You are on page 1of 16

BAB V

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

A. Fungsi Nutrisi dalam Makanan


1. Karbohidrat
Karbohidrat terdapat pada beras, jagung, gandum, kentang,
ubi-ubian dan madu. Karbohidrat digunakan sebagai sumber energi
bagi tubuh. Setiap 1 gram karbohidrat dapat menghasilkan energi
sekitar 4 kilokalori atau 16,8 kilojoule.

Gambar 1 Sumber karbohidrat

Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah menjadi


guloksa. Karbohidrat yang berlebih akan disimpan dalam bentuk
glikogen dan lemak. Glikogen akan disimpan pada hati dan otot
sedangkan lemak akan disimpan di sekitar perut, ginjal dan bawah
kulit. Kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan penyakit
marasmus, yang ditandai dengan badan lemah, kurus, suhu tubuh
rendah, dehidrasi, mata cekung, semangat menurun, dan daya tahan
tubuh menurun.
Gambar 2 Penyakit marasmus

2. Protein
Protein berfungsi sebagai pembangun tubuh, pengganti sel-sel
yang rusak, dan pembentukan hormon dan enzim. Protein yang
berasal dari tumbuhan disebut protein nabati, seperti kedelai dan
kacang, sedangkan protein yang berasal dari hewan disebut protein
hewani, seperti daging, susu, telur, ikan dan keju.

Gambar 3 Sumber protein


Selama proses pencernaan, protein aakn diubah menjadi
pepton dengan bantuan enzim pepsin di dalam lambung, dan
kemudian diubah menjadi asam amino dengan bantuan enzim
tripsin di dalam usus halus. Sebanyak 1 gram asam amino dapat
menghasilkan energi sebesar 17 kilojoule. Kekurangan asupan
protein dapat menyebabkan penyakit kwashiorkor yang ditandai
dengan perut membesar, rambut kering dan rapuh, berat dan tinggi
badan tidak bertambah, dan infeksi terus-menerus akibat rusaknya
kekebalan tubuh.

Gambar 4 Penyakit kwashiorkor

3. Lemak
Lemak berfungsi sebagai cadangan energi dan pelarut vitamin
A, D, E, dan K. Lemak disimpan dalam jaringan bawah kulit. Setiap 1
gram lemak dapat menghasilkan energi sekitar 9 kilo kalori atau 28
kilojoule. Lemak yang berasal dari hewan disebut lemak hewani,
seperti lemak daging, mentega, susu, telur dan minyak ikan. Lemak
yang berasal dari tumbuhan disebut lemak nabati, seperti lemak dari
kelapa, kemiri, kacang, dan avokad.
Gambar 5 Sumber lemak

4. Vitamin
Vitamin berfungsi sebagai komponen organik enzim yang
disebut koenzim. Vitamin terbagi menjadi 2, yaitu vitamin yang larut
dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air.

Gambar 6 Sumber vitamin

Vitamin yang larut dalam lemak, yaitu vitamin A, D, E, dan K,


mempunyai sifat dapat disimpan lama di dalam tubuh. Vitamin yang
larut dalam air, yaitu vitamin B dan C, jika berlebihan akan dibuang
melalui urin. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan penyakit
avitaminosis.
Penyakit
Vitamin Sumber Fungsi
avitaminosis
A (retinol) Susu, mentega, Membantu sintesis Rabun senja
telur, minyak pigmen mata yang
ikan, hati, wortel menyerap cahaya
dan sayuran lain
B1 (tiamin) Ragi, daging, dan Koenzim dalam Beri-beri,
kecambah respirasi (pernafasan) kerusakan saraf,
seluler dan gangguan
jantung
B2 Hati, keju, telur
Gugus prostetik dari Peradangan
(riboflavin) dan susu enzim flavoprotein lidah, kerusakan
yang digunakan dalam mata, dan
respirasi seluler lemah badan
B7 (biotin) Daging, ragi, Bahan yang akan Pelagra
susu, jedelai dan diubah menjadi dermatitis, dan
bayam nikotinamida demensia
B9 (asam Sayuran, hati Sintesis koenzim pada Gangguan
folat) dan ginjal metabolisme asam sistem saraf
nukleat
B12 Hati, gandum, Pembentukan sel Anemia
(kobalamin) dan kacang darah merah pernisiosa
C (asam Jeruk, tomat dan Koenzim dan sintesis Sariawan dan
askorbat) cabai hijau kolagen skorbut
D Minyak ikan, Mengatur absorpsi Rakitis
hati, ikan kalsium dari sistem
pencernaan
E Kunign telur, Fungsi reproduksi dan Keguguran,
(tokoferol) daun selada, pembentukan sel kemandulan,
minyak sayuran darah merah dan kematian
dan kecambah embrio
K Bayam dan Sintesis protrombin Darah sukar
sayuran hijau (senyawa penting membeku
dalam pembekuan
darah)
5. Mineral
Mineral dibutuhkan secara terpisah meupun dalam bentuk
senyawa. Tiap mineral mempunyai peranan tertentu di dalam tubuh.
Mineral Sumber Fungsi
Kalsium Susu, keju, daging, Pembentukan sel darah
sayuran merah, kontraksi otot,
pembentukan tulang dan gigi
Besi Hati, sayuran hijau, Produksi hemoglobin
daging, dan kismis
Iodin Ikan laut dan garam Mengatur laju metabolisme
beryodium
Magnesium Sayuran hijau, Sebagai kofaktor(pembantu)
daging, dan kentang enzim pada metabolisme
karbohidrat
Fosforus Susu, daging, telur, Pembentukan tulang dan gigi
dan sayuran serta bagian dari ATP dan
asam nukleat
Kalium Pisang dan sayuran Pengiriman impuls saraf
Natrium Garam dapur dan Perambatan impuls saraf dan
sayuran menjaga keseimbangan
osmotik

6. Pengujian Bahan Makanan


Pengujian Alat uji Indikator
Amilum Larutan Lugol Warna biru tua
Protein Biuret Warna ungu
Etanol dan air Endapan putih
Lemak keruh
Kertas buram Transparan
Gula Fehling A dan B, lalu Warna oranye
dipanaskan
7. Nilai Gizi
Nilai gizi adalah banyaknya kalori yang terkandung dalam menu
makanan.

B. Sistem Pencernaan Manusia


Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan merupakan saluran yang dilalui
bahan makanan, yaitu :
Mulut → kerongkongan → lambung → usus halus → usus besar →
anus
Kelenjar pencernaan adalah organ yang mengeluarkan enzim untuk
membantu pencernaan makanan, yaitu kelenjar air liur (saliva),
lambung, usus halus, pankreas, hati.
Gambar 7 Bagian-bagian sistem pencernaan pada manusia

1. Mulut
Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar air liur
(saliva). Gigi terbentuk dari tulang gigi yang disebut dentin. Struktur
gigi terdiri atas mahkota gigi (terletak di atas gusi), leher (dikelilingi
gusi) dan akar gigi (tertanam dalam lekukan rahang). Mahkota gigi
dilapisi email yang berwarna putih. Akar gigi dilapisi semen yang
melekatkan akar pada gusi.
Ada 3 macam gigi manusia, yaitu :
- Gigi seri (incisor) → untuk memotong makanan
- Gigi taring (caninus) → untuk mengoyak makanan
- Gigi geraham (molar) → untuk mengunyah makanan.
Proses pencernaan makanan oleh gigi disebut pencernaan mekanis.
Gambar 8 Mulut dan gigi

Gambar 9 Kelenjar pencernaan pada mulut

Ada 3 kelenjar saliva pada mulut, yaitu kelenjar parotis,


sublingual, dan submandibula. Kelenjar saliva mengeluarkan air liur
yang mengandung enzim ptialin atau amilase untuk mengubah
amilum menjadi maltosa (zat gula). Pencernaan yang dibantu dengan
enzim disebut pencernaan kimiawi. Di dalam mulut, lidah
menempatkan makanan diantara gigi sehingga mudah dikunyah dan
menjadi lembek dan berbentuk bulat yang disebut bolus. Kemudian,
bolus didorong oleh lidah menuju faring.
2. Faring dan Esofagus
Tekak (faring) merupakan saluran yang memanjang dari
belakang rongga mulut sampai kepermukaan kerongkongan
(esofagus). Padda pangkal faring terdapat katup pernafasan disebut
epiglotis yang berfungsi untuk menutup ujung saluran pernafasan
(laring).

Gambar 10 Faring dan esofagus

Esofagus (kerongkongan) merupakan organ berbentuk tabung


lurus, berotot lurik dan berdinding tebal. Gerak kerongkongan
mendorong makanan kedalam disebut gerak peristaltik.
Gambar 11 Gerak peristaltik

3. Lambung
Otot lambung berkontraksi mengaduk-aduk bolus,
memecahnya secara mekanik dan mencampuirnya dengan getah
lambung yang mengandung HCl (membunuh kuman dan
mengaktifkan enzim renin), enzim pepsin (mengubah protein
menjadu pepeton) dan enzim renin (mengendapkan protein susu).

Gambar 12 bagian lambung manusia


Setelah proses pencerenaan kimiawi dalam lambung, bolus
berubah menjadi bahan kekuningan yang disebut kimus (bubur
susu). Kemudian kimus sedikit demi sedikit akan masuk kedalam usus
halus.
4. Usus Halus
Usus halus mempunyai tiga bagian, yaitu usus dua belas jari,
(duodenum), usus tengah (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).

Gambar 13 Bagian-bagian usus halus

Satu lubang pada duodenum menghubungkan duodenum


dengan saluran pankreas yang menghasilkan enzim tripsin
(memecah pepton menjadi asam amino), amilase (memecah amilum
menjadi maltosa), lipase (memecah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol) dan saluran empedu yang mengalirkan cairan empedu
untuk mengemulsikan lemak didalam duodenum.
Pencernaan selanjutnya di jejunum yaitu yang merupakan
pencernaan terakhir sebelum zat makanan diserap. Karbohidrat
menjadi glukose, protein menjadi asam amino dan lemak menjadi
asam lemak dan gliserol. Penyerapam zat-zat makanan terjadi di
ileum.
Dinding usus halus bagian dalam terdapat jonjot usus halus
(vili) yang banyak mengandung pembuluh darah kapiler dan
pembuluh getah bening, setiap jonjot terdapat tonjolan yang lebih
kecil (mikrovili). Vili dan mikrovili ini yang menyebabkan permukaan
usus halus sangat luas sehingga zat-zat makanan dapat terserap
dengan cepat.

Setelah zat-zat makanan terserap oleh dinding vili masuk ke


dalam kepembuluh darah kapiler kemudian akan diedarkan oleh
plasma darah keseluruh tubuh sampai ke sel-sel tubuh.
5. Usus Besar
Bahan makanan yang tidak terserap oleh usus halus akan
menuju usus besar. Usus besar terdiri atas usus buntu (appendiks),
usus yang menaik (ascending/asendens colon), bagian yang
mendatar (transverse/transversum colon), bagian yang menurun
(descending/desendens colon) dan berakhir pada anus.
Gambar 14 Usus besar

Usus besar berfungsi mengatur kadar air sisa makanan. Di


dalam usus besar terdapat banyak sekali mikroorganisme seperti
Escheirichia coli yang membantu proses pembusukan sisa makanan
yang tidak terpakai oleh tubuh, hasil pembusukan berupa feses /
tinja akan disimpan dalam rektum dan jika sudah penuh dikeluarkan
lewat anus.

C. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pencernaan


Gangguan sistem pencernaan dapat disebabkan oleh pola makan,
kebiasaan hidup, infeksi, maupun gangguan alat-alat dalam.
Beberapa gangguan yang terjadi dalam pencernaan makanan adalah
sebagai berikut :
1) Parotitis, disebut juga penyakit gondong. Penyakit ini
disebabkan oleh virus. Hal ini merupakan suatu kondisi, yaitu
terjadinya infeksi pada kelenjar parotis.
2) Xerostomia, kelainan yang menyebabkan produksi saliva
sedikit.
3) Gastritis, yaitu radang kronis yang terjadi pada lapisan mukosa
dinding lambung, penyebabnya karena makanan yang terkena
kuman atau kelebihan HCl.
4) Disfagia, adalah keadaan lambung yang rusak akibat alkohol
dan suatu racun tertentu.
5) Peritonitis, terjadi akibat peradangan yang terjadi pada selaput
perut.
6) Hepatitis, yaitu infeksi hati yang disebabkan oleh virus
hepatitis. Penyakit ini dapat menular melalui makanan atau
minuman, transfusi darah, hubungan seksual, pemakaian jarum
suntik lebih dari satu orang.
7) Apendisitis, penyebabnya karena adanya radang yang terjadi
pada usus buntu. Keadaan ini bisa disebabkan karena makanan
yang membusuk atau karena infeksi bakteri.
8) Konstipasi disebut juga sembelit, yaitu keadaan sulit buang air
besar pada seseorang. Ini bisa disebabkan karena penyerapan
air di dalam usus besar yang berlebih, sehingga feses menjadi
keras. Perasaan stres dan takut juga dapat memicunya.
9) Diare, penyakit ini diakibatkan oleh infeksi bakteri pada kolon
sehingga mengakibatkan gangguan pada penyerapan air,
akibatnya feses menjadi encer atau mencret.
10) Hemoroid, penyakit ini muncul karena pecahnya pembuluh
vena di daerah anus. Sembelit dapat memicu terjadinya
kelainan ini.
D. Menjaga dan Merawat Organ-organ Sistem Pencernaan
Beberapa tindakan untuk menjaga dan merawat organ-organ
sistem pencernaan, diantaranya sebagai berikut :
1. Menggosok gigi secara rutin saat akan tidur dan setelah
sarapan
2. Tidak mengkonsumsi makanan yang terlalu panas, dingin,
asin, asam, pedas, manis, dan keras
3. Minum air putih setelah bangun pagi
4. Makan sambil duduk dan tidak tergesa-gesa
5. Mengunyah makanan sebelum ditelan
6. Melakukan senam secara rutin untuk menguatkan otot-otot
perut
7. Berpuasa secara rutin untuk membuang racun-racun dalam
tubuh (detoksifiaksi)

You might also like