Professional Documents
Culture Documents
- Fandy Gunawan
- Fauzan Malvin Satrio H.
Kelas : 1 Elektronika B
A. Latar Belakang
Motor listrik yang sering dipakai di dunia industri adalah motor induksi tiga fasa, karena motor induksi
tiga fasa mempunyai beberapa keuntungan diantaranya adalah harganya yang murah, mempunyai
konstruksi yang sederhana dan kuat, mempunyai keandalan dan efisiensi yang tinggi, memerlukan biaya
perawatan yang murah, serta tidak memerlukan motor tambahan untuk start sebagaimana halnya motor
sinkron. Selain mempunyai kelebihan, motor induksi tiga fasa juga mempunyai kekurangan, yaitu
kecepatan motor induksi tiga fasa tidak dapat divariasi tanpa mengurangi efisiensinya, dan
kecepatannya dipengaruhi oleh beban.
Kerja dari motor induksi tiga fasa dapat digambarkan seperti kerja transformator tiga fasa dengan
rangkaian sekunder berputar yang terhubung singkat. Tetapi, pada saat tegangan normal diberikan pada
saat motor dalam keadaan diam, maka seperti halnya transformator, akan terdapat arus yang sangat
besar sekali pada sisi primer, karena dalam motor seperti terhubung singkat.
Ada beberapa teknik pengasutan motor induksi tiga fasa secara konvensional, antara lain adalah :
Full Stater (Direct On Line)
Star-delta
Auto transformator
Primer resistor
Rotor rheostat
Motor induksi tiga fasa yang diasut dengan sistem Direct On Line akan mengambil arus starting lima
sampai tujuh kali dari arus beban penuhnya, dan dapat meningkatkan 1,5 sampai 2,5 kali torsi beban
penuhnya. Untuk mengurangi arus start yang tinggi pada pengasutan motor induksi tersebut, maka
digunakanlah beberapa teknik pengasutan yang lain, yaitu untuk motor induksi tiga fasa jenis rotor
sangkar menggunakan pengasutan jenis star-delta, auto transformator dan primer resistor. Sedangkan
untuk motor induksi tiga fasa jenis rotor belitan dapat menggunakan pengasutan rotor rheostat.
Percobaan 1
Single Line Hubung Delta
A. Tujuan Percobaan
Mahasiswa mengerti dan memahami tentang karakteristik motor induksi tiga fasa pada saat Single Line
hubung delta
D. Langkah Percobaan
a. Rangkai rangkaian kontrol
b. Rangkai rangkaian daya
c. Pastikan rangkaian sudah benar
d. Nyalakan MCB
e. Jalankan rangkaian dengan menekan push-button
f. Ukur dan Amati
E. Hasil Percobaan
V u1 – v1 223,8 V
V v1 – w1 225,9 V
V w1 – u1 225,4 V
V u1 – body 106,5 V
V u1 – body 101 V
V u1 – body 103,4 V
Percobaan 2
Single Line Hubung Star
A. Tujuan Percobaan
Mahasiswa mengerti dan memahami tentang perilaku motor induksi tiga fasa pada saat Single Line Hubung
Star
D. Langkah Percobaan
a. Rangkai rangkaian kontrol
b. Rangkai rangkaian daya
c. Pastikan rangkaian sudah benar
d. Nyalakan MCB
e. Jalankan rangkaian dengan menekan push-button
f. Ukur dan Amati
E. Hasil Percobaan
V u1 – v1 382,1 V
V u1 – w1 386, 8 V
V v1 – w1 388, 6 V
V u1 – titik star 222, 4 V
V v1 – titik star 223 V
V w1 – titik star 224, 9 V
V titik star – body 5, 68 V
I di v1 0, 852 A
I di u1 0, 805 A
I di w1 0, 865 A
R u 1 – u2 20,1 Ω
R v1 – v2 19,9 Ω
R w1 – w2 19,9 Ω
R u – body 0Ω
R v – body 0Ω
R w – body 0Ω
SOAL
Setiap fasa dalam kumparan stator akan mengalami hal yang sama karena setiap fasa dialiri arus,
namun besarnya fluks yang dihasilkan tidak sama di setiap waktu. Hal ini disebabkan besarnya arus
yang berbeda-beda pada tiap fasa di tiap waktunya. Misalkan fasa-fasa ini diberi nama a, b, dan c.
Ada kalanya arus pada fasa a maksimum sehingga menghasilkan fluks maksimum dan arus fasa b
tidak mencapai makismum, dan ada kalanya arus pada fasa b maksimal sehingga menghasilkan
fluks maksimum dan arus pada fasa a tidak mencapai maksimum. Hal ini mengakibatkan fluks
yang dibangkitkan lebih cenderung pada fasa mana yang mengalami kondisi arus paling tinggi.
Secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa medan magnet yang dibangkitkan juga ikut
“berputar” seiring waktu. Kecepatan putaran medan magnet ini disebut kecepatan sinkron.