Professional Documents
Culture Documents
MODUL A
LENDUTAN PADA BALOK STATIS TAK TENTU
KELOMPOK P 12
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk menentukan besar lendutan di titik yang telah ditentukan dari
sebuah balok statis tak tentu yang dibebani oleh beban terpusat
2. Membandingkan hasil percobaan dengan hasil teoritis
Percobaan 2
Percobaan 3
0.001
0.0008
0.0006
0.0004
0.0002
0
0 10 20 30 40 50 60
Beban (N)
0.0015
0.001
0.0005
0
0 10 20 30 40 50 60
Beban (N)
Percobaan 2
0.0005
0
0 10 20 30 40 50 60
Beban (N)
δB
Beban (N)
Loading (m) Unloading (m) Rata-rata (m)
10 0.00042 0.00042 0.00042
20 0.00084 0.00084 0.00084
30 0.00126 0.00126 0.00126
40 0.00168 0.00168 0.00168
50 0.0021 0.0021 0.0021
0.002
0.0015
0.001
0.0005
0
0 10 20 30 40 50 60
Beban (N)
Percobaan 3
0.002
0.0015
0.001
0.0005
0
0 1 2 3 4 5 6
Beban (N)
0.0015
0.001
0.0005
0
0 10 20 30 40 50 60
Beban (N)
Teori
Percobaan 1
Beban δA dan δB
(N) (mm)
10 0.00023
20 0.00046
30 0.00069
40 0.00091
50 0.0011
Lendutan (mm)
0.0008
0.0006
0.0004
0.0002
0
0 10 20 30 40 50 60
Beban (N)
0.0008
0.0006
0.0004
0.0002
0
0 10 20 30 40 50 60
Beban (N)
Titik A
0.038282 𝑃
Teori δA =
𝐸𝐼
Prak y = 3E-05x - 1E-05
0.038282
3 x 10-5 =
𝐸𝐼
0.038282
Eprak = = 1.52 x 1011 Mpa
(3 x10 )(6.771 𝑥 10−9 )
−5
Titik B
0.038282 𝑃
Teori δB =
𝐸𝐼
Prak y = 4E-05x - 6E-06
0.038282
4 x 10-5 =
𝐸𝐼
0.038282
Eprak = = 1.14 x 1011 Mpa
(4 x10 )(6.771 𝑥 10−9 )
−5
Percobaan 2
0.0012
0.001
0.0008
0.0006
0.0004
0.0002
0
0 10 20 30 40 50 60
Beban (N)
Titik A
0.0441 𝑃
Teori δA =
𝐸𝐼
Prak y = 4E-05x - 6E-06
0.0441
4 x 10-5 =
𝐸𝐼
0.0441
Eprak = = 1.63 x 1011 Mpa
(4 x10−5 )(6.771 𝑥 10−9 )
Titik B
0.0441 𝑃
Teori δB =
𝐸𝐼
Prak y = 4E-05x + 1E-18
0.0441
4 x 10-5 =
𝐸𝐼
0.0441
Eprak = = 1.63 x 1011 Mpa
(4 x10 )(6.771 𝑥 10−9 )
−5
Percobaan 3
0.0012
0.001
0.0008
0.0006
0.0004
0.0002
0
0 10 20 30 40 50 60
Beban (N)
Titik A
0.00385 𝑃
Teori δA =
𝐸𝐼
Prak y = 0.0004x + 0.0005
0.00385
4 x 10-4 =
𝐸𝐼
0.00385
Eprak = = 1.42 x 1011 Mpa
(4 x10 )(6.771 𝑥 10−9 )
−4
Titik B
0.00385 𝑃
Teori δB =
𝐸𝐼
Prak y = 4E-04x + 0.0002
0.00385
4 x 10-4 =
𝐸𝐼
0.00385
Eprak = = 1.42 x 1011 Mpa
(4 x10 )(6.771 𝑥 10−9 )
−4
hasil yang didapat dari percobaan dengan hasil teoritis. Di antara peralatan
yang praktikan gunakan selama praktikum berlangsung yaitu 2 penyangga
ujung, 1 penyangga perletakan rol, 1 pengatur rol, 1 pelat jepit, 3 jepit
penggantungm 3 penyambung gantungan, 3 penggantung besar yang
digunakan sebagai tempat beban diletakkan, 3 penggantung ujung, 1
penyangga perletakan ganda, 1 pengatur perletakan, 1 penggantung kecil,
serta 2 ujung sisi tajam.
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa titik A dan B akan mendapatkan
nilai lendutan yang paling besar saat kondisi sebagaimana percobaan 2
kemudian nilai lendutan akan semakin kecil bila dikondisikan sesuai
percobaan 3 lalu ke-1.
IV. KESIMPULAN
1. Titik A dan B akan mengalami lendutan terbesar secara berturut-turut
saat kondisi perletakan jepit-jepit dengan jarak yang berbeda, jepit-
sendi dengan jarak yang sama, jepit-jepit dengan jarak yang sama
2. Kekakuan batang, besar kecilnya gaya yang diberikan, jenis tumpuan,
jenis beban yang terjadi pada batang akan mempengaruhi besar
lendutan pada suatu titik yang terdapat di sepanjang balok
V. REFERENSI
Laboratorium Struktur dan Material (2009). Pedoman Praktikum Analisa
Struktur. Depok: Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Indonesia.
VI. LAMPIRAN