You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN

Konsep gangguan jiwa berdasarkan PPDGJ II yang merujuk ke DSM-III

adalah sindrom atau pola perilaku atau psikologis seseorang yang secara klinis

bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress)

atau hendaya (impairment/disability) didalam satu atau lebih fungsi yang penting

dari manusia. Terapi yang diberikan untuk pasien gangguan jiwa adalah terapi

holistik yang mencakup aspek biologis, psikologis, kultur spiritual, dan sosial.

Salah satu terapi gangguan jiwa dapat dilakukan terapi rehabilitasi.


Peningkatan peran keluarga pada pelayanan terapi rehabilitasi pasien

gangguan jiwa dapat ditingkatkan oleh petugas kesehatan yang bersangkutan salah

satunya melalui “Home Visite”. Home Visite atau kunjungan rumah berarti

mengunjungi tempat tinggal pasien dan bertemu dengan keluarga untuk

mendapatkan berbagai informasi penting yang diperlukan dalam rangka

membantu pasien dalam proses terapi maupun untuk melakukan pendidikan

kesehatan terkait dengan kebutuhan pasien selama dirawat.


Peran dan partisipasi keluarga dalam proses terapi merupakan alat yang

sangat penting dalam membantu proses kesembuhan pasien, karena rumah sakit

jiwa sebagai tempat pelayanan kesehatan jiwa tidak berarti menjadi pelayanan

utama seumur hidup, tetapi rumah sakit hanya merupakan fasilitas yang membawa

klien dan keluarga mengembangkan kemampuan dalam mencegah terjadinya

masalah, menanggulangi berbagai masalah dan mempersatukan keadaan adaptif.


Salah satu kasus yang kami pilih yaitu kasus Tn. M yang berumur 47

tahun, kami datang ke rumahnya pada hari Senin tanggal 20 September 2018

pukul 18.30-20.00 WIB, saat itu kami diterima dengan baik oleh keluarga dan

1
kami disambut oleh pasien. Pasien tersebut kami diagnosis dengan Skizofrenia

Paranoid Episode Berulang (F20.03), hal ini dilatar belakangi oleh karena pasien

memiliki merasa ketakutan, mendengar bisikan – bisikan, bisikan suara laki – laki

dan peprempuan, bisikan itu mengatakan bahwa pasien akan dibunuh dan mati.

Karena takut, pasien diam dikamar untuk sholat dan wiridan, tidak mau keluar

kamar. Pasien mengatakan bisikan itu muncul kurang lebih sejak 1 minggu ini.

Pasien tidak mengetahui sebab kenapa muncul bisikan itu. Pasien mengaku tidak

memiliki masalah dalam waktu dekat ini sebelum muncul bisikan. Terdapat faktor

pencetus dimana banyak tekanan di tempat kerjanya ketika di Surabaya, karena

bos selalu mentargetkan pekerjaan untuk cepat diselesaikan sedangkan pasien

tidak bisa melakukannya dengan cepat. Selain itu pasien juga menerima banyak

ejekan dari teman kerja dikatakan ‘hitam dan jelek’. Karena itu pasien tidak betah

dan memutuskan untuk keluar kerja setelah bekerja selama 6 bulan. Pada

pertengahan waktu kerja itu pasien mulai mendengar bisikan – bisikan aneh, tetapi

tidak parah. Setelah keluar kerja, bisikan itu semakin menakutkan.. Dengan

melakukan home visite psikiatri terhadap pasien tersebut, diharapkan bisa

didapatkan faktor-faktor dari keluarga dan lingkungan yang mendukung dan

menghambat terhadap proses kesembuhan pasien

You might also like