Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
pesan sosial kepada masyarakat. Media semacam ini sering dimanfaatkan oleh
bergerak dalam bidang sosial, ILM pada umumnya berisi pesan tentang
atau agama. Bentuk fisiknya tidak berbeda dengan iklan komersial, sebab
mempengaruhi khalayak luas sebagai target sasaran agar dapat tergerak hatinya
untuk melakukan sesuatu yang dianjurkan oleh pesan ILM tersebut. Oleh
karena itu, perencanaan sebuah ILM mengacu pada konsep iklan komersial.
Tampilan ILM harus tepat pada sasaran yang dituju. Karena pada
masalah sosial yang sedang aktual. Dalam sajiannya, ILM harus mampu
1
iklan komersial yang menawan dalam tampilan visualnya. Salah satu ILM yang
pajak.
sesuatu hal. Mengingat bahwa persepsi sifatnya sangat subyektif, dimana hal
permasalahan.
dengan efektif. Persepsilah yang menetukan seseorang memilih suatu pesan dan
mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antar
,2008:23).
2
seorang individu adalah persepsi dari individu itu sendiri mengenai segala
sesuatu yang berada di luar sana. Individu beraksi dan bereaksi berdasarkan
bertindak, kebiasaan membayar pajak, dan lainnya adalah apa yang ada dalam
benak khalayak. Maka dari itu, persepsi merupakan proses penting dalam
Dalam penelitian ini, persepsi yang dimaksud adalah persepsi terhadap iklan
lambang yang menjalankan ide atau gagasan, sikap, perasaan, praktek atau
3
benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda-tanda lainnya
(Deddy Mulyana,1996).
salah satunya adalah media massa diterima oleh organism atau komunikan
pesan yang kemudian menimbulkan response atau efek. Seperti yang telah
dijelaskan diatas bahwa efek-efek opini, sikap, perilaku, kognisi, afeksi dan
konasi (Effendy, 2003:.255). Menurut teori ini dapat diuraikan bahwa sehingga
ILM pajak telah disampaikan oleh Dirjen Pajak kepada masyarakat dan
pajak.
yang disampaikan pada khalayak. Tanpa disadari seringkali pesan dalam iklan
khalayak secara utuh, kadang sebagian, kadang benar, namun terkadang salah.
Tentunya yang diharapkan dari pengiklan adalah terpaan iklan dapat ditangkap
4
secara utuh oleh khalayak agar makna pesan yang ingin disampaikan, dipahami
undang sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa secara
yang merasa menyesal, sehingga ketaatan ini muncul dari keterpaksaan atau
‘awasi penggunaannya’.
“Hari gini, tidak bayar pajak..., apa kata dunia...?” Begitulah teriakan
5
pajak dengan baik dan benar, sekaligus ejekan bagi mereka yang tidak
membayar pajak. Soalnya, banyak orang yang disinyalir tidak membayar pajak
sesuai ketentuan. Padahal, pajak bukan saja menjadi andalan utama sumber
penerimaan untuk belanja negara. Pajak juga idealnya menjadi instrumen fiskal
pegawai negeri Dirjen Pajak golongan tiga dengan gaji pokok tidak sampai 5
juta rupiah, tetapi memiliki uang puluhan miliar di rekening banknya. Dampak
ini mengakibatkan tidak hanya mereka yang mengerti politik dan ekonomi saja
yang mengancam untuk tidak membayar pajak. Masyarakat awam pun telah
Namun banyak digunakan para petugas pajak sendiri untuk memperkaya diri.
6
mengikuti peraturan dari pemerintah, walaupun dengan mengharap kasus mafia
makelar pajak. Dalam versi iklan ini seorang kakek menjelaskan kepada
sang cucu ingin menjadi patriot bangsa juga, dan sang kakek menjelaskan
untuk menjadi patriot bangsa pada saat ini adalah dengan membayar pajak dan
mentaati dan disiplin dalam membayar pajak. Dari ILM pajak ini, tentunya
akan muncul persepsi para pemirsa yang melihatnya, dan di sisi lain pihak
pajak.
jumlah yang telah ditentukan peraturan perpajakan, tentunya akan dikenai pajak
sebanyak 4.267 orang telah ditempatkan bekerja yang tersebar pada berbagai
7
sektor. Sebagian besar yakni sebanyak 2.870 orang terserap pada sektor
Sebagai warga negara yang telah mebayar pajak tentunya memiliki persepsi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
8
b. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya persepsi
D. Manfaat Penelitian
Sleman terhadap Iklan Layanan Masyarakat pajak versi “patriot bangsa agar
E. Kerangka Teori
1. Teori S-O-R
Response ini semula berasal dari ilmu psikologi. Kalau kemudian menjadi
psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya
konasi Teori S-O-R ini digunakan karena menurut teori S-O-R, suatu pesan
9
akan memberikan efek kepada khalayak dan salah satu efeknya adalah
(Effendy, 2003).
a. Pesan (Stimulus, S)
b. Komunikan (Organism, O)
c. Efek (Response, R)
komunikan” (Effendy,2003:255).
media salah satunya adalah media cetak diterima oleh organism atau
10
yang telah dijelaskan diatas bahwa efek-efek opini, sikap, perilaku, kognisi,
dari teori ini yaitu iklan layana masyarakat (ILM) pajak versi patrit bangsa.
Melalui ILM akan terbentuk suatu keadaan dimana yang tadinya masyarakat
belum tahu atau belum membayar pajak menjadi masyarakat yang tahu dan
2. Persepsi
yang dijelaskan Deddy Mulayana perspesi adalah inti komunikasi, karena jika
yang menetukan seseorang memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang
11
lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antar individu, semakin mudah
dari itu dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi adalah menentukan arah dan
sifatnya sangat subyektif, dimana hal ini dipengaruhi oleh kepercayaan, sikap
Persepsi tidak muncul begitu saja, melainkan ada faktor – faktor yang
12
3. Faktor pengaruh kelompok artinya respon orang lain dapat memberi
kita. Deddy Mulyana mencontoh (menurut sumber yang sama 2001), ketika
kita baru lulus ujian atau memperolah keuntungan besar dalam berbisnis kita
tidak terlalu kesal ketika tiba-tiba kita kehujanan atau melewati gang becek
yang berlumpur. Emosi menutur kamus besar Bahasa Indonesia berarti keadaan
dan reaksi psikologi dan reaksi psikologis dan fisiologis (seperti perasaan
proses fisiologis.
13
perlu dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan anggota kelompoknya
1) Kurangnya Informasi
melakukan apa yang mereka lakukan maka kita akan memperoleh manfaat
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi rasa percaya diri serta tingkat
14
5) Rasa takut terhadap penyimpangan
dasar hampir dalam semua situasi sosial. Oleh karenanya kita cenderung
mereka, mereka tidak akan menyukai kita serta menganggap kita sebagai
(1996), budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Dalam Mulyana dan
waktu, peranan, hubungan, ruang, konsep alam semesta, obek materi dan milik
usaha individu serta kelompok. Budaya berkenaan dengan cara manusia hidup,
15
pada salah satu alat indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan
melalui alat indera yang lain. Penarik perhatian terdiri dari faktor eksternal dan
faktor internal.
dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain termasuk yang kita
menjelaskan yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi
penafsiran objek, tanda dan orang dari sudut pengalaman yang bersangkutan
(Gibson, 1986 : 54). Selaras dengan pernyataan tersebut Krech, dkk (2001: 19)
yakni pengalaman masa lalu dan faktor pribadi. Dalam penelitian ini yang
Yogyakarta.
Dalam penelitian ini, persepsi yang dimaksud adalah persepsi terhadap iklan
persepi diartikan sebagai pesan iklan. Proses persepsi diawali dengan masuknya
16
stimulus ke dalam panca indera individu yang menghasilkan atensi untuk
yang disampaikan pada khalayak. Tanpa disadari seringkali pesan dalam iklan
khalayak secara utuh, kadang sebagian, kadang benar, namun terkadang salah.
Tentunya yang diharapkan dari pengiklan adalah terpaan iklan dapat ditangkap
secara utuh oleh khalayak agar makna pesan yang ingin disampaikan, dipahami
3. Iklan
Periklanan merupakan salah satu dari empat alat utama yang digunakan
17
berita), tentang suatu produk, jasa, atau ide. Berita yang disampaikan tersebut
dinamakan iklan atau advertensi. Iklan dapat dipakai untuk membangun citra
Secara efisien, iklan mampu menjangkau calon pembeli walau letaknya jauh.
Periklanan sebagai salah satu dari bentuk promosi yang bertujuan untuk
sebagai berikut :
a. Presentasi publik
menunjukan bahwa produk tersebut sah dan standar karena banyak orang
b. Pervasiveness
18
c. Memperkuat Ekspresi
2003 : 25).
agama. Bentuk fisiknya tidak berbeda dengan iklan komersial, sebab keduanya
khalayak luas sebagai target sasaran agar dapat tergerak hatinya untuk
melakukan sesuatu yang dianjurkan oleh pesan ILM tersebut. Oleh karena itu,
2007).
Tampilan ILM harus tepat pada sasaran yang dituju. Karena pada
19
masalah sosial yang sedang aktual. Dalam sajiannya, ILM harus mampu
hubungan secara linguistik dengan produk barang atau jasa yang diiklankannya.
maka kedua elemen tanda (verbal dan non-verbal) tersebut harus dikaji secara
memadukan antara unsur tektual dan kontektual dari iklan tersebut (Dyer
merupakan inti dari iklan tersebut. Secara lugas dapat dikatakan bahwa pesan
sebuah iklan merupkan sebuah simpulan dari iklan yang dapat ditangkap oleh
iklan meliputi analisis tektual dan kontekstual. Untuk memperoleh makna yang
20
sesuai dengan apa yang diinginkan oleh produsen maka proses analisis akan
Iklan sebagai sarana pemasaran produk barang atau jasa harus mampu
verbal. Antara tanda non-verbal yang digunakan dengan produk barang atau jasa
menjadikan iklan sebagai satu wacana yang sangat menarik untuk dikaji,
terutama terkait dengan makna dan pesan yang ingin disampaikan melalui
Sedangkan untuk permasalah makna dan pesan yang bersifat di luar realitas
mampu menjadikan sebuah iklan untuk dapat tampil lebih persuasif, menarik
21
ILM merupakan aktivitas periklanan yang berlandaskan gerakan moral.
muatan pesan verbal dan pesan visual yang dituangkan di dalam ILM terlalu
banyak. Secara visual, desain ILM yang disajikan pun menjadi jelek, tidak
luas yang diposisikan sebagai target sasaran dari ILM dengan serta merta akan
pemerintah menjadi mubazir. Artinya, pesan verbal dan pesan visual yang
sasaran. Hal itu terjadi karena frekuensi penayangan ILM di media massa
khususnya media massa cetak perlu diperbanyak dan lebih bersifat agresif.
22
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
ini berusaha memahami kelakuan manusia dalam konteks yang lebih luas,
mengamati sejak awal sampai akhir proses penelitian. Fakta dan data hasi
penelitian inilah yang nantinya diberi makna sesuai dengan teori-teori yang
menangkap dan menjelaskan realitas sosial secara jelas sesuai dengan karakter
objek studi yang diteliti. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
1998:22).
23
Penelitian deskriptif bertujuan sebagai berikut:
ada.
yang berlaku.
2. Data Penelitian
data dari penelitian ini adalah subjek penelitian dalam kelompok data yang
ditetapkan dan dikembangkan secara terus menerus “sirkuler” dari awal hingga
akhir penelitian ini. Adapun rincian data dan sumber data sebagaimana
24
2) Tindakan, dan kegiatan lain yang diperoleh melalui partisipasi dan
observasi.
pendidikan, jadwal kegiatan, buku induk, daftar nilai, alat dan media yang
dokumentasi.
3. Kriteria Informan
kesan dan sikap terhadap iklan tersebut.. Kriteria informan yang masuk dalam
penelitian ini adalah pemilik usaha perdagangan computer dan acesoris Alnect
pertimbangan:
25
a. Penghasilan yang telah dikenai kewajiban untuk membayar pajak
penghasilan besar.
Alnect Computer dan Mutiara Art & Antique di pilih karena merupakan
sebagai berikut:
a. Wawancara
bertanya langsung kepada informan dalam hal ini adalah langsung dalam
upaya mencari data primer berdasarkan interview guide yang telah disusun.
26
b. Studi Pustaka
surat kabar, majalah serta sumber informasi lainnya baik yang ada dilokasi
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui
deskriptif kualitatif dengan metode analisis data model Miles dan Huberman,
dimana terdapat tiga komponen utama dalam analisis data kualitatif. Antara lain
yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan dimana ketiganya nanti
a. Pengumpulan Data
b. Reduksi Data
dan abstraksi data (kasar) yang ada dalam fieldnote. Reduksi data
27
membuat fokus dan membuang hal yang tidak penting serta mengatur
c. Sajian Data
Data dalam penelitian ini disajikan dengan bentuk kalimat yang disusun
secara logis dan sistematis agar mudah dipahami serta mangacu pada
Triangulasi data merupakan usaha untuk mengecek kebenaran data yang telah
disimpulkan.
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat
yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal tersebut dapat dicapai dengan jalan:
28
c. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
29