Professional Documents
Culture Documents
b. Prosedur tindakan
1) Arteri yang sering digunakan adalah arteri radialis atau brakhialis.
2) Lakukan pemeriksaan Allen test dengan cara membendung arteri radialis dan
ulnaris secara terus menerus, kemudian dibuka kembali. Jika tangan cepat kembali
dari warna pucat ke warna merah muda menandakan aliran arteri patent (Tes Allen
positif).
3) Lakukan hiperekstensi dan rotasi keluar pada tangan yang akan diambil
4) Hiperekstensi bisa digunakan dengan gulungan handuk.
5) Untuk arteri brakhialis, hiperekstensi dilakukan pada siku.
6) Lakukan aspirasi 1 ml heparin ke dalam syringe, sehingga dasar syringe basah
dengan heparin, kemudian kelebihan heparin dibuang melalui jarum, dilakukan
dengan perlahan sehingga pangkal jarum penuh dengan heparin dat tidak ada
gelembung udara.
7) Lakukan palpasi arteri radialis atau brakhialis dengan jari tengah dan jari telunjuk,
temukan titik maksimum denyutan, lakukan desinfesksi dengan kapas alkohol.
8) Masukkan jarum secara perlahan di area dengan pulsasi penuh, untuk
memudahkan jarum dimasukkan dengan sudut 45-90 derajat dari kulit.
9) Jarum akan otomatis masuk kedalam arteri, darah secara perlahan akan naik di
dalam syringe, hal ini yang mengindikasikan bahwa darah yang diambil adalah darah
arteri. Bila dilakukan aspirasi secara paksa seperti pada syringe yang terbuat dari
plastik, maka belum tentu darah yang diaspirasi adalah darah arteri, sehingga akan
mengaburkan pemeriksaan.
10) Ambil darah sebanyak 5 ml, jarum dilepaskan dan petugas yang lain melakukan
penekanan pada daerah bekas penusukan (minimal 5 menit, dan 10 menit pada klien
yang mendapat terapi antikoagulan).
11) Keluarkan semua udara yang terdapat pada spuit dan pasang tutup jarum untuk
mencegah udara memasuki spuit. Putar syringe diantara telapak tangan untuk
mencampurkan heparin.
12) Syringe diberi label dan segera tempatkan dalam es atau air es, kemudian bawa ke
laboratorium.
13) Kirimkan sampel AGD dalam waktu 15 menit karena akan memberikan hasil
pengukuran yang terbaik.
7. Kepustakaan
▪ Price, Sylvia Anderson, Patofisiologi Buku I, 1994,EGC, Jakarta.
▪ Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Mdikal Bedah, edisi 8, 1997, EGC,
Jakarta.
▪ Doenges E. Marlynn, Rencana Asuhan Keperawatan , 2000, EGC, Jakarta.
▪ Gallo & Hudak, Keperawatan Kritis, edisi VI, 1997, EGC, Jakarta
▪ Noer Staffoeloh et all, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, 1999, Balai Penerbit
FKUI, Jakarta
▪ Heni Rokhaeni, dkk, BukuAjar Keperawatan Kardiovaskuler, 2001, Bidang Pendidikan
dan Pelatihan Pusat Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah Nasional ”Harapan Kita”,
Jakarta.