You are on page 1of 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya kita masih diberi kesempatan untuk terus belajar,belajar
dan belajar.

Segala puji hanya bagi Allah semata.Berkaitan dengan terselesaikannya makalah


KIMIA untuk materi Kimia Unsur dengan sub bab pembahasan Golongan VA
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Walaupun, di dalam makalah ini
masih banyak kekurangan baik dari segi materi makalah, diksi, penulisan kata
hingga penggunaan font.

Kritik, saran, tanggapan maupun masukan lainnya sangat kami perlukan guna
perbaikan untuk pembuatan makalah selanjutnya. Harapan kami, Semoga dengan
adanya makalah ini,dapat memberikan manfaat bagi semua pihak terutama para
pelajar dan insan Kimia

Bandar Lampung, 23 Maret 2019

Mengetahui,

Penyusun

1
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Sifat Fisika VA..............................................................................................2
B. Sifat Kimia VA..............................................................................................2
C. Pembuatan Unsur..........................................................................................2
D. Kegunaan......................................................................................................2
E. Mineral dan Daerah Penambangan...............................................................2
BAB III PENUTUP.................................................................................................2
A. Kesimpulan...................................................................................................2

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi


ilmu ini berakar pada alkimia yang telah dipraktikkan selama
berabad-abad di seluruh dunia. Alkimiawan menemukan banyak
proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia
modern. Kita sering menemui unsur di sekitar kita. Apabila kita
sebutkan satu per satu akan sangat sulit karena saat ini telah
ditemukan kurang lebih 118 unsur. Sebagian besar merupakan
unsur yang ditemukan di alam dan berjumlah 92, sedangkan
unsur lainnya merupakan unsur buatan. Untuk mempelajari
tiap-tiap unsur, pembahasannya sangat kompleks karena sifat-
sifat unsur bervariasi antara satu dengan yang lainnya dan jika
kita mempelajari satu demi satu alangkah sulitnya. Unsur-unsur
tersebut perlu dikelompokkan supaya mudah dalam
mempelajarinya.. Hal inilah yang mendorong para ahli dari dulu
untuk mengelompokkan unsur. Bagaimana mengelompokkan
unsur-unsur dengan jumlah yang besar dan sifat yang berbeda-
beda.

Pengelompokkan dilakukan dengan membandingkan sifat-sifat


unsur. Dasar pertama yang digunakan untuk mengelompokkan
unsur adalah kemiripan sifat, kemudian kenaikan massa atom,
dan sekarang berdasarkan kenaikan nomor atom.
Pengelompokkan unsur mengalami perkembangan dari
pengelompokkan unsur yang paling sederhana berdasarkan sifat
logam dan bukan logam, kemudian disusul sistem triade
Dobereiner, sistem oktaf Newlands, sistem periodik
Mendeleyev, dan sistem periodik yang kita gunakan saat ini
(Henry G. Moseley).

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah sifat-sifat unsur Golongan?


2. Bagaimana proses pembuatan unsur Golongan VA?
3. Apa saja kegunaan dari masing-masing unsur Golongan VA?
4. Apa saja mineral yang terkandung dari unsur Golongan VA?
5. Dimana saja daerah penambangan unsur Golongan VA ?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :


1. Untuk mengetahui sifat-sifat unsur Golongan VA
2. Untuk mengetahui pembuatan unsur Golongan VA
3. Untuk mengetahui kegunaan dari masing-masing unsur
Golongan VA
4. Untuk mengetahui mineral yang terkandung dari unsur
Golongan VA
5. Untuk mengetahui daerah penambangan unsur Golongan VA

D. Manfaat

Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :


1. Menjadi kajian wawasan ilmu Kimia Unsur untuk sub bab
Golongan VA
2. Memberikan bekal pengetahuan agar dapat mengetahui
ruang lingkup dari sub bab Golongan VA
3. Menambah pengetahuan dan keterampilan dalam
mengetahui ruang lingkup Kimia Unsur untuk sub bab
Golongan VA

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sifat Fisika VA

Unsur N P As Sb Bi
Nomor 7 15 33 51 83
atom
Konfigura [He] 2s2 [Ne] 3s2 [Ar] 3d10 4s2 [Kr] [Xe] 4f14
si electron 2p3 3p3 4p3 4d10 5s2 5d10 6s2
5p3 6p3
Jenis Nonloga Nonlogam Metaloid Metaloi Logam
m d
Wujud Gas Padatan Padatan Padatan Padatan
putih kuning kuning putih
seperti kemerah
lilin Padatan Padatan an
Padatan hijau putih
merah perak
Densitas 1,03 1,82 2.03 5,3 9,75
Padatan 2,20 5,78 6,69
(g/cm3)
Jari-jari 75 110 121 140 155
kovalen
(pm)
Energi 1402 10.012 947 834 703
ionisasi
(Kj/mol)
Keelektro 6,0 2,1 2,0 1,9 1,9
negativan

3
B. Sifat Kimia VA
a. Sifat Kimia Nitrogen
1) Gas tanpa warna
2) Tidak berbau
3) Tidak berasa
4) Gas diatomik
5) Bukan logam yang stabil
6) Sangat sulit bereaksi dengan unsur/senyawa lain
7) Reaksi nitrogen dengan oksigen terjadi apabila bereaksi di udara
dengan bantuan bunga api listrik tegangan tinggi, dengan reaksi
seperti berikut.
a) N2(g) + O2(g) → 2NO(g)
b) Selanjutnya senyawa NO akan bereaksi
membentuk NO2 dengan reaksi seperti berikut.
2NO(g) + O2(g) → 2NO2(g)
8) Nitrogen hanya dapat bereaksi dengan fluor membentuk nitrogen
trifluorida dengan reaksi seperti berikut.
N2(g) + 3F2(g) → 2NF2(g)
9) Nitrogen dapat bereaksi dengan logam membentuk nitrida ionik,
misalnya seperti berikut.
a) 6Li(s) + N2(g) → 2Li3N(s)
b) 6Ba(s) + N2(g) → 2Ba3N(s)
c) 6Mg(s) + N2(g)→ 2Mg3N(s)

b. Sifat Kimia Fosfor

1. Reaksi fosfor dengan Air


Fosfor putih bersinar dalam gelap saat terkena udara lembab dalam
proses yang dikenal sebagai chemiluminescence.
2. Reaksi fosfor dengan Udara
Fosfor putih harus ditangani dengan hati-hati. Hal spontan terjadi bila
menyatu di udara pada suhu kamar untuk membentuk tetraphosphorus
dekaoksida, P4O10.
P4 (s) + 5O2 (g) → P4O10 (s)
3. Reaksi fosfor dengan halogen
Fosfor Putih, P4 bereaksi keras dengan semua halogen di temperatur
ruang untuk membentuk fosfor (III) trihalida.
P4 (s) + 6F2 (g) → 4PF3 (g)
P4 (s) + 6Cl2 (g) → 4PCl3 (g)
P4 (s) + 6Br2 (g) → 4PBr3 (g)
P4 (s) + 6I2 (g) → 4PI3 (g)

4
4. Fosfor putih bereaksi dengan yodium dalam karbon disulfida (CS2) untuk
membentuk fosfor (II) iodida. Senyawa yang sama terbentuk dalam
reaksi antara fosfor merah dan yodium pada 180°C.
P4 (s) + 4I2 (g) → 2P2I4 (g)

5. Reaksi Fosfor dengan asam


Fosfor tidak bereaksi dengan larutan asam non oksidasi
a. Fosfor putih bersifat sangat reaktif, memancarkan cahaya, mudah
terbakar di udara, beracun.
b. Fosforputih digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam fosfat di
industrI.
c. Fosfor merah bersifat tidak reaktif, kurang beracun. Fosfor merah
digunakan sebagai bahan campuran pembuatan pasir halus dan
bidang gesek korek api.
d. Fosfor dapat bersenyawa dengan kebanyakan non logam dan logam-
logam yang reaktif. Fosfor bereaksi dengan logam IA dan IIA dapat
membentuk fosfida. Dalam air fosfida mengalami hidrolisis
membentuk fosfin, PH3.
Na3P(s) + 3H2O(l) → 3NaOH(l) + PH3(g)

Fosfor membentuk dua macam senyawa dengan halogen yaitu


trihalida, PX3 dan pentahalida PX5.
Membentuk asam okso fosfor, Asam okso dari fosfor yang dikenal adalah asam
fosfit dan asam fosfat. Asam fosfit dapat dibuat dengan reaksi seperti berikut.
P4O6(aq) + 6H2O(l) → 4H3PO3(aq)

c. Sifat Kimia Arsenik

1) Logam ini bewarna abu-abu


2) Sangat rapuh, kristal dan semi-metal benda padat.
3) Berubah warna dalam udara.
4) Ketika dipanaskan teroksida sangat cepat menjadi arsen oksida dengan bau
bawang.
5) Arsen dan senyawa-senyawanya sangat beracun.
6) Reaksi arsenik dengan air
Arsenik tidak bereaksi dengan air dalam kondisi normal.
7) Reaksi arsenik dengan udara
Ketika dipanaskan dalam oksigen, arsenik menyatu untuk membentuk
"arsen pentoksida" tetra-arsenik decaoxide.
4As (s) + 5O2 (g) → As4O10 (s)
4As (s) + 3O2 (g) → As4O6 (s)
8) Reaksi arsenik dengan halogen
Arsenik bereaksi dengan fluor untuk membentuk arsen gas (V) fluoride
2As (s) + 5F2 (g) → 2AsF5 (g)
9) Arsenik bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan halogen fluorin,
klorin bromin, dan yodium untuk membentuk arsen (III) trihalides.

5
2As (s) + 3F2 (g) → 2AsF3 (l)
2As (s) + 3Cl2 (g) → 2AsCl3 (l)
2As (s) + 3Br2 (g) → 2AsBr3 (l)
2As (s) + 3I2 (g) → 2AsI3 (l)

d. Sifat kimia Antimon

1) Merupakan unsur dengan warna putih keperakan.


2) Berbentuk kristal padat yang rapuh.
3) Daya hantar listrik (konduktivitas) dan panasnya lemah.
4) Menyublim (menguap dari fasa padat) pada suhu rendah.
5) Sebagai sebuah metaloid, antimony menyerupai logam dari penampilan
fisiknya tetapi secara kimia ia bereaksiberbeda dari logam sejati
6) Reaksi dengan air
2Sb (s) + 3H2O (g) Sb2O3 (s) + 3H2 (g)
7) Reaksi dengan udara
Ketika antimon dipanaskan akan bereaksi dengan oksigen di udara untuk
membentuk trioksida antimon (III).
4Sb (s) + 3O2 (g) 2Sb2O3 (s)
8) Reaksi dengan halogen
Antimon bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan semua halogen
untuk membentuk antimon (III) dihalides.
2Sb (s) + 3F2 (g) 2SbF3 (s)
2Sb (s) + 3Cl2 (g) 2SbCl3 (s)
2Sb (s) + 3Br2 (g) 2SbBr3 (s)
2Sb (s) + 3I2 (g) 2SbI3 (s)
9) Reaksi dengan asam
Antimon larut dalam asam sulfat pekat panas atau asam nitrat, untuk
membentuk larutan yang mengandung Sb (III). Reaksi asam sulfat
menghasilkan sulfur (IV) gas dioksida. Antimon tidak bereaksi dengan
asam klorida dalam ketiadaan oksigen.

e. Sifat Kimia Bismut

1) Merupakan kristal putih dan logam yang rapuh dengan campuran sedikit
bewarna merah jambu.
2) Merupakan logam yang paling diamagnetik.
3) Konduktor panas yang paling rendah di antara logam, kecuali raksa.
4) Memiliki resitansi listrik yang tinggi
5) Memiliki efek Hall yang tertinggi di antara logam (kenaikan yang paling
tajam untuk resistansi listrik jika diletakkan di medan magnet).
6) Ketika terbakar dengan oksigen, bismut terbakar dengan nyala yang
berwarna biru.

6
7) Reaksi dengan air
Ketika bismut panas merah bereaksi dengan air untuk membentuk bismut (III)
trioksida.
2Bi (s) + 3H2O (g) → Bi2O3 (s) + 3H2 (g)

8) Reaksi dengan udara


Setelah pemanasan bismut bereaksi dengan oksigen di udara untuk formulir
trioksida bismut (III).
4Bi (s) + 3O2 (g) → 2Bi2O3 (s)
9) Reaksi dengan halogen
Bismut bereaksi dengan fluor untuk membentuk bismut (V) fluoride.
2Bi (s) + 5F2 (g) → 2BiF5 (s)
Bismut bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan halogen fluorin, klorin
bromin, dan iodin bismut (III) trihalides.
2Bi (s) + 3F2 (g) → 2BiF3 (s)
2Bi (s) + 3Cl2 (g) → 2BiCl3 (s)
2Bi (s) + 3Br2 (g) → 2BiBr3 (s)
2Bi (s) + 3I2 (g) → 2BiI3 (s)
10) Reaksi dengan asam
Bismut larut dalam asam sulfat pekat atau asam nitrat, untuk membentuk
larutan yang mengandung Bi (III). Reaksi asam sulfat menghasilkan sulfur
(IV) gas dioksida. Dengan asam klorida dalam kehadiran oksigen, bismut
(III) klorida yang dihasilkan.
4Bi (s) + 3O2 (g) + 12HCl (aq) → 4BiCl3 (aq) + 6H2O (l)

C. Pembuatan Unsur

a. Nitrogen (N)

Nitrogen dibuat dengan penyulingan bertingkat udara cair. Udara bersih


dimasukkan ke dalam kompresor, kemudian didinginkan dengan pendingin.
Udara dingin mengembang melalui celah dan hasilnya adalah udara yang
suhunya lebih dingin, cukup untuk menyebabkan mencair. Selanjutnya udara
cair disaring untuk memisahkan unsur CO2 dan hidrokarbon, kemudian
didistilasi dengan cara udara cair memasuki bagian puncak kolom di mana
nitrogen, komponen yang paling mudah menguap, keluar sebagai gas, dan
pada pertengahan kolom, gas argon keluar dan oksigen cair sedang komponen
yang paling sulit menguap terkumpul di dasar kolom.

b. Fosforus(P)

Fosfor dibuat dalam tanur listrik dengan memanaskan fosforit, pasir, dan
kokas dengan reaksi seperti berikut.
Ca3(PO4)2(l) + 3SiO2(s) → 3CaSiO3(l) + P2O5(s)
2P2O5(s) + 10C(s) → P4(s) + 10CO(g)
Dalam proses ini dihasilkan fosfor kuning. Adapun Fosfor merah dihasilkan
dengan jalan memanaskan fosfor kuning pada suhu 250 °C tanpa udara.

7
c. Arsen(Ar)

Arsen dapat dibuat melalui isolasi. Namun, proses isolasi yang dilakukan di
dalam laboratorium tidak terlalu diperlukan karena pada realitanya arsen
terdapat di alam dalam jumlah melimpah. Dalam proses isolasi, arsen dibuat
pada skala industri dengan pemanasan mineral yang tepat dan sesuai, tanpa
adanya udara dalam proses tersebut. Hasilnya, arsen akan dikeluarkan dalam
kondisi kental terpisah dari senyawaan asalnya sebagai zat padat.
Berikut ini persamaan reaksi yang terjadi pada proses isolasi arsen yang dibuat
dari senyawa FeAsS dan dipanaskan pada suhu 700°C:
FeAsS (s) → FeS (s) + As(g) → As(s)

d. Antimon( Sb)

Sb2S3 digosokkan dengan logam besi (Fe) sehingga sulfidanya akan bereaksi
dengan besi:
Sb2S3 + 3Fe →2Sb+3FeS
Selain itu dapat digunakan cara lain yaitu mineral antimony dipanaskan
sehingga membentuk oksida Sb2O3 yang akan direaksikan dengan arang:
Sb2O3 + 3C →4Sb+3CO2
Unsur ini tidak banyak, tetapi ditemukan dalam 100 spesies mineral. Kadang-
kadang ditemukan sendiri, tetapi lebih sering sebagai sulfide stibnite. Bentuk
stabil antimony adalah logam biru-putih. Bentuk stabil antimony adalah logam
biru-putih.

e. Bismuth (Bi)

Pembuatan ekstrasi unsur Bismut berasal dari Bismuth glance (Bi2SO3) dan
Bismuthite (Bi2O3) dan dimetode ekstrasikan dengan reduksi oksida oleh
karbon.

D. Kegunaan

a. Nitrogen (N)

1) Nitrogen merupakan unsure kunci dalam asam amino dan asam nukleat
dan ini menjadikan nitrogen penting bagi semua kehidupan.
2) Protein disusun dari asam-asam amino, sementara asam nukleat menjadi
salah satu komponen pembentuk DNA & RNA, polong-polongan, seperti
kedelai, mampu menangkap nitrogen secara langsung dari atmosfer karena
bersimbiolisis dengan bakteri bintil akar.
3) Perana nitrogen dalam perindustrian relative besar dan industry yang
menggunakan unsure dasar nitrogen sebagai bahan baku utamanya (disebut
pula sebagai industry nitrogen).

8
4) Nitrogen yang berasal dari udara merupakan komponen utama dalam
pembuatan pupuk dan telah banyak mampu intensifikasi produksi bahan
makanan diseluruh dunia.
5) Kegunaan paling penting nitrogen sebagai selubung lembaran dari
atmosfer untuk atom, elektronik, dan proses industri kimia yang bersentuhan
dengan udara.
6) Nitrogen air sebagai pembeku dalam industry pengolah makanan.
7) Amonium klorida ( Campuran dari nitrogen dan senyawa lainnya)
sebagai larutan elektrolit pada batterai, pembersih logam dan pencair dalam
pematrian logam.
8) Amonium sulfat sebagai pupuk
9) Amonium nitrat sebagai pupuk dan bahan peledak
10) Ammonium dihidrogen fosfat dan sebagainya sebagai sumber NKP ,
penghambat kebakaran
11) Ammonium nitrit digunakan dalam N2 dilaboratorium.
12) Di nitrogen monoksida sebagai ahestesis
13) Asam nitrat sebagai bahan pembuat industry pupuk, peleda, plastic, Hlm,
zat warna dan obat-obatan
14) Area sebagai pupuk, zat perekat dan plastic.
15) Hidrazin (N2H4)sebagai bahan bakar roket.
16) Natrium nitrit sebagai pengawet daging.

b. Fosforus(P)

1) Fosfor hitam mepunyai struktur seperti grafit, atom-atom tersusun dalam


lapisan-lapisan heksagonal yang menghantarkan listrik.
2) Sebagai mainan yang bercahaya dikegelapan (glow in the dark)
3) Sumber lampu radioaktif
4) Led warna putih
5) Cathode ray tubes
6) Sabun cuci
7) Dalam beberapa tahun terakhir asam fosfor yang mengandung P2O5 telah
menjadi bahan penting pertanian dan produksi tani lainnya.
8) Produksi gelas special
9) Digunakan pada lampu sodium
10) Kalium fosfat digunakan untuk membuat perabotan china dan
memproduksi mono kalium fosfat
11) Memproduksi baja, perunggu fosfor dan produk lain
12) Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih, pelunak air, dan
menjaga korosi pipa
13) Bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringann saraf dan tulang.

c. Arsen(Ar)
1) Pada zaman perunggu, arsenic sering digunakan diperungggu, yang
membuat campuran tersebut lebih keras
2) Warangan yang sering digunakan sebagai pelapis keris, mengandung
bahan utama Arsen

9
3) Arsen membangkitkan penampilan pamor dan mempertegas kontras pada
pamor, selain itu Arsen juga meningkatkan daya bunuh senjata itu
4) Pada zaman ratu Victoria di Britania Raya arsenic dicampurkan dengan
cuka dan kapur dan dimakan oleh kaum perempuan untuk meningkatkan
penampilan wajah mereka, membuat kulit mereka lebih putih, menunjukkan
bahwa mereka tidak bekerja diladang. Arsenic juga digosokkan di muka dan
lengan perempuan, untuk pemutihan kulit namun ini sangat tidak dianjurkan
untuk sekarang
5) Arsen digunaakan dalam pembuatan kembang api
6) Sebagai insektisida dan racun di bidang pertanian
7) Sebagai agen pendoping dalam peralatan solid state seperti transistor
8) Galium Arsen digunakan sebagai bahan laser untuk mengkonversi listrik
kecahayakoheren secara langsung.

d. Antimon( Sb)

1) Sedang dikembangkan dalam produksi industry. Semi konduktor dalam


produksi diode, derektor inframerah dan peralatan Hail effect sebagai sebuah
campuran. Semi logam ini mengikat kekuatan mekanik bahan (meningkatkan
kekerasan dan kekuatan timbale)
2) Sebagai penguat timbale dalam batterai
3) Campuran antigores
4) Korek api
5) Obat-obatan
6) Pipa-pipa
7) Senyawa antimony dengan oksida, sulfide,sodium, antimanate, dan
antimon tricloride digunakan dalam pembuat senyawa tahan api, keramik,
gelas dan cat.
8) Antimony sulfide alami, stibnite diketahui dan digunakan dalam blibical
sebagai obat-obatan dan kosmetik

e. Bismuth (Bi)

1) Membuat cetakan tajam barang-barang yang dapat rusak karena suhu


tinggi
2) Peralatan keselamatan dalam deteksi dan system penanggulangan
kebakaran
3) Bismuth digunakan dalam meproduksi besi yang mudah dibentuk
4) Logam ini juga digunakan dalam pembawa bahan bakar U235 dan U233
denga reactor nuklir
5) Bismuth oksiklorida digunakan untuk kosmetik
6) Bismuth subnitrat dan subkarbonat digunakan dibidang kedokteran
7) Magnet permanen yang kuat bisa dibuat dari campuran bismanol (MnBi)
8) Sedang dikembangkan sebagai katalis dalam pembuatan acritic fiber
9) Digunakan dalam penyolderan pada pemrosesan peralatan makanan
10) Sebagai bahan lapisan kaca keramik

10
E. Mineral dan Daerah Penambangan

Unsur Mineral Daerah tambang


Nitrogen Nitrogen mrupakan Nitrogen merupakan
unsure bebas di alam unsure bebas dialam
yang diambil dengan yang diambil dari proses
penyulingan udara cair penyulingan bertingkat
udara cair
Fosfor Mineralnya ialah Di Madura ( Jawa
fluoroapati dan fosforid Timur),
Di Tuban (Jawa
Timur),Pulau Karibia
(Sulawsi Selatan) , dan
Tana Karo (Sumatra
Utara)
Arsenik Mineralnya adalah Logam ini banyak
Arsenopirit tertimbun di daerah
(FeAsS),Realgar(AsS) Tulungagung (Jawa
dan Orpiment (As2S3) Timur)
Antimon Salah satu senyawa dari Di Riau,Kalimantan
Antimon ialah Barat
Antimontrioksida
(Sb2O3) Yang
ditemukan sebagai
mineral Valentinitte dan
Senarmonitte
Bismut Bijih mineralnya adalah Tembaga Pura (Papua
bismutinit (Bi2S3) Barat), Di Aceh dan
Jambi

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Unsur-unsur yang ada dialam ada dalam bentuk bijih mineral yang dapat diambil
melalui penambangan dan ada juga yang berbentuk unsur bebas yang tersedia
bebas dialam golongan VA terdiri dari Nitrogen(N), Fosfor/Fosforus(F),
Arsenik(As), Antimon/Stibium(Sb), dan Bismut(Bi) sedangkan golongan VIA
terdiri dari Oksigen(O), Sulfur/belerang(S), Selenium(Se), Telurium(Te) dan
Polonium(Po).

Setiap unsur golongan utama maupun periode ke-3 memiliki sifat fisika,sifat
kimia, pembutan unsur dan senyawanya, kegunaan, mineral maupun daerah
penambangannya masing-masing yang dapat membedakan unsur-unsur yang ada
dalam golongan itu.
.

12
Daftar Pustaka

Chang, Raymond.2005.Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti.Jakarta: Erlangga.

Cotton dan Wilkinson. 2013. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI-Press.

Anonim.2013.Unsur golongan VA.http://chemistranger.blogspot.co.id/2013/01/golongan-


v-a. Diakses pada tanggal 23 Maret 2019.

Anonim.2014. Produksi Uranium Untuk Zat Pemadam Api. http://wawasanilmukimia.


wordpress.com/2014/03/22/antimon/trioksida/produksi-uramium-untuk-zat-pemadam-
api/. Diakses pada tanggal 23 Maret 2019.

13

You might also like