Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hamil dan mempunyai anak adalah hal yang sangat dinanti oleh
setiap pasangan suami-istri. Ketika mengandung, istri akan mengalami
berbagai tanda perubahan normal dalam tubuhnya, seperti merasa lelah,
mual, dan muntah. Setiap ibu hamil tentu menginginkan bisa menjalani
kehamilannya dengan lancar, selain perlu mengetahui hal-hal yang
biasanya menyertai jalannya proses kehamilan, ibu hamil juga perlu
mengenali beberapa tanda bahaya pada kehamilan supaya bisa segera
mencari pertolongan medis.
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat
4. Gejala flu
Pada musim flu, ibu hamil biasanya akan dengan mudah tertular
flu dibandingkan dengan mereka yang tidak hamil. Itu disebabkan
kehamilan memberi stres tambahan terhadap sistem kekebalan tubuh.
Sebagai tambahan, ibu hamil berisiko tinggi untuk terkena komplikasi
serius dari flu.
Sudah semestinya ibu hamil memperhatikan kondisi kesehatan dan
keselamatan dirinya sekaligus janin yang dikandungnya, untuk itu,
sangat dianjurkan untuk rutin kontrol ke bidan atau dokter.
5. Gejala pre-eklamsia
Mual dan muntah adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada
kehamilan trimester I. Gejala–gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari
pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
Satu diantara seribu kehamilan, gejala–gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan
mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG
dalam serum. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum
menjadi buruk. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat
ringanya penyakit.
Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati. Komplikasi lainya
adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah
ketika penderita muntah.
b. Sakit Kepala Yang Hebat
- Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang
ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan.
c. Demam Tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam
kehamilan merupakan salah satu masalah. Demam tinggi dapat merupakan
gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan
dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari
tangan dan muka. Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada
kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis
pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang
normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan
kaki.
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka
dan tangan tidak hilang setelah beristirahat dan diikuti dengan keluhan fisik
yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre
eklamsia.
Sistem kerja ginjal yang tidak optimal pada wanita hamil mempengaruhi
sIstem kerja tubuh sehingga menghasilkan kelebihan cairan. Ini dikarenakan
jaringan tambahan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin selama dalam kandungan tidak lagi dibutuhkan dan akan dibuang setelah
sebelumnya diproses oleh ginjal menjadi urin. Oleh karena ginjal belum
mampu bekerja secara optimal, kelebihan cairan yang menempuk dihasilkan
disekitar pembuluh darah hingga ginjal mampu memprosesnya lebih lanjut.
• Istirahat cukup
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban
dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung.
Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum
kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6,
beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur,
gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam
periode 3 jam.
Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika berbaring atau beristirahat dan
jika ibu makan dan minum dengan baik. Apabila ibu tidak merasakan gerakan
bayi seperti biasa, hal ini merupakan suatu risiko tanda bahaya. Bayi kurang
bergerak seperti biasa dapat dikarenakan oleh aktivitas ibu yang terlalu
berlebihan, keadaan psikologis ibu maupun kecelakaan sehingga aktivitas bayi
di dalam rahim tidak seperti biasanya.
Dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema
pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf
pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan
gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat
menjadi tanda pre-eklampsia.Masalah visual yang mengidentifikasikan
keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak,
misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik, berkunang-
kunang.
Penanganan umum :
a. Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga
yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
b. Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda
tanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu
dari pasien atau keluarganya.
b. Kejang
Penanganan:
a. Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk
mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah
b. Bebaskan jalan nafas
c. Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur
d. Lakukan pengawasan ketat
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-liyamuslim-6791-3-
babii.pdf
https://doktersehat.com/tanda-bahaya-saat-hamil/
https://duniabidan.com/kehamilan-kandungan/tanda-bahaya-kehamilan-trimester-
1-2-3.html
http://jeniyanti.blogspot.com/2015/06/tanda-bahaya-kehamilan.html
https://okihariyanti.wordpress.com/2015/08/12/tanda-bahaya-trimester-ii/
http://www.davishare.com/2015/01/tanda-tanda-bahaya-kehamilan-pada-ibu.html
https://www.alodokter.com/bunda-hati-hati-dengan-tanda-bahaya-kehamilan-ini