You are on page 1of 9

LAPORAN

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

ISOLASI MIKROORGANISME

DISUSUN OLEH:

NAMA : DESRITA AYU TANGDI ALLA

NIM : 20160811014018

UNIVERSITAS CENDERAWASIH
FAKULTAS KEDOKTERAN
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Mahasiswa dapat memisahkan mikroba dari campurannya sehingga didapat kultur
murni.

1.2 Latar Belakang


Mikroorganisme di alam hampir selalu dalam keadaan tercampur. Campuran ini dapat
sangat kompleks artinya banyak jenisnya atau walaupun jenisnya sedikit sifatnya berbeda.
Mungkin pula terdapat perbedaan sifat khusus yang agak jauh walaupun dari sifat umumnya
sama (Judoamidjojo, 1991).
Mikroorganisme terdapat dimana-mana didalam lingkungan kita mereka ada pada
tubuh kita, di dalam tubuh kita, dan di sekeliling kita. Mereka merupakan komponen penting
dalam ekosistem. Dihabitat alamiahnya, mereka hidup dalam suatu komunitas yang terdiri
dari berbagai jenis mikroorganisme,bersama spesies-spesies biologi lainnya. Didalam
komunitas ini, satu spesies mikroba dapat mempengaruhi spesies lain dengan berbagai cara-
cara beberapa bersifat menguntungkan beberapa merugikan (Pelczar, 2007).
Seperti semua bentuk kehidupan lain, mikroba membutuhkan zat-zat haradan
lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan. Pertama-tama media harus mangandung
senyawa-senyawa hara yang penting untuk pertumbuhan mikroba. Disamping itu media harus
juga memberikan lingkungan yang cocok bagi pertumbuhan seperti pH, tekanan osmosis,
oksigen dan lain-lain. Pada umumnya semua media untuk pertumbuhan mikroba terdapat
dalam dua bentuk yaitu media cair (Broth media) dan media padat (Solid media) (Sutedjo,
1996).
Isolasi bakteri adalah pemindahan bakteri dari lingkungan di alam dan menumbuhkan
sebagai biakan murni dalam medium buatan. Memindahkan bakteri dari medium lama ke
medium yang baru diperlukan ketelitian dan pensterilan alat-alat yang digunakan, sehingga
dapat terhindar dari terjadinya kontaminasi. Pada pemindahan bakteri di cawan petri tersebut
harus dibalik. Hal ini berfungsi untuk menghindari adanya tetesan air yang mungkin melekat
pada dinding tutup cawan petri (Dwijoseputro, 2005).
Sebelum melakukan isolasi terlebih dahulu dilakukan pengambilan sampel. Macam-
macam pengambilan sampel menurut tempatnya :
1. Sampel tanah
Jika mikroorganisme yang diinginkan berada di dalam tanah, maka cara
pengambilannya disesuaikan dengan tujuan. Misal jika yang diinginkan adalah
mikroorganisma rhizosfer maka sampel diambil dari sekitar perakaran dekat permukaan
tanah.
2. Sampel udara
Teknik pengambilan hanya dengan membuka tutup cawan petri yang berisi media
steril selama ±5 menit. (Meryandini,dkk 2009)
Karakteristik koloni bakteri hasil isolasi merupakan salah satu bagian dalam
identifikasi bakteri. Beberapa bentuk koloni spesifik koloni bakteri padamedia agar datar
yaitu (Sari, 2009)
1. Ukuran
 Titik
 Kecil
 Sedang
 Besar
2. Warna koloni
Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan tidak kontras dengan air, dimana sel-sel
bakteri tersebut disuspensikan. Oleh karena itu pengamatantanpa pewarnaan menjadi
lebih sukar dan tidak dapat digunakan untukmelihat bagian-bagian sel dengan teliti.
3. Bentuk koloni
 Bundar
 Tidak beraturan
 Rhizoid (tersebar seperti akar)
4. Bentuk bagian tepi koloni (margin)
 Rata (entire)
 Tidak rata, bergelombang secara beraturan (lobate)
 Bergelombang (undulate)
 Bergerigi (serrate)
 Seperti filamen (filamentous)
BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
- Incubator
- Cawan petri
- Mikroba dari sampel tanah
- Media Endo Agar
- Aquades
- Endo agar
- Cotton bud
2.2 Prosedur Kerja
- Pengambilan sampel dari tanah dengan menggunakan cotton bud
- Ambil sedikit sampel tanah yang telah dicampur aquades, kemudian sebarkan
dengan menggosoknya pada permukaan pada permukaan Endo agar didalam
cawan
- Bungkuslah cawan menggunakan kertas A4
- Cawan yang sudah ditanami oleh bakteri dan telah dibungkus kemudian
dimasukkan ke dalam incubator dan ditunggu selama 24 jam atau lebih
- Setelah di incubator, ambil cawan lalu amati koloni bakteri yang terbentuk

2.3 Hasil Data Pengamatan (tabel)

Uraian/ kode Gambar Hasil Morfologi


sampel
BP : Tanah Jumlah Koloni 1
Koloni 3 Ukuran Koloni : Besar
Warna Koloni : Merah
Bentuk Koloni : Rhizoid
Margin Koloni :
Bergelombang (undulate)
Koloni 2
Ukuran Koloni : Sedang
Warna Koloni : Merah
Bentuk Koloni : Rhizoid
Margin Koloni : Rata (entire)
Koloni 3
Ukuran Koloni : Sedang
Warna Koloni : Merah
Bentuk Koloni : Bundar
Margin Koloni :
Bergelombang (undulate)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1Pembahasan Hasil
Di alam populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari
campuran berbagai macam sel. Campuran ini dapat sangat kompleks artinya banyak jenisnya
atau walaupun jenisnya sedikit sifatnya berbeda, seperti kata Judoamidjojo dalam buku
Teknologi Fermentasi. Mikroba pada tanah juga terdiri dari beberapa campuran sel, namun
jenis dan sifatnya sedikit berbeda. Oleh karena itu, diperlukan isolasi mikroorganisme pada
populasi bakteri agar menjadi kultur murni yang terdiri satu jenis yang dapat dipelajari
morfologi, sifat dan kemampuan biokimiawinya.
Sebelum melakukan isolasi terlebih dahulu dilakukan pengambilan sampel. Jika
mikroorganisme yang diinginkan berada di dalam tanah, maka cara pengambilannya
disesuaikan dengan tujuan seperti dalam Jurnal Penelitian Sumberdaya Hayati dan
Bioteknologi IPB menurut Meryandini, dkk. Pengambilan sampel tanah yang dilakukan
kelompok kami adalah dengan cara tanah di cairkan / dilarutkan dalam aquades lalu di ambil
menggunakan cotton bud dan disebarkan dengan menggosoknya (Swab) pada permukaan
pada permukaan Endo agar didalam cawan. Teknik penanaman yang dipakai adalah teknik
penanaman dengan goresan sinambung. Setelah itu cawan petri ditutup lalu dibalik. Pada
pemindahan bakteri di cawan petri tersebut harus dibalik. Hal ini berfungsi untuk
menghindari adanya tetesan air yang mungkin melekat pada dinding tutup cawan petri seperti
kata Dwijoseputro dalam buku Dasar - Dasar Mikrobiologi.
Setelah diisolasi, ada 3 koloni yang kelompok kami dapatkan dari bahan pengamatan.
Karakteristik koloni bakteri hasil isolasi merupakan salah satu bagian dalam identifikasi
bakteri. Karakteristik dari koloni bakteri yang kami dapatkan itu berbeda-beda. Contohnya
pada koloni pertama ukurannya (besar) berbeda dengan koloni kedua, tetapi ukuran koloni
bakteri kedua dan ketiga sama yaitu berukuran sedang. Lalu dari segi warna semua koloni
yang tumbuh pada bahan percobaan tanah berwarna merah. Bentuk koloni juga berbeda
antara koloni pertama (rhizoid) dan koloni tiga (bundar), tetapi koloni pertama dan koloni
kedua memiliki bentuk yang sama yaitu rhizoid. Demikian pula margin koloni berbeda-beda.
Pada koloni pertama bentuk marginnya bergelombang (undulate) sama seperti koloni ketiga
tetapi koloni kedua bertuk marginnya rata (entire). Karakteristik koloni ini berbeda-beda
karena setiap sel memiliki perbedaan sifat khusus yang agak jauh walaupun dari sifat
umumnya sama seperti kata Judoamidjojo dalam buku Teknologi Fermentasi.
BAB IV
PENUTUP
4.1Kesimpulan
Di alam populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari
campuran berbagai macam sel. Campuran ini dapat sangat kompleks artinya banyak jenisnya
atau walaupun jenisnya sedikit sifatnya berbeda. Untuk dapat menelaah bakteri khususnya
dalam skala laboratorium, maka terlebih dahulu kita harus dapat menumbuhkan mereka
dalam suatu biakan yang mana di dalamnya hanya terdapat baktri yang kita butuhkan tersebut
tanpa adanya kontaminasi dari mikroba lain. Isolasi bakteri adalah pemindahan bakteri dari
lingkungan di alam dan menumbuhkan sebagai biakan murni dalam medium buatan.
Karakteristik koloni bakteri hasil isolasi merupakan salah satu bagian dalam identifikasi
bakteri. Karakteristik dari koloni bakteri yang kami dapatkan itu berbeda-beda. Contohnya
seperti pada kelompok kami, bahan pengamatan dari tanah kami mendaptakan 3 koloni
dengan morfologi yang berbeda-beda.

4.2 Saran
Dalam pelaksanaan praktikum, sebaiknya lebih memperhatikan dan lebih teliti lagi dalam
setiap metode yang dilakukan, supaya hasilnya bisa sesuai dengan yang diharapkan. Pada
setiap metode yang digunakan juga harus selalu memperhatikan kesterilan lingkungan,
media, dan alat agar tidak terjadi kontaminasi dari luar (udara).
DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar - Dasar Mikrobiologi. Malang : Penerbit Djambatan.

Judoamidjojo, Muljono. 1991. Teknologi Fermentasi. Bogor: IPB.

Meryandini, A., Widosari, W., Maranatha, B. 2009. Isolasi Bakteri Selulotik dan
Karakterisasi Enzimnya. Jurnal Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi IPB, Vol :
13 (1). Hal 33-38.
Sari, Noorkomala. 2009. Teknik Isolasi Mikroorganisme
.http://www.scribd.com/doc/24589708/Teknik-Isolasi-M-O [diakses tanggal 12 Oktober
2018]

Sutedjo, Mul Mulyani. 1996. Mikrobiologi Tanah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Pelczar, M.J.2007. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI Press.


LAPORAN
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

DISUSUN OLEH:

NAMA : DESRITA AYU TANGDI ALLA


NIM : 20160811014018

UNIVERSITAS CENDERAWASIH
FAKULTAS KEDOKTERAN
TAHUN 2018

You might also like