Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
lebih dari satu miliar orang, terutama kaum miskin pedesaan di negara
berkembang. Sekitar seprtiga dan populasi dunia terinfeksi dengan setidaknya satu
menginfeksi 800 juta orang, trichuris trichiura 600 juta, cacing tambang 600 juta
dan menghasilkan hingga 135.000 kematian setiap tahunnya. Kasus infeksi cacing
ini telah diklasifikasikan menjadi kasus yang sering diabaikan dalam masyarakat.
tropis dan subtropis di negara berkembang karena kebersihan yang buruk dan
diwilayah pasifik barat, diikuti oleh asia tenggara dan afrika (kannegati et
Dampak dari infeksi cacing ini pada manusia, dapat menganggu status
pirantel pamoate dan mebendazole merupakan obat pilihan pertama yang dapat
ini di masyarakat tidak terkontrol bahkan telah di jual bebas di pasaran tanpa
harus menggunakan resep dokter. Selain itu obat-obat sintetis tersebut mempunyai
Pirantel pamoat dapat menyebabkan keluhan saluran cerna, demam, dan sakit
kepala serta penggunaanya yang terbatas pada ibu hamil, anak-anak, dan pasien
muntah, diare, dan sakit perut serta mempunyai efek teratogenik, sehingga tidak
dilakukan dari jam dahulu jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-
obat pada penyakit cacingan adalah ketepeng cina. Tanaman ketepeng cina (Casia
alata L.) dipercaya oleh masyarakat sebagai obat cacing, sariawan, sembelit,
ketepeng cina diduga disebabkan oleh senyawa aktif saponin yang menghambat
kerja enzim kholinesterase sehingga cacing akan mengalami paralisis spastik otot
yang dilakukan kuntari (2008) dan lasut et al (2012) memperlihatkan adanya efek
antihelmintik dari tanaman ini, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut terhadap daya antihelmintik ekstrak etanol daun ketepeng cina ini, atas
dasar tersebut kami ingin melakukan penelitian ini agar informasi mengenai efek
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
ekstra etanol dan ketepeng cina (cassia alata L) terhadap persentasi kematian
D. Manfaat Penelitian
1. manfaat teoritis :
antihelmintik.
2. manfaat aplikatif
Ekstrak etanol daun ketepeng cina (cassia alata L.) diharapkan dapat
BAB II
LANDASAN TEORI
A. tinjauan pustaka
a. Taksonomi
Subkingdom : Metazoa
Filum : Nemathelminthes
Kelas : Nematoda
Bangsa : Ascaridia
Superfamili : Ascaridoidea
Famili : Ascarididae
Marga : Ascaris
b. morfologi
mempunyai hospes tunggal yaitu manusia. Cacing betina mempunyai ukuran lebih
6
besar dari cacing jantan. Cacing betina mempunyai panjang 20-35cm dan lebar
0,3-0,6cm, sedangkan cacing jantan mempunyai panjang 15-30cm dan lebar 0,2-
sehari, terdiri atas telur yang dibuahi dan tidak dibuahi. Ukuran telur cacing ini
mempunyai ukuran yang kecil yaitu panjang 60-70 µm dan lebar 40-50 µm
tidak berinti yang disekresikan oleh epitel yang berada di permukaan tubuh
cacing. Permukaan dari cacing ini lembut, lurik, dan terdapat duri-duri halus.
Kutikula tersusun atas kolagen dan sejumlah kecil karbohidrat dan lipid.
merupakan zat metabolism aktif yang dikeluarkan oleh permukaan cacing. Setelah
pencernaan yang dibantu oleh kelenjar yang berada pada eosophagus yang
Absorbsi substansi makanan yang terjadi dibagian mid-gut yang dilapisi oleh
merupakan satu-satunya hospes dari spesies ini. Masuk ke tubuh manusia dalam
7
bentuk telur infektif yang kemudian sampai ke usus halus manusia dalam bentuk
berkembang menjadi bentuk yang infektif dalam lingkungan yang sesuai. Telur
infektif ini akan masuk dan menetas di usus manusia. Larvanya akan menembus
dinding usus halus ke pembuluh darah atau saluran limfe, lalu dialirkan ke
selanjutnya melewati bronkiolus dan bronkus sampai ke trakea. Dari trakea larva
tertelan sampai berkembang menjadi cacing yang siap bertelur diperlukan waktu
kurang lebih 1-3 bulan batuk dan menyebabkan larva masuk ke eosofagus, lalu
Dasar dari patologi dan gejala yang terjadi pada kasus infeksi cacing
ini adalah efek dari : a) respon imun hospes; b) efek dari migrasi larva; c) efek
mekanis dari cacing dewasa ; dan e) defisiensi nutrisi akibat keberadaan cacing
1) Early phase
Fase ini terjadi setelah 4-16 hari telur infektif masuk ke dalam tubuh,
saluran nafas. Gejala lain yang mungkin timbul adalah : a) demam; b) batuk tidak
2) Late phase
Fase ini terjadi 6-8 minggu telur infektif masuk ke dalam tubuh,
cacing yang berada di saluran cerna. Gejala lain yang mungkin timbul pada fase
ini adalah : a) keluarnya cacing lewat mulut, hidung, atau anus; b) nyeri yang
a. Taksonomi
Kingdom : Animalia
Filum : Nemathelminthes
Kelas : Nematoda
Bangsa : Ascaridida
9
Superfamili : Ascaridoidea
Famili : Ascarididae
Marga : Ascaris
b. Morfologi
memiliki tiga buah bibir pada mulutnya. Dua buah bibirnya terletak di bagian
dorsal. Cacing jantan memiliki panjang sekitar 15-31 cm dan lebarnya 2-4mm.
Sedangkan cacing betina panjangnya 20-49 cm dan lebarnya 3-6mm (Roberts dan
Janovy,2005)
infektif akan tertelan dan menetas menjadi larva. Larva cacing ini tidak
tetapi hanya transit sebentar pada usus halus dan melakukan penetrasi pada
mukosa caecum dan colon bagian atas. Kemudian cacing ini terakumulasi di hati
morfin dari tubuh Ascaris suum, yang dapat memengaruhi sistem imun hospes,
dan penelitian oleh Butkus et al. (2011) mengenai inaktivasi ascaris suum oleh
10
asam lemak rantai pendek. Hal ini disebabkan karena lebih mudah untuk
perbedaan morfologi antara ascaris suum dan ascaris lumbricoides, namun sejauh
ini tidak ada perbedaan fisiologi yang ditemukan (Butkus et al., 2011)
c. Siklus hidup
ascari suum memiliki hospes utama yaitu babi, tetapi bisa juga hidup
dalam tubuh sapi, unggas, domba, anjing, bahkan ditemukan kasus yang
Siklus hidup cacing ini terbagi menjadi dua fase yakni fase eksternal
(diluar tubuh ternak) dan internal (di dalam tubuh ternak). Siklus hidup cacing
3. Cassia alata, L.
a. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivision : Spermatphyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
11
Subkelas : Rosidae
Ordo : fabales
Keluarga : fabaceae
Genus : Cassia L
b. Morfologi
2011)
kecil, berbentuk kerucut panjang yang terus tumbuh lurus ke arah bawah. Sistem
12 baris, mempunyai anak daun yang kau dengan panjang 5-15 cm, lebar 2,5-9
cm, ujung daunnya tumpul dengan pangkal daun runcing dan serat daun rata.
Pertulangan daunnnya menyirip dengan tangkai anak daun yang pendek dengan
2011)
ketapeng cina merupakan buah polong, panjang dapat mencapai 18cm dan lebar
±2,5 cm. Buah ketapeng cina pada saat ini masih mda berwarna hijau, namun
pada saat sudah tua warnanya menjadi hitam kecoklatan (Wijayakusuma et al,
1993)
flavonoida dan anthraquinone glycosides (Singh., et al, 2013). Selain itu juga
protein. Denaturasi protein adalah sebuah proses dimana protein atau asam
13
beberapa tekanan eksternal atau senyawa. Jika protein dalam sel hidup denaturasi,
sel. Denaturasi protein ini akan menyebabkan kematian pada cacing dengan
yang ada dalam daun ketepeng cina adalah tanin. Tanin merupakan senyawa
adalah karena adanya pengikatan tanin pada protein bebas dalam saluran
menyebabkan kematian pada cacing dengan keadaan flasit (lemas) (Mulla et al,
2010).
Menurut indriani (2007), senyawa saponin yang juga ada pada daun
ketapeng cina dapat menyebabkan iritasi selaput lendir pada permukaan tubuh
cacing karena saponin bersifat hemolisis dan hidrolisis. Iritasi pada selaput lendir
cacing.
penyaringan maserat pertama dan seterusnya. Pelarut bisa berupa eter, etanol,
Pelarut etanol adalah pelarut polar yang universal untuk menarik zat-
zat aktif dalam tanaman. Pada penelitian tentang ekstrak etanol rimpang bangle
al, 2003)
Begitu juga hasil dari hasil penapisan fitokimia ekstrak etanol bunga
B. kerangka Pemikiran
2. berikatan dengan
glikoprotein pada kutikula
dari parasit
Menganggu proses
penyerapan
makanan