Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Aris Susanto
Blasia Maria
Danty Arita
Ery Sulistyoningsih
Grisellia R Loupatthy
SEMARANG
2018
I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan hari Rabu, tanggal 6 juni 2018 secara alloanamnesa,
autoanamnesa, studi dokumentasi pukul 08.00 WIB
A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
2. Identitas Klien
Nama : Ny. R
Usia : 41 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Status Pernikahan : menikah
Agama : Islam
Alamat : semarang
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
Pendidikan : Tamat SMA
Tanggal Masuk RS : 6 juni 2018
No RM : 619068
Dx. Medis : Ulkus DM
3. Identitas Penanggung jawab
Nama : Tn.P
Umur : 56 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Semarang
Hubungan dg Pasien : Suami
KESEHATAN
1. Keluhan Utama : Pasien mengatakan nyeri pada kaki kanan.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang : pasien mengatakan luka dikaki kanan sudah
berminggu-minggu. Awalnya tergores kemudian luka tambah hari tambah lebar dan
tidak sembuh. Pasien memiliki riwayat penyakit diabetes melitus sudah 6 tahun.
Tanggal 05 juni 2018 pasien periksa ke dokter poli bedah RS Panti Wilasa Citarum
semarang dan di haruskan untyuk dilakukan debridement.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu : pasien mengatakan sudah 6 tahun menderita penyakit
DM dan minum obat glimepirid selama 6 tahun.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga: pasien mengatakan dari keluarga ada yang menderita
penyakit DM yaitu ayah pasien yang sudah meninggal.
5. Genogram
Keterangan :
: perempuan : keturunan
: laki-laki : menikah
: meninggal
IMT := 53 = 20
2.65
Keterangan :
LILA : 23 cm
c. Biochemical
Hb : 13,8g/dl
Lainnya : HT 36.7 %, Et 4,1 10^6/uL
d. Clinical appearance : keadaan umum pasien tampak sakit sedang dan bed rest,
mukosa bibir tampak kering.
e. Diet (gangguan /kebiasaan pola makan) : pasien diberi makanan rendah gula
f. Inspeksi : klien tampak lemah, abdomen tampak simetris
g. Auskultasi
- Bising usus :10x/menit
- Pengkajian peristaltik : normal
h. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak asites, turgor kulit elastis
i. Perkusi : timpani
j. Hemoroid : tidak terdapat hemoroid
INDEKS KATZ
1 Makan √
2 Kontinen √
3 Berpindah √
4 Mandi √
5 Ke Kamar Kecil √
6 Berpakaian √
Keterangan : pasien termasuk dalam kategori indeks KATZ G, karena untuk ke enam
aktivitas tergantung pada keluarga dan perawat.
4. Sistem perkemihan
Gejala (Subjektif) :-
a. Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : tidak ada
b. Riwayat penggunaan diuretik : tidak ada
c. Rasa nyeri/terbakar saat kencing : pasien mengatakan tidak pernah
nyeri saat bak
d. Kesulitan BAK :Tidak ada kesulitan saat BAK
e. Lain-lain : pasien mengatakan jika BAK
menggunakan pispot.
Tanda (Objektif)
a. Pola BAK:
Dorongan: tidak ada
Frekuensi: ± 5-7x/hari
Retensi: tidak mengalaami retensi urnie
b. Perubahan kandung kemih : tidak ada distensi kandung kemih,
c. Karakter urine:Warna: kuning jernih jumlah: ±1200/hari Bau: aroma khas
5. Sistem persyarafan
Gejala (Subjektif)
a. Rasa ingin pingsan/pusing : pasien mengatakan tidak pusing
b. Sakit kepala : klien mengatakan tidak sakit kepala
c. Kesemutan/kelelahan : tidak ada
d. Kesulitan menelan : pasien mengatakan tidak kesulitan menelan.
e. Gejala sisa stroke : pasien mengatakan tidak pernah terkena stroke.
f. Kejang
- Urutan kejang : pasien mengatakan tidak pernah kejang
- Karakteristik dari gejala kejang : tidak ada
- Faktor pencetus : tidak ada
- Riwayat kejang : tidak ada
- Penggunaan obat kejang : tidak ada
g. Status postikal: tidak terkaji cara mengontrol: tidak terkaji
h. Lain-lain : tidak terkaji
Tanda (Objektif) : Kesadaran : composmentis GCS: E: 4 M:6 V: 5
a. Pemeriksaan syaraf kranial : tidak ada gangguan
b. Pemeriksaan fungsi sensorik : klien mampu merasakan rangsangan panas
dingin, benda tajam dan tumpul,
c. Pemeriksaan fungsi motorik : mengalami gangguan karena pasien sedang di
imobilisasi dan pasien mengalami kelemahan akibat luka bakar yang dialaminya
d. Pemeriksaan refleks : reflek kurang
6. Sistem immune
Gejala (Subjektif) : Keluarga pasien mengatakan imunisasi yang didapatkan oleh
pasien lengkap
7. Sistem reproduksi
Perempuan
Gejala (Subjektif) : Pasien sudah menikah , dan tidak mengalami gangguan
menstruasi .
8. Sistem muskuloskleletal
Gejala (Subjektif) : Pasien mengatakan luka dikaki kanan dan sudah dilakukan
operasi pembersihan
a. Riwayat cedera kecelakaan : tidak ada
b. Fraktur/disloksi : tidak ada
c. Arthritis : pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat
asam urat dan kolesterol
d. Masalah punggung : tidak ada
e. Riwayat penggunaan kortikosteroid : tidak ada riwayat menggunakan
kortikosteroid
f. Lain-lain : kedua tangan di amputasi dan ada luka bakar
pada kaki kiri dan kanan pasien
Tanda (Objektif) : adanya diskontinuitas pada kedua tangan dari pergelangan
tangan sampai siku.
a. Massa/tonus otot : tidak ada
b. Tremor : pasien tidak tampak tremor
c. Rentang gerak : pergerakan terbatas terutama ektermitas bawah,
d. Kekuatan :Tangan ka/ki=5/5, kaki ka/ki=5/5
e. Deformitas : tidak ada
f. Kelainan fungsi : tidak ada
g. Bengkak : tidak ada bengkak di kaki dan ditangan
h. Kekakuan : tidak ada
i. Infeksi : adanya infeksi pada luka dengan hasil leukosit
33,1
j. Instabilitas ligament : tidak ada
k. Lain-lain : tidak ada
9. Sistem endokrin
Gejala (Subjektif)
a. Poliuria : tidak ada
b. Polidipsi : tidak ada
c. Polivagi : tidak ada
d. Susah tidur : pasien mengatakan sulit tidur karena kedua tangan terasa
nyeri.
e. Emosi labil : pasien mengatakan sering merasa emosi
f. Gangguan penglihatan : tidak ada gangguan penglihatan
g. Perubahan menstruasi:klien sudah di khitan
h. Sering luka : tidak
i. Riwayat penggunaan kortikosteroid jangka panjang : tidak ada
j. Riwayat penyakit keturunan dalam keluarga : pasien mengatakantidak
mempunyai riwayat penyakit dalam keluarga
k. Riwayat trauma kepala : tidak ada
l. Riwayat pengangkatan kelenjar tiroid : tidak ada
m. Riwayat defisiensi iodine : tidak ada
n. Lain-lain : tidak ada
Tanda (Objektif) : pasien tampak acuh, menghindari kontak mata
a. Keterlambatan pubertas : klien sudah di khitan , tidak ada masalah
b. Tubuh : tubuh pasien normal dan tegap dengan TB : 163 cm
c. Peningkatan suhu tubuh : 38 C
d. Berjerawat banyak : tidak ada jerawat
e. Moon face : tidak ada pembengkakan pada muka
f. Buffalo hump : tidak ada
g. Edema : tidak ada edema disekitar tangan , kaki
h. Lain-lain : tidak ada
10. Sistem integumen
Gejala (Subjektif) :pasien mengatakan kaki sebelah kanan sudah dilakukan
pemberihan (Objektif) : tampak adanya post debridement pedis dextra lebar 5cm x
panjang 5cm dan dalam 3cm
11. Sistem sensori
Gejala (subyektif): tidak ada kelainan pada sistem indra penglihatan (tidak
mengalami mata minus ataupun plus), penciuman, pengecapadan, pendengaran dan
perabaan
Tanda(obyektif) : mata simetris, tidak ada glaukoma, tidak ada katarak, tidak
menggunakan kaca mata, tidak rabun jauh dan rabun dekat. Telinga tampak simetris,
tidah ada serumen yang tampak, tidak mengalami Oma.
12. Sistem hematologi
Gejala (Subjektif)
a. Riwayat kesehatan keluarga : pasien mengatakan bahwa ayahnya memiliki
riwayat DM.
b. Riwayat kesehatan klien : riwayat penyakit DM sejak 6 tahun yang lalu
c. Lain-lain : tidak ada
Tanda (Objektif)
a. Jenis golongan darah : pasien mengatakan tidak tahu golongan
darahnya
b. Tanda infeksi : tidak terdapat tanda-tanda infeksi
c. Perdarahan : tidak ada perdarahan
d. Warna kulit : sawo matang , tidak sianosis
e. Lain-lain : tidak ada
C. DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium :
Tanggal Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
18-4-2018 HEMATOLOGI
Hematologi Paket
Hemoglobin 13,8 g/dL 13.00- 16.00 L
Hematokrit 33,2 % 40 - 54 L
Eritrosit 4,1 10^6/uL 4.4 – 5.9 L
MCH 28,8 Pg 27.00-32.00
MCV 81 fL 76- 96
MCHC 35,1 g/dL 29.00- 36.00
Leukosit 7.900 10^3/uL 3.8 – 10.6 H
Trombosit 327 10^3/uL 150 - 400 H
RDW 14.7 % 11.60 – 14.40
MPV 8.3 fL 4.00 – 11.00
2. Terapi medikasi :
Nama obat Dosis Rute Indikasi Jam
3. 18 April 2018
DS: Pasien mengatakan mudah Gangguan Citra Perubahan
emosi Tubuh Fungsi Tubuh
DO: tampak adanya diskontinuitas
pada kedua tangan, pasien tampak
acuh, menghindari kontak mata,
pasien termasuk dalam kategori
indeks KATZ G, karena untuk ke
enam aktivitas tergantung pada
keluarga dan perawat.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
2. Kerusakan Integritas Jaringan berhubungan dengan Faktor Mekanik
3. Gangguan Citra Tubuh berhubungan dengan Perubahan Fungsi Tubuh
Implementasi
3145 cc/24jm
Output
BAK = 1200 cc/24jm
BAB = 100 cc/24jm
IWL = 1095cc
2395cc/24jm
24 jam
= 1095 cc/24jm
10.25
Ds:
Do: nyeri pada daerah operasi
kedua tangan dan kedua kaki, S:
38⁰C, pergerakan terbatas, luka
tampak kemerahann, Leukosit :
33,1 (H). Adanya infeksi
Ds:
Do:
Panjang luka : ±4cm dan luas luka
±3cm, luka tampak berwarna
kuning dan terdapat jaringan
nekrotik
Ds:
Do: mendapatkan perawatan ganti
balut setiap hari
Ds: mengerti cara melakukan cuci
tangan yang baik dan benar
09.30 Do:
3. Lanjutkan terapi Keluarga dan klien tampak masih
NaCl 0,9% 20 dibimbing untuk melakukan cuci
tetes/menit. tangan dengan baik dan benar
17.00 Ds:
4. Lanjutkan terapi RL Do: keluarga klien terkadang
harus di ingatkan kembali untuk
20 tetes/menit.
mencuci tangan sebelum
09.35 bersentuhan dengan pasien
5. Monitor adanya Ds:
tanda infeksi (tumor, Do: klien mendapatkan terapi
rubor, kalor, dolor, Ceftriaxon 1x2 gram/IV/ 24 jam
fungsiolesa).
Ds:
09.40 Do: klien mendapatkan terapi
6. Monitor Asam Traneksamat 3x500 mg/IV/
karakteristik luka. 8 jam
(luas, drainase,
infeksi) Ds:
Do: klien mendapatkan terapi
04.00
Ciprofloxacin 3x400 mg/IV
8. Ajarkan keluarga
untuk mencegah
infeksi dengan cuci
tangan sebelum dan
09.50 sesudah berinteraksi
dengan pasien.
9. Anjurkan
pengunjung untuk
mencuci tanan
sebelum kontak
14.00 dengan pasien.
10. Lanjutkan
14.00 pemberian terapi
Ceftriaxon 1x2
gram/IV.
11. Lanjutkan
14.00 pemberian Asam
Traneksamat 3x500
mg/IV.
12. Lanjutkan
pemberian
Ciprofloxacin 3x400
mg/IV
3 19/04 09.55 1. Lakukan Ds:
/2018 komunikasi Do:
terapeutik untuk Perawat selalu menggunakan
meningkatkan rasa komunikasi terapeutik setiap kali
aman dan percaya. berinteraksi dengan pasien
maupun keluarganya
10.00 Ds:
2. Bantu pasien Do: pasien tampak tidak ingin
mengidentifikasi banyak berbicara dengan petugas
penyebab kesehatan dan acuh tak acuh.
10.05 kecemasan. Ds:
Do: kontak mata kurang setiap
3. Monitor tanda kali berinteraksi dengan petugas
verbal dan non kesehatan
- verbal kecemasan Ds:-
pasien. Do:-
4. Fasilitasi pasien
untuk kontak dengan
10.08 orang lain yang Ds:
memiliki gangguan Do: pasien tampak tidak ingin
yang sama dengan banyak bercerita dan diajak bicara
pasien. oleh petugas kesehatan
10.10 5. Monitor Ds:
kemampuan pasien Do: ruangan tampak bersih, tidak
menilai diri sendiri. berisik dan harum,
10.25 Ds:
9. Diskusikan dengan Do:
dokter terkait tangan
palsu.
10. Bantu pemenuhan
kebutuhan pasien
2 20/04 09.20
/2018 1. Lanjutkan terapi RL Ds:
20 tetes/menit. Do: klien mendapat terapy cairan
infus intravena RL 20 tetes/menit
09.22
2. Monitor adanya tanda Ds:
infeksi (tumor, rubor, Do: nyeri pada daerah operasi
kalor, dolor, kaki kanan, S: 38⁰C, pergerakan
fungsiolesa). terbatas, luka tampak kemerahan,
Leukosit : 7900 (H). Tidak adanya
infeksi
3. Monitor karakteristik
Ds:
luka. (luas, drainase, Do:
infeksi) Panjang luka : ±4cm dan luas luka
±3cm, luka tampak berwarna
kuning dan terdapat jaringan
nekrotik
4. Lakukan ganti balut Ds:
sesuai saran dokter. Do: mendapatkan perawatan ganti
balut setiap hari
Ds: mengerti cara melakukan cuci
5. Ajarkan keluarga
tangan yang baik dan benar
untuk mencegah Do:
infeksi dengan cuci Keluarga dan klien tampak masih
tangan sebelum dan dibimbing untuk melakukan cuci
sesudah berinteraksi tangan dengan baik dan benar
09.30 dengan pasien.
6. Anjurkan pengunjung Ds:
Do: keluarga klien terkadang
untuk mencuci tanan
harus di ingatkan kembali untuk
sebelum kontak mencuci tangan sebelum
dengan pasien. bersentuhan dengan pasien
17.00
Ds:
7. Lanjutkan pemberian Do: klien mendapatkan terapi
terapi Cebactam 1x1 Cebactam 1x1 gram/IV/ 24 jam
09.35 gram/IV.
8. Lanjutkan pemberian
Ds:
Ketorolac 3x1 Do: klien mendapatkan terapi
amp/IV. ketorolac 3x500 amp/IV/ 8 jam
9. Lanjutkan pemberian
ranitidin 2x1 50mg/IV Ds:
09.40 Do: klien mendapatkan terapi
ranitidin 2x 50mg/IV
EVALUASI