You are on page 1of 2

ANALISIS DATA

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka ketika katak normal diamati didapatkan
bahwa posisi kepala pada katak normal condong ke atas, kedua matanya membuka secara secara
normal, katak bergerak dengan normal, ketika kornea katak disentuh oleh kapas, maka katak
meresponnya dengan berkedip cepat. Jumlah frekuensi pernapasan pada katak normal adalah
70/menit. Ketika dilakukan percobaan keseimbangan dengan memutar papan, maka katak
langsung berbalik badan searah jarum jam, ketika papan dimiringkan maka respon katak adalah
kepala sedikit miring dan langsung berbalik badan. Cara berenang pada katak normal adalah
dengan bergerak aktif (alat gerak aktif dan normal), ketika diberi perlakuan dengan mencubit kaki
katak tersebut maka respon yang dihasilkan adalah dengan langsung menarik kakinya keatas.
Ketika kaki katak diletakkan pada air yang bersuhu kamar, maka kaki katak tidak bereaksi. Kaki
katak baru bereaksi ketika air dipanaskan dan mencapai suhu 420C. Begitu juga ketika kaki katak
dicelupkan pada air yang bersuhu 800C, maka respon katak adalah denagn langsung menarik
kakinya kaeatas dengan cepat. Dari respon katak tersebut, bisa dilihat bahwa sistem saraf katak
masih bekerja dengan normal ketika diberi suatu rangsangan sehingga dapat menimbulkan respon
yang cepat.

Ketika katak di dirusak otaknya dengan di single pith , maka posisi kepala katak sedikit
merunduk, kedua matanya sedikit menutup dan pergerakan katak sedikit lemah. Ketika kornea
mata katak disentuh dengan kapas, maka katak berkedip namun responnya sedikit lebih lambat
dari katak normal. Frekuensi pernapasan katak yang di single pith adalah 35/menit. Ketika
dilakukan percobaan keseimbangan dengan memutar papan, maka respon katak sedikit lebih
lambat daripada katak normal yaitu dengan badan dimiringkan lalu berbalik serta tangan mencoba
bergerak untuk berbalik. Ketika papan dimiringkan katak tidak bisa berbalik badan, tetapi tangan
dan kaki berusaha bergerak untuk membalikkan badan. Katak yang di single pit masih bisa
berenang namun kebanyakan hanya mengambang saja. Ketika kaki katak dicubit maka kaki katak
tidak bereaksi. Kaki katak bereaksi ketika diletakkan pada air yang telah mencapai suhu 460C dan
ketika kakinya diletakkan pada air bersuhu 800C maka respon katak sedikit lambat, kaki tidak
langsung ditarik keatas. Dari respon katak tersebut, bisa dilihat bahwa sistem saraf pusat pada
katak telah rusak saat dilakukannya single pith, sehingga respon yang dihasilkan labih lambat.
Ketika katak di double pith, maka kepala katak merunduk sejajar dengan tubuhnya, mata
katak lebih menutup daripada saat di single pith serta pergerakannya juga menjadi lebih lambat.
Ketika kornea mata katak disentuh menggunakan kapas, maka respon yang dihasilkan lebih lambat
daripada saat di single pith. Frekuensi pernapasan katak adalah 41/menit. Ketika dilakukan
percobaan keseimbangan dengan memutar dan memiringkan papan adalah katak tidak bereaksi
dan alat geraknya diam atau tidak merespon. Ketika katak diletakkan di akuarium, maka katak
tidak bergerak atau berenang, tubuh katak hanya mengambang di air saja. Ketika kaki katak
dicubit, kaki katak pun tidak bereaksi. Ketika air dipanaskan hingga suhu 490C, maka kaki katak
baru bereaksi dengan lambat. Begitu juga ketika diletakkan pada air bersuhu 800C, maka kaki
katak bereaksi namun dengan jeda yang lebih lama daripada saat di single pith. Lambatnya respon
katak yang di double pith ini dikarenakan adanya kerusakan sistem saraf pusat dan sumsum tulang
belakang (medulla spinalis), sehingga tubuh katak tidak bisa merespon atau respon berjalan sangat
lambat ketika diberikan suatu rangsangan.

You might also like