Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemitraan merupakan upaya melibatkan berbagai komponen baik
kelompok, masyarakat, lembaga pemerintah atau non pemerintah untuk
bekerja sama mencapai tujuan bersama berdasarkan atas kesepakatan,
prinsip dan peran masing-masing.
Hingga saat ini, dan beberapa tahun yang akan datang di negara-negara
berkembang seperti Indonesia, masalah kesehatan masih menjadi
prioritas utama di kalangan masyarakat. Dan ini menjadi salah satu
patokan keberhasilan program kesehatan di negara-negara yang sedang
berkembang.
1
persalinan) disamping mereka juga sebagai tulang punggung kehidupan
keluarga. Sementaraitu, anak sampai dengan usia 5 tahun adalah
kelompok yang sangat bergantung dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya yang justru sedang dalam fase kritis dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan sosialnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi kemitraan dalam promosi kesehatan?
2. Apa tujuan kemitraan dalam promosi kesehatan?
3. Apa saja unsur-unsur kemitraan dalam promosi kesehatan?
2
4. Apa saja prinsip kemitraan dalam promosi kesehatan?
5. Apa saja ruang lingkup kemitraan dalam promosi kesehatan?
6. Bagaimana perlunya kemitraan dalam promosi kesehatan?
7. Siapa saja pelaku dan peran mitra promosi kesehatan?
8. Bagaimana bentuk dan mekanisme kerja kemitraan?
9. Bagaimana langkah-langkah dalam kemitraan?
10. Apa saja kiat-kiat dalam bermitra?
11. Apa saja indikator keberhasilan dalam bermitra?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi kemitraan dalam promosi kesehatan
2. Untuk mengetahui tujuan kemitraan dalam promosi kesehatan
3. Untuk mengetahui unsur-unsur kemitraan dalam promosi kesehatan
4. Untuk mengetahui prinsip kemitraan dalam promosi kesehatan
5. Untuk mengetahui ruang lingkup kemitraan dalam promosi kesehatan
6. Untuk mengetahui perlunya kemitraan dalam promosi kesehatan
7. Untuk mengetahui pelaku dan peran mitra promosi kesehatan
8. Untuk mengetahui bentuk dan mekanisme kerja kemitraan
9. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam kemitraan
10. Untuk mengetahui kiat-kiat dalam bermitra
11. Untuk mengetahui indikator keberhasilan dalam bermitra
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
d. Kemitraan adalah suatu kesepakatan dimana seseorang,
kelompok atau organisasi untuk bekerjasama mencapai tujuan,
mengambil dan melaksanakan serta membagi tugas,
menanggung bersama baik yang berupa resiko maupun
keuntungan, meninjau ulang hubungan masing-masing secara
teratur dan memperbaiki kembali kesepakatan bila diperlukan.
2. Tujuan Kemitraan
a. Tujuan umum
Meningkatkan percepatan, efektivitas dan efisiensi upaya kesehatan dan
upaya pembangunan pada umumnya.
b. Tujuan khusus
1) Meningkatkan saling pengertian
2) Meningkatkan saling percaya
3) Meningkatkan saling memerlukan
4) Meningkatkan rasa kedekatan
5) Membuka peluang untuk saling membantu
6) Meningkatkan daya, kemampuan, dan kekuatan
7) Meningkatkan rasa saling menghargai
3. Unsur-Unsur Kemitraan
Adapun unsur-unsur kemitraan adalah :
a. Adanya hubungan (kerjasama) antara dua pihak atau lebih
b. Adanya kesetaraan antara pihak-pihak tersebut
c. Adanya keterbukaan atau kepercayaan (trust relationship) antara
pihak-pihak tersebut
5
d. Adanya hubungan timbal balik yang saling menguntungkan atau
memberi manfaat.
6
4. Prinsip-Prinsip Kemitraan Dalam Promosi Kesehatan
a. Saling menguntungkan (mutual benefit)
Saling menguntungkan disini bukan hanya materi tetapi juga non
materi, yaitu dilihat dari kebersamaan atau sinergisme dalam
mencapai tujuan
c. Keterbukaan (transparansi)
Apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan tiapanggota mitra
harus diketahhui oleh anggota yang lain Transparansi dicapai
melalui dialog (pada tingkat yang setara) dengan menekankan
konsultasi dan pembagian informasi terlebih dahulu. Komunikasi
dan transparansi, termasuk transparansi finansial, membantu
meningkatkan kepercayaan antar organisasi
d. Kesetaraan
Masing-masing pihak yang bermitra harus merasa duduk sama
rendah dan berdiri sama tinggi, tidak boleh satu anggota
memaksakan kehendak kepada yang lain. Kesetaraan membutuhkan
rasa saling menghormati antar anggota kemitraan tanpa melihat
besaran dan kekuatan. Para peserta harus saling menghormati
mandat kewajiban dan kemandirian dari anggota yang lain serta
memahami keterbatasan dan komitmen yang dimiliki satu sama
lain. Sikap saling menghormati tidak menghalangi masing-masing
organisasi untuk terlibat dalam pertukaran pendapat yang
konstruktif
7
e. Tanggung Jawab
Organisasi kemanusiaan memiliki tanggung jawab etis terhadap
satu sama lain dalam menempuh tugas-tugasnya secara bertanggung
jawab dengan integritas dan cara yang relevan dan tepat. Organisasi
kemanusiaan harus meyakinkan bahwa mereka hanya akan
berkomitmen terhadap sesuatu kegiatan ketika mereka memang
memiliki alat, kompetensi, keahlian dan kapasitas untuk
mewujudkan komitmen tersebut. Pencegahan yang tegas dan jelas
terhadap penyelewengan yang dilakukan oleh para pekerja
kemanusiaan harus menjadi usaha yang berkelanjutan
f. Saling Melengkapi
Keragaman dari komunitas kemanusiaan adalah sebuah aset bila
dibangun atas kelebihan-kelebihan komparatif dan saling
melengkapi kontribusi yang satu dengan yang lain. Kapasitas lokal
adalah salah satu aset penting untuk ditingkatkan dan menjadi dasar
pengembangang. Ketika memungkinkan, organisasi-organisasi
kemanusiaan harus berjuang untuk menjadikan aset lokal sebagai
bagian integral dari tindakan tanggap darurat dimana hambatan
budaya dan bahasa harus diatasi.
8
a. Persiapan;
b. Inisiasi Kemitraan;
c. Pelaksanaan kerjasama;
d. Pelaporan;
e. Publikasi hasil pelaksanaan.
1. Perlunya Kemitraan
Kegiatan pelaksanaan program-program kesehatan perlu adanya suatu
kerjasama dengan program lain di lingkungan kesehatan, maupun lintas
sektor yang terkait. Untuk itu perlu adanya suatu jembatan dan menjalin
suatu kemitraan (partnership) dengan berbagai program dan sektor-
sektor yang memiliki kaitannya dengan kesehatan. Karenanya masalah
kesehatan tidak hanya dapat diatasi oleh sektor kesehatan sendiri,
melainkan semua pihak juga perlu peduli terhadap masalah kesehatan
tersebut.Oleh karena itu promosi kesehatan memiliki peran yang penting
dalam mewujudkan kerjasama atau kemitraan ini.
9
Berperan sebagai anggoota kemitraan yang aktif
e. Peserta kreatif
f. Pemasok sumberdaya
10
kemauan, dan ketrampilan baik petugas kesehatan maupun
kelompok-kelompok potensial masyarakat.
f. Pengembangan iptek, yaitu kegiatan untuk selalu mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang promosi, informasi,
komunikasi, pemasaran, advokasi, dll yang selalu tumbuh dan
berkembang.
g. Pengembangan media dan sarana, yaitu kegiatan untuk
“mempersenjatai” diri dengan penyediaan media dan sarana yang
diperlukan untuk mendukung kegiatan promosi kesehatan.
h. Pengembangan Infra Struktur, yaitu kegiatan penunjang promosi
kesehatan : sekretariat, tim promosi, serta berbagai perangkat keras
dan perangkat lunak yang diperlukan.
4. Langkah-Langkah Kemitraan
Kemitraan di bidang kesehatan tidak dapat datang dengan sendirinya.
Kemitraan itu harus digalang agar kerjasama yang terbentuk tidak
mengabaikan prinsip-prinsip kemitraan. Dengan demikian kemitraan
dan kerjasama akan berlangsung secara efektif dan bertahan lama.
11
Imunisasi Hepatitis, program Pembinaan PHBS di institusi
Pendidikan, dan lain-lain. Tidak mungkin kemitraan dapat digalang
dengan baik, jikagagasan kemitraan belum ada atau belum disusun
dengan baik dan jelas.
12
6) Siap memberikan saran-saran yang konstruktif dan dukungan
bagi terlaksananya gagasan kemitraan.
7) Fleksibel, informal dan mudah dihubungi.
8) Bersedia dan dapat menyediakan waktu, tenaga, dan sumber
daya lain untuk kepentingan kemitraan.
9) Mengetahui cara-cara bermitra, lebih baik lagi jika memiliki
pengalaman bermitra.
10) Bersedian dan dapat memberikan kontribusi untuk gagasan atau
“proyek kemitraan” sesuai dengan kesepakatan.
11) Memiliki atau bersedia membangun kedekatan (setidak-
tidaknya secara sosial psikologis) dan kesiapan akses.
12) Dalam tim yang kompak, satu konsep dan satu bahasa.
13) Kontribusinya berkelanjutan dan taat kepada kesepakatan yang
telah dirumuskan bersama.
13
d. Menyiapkan Diri
Agar dapat mengawali upaya advokasi untuk menggalang
kemitraan, sebaiknya pihak yang berinisiatif melakukan konsolidasi
dulu. Persiapan diri yang kurang matang tidak jarang dapat
menimbulkan kegagalan upaya kemitraan.
e. Menumbuhkan Kesepakatan
Tujuan dari langkah ini adalah dapat diperolehnya kesepakatan dan
ikatan antara pihak yang berinisiatif dengan pihak-pihak yang
diajak bermitra. Untuk bersama-sama mendukung pelaksanaan
gagasan kemitraan. Hasil dari langkah ini sebaiknya tidak
dinyatakan dalam bentuk lisan atau ucapan-ucapan saja.
Kesepakatan sebaiknya dinyatakan dan dirumuskan dalam bentuk
perjanjian tertulis atau nota kesepahaman (memorandum of
understanding).
14
dengan pemahaman baru itulah yang dirumuskan sebagai
tujuan umum kerjasama.
15
memadai. Oleh karena itu, dalam rangka merumuskan rencana
kerjasama, kejelasan alokasi sumber daya untuk setiap kegiatan
sangat diperlukan. Masing-masing pihak yang telah
menetapkan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan khusus
yang menjadi tanggung jawabnya harus menetapkan pula siapa
dan dari mana pelaksana kegiatan, berapa besar dana
dialokasikan dan sumber dananya, sarana dan prasarana apa
saja yang dialokasikan oleh bagaimana pengadaannya.
g. Melaksanakan Kerjasama
Sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, kegiatan-kegiatan
dilaksanakan. Kerap kali sebagai tanda dimulainya kegiatan-
kegiatan proyek kemitraan dilakukan semacam peresmian atau
pencanangan. Acara ini tidak sekedar bersifat seremoniaol, tetapi
yang penting adalah sebagai pengingat kembali atas kesepakatan-
16
kesepakatan yang telah dicapai dan peneguhan tekad untuk
memulai kerjasama (kemitraan).
5. Kiat-Kiat Bermitra
Kegiatan promosi kesehatan diselenggarakan melalui proses :
Pengkajian, Perencanaan, Pengerakan pelaksanaan, serta Pemantauan,
penilaian dan Pelaporan.
a. Phase pengkajian atau pemetaan masalah
Proses dimulai dari pengkajian kualitas hidup, masalh kesehatan,
masalah perilaku, faktor penyebab, sampai keadaan internal dan
external, Output phase pengkajian ini adalah : pemetaan masalah
perilaku, penyebabnya, dll.
17
Proses dimulai dari pengkajian kualitas hidup, masalh kesehatan,
masalah perilaku, faktor penyebab, sampai informasi tentang derajat
kesehatan juga dapat dilihat dari data sekunder (data penyakit di
Puskesmas).
f. Phase Perencanaan
Output phase ini adalah rumusan rencana, dan yang terpenting
adalah rumusan tujuan (yaitu rumusan peningkatan perilaku yang
diinginkan, setelah mengkaji fakta perilaku, faktor-faktor internal
dan external), dan rumusan kegiatan untuk melakukan intervensi
terhadap faktor penyebab, yang diinventarisir dan disusun dalam
kegiatan yang berurutan.
18
h. Phase Pemantauan
Fokusnya pada pemantauan pra pelaksanaan dan pada pelaksanaan :
apabila ada penyimpangan segera dilakukan perbaikan (koreksi).
i. Phase penilaian
Fokusnya pada perbaikan rencana. : perlu dilihat keseluruhan
komponen : rumusan tujuan, jenis kegiatan intervensi, dll.
j. Phase pelaporan
Adalah pelaporan keseluruhan proses dan komponen, termasuk
tujuan yang dicapai, kegiatan yang dilakukan, sumber daya yang
dipergunakan, dll.
19
a. Indikator Input
b. Indikator Proses
Tolok ukur keberhasilan proses dapat diukur dari indikator
sebagai frekuensi dan kualiatas pertemuan tim atau secretariat
sesuai kebutuhan. Hasil evaluasi terhadap proses nilai berhasil,
apabila tolok ukur tersebut terbukti adanya yang dilengkapi
dengan agenda pertemuan, daftar hadir dan notulen hasil
pertemuan.
c. Indikator Output
d. Indikator Outcome
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemitraan dapat disimpulkan berhasil jika banyaknya mitra yang
terlibat, sumberdaya (3M) tersedia (input), pertemuan-pertemuan,
lokakarya, kesepakatan bersama, seminat (proses), terbentuknya
jaringan kerja, tersusunnya program dan pelaksanaan kegiatan bersama
(output), membaiknya indikator derajat kesehatan (outcome).
B. Saran
1. Dapat dikembangkannya model promosi kesehatan yang
terintegrasi antara praktik kebidanan dengan basis riset ilmiah.
21
2. Mengenalkan model promosi kesehatan dalam kebidanan.
3. Meningkatkan proses berpikir kritis dan pengorganisasian
pengembangan kesehatan masyarakat
4. Meningkatkan jejaring dan kemitraan dengan masyarakat dan
sektor terkait.
22
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2006, Kemitraan Dan Peran Serta, promosi kesehatan online,
mailto: webmaster@ promokes.qo.id.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan,
Rineka Cipta, Jakarta.
WHO, 2000, Chalenges And Opportunities For Partnership In Health
Development, Geneva
23