You are on page 1of 50

SMP NEGERI

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

 Materi /Topik Bahasan : Menghargai perbedaan dan keberagama.


 Bidang Bimbingan : Sosial
 Jenis Layanan : Informasi
 Tujuan Layanan : Agar siswa dapat mencapai kematangan berprilaku
Sosial.
 Fungsi Layanan : Pemahaman
 Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Ganjil
 Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas
 Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit
 Penyelenggara Layanan : Guru BK
 Pihak-pihak yang Dilibatkan : -
 Metode : Ceramah, diskusi dan penugasan
 Media dan Alat : power point, LCD, Laptop
 Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
- Guru BK menjelaskan tentang keberagaman dan
Kegiatan inti 30’
perbedaan.
- Guru BK mengajak siswa untuk melihat wilayah negara
kita yang penuh dengan keberagaman dan perbedaan.
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan materi tentang materi
perbedaan dan keberagaman yang ada di wilayah negara
kita Republik Indonesia.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan kembali
tentang menghargai perbedaan dan keberagaman.
- Masing-masing anggota kelompok menuliskan dampak
positif dan negatif dari adanya perbedaan dan
keberagaman kemudian menyimpulkannya.
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok
yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan
di kertas yang sudah disiapkan.

 Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling


2. Buku yang relevan dengan materi
 Rencana Penilaian :
- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap
Adanya perbedaan dan keberagamam.
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik
setelah menerima layanan informasi tentang perbedaan
dan keberagaman.
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.

- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


minggu sampai 1 Bulan ).Peserta didik dapat
menerima perbedaan dan keberagaman.
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1
bulan sampai 1 semester ). Peserta didik dapat
menghargai perbedaan dan keberagaman.

1. Catatan Khusus : …………………………………………………………

Mengetahui .........,.........2016
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor

( __________________ ) ( ___________________ )
NIP.................................. NIP ..................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN
 Uraian materi
 Lembar kerja siswa
 Instrumen penilaian
 Media
Lampiran :1. Uraian Materi

MENGHARGAI PERBEDAAN DAN KEBERAGAMAN

Negara Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak pulau dan lautan yang sangat luas. Yang
terdiri dari bermacam-macam suku bangsa, bahasa daerah, adat istiadat, agama dan kepercayan, ras, warna
kulit, peradaban yang berbeda. Hal tersebut menunjukan bahawa negara kita banyak perbedaan dan
keberagaman.
Perbedaan dan keberagaman merupakan aset dan sumber daya yang perlu dikembangkan, semua itu
merupakan
kekayaan bangsa Indonesia. Adanya perbedaan dan keberagaman bangsa Indonesia itu akan menjadi modal
dasar pembangunan bangsa kita sendiri, jika kita saling menghormati dan menghargai adanya perbedaan dan
keberagaman tersebut. Sebaliknya jika masyarakat Indonesia tidak mau saling menghargai dan menghomati
adanya perbedaan dan keberagaman tersebut, maka akan menimbulkan berbagai macam masalah. Misalnya :
perkelahian antar suku, kekerasan, pelecehan, penghinaan dan sebagainya.
Perlu difahami bahwa perbedaan pendapat, perbedaan peradaban akan tampak dalam perbedaan
bersikap dan berperilaku. Apabila remaja banyak belajar tentang karakter lintas budaya, agama, suku,
keadaan sosial ekonomi dalam masyarakat, tentu akan menjumpai keberagaman, masing-masing akan
memiliki keunikan sendiri-sendiri. Bila kita dapat menikmati, mempelajari, menghormati dan
menghargainya pasti akan menemukan sesuatu, yang merupakan kelebihan yang bisa kita banggakan.
Oleh karena itu remaja harus belajar mengendalikan diri untuk tidak mudah terpengaruh atau
bersikap emosional bila menjumpai bentuk sikap prilaku yang berbeda atau menyinggung perasaan. Jadi
akan lebih baik bersikap rasional serta mempelajari faktor latar belakang permasalahan terlebih dahulu.
Suatu fenomena yang sering kita jumpai saat ini, kenakalan dan kekerasan yang terjadi pada remaja,
khususnya terjadi pada pelajar akhir-akhir ini, menunjukkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Berbagai
kekerasan dan tawuran pelajar diberbagai kota di Indonesia, mengejudkan semua fihak dan merupakan
permasalahan yang serius yang harus segera dicarikan penanganannya secara tepat. Kenakalan dan kekerasan
pelajar menunjukan adanya permasalahan pada diri siswa, dimana dalam memandang perbedaan dan
keberagaman tersebut hanya secara dangkal dan emosional semata. Oleh karena itu remaja harus belajar
membangun interaksi yang sehat dengan lingkungannya.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa cenderung untuk lebih menggunakan bahasa kekerasan dari
pada bahasa santun dan beradab. Hal tersebut merupakan masalah yang sangat besar dilingkungan
masyarakan dan harus segera diatasi. Jika pembiaran dilakukan terus menerus tanpa ada upaya untuk
menangani, sama artinya dengan memberi peluang untuk timbulnya masalah yang lebih komplek.
Begitu juga bentuk kekerasan yang sudah meluas di dunia maya melalui internet. Pelecehan,
penghinaan, ancaman, pencemaran nama baik maupun bentuk pelecehan lainnya merupakan kekerasan
psikhologis. Media masa memiliki andil besar dalam menumbuhkan aklim kekerasan di masyarakat melalui
tayangan berita kekerasan secara terus menerus. Informasi tentang kekerasan yang ditayangkan terus
menerus, tanpa ada tindakan nyata untuk mengatasinya, timbul kesan “pembiaran” sehingga menyebabkan
akumulasi tentang kekerasan menjadi hal biasa. Hal tersebut meembentuk sudut pandang yang keliru pada
masyarakat, masyarakat akan memandang kekerasan merupakan hal yang biasa serta melemahkan kepekaan
masyarakat itu sendiri.
Tingkat kekerasan dikalangan remaja hingga tingkat tertentu akan menjadi indikator awal kehancuran
sebuah bangsa.
Mengejalanya prilaku agresif dan kekerasan dikalangan remaja/pelajar, salah satu faktor
penyebabnya adalah kelalaian yang terjadi sejak dini, toleransi/pembiaran oleh orang tua, orang-orang yang
lebih dewasa dan
Guru terhadap prilaku agresif ringan, baik di rumah ataupun di sekolah. Oleh karena itu peran komunitas
karakter
(orang tua, sekolah,institusi keagamaan, media, pemerintah dan masyarakat) menjadi sangat penting, dan
hendaknya dapat memberikan keteladanan, pembiasaan dan intervensi yang positif secara konsiten, tarus
menerus. Dengan demikian akan membentuk sebuah pribadi, budaya dan karakter yang kuat bagi
remaja/pelajar.
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Apa dampak adanya perbedaan dan keberagaman bagi bangsa Indonesia? Jelaskan!
2. Contohkan dampak positif dan dampak negatif yang berkaitan dengan adanya perbedaan dan
keberagaman di kelas kalian!

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila
anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


memahami adanya perbedaan dan keberagaman dalam
kehidupan kita.
SMP NEGERI

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

 Materi /Topik Bahasan : Ketagihan belajar.


 Bidang Bimbingan : Belajar.
 Jenis Layanan : Informasi
 Tujuan Layanan : Agar siswa dapat belajar dengan baik dan berkualitas.

 Fungsi Layanan : Pemahaman

 Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Ganjil

 Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

 Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

 Penyelenggara Layanan : Guru BK

 Pihak-pihak yang Dilibatkan : Guru bidang studi.

 Metode : Ceramah, diskusi dan penugasan.

 Media dan Alat : power point, LCD, Laptop

 Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
Guru BK menjelaskan tentang pentingnya belajar bagi
Kegiatan inti 30’
seorang pelajar.
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan materi tentang belajar yang
baik dan berkualitas.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan kembali
tentang bagaimana agar kita dapat belajar dengan baik
dan berkualitas.
- Masing-masing anggota kelompok menuliskan kembali
dari hasil diskusi tentang belajar yang baik dan
berkualitas dan menyimpulkannya.
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok
yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan
di kertas yang sudah disiapkan.

2. Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling


2. Buku yang relevan dengan materi
3. Rencana Penilaian :
- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap cara
Dan kebiasaan belajar yang baik di sekolah.
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik
Setelah menerima layanan informasi tentang cara
Belajar yang baik dan berkualitas.
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.

- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


minggu sampai 1 Bulan ).Peserta didik dapat
melakukan kegiatan belajar dengan baik di sekolah.
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1
semester sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat
menerapkan cara belajar yang baik dan berkualitas.

4. Catatan Khusus : …………………………………………………………

Mengetahui .........,.........2016
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor

( __________________ ) ( ___________________ )
NIP.................................. NIP ..................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN
 Uraian materi
 Lembar kerja siswa
 Instrumen penilaian
 Media
Lampiran :1. Uraian Materi

KETAGIHAN BELAJAR

Untuk mewujudkan cita – cita bukanlah hal yang mudah,tetapi diperlukan adanya usaha,biaya dan
doa.Usaha merupakan hal utama dan petama yang harus dimiliki oleh setiap pelajar,bukan berati uang dan
doa tidak penting.Sebagaimana pepatah mengatakan bahwa barakit-rakit kehulu berenang ketepian yang
artinya bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian yang berarti untuk mendapatkan kebahagiaan kita
harus bersakit-sakit dahulu ( berusaha,belajar ).Untuk dapat belajar dengan baik sebaiknya anda harus
mengetahui tipe belajar dan metode belajar sehingga akan melahirkan cara belajar yang tepat yang ditandai
oleh perasaan nyaman saat belajar, perasaan senang, antusias, tidak merasa terpaksa, tidak merasa bosan, dan
pada akhirnya anda akan selalu keranjingan belajar atau ketagihan belajar.

Tipe belajar ada empat yaitu visual, audio, kinestetik dan kombinasi atau gabungan audio-
visual,audio-kinestetik,visual-kinestetik. Tipe visual adalah tipe belajar dimana individu akan memiliki
pemahaman dengan baik apabila dia belajar dengan melihat, mengamati, membaca, yang pasti tipe visual
lebih banyak menggunakan indra penglihatan.

Tipe audio adalah tipe belajar dimana individu akan memiliki pemahaman dengan baik apabila dia
belajar dengan mendengar, menyimak, yang pasti tipe audio lebih banyak menggunakan indra pendengar.

Sedangkan tipe kinestetik adalah tipe belajar dimana individu akan memiliki pemahaman dengan baik
apabila dia belajar dengan menggerakkan bagian anggota tubuhnya, misalnya menulis, merangkum, latihan
mengerjakan soal dll.

Setelah anda mengenal tipe atau gaya belajar anda maka anda bisa memilih metode belajar yang
sesuai dengan tipe belajar yang anda miliki, sehingga anda akan merasa nyaman, senang dan betah dalam
belajar bahkan akan selalu rindu untuk belajar. Nah inilah yang di sebut dengan keranjingan belajar atau
ketagihan belajar.

Berikut ini adalah tips agar anda senang dan nyaman dalam belajar sekaligus dapat belajar
denganefektif:

1. Sebelum belajar ada baiknya makan dulu agar otak dapat berpikir dengan baik, jangan terlalu sedikit,
jangan terlalu kenyang pula, agar dapat berpikir maksimal.
2. Santai dalam aktivitas belajar, jangan anggap belajar sebagai beban, momok yang harus ditakuti,
membayangkan bahwa belajar itu membosankan.
3. Hilangkan pikiran negatif dari pikiran anda. Karena jika anda belajar dalam pikiran yang negatif,
maka pikiran anda akan tertutup, misalnya anda berpikir aduh fisika aku benci banget, maka anda
akan merasa tertekan, terpaksa dan akhiranya tidak akan menghasilkan apapun dalam belajar yang
anda lakukan.
4. Fokus dalam belajar. Hilangkan semua masalah-masalah lain yang tidak berkaitan dengan aktivitas
belajar dari pikiran anda, misalnya masalah pacaran, ada sms, janji dengan teman dll
5. Jangan belajar tanpa refreshing. Kadang-kadang banyak
orang yang mengartikan bahwa belajar terus-menerus itu

sangat bagus dan bisa mendapatkan prestasi yang baik.

Pendapat itu tidak benar. Belajar yang terus-menerus

dapat membuat kita lebih cepat bosan dan lelah.

Sebaiknya istirahat apabila capek, jangan diforsir,

mulailah belajar kembali apabila badan sudah fit lagi,pikiran sudah fres.

6. Jangan terlalu banyak berbicara, bicaralah yang penting saja,

karena seperti pepatah mengatakan “tong kosong berbunyi nyaring”.

Jadi dalam belajar coba ciptakan suasana yang anda senangi. Misalnya suasana hening, atau
sambil mendengarkan musik atau suasana apa saja yang ga bikin kita :bosen bahkan kita senang
untuk melakukan belajar .

7. Pikirkan bahwa diri anda bisa mengerjakan soal apapun yang diberikan. Pikiran yang menyatakan
ketidakbisaan dapat menyebabkan ketidakbisaan pula. Jadi “You Are What You Think” alias diri anda
adalah apa yang anda pikirkan.Kalau anda berpikir bahwa diri anda bodoh,tidak bisa apa-apa maka
yang terjadipada diri kita adalah tida bisa apa-apa. Jangan merasa bahwa diri anda terlalu pandai
karena dapat menyebabkan menyepelekan masalah, namun jangan pula merasa bahwa diri anda
terlalu bodoh, hal itu dapat menyebabkan anda minder dan tidak dapat memahami pelajaran yang
anda pelajari.
8. Buat jadwal belajar yang fleksibel atau sesuai dengan kebutuhan, jangan merasa diikat. Karena
belajar yang sesuai kebutuhan itu dapat lebih bisa diterima pikiran daripada belajar yang terlalu yang
dipaksakan. Misalnya belajar jangan dibatasi harus 2 jam atau minimal berapa jam, yang penting
rutin belajar dan paham, itu lebih baik.
9. Cobalah banyak latihan menghadapi soal-soal, cobalah anda luangkan waktu untuk mengotak-atik
soal yang anda kerjakan, soal yang sulit juga , agar otak anda selalu terasah sehingga lebih mudah
ingat, dan kalau terbiasa anda bisa mengerjakan tanpa menulis caranya.
10. Perhatikan dengan cermat dan penuh konsentrasi ketika guru sedang menerangkan suatu atau
menjelaskan materi. Karena apa yang disampaikan guru kadang tidak ada dalam buku pelajaran
sehingga anda akan bertambah ilmu. Ketika anda fokus dan memperhatikan penjelasan guru, secara
tidak langsung anda telah belajar bertahap, dan apabila belum jelas, maka jangan pernah takut untuk
bertanya.

Ingat, untuk sukses tidak diraih dengan instan, namun dengan proses, maka teruslah belajar dan
belajar. Semoga anda sukses selalu.
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

3. Mengapa anda perlu belajar?


4. Perlukah anda menemukan tipe belajar anda, bagaimana anda menemukan tipe belajar anda?
5. Tips apa saja yang dapat anda lakukan agar anda merasa senang dan nyaman dalam belajar?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila
anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


menemukan cara /tipe belajar yang tepat bagi saya.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )
BIMBINGAN KLASIKAL

 Materi /Topik Bahasan : Peran teman sebaya dalam pengembangan karier.


 Bidang Bimbingan : Karir
 Jenis Layanan : Informasi
 Tujuan Layanan : Agar siswa dapat mencapai kematangan karier.

 Fungsi Layanan : Pengembangan.


 Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Ganjil
 Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas
 Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit
 Penyelenggara Layanan : Guru BK
 Pihak-pihak yang Dilibatkan : -
 Metode : Ceramah, diskusi dan penugasan
 Media dan Alat : power point, LCD, Laptop
 Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
-Guru BK menjelaskan tentang peran teman sebaya dalam
Kegiatan inti 30’
pengembangan karier.
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan materi tentang teman
sebaya, jenis-jenis pekerjaan, kegiatan yang bisa
dimanfaatkan untuk mengembangkan karier.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan kembali
tentang hasil diskusinya.
- Masing-masing anggota kelompok menuliskan jenis-jenis
pekerjaan dan tugas yang dilaksanakan. Serta peran
teman sebaya dalam pengembangan karier.
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok
yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan
di kertas yang sudah disiapkan.

 Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling


2. Buku yang relevan dengan materi
 Rencana Penilaian :
- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap
Jenis-jenis pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar
Dan tugas-tugas yang dilaksanakan. Serta peran teman
Sebaya dalam pengembangan karier.
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik
setelah menerima layanan informasi tentang jenis-jenis
pekerjaan yang ada dilingkungan sekitar dan tugas-tugas
yang dilaksanakan, peran teman sebaya dalam pengem
bangan karier.
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.

- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


minggu sampai 1 Bulan ).Peserta didik dapat
mengetahui jenis-jenis pekerjaan dan tugas-tugas
yang dilakukan serta peran teman sebaya dalam
pengembangan karier.
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1
semester sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat
memahami jenis-jenis pekerjaan yang ada di lingkungan
sekitar, serta perannya dalam pengembangan karier.

5. Catatan Khusus : …………………………………………………………

Mengetahui .........,.........2016
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor

( __________________ ) ( ___________________ )
NIP.................................. NIP ..................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
4. Media
Lampiran 1 : Uraian Materi

PERAN TEMAN SEBAYA DALAM PENGEMBANGAN KARIR

Untuk mencapai karir, banyak sekian faktor yang mempengaruhinya baik positif maupun negative.
Salah satu faktor tersebut adalah peranan lingkungan.

A. Peran Teman Sebaya

Peran teman sebaya dalam upaya individu untuk mengembangkan karirnya antara lain, sebagai
berikut :

 Peran positif, antara lain :


a. Memberikan informasi yang kita perlukan
b. Memberikan motivasi / dorongan untuk belajar.
c. Dapat bertukar pikiran untuk menambah wawasan.
d. Memberikan hiburan saat kita sedih.
e. Menegur kita apabila salah.
f. Selalu ada saat dibutuhkan
g. Selalu memaafkan kesalahan kita

 Peran negatif, antara lain :


a. Suka memaksakan kehendak.
b. Suka mengganggu saat kita sedang belajar.
c. Mengajak kita untuk melakukan hal-hal yang dilarang.
d. Memusuhi siapa saja yang tidak mau menuruti keinginannya.
e. Suka mencari kesalahan orang lain
Dan masih banyak lagi pengaruh dan peranan dari teman sebaya.

Sebagai manusia yang sempurna dengan bekal akal pikiran, dengan penuh penuh kecerdasan,
banyak cara yang dapat kita lakukan untuk dapat memilih teman, antara lain kita harus mau belajar dari
pengalaman orang lain, membaca buku / koran, mendengarkan berita di tv dan radio, dsb.

Oleh sebab itu, akan lebih baik jika kita banyak memiliki teman, berdasarkan pengalaman hidup
yang kita peroleh dari lingkungan sekitar kita.

Agar kita tidak mudah terpengaruh dengan peran negatif teman sebaya, kita harus memiliki pribadi
yang tangguh

B. Pengembangan Karir

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan karir yaitu:

a. Mampu mengenal diri sendiri.


Kita harus mengetahui kelebihan dan kelemahan diri, mengenal lingkungan kita.

b. Menentukan tujuan.
Mengerjakan suatu pekerjaan tanpa adanya tujuan yang pasti dan njelas, maka pekerjaan yang kita
lakukan adalah sia-sia.

c. Menentukan langkah / cara untuk mencapai tujuan.


Menentukan apa yang kita lakukan adalah hal yang penting, karena hal itu akan memandu kita untuk
berjalan lebih terarah, teratur, dan lebih cepat mencapai tujuan.

d. Berdisiplin.
Segala sesuatu yang dilakukan penuh displin/ketepatan, pasti akan menghasilkan sesuatu yang baik

e. Selalu waspada terhadap perilaku teman sebaya.


Karena bagi remaja teman adalah segalanya melebihi daripada hubungannya dengan keluarga.

Remaja merupakan pribadi yang labil, mereka cenderung berteman dengan sekelompok teman
sebayanya, walau kadang remaja tersebut belum memahami betul perilaku temannya tersebut. Oleh sebab
itu remaja perlu mengetahui dan memahami pergaulan yang baik di luar rumah dengan teman sebaya baik
teman pria/wanita. Untuk itu, sebagai remaja yang cerdas harus mampu memahami perannya sebagai pria
atau wanita yang wajar, sehingga dalam pergaulan remaja tersebut tidak mengalami hambatan.

Beberapa contoh Pemanfaatan kegiatan diluar rumah dan sekolah dengan teman sebaya untuk
pengembangan karir, antara lain ; Remaja Masjid, Tutor TPA / TPQ, Kelompok pengajian remaja /
madrasah, Kajian Kitab, Karang Taruna, Himpunan pecinta alam, Komunitas peduli lingkungan, Pramuka,
volly, sepak bola, badminton, dan sebagainya.

Untuk memanfaatkan hubungan teman sebaya baik pria maupun wanita hendaknya harus dapat
bersikap santun, ramah, toleransi, ikhlas membantu teman, saling mengingatkan, tidak sombong jika
berprestasi dan tidak rendah diri bila gagal.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan, dalam pengembangan karir baik pria maupun wanita antara lain :

a) Untuk menentukan karir perlu memahami kemampuan baik bakat maupun minatnya.
b) Persahabatan itu penting, karena tanpa teman kita tidak bisa bertukar pikiran, untuk itu kita harus
selalu menghargai dan menghormati teman.
c) Kedudukan pekerjaan, keahlian, tidak perlu dibeda-bedakan antara pria dan wanita, semua punya
kemampuan yang saling menunjang.
d) Peran teman sebaya cukup besar dalam pengembangan karir, oleh sebab itu remaja harus mampu
memanfaatkan persahabatan dengan teman sebaya dengan baik, agar remaja lebih punya semangat
untuk mengembangkan karirnya.
Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa

1. Sebutkan jenis-jenis pekerjaan yang ada dilingkungan sekitar kalian! dan apa yang menjadi tugas

dari masing-masing pekerjaan tsb?

2. Apa peran teman sebaya dalam pengembangan karier anda?

3. Kegiatan-kegiatan apa yang bisa dilakukan saat ini untuk mengembangkan karier anda kelak?

Lampiran 3 : Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencetang ( V ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “TIDAK’

Apabila anda tidak setuju.

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk menemukan


karier yang cocok dengan diri saya
SMP NEGERI

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

 Materi /Topik Bahasan : Kemandirian di usia dini.


 Bidang Bimbingan : Pribadi.
 Jenis Layanan : Penguasaan konten.
 Tujuan Layanan : Agar siswa dapat lebih mandiri dan bertanggung jawab
 Fungsi Layanan : Pemahaman
 Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Ganjil
 Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas
 Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit
 Penyelenggara Layanan : Guru BK
 Pihak-pihak yang Dilibatkan : -
 Metode : Diskusi dan Penugasan
 Media dan Alat : power point, LCD, Laptop
 Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
-Guru BK menjelaskan tentang pengertian mandiri.
Kegiatan inti 30’
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan tentang kemandirian.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan tentang
kemandirian, ciri-ciri kemandirian, contoh-contoh prilaku
mandiri dan pentingnya kemandirian bagi siswa.
- Masing-masing anggota kelompok menuliskan tentang
pengertian mandiri, contoh-contoh prilaku mandiri sesuai
dengan usia, ciri-ciri kemandirian. Serta menyimpulkan
pentingnya kemandirian bagi seorang pelajar.
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok
yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan
di kertas yang sudah disiapkan.

 Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling


2. Buku yang relevan dengan materi
 Rencana Penilaian :
- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap
pentingnya kemandirian bagi seorang pelajar.
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik
setelah menerima layanan informasi tentang kemandirian
diusia dini.
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.

- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


minggu sampai 1 Bulan ).Peserta didik dapat
bersikap lebih mandiri dan bertanggunng jawab.
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1
semester sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat lebih
bersikap mandiri dalam setiap tugas dan tanggung
jawabnya.

6. Catatan Khusus : …………………………………………………………

Mengetahui .........,.........2016
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor

( __________________ ) ( ___________________ )
NIP.................................. NIP ..................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN
 Uraian materi
 Lembar kerja siswa
 Instrumen penilaian
 Media
Lampiran :1. Uraian Materi

KEMANDIRIAN DI USIA REMAJA

Pada usia remaja terjadi pertumbuhan yang pesat, maka tampak remaja secara fisik tubuhnya
menjadi besar namun dalam perkembangan psikhisnya masih bersifat kekanak-kanakan. Karenanya tidak
jarang remaja menjadi pemurung, mudah emosional dan tidak mau disebut sebagai anak lagi, tetapi juga
keberatan kalau disebut dewasa. Remaja dikatakan dewasa karena berkaitan dengan perkembangan
kemandirian dan rasa tanggung jawab.

Perkembangan kemandirian merupakan suatu masalah penting sepanjang kehidupan manusia.


Kemandirian dipengaruhi oleh perubahan-perubahan fisik, yang pada gilirannya memicu terjadinya
perubahan emosional. Perubahan logis yang memberikan pemikiran tentang cara berfikir yang mendasari
tingkah laku, serta perubahan nilai dalam peran sosial melalui pengasuhan orangtua dan aktifitas individu.
Masalah kemandirian menuntut kesiapan individu baik fisik maupun emosional untuk mengatur, dan
melakukan aktifitas atas tanggung tanggung jawabnya sendiri tanpa menggantungkan diri pada orang lain.

Kemandirian biasanya ditandai dengan kemampuan menentukan nasib sendiri, kreatif dan inisiatif, mengatur
tingkah laku, bertanggung jawab, mampu menahan diri, membuat keputusan, serta mampu mengatasi
masalah tanpa ada pengaruh dari orang lain. Kemandirian merupakan sikap otonomi dimana individu relatif
bebas dari pengaruh penilaian, pendapat dan keyakinan orang lain. Dengan kemampuannya, individu
diharapkan lebih bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Kemandirian mengandung pengertian:

1. Suatu kondisi dimana seseorang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya sendiri.
2. Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
3. Memiliki kepercayaan diri dan melaksanakan tugas-tugasnya.
4. Bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.
Robert Havighurt (1972), membedakan kemandirian atas empat bentuk, yaitu:

1. Kemandirian emosi, yaitu kemampuan mengontrol emosi sendiri dan tidak tergantungnya kebutuhan
emosi pada orang lain.
2. Kemandirian ekonomi, yaitu; kemampuan mengatur ekonomi sendiri dan tidak tergantungnya
kebutuhana ekonomi orang lain.
3. Kemandirian intelektual, yaitu: kemampuan untuk mengatasi berbagai masalah yang sedang
dihadapi.
4. Kemandirian sosial, yaitu: kemampuan untuk mengadakan interaksi dengan orang lain dan tidak
tergantung pada aksi orang lain.
Pentingnya kemandirian bagi seorang pelajar dapat dilihat dari situasi kompleksitas kehidupan, yang secara
langsung atau tidak langsung memberikan pengaruh. Berbagai fenomena yang sering terjadi karena
kurangnya kemandirian pelajar, dan sangat perlu perhatian, seperti: perkelaian antar pelajar, penyalagunaan
obat dan alkohol, perilaku agresif, dan berbagai perilaku menyimpang yang sudah mengarah pada tindak
kriminal. Dalam konteks proses belajar, fenomena pelajar yang kurang mandiri dalam belajar, yang dapat
menimbulkan gangguan mental pada pendidikan lanjutan, kebiasaan belajar yang kurang baik( tidak betah
belajar lama, atau belajar hanya menjelang ujian, membolos, menyontek, dan mencari bocoran soal-soal
ujian).

Beberapa gejala yang berhubungan dengan permasalahan kemandirian yang perlu mendapat perhatian,
diantaranya adalah:

1. Ketergatungan disiplin pada kontrol luar bukan karena niat sendiri yang ikhlas. Perilaku seperti itu
mengarah pada tidak konsisten, perilaku formalistik, keterpaksaan, sehingga menghambat etos kerja
dan kehidupan yang mapan.
2. Sikap tidak peduli terhadap lingkungan hidup, yang menunjukkan kemandirian masyarakat yang
masih rendah, karena manusia mandiri adalah manusia yang tidak lepas dari lingkungannya.
3. Sikap hidup konformistis tanpa pemahaman dan konformistis dengan mengorbankan prinsip, adanya
faham segala sesuatu bisa diatur yang berkembang dalam masyarakat. Hal tersebut menunjukkkan
ketidakjujuran dalam berfikir dan bertindak serta kemandirian yang masih rendah.
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

6. Pentingkah kemandirian bagi kalian sebagai seorang pelajar?


7. Apa yang sudah kalian lakukan agar kalian lebih mandiri?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila
anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk lebih


dapat mandiri.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )
BIMBINGAN KLASIKAL

 Materi /Topik Bahasan : Kenali bakat demi karier.


 Bidang Bimbingan : Pribadi.
 Jenis Layanan : Informasi
 Tujuan Layanan : Agar siswa dapat mengenal bakat masing-masing
un tuk mengembangkan karier.

 Fungsi Layanan : Pemahaman


 Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Ganjil
 Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas
 Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit
 Penyelenggara Layanan : Guru BK
 Pihak-pihak yang Dilibatkan : -
 Metode : Diskusi dan Penugasan
 Media dan Alat : power point, LCD, Laptop
 Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
- Guru BK menjelaskan tentang bakat.
Kegiatan inti 30’
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan materi tentang bakat, jenis-
jenis bakat, cara mengenal bakat dan cara
mengembangkan bakat.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan kembali
tentang bakat, jenis-jenis bakat, cara mengenal bakat,cara
mengembangkan bakat yang dapat digunakan untuk
mengembangkan karier.
- Masing-masing anggota kelompok menuliskan bakatnya
sendiri, kemudian menghubungkan dengan karier yang
mungkin dapat dikembangkan dengan bakat tersebut.
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok
yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan
di kertas yang sudah disiapkan.

 Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling


2. http://pusatbahasa.diknas.go.id
 Rencana Penilaian :
- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap
bakat yang dimilikinya.
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik
setelah menerima layanan informasi tentang bakat.
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.
- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1
minggu sampai 1 Bulan ).Peserta didik dapat
mengenal bakatnya sendiri untuk mengembangkan
kariernya.
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1
semester sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat
memahami bakat yang dimiliki untuk mengembangkan
kariernya.

7. Catatan Khusus : …………………………………………………………

Mengetahui .........,.........2016
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor

( __________________ ) ( ___________________ )
NIP.................................. NIP ..................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN
 Uraian materi
 Lembar kerja siswa
 Instrumen penilaian
 Media
Lampiran :1. Uraian Materi

A.Pengertian Bakat

Bakat adalah sebuah sifat dasar, kepandaian dan pembawaan yang dibawa sejak lahir, misalnya menulis
(http://pusatbahasa.diknas.go.id). Bakat adalah kemampuan bawaan sejak lahir yang merupakan potensi diri
yang masih memerlukan pengembangan melalui pendidikan, pembelajaran/pelatihan hingga menjadi
kecakapan, pengetahuandan ketrampilan khusus. Misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis
bernyanyi menari dsb. Kita merasa begitu mudah, lancarsaat belajar, berlatih, beraktifitas disuatu bidang dan
merasa menikmatinya saat melakukannya, maka kemungkinan besar dibidang tersebut bakat yang kita
miliki.

Bakat bukanlah merupakan potensi tunggal, melainkan merupakan sekelompok potensi yang
secara bertingkat membentuk bakat. Misalnya pada bakat musik terdapat kemampuan membedakan nada,
kepekaan akan keserasian suara, kepekaaan irama dan nada.

Bakat baru muncul menjadi suatu kemampuan khusus bila ada kesempatan untuk berkembang
atau dikembangkan, mungkin saja terjadi pada seseorang bakatnya tidak berkembang karena yang
bersangkutan belum mengetahui dan tidaak mengembangkan bakatnya, sehingga menjadi bakat yang
terpendam.

Berdasarkan hal tersebut, maka kita perlu mengenali dan memahami bakat kita secara
mendalam, sungguh-sungguh dan fokus. Karena mengenal, memahami dan mengembangkan bakat akan
berpenaruh besar terhadap keberhasilan karier kita.

.Ciri-ciri bakat, yaitu:

 Bakat merupakan kondisi atau kualitas yang dimiliki seseorang, yang memungkinkan seseorang
tersebut akan berkembang pada masa mendatang.

 Bakat merupakan potensi bawaan yang masih membutuhkan latihan agar dapat terwujud secara
nyata.

 Bakat dapat muncul perlu digali, ditemukan, dilatih, dan dikembangkan.

 Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu, akan tetapi harus
ditunjang dengan minat, latihan, pengertian, pengetahuan, pengalaman, dan dorongan.

 Bakat yang tidak disertai minat, maupun minat yang tidak disertai bakat, akan menimbulkan gap. Bila
orang tua tidak cukup cermat misalnya dengan hal ini akan berdampak buruk bagi anak.

Aspek-aspek Bakat:

 Aspek perseptual: meliputi kemampuan dalam memberikan penilaian atau pemahaman terhadap
sesuatu.

 Aspek psikomotor: meliputi kemampuan fisik seperti kekuatan fisik, kecepatan gerak, ketelitian dan
ketepatan, koordinasi dan keluwesan anggota tubuh.

 Aspek intelektual: meliputi kemampuan mengingat dan mengevaluasi suatu informasi

Bakat ada dua jenis yaitu :

1. Bakat di bidang akademis adalah prestasi yang diraih/diperoleh di sekolah untuk melihat bakat di
bidang akademis dapat dilakukan dengan melihat / merinci nilai raport.
2. Bakat di bidang non akademis adalah prestasi di bidang seni, olahraga, ketrampilan dll.
Misalnya : olah raga, kesenian, memasak, menjahit dll.
B.Pengertian Minat

Minat adalah seberapa besar seseorang merasa suka/tertarik atau tidak suka/mengabaikan kepada suatu
rangsangan. Minat adalah dorongan yang kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu yang menjadi
keinginannya. Minat merupakan faktor yang dapat mengarahkan bakat dan keberadaannya merupakan faktor
utama dalam pengembangan bakat.Kata minat lebih menggambarkan motivasi, yang mempengaruhi
perhatian, berpikir dan berprestasi

Spesifikasi minat dapat dibedakan menjadi:

 Minat pribadi (personal interest), yaitu ciri pribadi individu yang relatif stabil. Minat pribadi
ditujukan pada suatu kegiatan atau topik yang spesifik (misalnya minat pada olah raga, ilmu
pengetahuan, musik, tarian, komputer, dan lain-lain).

 Minat situasional, yaitu minat yang ditumbuhkan oleh kondisi atau faktor lingkungan, misalnya peran
pendidikan formal, informasi yang diperoleh melalui buku, internet atau televisi.

 Minat sebagai keadaan psikologis, yakni bila seseorang memiliki penilaian yang tinggi untuk suatu
kegiatan (value of activity) dan pengetahuan yang tinggi terhadap kegiatan tersebut.

Minat ada 2 bidang yaitu:

1. Minat bidang akademis, minat ini erat hubungannya dengan masalah

Sekolah misalnya :

- Setelah lulus SMP, mana yang akan dipilih SMA atau SMK ?
- Mata pelajaran apa yang anda senangi
2.Minat bidang pekerjaan , minat ini merupakan pendorong dalam mencapai cita-cita.

Misalnya :

Rina mempunyai cita-cita ingin menjadi guru, dalam kegiatan yang ia lakukan, senang belajar
kelompok untuk melatih mengungkapkan / mengutarakan pendapat, senang mengajari anak-anak yang
usia di bawahnya.

Jadi minat merupakan kecenderungan atau arah keinginan terhadap sesuatu untuk memenuhi dorongan hati,
minat merupakan dorongan dari dalam diri yang mempengaruhi gerak dan kehendak terhadap sesuatu,
merupakan dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian
tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya.

Minat adalah suatu pengetahuan yang dikenal lebih dahulu, baru setelah mengenalnya akan timbul keinginan
dan untuk mewujudkan keinginan tersebut, contoh Rahmad senang dengan pengetahuan mesin otomotif dan
ia sering pergi ke bengkel untuk mengamatinya, maka si Rahmad apabila lulus SMP berminat melanjutkan
sekolah di SMK Teknik dibidang mesin otomotif.
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

8. Apakah kalian sudah menemukan bakat kalian?


9. Bagaimana cara menemukan dan mengembangkan bakat kalian?
10. Adakah manfaat bakat yang kalian miliki dengan karier mendatang?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila
anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


menemukan bakat saya.
SMP NEGERI

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

 Materi /Topik Bahasan : Mengenal minat demi suksesna karier.


 Bidang Bimbingan : Karier.
 Jenis Layanan : Informasi
 Tujuan Layanan : Agar siswa dapat mengenal minat dan
menumbuhkannya demi suksesnya karier.
 Fungsi Layanan : Pemahaman
 Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Ganjil
 Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas
 Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit
 Penyelenggara Layanan : Guru BK
 Pihak-pihak yang Dilibatkan : -
 Metode : Ceramah,Diskusi dan Penugasan
 Media dan Alat : power point, LCD, Laptop
 Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
-Guru BK menjelaskan tentang minat.
Kegiatan inti 30’
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan materi tentang minat jenis
minat, mengenal dan menumbuhkan minat.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan kembali
tentang bagaimana mengenal dan menumbuhkan minat
demi suksesnya karier.
- Masing-masing anggota kelompok menuliskan manfaat
dari adanya minat dan menyimpulkannya.
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok
yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan
di kertas yang sudah disiapkan.

 Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling


2. Buku yang relevan dengan materi
 Rencana Penilaian :
- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap
minat yang dimiliki.
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik
setelah menerima layanan informasi tentang
mengenal minat demi suksesnya karier.
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.

- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


minggu sampai 1 Bulan ).Peserta didik dapat
mengetahui dan memahami minat yang ada dalam
dirinya.
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1
semester sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat
menumbuhkan minatnya demi karier kelak.

8. Catatan Khusus : …………………………………………………………

Mengetahui .........,.........2016
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor

( __________________ ) ( ___________________ )
NIP.................................. NIP ..................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN
 Uraian materi
 Lembar kerja siswa
 Instrumen penilaian
 Media
Lampiran :1. Uraian Materi

MENGENALI MINAT DEMI SUKSESNYA KARIR

Mengenali minat kita sejak dini amat membantu usaha kita meniti karier sehingga kelak karier yang
kita jalani benar-benaar sesuai dengan minat kita. Dengan demikian kita bisa menjalani karier dengan nikmat
enjoy, tanpa tekanan, karena yang kita rencanakan, kita laksanakan , yang kita kembangkan semuanya seuai
dengan minat yang ada pada diri kita

Pengertian Minat

John holand seorang psikolog kenamaan mendefinisikan minat sebagai aktivitas atau tugas-tugas
yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat
dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu dimana ia akan termotivasi untuk
mempelajarinya dan menunjukkkan kinerja yang tinggi.
Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat untuk hal tersebut atau
hal yang berkaitan dengan bidang yang akan ditekuni dan dikembangkan.
Minat adalah seberapa besar seseorang merasa suka/tertarik atau tidak suka/mengabaikan kepada suatu
rangsangan. Minat adalah dorongan yang kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu yang menjadi
keinginannya. Minat merupakan faktor yang dapat mengarahkan bakat dan keberadaannya merupakan faktor
utama dalam pengembangan bakat.Kata minat lebih menggambarkan motivasi, yang mempengaruhi
perhatian, berpikir dan berprestasi

Spesifikasi minat dapat dibedakan menjadi:

 Minat pribadi (personal interest), yaitu ciri pribadi individu yang relatif stabil. Minat pribadi
ditujukan pada suatu kegiatan atau topik yang spesifik (misalnya minat pada olah raga, ilmu
pengetahuan, musik, tarian, komputer, dan lain-lain).

 Minat situasional, yaitu minat yang ditumbuhkan oleh kondisi atau faktor lingkungan, misalnya peran
pendidikan formal, informasi yang diperoleh melalui buku, internet atau televisi.

 Minat sebagai keadaan psikologis, yakni bila seseorang memiliki penilaian yang tinggi untuk suatu
kegiatan (value of activity) dan pengetahuan yang tinggi terhadap kegiatan tersebut.

Minat ada 2 bidang yaitu:

1. Minat bidang akademis, minat ini erat hubungannya dengan masalah

Sekolah misalnya :

- Setelah lulus SMP, mana yang akan dipilih SMA atau SMK ?
- Mata pelajaran apa yang anda senangi
2.Minat bidang pekerjaan , minat ini merupakan pendorong dalam mencapai cita-cita.

Misalnya :

Rina mempunyai cita-cita ingin menjadi guru, dalam kegiatan yang ia lakukan, senang belajar
kelompok untuk melatih mengungkapkan / mengutarakan pendapat, senang mengajari anak-anak yang
usia di bawahnya.
Jadi minat merupakan kecenderungan atau arah keinginan terhadap sesuatu untuk memenuhi dorongan hati,
minat merupakan dorongan dari dalam diri yang mempengaruhi gerak dan kehendak terhadap sesuatu,
merupakan dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian
tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya.

Minat adalah suatu pengetahuan yang dikenal lebih dahulu, baru setelah mengenalnya akan timbul keinginan
dan untuk mewujudkan keinginan tersebut, contoh Rahmad senang dengan pengetahuan mesin otomotif dan
ia sering pergi ke bengkel untuk mengamatinya, maka si Rahmad apabila lulus SMP berminat melanjutkan
sekolah di SMK Teknik dibidang mesin otomotif.

Minat bisa dikategorikan dalam 12 Jenis antara lain :


1. Mechanical : Minat terhadap aktivitas yang berhubungan dengan mesin, atal-alaty, perkakas
dan daya mekanik , contohnya menjadi mInsinyur Sipil ,montir
2. Out Door : Minat terhadap aktivitas yang dilakukan di luar atau di lapangan, atau
pekerjaan yang berhubungan dengan hal – hal rutin di luar , seperti Nelayan,
Sopir, Bertani di sawah, pesepakbola dll.

3. Medical : Minat terhadap aktivitas yang terkait dengan pengobatan, mengurangi akibat
umumnya. Contohnya dokter,ahli bedah, perawat, farmasi, fisioterapi dan laiin.
4. Praktical : Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan praktis, yang bisa
dilakukan dengan ketrampilan , contohnya karya pertukangan , ahli bangunan.
5. Clarical : Minat terhadap aktivitas yang berhubungan dengan tugas-tugas rutin yang memerlukan
ketelitian dan ketepatan dalam perhitungan, contohnya manager bank, sekertaris perusahaan,
pegawai.

6. Social Service: Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat, keinginan
menolong, membimbing dan menasehati, keinginan mengerti orang lain, dan mempunyai ide.
7. Musical : Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan music , baik memainkan, mendengarkan,
bernyanyi atau membaca sesuatu yang berhubungan dengan musik, penghargaan terhadap
musik , contohnya pemain musik, komponis , guru musik, penikmat musik.
8. Laterarary : Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan buku-buku, kegiatan membaca,
mengarang, contohnya wartawan, pengarang, penyair, penulis scenario drama/ film/sinetron.
9. Aesthetic : Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan keindahan, bersifat seni dan menciptakan
sesuai yang bernilai seni. Contohnya seniman, artik, arsitek, perancang .
10. Personal Contact: Minat yang berkaitan dengan manusia, diskusi, membujuk, bergaul dengan orang
lain, atau sesuatu yang membutuhkan kontak dengan masyarakat. Contoh bidang
penjualan/sales, penyiar , konselor, motivator, broker.
11. Scientific: Minat yang berkaitan dengan kreativitas dan analisis, penyelidikan, dan experiment, kimia
dan pilmu p[engetahuan umum, contoh; ilmuwan, Insinyur, ahli biologi dll.
12. Computational: Minat yang berkaitan dengan angka-angka, seperti akuntan, ahli statistic, auditor, guru
matematika, kasir.
Nah dari paparan itu kita bisa mempunyai gambaran kira-kira minat kita masuk dalam
kategori yang mana ya? Kategori pertama kah? Atau kedua kah? Atau ketiga kah? Atau yang
lain.
Bagaimana kita bisa tahu minat kita? ada dua cara yang umum dilakukan. Seperti halnya
bakat , minatpun bisa diketahui secara awam dengan merasakan kenginan kuat kita terhadap
suatu bidang maka sebenarnya di situlah letak minat kita, itulah minat kita.
Sementara secara ilmiah cara yang sangat umum digunakan untuk mengetahui minat
sesorang adalah dengantes minat. Tes ini tersusun dalam bentk seperangkat alat ukur yang telah diuji
kesakhihannya secara ilmiah, dimana hasilnya sangat kecil kemungkinan salahnya. Dari hasil tes minat itu
akan tergambar secara ilmiah minat kita kemudian masuk kategori apa. Kemudian dari hasil itu kita
mendapat saran sebaiknya aktivitas apa yang harus kita tekuni agar sukses karier di masa depan kita.
Kalau sudah kita ketahui maka langkah berikutnya adalah memberi ruang agar minat itu
mendapatkan kesempatan untuk terpenuhi dalam bentuk aktivitas yang sesuai sehingga akan
menghasilkan suatu keahlian yang amat berguna bagi karier kita.

Memadukan Bakat dan Minat

Jika ternyata minat sudah kita ketahui, demikian juga dengan bakat kita maka langkah selanjutnya
adalah memadukan antara keduanya melalui aktivitas yang tepat, usaha keras, terarah, terprogram dan
terukur dalam setiap tahabnya. Langkah konkritnya misalnya, ketika sekarang kita kelas 9 SLTP maka dari
hasil tes psikologi dan pemahaman diri kita mempunyai bakat dan minat di bidang tertentu maka kita bisa
merumuskan studi lanjut yang seharusnyakita tempuh, aktivitas yang kita tekuni dan lingkungan yang bisa
mendukung, fasilitas yang bisa mendukung, teman pergaulan yang menyokong dan sebagainya.
Dimana kita bisa mendapatkan tempat mengembangkan bakat dan minat kita, kemana kita harus
berkonsultasi untuk keberhasilan perkembangan bakat dan minat kita, Siapa yang bisa mendukung
berkembangnya bakat dan minat kita? Jawabnya, ada banyak alternatif untuk itu, antara lain dengan masuk
klub sesuai dengan bakat minatnya, misalnya yang bakat minatnya, umpamanya masuk klub olahraga, klub
musik, klub drama, klub teknologi dan sebagainya.
Kemudian kita juga bisa berkonsultasi dengan konselor sekolah, kepada nara sumber orang-orang
sukses di bidangnya sesuai dengan bakat minat kita. Teman sebaya yang sama bakat dan minatnya juga bisa
menjadi pendukung suksesnya perkembangan bakat minat kita. Mereka akan bisa menjadi teman yang asyik
untuk bertukar fikiran dan bersama-sama melakukan aktivitas sesuai dengan bakat kita, tanpa rasa sungkan
atau jarak dsiantara kita dengan mereka. Itu akan bisa menjadi sumber energi yang tak bisa dianggap ringan
untuk perkembangan bakat dan minat kita. Mereka bisa menjadi sumber inspirasi, pemberi masukan yang
bisa kita gunakan sebagai untuk mengembangkan bakat dan minat kita sehingga bisa optimal pencapaian
hasilnya.
Yang tak kalah pentingnya adalah dukungan orang tua. Orang tua adalah orang yang amat dekat
dengan kita , yang melahirkan kita, membesarkan kita, yang membiayai kita maka mendapatkan dukungan
darinya merupakan suatu keniscayaan. Sebaliknya ‘meninggalkannya’ jelas merupakan “sumber konflik”
yang sebisa mungkin kita hindari karena akan menjadi “sumber ketidak bahagiaan” dalam hidup kita.
Betapa banyak contoh itu , misalnya anaknya suka basket karena merasa itulah bakat dfan minatnya,
sementara orang tuanya melihat anak ini dengan “mengatasnamakan’ mengembangkan basketnya kemudia
n berkonflik dengan orang tua berkepanjangan sampai tidak pulang ke rumah atau tak bertegur sapa dengan
orang tuanya sampai menganggap orang tuanya sebagai” penghambat kariernya”. Padahal sebenarnya
yang dimaksud orang tuanya bukan begitu , silakan berlatih dan bermain basket , tetapi jangan sampai
meninggalkan belajar, meninggalkan sholat, apalagi meninggalkan rumah sampai larut malam tanpa
sepengetahuan orang tua. Sebagai orang tua, adalah wajar berpendapat seperti itu den gan harapan agar
anaknya menjadi sukses dan tawadhu’ rendah hati, hormat pada orang tua. Tak ada ceritanya orang yang
durhaka kepada orang tua bisa berbahagia hidupnya. Bukankah kita ingin hidup berbahagia? Bukankah
tujuan akhir dari berkembangnya bakat, minat dan suksesnya karier kita itu sesungguhnya bertujuan untuk
tercapainya hidup bahagia? Adakah diantara kita yang terlalu yakin bahwa orang tua tak punya pengaruh
apa-apa terhadap pencapaian kebahagiaan kita? Mari kita renungkan bersama

Lampiran : Lembar kerja siswa.

11. Apakah kalian sudah mengetahui dan memahami minat kalian?


12. Bagaimana cara kalian untuk mengetahui dan memahami minat kalian?
13. Perlukah menumbuhkan minat kalian, adakah manfaat terhadap karier kalian kelak?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila
anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


menumbuhkan minat saya.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )
BIMBINGAN KLASIKAL

 Materi /Topik Bahasan : Berfikir logis akan membuka cakrawala.


 Bidang Bimbingan : Pribadi.
 Jenis Layanan : Orientasi.
 Tujuan Layanan : Agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan
Ketrampilannya yang bermanfat bagi kehidupannya
kelak.
 Fungsi Layanan : Orientasi.
 Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Ganjil
 Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas
 Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit
 Penyelenggara Layanan : Guru BK
 Pihak-pihak yang Dilibatkan : -
 Metode : Ceramah,diskusi dan penugasan
 Media dan Alat : power point, LCD, Laptop
 Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
- Guru BK menjelaskan tentang berfikir logis akan
Kegiatan inti 30’
membuka cakrawala.
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan materi tentang cara berfikir
ligis akan membuka cakrawala.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan kembali
tentang cara berfikir logis,dan ciri orang berfikir logis.
- Masing-masing anggota kelompok menuliskan cara-cara
berfikir logis ciri orang yang berfikir logis, serta
manfaatnya.
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok
yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan
di kertas yang sudah disiapkan.

 Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling


2. Buku yang relevan dengan Materi
 Rencana Penilaian :
- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik akan penting
nya berfikir logis.
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik
setelah menerima layanan informasi tentang berfikir
logis akan membuka cakrawala.
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.
- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1
minggu sampai 1 Bulan ).Peserta didik dapat
lebih berfikir logis.
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1
semester sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat
lebih berfikir logis dalam kehidupannya.

9. Catatan Khusus : …………………………………………………………

Mengetahui .........,.........2016
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor

( __________________ ) ( ___________________ )
NIP.................................. NIP ..................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN
 Uraian materi
 Lembar kerja siswa
 Instrumen penilaian
 Media
Lampiran :1. Uraian Materi

BERFIKIR LOGIS AKAN MEMBUKA CAKRAWALA

Peserta didik yang duduk di kelas 9 sesuai dengan fase-fase perkembangan maka masuk dalam fase atau
masa remaja. Masa remaja adalah masa yang dinamis, masa penuh gejolak, masa yang tidak labil atau masa
panca roba. Fase atau masa remaja dapat dibagi menjadi 3 (tiga) fase yaitu:
1. Fase Pueral;
2. Fase Negatif;
3. Fase Puber.
A. Fase Pueral
Pueral berasal dari kata puer yang artinya laki-laki. Pada fase ini antara anak laki-laki dan perempuan
mulai memisahkan diri. Pada fase ini anak laki-laki yang memisahkan diri dari pergaulan dengan anak
perempuan karena anak laki-laki memandang anak perempuan sebagai menjijikkan dan anak perempuan
memisahkan diri dengan anak laki-laki karena memandang anak laki-laki sebagai tukang membual
Pada Fase pueral ini, mereka menunjukkan gejala atau ciri- ciri baik secara individu maupun dalam
pergaulan antara lain:

1. Pada fase ini mereka tidak mau lagi disebut sebagai anak, karena sebutan tersebut merendahkan
mereka. Tetapi mereka juga tidak bersedia disebut dewasa karena sebutan dewasa dirasa terlalu berat,
menganggap terlalu tua;
2. Pada fase ini mereka sudah mulai memisahkan diri dari orang tua atau orang dewasa di sekitar
mereka. Mereka mulai menikmati dunianya sendiri dengan penuh rahasia. Sehingga mereka kadang-
kadang menggunakan bahasa rahasia atau kode-kode tertentu dalam berkomunikasi;
3. Pada fase ini mereka membentuk kelompok-kelompok untuk bersaing antara kelompok satu dengan
kelompok lainnya, dan juga antar anggota dalam kelompoknya. Yang memiliki keunggulan dalam
kelompoknya mereka itulah yang dijadikan pemimpin dalam kelompok;
4. Pada fase ini mereka memiliki sifat mendewakan tokoh-tokoh yang dipandang memiliki kelebihan
baik tokoh tersebut riil atau hanya dalam cerita atau dongeng;
5. Pada fase ini mereka memiliki keberanian dan kadang-kadang kurang perhitungan dan agak
melupakan tata susila.

B. Fase Negatif
Pada fase ini anak lebih banyak bersikap negatif atau sikap menolak. Sikap ini hanya berlaku beberapa
bulan saja. Tetapi menurut Karl Buhler bahwa sikap menolak tersebut berlangsung lama, dengan alasan
bahwa ciri-ciri fase ini juga masih nampak pada fase berikutnya.
Adapun ciri-ciri fase ini antara lain:

1. Pada fase ini mereka terhadap segala sesuatu anak bersikap serba ragu, tidak pasti, tidak senang, tidak
setuju, dan sebagainya;
2. Pada fase ini mereka sering murung, sedih, tetapi mereka sendiri tidak tahu apa sebabnya;
3. Sering melamun tidak menentu dan kadang berputus asa.

C. Fase Puber
Fase puber adalah fase yang paling lama diantara dua fase lainnya, dengan kata lain fase puber adalah fase
inti dari seluruh fase atau masa remaja. Pada fase ini terjadi perubahan yang cukup drastis pada diri anak
baik secara fisik maupun psikis. Puber berasal dari kata pubes yang artinya bulu. Salah satu ciri khas fase ini
adalah sudah terjadi perubahan atau pertumbuhan alat-alat kelamin.
Adapun ciri-ciri pada fase ini antara lain:

1. Baik pada anak laki-laki maupun perempuan sudah mulai tumbuh rambut-rambut baru di tempat-
tempat tertentu;
2. Pada alat kelamin anak laki-laki sudah menghasilkan sel sperma, sementara pada anak perempuan
sudah menghasilkan sel telur;
3. Pada anak laki-laki sudah mengalami mimpi basah, sementara anak perempuan sudah mulai
mengalami menstruasi;
4. Terjadi pertumbuhan otot-otot, pada anak laki-laki dadanya bertambah bidang dengan otot-otot yang
kuat, sementara anak permpuan pinggulnya mulai melebar;
5. Suara anak laki-laki menjadi berat (parau) sementara anak perempuan menjadi merdu;
6. Wajah anak laki-laki berubah menjadi lebih nampak persegi sementara anak perempuan menjadi
membulat;
7. Gerakan (motorik) anak laki-laki menjadi lebih kaku dan kasar sementara anak perempuan menjadi
lebih canggung;
8. Pada fase ini mereka, baik pada anak laki-laki maupun perempuan mulai saling tertarik pada lawan
jenis teman sebaya;
9. Pada fase ini mereka, baik laki-laki maupun perempuan sudah mulai tahu cara menghias diri;
10. Pada fase ini perkembangan tubuhnya mencapai kesempurnaan dan mulai harmonis. Kesehatan pada fase
ini sangatlah kuat sehingga jarang terjadi kematian pada fase ini.

Berdasarkan uraian di atas diharapkan seorang anak (peserta didik) haruslah memahami tentang fase-
fase yang sedang dialaminya sehingga para peserta didik dapat memngambil nilai manfaatnya antara lain
dapat menyesuaikan diri dengan baik, baik penyesuaian pada dirinya sendiri secara internal maupun
penyesuaian diri pada lingkungan sekitarnya;
Mulai dari fase awal, manusia sudah memiliki kebutuhan-kebutuhan yang mana semakin lama menjadi
semakin kompleks. Kebutuhan-kebutuhan yang dialami oleh manusia yang semakin kompleks tersebut akan
diiring dengan timbulnya permasalahan-permasalan yang semakin rumit.
Sehubungan dengan permasalahan-permasalahan tersebut, suatu masalah yang tidak dapat dihindari
oleh anak-anak yang sedang duduk di bangku SMP pada umumnya dan khususnya anak yang sedang duduk
di bangku kelas 9 adalah masalah tentang masa depan. Masalah tentang masa depan yang paling banyak
dirasakan pada anak tersebut biasanya selalu berkisar pada 2 (dua) permasalahan, yaitu permasalahan tentang
pendidikan lanjutan yang sesuai dan juga tentang jenis pekerjaan atau karir di masa depan yang cocok untuk
dirinya.
Pada anak yang duduk dibangku SMP pada umumnya dan anak yang duduk di bangku kelas 9
khususnya sudah mulai tumbuh dan berkembang kesadaran tentang pentingnya pendidikan sehubungan
dengan masa depannya. Dengan kata lain mereka mulai menyadari betapa erat hubungan antara masa depan
(pekerjaan) dengan tingkat keberhasilan mereka saat dibangku sekolah.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas ada beberapa langkah-langkah cerdas dalam menghadapi hal
tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Persiapkan diri semaksimal mungkin untuk berhasil dalam belajar saat ini, karena tingkat keberhasilan
meraih nilai sangatlah memberikan banyak peluang untuk meraih harapan-harapan (cita-cita) lebih
lanjut.
2. Dalam meraih cita-cita haruslah memiliki semangat pantang menyerah, selalu berfikir yang positif
tentang masa depan.
3. Arif dan bijaksana dalam menerima kondisi dirinya apa adanya tanpa menyalahkan fihak lain
(misalnya kondisi orang tua, fasilitas yang kurang mendukung dll) yang pada gilirannya justru akan
menjadi faktor penghambat dapam meraih cita-cita. Kondisi tersebut justru seharusnya sebagai peletup
motivasi yang kuat dalam meraih cita-cita.
4. Berfikirlah secara logis dalam meraih cita-cita, yang mana kita harus menyadari tentang bakat, minat
dan kemampuan yang kita miliki. Minat yang kuat tanpa disertai kemampuan untuk meraih suatu cita-
cita adalah hal yang sangat sulit. Kemampuan internal (intelektual / kecerdasan) yang tinggi tanpa
didukung kemampuan eksternal (finansial dari orang tua) tidak menutup kemungkinan juga banyak
kendala dalam meraih cita-cita.
5. Dengan landasan berfikir yang logis, akan membuka cakrawala atau wawasan tentang pendidikan
lanjutan yang sesuai dengan cita-citanya.
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

14. Apa yang sudah anda lakukan untuk dapat menemukan bakat dan minat dalam diri anda ?
15. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam upaya-upaya menemukan bakat dan minat
anda!
16. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila
anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


menemukan bakat dan minat saya.
SMP NEGERI

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )


BIMBINGAN KLASIKAL

 Materi /Topik Bahasan : IQ bukan segala-galanya.


 Bidang Bimbingan : Pribadi.
 Jenis Layanan : Informasi
 Tujuan Layanan : Agar siswa mampu mencapai kematangan itelektual

 Fungsi Layanan : Pemahaman

 Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Ganjil

 Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

 Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit

 Penyelenggara Layanan : Guru BK

 Pihak-pihak yang Dilibatkan : -

 Metode : Ceramah, diskusi dan penugasan

 Media dan Alat : power point, LCD, Laptop

 Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
-Guru BK menjelaskan IQ, EQ dan SQ.
Kegiatan inti 30’
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan materi tentang IQ, EQ dan
SQ.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan kembali
tentang pengertian IQ, EQ, SQ dan langkah-langkah
untuk mengembangkannya.
- Masing-masing anggota kelompok menuliskan pengaruh
dan hubungan antara IQ,EQ dan SQ. Serta
menyimpulkannya.
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok
yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan
di kertas yang sudah disiapkan.

 Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling


2. Buku yang relevan dengahn materi
 Rencana Penilaian :
- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap
IQ, EQ dan SQ.
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik
setelah menerima layanan informasi tentang IQ, EQ dan
SQ.
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.

- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


minggu sampai 1 Bulan ).Peserta didik dapat
memahami pentingnya mengembangkan IQ, EQ dan SQ.
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1
semester sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat
mengembangkan IQ, EQ dan SQ sehingga siswa dapat
mencapai keberhasilan dalam kehidupannya.

10. Catatan Khusus : …………………………………………………………

Mengetahui .........,.........2016
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor

( __________________ ) ( ___________________ )
NIP.................................. NIP ..................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN
 Uraian materi
 Lembar kerja siswa
 Instrumen penilaian
 Media
Lampiran :1. Uraian Materi

IQ BUKAN SEGALA – GALANYA

HAKEKAT INTELIGENSI

Inteligensi berasal dari bahasa Latin intelligentia, yang berarti kekuatan akal manusia. Sudah banyak

sekali definisi yang dibuat para ahli mengenai inteligensi. Orang awam seringkali mengartikan ini sebagai

kecerdasan, kepintaran, ataupun kemampuan untuk memecahkan problem yang dihadapi.

PENDAPAT PARA PSIKOLOGI AHLI TENTANG INTELIGENSI

Ahli-ahli psikologi memusatkan perhatian pada masalah perilaku inteligensi itu sendiri daripada

membuat batasan apa yang dimaksud dengan inteligensi. Ini karena ada anggapan bahwa inteligensi

merupakan status mental yang tidak memerlukan definisi, sedangkan perilaku inteligensi lebih konkrit

batasan dan ciri-cirinya sehingga lebih bermanfaat untuk dipelajari. Dengan mengidentifikasi ciri-ciri dan

indikator-indikator perilaku inteligensi maka dengan sendirinya definisi inteligensi akan terkandung di

dalamnya.

Seorang ahli psikologi bernama Galton (pendekatan Psikofisik), menyatakan bahwa ada dua

karakteristik yang hanya dimiliki oleh orang-orang berinteligensi tinggi yang membedakannya dari orang-

orang yang berinteligensi rendah, yaitu energi/ kemampuan untuk bekerja dan kepekaan terhadap stimulus

fisik.

Sementara itu, Alfred Binet (1857 - 1911), tokoh utama perintis pengukuran inteligensi, bersama

Theodore Simon mendefinisikan inteligensi dengan tiga komponen, yaitu:

(1) kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau mengarahkan tindakan;

(2) kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan;

(3) kemampuan untuk mengkritik diri sendiri atau autocriticsm.

Pendapat L.M. Terman ditahun 1916 mendefinisikan inteligensi sebagai kemampuan seseorang untuk

berfikir abstrak. Goddard, tahun 1946 mendefinisikan inteligensi sebagai tingkat kemampuan pengalaman

seseorang untuk menyelesaikan masalah-masalah yang langsung dihadapi dan untuk

mengantisipasi masalah-masalah yang akan datang. Edward Lee Thorndike (1874 - 1949), tokoh psikologi

fungsionalisme, mendefinisikan inteligensi sebagai kemampuan memberikan respon yang baik dari

pandangan kebenaran atau fakta.

Dalam kapasitasnya manusia sebagai makhluk sosial, manusia tersebut haruslah memiliki

kemampuan untuk saling mengenal dan saling memahami antara satu dengan yang lain. Dalam interaksi
sosial yang sehat seperti ini merupakan hal yang tidak mudah, melainkan memerlukan proses yang cukup

panjang, lebih-lebih pada individu yang belum memiliki kepribadian yang cukup matang. Karena dengan

kepribadian yang cukup matang biasanya individu tersebut memiliki daya toleransi yang cukup tinggi

terhadap kelemahan-kelemahan yang dimiliki orang lain dalam berinteraksi sosial.

Dalam kehidupan nyata sering terjadi seseorang yang memiliki tingkat IQ tinggi (cerdas) pada masa

sekolahnya selalu menduduki peringkat prestasi yang sangat membanggakan tapi di kemudian hari ternyata

termasuk golongan orang-orang yang gagal. Gagal dalam arti bekerja apa adanya tidak sesuai dengan

kemampuan otaknya. Tidak sedikit diantara mereka yang bekerja di pabrik, kuli bangunan atau bekerja

kasar lainnya padahal mereka sebenarnya memiliki kecerdasan yang memadai. Sebaliknya tidak sedikit

dalam kehidupan nyata orang-orang yang memililiki kecerdasan pas-pasan (IQ kategori rata-rata) ternyata

sangat sukses dalam hidupnya. Diantara mereka ada yang memiliki home industri, rental mobil, bahkan

tidak sedikit yang memiliki perusahaan.

Berdasarkan suatu penelitian ternyata orang-orang yang gagal walaupun memiliki IQ yang

cukup tinggi dan orang-orang yang berhasil walaupun tidak memiliki IQ yang tinggi dikarenakan ada

faktor yang menentukan di luar IQ tersebut. Faktor tersebut adalah apa yang sekarang ini sedang populer

yang disebut dengan Emotional Quotion (EQ) dan Spiritual Quotion (SQ).

Emotional Quotion (EQ) atau kecerdasan emosi baru dikenal secara luas pada pertengahan tahun

1990 dengan diterbitkannya buku Darnel Goleman : Emotional Intelligence. Goleman menjelaskan

bahwa kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengenali perasaan kita sendiri dan kemampuan

mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.

Tiga langkah untuk mengembangkan EQ (Emotional Quotion) adalah sebagai berikut:

1. Membuka hati : ini adalah langkah pertama karena hati adalah simbol pusat emosi. Hati kitalah yang

merasa damai saat kita berbahagia, hati kita merasa tidak nyaman ketika sakit, sedih, marah atau

patah hati. Kita mulai dengan membebaskan pusat perasaan kita dari impuls dan pengaruh yang

membatasi kita untuk menunjukkan cinta satu sama lain.

2. Menjelajahi dataran emosi : sekali kita telah membuka hati, kita dapat melihat kenyataan dan

menemukan peran emosi dalam kehidupan. Kita dapat berlatih cara mengetahui apa yang kita

rasakan. Kita mengetahui emosi yang dialami orang lain. Singkatnya, kita menjadi lebih baik dan

bijak menanggapi perasaan kita dan perasaan orang di sekitar kita.

3. Mengambil tanggung jawab : untuk memperbaiki dan mengubah kerusakan hubungan, kita harus

mengambil tanggung jawab. Kita dapat membuka hati kita dan memahami peta dataran emosional

orang di sekitar kita.


Seseorang yang memiliki EQ yang baik maka orang tersebut akan memiliki kemampuan untuk me

manage (mengatur) emosinya dengan baik. Emosi sering kita salah kaprah dalam mengartikannya, yaitu

sebagai luapan kemarahan. Emosi berbeda dengan luapan kemarahan. Luapan kemarahan hanyalah

merupakan salah satu bentuk emosi. Emosi pada dasarnya adalah suatu kondisi kejiwaan seseorang karena

pengaruh dari luar. Pengaruh dari luar atau rangsangan dari luar yang ditangkap oleh indera berbeda-beda

sehingga secara otomatis akan mengahasilkan emosi yang berbeda pula. Seseorang yang menangis belum

tentu karena sedih, tapi tidak menutup kemungkinan orang yang karena bahagia sedemikian rupa menjadi

terharu sehingga menangis. Seseorang yang tersinggung akan memunculkan emosi marah dan lain-lain.

Kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri kita yang

berhubungan dengan kearifan diluar ego atau jiwa sadar. Pandangan lain, bahwa SQ adalah kecerdasan

manusia yang digunakan untuk berhubungan dengan Tuhan. Asumsinya adalah jika seseorang hubungan

dengan Tuhannya baik maka bisa dipastikan hubungan dengan sesama manusiapun akan baik pula.

Spiritual Quotion (SQ) adalah kecerdasan spiritual penting sekali karena berpengaruh pada sikap

pemimpin itu pada dirinya sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus mampu melihat

sesuatu di balik sebuah kenyataan empirik sehingga ia mampu mencapai makna dan hakikat tentang

manusia. Dengan demikian, kemanusiaan manusia sungguh-sungguh dihargai.

Para peserta didik , khususnya pada tingkat SMP (kelas 9) yang dalam psikologi masuk dalam fase

remaja (13 – 16/22 tahun) dimana pada fase tersebut adalah fase panca roba, fase penuh gejolak, fase yang

labil dll maka pada usia ini perlu sekali ditanamkan kepribadian yang memiliki kesadaran yang tinggi

tentang penting berinteraksi sosial secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu bentuk nyata yang

harus tertanam dalam diri peserta didik adalah adanya rasa untuk saling menghargai, saling menghormati,

dapat mengelola emosi dengan baik, menghindari sikap yang destruktif, dan sikap-sikap lain yang intinya

akan terbentuk pribadi yang dapat saling memahami antara individu satu dengan yang lain. Tidak kalah

pentingnya, kita harus menyadari bahwa keberhasilan dalam berinteraksi sosial juga merupakan salah satu

kunci sukses seseorang dalam meraih cita-cita.

Pada era sekarang ini kecerdasan (IQ) bukanlah satu-satu faktor yang dapat mengantar manusia

kejenjang kesuksesan. Justru dalam kehidupan yang nyata, riil di lapangan mereka yang sukses mencapai

jenjang tertinggi dalam meraih cita-cita adalah mereka yang memiliki Emotional Quotion (EQ) dan

Spiritual Quotion (SQ) yang baik. Banyak pemimpin negara yang berhasil memimpin negara dengan baik

karena adanya dukungan EQ dan SQ yang mereka miliki, selain IQ yang baik pula tentunya. Sehubungan

dengan hal tersebut di atas maka suatu hal yang kurang tepat kalau kita yang hidup di era sekarang ini

hanya mengandalkan kecerdasan (IQ) semata dalam rangka mencapai kesuksesan maksimal.
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

17. IQ, EQ dan SQ perlu dikembangkan, bagaimana kalian mengembangkannya?


18. Apakah keberhasilan seseorang hanya ditentukan oleh IQ saja? Jelaskan!

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila
anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


mengembangkan IQ, EQ dan SQ.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )
BIMBINGAN KLASIKAL

 Materi /Topik Bahasan : Hidup bahagia dalam meraih cita-cita.


 Bidang Bimbingan : Pribadi.
 Jenis Layanan : Orientasi.
 Tujuan Layanan : Agar siswa dapat mencapai kematangan intelektual
Guna mencapai kehidupan yang bahagia.

 Fungsi Layanan : Pemahaman


 Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Ganjil
 Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas
 Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit
 Penyelenggara Layanan : Guru BK
 Pihak-pihak yang Dilibatkan : -
 Metode : Ceramah,diskusi dan penugasan
 Media dan Alat : power point, LCD, Laptop
 Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
- Guru BK menjelaskan tentang hidup bahagia dalam
Kegiatan inti 30’
meraih cita-cita.
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan materi tentang hidup
bahagia dalam meraih cita-cita.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan kembali
tentang tujuan manusia hidup, dan ukuran kebahagiaan
hidup manusia.
- Masing-masing anggota kelompok menuliskan tujuan
hidup masing-masing anggota kelompok dan cara
meraihnya.
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok
yang lain memberi tanggapan.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan
di kertas yang sudah disiapkan.

 Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling


2. Buku yang relevan dengan materi
 Rencana Penilaian :
- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap
tujuan hidupnya.
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik
setelah menerima layanan informasi tentang hidup
bahagia dalam meraih cita-cita.
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.
- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1
minggu sampai 1 Bulan ).Peserta didik dapat
menentukan cara untuk meraih cita-ciatanya.
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1
semester sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat
bersikap dan berusaha untuk dapat meraih cita-citanya,
agar dapat mencapai kebahagiaan hidupnya.

11. Catatan Khusus : …………………………………………………………

Mengetahui .........,.........2016
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor

( __________________ ) ( ___________________ )
NIP.................................. NIP ..................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN
 Uraian materi
 Lembar kerja siswa
 Instrumen penilaian
 Media
Lampiran :1. Uraian Materi

HIDUP BAHAGIA

DALAM MERAIH CITA-CITA

Manusia secara kodrati selain sebagai makhluk individu juga sebagai makluk sosial. Manusia

diciptakan selain memiliki kemampuan-kemampuan mengaktualisasikan kemampuannya secara individu

juga diharapkan memiliki kemampuan berinteraksi sosial secara baik. Manusia dalam hidupnya senantiasa

mencari dan mencari apa yang disebut dengan kebahagiaan. Kebahagiaan yang hakiki tidak dapat diukur

dengan ukuran yang bersifat duniawi semata, misalnya: kekayaan, derajat atau titel yang disandang dll.

Kebahagiaan tersebut sebenarnya terletak pada kemampuan individu tersebut dalam menyesuaikan diri.

Menyesuaikan diri baik pada diri sendiri maupun pada lingkungannya. Seseorang akan bahagia jika dapat

menyadari tentang kelemahan dan kelebihan yang ada pada dirinya.

Manusia akan memperoleh kebahagiaan jika dapat menyesuaikan diri terhadap kelemahan dan

kelebihannya pada lingkungan sekitarnya. Sesukses apapun manusia dalam urusan duniawi jika manusia

tersebut tidak dapat beradaptasi pada lingkungan sekitarnya maka kebagaiaan yang dia raih belum

sempurna, lebih-lebih jika manusia tersebut mengalami salah suai (malladjusment). Sebagai seorang

individu, maka suatu hal yang mutlak jika setiap siswa didik haruslah menyadari tentang kelebihan dan

kelemahan yang dimilikinya. Dengan menyadari hal tersebut maka tidaklah sulit siswa didik tersebut untuk

membawa diri dalam lingkungan sekitarnya.

Salah satu faktor yang memiliki andil yang cukup besar dalam keberhasilan maupun kegagalan siswa

didik dalam beradaptasi pada lingkungannya adalah pola asuh orang tua. Dengan pola asuh orang tua yang

tidak tepat tidak menutup kemungkinan akan muncul siswa didik yang memiliki kepribadian yang egois,

mau menang sendiri, agresif dan tidak menutup kemungkinan memunculkan siswa didik yang berjiwa

destruktif (merusak).

Salah satu cara yang tepat untuk membentuk kepribadian yang bagus sehingga dapat diterima

dalam lingkungan sosial dengan baik maka siswa didik haruslah berlatih untuk berinteraksi dengan

lingkungan sebaik mungkin. Salah satu ajang berlatih berinteraksi sosial adalah ikut berperan aktif dalam

kegiatan-kegiatan yang memungkinkan siswa didik tersebut selalu dan selalu berinteraksi dengan orang

lain. Kegiatan tersebut antara lain: aktif dalam kepengurusan OSIS, kegiatan Pramuka, kegiatan PMR dll.

Dengan peran aktif dalam organisasi yang bersifat positif maka akan banyak sekali manfaat yang

diraih, antara lain: dapat menghargai orang lain, bisa menerima pendapat orang lain, mampu

mengemukakan pendapatnya pada orang lain, mampu mengendalikan emosi, dll. Dalam kehidupan sehari-
hari akan nampak nyata perbedaan individu yang terbiasa berorganisasi sejak kecil dibanding dengan

individu yang tidak pernah berkecimpung di organisasi. Akan terlihat nyata bagaimana pola sikap, pola

pikir dan pola bicara pada mereka yang berbeda. Dengan berlatif dalam berorganisasi akan muncul

individu-individu yang memiliki rasa percaya diri, tetapi jauh dari pribadi yang sombong.

banyak sekali ketinggalan informasi-informasi yang sangat penting, untamanya sehubungan dengan

masa depannya. Hasil akhir, walaupun Dia Berhasil lulus dengan nilai sangat memuaskan tetapi Dia gagal

masuk ke SMA Negeri favorit yang selama ini diidam-idamkan. Sementara banyak temannya yang kategori

prestasinya di bawah kata berhasil masuk SMA Negeri favorit. Jadi, faktor kecerdasan saja tanpa didukung

oleh kemampuan berinteraksi sosial kadang-kadang hasilnya mengecewakan.

Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

19. Apa tujuan hidup kalian (manusia) ?


20. Bagaimana cara untuk mencapai tujuan hidup kalian?
21. Apa ukuran kebahagiaan hidup kalian?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila
anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


mencapai tujuan hidup saya.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )
BIMBINGAN KLASIKAL

 Materi /Topik Bahasan : Hidup harus beretika.


 Bidang Bimbingan : Sosial
 Jenis Layanan : Informasi
 Tujuan Layanan : Agar siswa dapat mengenal dan menerapkan nilai-
Nilai/norna/etika yang berlaku di lingkungan sekitar.

 Fungsi Layanan : Pemahaman


 Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX/ Ganjil
 Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas
 Waktu Penyelenggaraan : 1 X 40 menit
 Penyelenggara Layanan : Guru BK
 Pihak-pihak yang Dilibatkan : -
 Metode : Ceramah,diskusi dan penugasan
 Media dan Alat : power point, LCD, Laptop
 Uraian Kegiatan/Skenario :

TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

- Salam
Pembukaan 5’
- Menanyakan kabar
- Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
- Guru BK menjelaskan tentang hidup harus beretika.
Kegiatan inti 30’
- Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1
kelompok 8 orang
- Peserta didik mendiskusikan tentang etika/norma/nilai,
jenis-jenisnya dan contoh-contoh etika/norma/nilai dalam
kehidupan sehari-hari.
- Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan kembali
tentang etika/nilai/norma.
- Masing-masing anggota kelompok menuliskan jenis-jenis
etika/nilai/norma dan contoh-contohnya.
- Setiap kelompok mendemontrasikan cara-cara beretika.
- Guru BK memberi kesimpulan materi
Penutup 5’
- Evaluasi : Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan
di kertas yang sudah disiapkan.

 Sumber Materi : 1. Media Bimbingan dan Konseling


2. Buku yang relevan dengan materi
 Rencana Penilaian :
- Laiseg
Penilaian proses : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
Penilaian hasil : (Understanding) Pemahaman peserta didik terhadap
etika/nilai/norma yang berlaku di lingkungan.
(Comportable) Perasaan yang dialami peserta didik
setelah menerima layanan informasi tentang hidup harus
beretika
(Action) Rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.

- Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1


minggu sampai 1 Bulan ).Peserta didik dapat
memahami tentang etika/nilai/norma yang berlaku di
lingkungan.
- Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1
semester sampai 1 tahun ). Peserta didik dapat
mengetrapkan etika/nilai/norma dalam kehidupan
sehari-hari.

12. Catatan Khusus : …………………………………………………………

Mengetahui .........,.........2016
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor

( __________________ ) ( ___________________ )
NIP.................................. NIP ..................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN
 Uraian materi
 Lembar kerja siswa
 Instrumen penilaian
 Media

Lampiran :1. Uraian Materi

HIDUP HARUS BER-ETIKA

Menurut teori Zoon Politicon mengatakan bahwa manusia selain sebagai makluk individu juga
sebagai makluk sosial. Dalama perannya baik sebagai makluk individu maupun makluk sosial manusia akan
senantiasa dihadapkan pada norma-norma atau nilai-nilai yang berlaku.

Sebagai makluk individu, manusia memiliki norma – norma yang melekat pada dirinya antara lain:

1. Norma agama artinya setiap manusia (individu) haruslah selalu dan selau berpegang teguh pada norma-
norma agama yang dianutnya sesuai dengan kepercayaannya masing-masing;
2. Norma kejujuran yang mana manusia (individu) dalam bertindak haruslah sesuai dengan hati nurani
(jujur). Jika tidak mengindahkan hati nurani (berbohong) akan menimbulkan konflik batin yang
merupakan salah satu sumber stress;
3. Norma kasih sayang, pada hakekatnya manusia (individu) adalah makluk yang saling membtuhukan
kasih sayang pada seksama, sehingga setiap individu memiliki rasa kasih sayang dan ikatan batin yang
kuat serta dapat menciptakan suatu hubungan yang hangat, salaing tolong menolong, saling hormat
menghormati dan lain-lain;
4. Norma Estetika (keindahan), Manusia sebagai makluk individu sangatlah mengagungkan norma-
norma keindahan (keserasian);
5. Dan lain-lain
 Selain manusia sebagai makluk individu, sebagai makluk sosial kehidupan manusia di dalam
pergaulan dalam masyarakat diliputi oleh norma-norma, yaitu peraturan hidup yang mempengaruhi
tingkah laku manusia dalam masyarakat. Sejak masa kecilnya manusia merasakan adanya peraturan-
peraturan hidup yang membatasi sepak terjangnya. Pada awalnya yang dialami oleh manusia adalah
peraturan- peraturan hidup yang berlaku dalam lingkngan keluarga yang dikenalnya, kemudian juga
yang berlaku di luarnya, dalam masyarakat. Peraturan yang paling dirasakan nyata ialah peraturan-
peraturan hidup yang berlaku dalam suatu negara.
 Norma-norma yang diberlakukan pada manusia sangatlah bermanfaat untuk manusia tersebut
misalnya dengan adanya norma-norma tersebut manusia akan merasakan adanya penghargaan dan
perlindungan pada dirinya. Norma-norma tersebut mempunyai tujuan salah satunya supaya
kepentingan masing-masing warga masyarakat dan ketenteraman dalam masyarakat terpelihara dan
terjamin.
 Sebagai makluk sosial yang senantiasa berhubungan dengan orang lain, ada beberapa jenis norma
yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Norma agama;
2. Norma Kesusilaan;
3. Norma Kesopanan;
4. Norma Hukum.

1. Norma Agama

Norma Agama adalah peraturan hidup yang diterima sebagai perintah-perintah, larangan-larangan dan
anjuran-anjuran yang berasal dari Tuhan. Para pemeluk agama mengakui dan berkeyakinan, bahwa
peraturan-peraturan hidup itu berasal dari Tuhan dan merupakan tuntunan hidup ke arah yang benar.

Beberapa contoh kalimat atau pernyataan yang merupakan norma agama antara lain:

1. Janganlah berbuat riba, barang siapa berbuat riba akan dimasukkan ke dalam neraka untuk selama-
lamanya;
2. Hormatilah orang tuamu, agar supaya engkau selamat;
3. Kebersihan sebagian dari iman;
4. Dan lain-lain

2. Norma Kesusilaan

Norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang dianggap sebagai suara hati sanubari manusia (insan
kamil). Peraturan-peraturan hidup ini berupa bisikan kalbu atau suara batin yang diakui dan diinsyafi oleh
setiap orang sebagai pedoman dalam sikap dan perbuatannya. Kesusilaan memberikan peraturan-peraturan
kepada manusia agar menjadi manusia yang sempurna.

Hasil daripada perintah dan larangan yang timbul dari norma kesusilaan itu pada manusia bergantung
pada pribadi orang-orang. Kesadaran tentang norma kesusilaan akan membuat manusia menyadari apakah
suatu perbuatan itu pantas dilakukan atau tidak.

Dalam norma kesusilaan terdapat juga peraturan-peraturan hidup seperti yang terdapat dalam norma
agama misalnya:

1. Hormatilah kedua orang tuamu;


2. Janganlah engkau membunuh sesamamu.

Norma-norma kesusilaan tersebut juga dapat menetapkan buruk baiknya suatu perbuatan manusia dan
turut pula memelihara ketertiban manusia dalam masyarakat. Norma kesusilaan bersifat umum dan universal
yang artinya dapat diterima oleh seluruh umat manusia.

3.Norma Kesopanan

Pada dasarnya norma kesopanan adalah norma yang timbul dari interaksi (pergaulan) segolongan
manusia. Peraturan-peraturan itu diikuti dan ditaati sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku manusia
terhadap mausia yang ada di sekitarnya. Satu golongan masyarakat tertentu dapat dapat menetapkan
peraturan-peraturan tertentu mengenai kesopanan, yaitu apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan
oleh seseorang dalam masyarakat itu.

Contoh-contoh norma kesopanan antara lain:

1. Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua;


2. Jangan meludah di sembarang tempat;
3. Janganlah berdesak-desakan saat memasuki ruangan;
4. Dan lain-lain.

Norma kesopanan tidak mempunyai lingkungan pengaruh yang luas jika dibandingkan dengan lingkungan
norma agama dan kesusilaan

4. Norma hukum (Kaedah Hukum)

Peraturan-peraturan yang timbul dari norma hukum dibuat oleh penguasa negara. Isinya mengikat setiap
orang dan pelaksanaannya dapat dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat negara.

Contoh-contoh norma hukum antara lain:

1. Barang siapa dengan sengaja mengambil jiwa orang lain, dipidana karena membunuh dengan
hukuman setinggi-tingginya 15 tahun. Di sini ditentukan besarnya pidana penjara untuk orang-orang
yang melakukan kejahatan (Norma Hukum Pidana);
2. Suatu perseroan terbatas harus didirikan dengan akte notaris dan disetujui oleh Departemen
Kehakiman. Di sini ditentukan syarat-syarat untuk mendirikan perseroan dagang (Norma Hukum
Dagang);
3. Orang-orang yang tidak memenuhi suatu perikatan yang diadakan, diwajibkan mengganti kerugian
(misalnya: sewa-menyewa, jual-beli). Di sini ditentukan kewajiban mengganti kerugian atau pidana
denda (Norma Hukum Perdata);
4. Dan lain-lain.

Dari uraian tentang norma-norma teesebut di atas diharapkan seorang peserta didik betul-betul
memahami dan menyadari sepenuhnya tentang pentingnya suatu norma (aturan-aturan). Perlu diketahui juga
oleh peserta didik bahwa dimanapun manusia berada dia akan selalu menemui suatu norma atau aturan-
aturan. Norma atau aturan tersebut sifatnya mengikat yang artinya di dalamnya ada rambu-rambu yang jelas
apa-apa yang boleh dilakukan atau apa-apa yang tidak boleh dilakukan. Contoh riil norma atau aturan yang
ada dalam sekolah yang tertuang dalam tata tertib sekolah. Sehingga tata tertib sekolah adalah suatu hal yang
mutlak harus difahami oleh semua peserta didik dalam rangka untuk sukses dalam menempuh cita-citanya.
Karena dengan pemahaman yang baik pada tata tertib sekolah seorang peserta didik akan lebih berhati-hati
dalam bersikap, bertingkah laku dan juga dalam bertutur kata di lingkungan sekolah. Dengan
pemahaman yang baik terhadap tata tertib seorang peserta didik akan terhindar dari kesalahan-kesalahan
(pelanggaran-pelanggaran) yang telah digariskan oleh sekolah. Tidak sedikit peserta didik yang sebenarnya
mampu dari segi intelektual (kecerdasan otak) tapi gagal (tidak naik kelas, tidak lulus, dikeluarkan) gara-gara
tidak memahami tata tertib dengan baik sehingga melakukan pelanggaran-pelanggaran.

Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

22. Perlukah kita memahami tentang etika/nilai/norma? Jelaskan!


23. Dalam kehidupan sehari-hari kita harus selalu perpedoman pada etika/norma/nilai yang berlaku di
masyarakat. Mengapa demikian dan beri contohnya ?!

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila
anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk lebih


memahaami dan dapat mengamalkan tentang etika dalam
kehidupan sehari-hari.

You might also like