Perbandingan khasiat aroma-akupresur test, post-test dan post test-tiga minggu,

dan aromaterapi untuk pengobatan dan HRV digunakan dalam pre-test, post
agitasi demensia terkait test dan post test-tiga minggu serta setiap
minggu selama intervensi empat minggu.

Abstrak
Hasil: CMAI skor secara signifikan lebih
Latar Belakang: Salah satu gejala yang
rendah pada aroma-akupresur dan
paling umum diamati pada pasien dengan
aromaterapi kelompok dibandingkan
demensia adalah agitasi, dan beberapa
dengan kelompok kontrol di pos-test dan
perawatan non-farmakologis telah
post-tiga minggu penilaian. aktivitas saraf
digunakan untuk mengendalikan gejala ini.
simpatik adalah secara signifikan lebih
Namun, karena keterbatasan dalam
rendah pada minggu keempat dalam
desain penelitian, manfaat perawatan non-
kelompok aroma-akupresur dan pada
farmakologis hanya telah ditunjukkan
minggu kedua di aromaterapi kelompok,
dalam kasus-kasus tertentu. Tujuan dari
sedangkan aktivitas saraf parasimpatis
penelitian ini adalah untuk
meningkat dari minggu kedua hingga
membandingkan aroma-akupresur dan
minggu keempat di Kelompok aroma-
aromaterapi sehubungan dengan
akupresur dan pada minggu keempat
pengaruhnya terhadap agitasi pada pasien
dalam kelompok aromaterapi.
dengan demensia.
Kesimpulan: Aroma-akupresur memiliki
efek lebih besar dari aromaterapi agitasi
Metode: Dalam studi eksperimental ini,
pada pasien dengan demensia. Namun,
para peserta secara acak ditugaskan untuk
agitasi ditingkatkan pada kedua kelompok,
tiga kelompok: 56 pasien termasuk dalam
yang memungkinkan pasien dengan
kelompok aroma-akupresur, 73 pasien
demensia untuk menjadi lebih santai. Studi
dalam kelompok aromaterapi, dan 57
masa depan harus terus mengkaji manfaat
pasien dalam kontrol .Kelompok yang
dari aroma-akupresur dan aromaterapi
menerima rutinitas sehari-hari seperti biasa
untuk pengobatan agitasi pada pasien
tanpa intervensi. The Cohen-Mansfield
demensia. pendaftaran sidang: ChiCTR-
Agitasi Inventory (CMAI) skala dan
TRC-14004810; Tanggal pendaftaran:
variabilitas detak jantung Indeks (HRV)
2014/06/12
yang digunakan untuk menilai perbedaan
agitasi. The CMAI digunakan dalam pre-
Kata kunci: Demensia, Agitasi, Aroma- tidak mengukur parameter fisiologis terkait
akupresur, aromaterapi dengan agitasi, yang melemah bukti
mereka mendukung
Latar Belakang
efek pengobatan non-farmakologis.
Agitasi adalah salah satu gejala yang
Namun, menurut beberapa penelitian, sulit
paling umum diamati pada pasien
tidur dan agitasi yang terkait dengan
demensia. Agitasi mencakup tindakan-
tingkat aktivitas saraf simpatik [8].
tindakan fisik dan verbal tidak pantas yang
Ketika sistem saraf simpatik hiperaktif,
menyebabkan masalah bagi anggota
mengakibatkan peningkatan kadar
keluarga dan pengasuh dan bahkan dapat
katekolamin plasma, kemampuan kognitif
menyebabkan hilang kerja dan beban
yang lebih rendah, dan kelelahan kognitif
keuangan lainnya. antipsikotik memiliki
yang lebih tinggi, beberapa konsekuensi
umumnya efektif untuk pengobatan
terjadi termasuk tekanan darah tinggi,
psikosis dan agitasi pada pasien dengan
agitasi, dan aritmia [9], serta
demensia. Namun, sejumlah efek samping
penghambatan potensi aktivitas saraf
yang berhubungan dengan obat-obatan ini
parasimpatis. Sebaliknya, ketika sistem
memiliki meningkat, dan serebrovaskular
saraf parasimpatis diaktifkan, tekanan
efek samping, termasuk stroke, telah
darah dan penurunan denyut jantung.
dicatat pada pasien usia lanjut dengan
kebanyakan sebelumnya penelitian telah
demensia mengambil generasi pertama
dibatasi oleh ukuran sampel yang kecil.
atau generasi kedua obat antipsikotik [1].
Sebagai contoh, sistematis review oleh
Dibandingkan dengan farmakologi
Lee, Shin, dan Ernst adalah tidak dapat
perawatan, pengobatan non-farmakologis,
mengukur efek dari pengobatan
seperti akupresur dan aromaterapi, telah
akupunktur pada penyakit Alzheimer (AD)
diperbaiki agitasi dan gangguan kognitif
karena sampel kecil Ukuran terkait dengan
pada pasien demensia [2-4]. perawatan
uji coba terkontrol secara acak (RCT)
non-farmakologis adalah non-invasif,
[10]. Oleh karena itu, uji klinis di masa
memiliki efek samping yang lebih sedikit
depan harus mengikuti prosedur standar
dan lebih aman untuk digunakan [5].
dan termasuk ukuran sampel yang cukup.
Meskipun ilmuwan medis dari berbagai
Aromaterapi telah banyak diterapkan
latar belakang telah menggunakan
untuk mengobati agitasi pada pasien
akupresur dalam studi mereka untuk
demensia. Penyerapan minyak esensial
meringankan gejala seperti sebagai agitasi
melalui pemberian transdermal atau
dan sulit tidur [6,7], studi ini melakukan
inhalasi dapat mengaktifkan sistem saraf
otonom dan menginduksi reaksi dari
sistem limbik dan hipotalamus [11].
Demikian, oooperawatan ini akan
memfasilitasi perasaan relaksasi dan
menurunkan agitasi pada pasien dengan
demensia. warna lembayung muda
dan balm lemon adalah dua minyak
esensial umum yang digunakan dalam
aromaterapi, dan penelitian menunjukkan
bahwa tanaman memiliki kualitas
menenangkan dan santai, mempromosikan
tidur yang sehat [12,13], memperbaiki
agitasi, dan meningkatkan kualitas hi4dup
pada pasien demensia. Namun, mirip
dengan studi sebelumnya pada akupresur,
rute eksperimental studi termasuk sampel
kecil dan beberapa parameter fisiologis
objektif, yang menyebabkan kesulitan
dalam interpretasi hasil [14]. Oleh karena
itu, tujuan ini penelitian adalah untuk
melakukan uji klinis yang ketat untuk
mengeksplorasi kemampuan potensi
aroma-akupresur dan aromaterapi untuk
meningkatkan agitasi pada pasien
demensia, dengan tujuan menghasilkan
sebuah protokol sederhana dan
nonintrusive yang bisa diberikan kepada
pengasuh.
metode
peserta Untuk studi eksperimental ini,
peserta direkrut dari 6 lembaga yang
mengkhususkan diri dalam perawatan
pasien demensia di Taiwan. Lembaga-
lembaga ini termasuk tiga rumah pensiun
untuk veteran dan perawatan jangka
panjang-tiga
fasilitas. Kami dihasilkan urutan alokasi
berdasarkan sifat dari lembaga yang
digunakan stratified sampling untuk
menempatkan enam lembaga menjadi dua
kategori, yaitu rumah veteran dan fasilitas
perawatan jangi5ka panjang dan diadopsi
prinsip alokasi yang sama untuk
mengkodekan dua kategori masing-
masing. Setiap kali, sebuah lembaga di
veteran rumah secara acak ditugaskan
untuk aromaacupressure, aromaterapi, atau
kelompok kontrol dan begitu sebuah
institusi di fasilitas perawatan jangka
panjang. Penelitian Asisten dibutakan
dengan prosedur tugas dan Hasil alokasi.
Data dikumpulkan dari bulan Februari 1,
2012 hingga 31 Mei 2013, dan kriteria
inklusi berikut digunakan: (i) memenuhi
standar DSM-IV untuk demensia
didiagnosa oleh psikiater atau ahli saraf;
(Ii) mencetak 35 atau di atas pada bentuk
panjang dari CohenMansfield Agitasi
Inventory (CMAI), yang didefinisikan
sebagai agitasi parah; (Iii) diharapkan
untuk hadir di fasilitas perawatan jangka
panjang setiap hari Senin sampai Jumat
selama periode penelitian; dan (iv) tidak
memiliki kulit yang rusak atau infeksi di
sekitar titik akupuntur. Menurut analisis
G-kekuatan 3.0, total sampel ukuran 108
diperlukan bila α = 0,05, dan ukuran efek
is.25, yang akan menghasilkan kekuatan
of.80 dengan tiga kelompok dan tiga
pengukuran ulang. Penelitian ini disetujui
oleh dewan peninjau penuh Kota Taipei
Rumah Sakit Institutional Review Board
(IRB) (No. TCHIRB-1.000.912). Selama
perekrutan, penelitian tujuan dan prosedur
yang menjelaskan kepada kepala
lembaga dan anggota keluarga dari para
peserta sebelum bentuk informed consent
ditandatangani.
intervensi
The Baihui (GV 20), Fengchi (GB 20),
Shenmen (HT 7), Neiguan (PC 6), dan
Sanyinjiao (SP 6), titik-titik akupunktur
yang digunakan dalam protokol aroma-
akupresur untuk mengobati agitasi [15].
Waktu operasi di masing-masing protokol
terdiri berikut: (i) setiap acupoint ditekan
selama 2 menit dengan 2,5% minyak
lavender dan (ii) latihan pemanasan adalah
selesai selama 5 menit. Durasi setiap
protokol adalah tidak lebih dari 15 menit,
dan setiap protokol dilakukan sekali per
hari selama lima hari per minggu selama
empat minggu total. Untuk kelompok
aromaterapi, 2,5% minyak lavender adalah
diterapkan di lima titik akupuntur dengan
waktu operasi yang sama seperti kelompok
aroma-akupresur. Pada kelompok kontrol,
rutinitas perawatan sehari-hari terus seperti
biasa tanpa intervensi.
Instrumen
Bentuk panjang CMAI, yang terdiri dari
29 jenis perilaku masalah dan memberikan
skor yang berkisar dari 1 (tidak pernah
terjadi) ke 7 (terjadi beberapa kali per
jam), adalah digunakan untuk melacak
frekuensi perilaku masalah dalam satu
Minggu [16]. Lin sebelumnya telah
menggunakan versi Cina dari CMAI dan
meningkatkan reliabilitas dan validitas
[17] skala ini. Oleh karena itu, versi Cina
digunakan untuk mengukur agitasi pada
pasien demensia. Sebuah variabilitas
denyut jantung (HRV) analyzer (8Z11,
Nikmati Research Inc, Taiwan) [18]
digunakan untuk memperoleh,
menyimpan, dan memproses
elektrokardiogram (EKG) sinyal. Rendah
persentase frekuensi (LF%) dan frekuensi
tinggi rendah (LF / HF) rasio frekuensi
yang digunakan untuk mewakili aktivitas
saraf simpatik, dan frekuensi tinggi (HF)
adalah digunakan untuk mewakili aktivitas
saraf parasimpatis.
prosedur penelitian
Dalam pre-test, asisten riset bertanggung
jawab untuk menyelesaikan CMAI dan
HRV. The HRV digunakan untuk
mengukur waktu dalam pre-test dan setiap
minggu selama intervensi empat minggu
setelah pre-test. Setelah selesai intervensi,
data dari pos-test dan post-tiga penilaian
minggu yang dikumpulkan. Untuk
mengendalikan faktor-faktor lingkungan
yang mungkin mempengaruhi hasil HRV,
semua peserta diukur setelah istirahat
makan siang di kamar mereka sendiri.
analisis statistik Semua analisa statistik
dilakukan dengan menggunakan perangkat
lunak SPSS 20,0 (IBM Corporation,
Armont, NY, USA). Statistik deskriptif
digunakan untuk menggambarkan
karakteristik peserta. Tiga kelompok
dibandingkan dengan menggunakan
ANOVA satu arah dan uji chi-square.
Sebuah umum mengestimasi persamaan
(GEE) untuk pengukuran ulang
digunakan untuk menilai indikator hasil.
Berdasarkan analisis intention-to-treat,
yang termasuk subjek dengan hilang titik
data, kami menggunakan asumsi hilang-di-
acak untuk melakukan analisis GEE.
hasil Dari 276 peserta yang memenuhi
syarat, 21 peserta dirawat di rumah sakit, 1
peserta meninggal, dan 68 peserta memilih
untuk tidak berpartisipasi dalam penelitian
ini. Dengan demikian, 186 peserta
dilibatkan dalam penelitian tersebut dan
acak ditugaskan untuk tiga kelompok.
Gambar 1 menggambarkan aliran peserta
melalui setiap tahap. Itu Data demografi
dari tiga kelompok ditunjukkan pada Tabel
1. Usia rata-rata adalah 85,3 tahun pada
kelompok aromaacupressure, 83,67 tahun
di aromaterapi
kelompok, dan 81,56 tahun pada kelompok
kontrolo, dengan perbedaan usia yang
signifikan antara 3 kelompok. Namun,
tidak ada perbedaan yang signifikan antara
kelompok dalam hal seks. Mengenai jenis
demensia ini, sebagian besar peserta dalam
tiga kelompok adalah pasien AD. Dua
jenis pembatasan yang digunakan: kendala
fisik yang melibatkan penggunaan sabuk
menahan diri, dan menahan diri kimia
yang melibatkan menggunakan obat
antipsikotik. Tidak ada perbedaan yang
signifikan dalam penggunaan pengekangan
antara tiga kelompok. Hasil dan estimasi
Perbandingan dari CMAI antara
kelompok-kelompok yang ditunjukkan
pada Tabel 2. Dalam kedua aroma-
akupresur dan kelompok aromaterapi di
pra dan pasca-tes, yang skor CMAI secara
signifikan lebih tinggi dibandingkan
dengan kelompok kontrol. Seiring waktu,
skor pada kelompok aromaacupressure
menurun secara signifikan, dengan skor
posttest lebih rendah dibandingkan dengan
pasca-tiga minggu skor. Penurunan serupa
juga diamati pada kelompok aromaterapi,
meskipun ada sedikit perbedaan antara dua
kali mencetako0 gol. Dengan demikian,
baik
aroma-akupresur dan aromaterapi
kelompok mengalami peningkatan agitasi.
Mengenai hasil tes HRV (lihat Tabel 3)
untuk sistem saraf simpatik, LF / HF di
Kelompok aroma-akupresur secara
signifikan lebih tinggi dibandingkan
dengan kelompok kontrol. Seiring waktu,
LF% dan LF / HF pada kelompok aroma-
akupresur tidak menunjukkan
Perbedaan mingguan. Namun, interaksi
kelompok dengan waktu hadir, yang
ditunjukkan oleh penurunan mingguan di
LF% setiap minggu sampai minggu
keempat. A yang sama Hasilnya terjadi
pada kelompok aromaterapi, dan ada
perbedaan yang signifikan pada minggu
kedua. Sebagai tambahan, LF mingguan /
HF berkurang secara signifikan setiap
minggu sampai minggu keempat; Namun,
tren penurunan ini tidak hadir dalam
kelompok aromaterapi. Untuk sistem saraf
parasimpatis, ada tidak ada perbedaan
yang signifikan antara tiga kelompok atau
kali penilaian. Dalam interaksi kelompok
dengan waktu, HF dalam kelompok
aroma-akupresur secara signifikan
lebih tinggi di minggu kedua, ketiga, dan
keempat, sedangkan HF secara signifikan
lebih tinggi hanya pada minggu keempat
untuk kelompok aromaterapi. Efek dari
aromaacupressure pada sistem saraf
parasimpatis juga lebih kuat dari waktu ke
waktu. Para peserta tidak mengalami efek
samping pada setiap tahap intervensi.
Diskusi
Skor CMAI secara signifikan lebih tinggi
di aromaacupressure dan aromaterapi
kelompok dibandingkan dengan
kelompok kontrol dalam pra-dan pasca-tes;
rata-rata skor di pra dan pasca-tes yang
tertinggi di Kelompok aroma-akupresur,
diikuti oleh aromaterapi kelompok dan
kelompok kontrol. Sebelum intervensi,
agitasi secara signifikan lebih parah di
aromaacupressure dan aromaterapi
kelompok dibandingkan dengan
kelompok kontrol, dan skor CMAI secara
signifikan lebih tinggi di pos-test dan post-
tiga minggu penilaian dibandingkan
dengan pre-test. Dalam aroma-akupresur
dan kelompok aromaterapi, pre-test skor
CMAI secara signifikan lebih tinggi
dibandingkan dengan post-test
dan skor post-tiga minggu, yang
menunjukkan bahwa kedua
aroma-akupresur dan aromaterapi segera
bisa dan terus-menerus meningkatkan
agitasi. Temuan ini konsisten dengan
penelitian sebelumnya yang menunjukkan
bahwa kedua aroma-akupresur dan
aromaterapi dapat meningkatkan agitasi
[6,7]. Efek ini dapat bertahan selama tiga
minggu mengikuti intervensi. Setelah
perbandingan lebih lanjut dari
menurun skor CMAI antara aroma-
akupresur dan kelompok aromaterapi di
pos-test dan postthree minggu penilaian,
penurunan kelompok aromaacupressure itu
lebih besar dibandingkan dengan yang di
kelompok aromaterapi, yang menunjukkan
bahwa aromaacupressure lebih baik
mampu meningkatkan agitasi
dibandingkan dengan aromaterapi Menurut
HRV, LF / HF secara signifikan
lebih tinggi dibandingkan dengan
kelompok kontrol hanya pada kelompok
aromaacupressure; setiap pengukuran pada
kelompok aromaacupressure secara
signifikan lebih tinggi dibandingkan
dengan kelompok kontrol. Hasilnya adalah
umumnya konsisten dengan
studi akupunktur sebelumnya, yang
menunjukkan simpatik aktivitas sistem
saraf pada kelompok aroma-akupresur
lebih kuat dibandingkan dengan kelompok
kontrol [19]; ini Temuan ini juga konsisten
dengan hasil agitasi dijelaskan
sebelumnya. Mengenai interaksi kelompok
dengan waktu, sistem saraf simpatik (LF%
dan LF / HF) di Kelompok aroma-
akupresur tidak menunjukkan signifikan
menurun sampai minggu keempat setelah
intervensi. Hasil ini menunjukkan bahwa
efek relaksasi dari aromaacupressure
hanya hadir menyusul akumulasi
waktu. Namun, hanya LF% pada
kelompok aromaterapi secara signifikan
lebih rendah pada minggu kedua setelah
intervensi, tapi LF / HF tidak memiliki
signifikan berubah selama periode
penelitian; temuan ini menunjukkan
bahwa aroma-akupresur lebih baik dalam
menghambat sistem saraf simpatik
dibandingkan dengan aromaterapi. Kedua
akupresur dan akupunktur memiliki
mekanisme yang sama. Akupunktur dapat
menyesuaikan dopamin yang ada
hubungannya dengan sistem saraf
simpatik. Terutama, GiABA saraf
daerah tegmental ventral (VTA) dapat
diaktifkan maka penyebabnya
pelepasan dopamin dari nucleus
accumbens (NAC) ke dihambat [20].
Akibatnya, dalam studi Yoon et al.,
akupunktur pada titik Shenmen untuk
mengaktifkan GABAB reseptor saraf
GABA dari VTA, sehingga mengurangi
pelepasan dopamin dari NAC jelas, dan
menghambat Sistem saraf simpatik
akhirnya [21].Efek aromaterapi adalah
untuk menyerap minyak esensial
ke dalam sistem peredaran darah melalui
kulit. Efeknya terutama berlangsung dari
konduksi saraf. Pertama, perifer saraf
dirangsang dan saraf somatik dan saraf
otonom berikutnya. Stimulasi saraf
somatik dapat menyebabkan otot rangka
untuk bersantai dan stimulasi simpatis
sistem saraf dan sistem saraf parasimpatis
dapat menyebabkan pembuluh darah,
organ, dan kelenjar untuk Efek [11].
Misalnya, Hongratanaworakit menjelajahi
efek relaksasi minyak esensial mawar pada
manusia saat itu diserap melalui kulit.
Ditemukan bahwa minyak bisa secara
signifikan menurunkan frekuensi
pernapasan, saturasi ok8sigen, dan tekanan
sistolik, menunjukkan bahwa hal itu bisa
menghambat
Sistem saraf simpatik [22]. Dengan kata
lain, efek kedua akupunktur dan
aromaterapi terkait dengan sistem saraf
otonom dan efek aromaacupressure lebih
unggul aromaterapi, yang menunjukkan
efek kombinasi aromaterapi dan akupresur
lebih besar dari penggunaan aromaterapi
saja. Pada kelompok aroma-akupresur,
aktivitas parasimpatis (HF) secara
signifikan lebih tinggi dari minggu kedua
minggu keempat setelah intervensi, yang
menunjukkan efek relaksasi dari aroma-
akupresur; namun, dalam kelompok
aromaterapi, HF secara signifikan lebih
tinggi hanya pada minggu keempat setelah
intervensi. Oleh karena itu, efek dari
aroma-akupresur pada peningkatan
sistem saraf parasimpatis tampak kuat
dibandingkan dengan aromaterapi.
Menurut HRV dan CMAI, aroma-
akupresur adalah lebih mampu
meningkatkan agitasi, menghambat
simpatik sistem saraf, dan mengaktifkan
saraf parasimpatik sistem dibandingkan
dengan aromaterapi. Satu penjelasan untuk
temuan ini adalah bahwa peserta dalam
penelitian ini adalah terutama pasien AD.
Menurut penelitian sebelumnya, AD
adalah sering disertai dengan gangguan
penciuman, dan banyak lagi
AD serius dikaitkan dengan hilangnya
penciuman tambahan kemampuan [23].
Akibatnya, kemampuan untuk menyerap
minyak esensial mungkin menjadi lemah
karena minyak esensial yang diserap
melalui pemberian transdermal atau
inhalasi. Demikian pula,
Salju, Hovanec, dan Brandt tidak
menemukan dukungan untuk penggunaan
dari bentuk murni penciuman dari
aromaterapi untuk mengurangi agitasi pada
demensia karena gangguan penciuman
mungkin melemahkan efek aromaterapi
[24]. Gambar 1 menunjukkan distribusi
condong dari peserta antara tiga kelompok
yang 56, 73, dan 57, menunjukkan
bahwa kelompok aromaterapi memiliki
lebih banyak peserta dari dua kelompok
lainnya. Penelitian ini menggunakan
stratified sampling untuk mendaftarkan
peserta, dan lembaga dibagi menjadi
rumah veteran dan fasilitas perawatan
jangka panjang. Jumlah penduduk dengan
demensia di rumah tiga veteran adalah 50,
56 dan 50, masing-masing, dan
Jumlah itu sangat dekat. tiga fasilitas
perawatan jangka panjang lainnya milik
lembaga berskala besar dengan lebih dari
300 warga. Setelah pengacakan, penelitian
ini menemukan bahwa jumlah penduduk
dengan demensia di tiga Fasilitas adalah
32, 50, dan 38, masing-masing, dan jumlah
itu berbeda. Jumlah peserta secara acak
untuk kelompok aromaterapi adalah yang
terbesar, sehingga Jumlah peserta yang
menerima aromaterapi adalah
lebih besar dari dua kelompok lainnya.
Epidemiologi demensia menunjukkan dan meningkatkan aktivitas
bahwa ada lebih perempuan dibandingkan dari sistem saraf parasimpatis
dengan pasien AD laki-laki [25]. dibandingkan dengan aromaterapi.
Namun, penelitian ini merekrut lebih Temuan kami mendukung kemanjuran
banyak laki-laki pasien AD karena tiga pengobatan nonfarmakologi dalam
dari enam lembaga yang dipilih mengurangi agitasi. Ini protokol non-
untuk perekrutan peserta yang rumah farmakologis harus lebih sepenuhnya
pensiun bagi veteran. Meskipun data dieksplorasi dan disempurnakan dalam
demografi menunjukkan tidak ada studi masa depan.
perbedaan yang signifikan dalam
hubungan seks antara tiga kelompok, masa
depan Studi harus mengadopsi fasilitas
perawatan jangka panjang tambahan
untuk merekrut jumlah yang sama dari
peserta laki-laki dan perempuan.
Keterbatasan lain adalah studi
eksperimental desain, sebagai peserta
menyadari spesifik kelompok mereka
ditugaskan untuk. Dalam studi masa
depan, peserta harus diperlakukan dengan
minyak dasar atau ditekan pada palsu
acupoints untuk memastikan desain studi
double-blind.

kesimpulan
Penelitian eksperimental ini menegaskan
efek menguntungkan dari perawatan non-
farmakologis agitasi pada pasien
dengan demensia. Dalam kedua aroma-
akupresur dan aromaterapi kelompok, skor
CMAI secara signifikan lebih rendah
lembur. Aroma-akupresur adalah lebih
mampu menghambat sistem saraf simpatik