You are on page 1of 23

ABSTRAK

Indonesia merupakan negara kepulauan dan memiliki banyak suku di dalamnya. Untuk
mempersatukan Indonesia perlu di dukung oleh masyarakat dan bukan hanya dilakukan oleh
pemerintah saja, dengan demikian maka masyarakat harus memiliki wawasan nusantara dan
memahami pengertian, hakikat, kedudukan, fungsi serta tujuan dari wawasan nusantara. Di era
globalisasi ini, kita harus tetap teguh bersatu agar dapat bersaing dengan negara-negara lain di
dunia, oleh karena itu kita harus mengimplementasikan nilai-nilai wawasan nusantara dalam
kehidupan sosial budaya.
Wawasan Nusantara ialah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungan
serta letak geografis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 untuk mencapai
tujuan yaitu menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia sedangkan Hakikat wawasan
nusantara adalah Keutuhan nusantara/nasional dan dalam pengertian cara pandang yang selalu
utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional. Dalam paradigma
nasional kedudukan wawasan nusantara yaitu Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan
dasar negara berkedudukan sebagai landasan idil sedangkan UUD 1945 adalah landasan
konstitusi negara yang berkedudukan sebagai landasan konstitusional. Wawasan nusantara
berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala
kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan Negara di pusat dan
daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan
bernegara. Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala
aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada
kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa ataupun daerah.
kehidupan sosial budaya adalah kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan budaya
yang terdapat di dalam suatu masyarakat yang saling berinteraksi sehingga dapat
mempengaruhi nilai - nilai sosial yang menjadi ciri masyarakatnya. Cara menujukkan bahwa
kita berwawasan nusatara dalam kehidupan sosial adalah dengan menjaga, melindungi,
mengembangkan, memanfaatkan, dan mendokumentasikan kebudayaan Indonesia.

1
Pengelolaan kekayaan budaya sebetulnya merupakan cara kita bagaimana budaya itu bisa
kita pahami, kita lindungi dan lestarikan agar dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa.
Hal ini terkait dengan citra, harkat, dan martabat bangsa. Ketika pengelolaan kekayaan budaya
dikelola dengan baik, maka akan muncul suatu keterjaminan, kelestarian dan kekokohan akan
budaya bangsa kita. Dalam menjaga dan melestarikan budaya yang ada dalam masyarakat
dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti bangga akan hasil karya bangsa Indonesia,
melanjutkan cita-cita perjuangan para pahlawan yaitu dengan berpartisipasi dalam
pembangunan serta belajar dengan tekun, menghargai hasil karya orang lain, menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar, menghormati nama baik bangsa dan negara, mewakili
negara dalam pertandingan tingkat internasional, menghormati lambang kebanggaan Negara,
dan melindungi budaya Indonesia.

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17.500 pulau serta memiliki
lebih dari 1.300 suku yang tersebar di kawasan nusantara. Dengan kekayaan tersebut,
Indonesia memiliki kekuatan dan kelemahan. Kekuatan Indonesia terletak pada posisi dan
keadaan geografis yang sangat strategis dan sangat kaya akan sumber daya, baik sumber daya
alam maupun sumber daya manusia. Kebudayaan Indonesia yang sangat beranekaragam
menjadi suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta nantinya
mewariskan kepada generasi selanjutnya. Budaya lokal Indonesia sangat membanggakan
karena memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta memiliki keunikan tersendiri.
Seiring berkembangnya zaman, akan menimbulkan perubahan pola hidup masyakat yang lebih
modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang dinilai lebih praktis
dibandingkan dengan budaya lokal. selain itu, kelemahan Indonesia terletak dalam wujud
kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu kesatuan yaitu
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus memiliki
wawasan nusantara untuk mengatasi kelemahan tersebut. Wawasan Nusantara ialah cara
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungan serta letak geografis berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 untuk mencapai tujuan yaitu menjadi Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang memiliki banyak perbedaan,
bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksi dan hubungan dengan lingkungan
sekitar. Maka dalam mewujudkan tujuan nasional banyak mengalami kendala. Contohnya
tidak adanya kata sepakat antara perkataan dan perbuatan di antara para elit politik. Sehingga
diharapkan Wawasan nusantara mampu menyatukan pandangan-pandangan yang berbeda
dalam masyarakat dan memberikan solusi untuk mendasari Ketahanan Nasional suatu bangsa,
sehingga tujuan nasional dapat diwujudkan.

3
Berdasarkan uraian di atas apapun pemikirannya untuk mewujudkan Indonesia menjadi
Negara Kesatuan Republik Indonesia perlu adanya kesamaan persepsi, kesamaan pandangan,
dan kesamaan dalam implementasinya. Konsep Wawasan Nusantara memberikan solusi untuk
menyamakan pandangan sehingga dapat mewujudkan Integrasi nasional seperti yang
diharapkan bangsa Indonesia.
Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola
sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada
kepentingan lainnya seperti kepentingan pribadi, suku, ras, agama atau kelompok. Dengan kata
lain, wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak
dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa
dan bernegara. Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan
rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh. Wawasan nusantara dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara yang mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan harus tercemin dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak.
Seharusnya kita senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara kesatuan Republik
Indonesia diatas kepentingan pribadi dan golongan. Dengan demikian, wawasan nusantara
menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku di seluruh
wilayah negara, sehingga menceminkan sikap dan perilaku paham serta semangat kebangsaan
atau nasionalisme yang tinggi yang merupakan identitas atau jati diri bangsa Indonesia.
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya, akan menciptakan sikap
yang mengakui, menerima dan juga menghormati segala bentuk perbedaan atau ke Bhinekaan
sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia dari Sang Pencipta agar tercipta juga suasana yang
aman, nyaman, tentram dan damai di Negara Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya ?
2. Bagaimana eksistensi kehidupan sosial budaya dalam era globalisasi ?

C. Tujuan
1. Mengetahui impementasi wasantara dalam kehidupan sosial budaya
2. Mengetahui eksistensi kehidupan social budaya dalam era globalisasi

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Wawasan Nusantara
Indonesia merupakan negara kepulauan dan memiliki banyak suku didalamnya. untuk
mempersatukan Indonesia perlu di dukung oleh masyarakat dan bukan hanya dilakukan oleh
pemerintah saja, oleh karena itu Masyarakat harus memiliki wawasan nusantara dan
memahami pengertian, hakikat, kedudukan, fungsi serta tujuan dari wawasan nusantara.

1. Pengertian Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara terdiri dari dua kata yakni Wawasan dan Nusantara. “Wawas”
dalam Bahasa jawa memiliki arti pandang, karena di tambahkan akhiran –an, maka
memiliki arti pandangan atau cara pandang dan berdasarkan pengertian modern dan
sudah dikenal luas oleh masyarakat, kata “nusantara” digunakan sebagai pengganti
nama Indonesia (Winarno, 2011: 143). Nusantara berasal dari kata nusa dan antara.
Nusa berarti pulau atau kesatuan kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak antara
dua unsur. Nusantara artinya kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua (Asia
dan Australia) dan dua samudera (Hindia dan Pasifik). Sehingga wawasan nusantara
bisa diartikan sebagai cara pandang atau cara melihat kesatuan kepulauan yang terletak
antara dua benua dan dua samudera.

a. Kamus Besar Bahasa Indonesia


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian wawasan nusantara
adalah pandangan atau anggapan bahwa Nusantara adalah kepulauan yang
merupakan suatu kesatuan, termasuk semua laut dan selatnya.
b. Wikipedia
Menurut Wikipedia pengertian wawasan nusantara adalah adalah cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanaanya wawasan
nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk
mencapai tujuan nasional.

5
c. Tap MPR Tahun 1993 dan 1998 Tentang GBHN,
Menurut Tap MPR Tahun 1993 dan 1998 Tentang GBHN wawasan
nusantara diartikan sebagai ara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai
diri dan lingkungan dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan masyarakat, berbangsa,
dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
d. Kel. Kerja LEMHANAS
Menurut Kel. Kerja LEMHANAS (Lembaga Pertahanan Nasional) tahun
1999 adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungan yang beragam dan bernilai startegis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa dan kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional.
e. Prof. Dr. Wan Usman
Pengertian wawasan nusantara menurut definisi prof. Dr. Wan Usman
adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai
negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.
f. Samsul Wahidin
Menurut Samsul Wahidin (2010: 46), wawasan nusantara adalah cara
pandang, cara memahami, cara menghayati, cara bersikap, bertindak, berpikir
dan bertingkah laku bagi Bangsa Indonesia sebagai hasil interaksi proses-
proses psikologis, sosiokultural dalam arti yang luas dengan aspek-aspek asta
grata.
g. M. Panggabean
M. Panggabean (1979: 349) mengemukakan definsi wawasan nusantara
adalah doktrin politik bangsa Indonesia untuk mempertahankan kelangsungan
hidup Negara Republik Indonesia, yang didasarkan pada Pancasila dan UUD
1945 dengan memperhitungkan pengaruh geografi, ekonomi, demografi,
teknologi dan kemungkinan strategik yang tersedia. Dengan perkataan lain,
wawasan Nusantara adalah geopolitik Indonesia.

6
Nilai yang terkandung di dalam wawasan nusantara telah diintegrasikan
didalam lima aspek secara intern yaitu kesatuan wilayah, kesatuan bangsa,
kesatuan ekonomi, kesatuan budaya, dan kesatuan pertahanan sedangkan
untuk ekstern nilai integrasi itu diusahakan dengan ikut mewujudkan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
h. Sumarsono
Sumarsono (2002: 82) menjelaskan bahwa wawasan nusantara adalah
nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku
pada setiap strata di seluruh wilayah negara, sehingga menggambarkan sikap
dan perilaku, paham serta semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi
yang merupakan identitas atau jati diri Bangsa Indonesia.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Wawasan Nusantara
ialah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungan serta letak geografis
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 untuk mencapai tujuan yaitu
menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Hakikat Wawasan Nusantara


Hakikat wawasan nusantara adalah Keutuhan nusantara/nasional, dalam
pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan
demi kepentingan nasional. Berarti setiap warga negara bangsa dan aparatur negara
harus berfikir, bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi
kepentingan bangsa termasuk produk-produk yang dihasilkan oleh lembaga negara.

3. Kedudukan Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran
yang di yakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan
penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.
Wawasan Nusantara secara instrumental mendasari kehidupan nasional yang
berdimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

7
Kedudukan wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia
merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia agar tidak
terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita-
cita bangsa. Dalam paradigma nasional, kedudukan wawasan nusantara adalah sebagai
berikut :
a. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan
sebagai landasan idil
b. UUD 1945 adalah landasan konstitusi negara yang berkedudukan sebagai
landasan konstitusional.
c. Sebagai visi nasional yang berkedudukan sebagai landasan visional
d. Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional yang berkedudukan sebagai
landasan konsepsional
e. GBHN (garis-garis besar haluan negara) sebagai politik dan strategi nasional
atau sebagai kebijakan dasar nasional yang berkedudukan sebagai landasan
operasioal

4. Fungsi Wawasan Nusantara


Terdapat berbagai fungsi wawasan nusantara baik secara umum, menurut pendapat
para ahli dan pembagiannya. Fungsi wawasan nusantara antara lain sebagai berikut.

a. Fungsi Wawasan Nusantara Secara umum


Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta
rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan,
dan perbuatan bagi penyelenggaraan Negara di pusat dan daerah maupun bagi
seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan
bernegara.
b. Fungsi Wawasan Nusantara Menurut Cristine S.T. Kansil, S.H., MH dkk yang
mengutarakan pendapatnya dalam bukunya pendidikan kewarganegaraan di
perguruan tinggi antara lain sebagai berikut:
1) Membentuk dan membina persatuan dan kesatuan bangsa dan negara
Indonesia

8
2) Merupakan ajaran dasar nasional yang melandasi kebijakan dan strategi
pembagunan nasional.

c. Fungsi Wawasan Nusantara dibedakan dalam beberapa pandangan antara lain


sebagai berikut..
1) Fungsi wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional adalah
sebagai konsep dalam pembangunan, pertahanan keamanan dan
kewilahayan
2) Fungsi wawasan nusantara sebagai pembangunan nasional adalah
mencakup kesatuan politik, sosial dan ekonomi, sosial dan politik, dan
kesatuan pertahanan dan keamanan.
3) Fungsi wawasan nusantara sebagai pertahanan dan keamanan adalah
pandangan geopolitik Indonesia sebagai satu kesatuan pada seluruh
wilayah dan segenap kekuatan negara.
4) Fungsi wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan adalah
pembatasan negara untuk menghindari adanya sengketa antarnegara
tetangga.

5. Tujuan Wawasan Nusantara


Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala
aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional
daripada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa ataupun daerah.
Nasionalisme yang tinggi di segala bidang kehidupan demi tercapainya tujuan
nasional tersebut merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa, paham dan
semangat kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia sebagai hasil pemahaman dan
penghayatan Wawasan Nusantara.

9
B. Kehidupan Sosial Budaya
Indonesia adalah salah satu bangsa yang terdapat di Asia. Kehidupan di Indonesia
memiliki potensi alam dan kebudayaan yang sangat tinggi, sehingga Indonesia tidak hanya
dikenal dalam hal budaya dan potensi alam saja melainkan juga dalam hal pola kehidupan
semua masyarakatnya. Kebudayaan Indonesia yang sangat beranekaragam menjadi suatu
kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada generasi
selanjutnya. Budaya lokal Indonesia sangat membanggakan karena memiliki keanekaragaman
yang sangat bervariasi serta memiliki keunikan tersendiri. Seiring berkembangnya zaman,
menimbulkan perubahan pola hidup masyakat yang lebih modern.

1. Pengertian Kehidupan Sosial Budaya


Sosial budaya merupakan proses asimilasi yaitu proses perubahan budaya antara
dua masyarakat atau lebih secara perlahan dan sama sekali perubahan budaya bisa
terjadi hanya pada satu pihak saja atau pada kedua belah pihak. Beberapa banyak yang
ditiru dan apa yang diambil dari kebudayaan pihak lain kedalam sendiri dan memang
tidak diketahui unsur yang mana karena kontak itu terjadi secara komunal atau
individual (Irwan Julianto. 2009 : 16)
Secara umum budaya berasal dari bahasa Sanskerta yaitu Budhayah yang berakar
dari kata budhi yang mempunyai arti akal ataupun budi. Budaya adalah cara atau pola
hidup yang menyeluruh dan juga bersifat berkembang.
a. W. J. S. Poerwadarminta
Dalam kasus bahasa Indonesia miliknya, sosial dimaknai sebagai segala
sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat. Sedangkan budaya berasal dari
kata Sans atau Bodha yang bermakna pikiran dan akal budinya yang
mengandung cinta, rasa dan karsa. Jadi dapat disimpulkan social budaya adalah
segala hal yang diciptakan oleh manusia dengan pikiran dan budinya dalam
kehidupan bermasyarakat.
b. Adreas Eppink
Menurut Adreas Eppink, sosial budaya atau kebudayaan adalah segala
sesuatu atau tata nilai yang berlaku dalam sebuah masyarakat yang menjadi
ciri khas dari masyarakat tersebut.

10
c. Burnett
Menurut Burnett, kebudayaan adalah keseluruhan berupa keseniaan
moral, adat, istiadat, hokum, pengetahuan, kepercayaan dan kemampuan olah
piker dalam bentuk lain yang didapatkan seseorang sebagai anggota
masyarakat dan keseluruhan bersifat kompleks
Kehidupan sosial budaya adalah suatu hidup saling berinteraksi satu sama lain
yang dilihat dari unsur - unsur kebudayaan yang ada. Sosial budaya dapat merupakan
penyebab atau akibat faktor - faktor ekonomi desa/daerah sehingga menyebabkan
minimnya nilai sosial seperti adat, pendidikan dan lembaga desa yang merupakan
penghambat kemajuan desa kondisi sosial budaya dapat menjadi ciri sosial
masyarakatnya.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dijelaskan bahwa kehidupan sosial budaya
adalah kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan budaya yang terdapat di dalam
suatu masyarakat yang saling berinteraksi sehingga dapat mempengaruhi nilai - nilai
sosial yang menjadi ciri masyarakatnya.

2. Budaya Indonesia
Kebudayaan Indonesia dapat didefinisikan sebagai seluruh kebudayaan lokal yang
telah ada sebelum bentuknya Indonesia pada tahun 1945. Budaya Indonesia adalah
seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang
telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.
Istilah kebudayaan merupakan tejemahan dari istilah culture dari bahasa Inggris.
Kata culture berasal dari bahasa latin colore yang berarti mengolah, mengerjakan,
menunjuk pada pengolahan tanah, perawatan dan pengembangan tanaman dan ternak.
Sementara itu, kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, buddhayah yang
merupakan bentuk jamak dari kata buddhi. Kata buddhi berarti budi dan akal. Kamu
besar Bahasa Indonesia mengartikan kebudayaan sebagai hasil kegiatan dan penciptaan
batin (akal budaya) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat – istiadat. Seluruh
kebudayaan lokal yang berasal dari kebudayaan beraneka ragam suku-suku di
Indonesia merupakan bagian integral daripada kebudayaan Indonesia.

11
Walaupun kebudayaan Indonesia beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk
dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa,
kebudayaan India, dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India terutama masuk dari
penyebaran agama Hindu dan Buddha di Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk.
Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan agama Hindu dan Budha sempat mendominasi
Nusantara pada abad ke-5 Masehi ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di
Nusantara, yaitu Kutai sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi.
Kebudayaan Tionghoa masuk dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia karena
interaksi perdagangan yang intensif antara pedagang-pedagang Tionghoa dan
Nusantara (Sriwijaya). Selain itu, banyak pula yang masuk bersama perantau-perantau
Tionghoa yang datang dari daerah selatan Tiongkok dan menetap di Nusantara. Mereka
menetap dan menikahi penduduk lokal dan menghasilkan perpaduan kebudayaan
Tionghoa dan lokal yang unik. Kebudayaan seperti inilah yang kemudian menjadi salah
satu akar daripada kebudayaan lokal modern di Indonesia seperti kebudayaan Jawa dan
Betawi.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan alam dan budanyanya. Sebagai
negara yang dilintasi oleh garis khatilistiwa Indonesia tidak hanya menawarkan pesona
keindahan alamnya yang memang sudah terkenal ke berbagai penjuru dunia, Indonesia
juga mempunyai keaneka ragaman budaya dari Sabang sampai Merauke. Indonesia
sendiri tercatat sebagai saah satu negara paling kaya akan ragam budaya di dunia.
Kebudayaan Indonesia yang telah mendunia seperti:
1) Wayang
2) Angklung
3) Keris
4) Tari Saman
5) Reog Ponorogo
6) Tari Kecak
7) Tari Barong dari Bali
8) Sendra Tari Ramayana
9) Tari Pendet
10) Batik, dll

12
3. Sistem Kepercayaan / Religi
Di Indonesia terdiri dari enam agama, yaitu: Islam, Protestan, Katolik, Hindu,
Budha, dan Konghucu. Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam
kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan di dalam ideologi bangsa Indonesia,
Pancasila: “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh
secara kolektif terhadap politik, ekonomi dan budaya.
Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa “tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan
untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya” dan “menjamin semuanya akan
kebebasan untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya”. Pemerintah
secara resmi hanya mengakui lima agama, yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, dan
Budha. Dengan banyaknya agama atau aliran kepercayaan yang ada di Indonesia,
konflik antar agama sering kali tidak terelakkan. Bukan berarti bahwa selalu terjadi
penekanan terhadap agama lain. Namun hal ini mulai berkurang semenjak demokrasi
di Indonesia mulai ditegakkan. Lebih dari itu, kepemimpinan politis Indonesia
memainkan peranan penting di dalam hubungan antar kelompok maupun golongan.
Program transmigrasi secara tidak langsung telah menyebabkan sejumlah konflik di
wilayah timur Indonesia. Tapi, satu hal yang sangat menonjol yaitu bahwa kebebasan
sangat dijunjung tinggi dalam hal ini. Semuanya hidup secara damai. Inilah yang
membuat bangsa Indonesia terkenal dengan keanekaragamannya.

4. Ekonomi Dan Mata Pencaharian


Tidak dapat dipastikan secara keseluruhan apakah Indonesia mengadaptasi sistem
ekonomi kapitalis secara keseluruhan atau tidak pada masa orde lama. Namun,
berdasarkan beberapa pasal yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan
dalam beberapa pasal dalam Undang-Undang dapat disimpulkan bahwa Indonesia
menggunakan sistem perpajakan dengan nilai pajak yang cukup tinggi, dan pemerintah
masih ikut campur tangan ke dalam beberapa kegiatan produksi yang berpengaruh bagi
masyarakat banyak dan yang mungkin mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi negara.
Ini menandakan bahwa Indonesia tidak seutuhnya mengadaptasi sistem ekonomi
kapitalis, namun juga memadukannya dengan prinsip-prinsip dari dasar negara
Indonesia, yaitu Pancasila.

13
Berdasarkan beberapa sumber, Indonesia pernah menggunakan sistem ekonomi
uang dan sewa tanah serta perpajakan, dimulai sejak kedatangan Inggris ke Indonesia
pada awal abad ke-19 dengan Raffles sebagai gubernur jenderalnya. Oleh itu, Indonesia
hanya perlu mengadaptasi dan memperbaiki sistem yang sudah ada. Sistem ekonomi
Indonesia juga didukung dengan diluncurkannya Oeang Repoeblik Indonesia (ORI)
yang menjadi mata uang pertama Republik Indonesia, selanjutnya berganti menjadi
Rupiah.
Ekonomi Indonesia mengalami kemunduran pada akhir tahun 1990-an akibat
krisis ekonomi yang melanda sebagian besar Asia pada saat itu. Ekonominya kini telah
lumayan stabil saat ini. Indonesia mempunyai sumber daya alam yang besar di luar
Jawa, termasuk minyak mentah, gas alam, timah, tembaga, dan emas. Indonesia
pengekspor gas alam terbesar kedua di dunia, meski akhir-akhir ini ia telah mula
menjadi pengimpor bersih minyak mentah. Hasil pertanian yang utama termasuk beras,
teh, kopi, rempah-rempah, dan karet. Rekan perdagangan terbesar Indonesia yaitu
Jepang, Amerika Serikat dan negara-negara jirannya yaitu Malaysia, Singapura dan
Australia. Meski kaya akan sumber daya alam dan manusia, Indonesia masih
menghadapi masalah besar dalam bidang kemiskinan yang sebagian besar disebabkan
oleh korupsi yang merajalela dalam pemerintahan.
Berbicara mengenai mata pencaharian, umumnya mata pencaharian masyarakat
Indonesia saat ini bergelut di bidang kesenian, hukum, kedokteran, militer, dagang,
pariwisata, pasar modal, dan lain-lain. Tetapi dengan banyaknya mata pencaharian
tersebut bukan berarti bahwa bangsa Indonesia telah terlepas dari pengangguran dan
kemiskinan. Masih banyak masyarakt Indonesia yang berada di dalam lingkaran
pengangguran dan di bawah garis kemiskinan.
5. Bahasa Dan Kesenian
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi dan bahasa persatuan Republik Indonesia
yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36 dan tersirat dalam
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Bahasa ini diresmikan pada tahun 1945, tepat pada
masa kemerdekaan bangsa Indonesia. Meski demikian, tidak banyak dari penduduk
Indonesia yang menggunakannya sebagai bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari
karena masyarakat lebih suka menggunakan bahasa daerahnya.

14
Bahasa Indonesia sendiri adalah sebuah dialek bahasa Melayu yang menjadi
bahasa resmi Republik Indonesia tapi telah mengalami banyak perubahan dan
penyempurnaan. Bahasa Indonesia merupakan bahasa dinamis yang hingga sekarang
terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari
bahasa daerah dan asing. Secara sosiologis, bisa dikatakan bahwa bahasa Indonesia
baru diterima keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928. Secara yuridis, baru
tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya.
Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah. Bahasa Indonesia
juga merupakan bahasa yang digunakan sebagai penghantar pendidikan di perguruan-
perguruan di Indonesia.
Sementara itu, jenis kesenian di Indonesia dapat dikategorikan dalam beberapa
klasifikasi seperti: seni tari, seni music, seni bela diri, seni busana, dan banyak lagi.
Kebanyakan kesenian tersebut dipengaruhi oleh beberapa kebudayaan. Tari Jawa dan
Bali yang terkenal berisi aspek-aspek kebudayaan dan mitologi Hindu. Di bidang
busana warisan budaya yang terkenal di seluruh dunia adalah kerajinan batik.
Seni bela diri yang unik juga berasal dari wilayah Indonesia. Seni bela diri ini
kadang-kadang ditampilkan pada acara-acara pertunjukkan yang biasanya diikuti
dengan musik tradisional Indonesia berupa gamelan dan seni musik tradisional lainnya
sesuai dengan daerah asalnya. Dan juga seni musik di Indonesia, baik tradisional
maupun modern sangat banyak terbentang dari Sabang hingga Merauke salah satu
contohnya adalah musik dangdut.

15
C. Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Kehidupan Sosial Budaya
Wawasan nusantara dalam bidang sosial budaya merupakan wawasan nusatara yang
mengamati atau mempelajari segala sesuatu mengenai masyarakat atau kepentingan umum
yang menggunakan pola pikir dengan mengandung cinta, rasa, dan karsa (budi, perasaan, dan
kehendak).
Sesuai dengan sifatnya, kebudayaan merupakan warisan yang bersifat memaksa bagi
masyarakat yang bersangkutan. Artinya setiap generasi yang lahir dari suatu masyarakat
dengan serta merta mewarisi norma-norma budaya dari generasi sebelumnya. Proses sosial
dalam upaya menjaga persatuan nasional sangat membutuhkan kesamaan persepsi atau
kesatuan cara pandang diantara segenap masyarakat tentang eksistensi budaya yang sangat
beragam namun memiliki semangat untuk membina kehidupan bersama secara harmonis.
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya, akan menciptakan
sikap yang mengakui, menerima dan juga menghormati segala bentuk perbedaan atau
keBhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia Sang Pencipta agar tercipta juga
suasana yang aman dan nyaman di negara Indonesia ini.
Cara menujukkan bahwa kita berwawasan nusatara dalam kehidupan sosial budaya :
1. Menjaga Budaya Indonesia
Menjaga budaya Indonesia tidak hanya di lakukan oleh pemerintah, namun perlu
peran aktif dari seluruh masyarakat Indonesia. Cara untuk mejaga budaya Indonesia
adalah sebagai berikut :
a. Perlindungan : merawat, memelihara asset budaya agar tidak punah dan rusak
disebabkan oleh manusia dan alam.
b. Pengembangan : melaksanakan penelitian, kajian laporan, pendalaman teori
kebudayaan dan mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung dalam
penelitian.
c. Pemanfaatan : melaksanakan kegiatan pengemasan produk, bimbingan dan
penyuluhan, kegiatan festival dan penyebaran informasi.
d. Pendokumentasian : melaksanakan kegiatan pembuatan laporan berupa narasi
yang dilengkapi dengan foto dan audio visual.

16
Pengelolaan kekayaan budaya sebetulnya merupakan cara kita bagaimana budaya
itu bisa kita pahami, kita lindungi dan lestarikan agar dapat memperkokoh ketahanan
budaya bangsa. Hal ini terkait dengan citra, harkat, dan martabat bangsa. Ketika
pengelolaan kekayaan budaya dikelola dengan baik, maka akan muncul suatu
keterjaminan, kelestarian dan kekokohan akan budaya bangsa kita. Dalam kehidupan
saat ini kita sudah menjaga budaya Indonesia yaitu pada saat memasuki kehidupan
sebagai pelajar dan pada saat hari raya, kita di sekolah selalu menjaga kebudayaan
dengan ikut melakukan kegiatan contohnya di bali dalam hari raya galungan kita
membuat penjor, kegiatan ini dilakukan setiap menjelang hari raya galungan, demikian
pula di daerah lain.
2. Bangga Akan Hasil Karya Bangsa Indonesia
Sebagai generasi penerus bangsa Indonesia, kita harus melanjutkan perjuangan para
pahlawan yang telah berjuang meraih kemerdekaan. Sebagal anak Indonesia, kita juga
patut bangga karena memiliki keragaman suku bangsa dan budaya serta sumber daya
alam yang melimpah. Rasa bangga sebagai anak Indonesia dapat dilakukan dengan
cara:
1) Melanjutkan cita-cita perjuangan para pahlawan, dengan berpartisipasi dalam
pembangunan yaitu belajar tekun.
2) Menghargai hasil karya orang lain, misalnya bangga memakai produksi dalam
negeri.
3) Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
4) Menghormati nama baik bangsa dan negara.
5) Mewakili negara dalam pertandingan tingkat internasional.
6) Menghormati lambang kebanggaan Negara misalnya hormat bendera dengan
hikmat, menyanyikan lagu kebangsaan dengan penuh semangat.
Sebagai siswa kita pastinya sudah melakukan kegiatan tersebut, karena dalam
setiap hari senin di tiap sekolah kami selalu mengikuti upacara bendera dengan maksud
agar kita bangga akan kemerdekaan dari bangsa Indonesia serta menghargai dan
menghormati para pahlawan yang rela berjuang demi kemerdekaan Indonesia.

17
3. Melindungi Budaya Indonesia
Dalam menjaga dan melestarikan budaya yang ada dalam masyarakat dapat
dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang
anggota masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda dalam mendukung
kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal diantaranya adalah :
1) Mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga
dengan ikut mempraktekkannya dalam kehidupan kita.
2) Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan,
misalnya :
a) Mengikuti kompetisi tentang kebudayaan, misalnya tari tradisi atau teater
daerah.
b) Ikut berpartisipasi dengan mementaskan budaya tradisional pada acara
ataupun kegiatan tertentu, seperti pada saat perayaan hari ulang tahun
kemerdekaan republik Indonesia, mengadakan pementasan ketoprak yang
berbau perjuangan ,dan lain-lain.
3) Mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaaan itu
tidak musnah dan tetap bertahan.
4) Mencintai budaya sendiri tanpa merendakhan dan mencela budaya orang lain.
5) Mempraktekkan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari hari, misalnya
budaya berbahasa.
6) Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita
miliki.
Melindungi budaya Indonesia pastinya harus dilakukan oleh seluruh masyarakat
Indonesia. Contoh nyata dari kita dalam melindungi budaya Indonesia adalah dalam setiap
kegiatan dalam dunia pembelajaran selalu menggunakan Bahasa Indonesia, itu merupakan
contoh kecil bahwa kita ikut melindungi Bahasa Indonesia. Selain itu juga dalam kegiatan
keagamaan kita menggunakan alat musik yang merupakan kebudayaan dari bangsa
Indonesia.

18
D. Eksistensi Kehidupan Sosial Budaya Dalam Era Globalisasi
Masalah budaya tradisional Indonesia yang dianggap telah dicuri oleh negara lain
merupakan wacana yang hangat diperbincangkan akhir-akhir ini. Pengakuan budaya
tradisional asli Indonesia oleh negara lain tersebut menimbulkan amarah rakyat Indonesia yang
tidak rela budaya mereka diakui sebagai milik negara lain. Namun permasalahan itu
seharusnya menjadi renungan bagi setiap individu, sejauh mana usaha menjaga dan
melestarikan budaya tersebut agar tetap kokoh berdiri di tanah air ini? Atau memang sengaja
mengabaikan budaya tradisi sendiri sehingga kecolongan oleh bangsa lain dan berceloteh
ketika musuh datang? Perkembangan di era globalisasi merupakan barometer semakin
kompleks kehidupan manusia saat ini. Pengaruh globalisasi tersebut memang membawa
banyak keuntungan; tejalin komunikasi antarbangsa dan terbentuknya peluang kegiatan
antarnegara dalam cakupan luas. Akan tetapi dibalik profit itu semua ada ancaman yang
menjadi tantangan besar bagi setiap bangsa sebagai pelakunya. Seharusnya kemajuan tersebut
harus disertai dengan sikap bijaksana agar memberikan dampak positif terhadap eksistensi jati
diri bangsa supaya tetap lestari.
Indonesia sebagai negara kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke
memiliki kemajemukan suku dan budaya tradisi sebagai ciri khas daerah masing-masing.
Keanekaragaman budaya tradisi tersebut menjadi kebanggaan masyarakat dan menjadi nilai
jual bagi pelancong yang berkunjung ke Indonesia. Seiring kemajuan peradaban manusia saat
ini, ancaman globalisasi terhadap eksisitensi jati diri bangsa dibidang budaya tersebut
tercermin dari semakin terkikisnya budaya lokal. Budaya lokal atau budaya tradisi seolah-olah
tergantikan oleh budaya global, khususnya budaya luar disegala aspek kehidupan masyarakat
Indonesia; generasi muda saat ini lebih gandrung pada konser-konser lagu pop dibandingkan
dengan minikmati pertunjukkan tarian atau pementasan wayang.
Realita kehidupan generasi muda saat ini sebagai produk modernisme semakin kurang
tertarik terhadap hal-hal yang berbau tradisi. Segala sesuatu yang berkaitan dengan budaya
tradisi dianggap kuno, ketinggalan zaman dan hanya milik generasi sebelumnya saja. Pada
hakikatnya budaya tradisi sebagai produk asli para leluhur terkandung banyak nilai-nilai luhur
pembentuk jati diri bangsa.

19
Nilai luhur yang terdapat dalam pementasan wayang adalah dalam pertunjukkan seni
budaya pewayangan baik wayang kulit ataupun wayang golek didalamnya terdapat makna dan
pesan spiritual yang dijelaskan melalui simbol-simbol pewayangan baik yang ada dibentuk
wayang tersebut secara khusus maupun yang ada pada panggung pementasan umumnya. Jika
nilai-nilai filosofis luhur yang terkandung dalam sebuah hasil budaya tradisi hilang dan tidak
lagi dimengerti oleh generasi muda, maka mereka hanya akan memiliki nilai-nilai universal
yang belum tentu bermanfaat dan tentunya akan mengikis nilai luhur jati diri bangsa Indonesia
secara perlahan-lahan. Namun, Problematik yang sedang dihadapi saat ini adalah usaha
pemeliharaan dan pelestarian budaya tradisional sampai sekarang belum mampu mencapai
hasil maksimal seiring merabahnya budaya modern dari luar.
Pentingnya menjaga kelestarian budaya tradisi merupakan pekerjaan rumah yang harus
dibenahi kembali. Pengakuan negara lain atas budaya asli Indonesia sebelumnya merupakan
renungan bagi masyarakat untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan dalam negeri sendiri.
Sikap tersebut bukan semata-mata menutup kemungkinan atau membatasi generasi muda saat
ini untuk mengetahui dan mempelajari budaya luar, tetapi lebih menekankan mencintai budaya
asli dan ikut serta melestarikannya.
Kenyataan dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan upaya-upaya pelestarian budaya
tradisi di era globalisasi saat ini memang menemukan banyak kendala. Kendala tersebut dapat
dianalisis dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang menjadi penghambat adalah
sikap nasionalisme individu untuk lebih mencintai budaya asli Indonesia yang masih rendah,
terkadang pola hidup individualisme menjadi faktor penyebab minimnya kesadaran untuk
memiliki sesuatu secara bersama-sama dan komperhensif. Faktor eksternal yang menjadi
penghambat dalam upaya pelestarian budaya tradisi tersebut adalah kurangnya sosialisasi dan
mediasi baik itu dari pihak yang bertanggung jawab menangani masalah tersebut maupun
media sebagai sarana public relations yang menjembatani informasi kepada masyarakat. Selain
itu, peran masyaralat juga cukup penting untuk mengajarkan pada generasi muda agar memiliki
keahlian untuk melestarikan budaya yang dimilikinya. Namun, realisasi di lapangan hal
tersebut tidak terlaksana sehingga generasi muda tidak peduli dengan eksistensi budayanya
sendiri. Sebagai contoh Generasi muda mungkin tidak mengetahui lagu-lagu dan tarian dari
daerah mereka sendiri tetapi mereka bisa dengan mudahnya menarikan tarian modern atau
balet dan menyanyikan lagu-lagu anak sekarang.

20
Usaha untuk menjaga kelestarian budaya tradisi dapat dilakukan dengan berbagai cara
diantaranya adalah pementasan-pementasan seni budaya tradisional di berbagai pusat
kebudayaan atau tempat umum yang dilakukan secara berkesinambungan. Secara sfesifik
dapat dilakukan dengan cara:
1. Upaya untuk mempelajari kebudayaan tradisi oleh setiap individu.
2. Mengkaji nilai-nilai yang terkandung dalam budaya tradisi.
3. Menambah wawasan dengan cara mempelajari budaya dari daerah lain.
4. Menanamkan nilai kepada generasi muda agar bangga dengan budaya tradisi
nusantara.
5. Membuat wadah atau lembaga untuk menyalurkan bakat dan kreatifitas generasi muda
dalam hal kebudayaan.
Upaya pelestarian itu akan berkesinambungan apabila didukung oleh berbagai pihak
termasuk pemerintah dan adanya sosialisasi dari berbagai media massa baik regional maupun
nasional. Implikasinya baik secara cepat atau lambat budaya tradisional kembali populer dan
menjadi identitas bangsa Indonesia di dunia Internasional. Wacana pentingnya menjaga dan
melestarikan budaya tradisi akan terwujud jika telah muncul kesadaran setiap individu untuk
berkomitmen ikut serta sebagai aktor yang memainkan peran sebagai pecinta dan pemerhati
budaya lokal atau budaya tradisi itu sendiri.

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada saat ini kita harus mengimplementasikan Wawasan nusantara dalam bidang
sosial budaya dan cara untuk menujukkan bahwa kita berwawasan nusatara dalam
kehidupan sosial budaya adalah dengan menjaga budaya Indonesia, bangga akan hasil
karya bangsa Indonesia dan melindungi budaya Indonesia. Dalam kehidupan saat ini kita
sudah menjaga budaya Indonesia yaitu pada saat memasuki kehidupan sebagai pelajar
yakni pada saat hari raya, kita di sekolah selalu menjaga kebudayaan dengan ikut
melakukan kegiatan contohnya di bali dalam hari raya galungan kita membuat penjor,
kegiatan ini dilakukan setiap menjelang hari raya galungan, demikian pula di daerah lain.
Selain itu sebagai generasi penerus bangsa Indonesia, kita harus melanjutkan perjuangan
para pahlawan yang telah berjuang meraih kemerdekaan.

B. Saran
Kebudayaan Indonesia yang sangat beranekaragam menjadi suatu kebanggaan
sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada generasi selanjutnya.
Budaya lokal Indonesia sangat membanggakan karena memiliki keanekaragaman yang
sangat bervariasi serta memiliki keunikan tersendiri. Seiring berkembangnya zaman,
menimbulkan perubahan pola hidup masyakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat
lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan
budaya lokal.
Sebagai mahasiswa, kita harus bisa mengupayakan untuk menjadikan bangsa dan
masyarakat Indonesia ini untuk selalu cinta tanah air dan tidak melupakan kebudayaannya
begitu saja . Padahal sesungguhnya Budaya indonesia sendiri yang kita miliki ini dapat
menjadikan kita lebih bernilai dibandingkan bangsa lain .

22
DAFTAR PUSTAKA

Abdulkarim, Aim. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan: Membangun Warga Negara yang


Demokratis. Bandung: PT Grafindo Media Pratama.
Alfandi, Widoyo. (2002). Reformasi Indonesia: Bahasan dari Sudut Pandang Geografi Politik
dan Geopolitik. Yogyakarta: Gadjah Mada University.
Heri Herdiawanto dan Jumanta Hamdayama, 2010, Cerdas, Kritis dan Aktif Berwarganegara,
Jakarta: Erlangga.
Hidayat, I. Mardiyono, Hidayat I.(1983). Geopolitik, Teori dan Strategi Politik dalam
Hubungannya dengan Manusia, Ruang dan Sumber Daya Alam. Surabaya: Usaha Nasional.
Halaman 85-86.
Horton Paul B., Chester LH. 1992. Sosiologi (diterjemahkan oleh Aminuddin Ram). Jakarta:
Erlangga.
Irwan Julianto, 2009. Peranakan Tionghoa Indonesia Sebuah Perjalanan Budaya . Jakarta :
Intisari. Halaman 16.
Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi . Jakarta : PT. Rineka Cipta. Halaman 203.
Myrda. 1990. Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid10 . Jakarta : PT. Cipta Adi Pustaka. Halaman
180.
Sunardi, R.M. (2004). Pembinaan Ketahanan Bangsa dalam Rangka Memperkokoh Keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jakarta: Kuaternita Adidarma. Halaman 179-180.
Suradinata,Ermaya. (2005). Hukum Dasar Geopolitik dan Geostrategi dalam Kerangka Keutuhan
NKRI. Jakarta: Suara Bebas. Halaman 12-14.
Wiranatha, A.B I Gede. 2002. Antropologi Budaya . Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. halaman
68.

23

You might also like