You are on page 1of 6

BAHASA INDONESIA

PENALARAN
PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL MAHASISWA TEKNIK KIMIA

Disusun oleh:

Dwi Putri Berliana 1631410000 2016


Meydana Nurrisky 1641410000 2016
Renanda Indra Bachtiar 1631410028 2016
Safrie Syamsuddin Primadinata 1631410091 2016

POLITEKNIK NEGERI MALANG


MALANG
2018
TUGAS ILMIAH
Penggunaan Media Sosial Mahasiswa Teknik Kimia

Data Pengamatan
a. Jenis Kelamin Pengguna Media Sosial
Jenis Kelamin Persentase (%)
Laki-laki 15 37,5
Perempuan 25 62,5

b. Jenis Media Sosial yang sering digunakan


Jenis Media Sosial yang sering digunakan
Media Frekuensi Persentase (%)
Sosial
Instagram 26 65
Twitter 2 5
Facebook 1 2,5
Tinder 0 0
Lainnya 11 27,5

c. Lamanya penggunaan media sosial


Lamanya Menggunakan media sosial
Waktu Frekuensi Persentase
(Tahun) (%)
<1 0 0
1 s.d. 3 5 12,5
3 s.d. 5 5 12,5
>5 30 75
d. Penggunaan media sosial dalam satu hari
Penggunaan Media Sosial dalam satu hari
Waktu (jam) Frekuensi Persentase (%)
>3 9 22,5
>5 11 27,5
>8 15 37,5
> 10 5 12,5

e. Alasan menggunakan media sosial


Alasan Menggunakan Media Sosial
Alasan Responden Frekuensi Persentase (%)
Teman Menggunakan 5 12,5
Kemudahan dalam Penggunaan 15 37,5
Fitur beragam dan menarik 6 15
Lainnya 14 35

f. Fitur dalam media sosial


Fitur dalam Media Sosial
Fitur Frekuensi Persentase (%)
Chatting 16 40
Kelompok belajar 0 0
Upload dan Unduh file 7 17,5
Lainnya 17 42,5

g. Banyak akun media sosial


Banyak akun Media Sosial
Jumlah Media Sosial Frekuensi Persentase (%)
1 6 15
2 4 10
3 6 15
4 22 55
Pembahasan
Mahasiswa Teknik Kimia menggunakan media sosial dengan sangat sering.
Hal ini dibuktikan dengan hasil survey, mahasiswa sering menggunakan media
sosial instagram dengan persentase 65 % dari 26 responden, untuk media sosial
twitter 5 % dari 2 responden, untuk media sosial facebook 2,5 % dari 1 responden,
untuk media sosial tinder 0 % dari 0 responden, dan lainnya sebanyak 27,5 % dari
11 responden. Jadi kesimpulannya, Mahasiswa Teknik Kimia sering menggunakan
media sosial dengan sangat sering.
Sebagian besar mahasiswa Teknik Kimia menggunakan media sosial dengan
durasi yang sangat lama dalam satu hari. Hal ini dapat dinyatakan dengan sebanyak
15 responden (37,5 persen) mengatakan mereka menggunakan media sosial selama
lebih dari 8 jam. Sedangkan untuk responden yang lain sebanyak 11 orang (27,5
persen) menggunakan selama lebih dari 5 jam, 9 responden (22,5 persen)
menggunakan media sosial lebih dari 3 jam dan bahkan ada 5 responden (12,5
persen) yang mengakses media sosialnya selama lebih dari 10 jam. Menurut
peneliti, panjangnya durasi mahasiswa dalam mengakses media sosial diakibatkan
karena sebagian besar mahasiswa tidak bisa lepas dari ponsel mereka. Mahasiswa
mengecek media sosialnya setiap saat, sehingga jika diakumulasikan maka durasi
pengaksesan akan sangat lama.
Dari hasil survei, sebanyak 75 persen mahasiswa telah menggunakan media
sosial lebih dari lima tahun. Hasil tersebut ditunjukkan dengan 30 responden (75
persen) yang mengatakan telah mengenal media sosial lebih dari 5 tahun, 5
responden (12,5 persen) menjawab telah mengenal media sosial antara 1-3 tahun
dan 3-5 tahun dan tidak ada responden (0 persen) yang menyatakan mengenal media
sosial kurang dari 1 tahun. Fakta ini menunjukkan bahwa mahasiswa mulai
mengakses media sosial di usia remaja awal.
Hasil ini senada dengan perkataan Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika
Semuel A. Pangerapan yaitu rata-rata durasi penggunaan internet orang Indonesia
mencapai 8 jam 44 menit. Sementara 3 jam 15 menit di antaranya digunakan untuk
menatap laman media sosial.
Dari hasil survey penggunaan media sosial oleh mahasiswa teknik kimia yang
dilaksanakan pada Jumat, 8 November 2018, menunjukkan bahwa sebagian besar
mahasiswa teknik kimia menggunakan sosial media di rumah/ tempat tinggal, hal
ini didasari dengan hasil survey sebanyak 45 mahasiswa dengan 35% memilih
untuk menggunakan media sosial di rumah. Sedangkan pada peringkat kedua,
sebanyak 27,5% mahasiswa menggunakan media sosial ditempat umum. Pada
peringkat ketiga, sebanyak 47,5% mahasiswa menggunakan media sosial di tempat
yang tidak menentu, termasuk kamar mandi, restoran, dan perpustakaan. Pada
peringkat keempat, sebanyak 1% mahasiswa menggunakan media sosial di kampus.
Menurut pendapat mahasiswa, penggunaan media sosial di kawasan kampus
mempengaruhi aktivitas akademika mahasiswa yang lebih condong mengalihkan
perhatian daripada menunjang kegiatan perkuliahan.
Berdasarkan hasil survey pada mahasiswa teknik kimia, maraknya
penggunaan media sosial di lingkup mahasiswa dikarenakan kemudahan akses dan
pemakaian. Data survey dari 40 mahasiswa menunjukkan sebanyak 37,5% dari
mahasiswa teknik kimia menggunakan media sosial karena mudah dalam
pemakaian dan aksesnya. Pada peringkat kedua, sebanyak 12,5% dari mahasiswa
menyatakan bahwa alasan mereka menggunakan media sosial karena adanya ajakan
dari teman. Pada peringkat ketiga sebanyak 15% mahasiswa menggunakan media
sosial adalah tertarik atas fitur yang ditawarkan. Dan sisanya sebanyak 35%
mahasiswa menggunakan media sosial dengan alasan lain seperti pengisi waktu
luang, berdagang, dan berkomunikasi. Dari hasil survey, sebagian besar mahasiswa
berpendapat bahwa media sosial mempermudah aktivitas sehari-hari, seperti
berkomunikasi dan berdagang yang terintegrasi dalam suatu piranti lunak dalam
tampilan yang lugas dan mudah digunakan, sehingga menarik minat sebagian besar
mahasiswa.
Dari hasil survey, menunjukkan bahwa mahasiswa teknik kimia mayoritas
menggunakan sosial media untuk berbagai macam keperluan. Hal tersebut ditunjang dari
data yang didapat sebanyak 17 responden (42,5%) yang memilih pilihan lain-lain, sebanyak
16 responden (40%) memilih untuk keperluan chatting, 7 responden (17,5%) memilih
menggunakan sosial media untuk mengupload dan mengunduh file dan 0 responden (0%)
untuk kelompok belajar. Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa mahasiswa
teknik kimia lebih memilih menggunakan sosial media untuk kepentingan pribadi atau
bersenang-senang dari pada untuk kepentingan pembelajaran.
Di era modern ini sebagian besar mahasiswa teknik kimia memiliki banyak aplikasi
sosial media. Hal ini dibuktikan dari data yang didapat, yaitu sebanyak 22 responden (55%)
memiliki lebih dari empat aplikasi sosial media, 6 responden (15%) mempunyai tiga
aplikasi sosial media, 6 responden (15%) hanya memiliki satu aplikasi sosial media dan 4
responden (10%) yang memiliki dua aplikasi sosial media. Dari data tersebut menjukkan
bahwa memiliki berbagai macam aplikasi sosial media merupakan hal yang wajar di zaman
modern ini.

You might also like