Professional Documents
Culture Documents
52
Pendahuluan ini.3,4 Berdasarkan etiologinya DM dibagi
menjadi lima kelompok, yakni DM tipe 1,
Pharmaceutical care (PC) adalah DM tipe 2, DM lain, DM gestasional dan
program yang berorientasi kepada pasien Pra-diabetes.3,5
yang bekerja sama dengan tenaga
kesehatan lainnya dalam promosi Prevalensi DM tipe 1 sebesar 5-10%
kesehatan, mencegah penyakit, menilai, dari semua kasus diabetes. Hal ini terjadi
memonitor, merencanakan dan pada anak-anak atau pada awal usia
memodifikasi pengobatan untuk menjamin dewasa karena kerusakan sel beta pankreas
rejimen terapi yang aman dan efektif. yang berakibat pada berkurangnya sekresi
Tujuan dari PC adalah mengoptimalkan insulin. Prevalensi DM tipe 2 sebesar 90%
kualitas hidup pasien dan nilai positif hasil dari kasus diabetes. Hal ini biasanya
klinik yang ingin dicapai dengan cara ditandai oleh resistensi terhadap kerja
mengatasi masalah yang berkaitan dengan insulin dan defisiensi insulin dalam darah.
pengobatan sebaik mungkin.1,2 Beberapa Diabetes melitus tipe lain sebesar 1-2%
hambatan yang mungkin dihadapi dalam dari kasus meliputi gangguan endokrin,
melakukan PC diantaranya kurangnya diabetes pada kehamilan, pankreatitis, dan
waktu dan jumlah tenaga apoteker, akibat pengobatan. Gangguan toleransi
kurang terlatihnya apoteker dalam glukosa menggambarkan kadar plasma
melakukan pelayanan PC, kurangnya glukosa yang tinggi tapi belum didiagnosis
dukungan administrasi, kurangnya sebagai DM.4
penerimaan tenaga kesehatan lainnya Penatalaksanaan DM mempunyai
tentang pelayanan PC dan kurangnya tujuan akhir untuk mengurangi mortalitas
sistem dokumentasi yang memadai.1 dan morbiditas DM. Tujuan utama
Diabetes melitus (DM) merupakan
penatalaksanaan DM yaitu menjaga agar
kumpulan gangguan metabolik dengan kadar gula darah dalam keadaan normal
karakteristik hiperglikemi dan terjadinya dan mencegah atau meminimalisasi
abnormalitas metabolisme lemak dan komplikasi DM. Berdasarkan buku
karbohidrat. Kejadian ini merupakan pharmaceutical care untuk penyakit
dampak dari berkurangnya sekresi insulin, diabetes melitus beberapa paremater sudah
kerja insulin atau keduanya. Kelainan ditentukan sebagai target penatalaksanaan
mikrovaskular, makrovaskular dan kompli DM. Target penatalaksanaan tersebut
kasi neuropatik sering menyertai penyakit dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut:5
54
dengan penyakit kronis.8 Model PC yang berperan penting dalam penatalaksanaan
terintegrasi dalam kegiatan apoteker program PC.
komunitas sudah dilakukan dan hasilnya Arun K.P. dkk pernah melakukan
menunjukan bahwa kinerja apoteker penelitian di India tentang peran PC
menjadi efektif dan dapat diterima baik, terhadap manajemen pasien DM. Hasilnya
oleh dokter maupun dan pasien.9 menunjukkan bahwa program PC dapat
Intervensi yang dilakukan oleh meningkatkan kualitas hidup penderita
seorang farmasi klinis terbukti dapat DM berdasarkan hasil klinik dan kualitas
meningkatkan hasil klinis dan kualitas hidup. Hal ini didukung oleh data
hidup pasien DM. Selain itu penelitian ini penelitian tentang nilai Body Mass Index
juga menunjukkan bahwa ada hubungan (BMI) dari penderita DM. Penderita DM
antara beberapa faktor klinis dan kualitas yang diintervensi dengan program PC
hidup pasien DM.10 Linda M.S. dalam memiliki BMI yang tetap terkontrol
penelitiannya menyatakan bahwa 61% dari dibandingkan dengan penderita yang tidak
pasien memiliki satu atau lebih masalah diintervensi. Selain itu, kadar gula darah
terapi obat dan dapat diatasi dengan pasien yang diintervensi dengan program
menerapkan PC. Penanganan kasus ini PC turun sebanyak 25 unit dibandingkan
dapat meningkatkan dan mempertahankan dengan pasien yang tidak diintervensi.
status klinik pasien sebanyak 83% serta Secara keseluruhan nilai kualitas hidup
biaya yang dapat disimpan dengan pasien yang diintervensi naik 45%
program PC sebesar U$ 1,134,162.11 dibandingkan dengan pasien tanpa
Artikel ini bertujuan untuk mengkaji intervensi program PC.13 Hasil ini
peranan PC dalam meningkatkan hasil menunjukkan bahwa peranan PC dalam
klinis dan kualitas hidup pasien penderita meningkatkan kualitas hidup penderita
DM. Selain itu untuk mengidentifikasi DM sangat penting.
parameter-parameter yang berhubungan Penelitian yang dilakukan oleh
dengan program PC untuk pasien DM. Mertkan T. dkk di Turki menyimpulkan
Hasil Kajian Literatur bahwa program pendek PC dapat
meningkatkan indikator klinik pasien DM
Beberapa penelitian tentang peran
dan dapat mengendalikan komorbiditas
PC terhadap manajemen pasien penderita
DM sudah banyak dilakukan baik di yang akan ditimbulkan. Selama 3 bulan
pasien mendapat intervensi oleh farmasis,
negara maju ataupun negara berkembang.
selanjutnya diukur indikator klinisnya
Parameter dan hasil dari beberapa
untuk mengetahui keberhasilan program.
penelitian akan disampaikan dalam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
paragraf selanjutnya dalam tulisan ini.
setelah 3 bulan kadar glukosa darah pasien
Data dari Fremantle Diabetes Study turun sebesar 23% dari kadar glukosa
yang ditulis oleh Rhonda M.C. dkk darah awal sebesar 167 mg/dL. Jumlah
menyebutkan bahwa penerapan program pasien yang mencapai tekanan darah yang
PC selama 12 bulan dapat menurunkan diinginkan baik sistolik maupun diastolik,
kadar glukosa darah dan tekanan darah naik dari 16,3% menjadi 39,5%.6
pada penderita DM tipe 2. Penelitian ini Penelitian ini juga menyebutkan bahwa
juga menyebutkan bahwa apoteker yang hasil ini merupakan motivasi bagi apoteker
terlibat dalam program memberikan komunitas untuk melakukan program PC
kontribusi dalam perbaikan kadar HbA1C bagi penderita DM. Hasil ini menunjukan
melalui perubahan farmakoterapi. Program bahwa apoteker sangat berperan dalam
PC merupakan bukti yang bernilai bagi tim melakukan program PC dan dapat
multidisplin dalam penanganan diabetes.12 ditularkan kepada apoteker lain yang
Hal ini membuktikan bahwa apoteker bekerja di komunitas. Penelitian yang
dilakukan oleh Paulo Roque dkk di Brazil BMI ( 26,2 kg/m2 menjadi 26,1 kg.m2) dan
selama 36 bulan menunjukkan bahwa penurunan lingkar perut (103,2 cm
terjadi peningkatan kepatuhan menjadi 102,5 cm). Sementara itu pada
farmakoterapi dan hasil klinik yang baik pasien tanpa intervensi tidak terlihat
setelah diintervensi program PC. Selama perubahan yang signifikan.16 Hasil ini
36 bulan pasien menjalani intervensi memperkuat peranan program PC dalam
program PC dan diukur parameter- meningkatkan kualitas hidup penderita
parameter keberhasilan terapi. Hasil DM.
intervensi menunjukkan bahwa kepatuhan Penelitian lain yang dilakukan di
farmakoterapi pasien yang diintervensi Brazil oleh Aline Oliveira dkk
meningkat berdasarkan Morisky-Green menunjukkan bahwa program PC dapat
Test dari 50,5% menjadi 80,5% mereduksi kadar A1C hemoglobin pada
dibandingkan dengan pasien tanpa
pasien diabetes selama 6 bulan. Penelitian
intervensi. Peningkatan yang signifikan ini juga menyarankan program PC sebagai
juga terjadi dalam menjaga tekanan darah, strategi yang penting dalam
jumlah pasien yang tekanan darahnya mengidentifikasi dan menjawab masalah
terkontrol naik dari 26,8% menjadi 86,6% terapi obat pada pelayanan primer. Selain
pada pasien yang diintervensi. Demikian itu program PC memberikan efek positif
halnya dalam menjaga kadar glukosa terhadap penyedia layanan kesehatan.16
jumlah pasien yang dapat mengontrol Hal ini menunjukkan bahwa program PC
kadar glukosa darah naik dari 29,9% bukan hanya berdampak kepada pasien
menjadi 70,1%. Selain itu kadar A1C tetapi juga berdampak pada sistem layanan
hemoglobin, trigliserida, dan kadar kesehatan.
kolesterol total juga dapat terkontrol.14
Hasil ini menunjukan pentingnya peranan Penelitian di Jordania oleh Anan S.J.
program PC dalam meningkatkan menyimpulkan bahwa pasien dengan DM
kepatuhan farmakoterapi dan tipe 2 yang diintervensi dengan program
mempertahankan hasil klinik dari PC berhasil menurunkan kadar HbA1C
penderita diabetes. selama 6 bulan. Enam dari 8 parameter
yang diukur pada kelompok intervensi
Pada penelitian yang sama, Paulo mengalami perubahan dibandingkan
Roque dkk melihat peran positif lain dari dengan kelompok tanpa intervensi. Enam
program PC. Paulo melihat program PC parameter tersebut adalah kadar glukosa
dapat menurunkan risiko penyakit darah, tekanan darah sistolik dan diastolik,
kardiovaskular pada pasien usia lanjut kolesterol total, kadar LDL, Kadar
penderita diabetes yang dilakukan trigliserida, kepatuhan pengobatan dan
intervensi selama 36 bulan. Hasil aktifitas fisik. Sedangkan dua parameter
penelitian menunjukkan terjadinya yang tidak berubah secara signifikan
penurunan tekanan darah sistolik dari adalah kadar HDL dan BMI.17 Hasil yang
156,7 mmHg menjadi 133,7 mmHg dan tidak signifikan pada dua parameter yang
tekanan darah diastolik dari 106,6 mmHg diteliti perlu diketahui penyebab
menjadi 91,6 mmHg. Selain itu kadar utamanya, dengan demikian intervensi
glukosa darah sewaktu turun dari 135,1 yang dilakukan akan memberikan hasil
mg/dL menjadi 107,9 mg/dL dan kadar yang lebih baik.
A1C hemoglobin turun dari 7,7% menjadi
7%. Hasil penelitian juga menunjukan Pembahasan
penurunan kadar LDL (112,4 mg/dL
menjadi 102,0 mg/dL), peningkatan kadar Parameter-parameter DM yang diukur
HDL (55,5 mg/dL menjadi 65,5 mg/dL), dalam program PC berubah dari waktu ke
penurunan kadar kolesterol total (202,5 waktu. Perubahan parameter dalam
mg/dL menjadi 185,9 mg/dL), penurunan pengukuruan PC yaitu dari parameter
56
klinis menjadi kualitas hidup. Walaupun tepat dan rasional. Tanpa apoteker akan
demikian, parameter klinis DM tetap sulit untuk melakukan program PC yang
menjadi tolok ukur keberhasilan program tepat bagi pasien. Penting karena apoteker
PC, seperti kadar glukosa darah, tekanan dapat berkomunikasi dengan pasien,
darah, HbA1C, HDL, LDL dan total perawat, dokter dan tenaga kesehatan
kolesterol. Sedangkan parameter kualitas lainnya untuk mengoptimalkan terapi
hidup yang diukur antara lain BMI, kepada pasien. Fungsi ini harus dijalankan
HRQoL, monitoring kadar gula darah dengan baik dan terpadu (dalam satu tim)
mandiri, kepatuhan pasien, kontrol dengan untuk memberikan yang terbaik bagi
dokter, kepatuhan farmakoterapi, lingkar pasien. Apoteker di rumah sakit atau
perut dan aktifitas pasien. apoteker komunitas yang tersebar di
berbagai apotek dapat berperan sebagai
Perubahan-perubahan parameter ini
konsulen dalam melakukan program PC.
memang sudah tepat dan perlu terus
Pengetahuan dan keterampilan
disosialisasikan, karena pada hakikatnya
berkomunikasi yang baik merupakan
tujuan pengobatan bukan hanya
syarat mutlak yang harus dimiliki seorang
menyembuhkan pasien tetapi juga
apoteker untuk dapat berperan secara
mengembalikan pasien menjadi orang
optimal dalam melakukan program PC.
normal seperti sebelum menderita suatu
penyakit. Parameter kualitas hidup diukur Program PC yang dimotori oleh
dengan mengunakan kuesioner terstruktur apoteker sangat penting dalam
untuk menilai kemampuan pasien untuk meningkatkan hasil klinis pasien DM.
bisa melakukan kembali aktifitas seperti Beberapa literatur yang disampaikan
biasa. Sebaiknya kuesioner ini disusun sebelumnya membuktikan bahwa dengan
berdasarkan standar yang sudah ada dan program PC indikator klinis pasien DM,
disesuaikan dengan bahasa dan budaya seperti kadar glukosa darah, tekanan darah,
yang berlaku di lingkungan setempat. HbA1C, HDL, LDL dan total kolesterol
Dengan demikian parameter kualitas hidup menjadi lebih baik. Program jangka
yang diukur dapat dimengerti dan diterima pendek (3-12 bulan) atau jangka panjang
oleh pasien, serta mencerminkan kualitas (36 bulan) dari PC menunjukan hasil yang
hidup pasien yang sesungguhnya. baik dalam penatalaksanaan pasien DM.
Disamping itu parameter kualitas hidup
Buku pedoman PC yang ada di
pasien DM juga mengalami peningkatan
Indonesia masih mengukur keberhasilan
setelah pasien diintervensi dengan program
program PC berdasarkan hasil klinis. Oleh
PC. Hal ini tentunya sangat
karena itu, perlu dilakukan revisi dengan
menguntungkan bagi pasien karena dengan
menambahkan parameter kualitas hidup.
intervensi ini waktu untuk mencapai target
Parameter kualitas hidup perlu
ditambahkan untuk melengkapi parameter penatalaksanaan DM menjadi lebih singkat
dan pasien dapat mengontrol penyakitnya
yang sudah ada dan pada akhirnya akan
sendiri.
memberikan manfaat yang lebih bagi
pasien penderita DM. Dengan program PC Program PC juga berdampak kepada
yang memasukan parameter kualitas penyedia layanan kesehatan (provider).
hidup, pasien tidak hanya sembuh tetapi Dengan adanya program PC pasien merasa
diharapkan dapat melakukan aktifitas diperhatikan oleh pihak provider.
sehari-hari dengan baik. Keterlibatan tim yang solid yang terdiri
dari berbagai disiplin ilmu akan
Peranan apoteker sebagai pengelola
memberikan kesan bahwa provider
program PC adalah mutlak dan penting.
memberikan layanan maksimal dan
Mutlak karena apoteker mengerti seluk
menyeluruh kepada pasien yang dirawat.
beluk tentang obat, mulai dari pembuatan,
Hal ini juga akan menimbulkan kesan yang
pendistribusian hingga penggunaan yang
58
7. Daniel G, Benjamin MB. Patient Self- Program on Vaskular Risk factors in Type 2
Management Program for Diabetes: First- Diabetes. Diabetes Care 2005;28(4):771-6.
Year Clinical, humanistic, and Economic 13. Arun KP, Murugan M, Rajesh K,
Outcomes. J Am Pharm Assoc 2005;45:130-7. Rajalakshmi SR, Komathi V. The Impact of
8. Siew SC et.al. Pharmaceutical Care Issues Pharmaceutical Care on The Clinical
Identified by Pharmacist in Patients with Outcome of Diabetes Mellitus among a Rural
Diabetes, Hypertension or Hyperlipidaemia in Patient Population. Int J Dev Cities
Primary care Setting. BMC Health Services 2008;28(1):15-8.
Research 2012;12:388. 14. Paulo RON, et.al. Effect of a 36-month
9. Joel W, Marion B, Brown I, McKnight J. pharmaceutical care program on
Pharmaceutical Care Model for Patient With pharmacotherapy adherence in elderly
Type 2 Diabetes; Integration of The diabetic and hypertensive patients. Int J clin
Community Pharmacist into The Diabetes Pharm 2011;33:642-9.
team- a pilot Study. Pharm World Sci 15. Paulo RON, et.al. Effect of a 36-month
2004;26:18-25. Pharmaceutical Care Program on Coronary
10. Douglas LJ, Kelly RR, Elinor CG, Andrea Heart Disease Risk in Elderly Diabetec and
MW. Impact of Clinical Pharmacist Hypertensive Patients. J Pharm Pharmaceut
Intervention on Diabetes Related Quality-of- Sci 2011;14(2):249-263.
life in an Ambulatory Care Clinic. Pharmacy 16. Aline OMM, et.al. Pharmaceutical Care
Practice;5(4):169-73. Program for Type 2 Diabetes Patients in
11. Strand LM, Cipolle RJ, Morley PC, Frakes Brazil:a Randomised Controlled trial. Int J
MJ. The Impact of Pharmaceutical Care Clin Pharm 2012.
Practice on The Practitioner and The Patient 17. Anan SJ, Salam GA, Tareq LQ, Ghassan ST.
in The Ambulatory Practice Setting: Twenty- Randomized Controlled Trial of Clinical
five Years of Experience. Current Pharmacy Management of Patients with Type
Pharmaceutical Design 2004;10:3987-4001. 2 Diabetes in an Outpatient Diabetes Clinic in
12. Rhonda MC, Wendy AD, Kevin TB, Tomothy Jordan. Journal of Managed care Pharmacy
MED. Effect of a Pharmaceutical Care 2012;18(7):516-526.