaan scotoma ini berbentuk seperti cincin. Pengurangan lapang
pandang biasanya dimulai dari sisi temporal, pada perimetri didapatkan defek
berbentuk arcuata yang khas untuk glaukoma. Lama-kalamaan defek ini meluas
dan mencapai keseluruhan lapang pandang, hanya tersisa di bagian sentral yang
sangat kecil. Visus light perception negatif menandakan kerusakan total pada
18
papil N.II. Pada keadaan seperti ini pasien tidak lagi perlu diperiksa perimetri
Gambar 3.2 Perubahan pada papil N.II pada funduskopi dan lapang pandang pada
Sudut mata pada pasien glaukoma absolut dapat dangkal atau dalam,
glaukoma akut pada pasien seperti nyeri, mata merah, halo, dan penurunan visus
ataupun gonioskopi. Dengan penlight COA dalam ditandai dengan semua bagian
iris tersinari, sedangkan pada sudut tertutup iris terlihat gelap seperti tertutup
tingkat 4 sebagai COA yang normal yang dalam, sedangkan tingkat nol
menunjukkan sudut mata sempit (Kanski, 2005; Japan Glaucoma Society, 2006).
Tekanan normal dapat terjadi akibat kerusakan corpus ciliaris, sehingga produksi
aqueus turun. Hal ini bisa terjadi pada penderita dengan riwayat uveitis. TIO
tinggi lebih sering ditemukan pada penderita glaukoma. Dikatakan tekanan tinggi
keluhan. Ketika terdapat sudut tertutup oleh karena total sinekia dan tekanan bola
mata yang tidak terkontrol, maka kontrol nyeri menjadi tujuan terapetik yang
1. Medikamentosa
Kecuali jika TIO lebih besar dari 60 mmHg. Ketika terdapat edema kornea,
kombinasi dari pemberian obat-obatan ini dilakukan dengan bandage soft contact
lens menjadi lebih efektif. Namun bagaimanapun, dengan pemberian terapi ini,
jika berkepanjangan, akan terdapat potensi komplikasi. Oleh karena itu, pada
adenergik beta, karbonik anhidrase topikal, dan sistemik, agonis adrenergik alfa,
2. Prosedur Siklodestruktif
dari epitel sekretorius dari siliaris. Indikasi utamanya adalah jika terjadinya gejala
berkaitan dengan glaukoma sudut tertutup dengan sinekia permanen, yang gagal
dalam merespon terapi. Ada 2 macam tipe utama yaitu : cyclocryotherapy dan
TIO oleh karena kerusakan epitel siliaris sekretorius, penurunan aliran darah
menuju corpus ciliaris, atau keduanya. Hilangnya rasa sakit yang cukup berarti
sinar yang dihasilkan adalah berupa sinar infrared. Laser YAG dapat menembus
jaringan 6 kali lebih dalam dibandingkan laser argon sebelum diabsorbsi, hal ini
2005).
3. Injeksi alkohol
Nyeri pada stadium akhir dari glaukoma dapat dikontrol dengan kombinasi
retrobulbar 90% sebanyak 0,5 ml untuk menghilangkan nyeri yang lebih lama.
(Khurana, 2005).
4. Enukleasi bulbi
Secara jarang, enukleasi dilakukan bila rasa nyeri yang ditimbulkan tidak