Professional Documents
Culture Documents
Spesifikasi Motor
Asinkron
Spesifikasi Motor
Asinkron
Keterangan:
1. Phase
2. Frekuensi
3. Daya
4. Tegangan Kerja
Motor
5. Arus
6. Power Factor
7. Efisiensi 1
8. Rpm 0
9. Kelas Isolasi
5. Arus: Menunjukkan besarnya arus nominal saat motor bekerja pada beban
penuh.
6. Power Factor atau cos phi didapat pada test motor pada beban penuh yang
akan berubah sesuai dengan besarnya motor memikul beban.
8. Rpm: besarnya jumlah putaran per menit saat motor bekerja normal.
0 Tidak ada proteksi Tidak ada proteksi khusus terhadap masuknya benda
(no protection) padat ked lama sistim peralaan
6 Anti debu Proteksi penuh terhadap debu yang sangat halus yang
dapat masuk ke dalam sistim alat
Starting System
Sistem starting adalah suatu sistem kelistrikan yang berkerja berdasarkan tenaga
elektromagnetik dan bertujuan untuk mempermudah dalam proses menghidupkan
motor, engine, ataupun peralatan elektronik lainnya.
Starting sistem juga memiliki peranan penting terhadap alat alat elektronik dan juga
perlu menjadi perhatian dikarenakan kesalahan pada saat starting dapat
mengakibatkan alat tersebut rusak / terbakar.
Starting Autotrafo
Ket :
kerja motor
Pada diagram daya disamping terdapat 3 buah kontaktor K1, K2 dan K3. K1 dan
K2 operasi dalam proses starting motor 3 phasa menggunakan auto trafo. Sedangkan K3
operasi pada tegangan kerja motor 3 phasa sesuai dengan name plate nya. Jadi yang harus
operasi pertama dari proses starting motor ini adalah K1 dan K2. K1 merupakan supply
tegangan dari auto trafo, sedangkan K2 merupakan hubungan belitan bintang dari auto trafo
tersebut. Jika hanya K1 saja yang bekerja tanpa operasi K2 maka auto trafo tersebut tidak
bisa menghasilkan output tegangan karena loop di trafo terbuka.
Ketika K1 dan K2 sudah operasi, maka supply tegangan ke motor 3 phasa bisa
diatur dengan merubah posisi tap trafo secara bertahap. Proses ini sama dengan menaikkan
tegangan supply motor 3 phasa secara bertahap sehingga arus asut motor 3 phasa bisa
diredam / tidak terlalu tinggi. Proses perpindahan dari tap auto trafo ini biasanya dilakukan
secara manual oleh operator motor walaupun tidak menutup kemungkinan jika dirancang
secara otomatis mengenai perpindahan tap auto trafo tersebut.
Auto trafo biasanya memiliki 3 posisi tap untuk setiap phasanya misalkan 80 %, 65
% dan 50 % sehingga karakteristik untuk startign motor 3 phasa bisa dilakukan dengan
menyesuaikan kondisi beban. Jika tegangan output auto trafo yang merupakan supply
motor sudah bisa membuat putaran motor di kisaran 80 % s/d 90 % maka boleh dilakukan
manufer perpindahan supply tegangan menjadi tegangan kerja motor dengan cara
membuka kontak dari kontaktor K2. Membukanya kontak dari kontaktor K2 merupakan
syarat bisa dioperasikannya kontaktor K3 sebagai supply tegangan motor sesuai tegangan
kerjanya, Dan beroperasinya kontaktor K3 harus otomatis membuat kontak dari kontaktor
K1 menjadi terbuka, sehingga supply tegangan motor tidak dipengaruhi lagi auto trafo.
DOL Starting adalah metode starting motor dengan memberikan tegangan penuh dari jala-
jala secara langsung. Starter jenis ini biasanya digunakan untuk motor -motor listrik yang
berukuran kecil atau penurunan tegangan saat motor dihidupkan (starting) tidak
diperlukan.
>> Pemberian tegangan pada motor langsung melalui hubungan operator melalui kontak
mekanik. Tidak ada hubungan kontrol otomatis untuk starter jenis ini.
>> Mechanical/Manual Operated DOL melewatkan jalur utama yang masuk ke motor
melalui switch. Kerugiannya pemasangan switch harus sedekat mungkin dengan motor
sehingga faktor kerugian tegangan bisa dihindari. DOL Starter jenis ini hanya digunakan
untuk motor-motor yang berkapastias kecil < 3kW.
1. Bor listrik
2. Mesin Freis
3. Mesin Bubut
Arus start: arus awal yang digunakan untuk menyalakan alat atau motor
pertama kali dan yang diteruskan ke dalam rangkaian.
Arus line: arus yang terdapat dalam rangkaian / arus yang berjalan dalam
rangkaian wye delta.
Arus fase: arus yang terdapat pada tiap-tiap resistor pada suatu rangkaian
saklar wye-delta
Tegangan line: tegangan antara fasa ke fasa yang terdapat dalam rangkaian
/arus yang berjalan dalam rangkaian.
Tegangan fase: tegangan antara fasa dan netral yang terdapat pada tiap-tiap
posisi/fase pada suatu rangkaian.
Pada sistem wye – delta, rangkaian wye (star) berfungsi untuk menurunkan arus
start pada motor. Pada rangkaian ini ujung – ujung fasanya dihubungkan menjadi
satu titik netral.
Nilai arus line, arus fasa, tegangan line, tegangan fasa pada rangkaian wye
● I line = I fasa
● V line = √3 V fasa
= 2 x 1/2√3 V fasa
V line = √3 V fasa
Pada sistem wye – delta, rangkaian delta berfungsi untuk menaikan / menormalkan
arus yang akan menuju ke motor. Pada rangkaian ini ketiga fasanya dihubungkan
sehingga membentuk segitiga.
● I line = √3 I fasa
● V line = V fasa
= 2 x 1/2√3 I fasa
I line = √3 I fasa
Aplikasi Rangkaian Wye-Delta
2. Conveyor
3. Escalator
Contoh Soal Rangkaian Wye Delta
Solusi: