You are on page 1of 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Protein merupakan polimer alami yang terdiri dari sejumlah unit asam amino yang
berikatan satu dengan lainnya lewat ikatan amida (atau peptida).Peptida ialah oligomer dari
asam amino yang memiliki peranan penting dalam banyak proses biologis. Protein
merupakan biomolekul yang sangat penting.Beberapa fungsi protein adalah sebagai
katalisator (enzim), pengangkut dan penyimpanan, penyebab gerakan, pendukung sistem
kekebalan, pembentuk dan transmisi implus saraf, pengontrol pertumbuhan dan deferensasi,
pendukung kekuatan struktural, dan lain-lain. Protein ini disusun oleh asam-asam amino yang
juga mempunyai peranan penting dalam metabolisme zat hidup.

Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya bahwa secara umum ada tiga gugus yang
reaktif pada asam amino yaitu gugus karboksil, gugus amino, dangugus rantai samping.
Ketiga gugus ini dapat diidentifikasi melalui uji spesifik,diantaranya adalah dengan melalui
tes ninhydrin, dan sebagainya. Akan tetapi,selain uji spesifik berdasarkan ciri khas reaksi
kimianya, asam amino dapat pula diidentifikasi bahkan dipisahkan dengan beberapa metode,
salah satunya adalah melalui kromatografi lapis tipis (KLT).

Pada kromatografi partisi, kertas digunakan sebagai pendukung air (fasestasioner).


Campuran komponen-komponen tersebut yang akan dipisahkan ditempatkan pada fasa
stasioner (zat padat), kemudian dihubungkan dengan fasamobile (zat cair), maka fasa mobile
akan melalui fasa stasioner, sambil membawa komponen-komponen tersebut, dimana
perbandingan kecepatan perpindahan komponen dengan kecepatan permukaan fasa mobile
merupakan dasar untuk mengidentifikasi komponen-komponen yang dipisahkan.yang dapat
menjadi sumber asam amino
1.2 Rumusan Masalah

 Apakah yang dimaksud dengan asam amino?


 Bagaimana sifat-sifat asam amino?
 Apa saja klasifikasi dari asam amino?
 Apa saja macam-macam asam amino?
 Apakah fungsi dari asam amino?
 Bagaimana proses biosintesis dari asam amino ?

1.3. Tujuan

Pada materi mengenai asam amino ini, diharapkan mahasiswa dapat :

 Mengetahui apa yang dimaksud dengan asam amino?


 Menjelaskan sifat-sifat asam amino?
 Menganalisis klasifikasi asam amino?
 Mengidentifikasi macam-macam asam amino?
 Menjelaskan fungsi dari asam amino?
 Menjelaskan proses biosintesis dari asam amino ?
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Asam Amino

Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional
karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya
dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C “alfa”
atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa.
Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan
basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu
menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari
karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.

Asam amino adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-
COOH) dan amina (biasanya –NH2). Gugus karboksil ini memberikan sifat asam dan gugus
amina memberikan sifat basa. Asam amino pembentuk protein akan saling berikatan dengan
ikatan peptida, sehingga dalam satu molekul dipeptida mengandung satu ikatan peptida.
Asam amino merupakan unsur-unsur yang membentuk protein. Kumpulan asam amino di
sebut sebagai protein. Sebagai contoh sederhana pengandaian : sebuah bangunan bisa
diartikan sebagai protein, sedangkan semen, batu-bata, atap, jendela, pintu, kayu dan bahan2
yang membentuk bangunan tersebut bisa diibaratkan sebagai asam amino. Asam amino dapat
diperoleh melalui asupan makanan seperti pada kacang-kacangan(misalnya kedelai), ikan
gabus dan produk susu.Berikut ini adalah struktur dari asam amino :

(Robert , 2002)

2.2 Sifat-Sifat Asam Amino

1. Pada umumnya, asam amino larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik non
polar seperti eter, aseton dan kloroform. Sifat asam amino ini berbeda dengan asam
karboksilat maupun dengan sifat amina. Asam karboksilat alifatik maupun aromatik yang
terdiri dari beberapa atom karbon, umumnya kurang larut dalam air tetapi larut dalam pelarut
organik. Demikian pula amina, pada umumnya tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut organik.

2. Asam amino mempunyai titik lebur yang lebih tinggi dibandingkan dengan asam
karboksilat atau amina (lebih besar dari 200ºC).

3. Bersifat sebagai elektrolit. Dalam larutan kondisi netral (pH isoelektrik), asam amino dapat
membentuk ion yang bermuatan positif dan juga bermuatan negative (zwitterion) atau ion
amfoter. Keadaan ion ini sangat tergantung pada pH larutan. Bila ditambahkan dengan basa,
maka asam amino akan terdapat dalam bentuk :

H2N – CH – COO– R
Dan bila ditambahkan asam ke dalam larutan asam amino, maka asam amino yang terbentuk :
+
H3N – CH – COOHR

(Poppy,1998)

2.3 Klasifikasi Asam Amino

Berdasarkan kemampuan tubuh dalam mensintesisnya,asam amino di dibedakan menjadi 3


jenis, yaitu :
a.) Asam amino essensial

Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat disintesis didalam tubuh, tetapi
diperoleh dari luar misalnya melalui makanan( lisin, leusin, isoleusin, treonin, metionin,
valin, fenilalanin, histidin, dan arginin).Jenis-jenis asam amino essensial :
1. Leucine (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai bercabang.

2. Isoleucine (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai


bercabang)

3. Valine (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai bercabang)

4. Lycine

5. Tyyptophan = bahan dasar hormon auksin

6. Methionine

7. Threonine

8. Phenylalanine

b.) Asam amino non essendial

Asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat disintesis didalam tubuh melalui
perombakan senyawa lain.Artinya, asam amino non-esensial adalah asam amino yang bisa
diprosuksi sendiri oleh tubuh, sehingga memiliki prioritas konsumsi yang lebih rendah
dibandingkan dengan asam amino esensial.

Jenis2 asam amino non-essensial :


1. Aspartic Acid

2. Glyicine

3. Alanine

4. Serine

c.) Asam amino essensial bersyarat.


Asam amino esensial bersyarat adalah kelompok asam amino non-esensial, namun pada saat
tertentu, seperti setelah latihan beban yang keras, produksi dalam tubuh tidak secepat dan
tidak sebanyak yang diperlukan sehingga harus didapat dari makanan maupun
suplemenprotein.

Jenis2 asam amino essensial bersyarat :


1. Arginine (asam amino essensial untuk anak2)

2. Histidine (asam amino essensial pada beberapa individu)

3. Cystine

4. Glutamic Acid (Asam Glutamic)

5. Tyrosine

6. Glutamine

7. Taurine

8. Ornithine

Klasifikasi asam amino dapat dilakukan berdasarkan rantai samping (gugus –R) dan sifat
kelarutannya didalam air. Berdasarkan kelarutan didalam air dibagi atas 1) asam amino
hidrofobik dan 2) asam amino hidrofilik. Berdasarkan rantai sampingnya dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :

– Dengan rantai samping alifatik (asam amino non polar) : Glisin, Alanin, Valin, Leusin,
Isoleusin.

– Dengan rantai samping yang mengandung gugus hidroksil (OH), (asam amino polar) :
Serin, Treonin, Tirosin.

– Dengan rantai samping yang mengandung atom sulfur (asam amino polar) : Sistein dan
metionin.

– Dengan rantai samping yang mengandung gugus asam atau amidanya(gugus R bermuatan
negative) : Asam aspartat, Aspargin, Asam glutamate, Glutamin.

– Dengan rantai samping yang mengandung gugus basa (gugus R bermuatan positif):
Arginin, lisin, Histidin

– Yang mengandung cincin aromatic : Histidin, Fenilalanin, Tirosin, Triptofan.

– Asam imino : Prolin.

(Anonym,2000)
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Macam-Macam Asam Amino

Terdapat 20 asam amino yang terbagi menjadi dua kelompok, asam amino non-
enensial dan asam amino esensial. 12 jenis asam amino non-enensial di produksi oleh tubuh.
Sedangkan 8 sisanya, berupa asam amino esensial yang harus didapatkan melalui makanan.

Setiap sel hidup mengandung protein. Protein senyawa organik essensial bagi mahluk
hidup dan konsentrasinya paling tinggi di dalam jaringan otot hewan. Protein merupakan
bahan essensial yang menunjang kehidupan. Kulit, tulang, otot, darah, hormon, enzim dan
organ-organ dalam semuanya tersusun dari protein.

Asam amino di dapatkan dari sumber-sumber protein. Protein adalah senyawa organik
yang terdiri dari satu atau lebih asam amino. Protein yang di dapatkan melalui makanan
sehari-hari di urai dalam pencernaan dalam bentuk asam amino.

Setiap sel hidup mengandung protein. Protein senyawa organik essensial bagi mahluk
hidup dan konsentrasinya paling tinggi di dalam jaringan otot hewan. Protein merupakan
bahan essensial yang menunjang kehidupan. Kulit, tulang, otot, darah, hormon, enzim dan
organ-organ dalam semuanya tersusun dari protein.

Asam Amino non-essensial yang diproduksi tubuh antara lain:

1. Tirosin; pertama kali di temukan dalam keju. Pada manusia, asam amino ini tidak
bersifat esencial, tapi pembentukanya menggunakan bahan baku fenilalanin oleh
enzim phehidroksilase. Menurut penelitian yang dilakukan oleh institut penelitian
kesehatan Lingkungan Amerika Serikat tahun 1988, tirosin berfungsi pula sebagia
obat stimulan dan penenang yang eektif untuk meningkatkan kinerja mental dan fisik
di bawah tekanan, tanpa efek samping. Tirosin terkandung dalam hati ayam, keju,
alpukat, pisang, ragi, ikan dan daging.
2. Sistein; sekalipun asam amino bukan esensial kandungan atom sistein hampir sama
dengan metionin. Sistein juga di temukan pada bahan pangan seperti cabai, bawang
putih, bawang bombai, brokoli, haver, dan inti bulis gandum.
3. Serin; pertama kali di isolasi dari protein serat sutra pada tahun 1865.
4. Prolin; fungsi terpentingnya di ketahui sebagai komponen protein.
5. Glisin; secara umu, protein itu sendiri tidak banyak mengandung glisin (kecuali pada
kolagen yang mengandung glisin dari dua per tiga kandungannya). Tubuh manusia
memproduksi glisin dalam jumlah yang mencukupi.
6. Asam glutamat; karena ion glutamat yang dapat merangsang beberapa type saraf
yang ada pada lidah manusia, glutamat di manfaatkan dalam industri penyedap rasa.
Dalam keseharian di dapati dalam bentuk garam turunan yang di sebut sebagai
monosodium glutamat atau MSG.
7. Asam aspartat; sering pula di sebut aspartat. Fungsinya di ketahui sebagia
pembangkit neurotransmiter di otak dan saraf otot. Aspartat juga dimungkinkan
berperan dalam daya tahan terhadap kepenatan.
8. Ariginin; sekalipun bersifat non-esensial bagi manusia dan mamalia lain, tetapi
ariginin dapat di katakan sebagai asam amino setengah esensial karena produksinya
sangat bergantung pada tingkat perkembangan dan kondisi kesehatan. Pada anak-
anak, ariginin sangatlah penting. Pangan sumber utama ariginin ditemukan pada
produk-produk peternakan seperti daging, susu, telur, dan berbagai olahannya.
Sedangkan dari produk tumbuhan, ariginin banyak ditemukan pada cokelat dan biji
kacang tanah.
9. Alanin; ditemukan dalam bahan pangan bentuk lain seperti daging, ikan, susu, telur,
dan kacang-kacangan.
10. Histidin; bagi manusia, histidin merupakan asam amino yang esensial bagi anak-
anak.
11. Glutamin; merupakan asam amino yang dikenal pula dengan sebutan asam glumatik.
Asam amino ini berfungsi sebagai bahan bakar otak yang mengontrol kelebihan
amonia yang terbentuk dalam tubuh akibat proses biokimia. Secara alami, glutamin di
temukan dalam gandum dan kedelai.
12. Asparagin; di perlukan oleh sistem saraf untuk menjaga kesetimbangan dan di
perlukan pula dalam transformasi asam amino. Asparagin di temukan pula pada
daging (segala macam sumber), telur dan susu (serta produk turunanya).

Asam Amino esensial yang tidak di produksi oleh tubuh, antara lain sebagai berikut:

1. Triptofan; merupakan asam amino esensial, ini merupakan beberapa sumber di


dapatkan dari karbonhidrat. Triptofan terdapat pada telur, daging, susu skim,pisang,
susu, dan keju.
2. Treonin: terdapat pada bahan pangan berupa susu, daging, ikan ,dan bici wijen.
3. Metionin: bersifat esencial. Oleh sebab itu, harus di ambil dari bahan pangan. Sumber
utama metionin hádala buah-buahan, daging (ayam, sapi, ikan,susu (susu murni,
beberapa jenis keju), saturan (bayam, bawang putih, jagung), serta kacang-kacangan
(kapri, pistacio, kacang mete, kacang merah, tahu tempe).
4. Lisin; terdapat dalam protein kedelai,bici polong-polongan, dan ikan. Rata-rata
kebutuhan lisin per hari adalah 1-1,5 g.
5. Leusin; banyak tersedia pada makanan yang tinggi protein, seperti daging, susu, beras
merah dan kacang kedelai. Pada produk-produk susu kedelai juga banyak di temui
kandungan leusin.
6. Isoleusin;
7. Fenilalanin; merupakan asm amino esensial yang menjadi bahan baku bagi
pembentukan katekolamin. Katekolamin ini di kenal sebagai peningkat kewaspadaan
penting bagi tranmisi impuls saraf. Fenilalamin terdapat pada daging ayam, sapai,
ikan, telur, dan kedelai.
8. Valin; terdapat pada produk-produk peternakan seperti daging, telar, susu dan keju.
Selain itu, asam amino esensial ini terdapat pada bici-bijian yang mengandung
minyak seperti kacang tanah, wijen, dan gentil).

WHO (World Health Organization) mengungkapkan bahwa protein yang berasal dari hewan
seperti susu, daging, telur, keju, dan unggas mengandung asam amino dalam kadar yang
cukup. Sedangkan protein yang berada dalam kandungan sayur-sayuran memiliki kadar yang
terbatas.

Ikan sebagai salah satu bahan pangan yang sangat di butuhkan memiliki daya cerna protein
yang cukup tinggi yaitu sekitar 90%.“Protein yang dikandung ikan ternyata sudah dapat
memenuhi dua pertiga kebutuhan manusia.”Kandungan protein pada ikan relatif cukup besar,
sekitar 15-25% setiap 100 gram. Selain itu, kandungan protein ikan terdiri dari berbagai asam
amino yang hampir seluruhnya di butuhkan oleh manusia.Sehari-hari individu biasa
mengonsumsi berbagai jenis protein. Protein yang di dapatkan melalui makanan terkadang
masuk bersamaan dengan karbohidrat dan nutrisi lainnya. Banyaka ahli gizi yang
menyarankan jika anda menginginkan kondisi mental puncak, maka ada baiknya
mengkonsumsi sepertiga protein terlebih dahulu sebelum memakan yang lain.

3.2 Fungsi Asam Amino

a.) Asam amino essensial

1. Leucine

– Membantu mencegah penyusutan otot


– Membantu pemulihan pada kulit dan tulang

2. Isoleucine
– Membantu mencegah penyusutan otot
– Membantu dalam pembentukan sel darah merah

3. Valine
– Tidak diproses di organ hati, dan lebih langsung diserap oleh otot
– Membantu dalam mengirimkan asam amino lain (tryptophan, phenylalanine, tyrosine)
ke otak

4. Lycine
– Kekurangan lycine akan mempengaruhi pembuatan protein pada otot dan jaringan
penghubugn lainnya
– Bersama dengan Vitamin C membentuk L-Carnitine
– Membantu dalam pembentukan kolagen maupun jaringan penghubung tubuh lainnya
(cartilage dan persendian)

5. Tyyptophan
– Pemicu serotonin (hormon yang memiliki efek relaksasi)
– Merangsang pelepasan hormon pertumbuhan

6. Methionine
– Prekusor dari cysteine dan creatine
– Menurunkan kadar kolestrol darah
– Membantu membuang zat racun pada organ hati dan membantuk regenerasi jaringan baru
pada hati dan ginjal

7. Threonine
– Salah satu asam amino yang membantu detoksifikasi
– Membantu pencegahan penumpukan lemak pada organ hati
– Komponen penting dari kolagen
– Biasanya kekurangannya diderita oleh vegetarian

8. Phenylalanine
– Prekursor untuk tyrosine
– Meningkatkan daya ingat, mood, fokus mental
– Digunakan dalam terapi depresi
– Membantuk menekan nafsu makan

b.) Asam amino non essendial

1. Aspartic Acid

– Membantu mengubah karbohidrat menjadi energy


– Membangun daya tahan tubuh melalui immunoglobulin dan antibodi
– Meredakan tingkat ammonia dalam darah setelah latihan

2. Glyicine

– Membantu tubuh membentuk asam amino lain


– Merupakan bagian dari sel darah merah dan cytochrome (enzim yang terlibat dalam
produksi energi)
– Memproduksi glucagon yang mengaktifkan glikogen
– Berpotensi menghambat keinginan akan gula

3. Alanine
– Membantu tubuh mengembangkan daya tahan
– Merupakan salah satu kunci dari siklus glukosa alanine yang memungkinkan otot dan
jaringan lain untuk mendapatkan energi dari asam amino

4. Serine
– Diperlukan untuk memproduksi energi pada tingkat sel
– Membantuk dalam fungsi otak (daya ingat) dan syaraf

c.) Asam amino essensial bersyarat.

1. Arginine (asam amino essensial untuk anak2)

– Diyakini merangsang produksi hormon pertumbuhan


– Diyakini sebagai pemicu Nitric Oxide (suatu senyawa yang melegakan pembuluh darah
untuk aliran darah dan pengantaran nutrisi yang lebih baik) dan GABA
– Bersama glycine dan methionine membentuk creatine

2. Histidine (asam amino essensial pada beberapa individu)


– Salah satu zat yang menyerah ultraviolet dalam tubuh
– Diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
– Banyak digunakan untuk terapi rematik dan alergi

3. Cystine
– Mengurangi efek kerusakan dari alkohol dan asap rokok
– Merangsang aktivitas sel darah putih dalam peranannya meningkatkan daya tahan tubuh
– Bersama L-Aspartic Acid dan L-Citruline menetralkan radikal bebas
– Salah satu komponen yang membentuk otot jantung dan jaringan penyambung (persendian,
ligamen, dan lain-lain)
– Siap diubah menjadi energi
– Salah satu elemen besar dari kolagen
4. Glutamic Acid (Asam Glutamic)
– Pemicu dasar untuk glutamine, proline, ornithine, arginine, glutathine, dan GABA
– Diperlukan untuk kinerja otak dan metabolisme asam amino lain

5. Tyrosine
– Pemicu hormon dopamine, epinephrine, norepinephrine, melanin (pigmen kulit), hormon
thyroid
– Meningkatkan mood dan fokus mental

6. Glutamine
– Asam amino yang paling banyak ditemukan dalam otot manusia
– Dosis 2 gram cukup untuk memicu produksi hormon pertumbuhan
– Membantu dalam membentuk daya tahan tubuh
– Sumber energi penting pada organ tubuh pada saat kekurangan kalori
– Salah satu nutrisi untuk otak dan kesehatan pencernaan
– Mengingkatkan volume sel otot

7. Taurine
– Membantu dalam penyerapan dan pelepasan lemak
– Membantu dalam meningkatkan volume sel otot

8. Ornithine
– Dalam dosis besar bisa membantu produksi hormon pertumbuhan
– Membantu dalam penyembuhan dari penyakit
– Membantu daya tahan tubuh dan fungsi organ hatid) -R polar (bermuatan positif): Lisin
(Lys), Arginin (Arg), Histidin (His)

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa fungsi pokok asam-asam amino dalam tubuh adalah
sebagai unsur pembangun bagi protein-protein. Namun, asam-asam amino juga merupakan
prekursor bagi banyak bahan fisiologis dan sumber energi.
Fungsi lain dari asam amino adalah :

1. Pembentukan hormon, enzim dan antibodi.

2. Pertumbuhan, perbaikan dan regenerasi sel.

3. Mempertahankan keseimbangan asam-basa tubuh

4. Sangat di perlukan untuk perkembangan anak.

5. Penyusun protein, termasuk enzim.

6. Kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme (terutama vitamin, hormon,
dan asam nukleat)

7. pengikat logam penting yang di perlukan dalam reaksi enzimatik (kofaktor).

Selain pada manusia Asam-asam amino berperanan penting untuk pertumbuhan dan
diferensiasi kalus. Kebutuhan asam amino untuk setiap tanaman berbeda-beda. Aspargin dan
glutamin berperan dalam metabolisme asam amino, karena dapat menjadi pembawa dan
sumber ammonia untuk sintesis asam-asam amino baru dalam jaringan.

3.3 Biosintesis Asam Amino

Reaksi yang Umum Terjadi pada Metabolisme Asam Amino

 Transaminasi.
 Deaminasi.
 Pembentukan urea.

Transaminasi

 Katalis: enzim aminotransferase.


 Mentransfer gugus amino ke α-ketoglutarate hasilnya: asam keto + glutarate.
 Enzim aminotransferase.
o Koenzim: piridoksal fosfat.
o Yg ada pada seluruh jaringan:

1. Alanin transaminase

Piruvat + asam α-amino jadinya: L-alanin + Asam α-keto.

1. Glutamate transaminase

α-ketoglutarat + asam α-amino jadinya: L-glutamat + asam α-keto.

Lysine, threonine, proline, dan hidroksiproline tidak mengalami transaminasi.

Deaminasi

 Pemindahan gugus amino dan ion H.


 Hasilnya ammonia (NH3).
 Rangka karbonnya mengalami:
o Dioksidasi pada siklus krebs.
o Digunakan untuk glukoneogenesis.
o Diubah menjadi asam lemak.
 Enzimnya glutamate dehidrogenase:
o Reversibel.
o Sebagai enzim pengendali.
o Inhibitor alosterik: ATP, GTP, NADH.
o Aktivator alosterik: ADP, GDP.
o Didapat di berbagai jaringan dalam sitoplasma dan mitokondria.
 Enzimnya glutamate dehidrogenase:

Siklus Urea

 Ammonia yang toxic (NH3) diubah menjadi ammonium ion (NH4+).


 NH4+ diubah di liver jadi urea.
 Urea terdiri dari 2 NH2:
o 1 dari NH4+.
o 1 dari aspartate.
 Urea diekskresikan ke urin.

Jika asam amino berlebihan:

 Untuk sintesis protein.


 Untuk sintesis produk khusus.
 Kalau masih sisa, dikatabolisme:
o N untuk urea.
o Kerangka karbon untuk senyawa amfibolik (bisa dipecah jadi energi atau
sintesis glukosa).
o Senyawa amfibolik yang terbentuk dapat digunakan untuk sintesis lemak dan
glikogen.

keseimbangan Nitrogen

 (+) bila N masuk > N keluar tubuh, terjadi pada masa pertumbuhan, penyembuhan,
dan kehamilan.
 (-) bila N masuk < N keluar tubuh, terjadi misalnya pada saat kelaparan dan sakit.
 Seimbang, bila N masuk = n keluar tubuh, terdapat pada orang dewasa normal dan
sehat.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-
COOH) dan amina (biasanya -NH2). Asam amino memiliki berbagai macam sifat diantaranya
yaitu asam amino larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik non polar , asam
amino mempunyai titik lebur yang lebih tinggi dibandingkan dengan asam karboksilat atau
amina ,bersifat sebagai elektrolit. Asam amino dapat dibedakan menjadi 3 yaitu asam amino
esensian , asam amino non esensial dan asam amino esensial bersyarat . Terdapat 20 asam
amino yang terbagi menjadi dua kelompok, asam amino non-enensial dan asam amino
esensial. 12 jenis asam amino non-enensial di produksi oleh tubuh. Sedangkan 8 sisanya,
berupa asam amino esensial yang harus didapatkan melalui makanan. Fungsi pokok asam-
asam amino dalam tubuh adalah sebagai unsur pembangun bagi protein-protein. Reaksi yang
Umum Terjadi pada Metabolisme Asam Amino Transaminasi., Deaminasi., Pembentukan
urea.

4.1 Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya. Saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan agar dalam
penyelesaian makalah selanjutnya bisa lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

1. Robert K. Murray, et all., 2002, BIOKIMIA HARPER, ECG, Jakarta.

2. Poppy Kumala, 1998, KAMUS KEDOKTERAN DORLAND, ECG, Jakarta.

3. Anonim,2000, DASAR-DASAR BIOKIMIA, UI-PRESS, Jakarta.

4. Anonim, ASAM AMINO, www.wikipedia.com, diakses 8 oktober 2008.

5. Suwandito, Tri Martini, METABOLISME PROTEIN DAN ASAM AMINO,


www.google.com, diakses 8 oktober 2008.

6. Tri Rini Nuringtyas, ASAM AMINO DAN PROTEIN, www.google.com, diakses 8 oktober
2008.

7. Anonim, ASAM AMINO, www.forumbinaraga.com, diakses 10 oktober 2008.

You might also like