Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Tn. S
Umur : 40 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Pendidikan : SMP
Alamat : Boyolali
b. Penanggung Jawab
Nama : Tn. M
Umur : 63 tahun
Alamat : Boyolali
Pekerjaan : petani
2. Keluhan Utama
Klien mengatakan minder bila ketemu orang lain, lebih suka menyendiri.
± 2 bulan sebelum masuk rumah sakit klien sering menyendiri, membakar barang, sulit komunikasi,
bicara sendiri dan sulit tidur, mudah tersinggung dan sering melamun sendiri.
4. Faktor Pedisposisi
a. Klien pernah mengalami gangguan jiwa ±3 tahun yang lalu, pernah rawat jalan di
RSJD.SOEDJARWADI KLATEN.
b. Klien kontrol tidak rutin, minum obat tidak teratur pengobatan kurang berhasil
c. Klien mengatakan tidak pernah mengalami penganiayaan fisik, seksual, penolakan, dan
kekerasan dalam keluarga maupun tindakan kriminal.
d. Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
e. Klien mempunyai pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan yaitu ia jatuh dari sepeda
dan di tertawakan teman-temannya.
5. Pemeriksaan Fisik
2. Nadi : 84 x/menit
3. Suhu : 36,5 ºC
4. Pernafasan : 26 x/menit
b. Keluhan fisik
c. Ukur
1) BB :-
2) TB :-
6. Psikososial
a. Genogram
Kilen mengatakan anak kedua dari empat bersaudara, klien tinggal serumah dengan ayah, ibu, dan
dua adik perempuannya.
b. Konsep diri
1) Citra diri
Klien mengatakan tidak memiliki pandangan buruk terhadap tubuhnya,klien mengatakan merasa
bersyukur diberikan tubuh yang sehat dan tidak cacat
2) Identitas
Klien mengatakan dirinya adalah seorang laki-laki yang bernama Tn.S, belum mempunyai istri. Klien
merasa belum puas menjadi anak laki-laki karena dirinya belum juga mendapatkan kerja
3) Peran
Klien mengatakan dirinya dirumah sebagai kakak dari dua adiknya,selama dirawat di rumah sakit
klien merasa tidak berguna karena tidak bisa membiayai adiknya sekolah dan merasa kurang
beruntung dan merasa kesepian.
4) Ideal diri
Klien mengatakan ingin menjadi lebih baik dari sekarang dan ingin menjadi yang berguna bagi semua
orang dan mendapatkan kerja lagi
5) Harga diri
Klien merasa tidak berguna, karena tidak bisa membiayai sekolah adiknya dan membanggakan orang
tuanya klien mengatakan merasa kurang beruntung dan malu dengan keadaannya sekarang yang
tidak bekerja, sehingga klien menyendiri dan tidak mau bergaul dengan temannya.
Klien mengatakan orang yang berarti ibunya. Jika ada masalah ibunya sebagai tepat mencurahkan
perasaanya
Klien mengatakan tidak ada niat untuk berhubungan dengan orang lain dan klien mengatakan lebih
baik sendiri . Selama dirawat di rumah sakit klien lebih banyak menyendiri.
Klien mengatakan tidak ada keinginan dalam berhubungan dengan orang lain, dank lien mengatakan
ingin sendiri saja.
MK : Menarik diri
d. Spiritual
Klien mengatakan dirinya seorang muslim dan klien meyakini bahwa penyakitnya dapat
disembuhkan.
2) Kegiatan ibadah
MK : Distress spiritual
7. Status Mental
a. Penampilan
Klien tampak rapid an berpakaian sesuai dengan pakaian teman-temanya yang ada di bangsal,baju di
kancingkan, rambut disisir.
b. Pembicaraan
Cepat : Klien kooperatif saat berkomunikasi, pembicaraan cepat sesuai dengan topic yang
dibicarakan.
c. Aktivitas motorik
Lesu : Klien sering menyediri dan melamun, klien melakukan kegiatan jika di motivasi perawat.
d. Alam perasaan
Sedih : klien merasa tidak berguna bagi keluarganya dan kurang bersemangat.
e. Afek
Datar : saat diajak ngobrol klien tidak menunjukkan perubahan raut muka atau ekspresi wajah saat
diberi stimulus.
Selama interaksi klien kooperatif, kurang konsentrasi dan kontak mata kurang sering berpaling
pandangan, sering menunduk ketika diajak ngobrol jawaban klien simpel dan singkat
g. Persepsi
Klien mengatakan dulu sempat klien mendengar bisikan-bisikan suara anak kecil, terjadi ketika
sedang sendirian dan hanya sebentar
h. Isi pikir
i. Arus pikir
Blocking : pembicaraan klien sering terhenti tiba-tiba tanpa gangguan dan pembicaraan dilanjutkan
kembali
j. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran klien adalah bingung, klien tidak disorientasi waktu, tempat maupun orang.
k. Memori
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang, jangka pendek, maupun saat ini.
m. Kemampuan penilaian
Klien dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk
n. Daya tilik diri
a. Makan
Klien mengatakan makan 3 x/hari, sesuai porsi yang disediakan rumah sakit sebelum makan berdo’a
dahulu, tidak lupa cuci tangan dulu, lalu berdo’a sesudah makan.
b. BAB / BAK
Klien mampu BAB dan BAK pada tempatnya serta dapat membersihkan toilet dan membersihkan diri
saat BAB dan BAK.
c. Mandi
Klien dapat menjaga kebersihan dirinya seperti klien mandi 2 x/hari, memakai sabun, gosok gigi
memakai pasta gigi, klien mandi sendiri tanpa bantuan orang lain
d. Berpakaian
Klien berpakaian bersih dan rapih, klien dapat menggunakan pakaian tanpa bantuan dari orang lain
f. Penggunaan Obat
g. Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan setelah pulang ia akan melakukan perawatan lanjutan, dan rajin kontrol.
Klien mengatakan setelah klien pulang ke rumah klien akan melakukan kegiatan sehari-hari dengan
baik.
Klien mengatakan setelah keluar dari rumah sakit akan mencari pekerjaan.
9. Mekanisme koping
Mekanisme koping klien inefektif, selalu mengganggap diri tidak berguna, tidak berguna
bagi keluarga dan orang lain. Saat mempunyai masalah memilih untuk menyimpannya sendiri.
- Clorpromazine 3x100 mg
a. Menarik diri
DO : -
DO :
14. Pohon Masalah
regimen terapeutik
b. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah berhubungan dengan koping individu tidak efektif.
B. Perencanaan
Intevensi Keperawatan
No. Tanggal Dx.Keperawatan
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
3. Diskusikan kemungkinan
melaksanakan dirumah.
TUK 1
- Dibantu sebagian
D. Evaluasi
Pp :