You are on page 1of 7

ANALISA JURNAL

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat

Dosen Pembimbing :

Ida Rosidawati, M.Kep

Oleh:
Desih
C1614201011
3A

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2019
A. Abstrak
Pasien yang datang ke IGD tidak semuanya pasien gawat darurat. Maka dari itu diperlukan triase
yang bertujuan untuk menggolongkan dan memperiotaskan pasien yang memerlukan pertolongan
terlebih dahulu. Penentuan triase membutuhkan suatu penilaian atau pengkajian yang tepat, yaitu
dengan cara primary survey yang meliputi pemeriksaan ABC Airway (jalan nafas), Breathing
(pernafasan), Circulation (Sirkulasi). Hal terpenting ketika perawat melakukan triase adalah
melakukan respons time. Penurunan penilain skala triase akan memperpanjang waktu penanganan
yang seharusnya di terima oleh pasien sesuai dengan kondisi klinisnya sehingga akan beresiko
menurunkan angka keselamatan pasien dan kualitas dari layanan kesehatan.
B. Deskripsi Singkat
Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah layanan yang disediakan untuk kebutuhan pasien yang
dalam kondisi gawat darurat dan harus segera di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan
penanganan darurat yang cepat. Sistem yang di berikan juga menggunakan sistem triage, dimana
pelayanan diutamakan bagi pasien dalam keadaan darurat bukan berdasarkan antrian. Adapun
prinsip dalam pelaksanaan triage diantaranya yaitu:
1. Harus di lakukan dengan segera dan tepat waktu
2. Pengkajian harus ade kuat dan akurat
3. Keputusan dibuat berdasarkan pengkajian
4. Melakukan intervensi berdasarkan keakutan dari kondisi
5. Tercapainya kepuasan pasien

C. Analisis Picot

Judul HUBUNGAN KETEPATAN ANALISIS PERAN PENGALAMAN PERAWAT


PENILAIAN TRIASE PERAWAT TRIAGE DALAM PENGAMBILAN
DENGAN TINGKAT TERHADAP WAITING
KEBERHASILAN TIME DAN KEPUTUSAN TRIAGE DI
PENANGANAN PASIEN INSTALASI GAWAT
CEDERA KEPALA DI IGD LENGTH OF STAY DARURAT
RSU HKBP BALIGE PADA RUANG TRIAGE
DI INSTALASI GAWAT
KABUPATEN TOBA DARURAT RSUD RAA SOEWONDO
SAMOSIR PATI
RUMAH SAKIT dr
SAIFUL ANWAR
MALANG

Populasi jumlah sampel sebanyak 17 Subyek dalam penelitian Seluruh perawat igd
orang ini adalah pasien pada
ruang

triage dengan teknik


quota sampling sebanyak
200 pasien dan perawatan
ruang triage yang

menangani 200 pasien


tersebut.
Intervensi Jenis penelitian ini adalah Penelitian ini Penelitian ini menggunakan
correlation study menggunakan jenis jenis
penelitian kuantitatif
penelitian kuantitatif observasional analitik
observasional analitik

yang mempelajari
determinant yaitu
faktorfaktor yang
berhubungan dengan
kejadian
dan masalah yang
berkaitan dengan

kesehatan. Desain
penelitian mengggunakan

pendekatan studi
penampang analitik
Compare Hubungan ketepatan penilaian Tidak terdapat Hubungan ketepatan penilaian
Triase perawat dengan tingkat perbandingan Triase perawat dengan tingkat
keberhasilan penanganan keberhasilan penanganan pasien
pasien Cedera Kepala di IGD
RSU HKBP Balige dengan
hasil uji Pearson Product
Moment dengan nilai r = 0.327
yang berarti ada hubungan
yang signifikan antara
ketepatan penilaian Triase
perawat dengan tingkat
keberhasilan penanganan
pasien Cedera Kepala,
Out Camp Keberhasilan penilaian triase Hasil penelitian pada Hasil penelitian pada subjek
perawat terhadap pasien cedera subjek perawat perawat
kepala terlihat bahawa didapatkan data umum perawat
mayoritas perawat berhasil didapatkan data umum meliputi
melakukan pernilaian triase perawat meliputi jenis kelamin, umur dan riwayat
sebanyak 14 orang (82.36%). pendidikan.
jenis kelamin, umur dan
riwayat pendidikan.
Tabel.1 menunjukkan
data umum 13

perawat traige yang


memenuhi kriteria

inklusi penelitian.
Time 8 november 2018 Tidak di tentukan Tidak di tentukan waktunya
waktunya

D. Pembahasan

E. Manfaat dan Kekurangan

F. Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan
Pelaksanaan triase di IGD rumah sakit Tipe C dilakukan dengan tepat. Response Time di IGD
rumah sakit Tipe C termasuk kategori lambat. Terdapat hubungan yang signifikan antara ketepatan triase
dengan response time di IGD rumah sakit tipe C. Apabila pasien terkena trauma atau cidera seringkali
menyebabkan terjadi gangguan fisiologis pada tubuh. Bila Trauma tidak diketahui dengan cepat dan tidak
ditangani dengan tepat maka akan berakibat fatal yakni memiliki prognosis yang kurang baik pada pasien
trauma, karena perawatan pada pasien trauma yang seharusnya menerima penanganan segera tidak
terindentifikasi dengan baik dan segera. RTS menjadi salah satu alternative sistem penilaian pada kasus
kasus trauma. RTS membantu secara yang efektif terhadap prediktor tingkat mortalitas, prognosis trauma
atau perawatan pada kasus trauma. Penilaian RTS dapat diaplikasikan pada kejadian trauma. Dari
beberapa pasien yang dilakukan aplikasi RTS di Triage IGD didaptkan hasil bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara Revised Trauma Score (RTS) dengan tingkat mortaitas dan perawatan. Aplikasi
primary survey yang dilakukan perawat paling banyak pengaplikasi primary survey rata - rata baik.
Ketepatan penentuan triase yang paling banyak adalah tepat.
Saran
Bagi peneliti selanjutnya belum adanya penelitian tentang hubungan lama kerja dengan ketepatan
penentuan triase. Dan untuk pasien trauma perlu dijadikan sebagai salah satu standart operasional prosedur
pada semua kasus trauma dipelayanan Triage IGD. Dimana merupakan salah satu modal aplikasi tindakan
dalam mempercepat primery survey dan pre hospital (EMS maupun IGD) dalam pelayanan gawat darurat.
Bagi institusi RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus peneliti menyarankan untuk pihak rumah sakit perlu
adanya tenaga kesehatan yang khusus melakukan triase yang bertugas hanya di ruang triase.

G. Daftar Pustaka
Asmara, K., Handayani, T., N. (2017). Gambaran Kematian di Instalasi Gawat Darurat. Program Studi
Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiyah Kuala Banda Aceh
Dadashzadeh, A., Abdolahzadeh, F., Rahmani, A., Gojazadeh, M. (2013) Factors Effecting triage decision
making from the viewpoints of emergency department staff in Tabriz hospital. Iran Critical Care Nursing
Journal, 6 (4) 269-276
Khairina, I., Malini, H., Huriani, E. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengambilan
Keputusan Perawat Dalam Ketepatan Triase Di Kota Padang. Fakultas Keperawatan Universitas Andalas
Indonesia. Indonesian Journal For Health Science Vol.02, No.01
Ikatan Ahli Bedah Indonesia. Komisi Trauma IKABI. (2014). Advanced Trauma Life Support for Doctors.
America College of Surgeon Committee on Trauma.
Jin J, Shao J, He X and Yao M. (2006). Application of revised trauma program in emergency treatment
of multiple injury. Chinese Med J. 119(5): 426-429.
Rapsang, Amy Grace and Devajit C.S. (2015). Scoring Systems of Severity in Patient with Multiple
Trauma. elsevier.es/cirugia. 213-221.
Ainiah, N., Ahsan dan Fathoni, M. (2015). Analisis faktor pelaksanaan triage di instalasi gawat darurat,
jurnal ners vol. 10(1), p. 151-155.
Apriluana, Gladys. dkk. (2016). Hubungan Antara Usia, Jenis Kelamin, Lama Kerja, Pengetahuan, Sikap,
dan Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) dengan Perilaku Penggunaan APD pada Tenaga Kesehatan.
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, vol. 3(3), p. 83 – 84.
Dahlan, M. Sopiyudin. (2012). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan
Multivariat, Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS Ed. 5. Salemba Medika: Jakarta.
Evie, S., Wihastuti, T. A., dan Suharsono, T. (2016). Analisis faktor yang berhubungan dengan
Pelaksanaan Trige Perawat Pelaksana di ruang IGD Rumah Sakit Tipe C, jurnal ilmih kesehatan
keperawatan, vol. 12(3), p. 148151.

You might also like