You are on page 1of 9

Cara dan Teknis Kerja Memasang Besi

Tulangan Pelat Lantai Beton pada Rumah


Lantai 2
Proyek Sipil | 17.46 |

Hak Cipta: Maaf... Artikel ini dibuat khusus untuk Pembaca Blog ini. Jika anda ingin
memposting ulang pada Blog atau Website anda, silahkan ditulis ulang dengan Narasi dan
Bahasa anda sendiri. Terima Kasih...
Advertisement

Pemasangan Besi Plat Lantai pada rumah dan gedung dilakukan setelah pemasangan Besi Balok
selesai. Karena pada prinsipnya sebaiknya Besi Lantai di pasang diatas Besi Balok. Walaupun
sebagian orang ada yang memasang sebagian Besi Plat Lantai ini dibawah Besi Balok.
Perbedaan kedua sistem pemasangan ini dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2 dibawah ini.
(Gambar 1. Besi Lantai seluruhnya dipasang diatas Besi Balok)

(Gambar 2. Besi Lantai sebagian dipasang diatas dan dibawah Besi Balok)
Tampak pada Gambar 1, sistem pemasangan Besi Lantai-nya lebih sederhana dan lebih mudah
dipahami. Berbeda dengan Gambar 2 yang sistem pemasangannya lebih kompleks. Pada
kesempatan ini saya akan membahas Cara Pelaksanaan Pemasangan Besi Plat Lantai sesuai
dengan Gambar 2, dengan asumsi Gambar 1 akan lebih mudah dipahami jika Gambar 2 telah
dikuasai.

Teknik Kerja Memasang Besi Tulangan Pelat Lantai Beton


Contoh :
Pelat Beton direncanakan memiliki ketebalan 10 cm.
Besi Tulangan Pelat Lantai ber-diameter 9 mm.
Jarak Pemasangan Besi Tulangan Pelat Lantai 12,5/25 cm.

1. Sesudah Bekisting Balok, Bekisting Pelat Lantai Beton, dan Besi Balok selesai
dikerjakan, maka kita bisa memulai pekerjaan pemasangan Besi Pelat Lantai Beton seperti
Gambar 3 dibawah ini. Perhatikan tulisan AS pada gambar, itu menjadi Acuan pada Gambar dan
Pelaksanaan selanjutnya.
Susun besi 9 mm (yang telah diluruskan sebelumnya) sesuai dengan Gambar 3 dibawah ini.
Vb = Vertikal Bawah
2,5 cm = Jarak rencana antara Besi Tulangan dan Tripleks Bekisting Pelat Lantai.

(Gambar 3.)

2. Susun besi 9 mm sesuai dengan Gambar 4 dibawah ini. Posisi besi diletakkan tepat diatas
besi Gambar 3 (bersinggungan). Lalu ikat setiap pertemuan besi tersebut dengan Bendrat (kawat
ikat atau kawat beton). Perhatikan tulisan AS pada gambar, itu menjadi Acuan pada Gambar dan
Pelaksanaan selanjutnya.
Hb = Horizontal Bawah
2,5 cm = Jarak rencana antara Besi Tulangan dan Tripleks Bekisting Pelat Lantai.
(Gambar 4.)

3. Lalu susun besi 9 mm sesuai dengan Gambar 5 dibawah ini. Posisi besi diletakkan diatas
(kira-kira 2,5 cm dari rencana Top Cor Plat Beton), ini membuat jarak dengan besi dibawahnya
(Gambar 3 dan Gambar 4) kira-kira 4 cm . Perhatikan tulisan AS pada gambar, susunan Besi ini
bergeser 12,5 cm dari besi dibawahnya.

Pada Garis Kotak putus-putus (daerah asumsi Momen Plat Lantai dianggap NOL), besi
tersebut ditekuk kebawah (2,5 cm dari Tripleks), karena didalam area Garis Kotak putus-putus
tersebut momen yang terjadi adalah Momen Postif (gaya tarik terjadi pada bagian bawah Plat
Lantai Beton).
Ha = Horizontal Atas
2,5 cm = Jarak rencana antara Besi Tulangan dan Top Cor Rencana Plat Beton.

(Gambar 5.)

4. Pemasangan selanjutnya sama dengan Poin No. 3 diatas, hanya kali ini dipasang pada
posisi Vertikal Atas (Va). Perhatikan tulisan AS pada gambar, susunan Besi ini bergeser 12,5 cm
dari besi dibawahnya. Lalu ikat setiap pertemuan besi tersebut dengan Bendrat (kawat ikat atau
kawat beton).
Va = Vertikal Atas
2,5 cm = Jarak rencana antara Besi Tulangan dan Top Cor Rencana Plat Beton.

(Gambar 6.)

5. Tambahkan Besi Tulangan Ekstra untuk Momen (pada bidang Horizontal) seperti
Gambar 7 dibawah ini, agar kekuatan Plat Lantai pada tumpuan Balok menjadi lebih tinggi.
Perhatikan tulisan AS pada gambar, susunan Besi ini bergeser 12,5 cm dari Gambar 5. Lalu ikat
setiap pertemuan besi tersebut dengan Bendrat (kawat ikat atau kawat beton).

(Gambar 7.)

6. Tambahkan Besi Tulangan Ekstra untuk Momen (pada bidang Vertikal) seperti Gambar
8 dibawah ini, agar kekuatan Plat Lantai pada tumpuan Balok menjadi lebih tinggi. Perhatikan
tulisan AS pada gambar, susunan Besi ini bergeser 12,5 cm dari Gambar 6. Lalu ikat setiap
pertemuan besi tersebut dengan Bendrat (kawat ikat atau kawat beton).
(Gambar 8.)

7. Periksa semua ikatan Bendrat (kawat ikat atau kawat beton) yang ada, apakah ada yang
belum terikat atau tidak. Sering dilakukan di lapangan, pengikatan ini tidak dilakukan secara
menyeluruh pada setiap pertemuan besi yang ada, namun dibuat berjarak setiap 1 baris besi.
Dengan asumsi tidak mengurangi kekuatan susunan Besi Plat Lantai tersebut, dan kualitas Plat
Beton Bertulang tersebut nantinya.

8. Selanjutnya ganjal semua Besi Plat Lantai tersebut dengan Beton Decking (Beton
Tahu), agar tidak menempel langsung pada Tripleks Bekisting.

9. Rapikan susunan besi yang tidak lurus dan ikatan yang kurang kuat.., selesai..

Demikian tulisan saya kali ini.., semoga berguna..

Advertisement

Komentar :
Category: Besi Beton (Tulangan), Beton Bertulang, Teknis Kerja

Artikel Lain : Besi Beton (Tulangan), Beton Bertulang, Teknis Kerja

 80 Daftar Istilah dan Defenisi dalam Pekerjaan Beton dan Konstruksi


 Cara Menghitung Volume Cor Beton Tangga Putar pada Rumah
 Cara dan Teknis Kerja Pemadatan Adukan Beton yang Baik dan Benar
 Cara Menghitung Jumlah Besi Pondasi Setempat (Pondasi Foot Plat)
 Cara Pemasangan Pipa untuk Pasang Closet Duduk pada Kamar Mandi
 Cara dan Teknik Kerja Mengecat Ulang Dinding Rumah Lama yang Berlumut dan
Berjamur (Mengalami Kerusakan sangat Berat)
 Cara dan Teknis Kerja Mengupas Cat Dinding Rumah lama dengan Paint Remover
 Cara dan Teknik Kerja Mengecat Ulang Dinding Rumah Lama
 Cara dan Teknis Kerja Memasang Besi Tulangan Pelat Lantai Beton pada Rumah Lantai
2
 Cara Menentukan dan Menghitung Tebal Plat Lantai Beton menurut SK-SNI 2002
 Defenisi dan Fungsi Sloof Beton pada bangunan Rumah
 Standard Besi Tulangan Beton yang sesuai dengan SNI
 Cara Menghitung Berat Besi yang Benar tanpa Memakai Tabel

Posting Lama

Facebook
Artikel Populer

Daftar Berat Jenis Material Bangunan

Cara Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rumah atau Gedung

Tips dan Cara Menghitung Kebutuhan Jumlah Keramik Lantai Rumah


Cara Menghitung Volume Beton Kolom, Balok, dan Plat Lantai Rumah

Cara dan Teknis Kerja Memasang Besi Tulangan Pelat Lantai Beton pada Rumah Lantai
2

Teknis Kerja Pemasangan Baja Ringan Atap Rumah

Cara Mudah dan Cepat dalam Menghitung Luas Atap Rumah

Cara Pemasangan Pipa untuk Pasang Closet Duduk pada Kamar Mandi

Cara Menghitung Volume Beton pada Pekerjaan Saluran Air dan Selokan

Kategori
Admin Alat Berat Asuransi Atap Rumah Bahan Bangunan Baja Ringan Bekisting Besi Beton
(Tulangan) Beton Beton Bertulang Curah Hujan Dinding dan Plesteran Disain Interior 3D Disain
Perencanaan Download Software Drawing Elektrikal Jenis Pondasi Kamar Mandi Keramik
Kereta Api Kusen - Pintu - Jendela Mekanika Tanah News Pekerjaan Persiapan Proyek
Pengairan Pengecatan Peralatan Kerja Proyek Perhitungan Plumbing (Pemipaan) Pondasi PVC
Produk Rekayasa Hidrology Rencana Anggaran Biaya (RAB) SNI (Standard Nasional
Indonesia) Software Teknik Sipil Software Wajib Komputer Teknis Kerja Tips Memilih Material
Tips Merawat Rumah Water Heater

Twitter
Diberdayakan oleh Blogger.

Artikel Terbaru
Cara dan Teknis Kerja Memasang Besi Tulangan Pelat Lantai Beton pada Rumah Lantai 2
Cara Pemasangan Pipa untuk Pasang Closet Duduk pada Kamar Mandi
Mengapa Rumah Kosong tanpa Penghuni lebih Mudah Rusak..?
Cara dan Teknik Kerja Mengecat Ulang Dinding Rumah Lama yang Berlumut dan Berjamur
(Mengalami Kerusakan sangat Berat)
Cara dan Teknik Kerja Mengecat Ulang Dinding Rumah Lama yang Terkelupas (Mengalami
Kerusakan Berat)

Kalkulator Angsuran Rumah


 Disain Perencanaan

 Download Software

 Info Baja Ringan

 News - Berita Terbaru

 Standarisasi SNI

Proyek Sipil © 2012 | Design by Proyek Sipil

You might also like