You are on page 1of 3

BAB 1

PENDAHULUAN

Ileus obstruktif merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi

karena adanya daya mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus

sehingga menyebabkan penyempitan atau penyumbatan lumen usus. Hal tersebut

menyebabkan pasase lumen usus terganggu.1

Hambatan pasase usus dapat disebabkan oleh obstruksi lumen usus atau

oleh gangguan peristalsis. Obstruksi usus juga disebut obstruksi mekanik apabila

disebabkan oleh strangulasi, invaginasi, atau sumbatan di dalam lumen usus. Ileus

dinamik dapat disebabkan oleh kelebihan dinamik seperti spasme. Ileus adinamik

dapat disebabkan oleh paralisis, seperti peritonitis umum.1

Pada obstruksi harus dibedakan antara obstruksi sederhana dan obstruksi

strangulasi. Obstruksi sederhana ialah obstruksi yang tidak disertai terjepitnya

pembuluh darah. Strangulasi, ada pembuluh darah yang terjepit sehingga terjadi

iskemia yang akan menyebabkan nekrosis atau gangren.2

Ileus obstruktif merupakan kegawatan dalam bedah abdominalis yang

sering dijumpai dan merupakan 60% - 70% dari seluruh kasus akut abdomen.

Setiap tahunnya 1 dari 1000 penduduk dari segala usia didiagnosa ileus.3 Insiden

dari ileus obstruksi pada tahun 2011 diketahui mencapai 16% dari populasi dunia.

Statistik dari data berbagai Negara melaporkan terdapat variasi angka kejadian

ileus obstruksi. Di amerika serikat, insiden kejadian ileus obstruksi adalah sebesar

0,13%. Selain itu laporan data dari Nepal tahun 2007 menyebutkan jumlah

penderita ileus obstruksi dan paralitik dari tahun 2005-2006 adalah 1053 kasus

1
2

(5,32%). Di Indonesia tercatat 7.059 kasus obstruksi ileus paralitik dan obstruktif

tanpa hernia yang dirawat inap dan 7.024 pasien rawat jalan pada tahun 2004.4

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Markogiannakis et al,

ditemukan 60% penderita yang mengalami ileus obstruktif rata – rata berumur

sekitar 16 – 98 tahun dengan perbandingan jenis kelamin perempuan lebih banyak

daripada laki – laki.5

Gangguan yang terjadi pada ileus obstruktif bisa meliputi sumbatan

sebagian (partial) atau keseluruhan (complete) dari lumen usus, sehingga

mengakibatkan isi usus tak dapat melewati lumen itu sendiri. Hal ini dapat

disebabkan oleh berbagai macam kondisi, paling sering dikarenakan oleh adhesi,

hernia, bahkan tumor. Ileus obstruktif tidak hanya dapat menghasilkan perasaan

yang tidak nyaman, seperti : keram perut, nyeri perut, kembung, mual, dan

muntah, bila tidak diobati dengan benar, ileus obstruktif dapat menyebabkan

sumbatan dan menyebabkan kematian jaringan usus. Kematian jaringan ini dapat

ditunjukkan dengan perforasi usus, infeksi ringan, hingga kondisi syok.6

Temuan spesifik untuk obstruksi usus halus ialah dilatasi usus halus

(diameter > 3 cm), adanya air-fluid level pada posisi foto abdomen tegak, dan

kurangnya gambaran udara di kolon. Sensitifitas foto abdomen untuk mendeteksi

adanya obstruksi usus halus mencapai 70-80% namun spesifisitasnya rendah.

Enteroclysis berfungsi untuk mendeteksi adanya obstruksi dan juga untuk

membedakan obstruksi parsial dan total. Ultrasonografi dapat menberikan

gambaran dan penyebab dari obstruksi dengan melihat pergerakan dari usus halus.

CT-Scan berfungsi untuk menentukan diagnosa dini atau obstruksi strangulate dan
3

menyingkirkan penyebab akut abdomen lain. MRI juga efektif untuk menentukan

lokasi dan etiologi dari obstruksi.1

Salah satu penanganan pada pasien dengan permasalahan obstruksi ileus

adalah dengan pembedahan laparotomi, penyayatan pada dinding abdomen atau

peritoneal.2 Laparatomi merupakan prosedur pembedahan mayor dengan

melakukan penyayatan pada dinding abdomen. Obstruksi ileus dapat terjadi pada

setiap usia, namun penyakit ini sering dijumpai pada orang dewasa.3

You might also like