Professional Documents
Culture Documents
Pelaksana :
Mengetahui, Pengusul,
Ketua Prodi T. Informatika
Menyetujui,
Kepala Lembaga Penelitian
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
PENDAHULUAN
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dao Huy Giap (2005): GIS
untuk evaluasi lahan budidaya udang, GIS dikembangkan untuk mengidentifikasi
dan memprioritaskan daerah yang paling cocok untuk budidaya udang. Studi ini
menunjukkan bahwa model evaluasi lahan berguna untuk mengidentifikasi daerah
yang cocok untuk budidaya udang dan untuk mengalokasikan lahan untuk
mendapatkan penghasilan yang efisien, konservasi yang efektif, dan pengelolaan
lahan yang berkelanjutan.
1.3.Batasan Masalah
Perumusalah masalah yang terpapar di atas diperoleh gambaran lingkupan
permasalahan yang begitu luas. Namun menyadari agar pembahasan sistem
yang diteliti tidak terlalu luas, maka peneliti perlu memberi batasan masalah
secara jelas dan terfokus.
a) Sistem Informasi Geografis (SIG) ini menyajikan informasi data spasial
dan pengolahan citra sebagai media pendukung informasi lahan secara
statis dengan peta hasil digitasi dari peta RT RW kabupaten Tuban.
b) Alternatif lahan untuk informasi lahan pertanian melingkupi lahan
sawah dan tegalan yang diperuntukkan komoditas pertanian tanaman
pangan.
c) Sistem Informasi Geografis (SIG) ini menyajikan informasi data spasial
dengan lingkup batas administrasi Kecamatan dan batas masing-masing
Desa.
d) Sistem Informasi Geografis ini menyajikan informasi tabel dan grafik
yang digunakan sebagai pengambilan informasi Untuk Analisa
Kebijakan Bidang Pertanian.
Tujuan penelitian ini agar dapat menyajikan informasi data spasial, tabel
dan grafik sebagai referensi informasi untuk menganalisa dan merencanakan
kebijakan bidang Pertanian pada Dinas Pertanian khususnya bidang Tanaman
Pangan di Kabupaten Tuban.
1.5.Manfaat peneilitian
1. Sebagai bahan persiapan dan acuan merealisasikan perencanaan maupun
target yang akan di capai dalam meningkatkan produktifitas komoditas
tanaman pangan dan memaksimalkan pemanfatan lahan pertanian pangan
pada Dinas Pertanian khususnya bidang Tanaman Pangan di Kabupaten
Tuban.
2. Dengan arti luas, data hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya
oleh Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Tuban dalam
menyusun rencana kebijakan lahan pertanian sesuai Rencana dan Strategi
yang telah ada.
3. Bahan pembanding bagi peneliti lain yang studi dalam bidang pemetaan
lahan petanian di Kabupaten Tuban.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.4 Pmapper
Pmapper merupakan salah satu framework atau tool yang dapat
digunakan untuk membangun aplikasi pemetaan (SIG) yang berbasiskan layanan
web. Framework ini telah dikembangkan oleh DM Solutions Group dengan
tujuan untuk menghasilkan lingkungan kerja yang sangat customizable dan
adaptable dalam pendistribusian dan pengelolaan aplikasi-aplikasi web-mapping.
2.6 MapServer
MapServer adalah sebuah lingkungan pengembangan bersifat sumber
terbuka (open source) untuk pengembangan aplikasi internet yang
memungkinkan pengolahan spasial. Bisa dijalankan sebagai sebuah program
CGI atau melalui Mapscript yang mendukung beberapa bahasa pemrograman.
MapServer dulunya dikembangkan oleh Universitas Minnesota. MapServer
asalnya dikembangkan dengan dukungan NASA, yang membutuhkan sebuah
cara untuk membuat citra satelit mereka bisa tersedia untuk umum. (Vatsavai:
2006).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Seperangkat komputer
Quantum GIS 1.8.0 sebagai Pengolah Peta dan data spasial
MS4W 3.0.6 sebagai Webgis Server
pmapper-4.3.1 sebagai Framework Webgis
PHP 5.4.0 Sebagai bahasa pemrograman webnya
PostgreSQL 9.0 dan Postgis sebagai database
Gambar 3.2 Legenda Peta Pola Ruang RTRW Kab. Tuban (BAPPEDA Tuban)
(Sumber : Peta Rencana Pola Ruang RTRW Kab. Tuban, 2012)
b. Metode Kepustakaan
Metode ini digunakan untuk mencari data hasil produksi, luas panen,
penggunan lahan dan komoditas tanaman pangan dari tahun 2010 sampai tahun
2012 serta data lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini. Beberapa
datanya adalah sebagai berikut :
Tabel. 1
Lahan Sawah
Mencakup sawah pengairan, tadah hujan, sawah pasang surut, rembesan,
lebak dan sebagainya.
Tanaman Pangan adalah tanaman bahan makanan dalam produksi. Berikut ini
adalah jenis tanaman pangan, tanaman sayuran dan Buah-Buahan semusim yaitu
sebagai berikut :
Tabel. 2
Klasifikasi Produksi Tanaman
b. Data Spasial
Penggunaan data spasial untuk menggambarkan lahan pertanian
tanaman pangan dalam bentuk polygon dan line untuk menggambarkan
bataswilayah kecamatan maupun desa di Kabupaten Tuban. Objek ini
diperoleh dari hasil georeferensing, digitasi dan geoprosesing dari peta
pola ruang RTRW BAPPEDA dengan menggunakan perangkat lunak
Quantum GIS 1.8.0 sehingga menjadi peta yang mempunyai koordinat
sesuai keadaan sebenarnya dan menghasilkan proyeksi UTM.
c. Data Atribut
Data atribut adalah data yang menjelaskan tentang detail spasial. Data
yang akan ditampilkan berupa data nama kecamatan, desa, luas lahan,
ketinggian tanah, nama lahan dan penggunaan lahan. Atribut pada masing-
masing data tersebut akan dijelaskan pada kamus data. Pengguna dapat
melihat data atribut dari peta dengan mengklik line dan polygon tersebut,
jika pengguna mengklik line dan polygon maka akan menghasilkan
informasi field-field data yang ditampilkan secara otomatis.
3.2.5 Pengujian
Pada tahapan ini mencakup koreksi dari berbagai error yang tidak
ditemukan pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan atas implementasi unit sistem
dan pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan-persyaratan baru
ditambahkan. Pada tahap ini disarankan ada dua tahap review yang harus
dilaksanakan. Review pertama dilaksanakan pada saat yang tidak terlalu lama
setelah penerapan sistem, dimana proyek tim masih ada dan masing-masing
anggota masih segar untuk mengingat sistem yang mereka buat. Review
berikutnya dapat dilakukan kira-kira setelah semester pertama sistem berjalan,
tujuannya untuk meyakinkan apakah sistem tersebut sudah berjalan sesuai dengan
tujuan semula atau masih adakah perbaikan dan penyempurnaan yang harus
dilakukan.
BAB IV
Gkatzoflias, D., Mellios, G., Samaras, Z., (2013). Development of a web GIS
application for emissions inventory spatial allocation based on open
sources of software tools, Journal of Computers & Geosciences, 52,
21–33.
Jansen, B. J., Ciamacca, C. C., & Spink, A. (2008). An analysis of travel
searching on the web. Journal of Information Technology and
Tourism, 10,101-118.
Chang, Grace, Canedy, L. (2011). Web-based GIS in tourism information search:
Perceptions, tasks, and trip attributes. Journal of Tourism
Management, 32, 1435-1437.
Indraprahasta, G. S., (2013). The potential of urban agriculture development in
Jakarta, Journal of Procedia Environmental Sciences, 17, 11 – 19.
Beatly T. Green urbanism: Learning from European cities.1st ed. Washington
DC: Island Press; 2000.
Dao, H. G., Yang ,Y., Amararatne Y., (2005). GIS for land evaluation for shrimp
farming in Haiphong of Vietnam, Journal of Ocean & Coastal
Management, 48, 51–63
Nyerges, T., (2009). Gis and Society, University of Washington, Seatle, WA,
USA.
Zhang, N., Runquist, R., Schrock, M., Havlin, J., Kluitenburg, G., Redulla, R.,
(1999). Making GIS a versatile analytical tool for research
inprecision farming, Journal of Computers and Electronicsin
Agriculture, 22, 221–231.
Simao, A., J.Denshamd, P., Mordechai Haklay, (2009). Web-based GIS for
collaborative planning and public participation: An application to the
strategic planning of wind farm sites, Journal of Environmental
Management, 90, 2027–2040.
Kubelaborbir, H., Yarangga, K., (2010). Zona Agreokologi Kabupaten Keerom
Provinsi Papua Berdasarkan Pendekatan Sistem Informasi Geografis
(SIG), Journal Agrikultura, 21(1), 77-84.
R. R. Vatsavai, S. Shekhar, T. E. Burk, S. Lime, (2006). Umn mapserver: A high
performance, interoperable, and open source web mapping and geo-
spatial analysis system, Geographic Information Science, pp. 400-
417.
BPS, 2013. Tuban Dalam Angka 2013. Tuban: Badan Pusat Statistik Tuban.
Wayan, I Nuarsa, 2005. Belajar Sendiri Menganalisis Data Spasial dengan
Arcview GIS 3.3 Untuk Pemula. Jakarta : PT. Media Komputindo